RENDY PRAYOGO
(004500105)
PROGRAM KEAHLIAN:
Penguji pembimbing
MENGETAHUI :
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya
sehingga laporan karya tulis ini dapat terselesaikan.
Pada kesempatan ini tak lupa penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan dukungan, semangat dan membantu memberi arahan terutama kepada:
1. Eshter Rachmadiasari, S.Pd, MM, selaku kepala sekolah SMK Ambarwati Tanjung Mas Sampit
4. Bapak Ade Sudarman S.H , dan Bapak Rizal Azmi ..., selaku Pembimbing
6. Ibu Juni Ramadhana Fitri, selaku Pembimbing DU/DI di green house polda kalteng
8. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam proses
penyusunan laporan ini.
Penyusun:
Rendy Prayogo
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………… II
DAFTAR ISI...................................................................................................... .III
BAB 1 PENDAHULUAN
Tujuan dilakukannya kegiatan budidaya sawi dengan sistem hidroponik adalah sebagai berikut:
3.Untuk mempelajari dan memahami cara budidaya tanaman sawi mengunakan teknik
hidroponik
BAB II
Landasan Teori
1.4 HIDROPONIK
sistem hidroponik banyak digunakan untuk menanam tumbuhan holtikultura
seperti tomat, paprika, sawi dan melon. Pada awalnya, sistem hidroponik identik
dengan penanaman tanpa media tanah, akan tetapi sesuai dengan perkembangan
teknologi, hidroponik digunakan untuk penumbuhan tanaman dengan mengontrol
nutrisi tanaman sesuai dengan kebutuhannya, salah satu metode yang mulai banyak
digunakan adalah nutrient film technique yang merupakan sistem hidroponik
tertutup , yang mana nutrisi akan mengalir secara terus menerus atau dalam jangka
waktu tertentu secara teratur.
Deep Flow TechniqueSistem
Hidroponik Deep Flow Technique merupakan metode budidaya tanaman hidroponik dengan
meletakkan akar tanaman pada lapisan air yang dalam. Kedalaman lapisan berkisar antara 4-
6 cm. prinsip kerja system hidroponik DFT yaitu mensirkulasikan larutan nutrisi tanaman
secara terus menerus selama 24 jam. Teknik hidroponik ini dikategorikan sebagai system
hidroponik tertutup. Umumnya penerapan teknik hidroponik ini digunakan pada budidaya
tanaman daun dansayuran buah (Chadirin, 2007)Pada teknik DFT system pipa, aliran nutrisi
dengan kedalaman 2-3 cm mengalir pada pipa PVC berdiamaeter 10 cm dan pada pipa
tersebut dikletakkan tanaman dalam pot plastic, sehingga tanaman akan menerima nutisi yang
mengalir tersebut. Pot plastic tersebut mengandung material seperti arang sekam sebagai
tumpuan akar dan bagian bawah dari material tersebut menyentuh larutan nutrisi yang
mengalir. Pipa PVC dapat dirangkai dalam satu bidang atau zig zag, tergantung pada jenis
tanaman yang dibudidayakan. Sistem rangkaian pipa zigzag lebih memanfaatkan tempat secara
efisien, namun hanya dpat dipraktikan pada tanaman yang mempunyai dengan tinggi tanaman
yang rendah. Sedangkan system rangkaian satu bidang dapat dipraktikkan pada tanaman yang
Rangkaian system zig zag pada DFT (Ruaf-asia Foundation, 2010)Tanaman diletakkan dalam
pot plastik dan diletakkan secara tepat pada lubang yang telah dibuat disepanjang pipa
pvc. Pot plastic tersebut dilubangi pada bagian bawah dan samping,sebagai penyerapan
nutrisi. Pipa PVC dipasang pada slop 1 inch per 30-40, untuk membuat aliran nutrisi mengalir.
Aerasi nutrisi terjadi pada saat larutan kembali ke tangki larutan (Solution Tank). (Ruaf-
asia Foundation, 2010)
KIPRAH POLAIRUD
Sejak awal terbentuknya, Polairud telah banyak berkiprah dalam menjaga keamanan wilayah nusantara,
baik dalam membantu menumpas pemberontakan-pemberontakan yang muncul diawal kemerdekaan
maupun menjaga pemeliharaan keamanan dengan terlibat dalam berbagai operasi. Diantara kiprah
tersebut adalah:
Operasi Penumpasan DI/TII Kahar Muzakkar pada tahun 1957 dan 1959
Operasi Trikora Tahun 1962 Dengan Pembentukan Komando Gugus Tugas-090 oleh Komandan
Polairud, yang kemudian Komando Gugus Tugas tersebut diperbantukan pada Angkatan Laut
Mandala
Operasi Dwikora pada tahun 1964 Dengan perbantuan pergeseran pasukan dari Jakarta menuju
Pulau Natuna dan perairan perbatasan Laut.
Operasi Seroja pada tahun 1976 dengan perbantuan pengamanan pesisir pantai Timor Timur dan
sarana transportasi logistic maupun sarana angkut pasukan.
Operasi Aman Malindo Pada tahun 1979, dimana Polri mengadakan kerjasama dengan Polis
Diraja Malaysia (PDRM) dalam rangka pemberantasan penyelundupan, imigran gelap, narkoba,
dan uang palsu
Operasi Sri Gunting dan Operasi Nila pada tahun 1989 dengan melakukan pemberantasan
penyelundupan di perairan perbatasan dan pemusnahan ganja di wilayah aceh dan sekitarnya
Operasi Jaring Merah pada tahun 1990 sampai dengan tahun 1998 dengan bantuan 2 Helikopter
dan Pesawat Cesna mendukung operasional TNI POLRI di Aceh menanggulangi Pemberontakan
Gerakan Aceh Merdeka (GAM)
Operasi Gurita Pada tahun 1998 dengan melakukan pemberantasan illegal fishing yang dilakukan
kapal asing di wilayah perairan Indonesia
BAB IV
PELAKSANAAN