Askep Komunitas Keluarga
Askep Komunitas Keluarga
Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT. Karena atas berkah dan
rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan asuhan keperawatan komunitas
ini tepat pada waktunya.Tidak lupa saya kirimkan shalawat dan salam kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari lembah
kehinaan menuju lembah kemuliaan.
Penyusun
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Ny.S KELUARGA Tn.S
DENGAN HIPERTENSI DI DESA
DESA PUSAR
PUSAR BATURAJA
BATURAJA BARAT
TANGGAL 20 s/d 30 SEPTEMBER 2017
I. PENGKAJIAN
A. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga
Keluarga : Tn.S
2. Alamat : Desa Pusar Baturaja Barat
3. Pekerjaan Kepala Keluarga : Tani
4. Pendidikan Kepala Keluarga : SD
5. Komposisi Keluarga
STATUS IMUNISASI
HUB
N J. UM PENDI HEPATIT
NAMA dgn BC POLIO DPT KET
O K UR DIKAN IS CAMPAK
K.K G
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
1 Ny. S P Istri 56 th - - - - - - - - - - - - -
6. Genogram
7. Tipe keluarga
Tipe keluarga Tn.S adalah keluarga inti yang terdiri dari
suami, istri dan anak
8. Suku Bangsa : Sunda
9. Agama : Islam
B. Pola Kebiasaan Sehari-hari
1. Kebiasaan makan dan minum
Kebiasaan makan keluarga tidak teratur antara 2-3 x/hari
dan susunan nasi, tempe, tahu, sayur daging kadang-kadang.
Pantangan makan Ny.S tidak ada, habis dengan porsi ¾
piring begitu pula Tn.Y. kebiasaan minum keluarga sehari-hari
menggunakan air putih, Tn.S kadang suka minta kopi dan teh.
2. Kebiasaan tidur
Semua anggota keluarga jarang tidur siang kecuali An.K
biasanya tidur siang selama 2-3 jam, sedangkan pada malam hari
tidur jam 13.00 WIB s/d 15.00 WIB. Ny.S mengatakan sering
terbangun oleh suara kendaraan, untuk Tn.S biasa tidur jam 22.00
WIB dan bangun pukul 4 pagi kadang tidak tidur bila ada sepak
bola di TV.
3. Waktu senggang
Keluarga Ny.S jarang berekreasi keluar rumah biasanya
waktu liburnya dipakai nonton TV/jalan-jalan ke tetangganya.
4. Kebiasaan kebersihan
Kebiasaan anggota keluarga mandi 2x sehari dengan
memakai sabun dan keramas minimal 2x seminggu dan keluarga
biasa menggosok gigi sambil mandi, jarang menggosok gigi
setelah makan atau mau tidur, keramas 2x/minggu dan
menggunakan sampo.
2. Data Budaya
Keluarga Tn.S merupakan suku Sunda, dalam kehidupan
sehari-hari biasa melaksanakan adat Sunda.
3. Data Ekonomi
a. Penghasilan
Penghasilan keluarga sepenuhnya dari Tn.S yaitu
sebagai pegawai swasta dan pensiunan dengan penghasilan
seluruhnya + 1.000.000/bulan.
b. Rencana pengeluaran/bulan
Keperluan memasak : Rp. 400.000
Pembayaran listrik : Rp. 25.000
Dan lain-lain : Rp. 200.000 +
Total Rp. 625.000
c. Simpanan uang keluarga
Ny.S mengatakan keluarganya tidak menyimpan
uang di bank, tapi Ny.S selalu menyisihkan uangnya
melalui arisan Rp. 20.000/minggu.
4. Data Spiritual
Keluarga Tn.S menganut agama Islam, dan menurut
pengakuannya Ny.S keluarganya rajin melakukan ibadah dan Ny.S
sendiri sering melaksanakan pengajian rutin setiap minggunya,
Ny.S juga menyadari bahwa penyakit yang dideritanya merupakan
satu ujian dari Allah SWT.
D. Faktor Lingkungan
1. Karakteristik rumah
a. Tipe rumah/status
: Milik orang tua
b. Tipe ukuran
: + 1,5 tumbak
c. Jumlah ruangan
: Terdiri dari 3 ruangan yaitu : 1 kamar tidur, 1 ruang tamu,
dan dapur.
d. Letak
: Rumah keluarga Tn.S terletak di RW.08 dan cukup jauh
dari tempat pelayanan kesehatan (Puskesmas) + 1,5 km.
jarak antara rumah Tn.S dengan rumah tangga sangat padat
dan rapat.
e. Jenis bangunan
: Permanen
f. Kondisi kesehatan rumah
: Untuk ruang tamu, pengaturan alar rumah tangga kurang
rapi, berhubung ruangannya sempit, dan untuk kebersihan
rumah cukup bersih karena Ny.S selalu membersihkan
rumah setiap hari.
4. Pembuangan sampah
Keluarga Tn.S membuang smapah dengan cara
dikumpulkan dan antara sampah yang basah dan sampah kering
disatukan ke dalam plastik lalu dibuang ke bak sampah, dan nanti
diangkut oleh petugas setiap 3 hari sekali.
6. Jamban/WC
Keluarga Tn.S mempunyai jamban sendiri, tetapi keluarga
Tn.S menggunakan jamban umum, dan untuk pembuangan tinja,
dibuang keselokan.
7. Bahaya kecelakaan
Kemungkinan bahaya kecelakaan di rumah cukup kecil
karena kondisi rumah seperti lantai kurang bersih dan tidak licin,
serta bahaya kecelakaan lalu lintas juga cukup kecil karena letak
rumah jauh dari jalan raya
8. Denah rumah
Penjajakan II Ketidaksanggupan keluarga
Ny.S mengatakan bahwa dalam mengambil keputusan
dirinya tidak mengontrol yang tepat dalam melakukan
kesehatannya secara teratur ke pengobatan hipertensi paru
dokter. berhubungan dengan
Ny.S mengatakan tidak tahu keluarga tidak memahami
tentang komplikasi dari tentang komplikasi dari
hipertensi. hipertensi.
Penjajakan I Hipertensi pada
Tanda-tanda vital Ny.S
T : 170/120 mmHg
N : 80x/menit
R : 20x/menit
S : 36,50C
Ny.S tampak lemah
Ny.S sering bertanya tentang
makanan yang harus
dihindari, dan diet mkanan
pada penderita hipertensi..
Penjajakan II Ketidakmampuan keluarga
Ny.S mengatakan tidak tahu merawat anggota keluarga
secara rinci jenis makanan dan yang sakit hipertensi
diet makanan pada penderita berhubungan dengan
hipertensi. keluarga tidak mengetahui
tentang jenis makanan yang
harus dihindari oleh
penderita hipertensi.
III. SKALA PRIORITAS
HIPERTENSI Pada Ny.S
1. Ketidaksanggupan keluarga mengenal masalah Hipertensi berhubungan
dengan kurangnya pengetahuan keluarga mengenai informasi tentang
hipertensi.
NO KRITERIA PERHITUNGAN SKOR PEMBENARAN
1 Sifat masalah Ancaman kesehatan yang
ancaman memerlukan tindakan yang
kesehatan. 2/3 x 1 2/3 cepat dan tepat untuk
menghindari bahaya lebih
lanjut.
2 Kemungkinan Dengan mudah sumber dan
dapat diubah tindakan untuk memecahkan
dengan mudah masalah dapat dijangkau oleh
2/2 x 2 2
keluarga, kesadaran dan
motivasi dari keluarga sudah
cukup kuat.
3 Potensial masalah Tinggi, kesulitan masalah
untuk dicegah mudah untuk diatasi anggota
tinggi 3/3 x 1 1 keluarga mendukung dan
peduli terhadap anggota
keluarga yang sakit.
4 Menonjolnya Masalah berat harus ditangani
masalah : Masalah keluarganya menyadari dan
2/2 x 1 1
berat harus perlu segera mengatasi
ditangani. masalah tersebut.
Jumlah 5 2/3
2. Ketidaksanggupan keluarga dalam mengambil keputusan yang tepat dalam
melakukan pengobatan hipertensi berhubungan dengan keluarga tidak
memahami tentang penularan dan bahaya tidak melanjutkan hipertensi.
Jakarta.
Beevers, D.G. 2002, Bimbingan Dokter Pada Tekanan Darah. Dian Rakyat,
Jakarta.