Disusun Oleh :
Nama : Wisnu Afif Septian
NIM : 20020063
Kelas : 3B
Dosen Pengampu :
Amin Nur Akhmadi, M.T.
Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan limpahan rahmat-NYA maka penulis dapat menyelesaikan makalah
dengan tepat waktu.
Terima kasih, dan semoga makalah ini bisa memberikan sumbangan positif
bagi pendidikan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan .......................................................................................... 13
B. Saran .................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kendaraan bermotor merupakan alat transportasi yang sangat berkembang
pesat dizaman ini. Banyak sistem yang terdapat pada kendaraan, dari sistem pokok
sampai sistem pendukung. Kopling merupakan salah satu sistem pokok yang
terdapat pada kendaraan bermotor yang berperan menggerakan kendaraan. Fungsi
kopling sendiri yaitu menghubungkan dan memuruskan putaran dari engine
kendaraan. Pada umumnya penempatan kopling terletak pada roda gila atau fly
wheel mesin kendaraan yang berhubungan langsung dengan poros output mesin.
Bermacam-macam kendaraan dan fungsi yang berbeda dikehidupan sehari-
hari merupakan bukti bahwa kendaraan memegang peranan penting yang
memudahkan pekerjaan manusia. Dalam pengoperasian kendaraan, pengendara
membutuhkan beberapa mekanisme yang saling berkesinambungan, seperti
menginjak gas, mengerem, dan memindah persneleng atau gigi transmisi sesuai
dengan kebutuhan dan medan yang dilalui oleh kendaraan.
Salah satu mekanisme untuk menggerakan kendaraan oleh penggendara
yaitu memindahkan gigi transmisi. Untuk memindahkan gigi transimi hal yang
dilakukan yaitu memutus putaran mesin agar dalam pemindahan gigi transmisi
tidak terjadi kejutan. Disinilah fungsi kopling sebagai pemutus putaran mesin
digunakan. Setelah gigi transmisi dipindahkan putaran mesin dihubungkan kembali
dengan transmisi.
Dalam memutus dan menghubungkan putaran mesin yang dilakukan oleh
kopling tidak berlangsung begitu saja. Untuk melepas dan menghubungakan
putaran mesin dibutuhkan mekanisme untuk menggerakan kloping agar bisa
memutus dan menghubungakan putaran mesin menuju transmisi.
Untuk menggerakan kopling agar bekerja menghubungkan dan
menggerakan kopling dibutuhkan rangkaian dari komponen yang saling bekerja
sama untuk menggerakan kopling. Oleh karena itu rangakaian komponen tersebut
digabungkan menjadi sebuah sistem yang fungsinya menggerakan kopling. Sistem
penggerak kopling yang menjadi dasar berkembangnya teknologi untuk
menggerakan kopling adalah sistem pengerak kopling mekanik.
1
B. Rumusan Masalah
Dalam pemaparan latar belakang diatas dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apa definisi sistem penggerak kopling?
2. Apa sajakah komponen serta fungsi sistem penggerak kopling?
3. Bagaimana prinsip cara kerja kopling?
4. Apa saja kelebihan dan kekurangan sistem penggerak kopling?
5. Bagaimana cara perawatan kopling?
6. Apa masalah yang timbul pada sistem penggerak kopling?
C. Tujuan Penulisan
Setelah membaca makalah ini diharapkan pembaca dapat mengetahui :
1. Definisi sistem penggerak kopling
2. Komponen serta fungsi sistem penggerak kopling
3. Mekanisme bekerjanya sistem penggerak kopling
4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan pada sistem kopling
5. Cara merawat penggerak kopling
6. Masalah yang timbul pada sistem penggerak kopling
2
BAB II
PEMBAHASAN
Syarat-syarat kopling :
3
6. Harus dapat membebaskan hubungan antara roda gila dengan
transmisi dengan sempurna dengan cepat
1. Pedal Kopling
Komponen clutch atau kopling yang bisa dilihat dengan
mudah ialah pedal kopling. Biasanya, pedal tersebut terdapat
di bagian kiri dan diinjak dengan menggunakan kaki kiri
untuk memudahkan kemudinya. Pedal kopling berfungsi
untuk mengatur jarak kopling dengan flywheel. Tak hanya
itu, komponen ini juga berfungsi sebagai penerus atau
pemutus aliran mesin ke sistem penggerak.
Pedal kopling hanya bisa ditemui pada mobil dengan
sistem transmisi manual. Seperti yang sudah dijelaskan,
fungsi dari pedal kopling yakni untuk meneruskan tenaga
tekan dari kaki pengemudi menuju master clutch. Dengan
adanya kinerja tersebut, maka perputaran mesin ke transmisi
terputus. Kinerja tersebut erat kaitannya dengan sistem
pengemudiannya.
Ketika pengemudi menginjak pedal kopling, hubungan
antara transmisi dengan mesin akan terhenti secara otomatis.
4
Sedangkan apabila pedal kopling dalam keadaan tidak
digunakan dan tidak dipijak oleh pengemudi, maka clutch
akan meneruskan tenaga dari mesin ke transmisi. Sebagai
informasi, sistem tersebut hanya ada pada produksi manual
saja.
2. Power Clutch
Power clutch merupakan komponen yang biasanya
disebut dengan master kopling bawah. Chasis kendaraan
berupa komponen kopling mobil ini terletak di bagian bawah
dekat dengan fitur transmisi. Power clutch juga menjadi suatu
komponen yang berfungsi sebagai penghubung antara bagian
power clutch dengan master clutch.
Bagian komponen ini juga menjadi hidrolik kopling
yang dapat mengubah tekanan hidrolik menjadi tekanan
mekanis ke bagian release fork. Melalui hal tersebut, tekanan
yang dihasilkan master clutch akan langsung terhubung pada
komponen power clutch. Inilah alasan mengapa setiap
komponen memiliki peran yang sangat penting dan saling
berkesinambungan
3. Release Fork
Bagian kopling yang selanjutnya ialah release fork atau
garpu pendorong. Komponen yang satu ini berfungsi untuk
mendorong release bearing agar dapat menekan pegas pada
bagian clutch cover. Ketika pedal kopling diinjak, release
fork akan mendorong dengan gerakan maju mundur agar
putaran dari inti mesin tidak terputus dan mengalami
kerusakan.
Pemakaian garpu penghubung atau release fork secara
terus menerus dapat menimbulkan keausan, sehingga dapat
mempengaruhi injakan kopling terasa lebih dalam. Kerusakan
5
pada komponen ini dapat menyebabkan fork kopling tak dapat
mendorong bagian release bearing dari flywheel. Lantas,
untuk memperbaiki fork kopling yang rusak harus melakukan
pergantian release bearing.
5. Cover Clutch
Cover clutch atau yang sering disebut dengan matahari
kopling merupakan bagian komponen persneling yang
dibautkan dengan flywheel. Fungsi dari bagian ini sendiri
ialah menekan plat kopling ke flywheel yang akan meneruskan
6
tenaga dari mesin. Unsur kopling yang satu ini masih terbagi
dalam 2 macam cover clutch.
Jenis cover clutch yang pertama ialah pegas oil. Jenis
tersebut terdiri dari pressure plate yang biasanya terbuat dari
baja leburan yang diratakan guna menekan plat kopling.
Penggunaan jenis komponen kopling mobil cover clutch ini
bisa ditemukan pada kendaraan besar seperti bus dan truck.
Sedangkan jenis cover clutch yang kedua ialah pegas
diafragma.
Pegas diafragma memiliki fungsi untuk memberikan
tekanan pada plat kopling dan roda penerus kendaraan. Pegas
diafragma atau diafragma spring memiliki fungsi untuk
menarik komponen pressure plate pada bagian rumah kopling.
Bagian ini juga tidak terlihat sehingga sulit untuk di
bersihkan.
5. Plat Kopling
Unsur kopling pada mobil yang selanjutnya ialah plat
kopling. Plat memiliki bentuk berupa piringan dengan bahan
dasar asbes dan campuran logam. Komponen ini memerlukan
perawatan khusus agar tidak cepat aus atau rusak. Jika plat
mengalami kerusakan, mesin akan berbau bahkan bisa
terbakar. Tentunya hal tersebut akan sangat membahayakan
nyawa penumpang kendaraan.
Fungsi dari plat kopling sendiri ialah meneruskan
tenaga yang berasal dari bagian flywheel ke transmisi. Plat
kopling juga memiliki beberapa komponen didalamnya.
Beberapa komponen tersebut mulai dari, Clutch Hub, Disc
Plate, Torsion Dumper, Facing, Cushion Plate, dan Paku
Keling atau Rivet.
7
6. Fly Wheel
Fly wheel atau yang bisa disebut dengan roda gila,
merupakan sebuah piringan atau roda besi yang terdapat dalam
kopling mesin. Pada penerapannya, komponen kopling mobil
ini digunakan sebagai peredam atas terjadinya perubahan
kecepatan putaran pada mesin mobil. Dengan kata lain,
komponen ini berfungsi menyimpan kelebihan tenaga mesin.
Dari beberapa informasi mengenai unsur kopling pada mobil,
mungkin ada beberapa poin yang harus benar benar dipahami.
Tujuannya ialah agar bisa menggunakan kopling sebaik
baiknya. Mulai dari pedal kopling hingga fly wheel semuanya
merupakan bagian dari kopling mobil yang memiliki
fungsinya masing masing.
8
Gambar 3. Mechanical Clutch
9
D. Prinsip Cara Kerja Kopling
10
• Kekurangannya:
1. kehilangan akibat gesekan relatif lebih besar dibandingkan
dengan yang hidraulis, apabila jarang digunakan dan sudah
berumur lama sering macet dan juga seret.
2. Hanya cocok untuk kendaraan ringan
11
5) Penyetelan jarak kebebasan kopling tidak tepat, menyebakan
Kendaraan bermotor Bergerak Maju Walaupun Kopling Ditekan.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari sini dapat disimpulkan bahwa kopling itu bagian dari
kendaraan bermotor yang berfungsi menghubungkan dan
memisahkan antar dua poros roda gigi. Adapun jenis-jenis kopling
antara lainkopling gesek, kopling fluida, kopling sentrifugal, dan
kopling magnet, kopling piringan (disk clutch) dan kopling sepatu
sentrifugal.
Prinsip kerja kopling adalah handle kopling ditekan, tangkai
pelepas kopling (clutch release lever) tertarik oleh kabel kopling, nok
pelepas (release cam) pada poros tangkai pelepas kopling mendorong
batang pengangkat (lifter rod), batang pengangkat menekan
pengangkat (lifter pin) dan plat pengangkat (lifter plate) plat
pengangkat menekan pegas-pegas kopling dan mendorong piringan
penekan (pressure plate) sehingga menjauhi susunan plat-plat gesek
kopling, terjadilah jarak renggang kecil diantara plat-plat gesek dan
plat-plat baja sehingga perputaran rumah kopling tidak diteruskan lagi
ke pusat kopling.
B. Saran
Didalam memakai mekanisme kopling hidrolik haruslah di
lakukan perawatan yang rutin,seperti mengisi minyak rem jika habis
dan men cek tidak ada kebocoran pada pipa .dan gunakan minyak rem
yang sesuai dengan standar kendaraannya.
13
DAFTAR PUSTAKA
14