Anda di halaman 1dari 9

MOTOR LISTRIK

Motor listrik adalah mesin listrik yang berfungsi untuk mengubah energi listrik menjadi
energy mekanik, dimana energy mekanik tersebut berupa putaran dari motor.
Menurut sumber tegangan yang digunakan, motor listrik dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu motor listrik AC dan DC. Dalam memahami sebuah motor, penting untuk mengerti apa
yang dimaksud dengan beban motor listrik. Beban mengacu kepada keluaran tenaga putar / torsi
sesuai dengan kecepatan yang di butuhkan.
Beban umumnya dapat dikategorikan kedalam tiga kelompok, yaitu:
a. Beban torsi konstan
Beban torsi konstan adalah beban dimana permintaan keluaran energinya bervariasi
dengan kecepatan operasinya namun torsi nya tidak bervariasi. Contoh beban dengan
torsi konstan adalah konveyor, rotary kilns, dan pompa displacement konstan.
b. Beban dengan torsi yang bervariabel
Beban dengan torsi yang bervariabel adalah beban dengan torsi yang bervariasi dengan
kecepatan operasi. Contoh beban dengan torsi yang bervariabel adalah pompa sentrifugal
dan kipas angin (torsi bervariasi sebagai kuadrat kecepatan).
c. Beban dengan energi konstan
Beban dengan energi konstan adalah beban dengan permintaan torsi yang berubah dan
berbanding terbalik dengan kecepatan. Contoh untuk beban dengan daya konstan adalah
peralatan-peralatan mesin.

Sesuai dengan perkembangan teknologi yang memicu perkembangan industri, cara atau
sistem pengontrolan motor listrik itu terus berkembang. Maka dari caranya dapat diklasifikasikan
menjadi :
1. Pengontrolan cara manual (manual control)
2. Pengontrolan semi-otomatis (semi-automatic control)
3. Pengontrolan otomatis (automatic control)
4. Pengontrolan terprogram (programable controller)

A. Metode Starting Motor


Cara menentukan sebuah metode Starting Motor dipengaruhi beberapa faktor seperti
kapasitas daya motor (kW), Kapasitas Arus starting , torsi starting , Kecepatan (rpm), tipe
motor dan macam-macam mesin yang digerakkan oleh motor tersebut.

Berikut adalah beberapa Metode Starting Motor :

1. Direct on line ( DOL )


Starting dengan metode ini menggunakan rangkaian kontrol listrik yang berfungsi
memberikan sebuah arus kepada motor listrik atau elmot secara penuh melalau kontaktor.
Karakteristik Direct on line ( DOL ) :
 Arus starting : 4 sampai 8 kali arus nominal
 Torsi starting : 0,5 sampai 1,5 kali torsi nominal
 3 terminal motor , daya rendah sampai menengah
 Arus starting tinggi dan terjadi drop tegangan
 Waktu total yang diperlukan untuk DOL Starting direkomendasikan tidak lebih dari 10
detik
2. Starting Star-Delta
Metode Starting Star-Delta banyak digunakan untuk menjalankan dan meredam
lonjakan arus yang tinggi (Inrush Current) motor induksi rotor sangkar yang mempunyai
daya di atas 5 Kw (atau sekitar 7 HP)
Karakteristik Star-Delta :
 Arus start 1,8 sampai 2,6 kali arus nominal
 Torsi start 0,5 kali torsi nominal
 Koneksi 6 Kabel
 Torsi puncak pada perubahan star ke delta

3. Auto transformer (Auto Transformer Starting)


Starting dengan Metode ini adalah untuk mejalankan elektro motor dihubungan kan
dengan Trafo yang memiliki 3 step atau preset speed ( step 1 : 40%, Step 2 : 60%, Step 3:
80% ) bertujuan untuk mengurangi lonjakan tegangan diawal start. Rekomendasi Daya
elektro motor untuk menggunakan Auto Transfomer adalah 22 s/d 150kW Karakteristik
Auto transformer :
 Torsi starting sebanding dengan kuadrat arus motor.
 Torsi lebih kuat 2x dari Starting DOL

4. Soft Starter
Metode Soft Starter adalah thyristor anti-fase tiga phase berfungsi sebagai pengatur
tegangan output ke elektro motor dengan sistem digital.
Terdapat sebuah display untuk mengatur waktu akselerasi, semakin besar waktu
disetting maka semakin kecil lonjakan arus pada elektro motor.
Karakteristik Soft Starter :
 Efisien yang tinggi karena bisa mengendalikan tegangan
 Starting yang mulus karena dapat mengendalikan arus dan waktu
 Akselarasi yang dikontrol
 terdapat display monitoring (arus, tegangan)
5. Inverter (Varible Speed Drive)
Inverter adalah Rangkaian elektronika ( Dioda, Kapasitor, dan Transistor ) yang
mengubah arus AC diproses ke DC dan dikeluarkan lagi ke AC untuk menggerakan sebuah
elektro motor.
Kelebihan Inverter :
 Bisa mengatur Speed RPM
 Hemat Energi Listrik
 Proteksi elektro motor yang lengkap
 Bisa di integerasikan dengan komunikasi plc atau kontroller lain

Kekurangan Inverter :
 Harga yang mahal
 Butuh tempat rungan yang dingin jika ingin awet
 Perlu keahlian untuk setting inverter bukan sembarang orang bisa.

B. Jenis-Jenis Motor Listrik


Pada dasarnya motor listrik terbagi menjadi 2 jenis yaitu motor listrik DC dan motor
listrik AC. Kemudian dari jenis tersebut digolongkan menjadi beberapa klasifikasi lagi
sesuai dengan karakteristiknya.

Gambar Jenis-jenis Motor Listrik

1. Motor Arus Searah (Motor DC)


Motor listrik merupakan perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik
menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya memutar
impeller pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat bahan,dll. Motor
listrik digunakan juga di rumah (mixer, bor listrik, fan angin) dan di industri. Motor
listrik kadangkala disebut “kuda kerja” nya industri sebab diperkirakan bahwa motor-
motor menggunakan sekitar 70% beban listrik total di industri.
Motor arus searah adalah suatu mesin yang berfungsi mengubah tenaga listrik arus
searah menjadi tenaga gerak, tenaga gerak tersebut berupa putaran dari pada rotor. Motor
arus searah pada jaman dahulu (sebelum di kenal menghasilkan tenaga mekanik berupa
kecepatan atau berputaran).
a. Kegunaan Motor Listrik DC
Dalam Kehidupan sehari-hari motor listrik DC digunakan pada:
- Motor Stator Mobil
- Tape Recorder
- Pada Mainan Anak-Anak

Dalam bidang industry dan pabrik, digunakan pada ;

- Traksi
- Elevator
- Conveyer
- Tram listrik
- Untuk menggerakan mesin-mesin produksi di pabrik
b. Konstruksi/Struktur Motor DC
Bagian yang terpenting dari motor DC adalah:
1. Bagian yang diam (Stator) :
a. Badan (body) motor
b. Magnit
c. Sikat-sikat
d. Kerangka generator
e. Kutub-kutub utama beserta belitannya
f. Bantalan-bantalan poros.
2. Bagian yang berputar (Rotor) :
a. Rotor jangkar dan lilitannya
b. Poros jangkar (armature)
c. Kumparan jangkar
d. Inti jangkar
c. Bagian-bagian Motor Listrik DC dan Fungsinya
1. Badan motor listrik
Fungsi utama dari badan motor adalah sebagai bagian tempat untuk
mengalirnya fluks magnet yang dihasilkan kutub-kutub magnet, karena itu
badan motor dibuat dari bahan ferromagnetik. Disamping itu badan motor ini
berfungsi untuk meletakkan alatalat tertentu dan melindungi bagian-bagian
motor lainnya. Pada badan motor terdapat papan nama (name plat) yang
bertuliskan spesifikasi umum atau data teknik dari motor.
2. Inti Kutub Magnet Dan Lilitan Penguat Magnet
Sebagaimana diketahui bahwa fluks magnet yang terdapat pada motor arus
searah dihasilkan oleh kutub-kutub magnet buatan yang dibuat prinsip
elektromagnetis. Lilitan penguat magnet berfungsi untuk mengalirkan arus
listriksebagai terjadinya proses elektromagnetis.
3. Sikat-sikat
Fungsi utama dari sikat-sikat adalah untuk jembatan bagi aliran arus dari
lilitan jangkar dengan sumber tegangan. Disamping itu sikat-sikat memegang
peranan penting untuk terjadinya komutasi. Agar gesekan antara komutator-
komutator dan sikat tidak mengakibatkan ausnya komutator, maka bahan sikat
lebih lunak dari komutator. Biasanya dibuat dari bahan arang (coal).
4. Komutator
Komutator yang digunakan dalam motor arus searah pada prinsipnya
mempunyai dua bagian yaitu:
1. Komutator bar merupakan tempat terjadinya pergesekan antara
komutatordengan sikat-sikat.
2. Komutator riser merupakan bagian yang menjadi tempat hubungan
komutatordengan ujung dari lilitan jangkar
Gambar konstruksi sebuah komutator dari motor listrik DC:
Keterangan:
a. Segmen komutator
b. Pemasangan komutator
c. Susunan komutator :
1. Komutator bar
2. Riser
3. Isolator
4. Poros
5. Ring pengunci
6. Baut
5. Jangkar (angker)
Umumnya jangkar yang digunakan dalam motor arus searah adalah berbentuk
selinder dan diberi alur-alur pada permukaannya untuk tempat melilitkan
kumparan-kumparan tempat terbentuknya GGL lawan. Seperti halnya pada
inti kutub magnet, maka jangkar dibuat dari bahan berlapis-lapis tipis untuk
mengurangi panas yang terbentuk karena adanya arus liar (Edy current).
Bahan yang digunakan jangkar ini sejenis campuran baja silikon. Adapun
konstruksinya dari jangkar tersebut dapat dilukiskan seperti gambar di bawah
ini:
6. Lilitan jangkar (angker)
Lilitan jangkar pada motor arus searah berfungsi sebagai tempat terbentuknya
GGL lawan. Pada prinsipnya kumparan terdiri atas:
1. Sisi kumparan aktif, yaitu bagian sisi kumparan yang terdapat dalam alur
jangkar yang merupakan bagian yang aktif (terjadi GGL lawan sewaktu
motor bekerja).
2. Kepala kumparan, yaitu bagian dari kumparan yang terletak di luar alur
yang berfungsi sebagai penghubung satu sisi kumparan aktif dengan sisi
kumparan aktif lain dari kumparan tersebut.
3. Juluran, yaitu bagian ujung kumparan yang menghubungkan sisi aktif
dengan komutator.

C. Prinsip Kerja Motor DC


Motor listrik arus searah merupakan suatu alat yang berfungsi mengubah daya listrik
arus searah menjadi daya mekanik. Motor listrik arus searah mempunyai prinsip kerja
berdasarkan percobaan Lorents yang menyatakan. “Jika sebatang penghantar listrik yang
berarus berada di dalam medan magnet maka pada kawat penghantar tersebut akan terbentuk
suatu gaya”. Gaya yang terbentuk sering dinamakan gaya Lorents.
Untuk menentukan arah gaya dapat digunakan kaidah tangan kiri Flemming atau
kaidah telapak tangan kiri. Gambar berikut melukiskan konstruksi kaidah tangan kiri
Flemming.

Jika ibu jari, jari tengah dan jari telunjuk disusun seperti gambar di atas, garis gaya
magnet sesuai dengan arah jari telunjuk, arus yang mengalir pada penghantar searah dengan
jari tengah maka, gaya yang terbentuk pada kawat penghantar akan searah dengan arah ibu
jari.Jika digunakan kaidah telapak tangan kiri, maka didalam menentukan arah gaya dapat
dikerjakan sebagai berikut:
“Telapak tangan kiri direntangkan sedemikian rupa sehingga ibu jari dengan keempat
jari yang lain saling tegak lurus. Jika garis gaya magnet menembus tegak lurus telapak
tangan, arah arus sesuai dengan arah keempat jari tangan, maka ibujari akan
menunjukkan arah gaya yang terbentuk pada kawat penghantar”.
Besarnya gaya dapat ditentukan dengan persamaan:

Dimana :
F : Gaya yang terbentuk pada penghantar (Newton)
I : Kuat arus yang mengalir (Ampere)
B : Kerapatan garis gaya magnet (Wb/m²)
θ : Sudut antara garis gaya magnet dengan posisi kawat penghantar
Karena kawat penghantar tersebut bergerak didalam medan magnet maka sesuai
dengan percobaan Faraday, pada kawat penghantar tersebut akan terbentuk GGL Induksi.
GGL induksi ini mempunyai arah melawan tegangan yang menyebabkan, sehingga GGL
induksi ini sering disebut GGL lawan. Untuk menentukan GGL lawan Ea mempunyai
persamaan dengan GGL induksipada generator arus searah yaitu:

Dimana :
Ea : GGL lawan (volt)
2p : jumlah kutub
A : jumlah cabang paralel lilitan jangkar
N : jumlah putaran per menit (ppm)
Z : jumlah kawat penghantar aktif
Θ : fluks per kutub (Weber)

Anda mungkin juga menyukai