KELOMPOK 10
OLEH:
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadiran Allah swt yang telah melimpahkan
rahmat, taufik, hidayah dan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik, yang berjudul “Perubahan Wujud Zat”.
Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi memenuhi syarat nilai
akademik dari penulis dan memberikan sebuah pegangan pembelajaran yang
berguna dengan nilai-nilai positif yang bermanfaat di dalam kehidupan bagi para
pembaca. Makalah ini telah diupayakan secara maksimal, tetapi mungkin saja
masih banyak ditemukan kekurangan dalam penulisan makalah ini.
Oleh karena itu, saran dan masukan sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan makalah ini kearah yang lebih baik. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat dan dapat dipergunakan sesuai fungsinya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ipa merupakan suatu ilmu yag membahas tentang gejala-gejala alam yang
disusun secara sistematis berdasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang
dilakukan oleh manusia.
Ipa tidak bisa hanya berbentuk sebuah konsep saja namun pembelajaran ipa
secara praktek juga harus diterapkan. Secara tidak disadari kegiatan sehari-hari
yang kita lakukan semuanya mengandung ipa. Jadi, bisa dikatakan bahwa ipa ada
di sekitar kehidupan kita.
Salah satu contoh ipa ada di kehidupan kita sehari-hari adalah dengan
adanya perubahan wujud benda. Perubahan wujud zat sebenarnya terjadi karena
adanya pengaruh energi panas (kalor). Ketika suatu zat/benda melepaskan atau
menerima kalor maka ia akan mengalami perubahan wujud. Saat zat padat
menerima kalor/panas maka ia akan berubah wujud menjadi cair (mencair) atau
gas (menyublim). Jika zat cair menerima kalor maka ia akan berubah wujud menjadi
gas (menguap). Itulah sebabnya mengapa kapur barus yang diletakkan di tempat
terbuka lama-lama akan habis karena berubah menjadi gas. Dengan demikian
peristiwa perubahan wujud zat mencair, menyublim dan menguap membutuhkan
kalor.
Sebaliknya, ketika zat melepaskan kalor (mengalami pendinginan) maka zat
cair akan berubah wujud menjadi padat (membeku) dan zat gas akan berubah
menjadi zat cair (mengembun). Itulah sebabnya mengapa pada pagi hari terdapat
embun yang merupakan perubahan wujud dari uap air di udara menjadi air karena
suhu udara yang dingin saat malam hari. Dengan demikian perubahan wujud zat
membeku dan mengembun terjadi akibat pelepasan kalor.
Seperti berubahnya air menjadi es, es yag mencair, proses terjadinya hujan,
dan masih banyak lagi kejadian lainnya. Agar kita mendapatkan pengetahuan yang
lebih lagi maka sebaiknya kita mempelajari tentang perubahan wujud benda.
1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalahnya
adalah sebagai berikut:
1. Apa itu perubahan wujud zat?
2. Apakah sifat perubahan wujud benda?
3. Apakah macam-macam perubahan wujud zat?
4. Apakah yang dimaksud dengan perubahan sementara dan perubahan tetap?
5. Apakah contoh perubahan wujud zat dan prosedurnya?
C. Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan masalahnya adalah
sebagai berikut:
1. Mengetahui maksud dari perubahan wujud zat.
2. Mengetahui sifat perubahan wujud zat.
3. Mengetahui macam-macam perubahan wujud zat.
4. Mengetahui perubahan sementara dan perubahan tetap.
5. Mengetahui contoh perubahan wujud zat dan prosedurnya.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
2. Sifat Benda Padat
Benda padat mempunyai bentuk dan ukuran yang tetap, contohnya kayu, buku,
papan tulis, penghapus, es batu dan sebagainya. Sifat yang dipunyai benda padat
yaitu:
a. Bentuknya tetap.
b. Mencair jika dipanaskan pada suhu tertentu.
3. Sifat Benda Gas
Benda gas memiliki bentuk yang berubah-ubah dan tidak bisa diperhatikan
secara kasat mata akan tetapi bisa dirasakan keberadaannya, Contohnya udara.
Sifat benda gas yaitu:
a. Bentuknya tidak tetap karena selalu memenuhi ruangan yang ditempatinya
b. Menekan ke segala arah
4
batu dalam sebuah gelas maka bagian luar gelas akan basah. Contoh lain dari
mengembun yaitu air panas ditutup dengan piring, maka bagian atas piring yang
dipakai tutu akan menetes air dan pada saat kita menghembus napas pada kaca,
maka kaca menjadi berembun.
5. Mengkristal
Mengkristal dalam peristiwa perubahan wujud zat dari gas menjadi padat
ataupun sebaliknya. Untuk membedakannya, kamu bisa menggunakan istilah
melenyap dan mengkristal. Melenyap adalah peristiwa perubahan wujud padat
menjadi gas. Mengkristal adalah peristiwa perubahan wujud gas menjadi padat.
Contohnya adalah kapur barus atau pada peristiwa berubahnya uap menjadi salju.
6. Menyublin
Menyublin merupakan suatu peristiwa perubahan wujus zat padat menjadi gas
atau sebaliknya. Contoh menyublin yaitu pada kapur barus yang disimpan di lemari
pakaian lama-lama akan habis.
5
2. Pembakaran
Pembakaran suatu benda akan menyebabkan perubahan pada benda. Kertas
yang dibakar akan berubah menjadi abu. Sebelum dibakar sifat kertas adalah
berwarna putih, dapat menyerap tinta, dan tidak rapuh. Namun setelah dibakar,
kertas berubah menjadi abu yang berwarna hitam, bersifat rapuh, dan tidak dapat
menyerap tinta. Plastik yang dibakar akan mejadi hitam dan kayu yang dibakar akan
berubah menjadi arang atau abu.
3. Peletakkan di udara terbuka
Minyak kayu putih yang diletakkan di udara terbuka akan menguap karena
berubah menguap karena berubah menjadi gas, es batu yang diletakkan ditempat
terbuka akan mencair, dan kentang yang dibiarkan diudara terbuka akan berubah
warna dan akan cepat busuk
4. Pendinginan
Benda yang bersifat cair akan berubah manjadi padat dan keras jika
didinginkan. Air merupakan zat cair dan es adalah benda padat. Sifat es berbeda
dengan sifat padat. Jadi sifat air berubah setelah mengalami proses pendinginan.
5. Penambahan air
Pencampuran air pada suatu bahan akan menyebabkan perubahan suhu.
Semen dicampur air suhu akan meningkat sehingga dari serbuk menjadi padat.
Karbit apabila diberi air maka akan melepaskan gas. Sehingga mudah terbakar.
Contoh lainnya adalah ketika gula yang berupa kristal padat ditambah air dan
kemudian diaduk maka gula tersebut akan melarut.
Adapun faktor-fator yang mempengaruhi cepat lambatnya perubahan benda adalah
sebagai berikut:
1. Suhu
Suhu atau temperatur yang sering berubah-ubah akan mempercepat terjadinya
perubahan, apalagi jika perbedaan suhu cukup besar. Misalnya batu yang
sepanjang hari terkena panas matahari lalu turun hujan, maka batu tersebut akan
pecah.
Jika terkena panas benda akan memuai dan jika kena dingin benda akan
menyusut. Pemuaian dan penyusutan setiap benda tidak sama. Ada yang merata
dan serentak, dan adapula yang tidak. Jika pemuaian atau penyusutan tidak merata
maka benda itu akan retak.
6
2. Pembusukan
Pembusukan terjadi karena adanya bakteri atau jamur yang menempel. Di udara
banyak bertebangan kuman yang bisa menyebabkan terjadinya perubahan pada
benda.
3. Pemberian tekanan
Pemberian tekanan pada benda yang keras dapat berubah menjadi lunak.
Dimana jika tekanan tinggi akan menjadi api dan jika pemberian tekanan renda
maka akan berubab menjadi air.
7
Proses ekstraksi tanin daun teh memanfaatkan prinsip perubahan fisika,
senyawa tannin dari daun the dilarutkan dalam pelarut air dengan cara pemanasan,
sehingga tannin yang berwujud padat diubah menjadi bentuk yang terlarut dalam air
panas.
Contoh ekstraksi yang sering kita lakukan misalnya membuat secangkir kopi
dipagi hari, menyeduh kopi dengan air panas, tiada lain adalah melakukan ekstraksi
kafein dari kopi agar larut ke dalam air panas, sehingga bila diminum terasa segar
dan nikmat kopinya.
8
b. Pengolahan makanan atau pemasakan
Pengolahan makanan juga termasuk kedalam perubahan tetap. Bahan
makanan yang sudah dimasak tidak bisa kembali lagi. Contohnya, memasak nasi.
Beras yag sudah menjadi nasi tidak bisa menjadi beras kembali.
9
BAB III
PEMBAHASAN
10
c) Gunakan balon untuk menutupi botol kaca
d) Letakkam botol kaca yang telah tertutup dengan balon kedalam toples yang
berisi air tersebut.
e) Tunggu beberapa menit,
f) Maka balon tersebut membesar karena terdapat udara didalam botol kaca
tersebut yang berasal dari air tersebut
2) Percobaan Kedua
a) Nyalakan korek untuk menyalakan lilin
b) Biarka lilin hidup lebuh lama
c) Tiup lilin hingga padam, saat api padam lilin akan menghasilkan asap keatas
d) Sentuhkan korek ditangan anda keasap yang melayang di udara
e) Lilin akan menyala dengan sendiri begitu api menyentuh asap
11
BAB IV
KESIMPULAN
A. Simpulan
Dari pembahasan yang telah dipaparkan, maka dapat disimpulkan bahwa
karya ilmiah adalah:
1. Perubahan wujud zat yaitu perubahan termodinamika dari satu fase benda ke
keadaan wujud zat yang lain. Wujud zat sendiri merupakan bentuk-bentuk berbeda
yang didapatkan dari berbagai fase materi berlainan.
2. Sifat perubahan wujud yaitu cair, padat dan gas.
3. Perubahan wujud pada benda yaitu mencair, menguap, mengembun,
menyublin mengkristal, dan membeku.
4. Faktor penyebab perubahan benda diakibatkan karena pemanasan,
pembakaran, peletakkan di udara terbuka, pendinginan, dan penambahan air
5. Macam-macam perubahan wujud benda terdiri dari perubahan fisika dan kimia.
6. Perubahan fisika adalah Perubahan materi yang tidak disertai dengan
pembentukan zat yang jenisnya baru. Contoh perubahan fisika, pencampuran gula
ke dalam air membentuk larutan gula.
7. Perubahan kimia adalah suatu perubahan materi yang menghasilkan jenis dan
sifat materi berbeda (baru) dari zat semula dinamakan (perubahan kimia dinamakan
juga reaksi kimia). Contoh perubahan kimia adalah, pembakaran kayu, jika kayu
dibakar akan menghasilkan arang kayu.
8. Perubahan benda bersifat sementara artinya bahwa bentuk benda yang
mengalami perubahan dapat berubah kembali kebentuk awalnya.
9. Perubahan benda bersifat tetap artinya benda mengalami perubahan dan tidak
bisa kembali seperti semula. Perubahan wujud benda yang dipanaskan atau
disebabkan oleh faktor-fakror lain akan kehilangan sifat-sifat asalnya dan tidak bisa
kembali lagi.
10. Perubahan wujud air, api dan udara, jika udara yang rendah akan menjadi air
dan jika udara tinggi akan menjadi api.
12
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini masih terdapat beberapa kekurangan dan
kesalahan, baik dari segi penulisan maupun dari segi penyusunan kalimatnya
dan dari segi isi juga masih perlu ditambahkan. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kepada para pembaca makalah ini agar dapat memberikan
kritikan dan masukan yang bersifat membangun.
13
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
14