Untuk Memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Perbandingan Sistem Dakwah
Dosen Pengampu : Drs. Tjetjep Fachruddin Hs. M.Ag
Oleh :
Adi Wahyudi
NIM 180420007 6/A
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Swt.yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul,
“Signifikasi dan Sistematika Perbandingan Dakwah”
Makalah ini disusun dengan maksimal. Untuk itu penulis menyampaikan banyak
terima kasih kepada bapak selaku dosen pengampu mata kuliah perbandingan sistem dakwah.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.
Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata saya berharap semoga
makalah yang berjudul “Signifikasi dan Sistematika Perbandingan Dakwah” dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
Literasi yang secara sederhana dapat diartikan sebagai melek huruf, kemampuan dan
kecakapan baca tulis kini semakin terus digali dan disosialisaikan kepada khalayak. Terlebih
lagi setelah terjadinya ledakan informasi. Kecakapan dan kecerdasan untuk menyaring
informasi tersebut harus dimiliki seseorang dalam memilah informasi yang
baik dan buruk.
Literasi media dan digital kini sudah mulai dibicarakan di masyarakat. Keduanya
saling terkait satu sama lain. Hanya saja literasi media lebih memfokuskan pada penafsiran
pesan yang disampaikan melalui media dan cara kita menanggapi pesan tersebut. Sedangkan
literasi digital berfokus pada akses informasi berbasis teknologi informasi dan komunikasi
serta solusi atas sulitnya mengakses informasi karena sudah ada layanan internet yang
mempermudah dalam berbagai aktivitas masyarakat.
Penulis hanya membatasi masalah Pengertian, Jenis dan Ruang Lingkup Literasi Digital
1.4 Tujuan
Sejalan dengan rumusan masalah diatas, makalah ini di susun dengan tujuan
untuk mengetahui dan mendeskripsikan tentang :
1.5 Manfaat
1. Manfaat Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pengembangan
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan saran dan kritik
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
a. Literasi visual adalah kemampuan seseorang untuk memahami, menggunakan dan
mengekspresikan gambar.
b. Literasi media merupakan kemampuan untuk mengakses, menganalisis dan
menciptakan informasi untuk hasil yang spesifik. Media tersebut adalah Televisi,
radio, surat kabar, film, musik.
c. Literasi komputer adalah kemampuan untuk membuat dan memanipulasi dokumen
dan data melalui perangkat lunak pangkalan data dan pengolah data dan sebagainya.
Literasi komputer juga dikenal dengan istilah literasi elektronik atau literasi teknologi
informasi.
d. Literasi Digital merupakan keahlian
yang berkaitan dengan penguasaan sumber dan perangkat digital. Beberapa institusi
pendidikan menyadari dan melihat hal ini merupakan cara praktis untuk mengajarkan
literasi informasi, salah satunya melaui tutorial.
e. Literasi Jaringan adalah kemampuan untuk menggunakan, memahami, menemukan
dan memanipulasi informasi dalam jaringan misalnya internet. Istilah lainnya dari
literasi jaringan adalah literasi internet atau hiperliterasi.
2.3 Konsep Literasi Media dan Literasi Digital Netizen Terhadap Acara Brownis
Definisi literasi media menggunakan pendekatan tritokomi yang mencakup tiga bidang
yaitu literasi media bermakna memiliki akses ke media, memahami media dan menciptakan
dan mengekspresikan diri untuk menggunakan media ( Buckingham 2005, Livingstone
2005 ). Akses meliputi menggunakan serta kebiasaan media, artinya kemampuan
menggunakan fungsi dan kompetensi navigasi ( mengubah saluran televisi, menggunakan
sambungan internet ), kompetensi mengendalikan media ( misalnya menggunakan sistem
terpasang interaktif, melakukan transaksi melalui internet ) dll.Pemahaman artinya memiliki
kemampuan untuk memahami atau menafsirkan serta memperoleh perspektif isi media serta
sikap kritis terhadapnya. Menciptakan mencakup berinteraksi dengan media
( misalnyaberbicara di radio, ikut serta dalam diskusi di internet ), juga menghasilkan isi
media.
Bagi seseorang yang memilikipengalaman mengisi berbagai media massa membuat
seseorang memiliki pemahaman yang lebih baik tentang dan pendekatan kritis terhadap isi
media.Gilster (2007) memperluas konsep literasi digital sebagai kemampuan memahami dan
menggunakan informasi dari berbagai sumber digital, dengan kata lain kemampuanuntuk
7
membaca, menulis, dan berhubungan dengan informasi denganmenggunakan teknologi dan
format yang ada pada masanya.
Penulis lain menggunakan istilah literasi digital untuk menunjukkan konsep yang
luasyang menautkan bersama-sama berbagai literasi berbasis kompetensi dan keterampilan
teknologi komunikasi, namun menekankan padakemampuan evaluasi informasi yang lebih
“lunak” dan perangkaian pengetahuan bersama-sama pemahaman dan sikap ( Bawden, 2008 ;
Martin, 2006, 2008 ).IFLA ALP Workshop ( 2006 ) menyebutkan bagian dari literasi
informasi adalah literasi digital, didefinisikan sebagai kemampuan memahami dan
menggunakan informasi dalam berbagai format dari sejumlah besar sumber daya tatkala
sumber daya tersebut disajikan melalui komputer. Dengan perkembangan internet, maka
pemakai tidak tahu atau tidak memperdulikan dari mana asalnya informasi, yang penting
mereka dapat mengaksesnya.
8
Singkatnya literasi digital adalah himpunan sikap, pemahamanketerampilan menangani
dan mengkomunikasikan informasi dan pengetahuan secaraefektif dalam berbagai media dan
format.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
10
DAFTAR PUSTAKA
http://www.kidia.org/news/tahun/2011/bulan/02/tanggal/09/id/187/
http://allaboutmasscomm.blogspot.com/
http://sadidadalila.wordpress.com/2010/03
/20/media-literasi/
http://sulistyobasuki.wordpress.com/2013/03/25/literasi
-informasi-dan-literasi-digital/#mor
11