Di sepanjang jalur-jalur perdagangan dunia dan kota-kota kuno, seperti Yerusalem, Baghdad,
Makkah, Cordoba, Roma, maupun Konstantinopel, ada banyak penginapan yang didirikan.
Perbatasan antara Barat dan Timur dalam Perang Salib (dimulai 1096 M) berperan penting dalam
melahirkan kota-kota baru di sepanjang Asia Kecil, yaitu wilayah Turki yang memanjang ke Syiria
dan akhirnya Palestina. Di sepanjang jalur ini, ada banyak penginapan yang diperuntukkan bagi
para prajurit dan para peziarah yang ingin berkunjung ke Palestina. Bahkan, pada Abad
Pertengahan, kehadiran rumah-rumah penginapan ini mendapat dukungan dari otoritas gereja untuk
kepentingan para peziarah.
Kebanyakan hotel-hotel ini masih beroperasi hingga sekarang, ada yang menjadi Herritage
Hotel, ada yang sudah direnovasi menjadi lebih baik dan ada juga yang telah di redevelopment total
sehingga tidak lagi menyerupai bentuk aslinya, seperti Hotel Des Indes. Pada tahun 1960 hotel ini
diambil alih oleh pemerintah Indonesia dan diganti namanya menjadi Hotel Duta Indonesia. Pada
tahun 1971 bangunan hotel ini dibongkar untuk didirikan pertokoan Duta Merlin.
Setelah periode pemerintahan Orde Baru, pembangunan dan kehadiran hotel di Indonesia jauh
berkembang pesat. Terutama setelah masuknya beberapa chains ‘management’ hotel international
yang banyak merambah ke kota-kota besar di Indonesia. Sejalan dengan berkembangnya hotel di
indonesia, wajah arsitektur hotel di Indonesia pun sangat berkembang dan innovative. Akan tetapi
hal ini menjadi satu tolak ukur sejarah baru untuk Hotel di Indonesia.
Tak berbeda jauh dengan Bali, kehidupan pariwisata di daerah lain pun turut bangkit.
Seperti di Malang, Jawa Timur, yang mempunyai beberapa objek wisata potensial. Yang paling
mencuat dan didatangi pengunjung adalah kawasan Batu, dengan kontur daerah yang berbukit,
perkebunan apel dan Selekta, sebuah objek wisata yang berhasil mengembangkan tulip, sehingga
suasananya mirip dengan Belanda. Kota berhawa sejuk yang berjarak 90 km di sebelah selatan Kota
Surabaya ini, mulai tumbuh dan membenahi berbagai fasilitas serta sarana dan prasarana
pendukung. Seolah ingin melestarikan peninggalan bersejarah, pemerintah Kota Malang tetap
mempertahankan berbagai yang dibangun pada jaman kolonial Belanda. Sebagai contoh, Hotel
Pelangi, yang tergolong salah satu hotel tertua di kota yang kita kenal juga dengan sebutan Kota
Pelajar itu. Hingga sekarang, hotel yang berlokasi di bilangan Jalan Merdeka ini, tetap menjadi
hotel yang layak huni bagi pelancong dan malah memberikan sebuah keindahan tentang kenangan
masa lampau lewat foto-foto “jadul” yang dipajang di dinding hotel.
3. Sebutkan hotel heritage yang ada di Indonesia dan jelaskan sejarah di dalamnya
minimal 5 Hotel ?
Savoy Homann Bidakara Hotel, Bandung
Anda bisa merasakan tinggal di hotel unik bernama Caravan Bungalow Safari, Bogor ini!
Jika penasaran seperti apa rasanya, Anda dapat mengunjungi Taman Safari Indonesia, Puncak,
Bogor. Banyak pepohonan yang mengelilingi penginapan karena letaknya yang berada di dalam
hutan dan tentu saja penginapan ini sangat cocok jika Anda ingin melepas penat.
Selain bentuk bangunannya yang seperti pohon, hotel unik ini juga memberikan
pemandangan alam yang menakjubkan! Apabila menginap di hotel ini, Anda juga akan
merasakan fasilitas restauran berputar yang dinamakan “Jungle Fast Food”.Hotel ini pun terletak
di antara lokasi wisata yaitu Batu Secret Zoo dan Museum Satwa.
HOTEL TERTUA
1. Hotel Savoy Homann Bidakara, Bandung
sumber: @savoyhomannbdg
Bandung pernah menjadi tuan rumah Konferensi Asia Afrika. Dan di hotel inilah para
tamu konferensi tersebut menginap. Tidak hanya itu, Charlie Chaplin bahkan tercatat pernah
menginap di sini lho.Hotel ini awalnya bernama Hotel Homann dan terkenal akan sajian lezat
Rijsttafel buatan Ibu Homann. Pada tahun 1939, hotel ini dirombak dengan menambahkan desain
mirip seperti gelombang samudra yang saat itu sudah sangat futuristik. Jika menginap di sini
jangan lewatkan acara santap makan di area restoran semi-outdoor yang ikonik dan mewah.
sumber: @royalambarrukmo
Sebagai kota wisata dan budaya, Yogyakarta juga tidak mau ketinggalan soal bangunan
hotel bersejarah. Sebut saja Hotel Ambarrukmo Palace yang ternyata sudah ada sejak zaman
kekuasaan Sultan Hamengku Buwono V lho. Hotel Ambarrukmo sempat menjadi kediaman
Sultan Jogja setelah wafatnya Sultan Hamengku Buwono VII.
Sampai akhirnya pada tahun 1966, Ir. Soekarno meresmikan Hotel Ambarukmo sebagai hotel
bintang empat pertama di Jogja. Areal pendopo hingga kini masih dipertahankan sebagai cagar
budaya. Kamu bahkan bisa melihat beberapa karya seni legendaris seperti mural ukiran batu
karya Harijadi yang sudah berusia lebih dari 30 tahun.
RESTORAN TERUNIK
1. Frankenstein’s Laboratory-Bali
sumber gambar www.bali-indonesia.com
Kalau mengunjungi restoran unik yang ada di Jalan Camplung Tanduk nomor 6,
Seminyak, Bali, seakan sedang mendatangi pesta bertema Halloween. Pasalnya, selain ruangan
yang dibuat semirip mungkin dengan laboratorium, para waiter pun berdandan menggunakan
kostum dan dandanan yang lumayan bikin kita merinding. Uniknya lagi, minuman yang dipesan
akan disajikan di wadah-wadah yang berbeda dari biasanya, seperti gelas kimia, gelas ukur,
jarum suntik, labu berbentuk kerucut, atau kantung berisi racikan minuman yang menyegarkan.
sumber gambar www.satyawinnie.com
Malang bukan hanya terkenal dengan pilihan tempat wisatanya, tapi juga kelezatan kulinernya.
Salah satu rumah makan legendaris yang harus dikunjungi adalah Rumah Makan Inggil.
Keunikannya terletak pada konsepnya yang mirip museum. Di sini memang dipajang berbagai
benda antik seperti senjata, mesin ketik, jam kuno, aneka perabotan, topeng-topeng tradisional
Jawa, hingga foto-foto hitam putih dari masa lalu.Sambil melihat-lihat koleksi rumah makan
yang berlokasi di Jalan Gajah Mada nomor 4, Malang ini, pengunjung juga akan dihibur oleh
pertunjukan kesenian Jawa. Kebayang kan bagaimana nikmatnya menikmati kuliner khas Jawa
yang lezat dan menggoyang lidah seperti mi goreng jawa, sate ayam, atau ayam bakar di tempat
ini?
RESTORAN TERTUA
1.Ragusa Jakarta
Cuaca panas, biasanya paling mantap memang didinginkan sama es menyegarkan. Ragusa
salah satuya, restoran yang menyajikan aneka es krim ini selain rasanya yang otentik dan enak,
juga bersejarah.Didirikan pada 1932 oleh duo bersaudara Luigie dan Vicenzo Ragusa, pada
awalnya mereka mendirikan Ragusa di Bandung, beru kemudian pada 1947 dibukalah Ragusa di
Jakarta. Buat kamu yang mau bernostalgia dengan Ragusa, bisa mampir ke alamat di bawah ini.
2.Kikugawa Jakarta
Sebelum aneka restoran jepang kekinian apapun itu namanya, menjejakkan kaki di
Indonesia. Kikugawa sudah terlebih dahulu menjadi pionir di bidang makanan jepang. Didirikan
oleh Kikuchi Surutake pada 1969, Kikugawa merupakan restoran jepang pertama yang ada di
Jakarta, dan mungkin juga di Indonesia.Di sini, kamu bisa menemukan aneka menu yang sangat
jepang, tentu saja dengan cita rasa yang berbeda restoran jepang kekinian, rasa dari berbagai
menu tersebut otentik jepang banget dan juga nuansa sederhana namun terasa amat kental
jepangnya. Kalau kamu penasaran, bisa banget menyambanginya di alamat di bawah ini.