Anda di halaman 1dari 17

Penyusun

Iin Setyowati, SP. M.Sc.

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Banten


Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
Kementerian Pertanian
2020
Puji syukur kami pan j a t k a n
kehadirat Allah SWT, atas
tersusunnya buklet ini. Terimakasih
sebanyak-banyaknya kami haturkan
kepada Dr. Ir. Roso Witjaksono, MS.
yang menjadi sumber utama dalam
penyusunan buklet ini. Terimakasih
juga dihaturkan kepada BPTP Banten
atas kesempatan dan fasilitasi yang
diberikan.
Buklet ini tentu saja jauh dari
sempurna, oleh karena itu segala
saran dan kritik akan diterima.
Semoga buklet ini bermanfaat dalam
penyuluhan pertanian di era new
normal.
Daftar Isi

Kata Pengantar
Daftar Isi
I. Pendahuluan...................................... 1
II. Tantangan dan Tanggungjawab Sektor
Pertanian di Era New Normal............ 2
III. Era New Normal, Tantangan atau
Ancaman............................................ 3
IV. Strategi Penyuluhan di Era New
Normal............................................... 4
1. Penyuluhan Berbasis Teknologi
Informasi (cyber extension)........... 4
2. Optimalisasi Partisipasi Petani
Generasi Milenial dan Generasi Z
sebagai Pioner.............................. 5
3. Pendampingan Petani Gagap
Teknologi dalam Pemanfaatan
Teknologi Informasi....................... 9
4. Revitalisasi Peran Penyuluh
Pertanian..................................... 10
Daftar Pustaka
Pendahuluan

P a n d e m i C o v i d - 1 9
menyebabkan terjadinya dikotomi
dalam perilaku, dimana pembatasan
sosial dapat berdampak pada
mandeknya roda perekonomian dan
dapat berdampak pada tidak stabilnya
ketersediaan pangan. Sementara itu
pelonggaran sosial dapat berdampak
pada penyebaran Covid-19. Kondisi
ini menyebabkan perlunya dilakukan
adaptasi dengan adanya pelonggaran
bersyarat, dimana pelonggaran
aktivitas masyarakat dapat dilakukan
dengan mengikuti protokoler
kesehatan, sehingga roda
perekonomian tetap berjalan dan
sebaran Covid dapat ditekan.

1
Pertanian merupakan sektor
yang tidak boleh berhenti dal a m
kondisi apapun, karena sektor ini
berperan dalam pemenuhan
kebutuhan pangan masyarakat.
Kemandirian pangan merupakan
target yang ingin dicapai meskipun
dalam era new normal.
Kemandirian p a n g a n h a r u s
dilakukan melalui optimalisasi potensi
pertanian secara berkelanjutan
dengan penerapan inovasi pertanian.
Inovasi pertanian dapat berasal dari
petani itu sediri maupun diintroduksi
dari sumber lain. Penerapan inovasi
pertanian tidak terlepas dari peran
penyuluh pertanian.

2
Era new normal dapat menjadi
ancaman sekaligus tantangan bagi
penyuluhan pertanian. Era new
normal menjadi ancaman bagi metode
penyuluhan konvensional, yaitu
kunjungan individual, kelompok dan
masal. Metode konvensional yang
dilakukan melalui pertemuan langsung
antara penyuluh dan petani sehingga
memberi peluang untuk penyebaran
Covid-19. Era new normal juga
merupakan tantangan bagi metode
penyuluhan petani generasi milenial
dan generasi Z melalui penyuluhan
interpersonal dan digital yang
dilakukan secara komprehensif dan
sinergis.

3
1. Penyuluhan Berbasis Teknologi
Informasi (cyber extension)

Penyuluhan berbasis teknologi


informasi dapat dilakukan secara
virtual menggunakan berbagai aplikasi,
yaitu whatsApp, zoom, google meet,
facebook, Instagram, youtube dan lain
sebagainya. Berbagai aplikasi
tersebut dapat digunakan sebagai
saluran dalam penerapan berbagai
metode penyuluhan, misalnya metode
tatap muka d a p a t me n g g u n a k a n
whatsApp, sementara itu metode
p e r t e mu a n k e l o mp o k t a n i d a p a t
menggunakan zoom, google meet dan
lain sebagainya. Penyebaran
informasi inovasi teknologi dapat
dilakukan melalui website, facebok,
instagram, youtube dan lain
sebagainya. 4
2. Optimalisasi Partisipasi Petani
Generasi Milenial dan Generasi
Z sebagai Pioner

Penyuluhan di era new normal


dapat dilakukan dengan efektif dan
efisien melalui optimalisasi partisipasi
petani generasi milenial dan generasi
Z. Optimalisasi partisipasi petani
generasi milenial dan generasi Z
dapat dilakukan dengan penyuluhan
secara intensif menggunakan
teknologi informasi, dimana telah
diketahui bahwa generasi milenial dan
generasi Z sangat erat menggunakan
media digital dalam aktivitas sehari-
hari.

5
Generasi milenial dan generasi
Z diharapkan dapat menjadi inovator
dan atau pengadopsi awal, dimana
generasi tersebut memiliki
karakteristik cepat dalam mengadopsi
inovasi. Menurut Lionberger dalam
Mardikanto (2010), kecepatan
seseorang dalam mengadopsi inovasi
diantaranya dipengaruhi ; 1) umur,
semakin muda umur biasanya
semakin cepat mengadopsi inovasi, 2)
tingkat partisipasi dalam kelompok
diluar lingkungannya, seseorang yang
aktif berpartisipasi di luar
lingkungannya pada umumnya lebih
inovatif, 3) aktivitas mencari informasi
dan ide-ide baru, seseorang yang aktif
mencari informasi dan ide-ide baru
biasanya lebih inovatif.

6
Generasi milenial dan generasi
Z diharapkan dapat menjadi model
dalam penerapan inovasi, dan
selanj u t n y a d i t i r u o l e h p e t a n i d i
sekitarnya, sebagaimana teori belajar
observasional Bandura (Hergenhan
dan Olson, 2008) (Gambar 1).

Kejadian Proses
Model Retensi

Proses Proses
Reproduksi Retensi

Proses Penyesuaian
Motivasi Pola

Gambar 1. Proses Belajar Observasional


Bandura

7
Proses atensi adalah dimana
seseorang memperhatikan model
karena daya tarik inte r p e r s o n a l .
Proses retensi yaitu aktivitas
mengingat model yang akan
dimunculkan dalam bentuk meniru.
Proses produksi motorik yaitu tahap
awal pembentukan perilaku, proses
motivasi adalah proses meniru model
jika perilaku yang ditiru dianggap
memberikan manfaat (Hariadi, 2011).
Petani milenial dan generasi Z
diharapkan dapat menjadi petani
model bagi petani lain, dan menjadi
petani sekaligus penyuluh bagi
masyarakat disekitarnya.

8
3. Pendampingan Petani Gagap
Teknologi dalam Pemanfaatan
Teknologi Informasi

Pendampingan petani yang


gagap teknologi (gaptek) dengan
melaksanakan protokol kesehatan
perlu dilakukan dalam memanfaatkan
teknologi informasi digital.
Pendampingan petani gaptek ini dapat
dilakukan oleh penyuluh pertanian
maupun generasi milenial dan
generasi Z yang ada di lingkungan
petani. Pendampingan petani gaptek
juga harus dibarengi dengan fasilitasi
internet dengan bekerjasama dengan
pemerintah desa dalam pengadaan
jaringan internet di desa.

9
4. Revitalisasi Peran Penyuluh
Pertanian

Pandemi Covid telah


menyebabkan perubahan dalam dunia
penyuluhan pertanian, dan hal ini
merupakan tantangan bagi penyuluh
pertanian untuk menyesuaikan
dengan peruba h a n y a n g t e r j a d i .
Penyesuaian perubahan penyuluh
pertanian dapat dilakukan melalui
revitalisasi peran penyuluh pertanian,
dimana penyuluh pertanian harus
meningkatkan kemampuannya
s e b a g a i i n o v a t o r , k o mu n i k a t o r ,
motivator, edukator, fasilitator, dan
kreator. Penyuluh di era new normal
harus mampu memanfaatkan
teknologi informasi digital sebagai
media baru dalam penyuluhan
pertanian. 10
Revitalisasi penyuluh pertanian
dengan peningkatan teknologi
informasi harus berdasar pada
falsafah penyuluhan di Indonesia yaitu
pancasila dan falsafah pendidikan Ki
Hadjar Dewantara, agar penyuluhan
tetap menjadi proses pendidikan agar
petani dapat menolong dirinya sendiri.
Penyuluhan merupakan proses
pendidikan orang dewasa dan bukan
proses memberi ilmu pada petani
sehingga petani dianggap mahluk
yang dapat disesuaikan dan diatur.
Penyuluhan harus menggunakan
konsep dialogis, menjadikan petani
sebagai mitra, berorientasi pada
kebutuhan petani, mengembangkan
tenologi dan sumberdaya spesifik
lokasi (Hariadi, 2009).

11
Haridi S. S., 2009, Penyuluhan Dialogis untuk
menjadikan Petani dan Penyuluh Mandiri,
Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar
pada Fak u l t a s P e r t a n i a n U n i v e r s i t a s
Gadjah Mada Diucapkan di depan Rapat
Terbuka Majelis Guru Besar Universitas
Gadjah mada Pada tanggal 25 Februari
2009 di Yogyakarta, (unpablished).
Hariadi S. S., 2011, Dinamika Kelompok: Teori
dan Aplikasinya untuk Analisis
Keberhasilan Kelompok Tani sebagai Unit
Belajar, Kerjasama, Produksi dan Bisnis.
Yogyakarta : Sekolah Pascasarjana
Universitas Gadjah Mada.
Hergenhahn B.R and Olson H M., 2008, Theories
of learning (Teori belajar). Indonesia :
Kencana Prenada Media Grup.
Mardikanto, T., 2010, Komunikasi Pembangunan,
Acuan bagi Akademisi, Praktisi dan
Peminat Komunikasi Pembangunan,
Surakarta: Program Pasca Study
Pemberdayaan M asyarakat, Program
Pasca Sarjana, Universitas Sebelas Maret.

Anda mungkin juga menyukai