Anda di halaman 1dari 21

Laporan Pertanggung Jawaban Kegiatan Senam Anti Hipertensi 2019

LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN KEGIATAN SENAM ANTI


HIPERTENSI PADA KELOMPOK LANSIA

Diajukan untuk tugas remedial mata kuliah Keperawatan Gerontik

Oleh

Dina Kholifatul Jannah NIM 162310101239

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
Jl. Kalimantan No. 37 Kampus Tegal boto Jember Telp./Fax (03331)323450
Laporan Pertanggung Jawaban Kegiatan Senam Anti Hipertensi 2019

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2004,
lanjut usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 (enam puluh) tahun ke
atas. Komposisi penduduk tua bertambah dengan pesat baik di negara maju
maupun negara berkembang, hal ini disebabkan oleh penurunan angka fertilitas
(kelahiran) dan mortalitas (kematian), serta peningkatan angka harapan hidup (life
expectancy), yang mengubah struktur penduduk secara keseluruhan. Proses
terjadinya penuaan penduduk dipengaruhi oleh beberapa faktor, misalnya:
peningkatan gizi, sanitasi, pelayanan kesehatan, hingga kemajuan tingkat
pendidikan dan sosial ekonomi yang semakin baik (KEMENKES RI, 2017)
Transisi epidemiologi di Indonesia menyebabkan terjadinya pergeseran pola
penyakit, di mana terjadi peningkatan penyakit kronis degeneratif. Salah satu
penyakit kronik degeneratif yang ada kaitannya dengan faktor tersebut adalah
penyakit hipertensi. Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik 140
mmHg dan tekanan darah diastolik ~ 90 mmHg.
Menurut data WHO, di seluruh dunia sekitar 972 juta orang atau 26,4%
orang di seluruh dunia mengidap hipertensi, angka ini kemungkinan akan
meningkat menjadi 29,2% di tahun 2025. Dari 972 juta pengidap hipertensi, 333
juta berada di negara maju dan 639 sisanya berada di negara berkembang,
termasuk Indonesia (Yonata, 2016). Penyakit terbanyak pada usia lanjut
berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 adalah hipertensi. dengan
prevalensi 45,9% pada usia 55-64 tahun, 57,6% pada usia 65,74% dan 63,8% pada
usia ≥ 75 tahun (Infodatin Kemenkes RI,2016).
Berdasarkan hasil pengkajian mahasiswa pada hari Selasa tanggal 21 Mei
2019 di RT.3 RW.13 Prapah, Panti Kabupaten Jember jumlah penduduk yang
telah mencapai lansia banyak sekali terutama yang mengidap penyakit hipertensi
atau yang masyarakat kenal dengan darah tinggi. Menurut lansia tersebut,
hipertensi yang dialami kebanyakan karena keturunan, meskipun bukan penyakit
menurun namun beberapa lansia yakin dengan riwayat yang didapatkannya.
Selain itu lansia tersebut juga menyatakan jarang sekali memeriksakan
Laporan Pertanggung Jawaban Kegiatan Senam Anti Hipertensi 2019

hipertensinya pada pelayanan kesehatan, namun lebih memilih mengkonsumsi


obat sakit kepala saat dirasa sudah sakit di bagian tengkuk dan dipercayai sebagai
gejala hipertensi yang dipunyai mereka. Sebagian lansia juga menyatakan masih
mengkonsumsi garam dengan bebas meskipun sudah mengetahui efek garam
untuk penyakit hipertensinya dan jarang sekali melakukan aktifitas fisik ataupun
melakukan senam seperti senam anti hipertensi.
Senam hipertensi merupakan olah raga yang salah satunya bertujuan untuk
meningkatkan aliran darah dan pasokan oksigen ke dalam otot-otot dan rangka
yang aktif khususnya terhadap otot jantung. Mekanisme penurunan tekanan darah
setelah berolahraga dapat merilekskan pembuluh-pembuluh darah, sehingga
dengan melebarnya pembuluh darah tekanan darah akan menurun (Mahardani,
2010). Dengan dilaksanakannya senam hipertensi selama 30 menit yaitu 5 menit
dengan gerakan pemanasan, 20 menit gerakan inti dan 5 menit gerakan
pendinginan yang dilaksanakan selama 4 kali dalam 2 minggu dimana
sebelumnya dilakukannya intervensi senam hipertensi ini dilakukan pengukuran
pre test dan dilakukan pengukuran post test setelah dilaukannya intervensi senam
hipertensi. Didapatkan hasil nilai rata-rata tekanan darah sistol pre-test (151,463)
lebih tinggi dibandingkan rata-rata tekanan darah sistol post-test (130,36)
sehingga dapat disimpulkan pemberian intervensi senam hipertensi berpengaruh
terhadap penurunan darah sistol responden. Dan nilai rata-rata tekanan darah
diastole pre test (93,36) lebih tinggi dibandingkan rata-rata tekanan darah diastole
post test (82,14) sehingga disimpulkan pemberian intervensi senam hipertensi
berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah diastole responden (Hermawan et
al, 2017). Sehingga senam hipertensi cocok diberikan sebagai salah satu terapi
komplementer pada penderita hipertensi.
Oleh karena itu perlu dilakukan pelatihan senam anti hipertensi pada
komunitas lansia khususnya pada lansia dengan riwayat hipertensi pada daerah
tersebut.
1.1 Perumusan Masalah
Apakah senam hipertensi dapat memberikan manfaat bagi kelompok lansia di
daerah Prapah, Panti, Kaliwates Jember dengan hipertensi secara optimal?
Laporan Pertanggung Jawaban Kegiatan Senam Anti Hipertensi 2019

BAB II. TUJUAN DAN MANFAAT

2.1 Tujuan
2.1.1 Tujuan Umum
Kegiatan pendidikan kesehatan ini bertujuan untuk membantu meningkatkan
status kesehatan kelompok lanisa dengan hipertensi di RT 003 RW 013 Prapah
Kecamatan Panti Kabupaten Jember.
2.1.2 Tujuan Khusus
1. Kelompok lansia mampu memahami cara mencegah dan mengontrol
masalah peningkatan tekanan darah pada penderita hipertensi dengan
senam hipertensi.
2. Kelompok lansia mapu megontrol dan mengawasi kegiatan latihan senam
hipertensi yang diajarkan oleh mahasiswa
3. Kelompok lansia mampu memberikan dukungan psikis bagi sesama lansia
dengan hipertensi dengan melakukan senam hipertensi bersama-sama.
2.2 Manfaat
2.2.1 Bagi Keluarga
Diharapakan senam hipertensi dapat dilakukan dan diterapkan oleh anggota
keluarga pada setiap lansia yang tergabng dalam kelompok lansia binaan
mahasiswa yang sehat maupun yang sakit, melakukan pengawasam kegiatan
senam hipertensi sebagai upaya keluarga dapat berperan aktif dalam melakukan
menurunkan, mengontrol dan mencegah tekanan darah kembali tinggi. Selain itu,
keluarga secara langsung dapat memberikan dukungan kepada anggota keluarga
yang menderita hipertensi dengan melakukan senam hipertensi secara bersama-
sama.
2.2.2 Bagi Tenaga Kesehatan
Pendidikan dan pelatihan kesehatan yang diberikan dapat menambah
pengetahuan dan keterampilan tenaga kesehatan dalam manangani penderita
hipertensi dan mengelola keluarga dengan hipertensi sehingga tenaga kesehatan
dapat berperan aktif dalam mencegah, menangai dan melakukan rehabilitasi
terkhusus penerapan terapi komplementer bagi penderita hipertensi dan keluarga.
Laporan Pertanggung Jawaban Kegiatan Senam Anti Hipertensi 2019

BAB III. KERANGKA PENYELESAIAN MASALAH

3.1 Dasar Pemikiran


Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan peningkatan tekanan sistolik
lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua
kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan sukup
istirahat/tenang. Peningkatan tekanan darah yang berlangsung dalam jangka waktu
lama (persisten) dapat menimbulkan kerusakan pada ginjal (gagal ginjal), jantung
(penyakit jantung koroner) dan otak (menyebabkan stroke) bila tidak dideteksi
secara dini dan mendapat pengobatan yang memadai.
Menurut American Heart Association (AHA, penduduk Amerika yang berusia
diatas 20 tahun menderita hipertensi telah mencapai angka hingga 7,5 juta jiwa,
namun hampir sekitar 90-95% kasus tidak diketahui penyebabnya. Hipertensi
merupakan silent killer dimana gejala dapat bervariasi pada masing-masing
individu dan hampir sama denan gejala penyakit lainnya. Gejala-gejala yang dapat
dirasakan antaranya sakit kepala/rasa berat di tengkuk, mumet (pusing), jantung
berdebar-debar, mudah lelah, penglihatan kabur, telingan berdenging (tinnitus),
dan mimisan. Faktor resiko hipertensi adalah umur, jenis kelamin, riwayat
keluarga, genetic (faktor resiko yang tidak dapat dirubah atau dikontrol),
kebiasaan merokok, konsumsi garam, konsumsi lemak jenuh, pengunaan jelantah,
kebiasaan konsumsi minm-minuman beralkohol, obesitas, kurang aktivitas fisik,
stress, penggunaan estrogen.
Adapun klasifikasi hipertensi menurut JNC*VII, 2003 yaitu 1) Normal
dengan tekanan darah sistole <120 mmHg dan diastole <80 mmHg. 2)
Prehipertensi tekanan darah sistol 120-139 mmHg dan diastole 80-89 mmHg. 3)
Hipertensi stage 1 tekanan darah sistol 140-159 mmHg dan diastole 90-99 mmHg.
4) Hipertensi Stage 2 tekanan sIstole 160 atau >160 mmHg dan systole 100 atau
>100 mmHg. Klasifikasi atau macam hipertensi dapat dibedakan berdasarkan
penyebab yaitu hiertensi primer/hipertens esensial yaitu hipertensi yang
penyebabnya tidak diketahui dan juga hipertensi sekunder/hipertensi non esensial
yaitu hipertensi yang diketahui penyebabnya bisa jadi akibat penyakit ginjal dan
Laporan Pertanggung Jawaban Kegiatan Senam Anti Hipertensi 2019

juga pemakaian obat hormonal atau pil lainnya. Sedangkan jenis hipertensi yang
lain yaitu hipertensi pulmonal dan juga hipertensi kehamilan. Intervensi yang
diberikan pada penderita hipertensi bertujuan untuk mengontrol dan mencegah
peningkatan tekanan darah tinggi kembali, sehingga diharapkan dapat
menghindarkan penderita hipertensi dari komplikasi yang dapat ditimbulkan.
Selain penggunaan obat antihipertensi yang tentu saja dapat menyebabkan
ketergantuangan, aktivitas fisik yang sesuai juga dianjurkan bagi penderita
hipertensi terutama pada lansia yang memiliki keterbatasan dalam mobilisasi yaitu
senam hipertensi. Senam hipertensi merupakan olah raga yang salah satunya
bertujuan untuk meningkatkan aliran darah dan pasokan oksigen ke dalam otot-
otot dan rangka yang aktif khususnya terhadap otot jantung. Mekanisme
penurunan tekanan darah setelah berolahraga dapat merilekskan pembuluh-
pembuluh darah, sehingga dengan melebarnya pembuluh darah tekanan darah
akan menurun (Mahardani, 2010). Sehingga senam hipertensi cocok diberikan
sebagai salah satu terapi komplementer pada penderita hipertensi.

1.2 Kerangka Penyelesaian

Pemateri memberikan reinforcement


Pemateri menjelaskan secara
positif pada sasaran setelah melakukan
singkat, jelas dan mencontohkan
senam kaki diabetes yang telah
gerakan senam hipertensi.
diajarkan.

Sasaran dapat memahami maksud Sasaran dapat memahami dan menerapkan


dan tujuan senam hipertensi. latihan senam hipertensi.
Laporan Pertanggung Jawaban Kegiatan Senam Anti Hipertensi 2019

BAB IV. RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN

4.1 Realisasi Penyelesaian Masalah


a. Hari/tanggal : Jumat, 24 Mei 2019
b. Pukul : 07.00 – selesai
c. Tempat : Kediaman Ketua RT di RT 003 RW 013 Lingkungan
Prapah, Kecamatan Panti, Kabupaten Jember
4.2 Khalayak Sasaran
Khalayak sasaran pada kelompok lansia dengan hipertensi di Panti
4.3 Metode yang Digunakan
a. Jenis model pembelajaran : demonstrasi dan latihan bersama
b. Landasan teori : literature buku dan riset
c. Langkah pokok
1. Membina hubungan saling percaya yang baik.
2. Menciptakan suasana pertemuan yang baik.
3. Menyesuaikan terapi yang sesuai dengan kebutuhan.
4. Menetapkan terapi dan tindakan lanjutannya bagi sasaran.

= sasaran

= pemateri
Laporan Pertanggung Jawaban Kegiatan Senam Anti Hipertensi 2019

BAB V. HASIL KEGIATAN

5.1. Analisa Evaluasi dan Hasil-hasilnya


Setelah dilakukan pengkajian sejak tanggal 21 Mei 2019 hingga melakukan
penentuan intervensi yang dilakukan pada sekelompok lansia di RT.003 RW.013
di Daerah Prapah, Panti, Kabupaten Jember maka dilakukanlah senam anti
hipertensi yang berlangsung pada 24 Mei 2019 hari Jumat pada lansia di Panti dan
dihasilkanlah evaluasi sebagai berikut:

5.1.1. Evaluasi Struktur

Dalam persiapan dari mahasiswa dan juga keluarga didapatkan evaluasi


yakni:

1. Penjalinan hubungan saling percaya cukup terjalin baik dikarenakan


lansia senang dengan apa yang dilakukan mahasiswa ditandai
dengan lansia mau dan berpartisipasi dengan baik saat kegiatan
berlangsung
2. Keadaan lansia yang kooperatif melakukan kegiatan memberi
dampak baik pada kegiatan sehingga intervensi berjalan dengan baik
hingga akhir.
3. Hubungan antara mahasiswa dan lansia baik namun jarang
mengunjungi keluarga dikarenakan waktu luang mahasiswa yang
sedikit
5.1.2. Evaluasi Proses
1. Saat proses kegiatan berlangsung yakni pada tanggal 24 Mei 2019,
lansia nampak malu-malu pada awalnya, namun berjalan baik seiring
berjalannya waktu dan dapat terselesaikan dengan lancar dan lansia
nampak senang dan bahagia saat melakukan kegiatan bersama
dengan lansia lainnya.
2. Dalam kegiatannya lansia mampu memahami kegiatan yang
dilakukan
Laporan Pertanggung Jawaban Kegiatan Senam Anti Hipertensi 2019

3. Selain itu, lansia mampu mengikuti kegiatan hingga kegiatan senam


anti hipertensi ini berakhir dengan lancar
5.1.3. Evaluasi Hasil
1. Setelah dilakukan kegiatan senam anti hipertensi pada lansia, pada
tanggal 24 Mei lansia menyatakan tidak lelah namun berkeringat dan
merasa senang saat berkumpul dengan lansia lainnya.
5.2. Faktor Pendukung
Faktor yang mendorong keberhasilan kegiatan adalah diantaranya:
1. Lansia yang ramah memberi dukungan pada kegiatan mahasiswa
2. Lansia khususnya ketua RT 3 Dusun Parapah sangat mendukung
kegiatan mahasiswa untuk memberi kegiatan kepada masyarakatnya
terutama pada lansia yang kebanyakan memiliki riwayat hipertensi.
3. Selain itu, lansia kooperatif dari awal hingga akhir kegiatan sehingga
kegiatan berjalan lancar
5.3. Faktor Penghambat
Faktor yang menghambat keberhasilan adalah diantaranya:
1. Faktor penghambat pada kegiatan adalah waktu, waktu yang terbatas
menjadikan kegiatan ini hanya berlangsung sekitar satu setengah jam
dan mahasiswa harus kembali ke kampus untuk kegiatan
perkuliahan.
Laporan Pertanggung Jawaban Kegiatan Senam Anti Hipertensi 2019

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Kegiatan senam anti hipertensi ini sangat bermanfaat untuk diajarkan agar
mengurangi dampak dari hipertensi dan memberikan lansia pengetahuan kegiatan
fisik yang dapat dilakukan setiap harinya agar tekanan darah dapat kembali
normal. Selain itu pada lansia dengan keterbatasan gerakan fisik, senam ini cukup
berguna dikarenakan gerakan yang tidak begitu rumit dan simpel untuk diikuti
lansia.

6.2.Saran
6.2.1.Bagi Sasaran
Bagi sasarn diharapkan dapat lebih meningkatkan waktu untuk melakukan
latihan fisik di rumah seperti yang telah diajarkan dalam kegiatan senam anti
hipertensi
6.2.2.Bagi Tenaga Kesehatan
Bagi tenaga kesehatan saran yang dapat disampaikan yakni saran agar
meningkatkan keterampilan melakukan pelatihan pada lansia bukan hanya untuk
penyakit hipertensi melainkan penyakit lainnya yang biasa ada pada kelompok
lanisa
Laporan Pertanggung Jawaban Kegiatan Senam Anti Hipertensi 2019

DAFTAR PUSTAKA

Andria, K. Mellisa. 2013. Hubungan Antara Perilaku Olahraga, Stress Dan Pola
Makan Dengan Tingkat Hipertensi Pada Lanjut Usia Di Posyandu Lansia
Kelurahan Gebang Putih Kecamatan Sukolilo Kota Surabaya. Jurnal
Promkes.1(2): 11-117

Hermawan, Totok dan F.N. Rosyid. 2017. Pengaruh Senam Hipertensi Lansia
Terhadap Penurunan Tekanan Darah Lansia Dengan Hipertensi Di Panti
Wreda Darma Bhakti Kelurahan Pajang Surakarta. Jurnal Kesehatan. 10(1):
26-31

InfoDATIN Kemenskes RI. Hipertensi. (online).


http://www.depkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/infodatin/i
nfodatin-hipertensi.pdf [Diakses pada 12 November 2018]

Kemenkes RI. 2017. Profil Kesehatan Indonesia tahun 2017. (online)

Mufida, Kamila. 2017. Penerapan Senam Hipertensi untuk Menurunkan Tekanan


Darah pada Pasien Hipertensi pada Keluarga Tn. S pada Ny.K Di Desa
Klopogodo Rt 01 Rw 04 Kec.Gombong.

Lampiran:
Lampiran 1 : Berita Acara
Lampiran 2 : Daftar Hadir
Lampiran 3 : Standar Operasional Prosedur (SOP)
Lampiran 4 : Dokumentasi
Lampiran 5 : Media

Jember, 25 Mei 2019


Pemateri

Dina Kholifatul Jannah


NIM 162310101239
Laporan Pertanggung Jawaban Kegiatan Senam Anti Hipertensi 2019
Laporan Pertanggung Jawaban Kegiatan Senam Anti Hipertensi 2019

Lampiran 1 : Berita Acara


Laporan Pertanggung Jawaban Kegiatan Senam Anti Hipertensi 2019

Lampiran 2 : Daftar Hadir


Laporan Pertanggung Jawaban Kegiatan Senam Anti Hipertensi 2019

Lampiran 3 : Standar Operasional Prosedur

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

Standart Operational Prosedur (SOP)

F.Kep
Universitas SENAM HIPERTENSI
Jember
Prosedur No Dokumen: No Revisi :- Halaman :
Tetap Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh :
1 Pengertian Senam hipertensi merupakan aktifitas fisik yang dilakukan
berupa gerakan senam khusus.
2 Tujuan  Meningkatkan aliran darah
 Meningkatkan pasokan oksigen ke dalam otot-otot dan
rangka yang aktif khususnya terhadap otot jantung
 Menurunkan tekanan darah
3 Indikasi Klien sehat maupun klien dengan hipertensi
4 Kontra Indikasi  Klien dengan amputasi pada kaki
 Klien yang mengalami kelumpuhan pada kaki
 Klien yang memiliki masalah pada mobilitas fisik
5 Persiapan  Pastikan identitas pasien.
pasien  Kaji kondisi pasien
 Jelaskan maksud dan tujuan
 Jaga privasi pasien
 Posisikan pasien denagn berdiri
6 Persiapan alat -
7 Cara kerja  Pasien berdiri
 Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
 Lakukan prosedur dan minta klien menirukan gerakan :
Laporan Pertanggung Jawaban Kegiatan Senam Anti Hipertensi 2019

a. Gerakan Pemanasan
1. Tekuk kepala ke samping, lalu tahan dengan
tangan pada posisi yang sama dengan arah
kepala. Tahan dengan hitungan 8-10, lalu
bergantian dengan sisi lainnya.
2. Tautkan jari-jari kedua tangan dan angkat lurus
ke atas kepala dengan posisi kedua kaki dibuka
selebar bahu. Tahan dengan 8-10 hitungan.
Rasakan tarikan bahu dan punggung.
b. Gerakan Inti
1. Lakukan gerakan seperti jalan ditempat dengan
lambaian kedua tangan searah dengan sisi kaki
yang diangkat. Lakukan perlahan dan hindari
hentakan.
2. Buka kaki dengan tangan mengepal dan kaki
dibuka selebar bahu. Kedua kepalan tangan
bertemu dan ulangi gerakan semampunya sambil
mengatur nafas.
3. Kedua kaki dibuka agak lebar lalu angkat tangan
menyerong. Sisi kaki yang searah dengan tangan
sedikit ditekuk. Tangan diletakkan dipinggiran
dan kepala searah dengan gerakan tangan. Tahan
8-10 hitungan lalu ganti dengan sisi lainnya.
4. Gerakan hampir sama dengan sebelumnya, tapi
jari mengepal dan kedua tangan diangkat ke
atas. Lakukan bergantian secara perlahan dan
semampunya.
5. Hampir sama dengan gerakan inti nomor 1, tapi
kaki dibuang ke samping. Kedua tangan dengan
jemari mengepal kearah yang berlawanan.
Ulangi dengan sisi bergantian.
Laporan Pertanggung Jawaban Kegiatan Senam Anti Hipertensi 2019

6. Kedua kaki dibuka lebar dari bahu, satu lutut


agak ditekuk dan tangan yang searah lutut di
pinggang. Tangan sisi yang lain lurus kearah
lutut yang ditekuk. Ulangi gerakan kearah
sebaliknya dan lakukan semampunya.
c. Pendinginan
1. Kedua kaki dibuka selebar bahu, lingkarkan satu
tangan ke leher dan tahan dengan tangan
lainnya. Hitungan 8-10 kali dan lakukan pada
sisi lainnya.
2. Posisi tetap, tautkan kedua tangan lalu gerakkan
kesamping dengan gerakan setengah putaran.
Tahan 8-10 hitungan lalu arahkan tangan kesisi
lainnya dan tahan dengan hitungan yang sama.

8 Hasil  Evaluasi respon klien


 Berikan Reinforcement positif
 Lakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya
 Akhiri pertemuan dengan cara yang baik
 Lakukan dokumentasi
Laporan Pertanggung Jawaban Kegiatan Senam Anti Hipertensi 2019

Lampiran 4 : Dokumentasi

Gambar 1. Kegiatan Senam Anti Hipertensi pada saat pengukuran tekanan darah
pada lansia di RT. 003 RW. 013 Prapah Kecamatan Panti Kabupaten Jember
pada tanggal 24 Mei 2019 oleh mahasiswa Kelas E 2016 Mahasiswa Fakultas
Keperawatan Universitas Jember

Gambar 2. Kegiatan Senam Anti Hipertensi pada saat senam dimulai pada lansia
di RT. 003 RW. 013 Prapah Kecamatan Panti Kabupaten Jember pada tanggal 24
Mei 2019 oleh mahasiswa Kelas E 2016 Mahasiswa Fakultas Keperawatan
Universitas Jember
Laporan Pertanggung Jawaban Kegiatan Senam Anti Hipertensi 2019

Gambar 3. Kegiatan Senam Anti Hipertensi pada saat senam dimulai pada lansia
di RT. 003 RW. 013 Prapah Kecamatan Panti Kabupaten Jember pada tanggal 24
Mei 2019 oleh mahasiswa Kelas E 2016 Mahasiswa Fakultas Keperawatan
Universitas Jember
Laporan Pertanggung Jawaban Kegiatan Senam Anti Hipertensi 2019

Lampiran 5 : Media

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN

SENAM HIPERTENSI
GERAKAN PEMANASAN

Tekuk kepala ke samping, lalu tahan dengan tangan pada posisi yang
sama dengan arah kepala. Tahan dengan hitungan 8-10, lalu bergantian
dengan sisi lainnya.

Tautkan jari-jari kedua tangan dan angkat lurus ke atas kepala dengan
posisi kedua kaki dibuka selebar bahu. Tahan dengan 8-10 hitungan.
Rasakan tarikan bahu dan punggung.

GERAKAN INTI

Lakukan gerakan seperti jalan ditempat dengan lambaian kedua tangan


searah dengan sisi kaki yang diangkat. Lakukan perlahan dan hindari
hentakan.

Buka kaki dengan tangan mengepal dan kaki dibuka selebar bahu. Kedua
kepalan tangan bertemu dan ulangi gerakan semampunya sambil
mengatur nafas.

Kedua kaki dibuka agak lebar lalu angkat tangan menyerong. Sisi kaki
yang searah dengan tangan sedikit ditekuk. Tangan diletakkan dipinggiran
dan kepala searah dengan gerakan tangan. Tahan 8-10 hitungan lalu ganti
dengan sisi lainnya.
Laporan Pertanggung Jawaban Kegiatan Senam Anti Hipertensi 2019

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN

GERAKAN INTI

Gerakan hampir sama dengan sebelumnya, tapi jari mengepal dan kedua
tangan diangkat ke atas. Lakukan bergantian secara perlahan dan
semampunya.

Hampir sama dengan gerakan inti nomor 1, tapi kaki dibuang ke samping.
Kedua tangan dengan jemari mengepal kearah yang berlawanan. Ulangi
dengan sisi bergantian.
Kedua kaki dibuka lebar dari bahu, satu lutut agak ditekuk dan tangan
yang searah lutut di pinggang. Tangan sisi yang lain lurus kearah lutut
yang ditekuk. Ulangi gerakan kearah sebaliknya dan lakukan
semampunya.
GERAKAN PENDINGINAN

Kedua kaki dibuka selebar bahu, lingkarkan satu tangan ke leher dan
tahan dengan tangan lainnya. Hitungan 8-10 kali dan lakukan pada sisi
lainnya.

Posisi tetap, tautkan kedua tangan lalu gerakkan kesamping dengan


gerakan setengah putaran. Tahan 8-10 hitungan lalu arahkan tangan kesisi
lainnya dan tahan dengan hitungan yang sama.

Anda mungkin juga menyukai