Adsdsd
Adsdsd
Disusun oleh:
Kelompok 6 Kelas E 2016
Okzalina Sonnia 152310101254
Dhenisa Nova Dyassari 162310101256
Muhammad Hisyam Ajimulya 162310101257
Jenny Amalina Alirahman 162310101262
Muhammad Fyan Asasi 162310101273
Friska Ayu Purwantiwi 162310101274
Mellinda Dwi Astuti 162310101275
Keadaan umum:
Klien dalam keadaan Delirium dengan GCS E4 V2 M4, klien tampak sakit
berat.
Tanda vital:
1. Kepala
Bentuk = Mascocefal dan tidak ada benjolan
Rambut = Warna hitam , persebaran rambut merata, kebersihan cukup
2. Mata
Bentuk mata simetris, konjuntiva anemis, pupil isokor
3. Telinga
Bentuk mata simetris , tidak ada gangguan pendengaran, tidak ada
hambatan, tidak terpasang alat bantu pendengaran
4. Hidung
Bentuk simetris, tidak ada polip, terpasang nasogastric tube (NGT)
5. Mulut
Bentuk mulut simetris dan mukosa bibir pucat dan kering, terpasang
endotracheal tube (ETT) dan guidel.
6. Leher
Bentuk simetris, tidak ada benjolan, terpasang central venous catheter
(CVC)
7. Dada
Pemeriksaan jantung
Inspeksi = bentuk simetris, tidak ada benjolan
Palpasi = tidak ada benjolan, perkembangan dada normal
Perkusi = suara pekak
Aukultasi = suara jantung (S1 dan S2) terdengar jelas tanpa ada suara
tambahan
Pemeriksaan paru
Inspeksi = bentuk simetris, terpasang Ventilator
Palpasi = tidak ada benjolan
Perkusi = sonor
Auskultasi = Vesikuler normal, tidak ada suara tambahan
8. Abdomen
Inspeksi = terlihat distensi abdomen, terdapat luka operasi dan ada
rembesan pada luka operasi
Palpasi = terasa dinding abdomen tegang
Perkusi = suara pekak
Asukultasi = terdengar bising usus 3 x/menit
9. Urogenital
Terpasang alat bantu cateter urine
10. Ekstremitas
Bentuk simetris pada ektstermitas atas maupun bawah dan kanan maupun
kiri, terdapat edema pada kedua ekstremitas bawah
Edema --
+ +
Tindakan
Pembendahan
Kerusakan
Integritas Jaringan
Portede Entry
Bakteri Terbuka
Respon Imun
Menurun
Aktivasi Mediator
Kimiawi
Sepsis
Pelambatan Disfungsi
Suplai O2 Gangguan Pemulihan Pasca Motilitas
Menurun Pertukaran Gas Bedah Gastrointestinal
Ketidakefektifan
Perfusi Jaringan
Perifer
ANALISA DATA
No Data Etiologi Masalah Paraf
1. DO : - Obstruksi usus Domain 11.
DS :
mekanik Keamanan / Ǽ
Perlindungan
- Pada hari
Kelas 6.
ketujuh pasca Terjadi gangguan
Termoregulasi
bedah pada
hemodinamik gastrointestinal Hipertermia
tidak stabil (00007)
dengan
TD: Terjadi perlukaan
140/80mmHg pada
x/menit
Frekuensi
Infeksi pada
nafas : 22 x/
gastrointestinal
menit (dengan
ventilator)
Suhu 38,9oC
Sepsis
- Pasien
gastrointestinal
didiagnosis
sepsis e.c
infeksi intra Kondisi pasien
abdomen, pasca menurun terjadi
laparotomi demam dengan
appendektomi suhu badan 38,90C
e.c perforasi
appenditisis
Hipertermia
2. DS : Obstruksi usus Domain 3.
- Klien mengeluh
mekanik Eliminasi dan Ǽ
Pertukaran
perut terasa
nyeri yang Kelas 2. Fungsi
Adanya luka
dirasakan terus Gastrointestinal
didaerah
menerus sejak
gastrointestinal Disfungsi
satu minggu
Motilitas
sebelum masuk
Gastrointestinal
rumah sakit Nutrisi kurang
(00196)
- Klien mengeluh terpenuhi
mual dan
muntah
Pemenuhan
DO : kebutuhan makan
dengan enteral
- di RSCM klien
terdiagnosis
obstruksi usus
Terpasang NGT
mekanik
- terpasang
Nasogatric tube Penurunan
(NGT) pada gastrointestinal
hidung
- Satu hari pasca
bedah pasien disfungsi motilitas
mendapat nutrisi gastrointestinal
yang berasal
dari kombinasi
parenteral dan
enteral
- didapatkan
abdomen
cembung
dengan defence
muscular (+)
dan bising usus
yang menurun
DO :
mekanik Keamanan / Ǽ
Perlindungan
- Pada hari ke 6
Kelas 2. Cedera
pasca bedah, Adanya cairan di
Fisik
kondisi pasien daerah barakolika
menurun dan bilateral hingga Perlambatan
terdapat perivesika Pemulihan
rembesan dari Pasca Bedah
luka operasi (00100)
- Pada hari ke 7 Distensi abdomen
pasca bedah
didapatkan
Terdapat
keadaan
pembesaran dari
hemodinamik
luka operasi
tidak stabil
dengan
TD:
Terjadi infeksi area
140/80mmHg
bedah pasca bedah
Nadi : 140
x/menit
Frekuensi Dilakukan operasi
nafas : 22 x/ kedua
menit (dengan
ventilator)
Suhu 38,9oC Abdomen cembung
- Pada operasi dan defence
kedua terdapat muscular (+) dan
bekuan darah bising usus
pada lateral menurun
dinding
posterior
peritoneum Dilakukan
rembesan
perdarahan dari
Banyaknya waktu
moskolon
yang diperlukan
transversum
untuk penyembuhan
fleksura
hepatica
- Pemeriksaan
Perlambatan
USG abdomen
pemulihan pasca
menunjukkan
bedah
adanya cairan di
daerah
parakolika
bilateral hingga
perivesika.
Pada hari ke 8
pasca operasi
dilakukan
relaparatomi
karena
didapatkan
abdomen
cembung dan
bising usus yang
menurun
B. DIAGNOSA
1. Hipertermia b.d kondisi terkait yaitu sepsis e.c infeksi intra abdomen, pasca
laparotomi appendektomi e.c perforasi appenditisis d.d hemodinamik tidak stabil
dengan suhu 38,9oC dan takikardi
2. Disfungsi Motilitas Gastrointestinal b.d imobilitas, perubahan kebiasaan makan
yang menggunakan NGT d.d Klien mengeluh perut terasa nyeri yang dirasakan
terus menerus sejak satu minggu sebelum masuk rumah sakit, Klien mengeluh
mual dan muntah
3. Perlambatan Pemulihan Pasca Bedah b.d infeksi area bedah pasca bedah yaitu
terdapat bekuan darah pada lateral dinding posterior peritoneum kanan dan
rembesan perdarahan dari moskolon transversum fleksura hepatica d.d
banyaknya waktu yang diperlukan untuk penyembuhan
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
Pengaturan suhu
Monitor tanda-tanda
vital
1. Monitor tekanan
darahn nadi, suhu, dan
status pernafasan
dengan tepat
2. Monitor tekanan
darah, denyut nadi,
dan pernafasan
sebelum, selama dan
setelah beraktivitas
dengan tepat
3. Monitor keberadaan
dan kualitas nadi
4. Monitor warna kulit,
suhu dan kelembapan.
Identifikasi
kemungkinan penyebab
perubahan tanda-tanda
vital.