Anda di halaman 1dari 20

DONOR DARAH

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Palang Merah

Dosen Pengampu: Eka Yusnaldi, M.Pd

Disusun Oleh

SAFIRA AFIFAH

0306181031

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

2021

KATA PENGANTAR

1
Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas segala rahmatNya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Terimakasih kepada Dosen Pembimbing mata
kuliah Pendidikan Palang Merah. Dan harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki
bentuk maupun menambah isi makalah ini agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan
pengetahuan maupun pengalaman, penulis yakin masih banyak kekurangan, Oleh karena itu
penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Medan, 10 September 2021

Kelompok 5

DAFTAR ISI

2
KATA PENGANTAR......................................................................................................... 2

DAFTAR ISI....................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang......................................................................................................... 5
B. Rumusan Masalah.................................................................................................... 5
C. Tujuan Penulisan..................................................................................................... 6

BAB II

PEMBAHASAN

A. Donor darah menyelamatkan jiwa……………………………………………….. 7


B. Kegiatan donor darah…………………………………………………………….. 10
C. Siapa saja yang boleh donor darah?........................................................................ 13
D. Ayo jadi donor darah sukarela…………………………………………………….15
E. Bagaimana menjadi pendonor…………………………………………………….16
F. Peran PMR MULA………………………………………………………………. 17
G. Peran PMR MADYA…………………………………………………………….. 17
H. Peran PMR WIRA…………………………………………………………………18

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan.............................................................................................................. 19
B. Saran........................................................................................................................ 19

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 20

3
4
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Darah adalah cairan kehidupan. Darah membawa oksigen dan zat makanan
esensial ke seluruh sel-sel jaringan tubuh dan organ-organ penting lainnya. Tanpa
darah, jaringan dan organ tubuh akan mati kelaparan. Darahlah yang menjadi
penopang utama keberlangsungan proses kehidupan tubuh manusia. Dalam dunia
medis, semua istilah yang berkaitan dengan darah selalu diawali dengan kata hemo-
atau hemato- yang berasal dari bahasa Yunani haima yang berarti darah. Hematologi
adalah cabang ilmu kesehatan yang khusus mempelajari tentang darah dengan
segenap permasalahannya.
Penentuan jenis golongan darah penting dilakukan, terutama saat transfusi
darah, agar darah yang ditransfusikan tidak menimbulkan reaksi perlawanan dari
tubuh. Hal ini karena setiap golongan darah memiliki karakteristik tersendiri yang
membuatnya tidak bisa dicampur dengan golongan darah lain. Pemeriksaan golongan
darah bisa dilakukan melalui tes darah. Secara umum, golongan darah dibedakan
menjadi empat tipe utama, yaitu A, B, AB, dan O. Penentuan golongan darah ini
dilakukan berdasarkan jenis antigen yang terdapat di dalam darah, yaitu antigen A dan
antigen B, serta antibodi yang dihasilkan untuk menghancurkan antigen tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana donor darah menyelamatkan jiwa?
2. Apa saja kegiatan donor darah?
3. Siapa saja yang boleh donor darah?
4. Apa saja yang didapat setelah donor darah?
5. Bagaimana menjadi pendonor?
6. Apa peran PMR MULA?
7. Apa peran PMR MADYA?
8. Apa peran PMR WIRA?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana donor darah menyelamatkan jiwa

5
2. Untuk mengetahui Aaa saja kegiatan donor darah
3. Untuk mengetahui siapa saja yang boleh donor darah
4. Untuk mengetahui apa saja yang didapat setelah donor darah
5. Untuk mengetahui bagaimana menjadi pendonor
6. Untuk mengetahui peran PMR MULA
7. Untuk mengetahui peran PMR MADYA
8. Untuk mengetahui peran PMR WIRA

6
BAB II

PEMBAHASAN

A. Donor Darah Selamatkan Jiwa


1. Jenis Golongan Darah

Darah adalah cairan kehidupan. Darah membawa oksigen dan zat makanan esensial
ke seluruh sel-sel jaringan tubuh dan organ-organ penting lainnya. Tanpa darah, jaringan dan
organ tubuh akan mati kelaparan. Darahlah yang menjadi penopang utama keberlangsungan
proses kehidupan tubuh manusia. Dalam dunia medis, semua istilah yang berkaitan dengan
darah selalu diawali dengan kata hemo- atau hemato- yang berasal dari bahasa Yunani haima
yang berarti darah. Hematologi adalah cabang ilmu kesehatan yang khusus mempelajari
tentang darah dengan segenap permasalahannya.

Penentuan jenis golongan darah penting dilakukan, terutama saat transfusi darah, agar
darah yang ditransfusikan tidak menimbulkan reaksi perlawanan dari tubuh. Hal ini karena
setiap golongan darah memiliki karakteristik tersendiri yang membuatnya tidak bisa
dicampur dengan golongan darah lain. Pemeriksaan golongan darah bisa dilakukan melalui
tes darah. Secara umum, golongan darah dibedakan menjadi empat tipe utama, yaitu A, B,
AB, dan O. Penentuan golongan darah ini dilakukan berdasarkan jenis antigen yang terdapat
di dalam darah, yaitu antigen A dan antigen B, serta antibodi yang dihasilkan untuk
menghancurkan antigen tersebut.

Secara umum, ada dua teknik yang digunakan untuk mengelompokkan darah, yaitu
menggunakan sistem ABO dan rhesus.

Pada tahun 1900, seorang dokter kelahiran Wina (Austria) bernama Karl Landsteiner
membedakan darah manusia menjadi empat golongan, yaitu golongan darah A, golongan
darah B, golongan darah AB, dan golongan darah P. Penggolongan ini dikenal dengan sistem
penggolongan darah ABO. Pembagian golongan darah ini berdasarkan perbedaan aglutinogen
(antigen) dan agglutinin (antibodi) yang terkandung dalam darah. Antigen terdapat pada
membran permukaan sel darah merah. Antibodi terdapat dalam plasma darah.1

Tabel: Golongan Darah


1
Saktiyono, Ipa Biologi 2: SMP dan MTS untuk Kelas VIII, (Esis: 2004), hlm. 130

7
Golongan Darah Aglutinogen Aglutinin
A A B
B B A
AB A dan B -
O - A dan B

a. Golongan Darah A
Orang dengan golongan darah A memiliki antigen A pada sel darah merahnya.
Selain itu, orang dengan golongan darah A menghasilkan antibodi untuk
melawan sel darah merah dengan antigen B.
b. Golongan Darah B
Pemilik golongan darah B memiliki antigen A pada sel darah merahnya. Orang
dengan golongan darah ini menghasilkan antibodi A untuk melawan sel darah
merah dengan antigen A.
c. Golongan Darah AB
Jika memiliki golongan darah AB, ini berarti pemiliknya memiliki antigen A dan
B pada sel darah merah. Hal ini juga menandakan Anda tidak memiliki antibodi
A dan B pada darah.
d. Golongan Darah O
Orang yang memiliki golongan darah O tidak memiliki antigen A dan B pada sel
darah merah. Namun, orang yang memiliki golongan darah O memproduksi
antibodi A dan B di dalam darahnya.

Selain klasifikasi golongan darah ABO, darah juga dapat diklasifikasikan kembali
berdasarkan faktor rhesus yang dimiliki. Faktor rhesus adalah antigen atau protein yang ada
di permukaan sel darah merah. Dalam sistem ini, golongan darah terbagi menjadi rhesus
positif dan rhesus negatif. Jika sel darah merah memiliki faktor Rh, golongan darah Anda
adalah Rh positif. Sebaliknya, golongan darah Anda dinyatakan Rh negatif bila tidak
memiliki faktor Rh. 2

2. Fungsi Darah

2
https://www.alodokter.com/memahami-karakteristik-golongan-darah-a-b-ab-dan-o , Diakses pada:
10 Oktober 2021, 10:50 AM

8
Fungsi darah antara lain:

a. Pernafasan
Fungsi utama darah adalah mengangkut dan mengedarkan oksigen O2, bahan bakar
bagi proses metabolisme yang terjadi di dalam triliyunan sel-sel tubuh kita.
Kekurangan darah berarti kekurangan oksigen. Jika ini terjadi, akibatnya fatal.
Jaringan otak manusia tanpa suplai oksigen selama kurang dari 5 menit saja bisa
mengakibatkan rusaknya sebagian besar sel-sel otak, yang berpotensi
mengakibatkan keabnormalan (kecacatan) fungsi beberapa organ tubuh. Manusia
bisa bertahan hidup sehari atau dua hari tanpa air dan beberapa hari tanpa
makanan, tetapi hanya beberapa menit saja tanpa oksigen, sebab oksigen adalah
bahan paling penting bagi metabolisme tubuh kita.
b. Makanan
Triliyunan sel tubuh terus-menerus membutuhkan energi agar dapat berfungsi
dengan baik. Darahlah pekerja keras yang menyuplai jaringan tubuh dengan
nutrisi-nutrisi penting yang menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi-nutrisi
penting yang telah diserapnya dari usus (khususnya usus kecil). Sehabis menyerap
zat makanan di usus, darah membawanya menuju ke liver (hati). Di sinilah dengan
proses yang unik, rumit, dan mengagumkan, zat-zat makanan dasar dipisah-
pisahkan menjadi gula, lemak, protein, dan zat lainnya. Setelah melewati proses
ini, darah segera membawa dan mengedarkan zat makanan tersebut ke seluruh sel
tubuh.
c. Pembuangan
Darah pula yang mengangkut zat-zat kimia sisa metabolisme seperti
karbondioksida, serta bahan kimia asing lainnya menuju hati (liver) untuk
diuraikan, dan ke organ ginjal untuk diproses, lalu sisanya terbuang dalam bentuk
urine (air seni) dan keringat.
d. Kendali Konsentrasi (concentrate control)
Semua sel tubuh hanya bisa berfungsi optimal apabila terjadi keseimbangan
perihal zat yang terlarut di dalamnya. Darahlah yang juga berperan menjaga
keseimbangan komposisi di dalam sel ini.
e. Kendali Suhu

9
Jika suhu tubuh normal, 370 Celcius, semua proses berfungsi secara optimal.
Proses metabolisme sel menghasilkan energi panas, darah yang terus mengalir
menyerap setiap kelebihan panas dan menyebarkannya ke seluruh permukaan
tubuh. Selain itu, peredaran darah yang konstan juga menjamin bahwa semua
bagian tubuh menerima panas yang diperlukan.
f. Pertahanan
Di dalam darah terkandung pula beragam bahan penyusun sistem kekebalan raga.
Sel darah putih dan antibodi ibarat sepasukan tentara yang dibebani tugas untuk
melindungi dari racun dan mikroorganisme (virus dan bakteri) yang menyelundup
masuk.
g. Pendistribusian Hormon
Darah juga menyediakan jalur komunikas bagi hormon-hormon yang dihasilkan
sistem endoktrin tubuh manusia. Hormon (dari bahasa Yunani ‘horman’ artinya
mendorong, menggairahkan) adalah zat istimewa pembaa pesan kimiawi yang
berfungsi mengatur proses metabolisme tubuh manusia. Pesan-pesan itu
dikirimkan melalui aliran darah, menuju berbagai sel tubuh, yang akan
menterjemahkan pesan-pesan tersebut ke dalam suatu tindakan. Contohnya,
hormone pertumbuhan membuat seorang anak tumbuh besar, sedangkan hormone
sesksual membuat manusia bisa bereproduksi untuk menghasilkan keturunan.
h. Pembekuan
Pembekuan darah adalah bentuk perlindungan yang sangat vital dari bahaya
kehilangan darah, proses pembekuan juga turut untuk memperbaiki pembuluh
darah yang pecah.3
B. Kegiatan Donor Darah
1. Pengertian Donor Darah

Donor darah atau pendonor darah adalah orang yang menyumbangkan darah atau
komponennya kepada pasien, untuk tujuan penyembuhan penyakit dan pemulihann kesehatan. Diluar
tujuan itu, namanya bukan donor darah.

Ada tipe-tipe pendonor darah:

a. Donor Darah Bayaran

3
Johanes F Koraag, Berbagi Nyawa: Hidup Bahagia dengan Berdonor Darah, (Yogyakarta: Penerbit Pustaka
Marwa, 2010), hlm. 19-22

10
Donor darah bayaran adalah orang yang memiliki motivasi untuk menerima uang atau
bayaran dengan mendonorkan darah. Donor seperti ini biasanya menyembunyikan
kondisi-kondisi yang memungkinkan dirinya, dapat dirolak untuk donor darah. Termasuk
jika orang tersebut menderita atau pernah terjangkit penyakit yang membahayakan orang
lain.
Donor tipe ini, biasanya memiliki prevalensi IMLTD (Infeksi Menular Lewat Transfusi
Darah) tertinggi. Transfusi darah harus berasal dari darah yang sehat.
Sedangkan orang yang memiliki motivasi memperoleh uang, dapat mengabaikan
persyaratan tersebut dengan menutupi kondisi yang memungkinkannya ditolak untuk
donor darah, Akibatnya, tentu dapat merugikan pasien, Jika pasien yang sedang sakit dan
membutuhkan darah untuk memulihkan kesehatan, malah diberikan darah yang sakit.
b. Donor Darah Pengganti (DDP)
DDP biasanya berasal dari keluarga, teman atau siapa pun yang ingin mendonorkan
darahnya hanya untuk pasien tertentu saja. Artinya, pendonor tahu kepada siapa darahnya
akan diberikan. Misalnya saja, pendonor darah yang ikut donor untuk disumbangkan
khusus bagi pasien tertentu yang infonya tersebar melalui jejaring sosial.
DDP sebaiknya dapat berkelanjutan menjadi Donor Darah Sukarela (DDS). Hanya saja
sayangnya belum semua DDP mau otomatis lanjut menjadi DDS. Sering kali ditemui,
DDP yang datang ke unit donor darah, membatalkan rencana donornya setelah tahu
kebutuhan darah untuk pasien yang dituju sudah terpenuhi. Padahal, bisa saja yang
bersangkutan tetap melakukan donor dan darahnya dapat diberikan kepada pasien lain
yang membutuhkan.
Donor pengganti biasanya memiliki prevalensi IMLTD yang lebih rendah dari donor
bayaran. Namun, walaupun lebih aman daripada donor bayaran, bukan tidak mungkin jika
ada kedekatan emosional dengan pasien, dapat membuat donor tersebut menutupi status
kesehatannya atau informasi lain yang memungkinkannya ditolak.
Berbuat baik bukan berarti boleh mengorbankan diri sendiri yang sebetulnya juga
mengabaikan kesehatan dan keselamatan pasien. Karena jika ada syarat yang tidak bisa
dipenuhi, tentu saja tetap tidak bisa donor. Jika di paksakan, akibatnya tidak hanya dapat
membahayakan pasien, namun juga dapat membahayakan dirinya sendiri.
Selain itu, darah yang didapat dari DDP, juga tidak bisa segera digunakan, karena harus
melewati proses pengolahan darah yang memakan waktu paling cepat antara 2-8 jam.
Darah yang masuk masih harus di screening dulu. Jika ada penyakit maka darah tidak
bisa digunakan alias harus cari lagi darah lain, atau cari lagi DDP lain yang cocok.
c. Donor Darah Sukarela (DDS)

11
Donor Darah Sukarela (DDS) adalah orang yang dengan sukarela mendonorkan
darahnya. Mereka tidak tahu kepada siapa darahnya akan diberikan. Donor tipe ini
biasanya memiliki prevalensi IMLTD paling rendah, karena tidak ada alasan kuat untuk
menutupi semua informasi yang dapat membuat mereka ditolak untuk donor darah.
Banyaknya DDS yang rutin donor darah, dapat memenuhi kebutuhan darah setiap hari.
Hal ini tentu sangat menguntungkan pasien. Pasalnya, selalu tersedia darah sehat yang
sudah diolah dan siap digunakan kapan pun. Pasien tidak perlu menunggu waktu lama
untuk mendapatkan darah yang cocok, atau menunggu proses pengolahan darah selesai.
2. Pengertian Transfusi Darah

Transfusi darah adalah proses pemindahan darah, dari seseorang yang sehat (donor)
kepada orang lain yang membutuhkan darah (resipien). Proses transfusi ini dilaksanakan di
rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan lain yang sesuai dengan peraturan perundang-
undangan dan dilakukan oleh petugas medis yang memiliki kompetensi. Artinya, pelayanan
donor darah tidak boleh dilakukan oleh orang yang tidak punya kompetensi, sekalipun yang
bersangkutan adalah seorang petugas medis.

Dalam hal ini transfusi darah memiliki pelayanan transfusi darah. Dimana pelayanan
transfusi darah adalah upaya pelayanan kesehatan yang meliputi perancanaan, pengerahan,
dan pelestarian donor darah, penyediaan darah, pendistribusian darah, dan tindakan medis
pemberian darah kepada pasien untuk tujuan penyembuhan penyakit dan pemulihan
kesehatan.

Intinya, pelayakan transfusi darah meliputi 5P yaitu:

a. Pengambilan
b. Pengamanan
c. Pengolahan
d. Penyimpanan
e. Penyampaian/Pendistribusian 4

Keseluruhannya merupakan satu kesatuan siklus yang harus dilakukan oleh fasilitas
kesehatan yang melakukan pelayanan transfusi darah.

C. Siapa Yang Boleh Donor Darah

4
Fitriana Sidikah Rachman dan Robby Nur Aditya, Questions & Answers: Donor Darah, (Jakarta: PT Alex
Media Komputindo, 2013), hlm. 2-7

12
Donor darah tidak hanya menguntungkan bagi penerima darah, tapi juga bermanfaat
untuk pendonor. Donor darah dapat memberikan manfaat untuk kesehatan pendonor,
termasuk menurunkan risiko penyakit jantung, risiko penyakit kanker, dan membantu
menurunkan berat badan.

Berikut ini syarat yang harus dipenuhi jika ingin mendonorkan darah:

1. Syarat donor darah yang paling utama adalah kondisi fisik Anda harus sehat.
2. Berusia antara 17-60 tahun. Remaja berusia 17 tahun diperbolehkan menjadi
donor darah bila mendapat izin tertulis dari orangtua.
3. Memiliki berat badan minimal 45 kilogram.
4. Dalam keadaan sehat saat mendonorkan darah.
5. Suhu tubuh berkisar antara 36,6-37,5 derajat Celcius.
6. Memiliki tekanan darah pada angka 100-160 untuk sistolik dan 70-100 untuk
diastolik.
7. Memiliki denyut nadi sekitar 50-100 kali per menit saat pemeriksaan.
8. Kadar hemoglobin harus minimal 12 gr/dl untuk wanita, dan minimal 12,5 gr/dl
untuk pria.

Kita bisa mendonorkan darah paling banyak lima kali setahun dengan jangka waktu
sekurang-kurangnya tiga bulan. Calon donor dapat mengambil dan menandatangani formulir
pendaftaran, lalu menjalani pemeriksaan pendahuluan, seperti kondisi berat badan, HB,
golongan darah, dan dilanjutkan dengan pemeriksaan dokter.

Selain kondisi fisik Anda, ada beberapa syarat donor darah lainnya yang juga harus
Anda penuhi:

1. Jika sedang dalam pengobatan antibiotik resep, Anda harus menyelesaikan resep
hingga tuntas sebelum mendonorkan darah.
2. Saat sedang haid, tunggu sampai masa menstruasi selesai baru Anda diizinkan
mendonorkan darah. Ini untuk mencegah risiko anemia.
3. Anda diperbolehkan menjalani donor darah saat berpuasa. Namun, harus
diperhatikan bahwa donor darah saat puasa bisa berisiko pingsan. Ini karena
ketika berpuasa, tubuh mengalami berbagai macam kondisi yang bisa
memengaruhi kesehatan.

13
4. Jika Anda baru saja memiliki tato, Anda mungkin akan diharuskan untuk
menunggu sampai satu tahun untuk bisa menjadi pendonor.
5. Jika mengalami flu atau batuk, Anda perlu memulihkan kondisi Anda sebelum
donor darah. Meski bukan suatu penyakit yang parah, kondisi ini membuat tubuh
menjadi tidak bugar dan segar.
6. Jika Anda menderita penyakit kronis seperti diabetes ataupun jantung, Anda masih
dapat mendonorkan darah, asalkan kondisi Anda cukup stabil, dan memenuhi
semua persyaratan.
7. Jika mengalami penyakit menular seksual seperti sifilis atau gonore dalam 12
bulan terakhir, Anda harus menunggu 12 bulan setelah pengobatan Anda benar-
benar selesai untuk dapat mendonorkan darah.

Kondisi yang membuat kita tidak dianjurkan atau tidak bisa mendonorkan darah:

1. Memiliki Tekanan Darah Tinggi


Salah satu syarat penting donor darah adalah tekanan darah. Tekanan darah yang
normal berkisar antara 120/80-129/89 mmHg, jika lebih dari angka tersebut
mungkin Anda berisiko mengalami tekanan darah tinggi. Menurut badan
kesehatan dunia (WHO) sebaiknya tunda donor darah jika Anda baru saja
mengonsumsi obat hipertensi dan baru boleh donor darah setelah 28 hari
pemakaian ketika tekanan darah sudah stabil.
2. Berat Badan Kurang dari 45 Kg
Berat badan juga menjadi syarat utama dari donor darah. Jumlah darah seseorang
umumnya sesuai dengan proporsi berat badan dan tinggi badannya. Orang dengan
berat badan terlalu ringan dianggap memiliki jumlah darah yang sedikit sehingga
dikhawatirkan tidak dapat menoleransi pengambilan darah sejumlah yang
dibutuhkan dalam proses donor darah.
Selain itu, seseorang yang berat badannya rendah juga berisiko mengalami anemia
atau darah rendah, yang ditandai dengan pusing atau lemas. Kondisi ini bisa saja
semakin memburuk setelah melakukan donor darah.
3. Merokok Sebelum Donor Darah
Dilarang merokok sebelum melakukan donor darah. Alasannya, karena merokok
bisa memicu peningkatan tekanan darah, yang kemudian justru membuat tekanan

14
darah meningkat tajam saat hendak melakukan donor. Akibatnya pun jadi tidak
memenuhi syarat melakukan donor darah
4. Mengidap Hepatitis B dan C
Dari sederet daftar orang yang tidak boleh donor darah, satu diantara yang
disebutkan oleh Palang Merah Indonesia (PMI) yakni orang yang sebelumnya
pernah mengalami hepatitis B. Bukan hanya hepatitis B saja, orang dengan
riwayat penyakit hepatitis C sebelumnya juga tidak diizinkan untuk donor darah.
Meskipun orang tersebut telah dinyatakan sembuh dari penyakit hepatitis B dan C,
mereka tetap tidak diperbolehkan untuk melakukan donor darah.
5. Sedang Hamil
Donor darah saat hamil tidak dianjurkan. Hal ini dilakukan untuk melindungi
kesehatan sang ibu, serta menghindari stres pada janin akibat sirkulasi darah yang
berkurang dalam rahim.
Setelah melahirkan, jika ingin mendonorkan darah, Anda juga harus menunggu
sembilan bulan dari masa melahirkan (termasuk masa nifas). Ini supaya tubuh
Anda memiliki kadar zat besi yang cukup guna menjaga kesehatan gizi bayi dan
diri Anda sendiri selama masa menyusui.5
D. Ayo Jadi Donor Darah Sukarela

Yang didapatkan setelah mendonorkan darah, antara lain:

1. Mendapat kepuasan batin karena darah yang disumbangkan dapat menyelamatkan


jiwa seseorang yang membutuhkan.
2. Kesehatan kita menjadi terpantau karena kondisi kesehatan kita akan diperiksa
secara teratur.
3. Membuat tubuh semakin sehat sebab dengan mendonorkan darah tubuh akan
memproduksi darah yang baru.
4. Dapat bergabung dalam organisasi PMI untuk menambah relasi/teman, dan
berperan di kegiatan kemanusiaan lainnya.
5. Meningkatnya jumlah DDS dan meningkatkan nilai-nilai kesetiakawanan dan
kepedulian sosial.6

E. Bagaimana menjadi pendonor

5
https://hellosehat.com/kelainan-darah/syarat-donor-darah/, Diakses pada 10 Oktober 2021 pukul 12:46 PM
6
Usiono, Pendidikan Kepalangmerahan, (Medan: Perdana Publishing, 2021), hlm. 80

15
Adapun cara menjadi pendonor darah sukarela adalah:

1. Calon donor datang ke UTD (unit transfusi darah) PMI, atau di tempat event-event
donor darah sukarela
2. Calon donor mengisi formulir donor darah yang berisi identitas dan riwayat kesehatan
3. Petugas memeriksa kesehatan calon donor sesuai syarat yang telah ditentukan
4. Asisten transfusi darah yang terampil dan berpengalaman akan mengambil darah
calon donor sehingga pengambilan darah dapat berlangsung dengan cepat (kurang
lebih 10 menit) dan aman.
5. Calon donor mendapatkan kartu tanda anggota anggota donor darah. Kartu ini sebagai
bukti bahwa pemilik telah mendonorkan darahnya.

Salah satu kegiatan PMI yang paling dikenal masyarakat adalah donor darah.
Menyumbangkan sebagian darah untuk kemudian disalurkan kepada yang membutuhkan
menjadi suatu sumbangan berarti dalam kehidupan sosial bermasyarakat. Tidak
membutuhkan persyaratan sulit untuk menjadi calon donor.

Syarat Untuk Menjadi Donor Darah :

Donor darah adalah orang yang memberikan darah secara sukarela untuk maksud dan tujuan
transfusi darah bagi orang lain yang membutuhkan. Semua orang dapat menjadi donor darah
jika memenuhi persyaratan yang berlaku.

APA SYARAT SYARAT UNTUK MENJADI DONOR DARAH ?

 Sehat jasmani dan rohani


 Usia 17 sampai dengan 65 tahun.
 Berat badan minimal 45 kg.
 Tekanan darah :
 Sistole 100 – 170
 Diastole 70 – 100
 Kadar haemoglobin 12,5g% s/d 17,0g%
 Interval donor minimal 12 minggu atau 3 bulan sejak donor darah sebelumnya
(maksimal 5 kali dalam 2 tahun)

JANGAN MENYUMBANGKAN DARAH JIKA :

16
 Mempunyai penyakit jantung dan paru paru
 Menderita kanker
 Menderita tekanan dara tinggi (hipertensi)
 Menderita kencing manis (diabetes militus)
 Memiliki kecenderungan perdarahan abnormal atau kelainan darah lainnya.
 Menderita epilepsi dan sering kejang
 Menderita atau pernah menderita Hepatitis B atau C.
 Mengidap sifilis
 Ketergantungan Narkoba.
 Kecanduan Minuman Beralkohol
 Mengidap atau beresiko tinggi terhadap HIV/AIDS
 Dokter menyarankan untuk tidak menyumbangkan darah karena alasan kesehatan.

F. Peran PMR MULA

PMR mula adalah PMR dengan tingkatan setara pelajar Sekolah Dasar (10-12 tahun).
Warna slayer hijau muda

Menjadi donor darah sukarela ataupun pengganti haruslah memenuhi persyaratan.


Namun bukan berarti yang belum memenuhi syarat tak bisa melakukan apa-apa.

Anggota PMR mula:

1. Siapkan dirimu untuk menjadi DDS kelak, dengan cara pola hidup bersih dan sehat,
mengkonsumsi makanan dan minuman yang menyehatkan
2. Ajaklah anggota keluarga, guru dan orang-orang disekitarmu untuk menjadi DDS
3. Carilah ide kreatif

PMR Mula berfungsi sebagai peer leadership, yaitu dapat menjadi contoh/model
ketrampilan hidup sehat untuk sahabat sebaya.

G. Peran PMR MADYA

PMR Madya adalah PMR dengan tingkatan setara pelajar Sekolah Menengah Pertama
(12-15 tahun). Warna slayer biru langit

Teman-teman anggota PMR madya tetap menyiapkan diri untuk menjadi DDS dan
mengajak keluarga, Guru dan orang sekitar untuk menjadi DDS tapi juga.

17
1. Ajaklah teman-temanmu untuk bercita-cita menjadi DDS jika sudah berumur 18 tahun
2. Berkreasi membuat souvenir dan kirimkan ke PMI cabang, untuk dibagikan kepada
orang-orang yang sedang membutuhkan darah atau sedang mendonorkan darahnya
3. Cari ide kreatif lagi

Madya berfungsi sebagai peer support, yaitu memberikan dukungan, bantuan, semangat
untuk sahabat sebaya supaya meningkatkan ketrampilan hidup sehat.

H. Peran PMR Wira

PMR Wira adalah PMR dengan tingkatan setara pelajar Sekolah Menengah Atas (15-17
tahun). Warna slayer kuning cerah

Anggota PMR Wira yang sudah memenuhi syarat, segera menjadi DDS. Jangan lupa
ajak teman, anggota keluarga, Guru dan orang sekitar.

1. Selenggarakan kegiatan donor darah di sekolah secara rutin, hubungi utd terdekat
2. Kampanye donor darah
3. Apa tujuan kampanye?
4. Untuk siapa?
5. Apa tema kampanye?
6. Bagaimana kampanye dilaksanakan?
7. Kapan dilaksanakan?
8. Pasti masih banyak ide-ide mu agar masyarakat menjadi tahu dan sadar pentingnya
menjadi DDS. Ekspresikan dan jangan pernah berhenti.

PMR Wira berfungsi sebagai peer educator, yaitu pendidik sebaya keterampilan hidup
sehat.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

18
Darah adalah cairan kehidupan. Darah membawa oksigen dan zat makanan esensial ke
seluruh sel-sel jaringan tubuh dan organ-organ penting lainnya. Tanpa darah, jaringan dan
organ tubuh akan mati kelaparan. Darahlah yang menjadi penopang utama keberlangsungan
proses kehidupan tubuh manusia. Dalam dunia medis, semua istilah yang berkaitan dengan
darah selalu diawali dengan kata hemo- atau hemato- yang berasal dari bahasa Yunani haima
yang berarti darah. Hematologi adalah cabang ilmu kesehatan yang khusus mempelajari
tentang darah dengan segenap permasalahannya.

Penentuan jenis golongan darah penting dilakukan, terutama saat transfusi darah, agar
darah yang ditransfusikan tidak menimbulkan reaksi perlawanan dari tubuh. Hal ini karena
setiap golongan darah memiliki karakteristik tersendiri yang membuatnya tidak bisa
dicampur dengan golongan darah lain. Pemeriksaan golongan darah bisa dilakukan melalui
tes darah. Secara umum, golongan darah dibedakan menjadi empat tipe utama, yaitu A, B,
AB, dan O. Penentuan golongan darah ini dilakukan berdasarkan jenis antigen yang terdapat
di dalam darah, yaitu antigen A dan antigen B, serta antibodi yang dihasilkan untuk
menghancurkan antigen tersebut.

B. Saran

Dalam makalah ini penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan baik dari segi
bentuk maupun dari segi isi. Penulis menyarankan pembaca agar ikut peduli mengetahui
sejauh mana pembaca mempelajari tentang “Donor Darah”. Makalah ini dapat membantu
pembaca dalam meningkatkan pengetahuan tentang donor darah sehingga dapat di terapkan
dalam proses pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Fitriana Sidikah Rachman dan Robby Nur Aditya, Questions & Answers: Donor Darah,
(Jakarta: PT Alex Media Komputindo, 2013)
Johanes F Koraag, Berbagi Nyawa: Hidup Bahagia dengan Berdonor Darah, (Yogyakarta:
Penerbit Pustaka Marwa, 2010)
Saktiyono, Ipa Biologi 2: SMP dan MTS untuk Kelas VIII, (Esis: 2004)
Usiono, 2016, Pendidikan Kepalangmerahan, Medan: Perdana Publishing

http://ayodonor.pmi.or.id/about.php

19
http://p2k.unkris.ac.id/id3/1-3065-2962/Palang-Merah-Remaja-Pmr_235579_p2k-
unkris.html#:~:text=Peran%20dan%20fungsi%20PMR,-Keterlibatan%20babak
%20remaja&text=PMR%20Mula%20berfungsi%20sbg%20peer,supaya%20meningkatkan
%20ketrampilan%20hidup%20sehat

https://www.pmimedan.or.id/layanan/palang-merah-remaja-pmr/

https://www.alodokter.com/memahami-karakteristik-golongan-darah-a-b-ab-dan-o , Diakses
pada: 10 Oktober 2021, 10:50 AM
https://hellosehat.com/kelainan-darah/syarat-donor-darah/, Diakses pada 10 Oktober 2021
pukul 12:46 PM

20

Anda mungkin juga menyukai