Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PENDAHULUAN CV.

ANB CONSULTANT

B A B
1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Berkaitan dengan perkembangan ekonomi, investasi jalan dan atau jembatan memiliki
pengaruh yang luas baik bagi pengguna jalan dan atau jembatan maupun bagi wilayah
secara keseluruhan. Untuk itu, diperlukan kebijakan yang tepat dalam penyelenggaraan
jalan dan jembatan sehigga dapat mendukung pengembangan wilayah dan pertumbuhan
ekonomi.

Jalan dan Jembatan Sebagai bagian system transportasi mempunyai peranan penting
terutama dalam mendukung dan dikembangkan melalui pendekatan pengembangan
wilayah agar tercapai keseimbangan dan penataan pembangunan. Untuk itu pemerintah
Provinsi Sumatera Selatan Melalui DPA SKPD Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga
dan Tata Ruang Provinsi Sumatera Selatan Tahun Anggaran 2021 telah menganggarkan
kegiatan Perencanaan Pembangunan Jalan dan Jembatan Wilayah I – Perencanaan
Teknis Jembatan Pramuka yang pekerjaannya perencanaan teknik konstruksi jembatan,
rincian dan rencana anggaran biaya.

1.2. Maksud Dan Tujuan

a. Maksud diadakannya Pengadaan Jasa Konsultan ini adalah untuk membantu


Kegiatan Perencanaan teknis Jembatan sehingga didapat hasil perencanaan Jembatan
yang mencakup perencanaan teknis konstruksi, rincian dan rencana anggaran biaya,
serta waktu pelaksaan yang sesuai persyaratan teknis maupun peraturan lainya yang
telah ditetapkan.
b. Tujuan dari Pekerjaan ini adalah didaptkan hasil perencanaan yang dapat
diaplikasikan dengan baik dilapangan sehingga perkerjaan teknis dapat diselesaikan
tepat waktu dan sesuai dengan spesifikasi teknis yang direncanakan serta tercapainya
umur rencana sesuai yang diharapkan.

1.3. Sasaran

Sasaran utama Pekerjaan ini adalah membantu kegiatan perencanaan umum


pengendalian dan pembinaan jembatan dalam pelaksanaan perencanaan teknis jembatan
agar hasilnya dapat diaplikasikan dengan baik dan tepat guna sehingga mendukung
tercapainya pelaksanaan fisik yang tepat waktu, kontruksi yang baik dan dapat
dipertanggungjawabkan serta dapat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat.

1.4. Lingkup Kegiatan

1. Lingkup kegiatan
Lingkup kegiatan yang harus dilakukan oleh konsultan sesuai dengan tahapannya
adalah sebagai berikut :
a) Tahapan Pengumpulan data Lapangan
b) Tahapan Analisa data lapangan, desain dan pemgambaran meliputi:
1. Perencaan dan perhitungan desain jembatan yang direncanakan

Perencanaan Teknis Jembatan Pramuka 1


LAPORAN PENDAHULUAN CV. ANB CONSULTANT

2. Menentukan Volume Pekerjaan dan Biaya Pekerjaan. Menentukan dan


memperkirakan total panjang, lebar, kelas pembebanan jembatan, tipe
kontruksi, dengan pertimbangan terkait LHR, estetika, lebar sungai, kedalaman
dasar sungai, profil sungai atau ada tidaknya palung, kondisi arus dan arah
aliran, sifat-sifat sungai, scouring vertical/horizontal, jenis material bangunan
atas yang tersedia paling efisien.
3. Menentukan dan memperkirakan ukuran dan tahapan tipe abutmen, pilar,
fondasi, bangunan pengaman (bila diperlukan) dengan mempertimbangkan
lebar dan kedalaman sungai, sifat tebing, sifat aliran, endapan,sendimentasi
material, benda hanyutan, scouring yang pernah terjadi.
4. Memperkirakan elevasi muka jembatan dengan mempertimbangkan MAB
(banjir, MAN (normal), MAR (rendah) dan banjir terbesar yang pernah terjadi.
5. Menentukan dan memperkirakan posisi/letak lokasi jembatan dengan
mempertimbangkan situasi dan kondisi sekitar lokasi, profil sungai, arah
arus/aliran sungai, scouring, segi ekonomi, sosial, estetika yang terkait dengan
alinyemen jalan, kecepatan lalu lintas, rencana jembatan darurat, pembebanan
tanah dan quarry.
6. Membuat gambar-gambar.
c) Tahapan Penyusunan/Pembuatan Rencana Anggran Biaya (RAB) meliputi:
1. Menyusun ketentuan-ketentuan dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang
akan diterapkan baik dalam proses pelelangan maupun proses pelaksanaan.
2. Ketentuan-ketentuan tersebut dituangkan dalam dokumen kegiatan, berupa
laporan hasil survey dan laporan lainnya yang terdiri dari:
a. Rencana Anggran Biaya (RAB) meliputi:
- Daftar kuantitas dan harga
- Daftar harga dan analisa satuan bahan dan upah
b. Gambar meliputi:
- Gambar penampang jembatan
- Gambar potongan memanjang
- Gambar potongan melintang
- Gambar lainya yang diperlukan
d) Selama berlangsungnya pekerjaan, setiap kemajuan pekerjaan sesuai dengan
lingkup tugasnya harus dilaporkan kepada Pengguna Jasa.
e) Setiap hasil Perencanaan Teknis harus diketahui dan disetujui oleh Pengguna Jasa
sebelum hasil tersebut dituangkan dalam Dokumen.
f) Hasil akhir yang dituangkan dalam Laporan Perencanaan Teknis harus mencakup
seluruh bagian jembatan yang direncanakan lengkap dengan gambar-gambarnya.

2. Data dan Fasilitas Penunjang


1. Penyediaan oleh Pengguna Jasa
a. Laporan dan Data (bila ada) Laporan dan data eksisting jembatan yang
ditangani apabila ada pada dinas terkait akan dibantu untuk mendapatkannya.
b. Akomodasi dan Ruang Kantor (bila ada) Akomodasi harus disediakan sendiri
oleh penyedia jasa dan Ruangan Kantor untuk diskusi dengan direksi akan
disediakan apabila diperlukan.
c. Staf Pengawas/Pendamping
Dalam pelaksanaan pekerjaannya, penyedia jasa akan didampingi oleh direksi
pekerjaan

2. Penyediaan oleh Penyedia Jasa

Perencanaan Teknis Jembatan Pramuka 2


LAPORAN PENDAHULUAN CV. ANB CONSULTANT

Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas dan peralatan
yang dibutuhkan dan dipergunakan untuk kelancaran pelaksaan pekerjaan.
3. Alih Pengetahuan
Apabila dipandang perlu oleh pengguna jasa, maka penyedia jasa harus
mengadakan pelatihan, kursus singkat, diskusi dan seminar terkait dengan
subtansi pelaksaan pekerjaan dalam rangka alih penegtahuan kepada staf proyek.

1.5. Lokasi Pekerjaan

Lokasi Pekerjaan Perencanaan Teknik Jembatan Pramuka adalah Gandus Kota


Palembang

1.6. Nama Dan Organisasi Pengguna Jasa

Nama Pengguna Jasa : Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Dan Tata Ruang Provinsi
Sumatera Selatan
Alamat Pengguna Jasa : Jalan Ade Irma Nasution No. 10 Palembang

Perencanaan Teknis Jembatan Pramuka 3


LAPORAN PENDAHULUAN CV. ANB CONSULTANT

B A B
2 METODOLOGI
2.1. Kegiatan Pendahuluan

Konsultan diwajibkan mengumpulkan sebanyak mungkin data yang diperlukan untuk


penentuan langkah-langkah desain. Data yang diperlukan adalah sebagai berikut :
- Data mengenai kondisi jembatan dan bagian-bagian yang rusak.
- Data banjir dan erosi
- Bahan-bahan yang tersedia yang dapat menentukan jenis konstruksi yang paling
menentukan dan menguntungkan
- Data lain yang diperlukan dan dianggap penting
- Usulan lainnya dari Dinas PU Bina Marga Dan Tata Ruang Provinsi Sumatera Selatan.

Selama survey pendahuluan, konsultan telah mengecek semua data-data yang


diperlukan tersebut dilapangan, memberikan koreksi-koreksi seperlunya serta
mengambil keputusan apa yang harus dilakukan pada saat mendesain :
o Mencatat kerusakan jembatan lama
o Menentukan tipe pondasi yang paling baik untuk lokasi tersebut sehubungan
dengan material dan kondisi tanah
o Menentukan letak, jumlah serta panjang bentang, elevasi dan lokasi jembatan baru
o Mencatat banjir serta erosi yang terjadi
o Membuat titik referensi dari beton
o Mencatat material yang tersedia
o Membuat sketsa situasi jembatan baru terhadap jembatan lama serta profil sungai
pada lokasi jembatan baru dan jembatan lama
o Data lain yang diperlukan.

2.2. Pengukuran Topografi

Pengukuran topografi dilakukan sepanjang lokasi rencana as jalan dan jembatan baru
dengan mengadakan tambahan pengukuran detail sehingga memungkinkannya di dapat
realinyemen as jalan dan jembatan yang sesuai dengan standar yang dikehendaki. Jenis
pengukuran ini meliputi pekerjaan-pekerjaan sebagai berikut :

a) Pengukuran Khusus Jembatan


- Pengukuran titik kontrol horisontal dan vertikal
- Pengukuran situasi jembatan
- Pengukuran penampang memanjang dan melintang
- Perhitungan dan penggambaran peta
- Pengukuran ditempat realinemen jembatan.

Daerah yang diukur :


- 200 m dari ujung jembatan pada jalan masuk dan keluar jembatan (bila lokasi
memungkinkan)
- 100 m dari as jembatan pada bagian hilir dan hulu sungai
- 50 m pada kiri dan kanan jalan.

b) Pengukuran Titik Kontrol


Perencanaan Teknis Jembatan Pramuka 4
LAPORAN PENDAHULUAN CV. ANB CONSULTANT

Pengukuran titik kontrol horizontal :


- Pengukuran titik kontrol disini dapat berupa jaring poligon atau rangkaian
segitiga. Pemilihan jenis titik kontrol tersebut tergantung pada lebar sungai. Untuk
sungai dengan lebar lebih dari 100 meter dipakai rangkaian segitiga
- Titik kontrol tersebut diletakan antara 50 - 100 meter.

c) Pengukuran Situasi Jembatan


- Pengukuran situasi daerah sekitar jembatan harus mencakup semua keterangan
yang ada di daerah sekitar jalan/jembatan, misalnya : rumah, pohon, pohon
pelindung jalan pinggir selokan, letak gorong-gorong serta dimensinya, tiang
listrik, tiang telepon, jembatan, batas sawah, batas kebun, arah aliran air dan lain
sebagainya
- Patok Km dan Hm yang ada pada tepi jalan diambil dan dihitung koordinatnya.
Ini dimaksudkan untuk memperbanyak titik referensi pada penemuan kembali
sumbu jalan yang direncanakan
- Pada tempat sumber material jalan yang terdapat disekitar jalan perlu diberi tanda
pada peta.

d) Pengukuran Penampang
- Di daerah sungai dibuat penampang untuk setiap 25 m .
- Lebar penampang dibuat 50 m kiri-kanan ujung/sungai/kepala jembatan
- Penampang memanjang pada sungai dibuat pada sumbu sungai
- Pengukuran penampang memanjang dan melintang pada jalan masuk jembatan
(oprit) :
 Pengukuran penampang memanjang adalah memanjang
sumbu jalan yang ada, kecuali pada tempat dimana kemungkinan diadakan
tambahan. Untuk pengukuran penampang memanjang ini peralatan yang
digunakan sama seperti yang dipakai untuk pengukuran kontrol tinggi.
 Pengukuran penampang melintang diambil setiap jarak
50 m pada bagian jalan yang lurus dan landai dan setiap jarak 25 m untuk
daerah-daerah tikungan dan berbukit. Lebar pengukuran harus meliputi daerah
sejauh 50 m sebelah kiri- kanan sumbu jalan pada bagian yang lurus dan 25 m
ke sisi luar dan 75 m ke sisi dalam pada bagian jalan yang menikung. Titik
yang perlu diperhatikan adalah tepi perkerasan, dasar atas gorong-gorong, tepi
bahu jalan, dasar dan permukaan selokan, saluran irigasi, lantai kendaraan,
jembatan dan tebing sungai. Peralatan yang digunakan untuk pengukuran
situasi dapat dipergunakan untuk penampang melintang ini.

e) Patok-Patok
Patok-patok dengan ukuran 10 x 10 x 75 cm harus ditanam sedemikian rupa
sehingga bagian patok yang ada diatas tanah adalah kurang lebih 10 cm. Patok
poligon dan profil dibuat dari kayu dengan ukuran 5 x 7 x 60 cm.
Pada patok beton dan patok kayu harus diberi tanda BM dan nomor urut. Untuk
memperbanyak titik referensi yang tetap, perlu ditempatkan titik tinggi referensi
pada pokok pohon atau tempat lain yang permanen dan mudah diketemukan
kembali.
Baik patok poligon maupun profil diberi tanda cat kuning dengan tulisan merah
yang diletakan disebelah kiri kearah jalannya pengukuran.
Khusus untuk profil memanjang titik yang terletak disumbu jalan diberi paku
dengan dilingkari dengan cat kuning sebagai tanda.
f) Perhitungan dan Penggambaran Peta

Perencanaan Teknis Jembatan Pramuka 5


LAPORAN PENDAHULUAN CV. ANB CONSULTANT

- Titik poligon utama harus dihitung koordinatnya berdasarkan titik ikat yang
mempergunakan perhitungan berdasarkan pada metoda kwadrat terkecil
- Penggambaran titik poligon harus berdasarkan pada hasil perhitungan koordinat.
Penggambaran titik poligon tersebut sama sekali tidak diperkenankan secara grafis
- Gambar ukur yang berupa gambar situasi harus digambarkan pada kertas
milimeter dengan skala 1 : 500 dan garis tinggi dengan interval 0,50 m
- Ketinggian titik detail harus tercantum dalam gambar ukur, begitu pula semua
keterangan yang penting. Titik ikat atau titik mati serta titik ikat baru harus
dimasukan dalam gambar dengan diberi tanda khusus. Ketinggian titik tersebut
perlu juga dicantumkan.
- Daftar koordinat beserta ketinggian titik poligon utama harus dilampirkan.

2.3. Penyelidikan Tanah Dan Material Jembatan

Adapun kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :


 Mengadakan peninjauan kembali terhadap semua data tanah dan material yang ada
dan selanjutnya mengadakan penyelidikan tanah dan material sepanjang kegiatan
jembatan tersebut, yang akan dilakukan berdasarkan survey langsung dilapangan
maupun di laboratorium.
 Pada lokasi rencana pondasi jembatan dan bangunan lain yang besar harus diadakan
penyelidikan kondisi subsurfacenya.
 Menyelidiki lokasi sumber material yang ada disekitar lokasi kegiatan beserta
perkiraan jumlahnya untuk pekerjaan struktur jembatan dan bangunan pelengkap
lainnya, termasuk pembuatan jalan pendekat jembatan, semua ini harus dibuat
petanya.

2.3.1. Uraian Pelaksanaan

a. Umum
 Konsultan harus melengkapi teamnya yang akan ditugaskan kelapangan
dengan alat-alat yang menurut keperluannya agar pekerjaan dapat
dilaksanakan dengan sempurna.
 Team tesebut harus dipimpin oleh seorang yang terpercaya dan ahli dalam
bidangnya dan bekerja dengan penuh tanggung jawab untuk memungkinkan
didapatnya hasil yang optimal.
 Cara melaksanakan pemboran dan pengambilan contoh tanah hendaknya
dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku dengan ketelitian yang tinggi
agar interprestasi atau percobaan yang akan dilakukan tidak akan
menjumpai kesulitan.
 Cara klasifikasi jenis tanah hendaknya menurut ASTM/AASHTO.
Penamaan jenis tanah, apabila digunakan bahasa Indonesia hendaknya
diberi penjelasan istilah bahasa inggrisnya dengan cara ditulis dalam
kurung. Dalam hal ini dimaksudkan untuk keseragaman penggunaan istilah.
 Pada tiap lobang bor yang dikerjakan harus dilakukan pencatatan : lokasi,
elevasi permukaan pemboran, tanggal dimulainya pemboran, tanggal selesai
dan alat yang digunakan, serta diberi tanda posisi pemboran.

b. Boring dan Sampling


Tujuannya untuk mendapatkan informasi yang lebih teliti mengenai jenis
tanah, struktural lapisan tanah, index dan struktural properties subsurface.

Perencanaan Teknis Jembatan Pramuka 6


LAPORAN PENDAHULUAN CV. ANB CONSULTANT

1. Boring harus dikerjakan sampai kedalaman yang ditentukan setelah didapat


informasi yang cukup mengenai letak lapisan tanah keras, jenis batuan dan
tebalnya.
2. Jika sebelum mencapai kedalaman yang ditentukan telah ditemukan lapisan
tanah keras/batu, boring harus diteruskan menembus lapisan ini sedalam
kurang lebih 3 meter lagi (tergantung jenis batuannya dan beban bangunan
substrukturnya).
3. Untuk jembatan dengan bentang > 60 meter dan kedalaman tanah keras >
30M.
o Boring harus dikerjakan dengan alat bor yang digerakkan dengan mesin
yang mampu mencapai kedalaman tanah keras yang ditemukan. Mata bor
harus mempunyai diameter cukup besar sehingga undisturbed sample
yang diinginkan dapat diambil dengan baik. Untuk tanah clay, silt atau
tanah lainnya yang tidak terlalu padat, dapat dipakai steel bit sebagai
mata bor.
Untuk lapisan yang harus dipakai core barrel sehingga dapat diambil
undisturbed sample. Pada setiap interval kedalaman 1,5 meter harus
dilakukan standard penetration test (SPT) dan harus diambil contoh
tanahnya.
o Pada setiap interval kedalaman yang ditentukan (bila tidak ditentukan
lain maka rata - rata kedalaman diambil lebih kurang 3,00 meter) pada
tanah lunak harus diambil undistrubed sample untuk tes dilaboratorium,
guna mendapatkan harga index dan structural properties lapisan tanah.
o Undisturbed sample harus diambil dengan cara sebagai berikut :
 Tabung sampel (yang dibuat dari baja tipis tetapi keras dan berbentuk
silinder dengan diameter rata-rata 7 cm, panjang minimal 70 cm)
dimasukan kedalam tanah pada kedalaman dimana undistrubed
sample akan diambil kemudian ditekan perlahan-lahan sehingga
tabung tersebut dapat penuh terisi tanah. Tanah tersebut harus tetap
berada dalam tabung sampai saat di tes dilaboratorium. Tabung yang
berisi contoh tanah tersebut harus segera ditutup dengan parafin
setelah dikeluarkan dari dalam tabung bor.
o Sebagai hasil boring, harus dibuat bor log yang paling sedikit dilengkapi
dengan lithologi (geological description), harga SPT, letak muka air
tanah dan sebagainya beserta letak kedalaman lapisan tanah yang
bersangkutan.
o Penamaan dari masing-masing tanah harus dilakukan pada saat itu juga,
sesuai dengan kedalaman maupun sifat-sifat tanah tersebut yang dapat
dilihat secara visual.
o Apabila tanah yang dibor dalam hal ini cenderung untuk mudah runtuh,
maka persiapan untuk itu (casing) harus segera dilakukan.
o Pekerjaan pengambilan tanah dimaksud sebagai pekerjaan mengambil
tanah dengan tujuan penyelidikan lebih lanjut dilaboratorium.
Pengambilan contoh tanah untuk pondasi jembatan ini harus diatur
sedemikian sehingga setiap jenis lapisan tanah cukup terwakili.
o Terhadap undisturbed sample harus dikerjakan laboratory test untuk
menentukan index dan structural properties tanah :
i. Besaran index
Dimaksudkan sebagai data untuk menetapkan klasifikasi, konsistensi
dan sensitivity tanah. Data tersebut meliputi :
- Berat Jenis (Spesific gravity)
- Berat Isi (Bulk density)
Perencanaan Teknis Jembatan Pramuka 7
LAPORAN PENDAHULUAN CV. ANB CONSULTANT

- Kadar Air (Moisture Content)


- Atterberg limits
- Pemeriksaan Ukuran Butiran (Grain size analysis)
ii. Besaran-besaran struktural tanah
- Trixial compression test - Unconsilidated Undrained (UU)
Test ini dimaksudkan untuk menentukan strength properties dan
hubungan stress strain dari pada tanah. Test tanah ini dilakukan untuk
jenis tanah tertentu.
- Unconfined compressive strength
Maksud dari test ini adalah untuk memperoleh besarnya kekuatan
tanah yang kohesif.
- Direct shear test
Test ini dikerjakan untuk tanah tanpa kohesi.
- Consolidation test
Dimaksudkan untuk mendapatkan besaran-besaran yang dapat
dipergunakan untuk perhitungan setlement bangunan bawah jembatan.
- Test tersebut diatas harus dikerjakan berdasarkan spesifikasi ASTM/
AASHTO.
o Ketentuan lain :
i. Penyelidikan tanah dengan membor lubang bor harus diatur
sedemikian rupa sehingga dapat memberikan informasi detail akan
tanah dasar penampang sungai.
ii. Sebagai hasil penelitian lapangan yang memerlukan pemboran,
letak lubang bor, jumlah dan kedalamannya harus sesuai dengan
keperluannya.
iii. Untuk pilar dimana tidak dapat dilakukan pemboran dengan bor
mesin karena lokasi dan kondisi, maka pemboran dapat diganti dengan
cara penyelidikan yang lain dengan persetujuan Kegiatan Perencanaan
Umum, Pengendalian dan Pembinaan Jalan dan Jembatan.
iv. Kesimpulan dan saran harus berdasarkan data-data peninjauan
teknis ekonomi secara lengkap.
4. Untuk jembatan dengan bentang < 60 meter :
o Boring dilakukan dengan alat tes sondir yaitu tes yang dilakukan untuk
melihat daya dukung tanah, daya hambat lekat dan lokasi perkiraan
adanya tanah keras.
o Alat sondir yang dipakai tidak perlu selalu tipe Gouda tetapi tipe lain dari
Ducth Cone penetrometer asalkan masih menggunakan matrik sistem dan
dalam ketelitian yang sama. Alat tersebut harus dilengkapi dengan
friction jacket cone, kapasitas minimum 2 ton (pembacaan tegangan
konus maximum 250kg/cm2).
o Pembacaan harga tegangan konus dan geser dilakukan pada setiap
interval kedalaman 20cm.
o Apabila menggunakan alat sondir dengan kapasitas 2 ton harus
dikerjakan sampai mencapai lapisan tanah dengan tegangan konus yang
berturut-turut lebih dari 150kg/cm2 atau sampai kedalaman maksimum
30 meter dan apabila sampai kedalaman 30 meter belum dijumpai
tegangan konus 150kg/cm2, maka dilanjutkan dengan bor mesin.
o Sebagai hasil dari pada pekerjaan sondir dibuat grafik sondir yang
memperlihatkan nilai perlawanan penetrasi konus pada tiap kedalaman
dan Jumlah Hambatan Pelekat (JHP) pada tiap kedalaman tanah.
o Untuk mendapatkan informasi yang lebih teliti mengenai index dan
engineering properties dari sub-surface, maka titik - titik yang ditentukan
Perencanaan Teknis Jembatan Pramuka 8
LAPORAN PENDAHULUAN CV. ANB CONSULTANT

(dekat titik sondir) perlu dikerjakan dengan hand boring dan untuk
mendapatkan undistrubed sample dengan ketentuan sebagai berikut :
Boring dan sampling harus dikerjakan dengan memakai manualy
operated auger sampai kedalaman maksimum 10 meter atau sampai mata
bor tidak dapat menembus tanah lagi.
o Penamaan dari masing-masing jenis tanah harus dilakukan pada saat itu
juga, sesuai dengan kedalaman maupun sifat-sifat tanah tersebut yang
dapat ditinjau secara visual.
o Apabila tanah yang dibor dalam hal ini cenderung untuk mudah runtuh,
maka persiapan untuk itu (casing) harus segera dilakukan.
o Pekerjaan pengambilan contoh tanah tersebut dimaksud sebagai
pekerjaan mengambil tanah dengan tujuan penyelidikan lebih lanjut
dilaboratorium. Pengambilan contoh tanah harus dikerjakan dengan teliti
baik dengan cara, jumlah banyaknya maupun letak dalamnya.
o Pada umumnya diambil 1 contoh untuk setiap lubang bor. Pengambilan
contoh tanah untuk pondasi jembatan harus diatur sedemikian rupa
sehingga, setiap jenis lapisan tanah cukup diwakili.
o Terhadap Undisturbed sample harus dikerjakan tes laboratorium untuk
menentukan sifat fisik dan sifat mekanis tanah :
i. Besaran Indeks
Besaran indeks dimaksudkan sebagai data untuk menetapkan
klasifikasi konsistensi sensitivity tanah.Data tersebut meliputi :
- Berat Jenis (Spesific gravity)
- Berat Isi (Bulk density)
- Kadar Air (Moisture Content)
- Atterberg limits
- Pemeriksaan Ukuran Butiran (Grain size analysis)
ii. Besar-besaran struktural tanah.
- Triaxial compression test – Unconsolidated Undrained (UU)
Tes ini dimaksudkan untuk menentukan strength properties dan
hubungan antara stress dan strain dari tanah. Tes tanah ini
dilakukan hanya untuk jenis tanah tertentu.
- Unconfined compressive strength
Maksud dari tes ini adalah untuk memperoleh besarnya kekuatan
tanah yang kohesif.
- Direct shear test
Tes ini dikerjakan untuk tanah yang tidak kohesif.
- Consolidation test
Dimaksudkan untuk mendapatkan besaranbesaran yang dapat
dipergunakan untuk perhitungan settlement bangunan bawah
jembatan.
Tes-tes diatas harus dikerjakan berdasarkan spesifikasi ASTM/
AASTHO.
o Ketentuan lain :
i. Penyelidikan tanah dengan lubang bor harus diatur
sedemikian rupa sehingga dapat memberikan data-data maksimal pada
tanah dasar penampang sungai.
ii. Yang dimaksud dengan pasang lubang bor adalah terdiri
atas : 1 sondir dan 1 boring.
iii. Sebagai hasil penelitian lapangan yang memerlukan
pemboran, letak lobang bor, jumlah dan kedalamannya harus sesuai
dengan keperluannya.
Perencanaan Teknis Jembatan Pramuka 9
LAPORAN PENDAHULUAN CV. ANB CONSULTANT

iv. Lokasi titik bor diusahakan sedekat mungkin dengan


lokasi titik sondir.

2.4. Penyelidikan Hidrologis

- Konsultan harus memberikan perhatian khusus dalam pengumpulan dan pengujian


data yang didapat untuk digunakan sebagai analisa, (misalnya : gejala arah dan
kecepatan aliran jenis/sifat erosi maupun pengendapan, daerah pengaruh banjir, tinggi
air banjir/air rendah/air normal dan lain-lain).
- Daerah aliran (catchment area dari setiap gejala air harus dipelajari dengan cermat dari
peta topographi/ geologis maupun pemeriksaan langsung ditempat.
- Untuk analisa hidrologi ditetapkan return period 25 dan 50 tahun.

2.5. Perhitungan Rencana

Dalam phase perencanaan ini, konsultan wajib melaksanakan proses sebagai berikut :
a. Perhitungan perencanaan beton bertulang untuk bangunan bawah jembatan
menggunakan methode elastis (cara ‘n”).
b. Penyusunan konsep detail perencanaan untuk selanjutnya dimintakan persetujuan
pemberi tugas.
c. Pembuatan perencanaan akhir, dilakukan setelah konsep tersebut dalam butir 2.5.b.
mendapat persetujuan pemberi tugas dengan mencantumkan koreksi-koreksi dan
saran yang diberikan oleh pemberi tugas.
d. Semua perencanaan harus mengikuti ketentuan-ketentuan yang berlaku.

2.6. Konsep Detail Perencanaan

a. Dalam proses ini konsultan menentukan semua kesimpulan hasil dengan keadaan
setempat.

b. Untuk perhitungan konstruksi pondasi serta bangunan bawah harus disesuaikan


dengan hasil hasil penyelidikan tanah maupun keadaan beban bangunan. Untuk
jumlah serta panjang bentang, harus sesuai dengan keadaan topografi setempat
dengan memperhatikan standar bangunan atas yang akan ditentukan oleh pemberi
tugas. Untuk konstruksi bangunan atas harus digunakan standar Bina marga yang
akan ditentukan oleh Kegiatan Perencanaan Jalan dan Jembatan kecuali ditentukan
lain.

1. Laporan konsep detail perencanaan


Konsultan wajib membuat dan menyampaikan kepada pemberi tugas laporan yang
berisi kesimpulan dan saran atas semua bagian perencanaan untuk setiap
jembatan, terutama yang menyangkut hal-hal sebagai berikut :
- Plan diatas peta situasi dengan letak jembatan lama dan baru pada daerah cukup
lebar sehingga jelas kedudukan jembatan tersebut.
- Digambar pada skala 1 : 500, yang berisi antara lain :
o Lokasi dan nomor titik kontrol horisontal dan vertikal
o Lokasi dan nomor potongan melintang
o Elemen-elemen lengkung horisontal
o Batas daerah penguasaan (ROW) dan penggunaannya
o Semua data-data topographi yang penting (rumah, jalan lama, jenis-jenis
tanaman utama, dll)
o Patok-patok pengukuran.
Perencanaan Teknis Jembatan Pramuka 10
LAPORAN PENDAHULUAN CV. ANB CONSULTANT

2. Potongan Memanjang
Digambar dengan skala horisontal 1 : 500 dan vertikal 1 : 100 yang berisi hal-hal
sebagai berikut :
- Tinggi muka tanah asli, muka air normal, muka air banjir serta elevasi jembatan
- Nomor potongan melintang
- Jarak partial progressive
- Elemen-elemen/data-data lengkung vertikal dan horisontal
- Elemen-elemen data jalan pendekat.

3. Potongan Melintang (cross section)


Gambar potongan melintang dibuat menurut letak topographis sesuai dengan
keadaan lokasi yang ditentukan diatas kertas dengan skala horisontal 1 : 200 dan
vertikal 1 : 20, stasioning dilakukan pada jarak 0, 10, 25, 50, 100, 150, 200 meter
dan seterusnya dari kepala jembatan.

4. Bangunan Jembatan
Untuk tiap jembatan dibuat gambar-gambar :
- Plan serta potongan-potongan seperti pada butir 1, 2, 3 diatas
- Denah, potongan memanjang dan melintang jembatan (pada potongan
memanjang harus digambarkan, grafik sondir, bor log untuk pondasi yang
diselidiki struktur tanahnya)
- Detail-detail bangunan bawah dan bangunan atas
- Keterangan-keterangan mengenai kelas pembebanan, mutu bahan harus
dicantumkan pada tiap gambar jembatan.

5. Kelengkapan-kelengkapan lainnya berupa :


- Title sheet, lengkap dengan lokasi kegiatan
- Gambar lokasi jembatan, lengkap dengan nama simbol singkatan
- Jadwal pelaksanaan dan jadwal perkiraan kwantitas
- Tipikal potongan melintang.
- Dan lain-lain.

6. Standar-standar dari bangunan pengaman lainnya (bangunan penahan erosi dan


lain-lain).

7. Spesifikasi dan dokumen tender

2.6.1.Perhitungan Volume

Program penggantian, perbaikan/peningkatan jembatan ini akan dibagi dalam satu


atau beberapa paket pelaksanaan sesuai dengan lokasi dan kemampuan
pelaksanaan pembangunan. Untuk tiap jembatan harus dihitung jumlah pekerjaan
untuk tiap bagian dengan masing-masing kontrak pelaksanaannya dan diringkas
dalam beberapa pekerjaan sebagai berikut :
- Mobilisasi
- Pekerjaan tanah
- Pekerjaan pondasi
- Pekerjaan beton
- Pekerjaan jalan pendekat
- Pekerjaan bangunan atas

Perencanaan Teknis Jembatan Pramuka 11


LAPORAN PENDAHULUAN CV. ANB CONSULTANT

2.6.2. Perkiraan Biaya

Supaya didapat perkiraan biaya yang tetap dan sesuai maka konsultan harus
menyiapkan analisa harga satuan dari setiap jenis pekerjaan berdasarkan faktor-
faktor : material, peralatan, sosial, pajak, overhead dan keuntungan yang didapat
dari keterangan-keterangan daerah setempat.

Perkiraan yang didapat dari analisa ini dibandingkan dengan kegiatan-kegiatan


sebelumnya atau pekerjaan pekerjaan sejenis di daerah itu, bila terjadi perbedaan
maka harus dicari sebabnya dan diadakan penelitian kembali hingga didapatkan
harga yang sesuai untuk pekerjaan tersebut.

Perkiraan biaya pembebasan tanah (ROW) harus dibuat berdasarkan harga satuan
yang ditentukan oleh pemerintah untuk setiap jenis penggunaan tanah.

Dokumen-dokumen yang harus disiapkan adalah sebagai berikut :


- Analisa harga satuan
- Perkiraan biaya untuk masing-masing cara pelaksanaan
- Jumlah pekerjaan dari setiap cara pelaksanaan yang bersangkutan.
Dalam menganalisa periode-periode pelaksanaan dan biayanya, maka
konsultan harus menyiapkan jadwal untuk setiap jembatan dengan jumlah
biaya tahunan yang diperlukan.
- Penyerahan konsep detail perencanaan

Semua dokumen detail perencanaan sementara meliputi antara lain :


1. Laporan
2. Gambar rencana

Harus sudah diserahkan dalam rangkap 1 kepada pemberi tugas sesuai dengan
jadwal waktu. Persetujuan pemberi tugas atas pengajuan konsep detail
perencanaan akan diberikan selambat-lambatnya 10 hari setelah penyerahan detail
perencanaan sementara dimaksud.

2.7. Perencanaan Akhir

Setiap revisi/variasi atas detail perencanaan sementara yang dilakukan pemberi tugas
harus dimasukkan kedalam Final Design melalui penelitian konsultan.
Cetakan perencanaan akhir pada kertas standar Bina Marga harus diserahkan oleh
konsultan kepada Pengguna Jasa.

2.8. Peralatan, Material, Personil Dan Fasilitas

Penyedia jasa harus menyediakan peralatan, material, personil, dan fasiltas penunjang,
yang tidak disediakan oleh pengguna jasa dan pemeliharaan semua fasilitas, material
dan peralatan yang dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
2.9. Jangka Waktu Penyelesaian Kegiatan

Jangka waktu penyelesaian kegiatan ini diperkirakan 1 (satu) bulan atau 30 (tiga puluh)
hari kalender.

2.10. Tenaga Ahli

Perencanaan Teknis Jembatan Pramuka 12


LAPORAN PENDAHULUAN CV. ANB CONSULTANT

a. Team Leader

Team Leader yang disyaratkan adalah harus seorang Sarjana Teknik Sipil dan
berpengalaman professional yang lebih lama dari pada kebanyakan tenaga ahlinya,
berpengalaman dalam berbagai disiplin ilmu yang dicakupdalam pekerjaan,
berpengalaman dalam mengkoordinasikan dan melaporkan pekerjaan orang lain
tergantung pada besarnya dan kerumitan pekerjaan, maka Ketu Tim diharapkan telah
pernah memimpin dari satu atau dua pekerjaan yang serupa. Team Leader/Ketua Tim
disyaratkan minimal Sarjana Teknik Strata Satu (S-1) Jurusan Sipil Universitas
Negeri atau yang telah disamakan dan berpengalaman dalam pelaksanaan si bidang
Perencanaan Teknik Jalan dan Jembatan sekurang-kurangnya 5 tahun, dan untuk
Sarjana Teknik Stara Dua (S-2) telah berpengalaman minimal 3 tahun dibidangnya.
Sudah bekerja dengan metode desain yang dikembangkan oleh Bina Marga maupun
metode teknik struktur jembatan khusus yang dipakai pada kondisi tertentu.

Tugas dan Tanggung jawab meliputi :


1. Mengkoordinasikan semua personil yang terlibat dalam pekerjaan ini sehingga
bisa menghasilkan pekerjaaan seperti yang diminta oleh Pemilik Pekerjaan;
2. Mempersiapkan petunjuk teknis dari setiap kegiatan pekerjaan baik pengambilan
data, pengolahan maupun penyajian akhir seluruh hasil pekerjaan.
3. Meneliti dan menyarankan bahan perkerasan yang dapat dipakai untuk semua ruas
jalan yang direncanakan.
4. Memeriksa dan bertanggung jawab atas hasil pengumpulan data lapangan dan
memeriksa serta menganalisanya.
5. Bertanggung jawab atas semua hasil perhitungan dan gambar-gambar.

b. Ahli Jembatan

Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Strata Satu (S1) Teknik Sipil yang
memiliki pengalaman di bidang perencanaan jalan dan jembatan sekurang-kurangnya
3 (tiga) tahun dan untuk S 2 berpengalaman minimal 1 tahun dibidangnya.

Tugas dan Tanggung jawab meliputi :


1. Melakukan perencanaan jembatan dan pekerjaan Struktur berdasarkan hasil
pengumpulan data lapangan.
2. Memeriksa hasul survey.
3. Bertanggung jawab atas semua hasil desain yang telah direncanakan.
4. Menganalisa jenis material dalam Perencanaan berdasarkan hasil pengumpulan
data lapangan.

c. Ahli Geoteknik

Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Strata Satu (S1) Teknik Sipil yang
memiliki pengalaman di bidang Geoteknik sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun dan
untuk S 2 berpengalaman minimal 1 tahun dibidangnya.
Tugas dan tanggung jawab meliputi :
1. Menyiapkan data geoteknik
2. Mempelajari dan menguasai data terdahulu untuk daerah yang akan diselidiki
3. Membuat perencanaan penyelidikan geoteknik
4. Membuat laporan geoteknik

Perencanaan Teknis Jembatan Pramuka 13


LAPORAN PENDAHULUAN CV. ANB CONSULTANT

d. Ahli K3 Kontruksi

Adalah minimal Sarjana Muda/D3 Teknik Sipil dengan pengalaman 3 tahun (bila
diperlukan) dalam bidang K3 Konstruksi.

Tugas dan Tanggung jawab meliputi :


1. Mengkaji dokumen kontrak dan metode kerja pelaksanaan konstruksi
2. Merencanakan dan menyusun program K3
3. Membuat laporan K3/RKK.

e. Surveyor

Adalah seorang Sarjana/S.1 Teknik Sipil atau Muda Teknik Sipil (D3) mempunyai
pengalaman 2 tahun atau SMK/STM sekurang-kurangnya berpengalaman 4 tahun.
Berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan pengukuran dan inventarisasi lapangan
untuk pekerjaan sipil khusunya kontruksi jembatan, termasuk pengukuran geodesi,
survey topografi, survey geoteknik, survey material, dan survey lainnya yang
diperlukan. Tugas surveyor mengumpulkan semua data yang dibutuhkan dari
lapangan dan bertanggung jawab atas ketelitian hasil yang didapat.

f. Operator CAD/CAM

Adalah Sarjana/S.1 Teknik Sipil atau Sarjana Muda (D 3) berpengalaman 2 tahun


dan untuk SMK minimal 4 tahun. Berpengalaman dalam bidang pembuatan gambar-
gambar teknik sipil khususnya konstruksi jembatan serta dapat bekerja dengan
tingkat ketelitian yang tinggi. Bertugas melaksanakan pembuatan gambar-gambar
teknik jalan raya dan bertanggung jawab atas pembuatan gambar-gambar yang
dibutuhkan.

g. Operator Komputer

Memiliki pendidikan minimal SLTA yang sudah berpengalaman dalam


menggunakan komputer dan mengurus administrasi perusahaan. Tugas dan tanggung
jawab memasukkan data kedalam komputer dan mengurus administrasi perusahaan
sesuai dengan petunjuk engineer.

STRUKTUR ORGANISASI PELAKSANAAN TIM KONSULTAN

PU
PU BINA
BINA MARGA
MARGA DAN
DAN TATA
TATA
RUANG
RUANG
PROV.
PROV. SUMSEL
SUMSEL

Perencanaan Teknis Jembatan Pramuka 14


LAPORAN PENDAHULUAN CV. ANB CONSULTANT

KONSULTAN PELAKSANA PERENCANAAN TEKNIS


KONSULTAN
Direktur PELAKSANA
CV. ANB CONSULTANT
Direktur CV. ANB CONSULTANT JEMBATAN PRAMUKA

Team
Team Leader
Leader

Tenaga
Tenaga Ahli
Ahli
Ahli
Ahli Jembatan
Jembatan
Ahli
Ahli K3
K3 Konstruksi
Konstruksi

Supprting Staff
Supprting Staff
Surveyor
SurveyorAutocad/CAM
Operator
Operator Autocad/CAM
Operator Komputer
Operator Komputer

Perencanaan Teknis Jembatan Pramuka 15


B A B
3 LAPORAN DAN PENYERAHAN
HASIL PEKERJAAN

3.1. Keluaran

Keluaran yang akan dihasilkan dari pekerjaan ini berupa dokumen kegiatan, berupa
laporan hasil survey dan laporan lainya dengan ukuran kertas format A4 serta A3 untuk
gambar rencana, juga soft copy dalam bentuk CD Laporan tersebut meliputi :

3.1.1. Laporan Rencana Mutu Kontrak (RMK)

Laporan Rencana Mutu Kontrak (RMK) meliputi penjelasan tentang semua


kegiatan yang akan dilakukan oleh konsultan, termasuk metode pelaksanaan,
sasaran yang dipergunakan dan jadwal pelaksanaan pekerjaan, tenaga kerja, bahan
dan alat. Jumlah buku adalah sebanyak 3 (tiga) buku, format Buku adalah A4.

3.1.2. Laporan Pendahuluan

Laporan pendahuluan ini berisi latar belakang proyek, deskripsi wilayah / pra
analisis wilayah perencanaan, metodologi pendekatan, strategi penanganan
proyek, mekanisme koordinasi dan rencana kerja, alokasi personil, disain riset,
alat survey lainnya. Jumlah buku adalah sebanyak 3 (tiga) buku, format Buku
adalah A4.

3.1.3. Laporan Antara

Laporan ini berisi hasil pengumpulan bahan dan kajian yang akan dibahas dalam
pertemuan dengan Penyedia Jasa. Laporan ini dibuat sebanyak 3 (tiga) rangkap.

3.1.4. Laporan Survei Topografi dan Hidrologi

Laporan topografi mencakup sekurang-kurangnya pembahasan mengenai hal-hal


berikut :
- Data Proyek
- Peta situasi proyek yang menunjukkan secara jelas lokasi
proyek terhadap kota besar terdekat.
- Kegiatan perintisan untuk pengukuran
- Kegiatan pengukuran untuk titik control horizontal dan vertical
- Kegiatan pengukuran situasi
- Kegiatan pengukuran penampang melintang.
- Kegiatan pengukuran khusus
- Perhitungan dan penggambaran
- Peralatan ukur yang digunakan berukur nilai koreksinya.
- Dokumentasi foto (ukuran 3R) mengenai kegiatan pengukuran
topografi termasuk kegiatan pencetakan dan pemasangan BM, pengamatan
matahari, dan semua obyek yang dianggap penting untuk keperluan
perencanaan jalan.
- Deskripsi BM
- Data ukur hasil ploting dan negative film harus diserahkan

Laporan ini disampaikan paling lambat satu minggu setelah seluruh pekerjaan
survei telah dilaksanakan sebanyak 3 (tiga) rangkap terdiri dari 1 (satu) asli dan 2
(dua) copy yang berisi seluruh hasil kegiatan survei topografi dan hidrologi yang
dilakukan PenyediaJasa.

3.1.5. Laporan Survei Geoteknik

Laporan Survei Geoteknik harusmencakupsekurang-kurangnya pembahasan


mengenai hal-hal berikut :
- Data Proyek
- Peta situasi proyek yang menunjukkan secara jelas lokasi
proyek.
- Kondisi morfologi sepanjang lokasi.
- Kondisi jembatan.
- Hasil Boring dan Sondir.
- Hasil akhir pemeriksaan/uji tanah di laboratorium.
- Analisa perhitungan konstruksi timbunan dan stabilitas lereng .
- Sumber bahan konstruksi jalan (jenisnya dan perkiraan volume
cadangan)
- Rekomentasi.

3.1.6. Laporan Akhir

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh hari) kalender


setelah kontrak berakhir sebanyak 3 (tiga) rangkap terdiri dari 1 (satu) asli dan 2
(dua) copy yang berisikan hasil seluruh pekerjaan. Laporan akhir ini terdiri dari:
- Executive Summary, berisikan tentang rangkuman atau ringkasan dari seluruh
kegiatan.
- Laporan Akhir JilidA, berisikan tentang penjelasan hasil seluruh pekerjaan;
- Laporan Akhir Jilid B, berisikan tentang perhitungan seluruh struktur jembatan
berdasarkan standar dan peraturan yang berlaku;
- Laporan Akhir Jilid C, berisikan tentang estimasi biaya yang diperlukan dalam
pembangunan jembatan.

3.1.7. Gambar Rencana Desain

Dokumen gambar rencana desain diserahkan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh


hari) kalender setelah kontrak berakhir sebanyak 3 (tiga) rangkap terdiri dari 1
(satu) asli dan 2 (dua) copy yang mana dokumen ini dibuat berdasarkan standard
dokumen pelelangan yang dikeluarkan LKPP dan spesifikasi teknisnya
menggunakan standard tahun 2010 revisi 3. Selain itu Penyedia Jasa menyiapkan
gambar perencanaan teknis dalam ukuran A3 sebanyak 3 (tiga) buku termasuk 1
(satu) asli.

3.1.8. Dokumen Pelelangan dan Spesifikasi Teknis

Dokumen iniharus diserahkan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh hari) kalender


setelah kontrak berakhir sebanyak 3 (tiga) rangkap terdiri dari 1 (satu) asli dan 2
(dua) copy yang mana dokumen ini dibuat berdasarkan standar dokumen
pelelangan yang dikeluarkan LKPP dan spesifikasi teknisnya menggunakan
standar tahun 2010 versi 2. selain itu Penyedia Jasa menyiapkan gambar
perencanaan teknis dalam ukuran A3 sebanyak 3 (tiga) buku termasuk 1 (satu)
asli.

3.1.9. Hardisk External 1TB (Laporan-laporan, Dokumen Lelang dan Gambar)

Seluruh laporan-laporan, dokumen lelang dan Gambar diserahkan kepada


pengguna jasa selain dalam bentuk hard copy, juga dalam bentuk softcopy ke
Hardisk external 1TB sebanyak 1 (satu) buah.

Anda mungkin juga menyukai