ANB CONSULTANT
B A B
1 PENDAHULUAN
Berkaitan dengan perkembangan ekonomi, investasi jalan dan atau jembatan memiliki
pengaruh yang luas baik bagi pengguna jalan dan atau jembatan maupun bagi wilayah
secara keseluruhan. Untuk itu, diperlukan kebijakan yang tepat dalam penyelenggaraan
jalan dan jembatan sehigga dapat mendukung pengembangan wilayah dan pertumbuhan
ekonomi.
Jalan dan Jembatan Sebagai bagian system transportasi mempunyai peranan penting
terutama dalam mendukung dan dikembangkan melalui pendekatan pengembangan
wilayah agar tercapai keseimbangan dan penataan pembangunan. Untuk itu pemerintah
Provinsi Sumatera Selatan Melalui DPA SKPD Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga
dan Tata Ruang Provinsi Sumatera Selatan Tahun Anggaran 2021 telah menganggarkan
kegiatan Perencanaan Pembangunan Jalan dan Jembatan Wilayah I – Perencanaan
Teknis Jembatan Pramuka yang pekerjaannya perencanaan teknik konstruksi jembatan,
rincian dan rencana anggaran biaya.
1.3. Sasaran
1. Lingkup kegiatan
Lingkup kegiatan yang harus dilakukan oleh konsultan sesuai dengan tahapannya
adalah sebagai berikut :
a) Tahapan Pengumpulan data Lapangan
b) Tahapan Analisa data lapangan, desain dan pemgambaran meliputi:
1. Perencaan dan perhitungan desain jembatan yang direncanakan
Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas dan peralatan
yang dibutuhkan dan dipergunakan untuk kelancaran pelaksaan pekerjaan.
3. Alih Pengetahuan
Apabila dipandang perlu oleh pengguna jasa, maka penyedia jasa harus
mengadakan pelatihan, kursus singkat, diskusi dan seminar terkait dengan
subtansi pelaksaan pekerjaan dalam rangka alih penegtahuan kepada staf proyek.
Nama Pengguna Jasa : Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Dan Tata Ruang Provinsi
Sumatera Selatan
Alamat Pengguna Jasa : Jalan Ade Irma Nasution No. 10 Palembang
B A B
2 METODOLOGI
2.1. Kegiatan Pendahuluan
Pengukuran topografi dilakukan sepanjang lokasi rencana as jalan dan jembatan baru
dengan mengadakan tambahan pengukuran detail sehingga memungkinkannya di dapat
realinyemen as jalan dan jembatan yang sesuai dengan standar yang dikehendaki. Jenis
pengukuran ini meliputi pekerjaan-pekerjaan sebagai berikut :
d) Pengukuran Penampang
- Di daerah sungai dibuat penampang untuk setiap 25 m .
- Lebar penampang dibuat 50 m kiri-kanan ujung/sungai/kepala jembatan
- Penampang memanjang pada sungai dibuat pada sumbu sungai
- Pengukuran penampang memanjang dan melintang pada jalan masuk jembatan
(oprit) :
Pengukuran penampang memanjang adalah memanjang
sumbu jalan yang ada, kecuali pada tempat dimana kemungkinan diadakan
tambahan. Untuk pengukuran penampang memanjang ini peralatan yang
digunakan sama seperti yang dipakai untuk pengukuran kontrol tinggi.
Pengukuran penampang melintang diambil setiap jarak
50 m pada bagian jalan yang lurus dan landai dan setiap jarak 25 m untuk
daerah-daerah tikungan dan berbukit. Lebar pengukuran harus meliputi daerah
sejauh 50 m sebelah kiri- kanan sumbu jalan pada bagian yang lurus dan 25 m
ke sisi luar dan 75 m ke sisi dalam pada bagian jalan yang menikung. Titik
yang perlu diperhatikan adalah tepi perkerasan, dasar atas gorong-gorong, tepi
bahu jalan, dasar dan permukaan selokan, saluran irigasi, lantai kendaraan,
jembatan dan tebing sungai. Peralatan yang digunakan untuk pengukuran
situasi dapat dipergunakan untuk penampang melintang ini.
e) Patok-Patok
Patok-patok dengan ukuran 10 x 10 x 75 cm harus ditanam sedemikian rupa
sehingga bagian patok yang ada diatas tanah adalah kurang lebih 10 cm. Patok
poligon dan profil dibuat dari kayu dengan ukuran 5 x 7 x 60 cm.
Pada patok beton dan patok kayu harus diberi tanda BM dan nomor urut. Untuk
memperbanyak titik referensi yang tetap, perlu ditempatkan titik tinggi referensi
pada pokok pohon atau tempat lain yang permanen dan mudah diketemukan
kembali.
Baik patok poligon maupun profil diberi tanda cat kuning dengan tulisan merah
yang diletakan disebelah kiri kearah jalannya pengukuran.
Khusus untuk profil memanjang titik yang terletak disumbu jalan diberi paku
dengan dilingkari dengan cat kuning sebagai tanda.
f) Perhitungan dan Penggambaran Peta
- Titik poligon utama harus dihitung koordinatnya berdasarkan titik ikat yang
mempergunakan perhitungan berdasarkan pada metoda kwadrat terkecil
- Penggambaran titik poligon harus berdasarkan pada hasil perhitungan koordinat.
Penggambaran titik poligon tersebut sama sekali tidak diperkenankan secara grafis
- Gambar ukur yang berupa gambar situasi harus digambarkan pada kertas
milimeter dengan skala 1 : 500 dan garis tinggi dengan interval 0,50 m
- Ketinggian titik detail harus tercantum dalam gambar ukur, begitu pula semua
keterangan yang penting. Titik ikat atau titik mati serta titik ikat baru harus
dimasukan dalam gambar dengan diberi tanda khusus. Ketinggian titik tersebut
perlu juga dicantumkan.
- Daftar koordinat beserta ketinggian titik poligon utama harus dilampirkan.
a. Umum
Konsultan harus melengkapi teamnya yang akan ditugaskan kelapangan
dengan alat-alat yang menurut keperluannya agar pekerjaan dapat
dilaksanakan dengan sempurna.
Team tesebut harus dipimpin oleh seorang yang terpercaya dan ahli dalam
bidangnya dan bekerja dengan penuh tanggung jawab untuk memungkinkan
didapatnya hasil yang optimal.
Cara melaksanakan pemboran dan pengambilan contoh tanah hendaknya
dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku dengan ketelitian yang tinggi
agar interprestasi atau percobaan yang akan dilakukan tidak akan
menjumpai kesulitan.
Cara klasifikasi jenis tanah hendaknya menurut ASTM/AASHTO.
Penamaan jenis tanah, apabila digunakan bahasa Indonesia hendaknya
diberi penjelasan istilah bahasa inggrisnya dengan cara ditulis dalam
kurung. Dalam hal ini dimaksudkan untuk keseragaman penggunaan istilah.
Pada tiap lobang bor yang dikerjakan harus dilakukan pencatatan : lokasi,
elevasi permukaan pemboran, tanggal dimulainya pemboran, tanggal selesai
dan alat yang digunakan, serta diberi tanda posisi pemboran.
(dekat titik sondir) perlu dikerjakan dengan hand boring dan untuk
mendapatkan undistrubed sample dengan ketentuan sebagai berikut :
Boring dan sampling harus dikerjakan dengan memakai manualy
operated auger sampai kedalaman maksimum 10 meter atau sampai mata
bor tidak dapat menembus tanah lagi.
o Penamaan dari masing-masing jenis tanah harus dilakukan pada saat itu
juga, sesuai dengan kedalaman maupun sifat-sifat tanah tersebut yang
dapat ditinjau secara visual.
o Apabila tanah yang dibor dalam hal ini cenderung untuk mudah runtuh,
maka persiapan untuk itu (casing) harus segera dilakukan.
o Pekerjaan pengambilan contoh tanah tersebut dimaksud sebagai
pekerjaan mengambil tanah dengan tujuan penyelidikan lebih lanjut
dilaboratorium. Pengambilan contoh tanah harus dikerjakan dengan teliti
baik dengan cara, jumlah banyaknya maupun letak dalamnya.
o Pada umumnya diambil 1 contoh untuk setiap lubang bor. Pengambilan
contoh tanah untuk pondasi jembatan harus diatur sedemikian rupa
sehingga, setiap jenis lapisan tanah cukup diwakili.
o Terhadap Undisturbed sample harus dikerjakan tes laboratorium untuk
menentukan sifat fisik dan sifat mekanis tanah :
i. Besaran Indeks
Besaran indeks dimaksudkan sebagai data untuk menetapkan
klasifikasi konsistensi sensitivity tanah.Data tersebut meliputi :
- Berat Jenis (Spesific gravity)
- Berat Isi (Bulk density)
- Kadar Air (Moisture Content)
- Atterberg limits
- Pemeriksaan Ukuran Butiran (Grain size analysis)
ii. Besar-besaran struktural tanah.
- Triaxial compression test – Unconsolidated Undrained (UU)
Tes ini dimaksudkan untuk menentukan strength properties dan
hubungan antara stress dan strain dari tanah. Tes tanah ini
dilakukan hanya untuk jenis tanah tertentu.
- Unconfined compressive strength
Maksud dari tes ini adalah untuk memperoleh besarnya kekuatan
tanah yang kohesif.
- Direct shear test
Tes ini dikerjakan untuk tanah yang tidak kohesif.
- Consolidation test
Dimaksudkan untuk mendapatkan besaranbesaran yang dapat
dipergunakan untuk perhitungan settlement bangunan bawah
jembatan.
Tes-tes diatas harus dikerjakan berdasarkan spesifikasi ASTM/
AASTHO.
o Ketentuan lain :
i. Penyelidikan tanah dengan lubang bor harus diatur
sedemikian rupa sehingga dapat memberikan data-data maksimal pada
tanah dasar penampang sungai.
ii. Yang dimaksud dengan pasang lubang bor adalah terdiri
atas : 1 sondir dan 1 boring.
iii. Sebagai hasil penelitian lapangan yang memerlukan
pemboran, letak lobang bor, jumlah dan kedalamannya harus sesuai
dengan keperluannya.
Perencanaan Teknis Jembatan Pramuka 9
LAPORAN PENDAHULUAN CV. ANB CONSULTANT
Dalam phase perencanaan ini, konsultan wajib melaksanakan proses sebagai berikut :
a. Perhitungan perencanaan beton bertulang untuk bangunan bawah jembatan
menggunakan methode elastis (cara ‘n”).
b. Penyusunan konsep detail perencanaan untuk selanjutnya dimintakan persetujuan
pemberi tugas.
c. Pembuatan perencanaan akhir, dilakukan setelah konsep tersebut dalam butir 2.5.b.
mendapat persetujuan pemberi tugas dengan mencantumkan koreksi-koreksi dan
saran yang diberikan oleh pemberi tugas.
d. Semua perencanaan harus mengikuti ketentuan-ketentuan yang berlaku.
a. Dalam proses ini konsultan menentukan semua kesimpulan hasil dengan keadaan
setempat.
2. Potongan Memanjang
Digambar dengan skala horisontal 1 : 500 dan vertikal 1 : 100 yang berisi hal-hal
sebagai berikut :
- Tinggi muka tanah asli, muka air normal, muka air banjir serta elevasi jembatan
- Nomor potongan melintang
- Jarak partial progressive
- Elemen-elemen/data-data lengkung vertikal dan horisontal
- Elemen-elemen data jalan pendekat.
4. Bangunan Jembatan
Untuk tiap jembatan dibuat gambar-gambar :
- Plan serta potongan-potongan seperti pada butir 1, 2, 3 diatas
- Denah, potongan memanjang dan melintang jembatan (pada potongan
memanjang harus digambarkan, grafik sondir, bor log untuk pondasi yang
diselidiki struktur tanahnya)
- Detail-detail bangunan bawah dan bangunan atas
- Keterangan-keterangan mengenai kelas pembebanan, mutu bahan harus
dicantumkan pada tiap gambar jembatan.
2.6.1.Perhitungan Volume
Supaya didapat perkiraan biaya yang tetap dan sesuai maka konsultan harus
menyiapkan analisa harga satuan dari setiap jenis pekerjaan berdasarkan faktor-
faktor : material, peralatan, sosial, pajak, overhead dan keuntungan yang didapat
dari keterangan-keterangan daerah setempat.
Perkiraan biaya pembebasan tanah (ROW) harus dibuat berdasarkan harga satuan
yang ditentukan oleh pemerintah untuk setiap jenis penggunaan tanah.
Harus sudah diserahkan dalam rangkap 1 kepada pemberi tugas sesuai dengan
jadwal waktu. Persetujuan pemberi tugas atas pengajuan konsep detail
perencanaan akan diberikan selambat-lambatnya 10 hari setelah penyerahan detail
perencanaan sementara dimaksud.
Setiap revisi/variasi atas detail perencanaan sementara yang dilakukan pemberi tugas
harus dimasukkan kedalam Final Design melalui penelitian konsultan.
Cetakan perencanaan akhir pada kertas standar Bina Marga harus diserahkan oleh
konsultan kepada Pengguna Jasa.
Penyedia jasa harus menyediakan peralatan, material, personil, dan fasiltas penunjang,
yang tidak disediakan oleh pengguna jasa dan pemeliharaan semua fasilitas, material
dan peralatan yang dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
2.9. Jangka Waktu Penyelesaian Kegiatan
Jangka waktu penyelesaian kegiatan ini diperkirakan 1 (satu) bulan atau 30 (tiga puluh)
hari kalender.
a. Team Leader
Team Leader yang disyaratkan adalah harus seorang Sarjana Teknik Sipil dan
berpengalaman professional yang lebih lama dari pada kebanyakan tenaga ahlinya,
berpengalaman dalam berbagai disiplin ilmu yang dicakupdalam pekerjaan,
berpengalaman dalam mengkoordinasikan dan melaporkan pekerjaan orang lain
tergantung pada besarnya dan kerumitan pekerjaan, maka Ketu Tim diharapkan telah
pernah memimpin dari satu atau dua pekerjaan yang serupa. Team Leader/Ketua Tim
disyaratkan minimal Sarjana Teknik Strata Satu (S-1) Jurusan Sipil Universitas
Negeri atau yang telah disamakan dan berpengalaman dalam pelaksanaan si bidang
Perencanaan Teknik Jalan dan Jembatan sekurang-kurangnya 5 tahun, dan untuk
Sarjana Teknik Stara Dua (S-2) telah berpengalaman minimal 3 tahun dibidangnya.
Sudah bekerja dengan metode desain yang dikembangkan oleh Bina Marga maupun
metode teknik struktur jembatan khusus yang dipakai pada kondisi tertentu.
b. Ahli Jembatan
Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Strata Satu (S1) Teknik Sipil yang
memiliki pengalaman di bidang perencanaan jalan dan jembatan sekurang-kurangnya
3 (tiga) tahun dan untuk S 2 berpengalaman minimal 1 tahun dibidangnya.
c. Ahli Geoteknik
Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Strata Satu (S1) Teknik Sipil yang
memiliki pengalaman di bidang Geoteknik sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun dan
untuk S 2 berpengalaman minimal 1 tahun dibidangnya.
Tugas dan tanggung jawab meliputi :
1. Menyiapkan data geoteknik
2. Mempelajari dan menguasai data terdahulu untuk daerah yang akan diselidiki
3. Membuat perencanaan penyelidikan geoteknik
4. Membuat laporan geoteknik
d. Ahli K3 Kontruksi
Adalah minimal Sarjana Muda/D3 Teknik Sipil dengan pengalaman 3 tahun (bila
diperlukan) dalam bidang K3 Konstruksi.
e. Surveyor
Adalah seorang Sarjana/S.1 Teknik Sipil atau Muda Teknik Sipil (D3) mempunyai
pengalaman 2 tahun atau SMK/STM sekurang-kurangnya berpengalaman 4 tahun.
Berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan pengukuran dan inventarisasi lapangan
untuk pekerjaan sipil khusunya kontruksi jembatan, termasuk pengukuran geodesi,
survey topografi, survey geoteknik, survey material, dan survey lainnya yang
diperlukan. Tugas surveyor mengumpulkan semua data yang dibutuhkan dari
lapangan dan bertanggung jawab atas ketelitian hasil yang didapat.
f. Operator CAD/CAM
g. Operator Komputer
PU
PU BINA
BINA MARGA
MARGA DAN
DAN TATA
TATA
RUANG
RUANG
PROV.
PROV. SUMSEL
SUMSEL
Team
Team Leader
Leader
Tenaga
Tenaga Ahli
Ahli
Ahli
Ahli Jembatan
Jembatan
Ahli
Ahli K3
K3 Konstruksi
Konstruksi
Supprting Staff
Supprting Staff
Surveyor
SurveyorAutocad/CAM
Operator
Operator Autocad/CAM
Operator Komputer
Operator Komputer
3.1. Keluaran
Keluaran yang akan dihasilkan dari pekerjaan ini berupa dokumen kegiatan, berupa
laporan hasil survey dan laporan lainya dengan ukuran kertas format A4 serta A3 untuk
gambar rencana, juga soft copy dalam bentuk CD Laporan tersebut meliputi :
Laporan pendahuluan ini berisi latar belakang proyek, deskripsi wilayah / pra
analisis wilayah perencanaan, metodologi pendekatan, strategi penanganan
proyek, mekanisme koordinasi dan rencana kerja, alokasi personil, disain riset,
alat survey lainnya. Jumlah buku adalah sebanyak 3 (tiga) buku, format Buku
adalah A4.
Laporan ini berisi hasil pengumpulan bahan dan kajian yang akan dibahas dalam
pertemuan dengan Penyedia Jasa. Laporan ini dibuat sebanyak 3 (tiga) rangkap.
Laporan ini disampaikan paling lambat satu minggu setelah seluruh pekerjaan
survei telah dilaksanakan sebanyak 3 (tiga) rangkap terdiri dari 1 (satu) asli dan 2
(dua) copy yang berisi seluruh hasil kegiatan survei topografi dan hidrologi yang
dilakukan PenyediaJasa.