Anda di halaman 1dari 10

PRAKTIKUM TEKNOLOGI TEPAT GUNA

PEMERIKSAAN DETAK JANTUNG JANIN PADA IBU HAMIL


DENGAN MENGGUNAKAN FETAL DOPPLER
DI PUSKESMAS SAMIGALUH I

SIWI TRIMULYANI
P07124321176

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN


JURUSAN KEBIDANAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN YOGYAKARTA
TAHUN 2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Intra Uterin Fetal Death adalah terjadinya kematian janin ketika

masih berada dalam rahim yang beratnya 500 gram dan atau usia

kehamilan 20 minggu atau lebih. Sedangkan menurut WHO kematian

janin dalam kehamilan sebelum proses persalinan berlangsung pada usia

kehamilan sebelum prosespersalinan berlangsung pada usia kehamilan

28 minggu ke atas atau berat janin 1000gram ke atas. Komplikasi

dalam kehamilan adalah salah satu faktor yang menyebabkan kematian

janin di dalam kandungan disebut juga dengan Intra Uterine Fetal

Death (IUFD). Kematian janin dapat terjadi akibat gangguan pertumbuhan

janin, gawat janin, atau kelainan bawaan atau akibat infeksi yang

tidak terdiagnosis sebelumnya sehingga tidak diobati.

Kematian janin di dalam kandungan (IUFD) masih menjadi

masalah di Indonesia. Kematian janin terjadi tidak selalu pada kelompok

kehamilan risiko tinggi, namun juga terjadi pada kehamilan normal. Oleh

karena itu diperlukan pelayanan perawatan antenatal yang bertujuan untuk

mengidentifikasi ibu hamil dengan faktor risiko salah satunya dengan

melakukan pemantauan janin. Pemantauan janin dapat dilakukan dengan

metode seperti perhitungan denyut jantung janin. Denyut jantung janin

(DJJ) adalah sebuah indikator pemeriksaan kandungan yang menandakan

bahwa ada kehidupan di rahim seorang ibu. Dokter atau bidan memeriksa

kesehatan janin di dalam kandungan dengan pemeriksaan denyut jantung


bayi yang baru bisa di deteksi pada usia kehamilan kurang lebih 11

minggu. Pemeriksaan denyut jantung tidak bisa dilakukan dengan kasat

mata. Oleh karena itu diperlukan suatu alat untuk dapat mendengar denyut

jantung janin salah satunya yaitu dengan menggunakan fetal doppler.

Denyut jantung janin dalam kandungan yang normal berkisar

antara 110-160x/ menit. Cara mendengarkan denyut jantung janin dalam

kandungan awalnya menggunakan alat linex yaitu alat yang ditempelkan

langsung di perut ibu dan didengarkan langsung dengan telinga petugas.

Tenaga medis harus fokus dalam mendengarkan dan menghitung denyut

jantung janin yang dihitung secara manual. Selanjutnya ditemukan alat

lain yaitu fundascope, akan tetapi terdapat kendala menggunakan

fundascope yaitu suara yang ditangkap oleh fundascope masih bercampur

antara detak jantung ibu dan janin serta relatif pelan. Oleh karena itu

digunakanlah fetal doppler untuk pemeriksaan denyut jantung janin yang

lebih peka dan lebih akurat hasilnya.

B. Tujuan

1. Mengetahui pengertian fetal dopler

2. Mengetahui manfaat fetal dopler

3. Mengetahui langkah kerja penggunan fetal dopler

C. Manfaat

1. Penggunaan fetal dopler untuk pemeriksaan kehamilan dapat

mempermudah dan mempercepat waktu pelayanan

2. Penggunaan fetal dopler dapat membantu membuat diagnosa yang

lebih akurat dan tepat


3. Penggunaan fetal dopler dapat membantu mendeteksi risiko kegawatan

pada janin sehingga segera mendapatkan penangangan secara cepat

dan tepat

4. Biaya yang diperlukan relatif lebih murah dibandingan dengan alat

pemeriksaan yang lain

5. Teknik penggunaan yang sederhana sehingga mudah untuk dipelajari

oleh tenaga kesehatan.


BAB II
LAPORAN KEGIATAN

A. Fetal Dopler

Fetal doopler adalah alat diagnostik yang digunakan untuk

mendeteksi detak jantung janin yang menggunakan prinsip pantulan

gelombang eletromagnetik. Alat ini sangat berguna untuk mengetahui

kondisi janin dan aman digunakan serta bersifat non invasif. Fetal doppler

digunakan dengan bantuan probe untuk meradiasi gelombang ultrasonik

dan organ yang bergerak seperti hati, aliran darah. Sinyal ultrasonik akan

menginterprestasikan setiap perubahan yang terjadi. Alat ini dapat secara

otomatis mengukur detak jantung dengan menggunakan teknologi

mikroprosesor dan output secara digital.

Prinsip doppler pertama kali diperkenalkan oleh Cristian Doppler

dari Australia pada tahun 1842. Di bidang kedokteran penggunaan teknik

doppler ultrasound pertama kali dilakukan oleh Shigeo Satomura dan

Yosuhara Nimura untuk mengetahui pergerakan katup jantung pada tahun

1955. Kato dan Izumi pada tahun 1966 adalah yang pertama menggunakan

osiloskop pada penggunaan doppler ultrasound sehingga pergerakan

pembuluh darah dapat didokumentasikan. Tahun 1968 H. Takemura dan

Y. Ashitaka dari Jepang memperkenalkan penggunaan doppler velocimetri

di bidang kebidanan dengan menggambarkan tentang spektrum doppler

dari arteri umbilikalis. Sementara itu, di Barat penggunaan velocimetri

doppler di bidang kebidanan baru dilakukan pada tahun 1977. Pada awal

penggunaan doppler ultrasound difokuskan pada arteri umbilikalis, tetapi


pada perkembangan selanjutnya banyak digunakan untuk pembuluh darah

lainnya. Sedangkan untuk fetal doppler sendiri diciptakan pada tahun 1958

oleh Dr. Edward H.Hon, yakni sebuah doppler monitor janin atau doppler

monitor detak jantung janin dengan transduser genggam ultrasound yang

digunakan untuk mendeteksi detak jantung dari janin. Edward

menggunakan efek doppler untuk memberikan stimulasi terdengar dari

detak jantung. Untuk perkembangan selanjutnya, alat ini menampilkan

detak jantung janin per menit. Penggunaan alat ini dikenal sebagai

auskultasi doppler.

Aplikasi klinis dari doppler yaitu:

1. Mendeteksi dan mengukur kecepatan aliran darah dengan sel darah

merah sebagai reflektor yang bergerak.

2. Pada bidang kebidanan, fungsi alat ini dispesifikkan untuk

menghitung jumlah dan menilai ritme detak jantung bayi.

Fetal doppler hanya menggunakan teknik auskultasi tanpa teknik

pencitraan seperti pada velocimetri doppler maupun USG. Pada fetal

doppler, agar bisa menangkap suara detak jantung, transduser

memancarkan gelombang suara ke arah jantung janin. Gelombang ini

dipantulkan oleh jantung janin dan ditangkap kembali oleh transduser.

Jadi, transduser berfungsi sebagai pengirim gelombang suara dan

penerima kembali gelombang pantulnya (echo). Pantulan gelombang

inilah yang diolah oleh fetal doppler menjadi sinyal suara. Sinyal suara

ini selanjutnya diamplifikasikan. Hasil akhirnya berupa suara yang keluar

dari mikrofon. Dengan alat ini energi listrik diubah menjadi energi suara
yang kemudian energi suara yang dipantulkan akan diubah kembali

menjadi energi listrik. Fetal doppler memberikan informasi tentang janin

mirip dengan yang disediakan oleh stetoskop janin. Keuntungan dari fetal

doppler dibanding dengan stetoskop janin (murni akustik) adalah output

audio elektronik, yang memungkinkan orang selain pengguna untuk

mendengar detak jantung. Fetal doppler juga mempermudah seorang

bidan dalam menghitung detak jantung janin tanpa harus berkonsentrasi

penuh dalam menghitung detak jantung janin.

B. Penerapan

Alat fetal doppler diterapkan pada pelayanan kebidanan khususnya

pelayanan pada ibu hamil untuk mengetahui jumlah denyut janin serta

menilai ritme denyut jantung janin.

C. Langkah kerja

Prosedur pelaksanaan pemeriksaan dengan menggunakan fetal

doppler adalah sebagai berikut :

1. Mengucap salam dan memperkenalkan diri

2. Menjelaskan mengenai tujuan dan cara pemeriksaan dengan

menggunakan fetal doppler kepada pasien dan keluarga pasien.

3. Mempersiapkan alat : fetal dopler, tissue

4. Mencuci tangan dan memakai sarung tangan

5. Mengatur posisi pasien, kemudian menentukan bagian yang akan

diperiksa

6. Mengoleskan jelly pada probe

7. Menghidupkan tombol on /off dan mengatur volume fetal doppler


8. Meletakkan probe pada daerah yang akan diperiksa

9. Mendengarkan dan melihat jumlah denyut jantung janin pada layar

10. Membersihkan bekas jelly dengan menggunakan tissue

11. Membereskan alat

12. Menyampaikan hasil pemeriksaan kepada pasien

13. Melakukan pendokumentasian di buku KIA

D. REFLEKSI

1. Tempat Pelaksanaan Kegiatan

Ruang KIA Puskesmas Samigaluh I

2. Waktu Pelaksanaan

Kegiatan dilaksanakan pada pelayanan KIA sesuai jam kerja

3. Sasaran Kegiatan

Sasaran kegiatan adalah ibu hamil Ny Y usia 24 tahun hamil anak

pertama dengan umur kehamilan 32 mg

4. Hasil Pemeriksaan

Ibu hamil telah dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui denyut

jantung bayi dengan menggunakan fetal doppler. Hasil pemeriksaan

didapatkan DJJ adalah normal yaitu 138x/menit


BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Fetal doppler sangat membantu tenaga medis dalam pemeriksaan ibu

hamil yaitu untuk mempermudah menghitung denyut jantung janin dan

mengetahui adanya kegawatdaruratan pada janin sehingga dapat dilakukan

tindakan segera.

Ibu hamil dan keluarga nyaman dan senang dengan dilakukanya

pemeriksaan dengan menggunakan fetal doppler karena dapat mendengar

langsung denyut jantung janinya sehingga membuat ibu dan keluarga lebih

percaya diri dan semangat dalam menjalani kehamilanya.

B. Saran

Pada kasus tertentu menunjukkan bahwa pengukuran DJJ dengan

menggunakan fetal doppler perlu diperkuat dengan pemeriksaan USG

karena ditemukan hasil pemeriksaan DJJ terdeteksi tidak normal dengan

menggunakan fetal doppler tetapi setelah dilakukan pemeriksaan dengan

USG hasinya menunjukkan masih dalam batas normal.


Lampiran

DOKUMENTASI

JENIS FETAL DOPPLER YANG DIGUNAKAN DIGUNAKAN

PEMERIKSAAN PASIEN IBU HAMIL DENGAN MENGGUNAKAN FETAL


DOPPLER

Anda mungkin juga menyukai