Anda di halaman 1dari 2

Nama : Rina Herlina

NIM : 1707620025

Tugas Landasan Pendidikan :

1. Pendidikan adalah hak mendasar bagi setiap anak, termasuk anak berkebutuhan khusus,
dalam pendidikan inklusif terdapat 2 jenis sekolah, yaitu sekolah inklusif dan sekolah
luar biasa, jelaskan perbedaannya!
Jawab: Sekolah Luar Biasa adalah sistem penyelenggaraan pendidikan khusus yang
terpisah dengan anak umum lainnya dimana anak – anak berkebutuhan khusus di
tempatkan secara khusus sesuai dengan kebutuhannya. Dalam penyelenggarannya SLB
ini ada yang mengkhususkan khusus tuna netra, tuna rungu maupun tuna daksa.
Sedangkan sekolah inklusif adalah pendidikan yang menyertakan semua anak secara
bersama-sama dalam suatu iklim dan proses pembelajaran dengan layanan pendidikan
yang layak dan sesuai dengan kebutuhan individu peserta didik tanpa membeda-bedakan
anak yang berasal dari latar suku, kondisi sosial, kemampuan ekonomi, politik, keluarga,
bahasa, geografis (keterpencilan) tempat tinggal, jenis kelamin, agama, dan perbedaan
kondisi fisik atau mental. Tidak semua kondisi siswa berkebutuhan khusus mampu
menjalani program di sekolah inklusi ini, sehingga beberapa difabel yang memungkinkan
yaitu : tuna netra, tuna rungu, tuna daksa, autis, slow learner, hiperaktif.
2. Sebutkan dan jelaskan 3 macam SLB sesuai dengan kekhususannya masing-masing!
Jawab:
1. SLB-A SLB-A merupakan SLB yang khusus untuk penyandang tuna netra. Tuna
netra merupakan kondisi seseorang mengalami hambatan dan keterbatasan dalam
indera penglihatannya. Para guru di SLB-A mengajar murid-murid dengan metode
yang dipahami oleh tuna netra. Guru mengajar dengan huruf dan tulisan braille,
model benda, huruf timbul, dan rekaman suara.
2. SLB-B Berbeda dengan SLB-A, SLB-B khusus ditujukan untuk penyandang tuna
rungu. Tuna netra merupakan kondisi seseorang mengalami hambatan dan
keterbatasan dalam indera pendengarannya. Para murid penyandang tuna rungu akan
diajarkan tentang cara berkomunikasi dengan bahasa isyarat sekaligus membaca
gerakan bibir lawan bicaranya. Murid-murid penyandang tuna rungu juga diajarkan
menggunakan alat bantu pendengaran.
3. SLB-C SLB-C khusus ditujukan untuk penyandang tuna grahita. Tuna grahita
merupakan kondisi seseorang anak mengalami keterbelakangan mental atau juga
disebut retardasi mental. Penyandang tuna grahita memiliki IQ di bawah rata-rata
sehingga tingkat intelegensianya lebih rendah dibandingkan dengan anak-anak
lainnya. Para pengajar di SLB-C membutuhkan ekstra kesabaran untuk mengajari
murid-murid SLB-C.

Anda mungkin juga menyukai