ID Pengaruh Komunikasi Interpersonal Mahasi
ID Pengaruh Komunikasi Interpersonal Mahasi
1 Juni 2015
Oleh :
ABSTRACT
PENDAHULUAN
Komunikasi adalah bagian paling komunikasi interpersonal tercapai bila
penting dalam aktivitas sehari-hari. Para ahli komunikan menginterpretasikan pesan yang
menyebutkan bahwa manusia mengalokasikan diterima dengan makna yang sama dari
lebih dari 80% waktu mereka untuk komunikator (Supraktiknya, 2010).
berkomunikasi. Dengan tersampaikannya Komunikasi interpersonal yang efektif
informasi, akan terbangun pemahaman dan menyebabkan dua individu yang tergabung
pengertian antara dua belah pihak, khususnya dalam proses komunikasi merasa senang
bila informasi tersebut berkaitan dengan hal- sehingga mendorong tumbuhnya sikap saling
hal penting, seperti penyelesaian perselisihan terbuka. Sebaliknya, bila komunikasi
paham, cara mendidik anak, membina interpersonal berjalan tidak efektif, maka
hubungan harmonis dalam keluarga dan menimbulkan situasi yang tegang antara
kehidupan bermasyarakat, serta hal penting pelaku komunikasi.
lainnya (Maulana & Gumelar, 2013). Komunikasi interpersonal yang
Dalam praktiknya, komunikasi yang memegang peranan penting dalam
berhasil merubah pola pikir seseorang dari pembangunan sumber daya manusia namun
yang tertutup menjadi terbuka, negatif menjadi sering disepelekan adalah komunikasi
positif, adalah komunikasi yang dibangun interpersonal antara mahasiswa tingkat akhir
berdasarkan hubungan interpersonal. Tujuan dengan dosen pembimbingnya dalam proses
komunikasi tidak akan tercapai bila pembuatan skripsi. Saat mahasiswa telah
komunikasi tidak berjalan efektif. Efektivitas menempuh semester akhir dan telah
61
Jurnal Professional FIS UNIVED Vol. 2 No.1 Juni 2015
serta dapat membuat ketetapan pengukurannya sampel penelitian ini sebanyak 38 mahasiswa
dengan menggunakan teknik analisis statistik. yang digunakan sebagai responden penelitian.
Kriteria pengukuran variabel dalam Untuk mengumpulkan data, peneliti
penelitian ini menggunakan skala Likert yaitu menggunakan beberapa teknik, yaitu:
skala yang digunakan untuk mengukur kuesioner, observasi, dan dokumentasi dari
variabel penelitian dan tingkat pengukuran berbagai literatur seperti laporan, jurnal, buku
ordinal yang kemudian ditabulasikan dalam dan publikasi ilmiah lainnya.
pengukuran interval. Menurut Bambang Penelitian ini menggunakan tehnik
(2014), ukuran ordinal adalah tersusun dari analisis data kuantitatif, karena data yang
tingkatan yang paling rendah ke tingkatan berwujud angka-angka (kuantitatif). Tehnik
paling tinggi menurut suatu atribut yang analisis data kuantitatif adalah metode yang
dimiliki oleh masing-masing responden digunakan untuk mengetahui apakah hipotesis
lainnya. Dalam penelitian ini penulis diterima atau ditolak, selain itu penulis juga
menggunakan modifiikasi skala Likert dengan menjelaskan hubungan kausal antara variabel-
empat alternatif jawaban pada kedua variabel variabel melalui pengujian hipotesa.
berdasarkan pernyataan Bambang (2014) yang Penelitian ini meneliti ada tidaknya
menyatakan bahwa penentuan banyaknya pengaruh komunikasi interpersonal mahasiswa
kategori dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan dosen pembimbing skripsi dengan gejala
yang ada. Berdasarkan pernyataan tersebut stres mahasiswa dalam menyusun skripsi di
penulis memilih menggunakan skala Likert Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas
dengan empat alternatif jawaban karena Dehasen Bengkulu. Dalam penelitian ini
penulis ingin melihat kecenderungan subjek ke terdapat satu variabel independent dan satu
salah satu arah. variabel dependent. Menurut Sunarto (dalam
Tehnik penetapan sampel yang Bambang, 2014) untuk membuktikan ada
digunakan dalam penelitian ini adalah tidaknya hubungan kausal variabel x terhadap
purposive sampling. Adapun karakteristik dari variabel y digunakan analisis regresi linear
sampel pada penelitian ini adalah: sederhana dengan bantuan Aplikasi komputer
1. Mahasiswa Program Studi Ilmu SPSS 16 dengan taraf signifikan (alpha) yang
Komunikasi Universitas Dehasen tahun digunakan adalah 5%. Rumus persamaan
akademik 2014-2015 yang sedang regresi sederhana tersebut sebagai berikut :
menyusun skripsi dengan mengajukan judul Y = a + bX
ke Fakultas Imu Sosial Program Studi Ilmu
Komunikasi Universitas Dehasen Keterangan :
Bengkulu. Y: Subyek dalam variabel dependen yang
2. Telah melakukan bimbingan dengan dosen diprediksi
pembimbing skripsi. a: Harga Y (gejala stres) bila X (komunikasi
3. Telah melaksanakan ujian proposal. interpersonal) = 0
Berdasarkan data yang peneliti peroleh b: Angka arah atau koefisien regresi bila (+)
dari biro Fakultas Ilmu Sosial, ada 71 berarti naik, bila (-) berarti menurun.
mahasiswa tahun akademik 2014-2015 prodi X: Subyek pada variabel independen yang
Ilmu Komunikasi yang mengambil mata mempunyai nilai tertentu. (Suyanto, 2008)
kuliah skripsi. Setelah dilakukan pembatasan
berdasarkan karakteristik sampel yang Pengujian keabsahan data yang
disebutkan diatas, maka didapatkan sampel digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
sebanyak 38 mahasiswa. Karena total sampel menggunakan tehnik Margin of Error, yaitu
yang sangat terbatas, maka peneliti mengambil suatu tingkat ketidaksesuaian hasil statistik
dengan kenyataan di lapangan. Margin of
63
Jurnal Professional FIS UNIVED Vol. 2 No.1 Juni 2015
Error dapat menunjukkan keakuratan suatu diperoleh, yaitu: Y = 3,770 – 0,491X, dapat
penelitian/poling/survey. Sedangkan untuk diprediksi setiap kenaikan 1 satuan poin
menghitung titik kritis, dilakukan beberapa komunikasi interpersonal, maka gejala stres
tahap sebagai berikut ini : akan menurun sebesar 0,491 poin. Apabila
1. Hitung (α) : α = 1 – (confidence level/100) tidak terjadi peningkatan poin komunikasi
2. Hitung Critical Probability (ρ) : ρ = 1 – interpersonal, maka gejala stres yang muncul
α/2 hanya akan mencapai 3,770 poin.
3. Titik kritis ditunjukkan sebagai nilai skor
z, temukan nilai skor z yang memiliki Pengujian Keabsahan Data
peluang komulatif sama dengan nilai ρ. Peneliti menggunakan tehnik Margin of Error
untuk menguji keabsahan data penelitian
HASIL PENELITIAN DAN dengan rumus:
PEMBAHASAN
Analisis Data Margin of error (ME) = Titik Kritis x Standar
Untuk melihat adanya pengaruh Error
komunikasi interpersonal mahasiswa dan Menentukan titik kritis :
dosen pembimbing skripsi terhadap gejala 1. Hitung (α) : α = 1 – (confidence
stres mahasiswa dalam menyusun skripsi pada level/100)
prodi Ilmu Komunikasi Universitas Dehasen α = 0,05
Bengkulu, data dianalisa dengan metode 2. Critical Probability (ρ) = 1 –
regresi linear taraf signifikasi 5%. (α/2) = 1 – 0,05/2 = 0,975
Hasil disajikan pada tabel berikut: 3. Nilai z dari 0,995 adalah 1,96.
Jadi Nilai titik kritis data
Tabel 5.29 Korelasi Pengaruh Komunikasi penelitian adalah 1,96.
Interpersonal Terhadap Gejala Stres Menentukan Standar Error (SEx)
Mahasiswa SEx = s (standar deviasi) √n
Standar deviasi data berdasarkan
Variabel r
R Persamaan
P pengolahan data melalui SPSS
Square Regresi
adalah 0,886.
Komunikasi
Interpersonal Y = 3,770 Jadi SEx = 0,886 / √38
0,665 0,443 0,000 = 0,886 / 6,164
Gejala Stres – 0,491X
Mahasiswa = 0,144
Sumber: hasil penelitian, 2014 Jadi Nilai Margin of Error = Titik
Kritis x Standar Error
Dari tabel di atas dapat dilihat besarnya = 1,96 x 0,144
korelasi antara kedua variabel sebesar 0,665, = 0,28
lebih besar dari nilai r tabel pada jumlah Margin of Error < Titik Kritis,
sampel 38 dan taraf signifikasi 0,05 yaitu artinya keabsahan data dalam
0,320. Dengan demikian Ho ditolak dan dapat penelitian ini dapat diterima.
disimpulkan bahwa komunikasi interpersonal
memiliki pengaruh terhadap gejala stres yang Pembahasan
dihadapi mahasiswa. Pada tabel juga dapat Komunikasi Interpersonal Mahasiswa dan
dilihat nilai R Square sebesar 0,443, yang Dosen Pembimbing Skripsi
berarti persamaan garis yang diperoleh dapat Pada hakikatnya, komunikasi
menerangkan 44,3% variabel komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara
interpersonal. Dari persamaan regresi yang komunikator dengan komunikan, komunikasi
antara orang-orang secara tetap muka, yang
64
Jurnal Professional FIS UNIVED Vol. 2 No.1 Juni 2015
skripsi antara mahasiswa dengan dosen mahasiswa. Gejala stres lainnya juga
pembimbing skripsi. ditunjukkan dengan sikap menghindar dari
Proses bimbingan skripsi belum pergaulan mahasiswa yang lebih memilih
maksimal dimanfaatkan sepenuhnya oleh untuk menyendiri dalam proses pengerjaan
mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Universitas skripsi, mungkin itu dilakukan agar mahasiswa
Dehasen Bengkulu, karena mahasiswa kurang lebih fokus dalam pengerjaan skripsi.
bisa mengakrabkan diri dengan dosen Dari observasi yang peneliti lakukan,
pembimbing dalam mendiskusikan baik peneliti melihat ada beberapa mahasiswa ilmu
masalah pribadi maupun masalah skripsi komunikasi Universitas Dehasen yang sedikit
dengan dosen pembimbing skripsi sehingga susah mengkontrol emosinya ketika mereka
penundaan dalam mengerjakan skripsi yang mencoba menghubungi dosen pembimbing
telah dikoreksi oleh dosen pembimbing skripsi skripsinya tetapi tidak direspon, mereka juga
kerap terjadi yang menghambat penyelesaian mengeluhkan karena mereka kesulitan
skripsi tersebut. membagi waktu mereka itu terlihat dari hampir
Hal tersebut diperkuat dengan semua responden yang peneliti teliti berstatus
pernyataan Rahmat (2002), komunikasi sudah bekerja. Hal tersebut merupakan salah
dinyatakan efektif apabila pertemuan antara satu faktor lain yang membuat mahasiswa
komunikator dengan komunikan merupakan mengalami kecemasan yang dapat memicu
hal yang menyenangkan. Komunikasi yang gejala stres. Ada juga mahasiswa yang merasa
berhasil juga terlihat dari kesamaan dosen pembimbing skripsi mereka melakukan
pemahaman antara komunikator dengan mereka dengan tidak adil, tapi setelah peneliti
komunikan. Komunikasi yang berhasil akan lihat itu dikarenakan mahasiswanya yang juga
menghasilkan tujuan yang direncanakan. terlalu memaksakan kehendak mereka kepada
dosen pembimbing skripsinya.
Gejala Stres Mahasiswa Dalam Penyusunan Untuk menemukan gejala stres yang
Skripsi dimaksud di atas pada mahasiswa prodi Ilmu
Dalam penelitian ini gejala stres yang Komunikasi Universitas Dehasen, peneliti
diteliti adalah gejala stres yang dialami oleh telah menyebarkan kuesioner dan memperoleh
para mahasiswa tingkat akhir pada prodi Ilmu hasil bahwa 4 responden (10,5%) mengalami
Komunikasi Universitas Dehasen Bengkulu. gejala stres yang sangat tinggi, 19 responden
Sesuai dengan Sarafino, stres adalah suatu (50,0%) masuk dalam kategori gejala stres
keadaan atau kondisi yang tercipta bila yang tinggi, dan 15 responden (39,5%) lainnya
interaksi antara individu yang mengalami tidak begitu menunjukkan gejala stres
tekanan dan keadaan yang dianggap (rendah).
mendatangkan tekanan, membuat individu
melihat adanya ketidaksepadanan, antara Pengaruh Komunikasi Interpersonal
keadaan atau kondisi dan sistem sumber daya Mahasiswa dan Dosen Pembimbing Skripsi
biologis, psikis dan sosial yang ada pada diri Terhadap Gejala Stres Mahasiswa dalam
individu, ditandai dengan gejala gangguan penyusunan Skripsi
fisik, gangguan emosional, gangguan kognitif Hubungan interpersonal adalah hal
dan gangguan interpersonal. penentu dalam keberhasilan komunikasi
Gejala stres mahasiswa pada prodi interpersonal. Seorang anak yang selalu
ilmu komunikasi Universitas Dehasen cukup menerima jawaban dengan respon yang baik
terlihat, dilihat dari gejala fisik mahasiswa akan merasa diperhatikan dan merasa nyaman
yang mengalami gangguan tidur dan gejala sehingga anak tersebut memiliki tingkat
psikologis seperti gangguan emosional dan kepercayaan diri yang baik. Tingkat
gejala tingkah laku yang mempengaruhi sikap kepercayaan diri yang baik merupakan salah
66
Jurnal Professional FIS UNIVED Vol. 2 No.1 Juni 2015
satu indikator sikap mental yang baik. Seorang menjadi salah satu faktor lain yang memicu
anak yang memiliki tingkat kepercayaan diri mahasiswa menunda proses pengerjaan
yang baik cenderung dapat mengatasi segala skripsinya, dan ada juga karena tidak ada
tekanan yang dihadapi dan lebih dapat motivasi dalam diri mahasiswa itu sendiri
menjalin komunikasi yang baik serta lebih untuk mengerjakan skripsinya. Faktor-faktor
mudah mengutarakan pemikirannya. Hal tersebutlah juga mendukung menyebabkan
tersebut seperti diungkapkan Eric Berne gejala stres pada mahasiswa Ilmu Komunikasi
(dalam Johana, 2012) pada teori permainan Universitas Dehasen Bengkulu.
dimana orang tua adalah aspek kepribadian Pada penelitian ini terlihat jelas bahwa
yang merupakan asumsi dan perilaku yang kita terdapat pengaruh signifikan antara
terima dari orang tua kita, orang dewasa komunikasi interpersonal mahasiswa dan
adalah bagian kepribadian yang mengolah dosen pembimbing skripsi terhadap gejala
informasi secara rasional, sesuai dengan situasi stres mahasiswa pada prodi Ilmu Komunikasi
dan biasanya berkenaan dengan masalah- Universitas Dehasen karena banyak faktor
masalah penting yang memerlukan yang lain juga yang dapat menyebabkan
pengambilan keputusan secara sadar, mahasiswa mengalami gejala stres. Hal ini
sedangkan anak adalah unsur kepribadian yang dapat dilihat dari nilai interpretasi koefisien
diambil dari perasaan dan pengalaman kanak- korelasi (r) yaitu 0,665 yang termasuk kategori
kanak dan mengandung potensi ituisi, kuat.
spontanitas, kreativitas dan kesenangan. Persamaan regresi yang didapat adalah
Terlihat jelas bahwa komunikasi Y = 3,770 – 0,491X, sehingga dapat diprediksi
interpersonal yang baik hanya dapat terjadi setiap kenaikan 1 satuan poin komunikasi
melalui hubungan interpersonal yang baik pula interpersonal, maka gejala stres akan menurun
dan keberhasilan tersebut dapat menaikkan sebesar 0,491 poin. Apabila tidak terjadi
rasa percaya diri sehingga memperkecil gejala peningkatan poin komunikasi interpersonal,
stres yang berupa tekanan-tekanan hidup yang maka gejala stres yang muncul hanya akan
dialami seseorang. Hal tersebut didukung juga mencapai 3,770 poin.
dengan pernyataan Devito (dalam Herdiyan,
2013) salah satu tujuan komunikasi PENUTUP
interpersonal adalah untuk membangun Kesimpulan
hubungan, setiap orang ingin membangun dan Adapun kesimpulan dalam penelitian
mempertahankan sebuah hubungan. Kita ini yaitu:
menghabiskan banyak waktu untuk melakukan 1. Pada penelitian ini dapat disimpulkan
komunikasi interpersonal untuk membangun bahwa terdapat pengaruh antara
dan mempertahankan hubungan sosial. komunikasi interpersonal mahasiswa
Hubungan sosial menghindarkan diri kita dari dan dosen pembimbing skripsi
kesendirian dan depresi. terhadap gejala stres mahasiswa pada
Tetapi peneliti juga menemukan faktor prodi Ilmu Komunikasi Universitas
lain dari hasil observasi yang dilakukan, gejala Dehasen Bengkulu, yang ditunjukkan
stres pada mahasiswa prodi Ilmu Komunikasi dengan nilai interpretasi koefisien
Universitas Dehasen juga bisa dilihat dari korelasi (r) yaitu 0,665 yang termasuk
faktor eksternal lainnya seperti status kategori kuat dalam hal keterbukaan,
mahasiswa yang hampir semua bekerja dan empati, sikap mendukung, sikap
ada juga yang sudah menikah, sehingga positif dan kesetaraan.
mereka kesulitan dalam membagi waktu 2. Pada observasi yang peneliti lakukan,
mereka dalam proses pengerjaan skripsi, selain ditemukan ada faktor lain yang dapat
itu juga kemampuan ekonomi juga bisa mempengaruhi gejala stres mahasiswa
67
Jurnal Professional FIS UNIVED Vol. 2 No.1 Juni 2015
68
Jurnal Professional FIS UNIVED Vol. 2 No.1 Juni 2015
69