Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Professional FIS UNIVED Vol. 2 No.

1 Juni 2015
 

PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL MAHASISWA DAN DOSEN


PEMBIMBING SKRIPSI TERHADAP GEJALA STRES MAHASISWA
DALAM MENYUSUN SKRIPSI

Oleh :

PUPUT CITRA YULIA, HENNY AFRIANTI, VETHY OCTAVIANI


Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu-Ilmu Sosial UNIVED Bengkulu

ABSTRACT

This study was conducted to determine the influence of interpersonal communication


between students and the thesis supervisor students in the stress symptoms thesis. Based on initial
observations on Communication department students of Dehasen University year 2010, of the 62
students who have submitted a title and run the thesis counseling process, only 29 students
managed to reach the stage of proposal examination. One of the obstacles faced by students is
the lack of good interpersonal communication so that interpersonal relationships are not well
established. This research is a quantitative descriptive. Sample set by using purposive sampling
of the students of Communication Department who were working on thesis, that is 38 students.
The results showed that interpersonal communication between students and thesis supervisor has
not been effective so that the discussion does not go well. The ineffectiveness of communication
activities lead students to experience stress symptoms so that interfere the completion of thesis
writing.

Keywords: Interpersonal Communication, Stress

PENDAHULUAN
Komunikasi adalah bagian paling komunikasi interpersonal tercapai bila
penting dalam aktivitas sehari-hari. Para ahli komunikan menginterpretasikan pesan yang
menyebutkan bahwa manusia mengalokasikan diterima dengan makna yang sama dari
lebih dari 80% waktu mereka untuk komunikator (Supraktiknya, 2010).
berkomunikasi. Dengan tersampaikannya Komunikasi interpersonal yang efektif
informasi, akan terbangun pemahaman dan menyebabkan dua individu yang tergabung
pengertian antara dua belah pihak, khususnya dalam proses komunikasi merasa senang
bila informasi tersebut berkaitan dengan hal- sehingga mendorong tumbuhnya sikap saling
hal penting, seperti penyelesaian perselisihan terbuka. Sebaliknya, bila komunikasi
paham, cara mendidik anak, membina interpersonal berjalan tidak efektif, maka
hubungan harmonis dalam keluarga dan menimbulkan situasi yang tegang antara
kehidupan bermasyarakat, serta hal penting pelaku komunikasi.
lainnya (Maulana & Gumelar, 2013). Komunikasi interpersonal yang
Dalam praktiknya, komunikasi yang memegang peranan penting dalam
berhasil merubah pola pikir seseorang dari pembangunan sumber daya manusia namun
yang tertutup menjadi terbuka, negatif menjadi sering disepelekan adalah komunikasi
positif, adalah komunikasi yang dibangun interpersonal antara mahasiswa tingkat akhir
berdasarkan hubungan interpersonal. Tujuan dengan dosen pembimbingnya dalam proses
komunikasi tidak akan tercapai bila pembuatan skripsi. Saat mahasiswa telah
komunikasi tidak berjalan efektif. Efektivitas menempuh semester akhir dan telah

61 
 
Jurnal Professional FIS UNIVED Vol. 2 No.1 Juni 2015
 

menyelesaikan seluruh mata kuliahnya, akibat tuntutan-tuntutan dalam diri dan


mahasiswa dituntut atau diwajibkan untuk lingkungan. Stres tidak selalu berdampak
membuat suatu karya ilmiah, yaitu skripsi. negatif (distress) pada individu, ada juga yang
Menurut Hidayat (2008) skripsi berdampak positif (eustress), yang disebabkan
merupakan proses pembelajaran bagi oleh adanya perbedaan karakteristik masing-
mahasiswa untuk mengasah kemampuan masing individu. Perbedaan karakteristik
analisisnya dalam mengkaji, menganalisis, tersebut akan menentukan respon individu
memecahkan dan menyimpulkan masalah terhadap stimulus yang menjadi sumber stres,
yang ditelitinya. Penyusunan skripsi yang sehingga respon setiap individu akan berbeda
diaplikasikan dalam bentuk karya ilmiah walaupun stimulus yang menjadi sumber
merupakan kendala terbesar yang stresnya sama. Dalam konteks penyusunan
menyebabkan mahasiswa merasa terbebani skripsi, jika mahasiswa tidak bisa
dalam menyelesaikan pendidikan akademis. berkomunikasi dengan baik secara
Dalam penyusunan skripsi pada Universitas interpersonal dengan dosen pembimbingnya,
Dehasen ada beberapa prosedur yang harus bisa terjadi kesalahpahaman sehingga saran
dilalui oleh mahasiswa yaitu seperti dan kritik yang diberikan dosen pembimbing
kelengkapan administrasi, bimbingan dosen, tidak bisa diterima dengan baik oleh
ujian proposal dan terakhir ujian skripsi. mahasiswa, begitu juga sebaliknya. Oleh sebab
Berdasarkan pengamatan yang peneliti itu, penting bagi mahasiswa yang sedang
lakukan pada tanggal 5 juni 2014 terhadap menyusun skripsi untuk memperbaiki
mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi hubungan komunikasi interpersonal dengan
Universitas Dehasen tahun angkatan 2010, dosen pembimbing agar menimbulkan
terlihat bahwa sebagian besar mahasiswa kenyamanan saat bimbingan skripsi, sehingga
cenderung mengalami kendala-kendala dalam mengurangi gejala stres. Berdasarkan
menyusun skripsi, karena dari 62 mahasiswa fenomena di atas maka peneliti bermaksud
yang mengajukan judul skripsi dan sudah untuk mengangkat judul “Pengaruh
menjalankan proses bimbingan skripsi hanya Komunikasi Interpersonal Mahasiswa dan
29 mahasiswa yang berhasil mencapai tahap Dosen Pembimbing Skripsi Terhadap Gejala
ujian seminar proposal. Kendala-kendala Stres Mahasiswa Dalam Menyusun Skripsi”
tersebut berupa sulitnya membagi waktu untuk mengetahui apakah komunikasi
antara skripsi dan pekerjaan, sulitnya menemui interpersonal mahasiswa dan dosen
dosen pembimbing, sulitnya memperoleh pembimbing skripsi berpengaruh terhadap
referensi, dan kurangnya sarana dan prasarana gejala stres mahasiswa dalam menyusun
sehingga hambatan tersebut menambah skripsi pada Mahasiswa Program Studi Ilmu
tekanan pada mahasiswa. Selain itu, ada juga Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Universitas
keluhan-keluhan lain yaitu, tidak adanya solusi Dehasen.
yang pasti dari hasil koreksi yang diberikan
dosen saat bimbingan. Beberapa mahasiswa METODOLOGI PENELITIAN
bahkan mengalami stres, gangguan tidur, dan Tipe penelitian yang digunakan dalam
gangguan emosional sejak proses bimbingan penelitian ini adalah penelitian deskriptif
skripsi dimulai. kuantitatif. Menurut Bambang (2014),
Stres adalah suatu kondisi adanya penelitian deskriptif diartikan sebagai
tekanan fisik dan psikis akibat adanya tuntutan penelitian yang dilakukan untuk memberikan
dalam diri dan lingkungan (Rathus & Nevid, gambaran yang lebih detail mengenai suatu
2009). Pernyataan tersebut mengartikan gejala atau fenomena. Sedangkan kuantitatif
bahwa seseorang dapat dikatakan mengalami adalah penyajian sebuah analisis dari
stres ketika seseorang tersebut merasa tertekan fenomena yang disusun dengan data kuantitatif
62 
 
Jurnal Professional FIS UNIVED Vol. 2 No.1 Juni 2015
 

serta dapat membuat ketetapan pengukurannya sampel penelitian ini sebanyak 38 mahasiswa
dengan menggunakan teknik analisis statistik. yang digunakan sebagai responden penelitian.
Kriteria pengukuran variabel dalam Untuk mengumpulkan data, peneliti
penelitian ini menggunakan skala Likert yaitu menggunakan beberapa teknik, yaitu:
skala yang digunakan untuk mengukur kuesioner, observasi, dan dokumentasi dari
variabel penelitian dan tingkat pengukuran berbagai literatur seperti laporan, jurnal, buku
ordinal yang kemudian ditabulasikan dalam dan publikasi ilmiah lainnya.
pengukuran interval. Menurut Bambang Penelitian ini menggunakan tehnik
(2014), ukuran ordinal adalah tersusun dari analisis data kuantitatif, karena data yang
tingkatan yang paling rendah ke tingkatan berwujud angka-angka (kuantitatif). Tehnik
paling tinggi menurut suatu atribut yang analisis data kuantitatif adalah metode yang
dimiliki oleh masing-masing responden digunakan untuk mengetahui apakah hipotesis
lainnya. Dalam penelitian ini penulis diterima atau ditolak, selain itu penulis juga
menggunakan modifiikasi skala Likert dengan menjelaskan hubungan kausal antara variabel-
empat alternatif jawaban pada kedua variabel variabel melalui pengujian hipotesa.
berdasarkan pernyataan Bambang (2014) yang Penelitian ini meneliti ada tidaknya
menyatakan bahwa penentuan banyaknya pengaruh komunikasi interpersonal mahasiswa
kategori dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan dosen pembimbing skripsi dengan gejala
yang ada. Berdasarkan pernyataan tersebut stres mahasiswa dalam menyusun skripsi di
penulis memilih menggunakan skala Likert Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas
dengan empat alternatif jawaban karena Dehasen Bengkulu. Dalam penelitian ini
penulis ingin melihat kecenderungan subjek ke terdapat satu variabel independent dan satu
salah satu arah. variabel dependent. Menurut Sunarto (dalam
Tehnik penetapan sampel yang Bambang, 2014) untuk membuktikan ada
digunakan dalam penelitian ini adalah tidaknya hubungan kausal variabel x terhadap
purposive sampling. Adapun karakteristik dari variabel y digunakan analisis regresi linear
sampel pada penelitian ini adalah: sederhana dengan bantuan Aplikasi komputer
1. Mahasiswa Program Studi Ilmu SPSS 16 dengan taraf signifikan (alpha) yang
Komunikasi Universitas Dehasen tahun digunakan adalah 5%. Rumus persamaan
akademik 2014-2015 yang sedang regresi sederhana tersebut sebagai berikut :
menyusun skripsi dengan mengajukan judul Y = a + bX
ke Fakultas Imu Sosial Program Studi Ilmu
Komunikasi Universitas Dehasen Keterangan :
Bengkulu. Y: Subyek dalam variabel dependen yang
2. Telah melakukan bimbingan dengan dosen diprediksi
pembimbing skripsi. a: Harga Y (gejala stres) bila X (komunikasi
3. Telah melaksanakan ujian proposal. interpersonal) = 0
Berdasarkan data yang peneliti peroleh b: Angka arah atau koefisien regresi bila (+)
dari biro Fakultas Ilmu Sosial, ada 71 berarti naik, bila (-) berarti menurun.
mahasiswa tahun akademik 2014-2015 prodi X: Subyek pada variabel independen yang
Ilmu Komunikasi yang mengambil mata mempunyai nilai tertentu. (Suyanto, 2008)
kuliah skripsi. Setelah dilakukan pembatasan
berdasarkan karakteristik sampel yang Pengujian keabsahan data yang
disebutkan diatas, maka didapatkan sampel digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
sebanyak 38 mahasiswa. Karena total sampel menggunakan tehnik Margin of Error, yaitu
yang sangat terbatas, maka peneliti mengambil suatu tingkat ketidaksesuaian hasil statistik
dengan kenyataan di lapangan. Margin of
63 
 
Jurnal Professional FIS UNIVED Vol. 2 No.1 Juni 2015
 

Error dapat menunjukkan keakuratan suatu diperoleh, yaitu: Y = 3,770 – 0,491X, dapat
penelitian/poling/survey. Sedangkan untuk diprediksi setiap kenaikan 1 satuan poin
menghitung titik kritis, dilakukan beberapa komunikasi interpersonal, maka gejala stres
tahap sebagai berikut ini : akan menurun sebesar 0,491 poin. Apabila
1. Hitung (α) : α = 1 – (confidence level/100) tidak terjadi peningkatan poin komunikasi
2. Hitung Critical Probability (ρ) : ρ = 1 – interpersonal, maka gejala stres yang muncul
α/2 hanya akan mencapai 3,770 poin.
3. Titik kritis ditunjukkan sebagai nilai skor
z, temukan nilai skor z yang memiliki Pengujian Keabsahan Data
peluang komulatif sama dengan nilai ρ. Peneliti menggunakan tehnik Margin of Error
untuk menguji keabsahan data penelitian
HASIL PENELITIAN DAN dengan rumus:
PEMBAHASAN
Analisis Data Margin of error (ME) = Titik Kritis x Standar
Untuk melihat adanya pengaruh Error
komunikasi interpersonal mahasiswa dan  Menentukan titik kritis :
dosen pembimbing skripsi terhadap gejala 1. Hitung (α) : α = 1 – (confidence
stres mahasiswa dalam menyusun skripsi pada level/100)
prodi Ilmu Komunikasi Universitas Dehasen α = 0,05
Bengkulu, data dianalisa dengan metode 2. Critical Probability (ρ) = 1 –
regresi linear taraf signifikasi 5%. (α/2) = 1 – 0,05/2 = 0,975
Hasil disajikan pada tabel berikut: 3. Nilai z dari 0,995 adalah 1,96.
Jadi Nilai titik kritis data
Tabel 5.29 Korelasi Pengaruh Komunikasi penelitian adalah 1,96.
Interpersonal Terhadap Gejala Stres  Menentukan Standar Error (SEx)
Mahasiswa SEx = s (standar deviasi) √n
Standar deviasi data berdasarkan
Variabel r
R Persamaan
P pengolahan data melalui SPSS
Square Regresi
adalah 0,886.
Komunikasi
Interpersonal Y = 3,770 Jadi SEx = 0,886 / √38
0,665 0,443 0,000 = 0,886 / 6,164
Gejala Stres – 0,491X
Mahasiswa = 0,144
Sumber: hasil penelitian, 2014 Jadi Nilai Margin of Error = Titik
Kritis x Standar Error
Dari tabel di atas dapat dilihat besarnya = 1,96 x 0,144
korelasi antara kedua variabel sebesar 0,665, = 0,28
lebih besar dari nilai r tabel pada jumlah Margin of Error < Titik Kritis,
sampel 38 dan taraf signifikasi 0,05 yaitu artinya keabsahan data dalam
0,320. Dengan demikian Ho ditolak dan dapat penelitian ini dapat diterima.
disimpulkan bahwa komunikasi interpersonal
memiliki pengaruh terhadap gejala stres yang Pembahasan
dihadapi mahasiswa. Pada tabel juga dapat Komunikasi Interpersonal Mahasiswa dan
dilihat nilai R Square sebesar 0,443, yang Dosen Pembimbing Skripsi
berarti persamaan garis yang diperoleh dapat Pada hakikatnya, komunikasi
menerangkan 44,3% variabel komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara
interpersonal. Dari persamaan regresi yang komunikator dengan komunikan, komunikasi
antara orang-orang secara tetap muka, yang
64 
 
Jurnal Professional FIS UNIVED Vol. 2 No.1 Juni 2015
 

memungkinkan setiap pesertanya menangkap menterjemahkan makna yang diberikan dosen


reaksi orang lain secara langsung, baik secara pembimbing skripsi dan keterbatasan literatur
verbal ataupun nonverbal. Dalam konteks yang mahasiswa miliki. Sebagai dosen yang
penelitian ini, komunikasi interpersonal terjadi layaknya seperti orang tua, dosen pebimbing
antara mahasiswa dan dosen pembimbing skripsi juga memberikan motivasi kepada
skripsi. Dimana mahasiswa menjalankan mahasiswa agar bersemangat dalam
proses bimbingan skripsi dengan dosen pengerjaan skripsi dan itu dialami hampir
pembimbing skripsi secara tatap muka. sebaian mahasiswa ilmu komunikasi
Komunikasi interpersonal mahasiswa Universitas Dehasen, tapi sebagian kecil
dengan dosen pembimbing skripsi bertujuan lainnya mereasa mereka tidak diperhatikan
untuk membantu mahasiswa dalam dosen pembimbing skripsinya. Motivasi juga
menyelesaikan permasalahan yang dihadapi sangat penting sekali bagi mahasiswa yang
saat penyusunan skripsi. Komunikasi bimbingan skripsi, mereka merasa akan lebih
interpersonal yang terjalin antara mahasiswa bersemangat dalam pengerjaan skripsi.
dan dosen pembimbing skripsi mempunyai Dalam penelitian ini, dapat dilihat
peran yang sangat penting dalam membantu bahwa keberhasilan komunikasi interpersonal
mahasiswa dalam membuat konsep pikir yang yang terjadi antara mahasiswa dan dosen
akan digunakan dalam penelitian. Hasil pembimbing skripsi setelah disebarkanlah
komunikasi interpersonal mahasiswa dengan keusioner kepada 38 mahasiswa prodi Ilmu
dosen pembimbing skripsi juga berperan Komunikasi Universitas Dehasen, dari data
dalam pengambilan keputusan oleh mahasiswa diperoleh bahwa terdapat 1 responden (2,6%)
atas masalah-masalah yang dihadapi saat yang mampu berkomunikasi interpersonal
menyusun skripsi. dengan sangat baik, 15 responden (39,5%)
Berdasarkan jawaban tentang menjalin komunikasi interpersonal dengan
komunikasi interpersonal mahasiswa dan baik, 11 responden (28,9%) kurang dapat
dosen pembimbing skripsi dengan menjalin komunikasi interpersonal dengan
membagikan kuesioner pada Prodi Ilmu baik dan 11 responden (28,9%) lainnya sama
Komuniasi Universitas Dehasen Bengkulu, sekali tidak dapat melakukan komunikasi
diketahui bahwa mahasiswa cukup mampu interpersonal dengan baik.
terbuka dalam mencerikan kendalanya kepada Berdasarkan hasil penelitian tersebut,
dosen pembimbing skripsi dan hampir komunikasi interpersonal yang terjalin antara
sebagiannya jujur dalam mengungkapkan mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Universitas
pendapatnya kepada dosen pembimbing Dehasen Bengkulu dengan dosen pembimbing
skripsi, tetapi mahasiswa terkadang kurang skripsi kurang begitu berhasil. Komunikasi
bisa memaklumi kesibukan dosen yang sulit interpersonal yang berhasil dapat tercapai bila
ditemui. kedua belah pihak baik mahasiswa maupun
Dalam proses bimbingan tentunya dosen pembimbing skripsi mempunyai
dosen pembimbing skripsi memberikan kesamaan makna dalam menginterpretasikan
masukan dan penjelesan dari skripsi yang makna pesan yang disampaikan dalam proses
dibuat oleh mahasiswa, dan disini mahasiswa komunikasi. Komunikasi interpersonal yang
cukup kesulitan dalam menerima hasil berhasil menyebabkan adanya perasaan sedang
koreksian dosen pembimbing skripsi. yang dapat mendorong adanya sikap
Mahasiswa merasa kurang mengerti dengan keterbukaan kedua belah pihak, sebaliknya
penjelasan yang dosen pembing skripsi bila komunikasi yang terjalin tidak berjalan
berikan, mungkin keterbatasan kemampuan dengan baik maka menyebabkan timbulnya
mahasiswa dalam mengerjakan skripsi atau perasaan tegang yang dapat menyebabkan
bisa jadi ketidakmampuan dalam ketidaknyamanan pada proses bimbingan
65 
 
Jurnal Professional FIS UNIVED Vol. 2 No.1 Juni 2015
 

skripsi antara mahasiswa dengan dosen mahasiswa. Gejala stres lainnya juga
pembimbing skripsi. ditunjukkan dengan sikap menghindar dari
Proses bimbingan skripsi belum pergaulan mahasiswa yang lebih memilih
maksimal dimanfaatkan sepenuhnya oleh untuk menyendiri dalam proses pengerjaan
mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Universitas skripsi, mungkin itu dilakukan agar mahasiswa
Dehasen Bengkulu, karena mahasiswa kurang lebih fokus dalam pengerjaan skripsi.
bisa mengakrabkan diri dengan dosen Dari observasi yang peneliti lakukan,
pembimbing dalam mendiskusikan baik peneliti melihat ada beberapa mahasiswa ilmu
masalah pribadi maupun masalah skripsi komunikasi Universitas Dehasen yang sedikit
dengan dosen pembimbing skripsi sehingga susah mengkontrol emosinya ketika mereka
penundaan dalam mengerjakan skripsi yang mencoba menghubungi dosen pembimbing
telah dikoreksi oleh dosen pembimbing skripsi skripsinya tetapi tidak direspon, mereka juga
kerap terjadi yang menghambat penyelesaian mengeluhkan karena mereka kesulitan
skripsi tersebut. membagi waktu mereka itu terlihat dari hampir
Hal tersebut diperkuat dengan semua responden yang peneliti teliti berstatus
pernyataan Rahmat (2002), komunikasi sudah bekerja. Hal tersebut merupakan salah
dinyatakan efektif apabila pertemuan antara satu faktor lain yang membuat mahasiswa
komunikator dengan komunikan merupakan mengalami kecemasan yang dapat memicu
hal yang menyenangkan. Komunikasi yang gejala stres. Ada juga mahasiswa yang merasa
berhasil juga terlihat dari kesamaan dosen pembimbing skripsi mereka melakukan
pemahaman antara komunikator dengan mereka dengan tidak adil, tapi setelah peneliti
komunikan. Komunikasi yang berhasil akan lihat itu dikarenakan mahasiswanya yang juga
menghasilkan tujuan yang direncanakan. terlalu memaksakan kehendak mereka kepada
dosen pembimbing skripsinya.
Gejala Stres Mahasiswa Dalam Penyusunan Untuk menemukan gejala stres yang
Skripsi dimaksud di atas pada mahasiswa prodi Ilmu
Dalam penelitian ini gejala stres yang Komunikasi Universitas Dehasen, peneliti
diteliti adalah gejala stres yang dialami oleh telah menyebarkan kuesioner dan memperoleh
para mahasiswa tingkat akhir pada prodi Ilmu hasil bahwa 4 responden (10,5%) mengalami
Komunikasi Universitas Dehasen Bengkulu. gejala stres yang sangat tinggi, 19 responden
Sesuai dengan Sarafino, stres adalah suatu (50,0%) masuk dalam kategori gejala stres
keadaan atau kondisi yang tercipta bila yang tinggi, dan 15 responden (39,5%) lainnya
interaksi antara individu yang mengalami tidak begitu menunjukkan gejala stres
tekanan dan keadaan yang dianggap (rendah).
mendatangkan tekanan, membuat individu
melihat adanya ketidaksepadanan, antara Pengaruh Komunikasi Interpersonal
keadaan atau kondisi dan sistem sumber daya Mahasiswa dan Dosen Pembimbing Skripsi
biologis, psikis dan sosial yang ada pada diri Terhadap Gejala Stres Mahasiswa dalam
individu, ditandai dengan gejala gangguan penyusunan Skripsi
fisik, gangguan emosional, gangguan kognitif Hubungan interpersonal adalah hal
dan gangguan interpersonal. penentu dalam keberhasilan komunikasi
Gejala stres mahasiswa pada prodi interpersonal. Seorang anak yang selalu
ilmu komunikasi Universitas Dehasen cukup menerima jawaban dengan respon yang baik
terlihat, dilihat dari gejala fisik mahasiswa akan merasa diperhatikan dan merasa nyaman
yang mengalami gangguan tidur dan gejala sehingga anak tersebut memiliki tingkat
psikologis seperti gangguan emosional dan kepercayaan diri yang baik. Tingkat
gejala tingkah laku yang mempengaruhi sikap kepercayaan diri yang baik merupakan salah
66 
 
Jurnal Professional FIS UNIVED Vol. 2 No.1 Juni 2015
 

satu indikator sikap mental yang baik. Seorang menjadi salah satu faktor lain yang memicu
anak yang memiliki tingkat kepercayaan diri mahasiswa menunda proses pengerjaan
yang baik cenderung dapat mengatasi segala skripsinya, dan ada juga karena tidak ada
tekanan yang dihadapi dan lebih dapat motivasi dalam diri mahasiswa itu sendiri
menjalin komunikasi yang baik serta lebih untuk mengerjakan skripsinya. Faktor-faktor
mudah mengutarakan pemikirannya. Hal tersebutlah juga mendukung menyebabkan
tersebut seperti diungkapkan Eric Berne gejala stres pada mahasiswa Ilmu Komunikasi
(dalam Johana, 2012) pada teori permainan Universitas Dehasen Bengkulu.
dimana orang tua adalah aspek kepribadian Pada penelitian ini terlihat jelas bahwa
yang merupakan asumsi dan perilaku yang kita terdapat pengaruh signifikan antara
terima dari orang tua kita, orang dewasa komunikasi interpersonal mahasiswa dan
adalah bagian kepribadian yang mengolah dosen pembimbing skripsi terhadap gejala
informasi secara rasional, sesuai dengan situasi stres mahasiswa pada prodi Ilmu Komunikasi
dan biasanya berkenaan dengan masalah- Universitas Dehasen karena banyak faktor
masalah penting yang memerlukan yang lain juga yang dapat menyebabkan
pengambilan keputusan secara sadar, mahasiswa mengalami gejala stres. Hal ini
sedangkan anak adalah unsur kepribadian yang dapat dilihat dari nilai interpretasi koefisien
diambil dari perasaan dan pengalaman kanak- korelasi (r) yaitu 0,665 yang termasuk kategori
kanak dan mengandung potensi ituisi, kuat.
spontanitas, kreativitas dan kesenangan. Persamaan regresi yang didapat adalah
Terlihat jelas bahwa komunikasi Y = 3,770 – 0,491X, sehingga dapat diprediksi
interpersonal yang baik hanya dapat terjadi setiap kenaikan 1 satuan poin komunikasi
melalui hubungan interpersonal yang baik pula interpersonal, maka gejala stres akan menurun
dan keberhasilan tersebut dapat menaikkan sebesar 0,491 poin. Apabila tidak terjadi
rasa percaya diri sehingga memperkecil gejala peningkatan poin komunikasi interpersonal,
stres yang berupa tekanan-tekanan hidup yang maka gejala stres yang muncul hanya akan
dialami seseorang. Hal tersebut didukung juga mencapai 3,770 poin.
dengan pernyataan Devito (dalam Herdiyan,
2013) salah satu tujuan komunikasi PENUTUP
interpersonal adalah untuk membangun Kesimpulan
hubungan, setiap orang ingin membangun dan Adapun kesimpulan dalam penelitian
mempertahankan sebuah hubungan. Kita ini yaitu:
menghabiskan banyak waktu untuk melakukan 1. Pada penelitian ini dapat disimpulkan
komunikasi interpersonal untuk membangun bahwa terdapat pengaruh antara
dan mempertahankan hubungan sosial. komunikasi interpersonal mahasiswa
Hubungan sosial menghindarkan diri kita dari dan dosen pembimbing skripsi
kesendirian dan depresi. terhadap gejala stres mahasiswa pada
Tetapi peneliti juga menemukan faktor prodi Ilmu Komunikasi Universitas
lain dari hasil observasi yang dilakukan, gejala Dehasen Bengkulu, yang ditunjukkan
stres pada mahasiswa prodi Ilmu Komunikasi dengan nilai interpretasi koefisien
Universitas Dehasen juga bisa dilihat dari korelasi (r) yaitu 0,665 yang termasuk
faktor eksternal lainnya seperti status kategori kuat dalam hal keterbukaan,
mahasiswa yang hampir semua bekerja dan empati, sikap mendukung, sikap
ada juga yang sudah menikah, sehingga positif dan kesetaraan.
mereka kesulitan dalam membagi waktu 2. Pada observasi yang peneliti lakukan,
mereka dalam proses pengerjaan skripsi, selain ditemukan ada faktor lain yang dapat
itu juga kemampuan ekonomi juga bisa mempengaruhi gejala stres mahasiswa
67 
 
Jurnal Professional FIS UNIVED Vol. 2 No.1 Juni 2015
 

pada prodi Ilmu Komunikasi juga dosen dapat mempertahankan


Universitas Dehasen Bengkulu. komunikasi interpersonal yang efektif
Adapun faktor lain tersebut adalah juga. Jika kedua belah pihak, baik
status pekerjaan, status pernikahan, mahasiswa dan dosen pembimbing
masalah keluarga, kesulitan materi dan skripsi dapat saling berkolaborasi
tidak adanya motivasi dalam diri secara kooperatif, dan memberikan
mahasiswa tersebut untuk sugesti yang baik serta semangat
mengerjakan skripsi sehingga faktor kepada mahasiswa maka akan sangat
lain ini juga dapat berpengaruh dan membantu dalam lancarnya
memicu gejala stres mahasiswa. penyusunan skripsi.
3. Komunikasi interpersonal yang baik 3. Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik
hanya dapat terjadi melalui hubungan untuk meneliti pengaruh komunikasi
interpersonal yang baik pula dan interpersonal mahasiswa dan dosen
keberhasilan tersebut dapat menaikkan pembimbing skripsi terhadap gejala
rasa percaya diri sehingga stres mahasiswa dalam menyusun
memperkecil gejala stres yang berupa skripsi pada mahasiswa Program
tekanan-tekanan yang dialami Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu
seseorang. Sosial Universitas Dehasen Kota
Bengkulu, agar tidak hanya meninjau
Saran dari sudut pandang mahasiswa tetapi
Berdasarkan penelitian mengenai juga dari sudut pandang dosen
pengaruh komunikasi interpersonal mahasiswa pembimbing skripsi. Peneliti
dan dosen pembimbing skripsi terhadap gejala selanjutnya juga disarankan untuk
stres pada mahasiswa prodi Ilmu Komunikasi melihat faktor-faktor lainnya juga,
Universitas Dehasen Bengkulu ini, peneliti selain itu peneliti juga menyarankan
memiliki saran sebagai berikut : untuk memperkaya lingkup penelitian
1. Bagi para mahasiswa diharapkan dapat ke univeristas lainnya juga.
mempertahankan komunikasi
interpersonal yang efektif dengan
dosen pembimbing skripsi dengan DAFTAR PUSTAKA
menjalin kedekatan dengan dosen
pembimbing skripsi, membangun Bambang, P. & Lina, M. (2014). “Metode
persepsi yang positif pada dosen Penelitian Kuantitatif”. Jakarta: PT.
pembimbing skripsi, menumbuhkan Raja Grafindo Persada.
keterbukaan dan kejujuran, serta Herdiyan, M. & Gumgum, G. (2013).
membangun kepercayaan pada dosen “Psikologi Komunikasi dan
pembimbing skripsi karena Persuasi”. Jakarta: Akademia
bagaimanapun juga sikap saling Permata.
pengertian, menghormati satu sama Nevid, J.S., Rathus, S.A. & Greene, B. (2009).
lainnya juga dapat menumbuhkan “Psikologi Abnormal, Edisi Keenam,
komunikasi interpersonal yang baik. Jilid 2”. Jakarta: Erlangga.
2. Berdasarkan hasil penelitian ini Prawitasari, Johana. (2012). “Psikologi
menyatakan bahwa ada pengaruh Terapan, Melintas Batas Disiplin
komunikasi interpersonal mahasiswa Ilmu”. Jakarta: Erlangga.
dan dosen pembibing skripsi terhadap Rakhmat, Jalaluddin. (2004). “Metode
gejala stres mahasiswa dalam Penelitian Komunikasi”. Bandung:
menyusun skripsi, maka diharapkan Remaja Rosdakarya.

68 
 
Jurnal Professional FIS UNIVED Vol. 2 No.1 Juni 2015
 

Supratiknya. (2010). “Komunikasi


Antarpribadi”. Yogyakarta: Kanisius.
Suyanto, S. (2008). “Metode Penelitian
Cetakan Keenam”. Yogyakarta: Mitra
Cendika.

69 
 

Anda mungkin juga menyukai