Anda di halaman 1dari 6

Nama : Annisa

NIM : 185040107111026
Kelas :A

TUGAS PRAKTIKUM

1. Lakukan uji multikolinieritas pada data di bawah ini dengan keterangan pada
masing-masing variabelnya yaitu:
p1 price of meat
p2 price of fruit and vegetables
p3 price of cereal and bakery products
y income
q1 quantity of meat
q2 quantity of fruit and
vegetables quantity of cereal
and bakery
q3 products

Jawab:
Persamaan:
Y = 80.38 + 0.09 X1 – 0.15 X2 + 0.44 X3 – 0.31 X4 + 0.28 X5 – 0.11 X6

Interpretasi:
Berdasarkan uji statistic VIF menggunakan Stata tersebut diketahui bahwa rata-rata VIF sebesar
3.39. Hal tersebut berarti nilai rata-rata VIF>2 sehingga diiindikasikan adanya multikoleniaritas.

Untuk mengatasi adanya multikoleniaritas maka hal yang dapat dilakukan yaitu melihat kembali model
yang kita gunakan dan menghilangkan variabel yang sekiranya tidak menjadi variable independen utama
yang menjelaskan model dan memiliki kemungkinan besar berkorelasi dengan variable independen lain.
2. Diketahui data series konsumsi, pendapatan yang sudah dipotong pajak dan konsumsi
pribadi atas barang durable sebanyak 217 observasi dengan rincian sebagai berikut:
Inc (income): US per capita disposable personal income, annual rate
Cons (consumption) : US per capita personal consumption, annual rate
Dur (durable good): US per capita personal consumption of durable goods, annual rate
Deteksi apakah ada indikasi terlanggarnya asumsi homoskedastisitas?
Jawab:

Persamaan:
Y = -970.53 + 1.34 x1 -1.84 x2

Mendeteksi heteroskedastisitas

a. Histogram e2
b. Grafik y hat

Dasar analisisnya berdasarkan:


- Jika terdapat pola tertentu yang teratur misalnya bergelombang, atau melebar
kemudian menyempit atau pola tertentu maka terdapat indikasi adanya
heteroskedastisitas
- Jika tidak terdapat pola tertentu serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0
pada sumbu y, maka tidak terdapat indikasi adanya heteroskedastisitas

interpretasi:
Berdasarkan grafik diatas diketahui bahwa tidak terlihat pola tertentu seperti melebar, atau sebagainya
akan tetapi tidak ada data yang berada dibawah angka 0 pada sumbu y, sehingga dapat dikatakan bahwa
terdapat indikasi heterokesdatisitas pada data tersebut.

c. BP Test

Interpretasi:
Berdasarkan regresi e2 terhadap variable independen diatas diketahui bahwa Prob>F = 0.000 kurang
dari alfa (0.05) sehingga mengindikasikan adanya heteroskedastisitas.

d. White-test
Interpretasi:
Berdasarkan uji white-test tersebut diketahui bahwa Prob > F = 0.00 dimana berarti signifikan
karena kurang dari 0.05, maka terdapat indikasi adanya heterokesdatisitas.

Anda mungkin juga menyukai