Anda di halaman 1dari 9

PEMANFAATAN DAUN SENGGANI UNTUK OBAT

DIARE

ILMU MATEMATIKA, SAINS, DAN PENGEMBANGAN


TEKNOLOGI
(MATH, SCIENCE, AND TECHNOLOGICAL DEVELOPMENT)

OLEH
CARISSA NABILA AMANDA

MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG


JL. GATOT SUBROTO NO. 30 BANDAR LAMPUNG, LAMPUNG
TELP. 08721484735
TAHUN 2020

ABSTRAK

PEMANFAATAN DAUN SENGGANI UNTUK OBAT DIARE

OLEH

CARISSA NABILA AMANDA

Penelitian ini berjudul “Pemanfaatan Daun Senggani untuk obat Diare”. Masalah dalam
penelitian ini adalah bagaimanakah pemanfaatan daun senggani untuk obat diare. Tujuan dalam
penelitian ini untuk membuktikan bahwa daun senggani berkhasiat untuk antidiare. Metode
dalam penelitian menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data pada penelitian
ini menggunakan studi dokumen dan eksperimen. Hasil analisis data disajikan secara informal
dan akan diberikan transkripsi dalam Bahasa Indonesia.
Kata kunci: senggani, melastoma malabathricum l., dan antidiare
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut WHO pengertian diare adalah buang air besar dengan konsistensi cair (mencret)
sebanyak 3 kali atau lebih dalam satu hari (24 jam). Ingat, dua kriteria penting harus ada yaitu
BAB cair dan sering, jadi misalnya buang air besar sehari tiga kali tapi tidak cair, maka tidak
bisa disebut diare. Begitu juga apabila buang air besar dengan tinja cair tapi tidak sampai tiga
kali dalam sehari, maka itu bukan diare. Pengertian diare didefinisikan sebagai inflamasi pada
membran mukosa lambung dan usus halus yang ditandai dengan diare, muntahmuntah yang
berakibat kehilangan cairan dan elektrolit yang menimbulkan dehidrasi dan gangguan
keseimbangan elektrolit (Betz, 2009).
Hidayat (2008) menyebutkan diare adalah buang air besar pada bayi atau anak Iebih dan 3
kali sehari, disertai konsistensi tinja menjadi cair dengan atau tanpa lendir dan darah yang
berlangsung kurang dan satu minggu. Diare merupakan suatu keadaan pengeluaran tinja yang
tidak normal atau tidak seperti biasanya. Perubahan yang terjadi berupa peningkatan volume
cairan, dan frekuensi dengan atau tanpa lendir darah.
Diare merupakan penyakit yang terjadi ketika terdapat perubahan konsistensi feses selama
dan frekuensi buang air besar. Seseorang dikatakan diare bila feses lebih berair dari biasanya,
atau bila buang air besar tiga kali atau lebih, atau buang air besar berair tapi tidak berdarah dalam
waktu 24 jam (Depkes, 2009). Definisi diatas dapat disimpulkan bahwa diare adalah
bertambahnya frekuensi defekasi lebih dan 3 kali perhari pada bayi dan lebih dari 6 kali perhari
pada anak, yang disertai dengan perubahan konsistensi tinja menjadi encer.
Penyebab diare adalah infeksi bakteri, alergi makanan, makanan yang mengandung
pemaniss buatan, efek samping obat obatan misalnya antibiotik yang dapat menganggu
keseimbangan alami bakteri dalam usus sehingga menimbulkan diare.
Penggunaan obat tradisional, telah meluas sejak zaman nenek moyang dan hingga kini
terus dilestarikan sebagai warisan budaya. Salah satu tumbuhan yang digunakan secara empiris
untuk mengobati diare adalah daun senggani.
Daun senggani merupakan perdu yang secara tradisional digunakan sebagai pereda demam
(antipiretik), penghilang nyeri (analgesik), peluruh kencing (diuretik), menghilangkan
pembengkakan, melancarkan aliran darah, dan penghenti perdarahan (hemostatis). Selain itu
senggani juga berkhasiat untuk mengatasi gangguan pencernaan makanan (dispepsi), disentri
basiler, diare, hepatitis. Daun senggani telah diteliti khasiatnya sebagai antimikroba. Uji efek
antimikroba menunjukan bahwa tanaman senggani (melastoma malabathricum l.) mempunyai
aktivitas antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri (staphylococcus aureus) adalah bakteri gram
positif yang menghasilkan pigman kinung bersifat anaerob fakultatif tidak menghasilkan spora
dan tidak motil, umumnya tumbuh berpasangan maupun berkelompok, (escherichia coli) adalah
salah satu jenis spesies Gram negatif, dapat ditemukan dalam usus besar manusia, dan
(streptococcus sp) adalah salah satu genus dari bakteri nonmotil yang mengandung sel gram
positif, berbentuk bulat, oval dan membentuk rantai pendek, panjang atau berpasangan.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian akan membuat penelitian pemanfaatan
daun senggani untuk obat diare. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui efek antidiare ekstrak
air daun senggani (melastoma malabathricum l.).

B. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas, maka tujuan penelitian dalam penelitian ini yaitu
membuktikan bahwa daun senggani berkhasiat untuk antidiare.

C. Manfaat Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas, maka manfaat penelitian dalam penelitian ini, yaitu
manfaat dari penelitian ini secara umum diharapkan dapat mendukung perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi di bidang farmasi, terutama yang berhubungan dengan aspek obat
bahan alam serta uji toksisitasnya. Secara umum penelitian ini diharapkan dapat menambah
informasi ilmiah terkait pemanfaatan daun senggani untuk obat diare.
I. METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Pendekatan yang digunakan peneliti adalah pendekatan kualitatif. Menurut Saryono (2010),

pendekatan kualitatif merupakan metode penelitian yang digunakan untuk menyelidiki,

menemukan, menggambarkan, dan menjelaskan kualitas atau keistimewaan dari pengaruh sosial

yang tidak dapat dijelaskan, diukur atau digambarkan melalui pendekatan kuantitatif. Sedangkan,

menurut Sugiyono (2011), metode pendekatan kualitatif adalah metode penelitian yang

berlandaskan pada filsafat post positivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang

alamiah, (sebagai lawannya eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci,

pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan

dengan tri-anggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif atau kualitatif, dan hasil

penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.

Menurut Kriyantono, tujuan pendekatan kualitatif adalah untuk menjelaskan suatu fenomena

dengan sedalam-dalamnya dengan cara pengumpulan data yang sedalam-dalamnya pula, yang

menunjukkan pentingnya kedalaman dan detail suatu data yang diteliti. Pada penelitian kualitatif,

semakin mendalam, teliti, dan tergali suatu data yang didapatkan, maka bisa diartikan pula

bahwa semakin baik kualitas penelitian tersebut. Maka dari segi besarnya responden atau objek

penelitian, metode penelitian kualitatif memiliki objek yang lebih sedikit dibandingkan dengan

penelitian kuantitatif, sebab lebih mengedepankan kedalaman data, bukan kuantitas data.

Penelitian jenis kualitatif disebut juga penelitian naturalistik, metode fenomenologis, metode

impresionistik, dan metode post positivistic.


Prosedur pelaksanaan pendekatan kualitatif bersifat fleksibel sesuai dengan kebutuhan, serta

situasi dan kondisi di lapangan. Secara garis besar tahapan penelitian jenis kualitatif adalah

sebagai berikut (Sudarwan Danim dan Darwis, 2003 : 80).

a. Merumuskan masalah sebagai fokus penelitian.

b. Mengumpulkan data di lapangan.

c. Menganalisis data.

d. Merumuskan hasil studi.

e. Menyusun rekomendasi untuk pembuatan keputusan.

Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Mukhtar (2013: 10),

metode penelitian deskriptif kualitatif adalah sebuah metode yang digunakan peneliti untuk

menemukan pengetahuan atau teori terhadap penelitian pada satu waktu tertentu. Alasan peneliti

menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif karena penelitian kami melibatkan

eksperimen atau percobaan. Eksperimen tersebut digunakan untuk membuktikan manfaat

istimewa yang terkandung pada objek ilmiah peneliti.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini di laksanakan di laboratorium sekolah peneliti, yaitu MAN 2 Bandar Lampung.

Penelitian ini dilakukan sejak 7 sampai 28 Oktober 2020. Untuk daun pegagan, pengambilan

sampel dilakukan dua kali dalam seminggu, sedangkan bunga sepatu pengambilan sampelnya

dilakukan dalam lima hari sekali.

C. Alat dan Bahan

Peneliti menggunakan alat dan bahan dalam penelitian ini, sebagai berikut.
Alat

1) Oven

2) Panci

3) Kompor

4) Sendok

5) Gunting

Bahan

1) Daun senggani (melastoma malabathricum l.)

2) Aquadest

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang peneliti lakukan adalah:

1. Studi dokumen

Menurut Sugiyono, pengertian studi dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data

dengan cara mempelajari dokumen untuk mendapatkan data atau informasi yang berhubungan

dengan masalah yang diteliti.

Menurut Danial dan Wasriah (2009), studi dokumentasi adalah mengumpulkan sejumlah

dokumen yang diperlukan sebagai bahan data informasi sesuai dengan masalah penelitian,

seperti peta, data statistik, jumlah dan nama pegawai, data siswa, data penduduk; grafik, gambar,

surat-surat, foto, akte, dan sebagainya.

Terdapat dua jenis dokumen yang digunakan dalam studi dokumentasi, yaitu

a. Dokumen primer
Dokumen primer adalah dokumen yang ditulis langsung oleh orang yang mengalami

peristiwa.

b. Dokumen sekunder

Dokumen sekunder adalah dokumen yang ditulis kembali oleh orang yang tidak langsung

mengalami peristiwa berdasarkan informasi yang diperoleh dari orang yang langsung

mengalami peristiwa.

2. Eksperimen

Menurut Arboleda (1981: 27) , penelitian eksperimen adalah penelitian di mana peneliti dengan

sengaja melakukan manipulasi terhadap satu atau lebih variabel dengan suatu cara yang dapat

memengaruhi variabel tersebut.

Menurut Kerlinger, penelitian eksperimen adalah penelitian di mana peneliti melakukan

manipulasi dan kontrol terhadap satu atau lebih variabel bebas sekaligus pengamatan terhadap

variabel-variabel lain yang terikat untuk menemukan variasi yang muncul karena adanya

manipulasi tersebut.

a. Ekstraction method (metode ekstraksi)

Extraction method adalah metode pemisahan suatu zat berdasarkan perbedaan kelarutan

angtara dua cairan tidak larut yang berbeda. Prinsip dasar extraction method adalah

mengambil keuntungan dari kelarutan zat yang berbeda untuk diekstraksi. Campuran

senyawa yang akan diekstraksi dilarutkan dalam pelarut. Pelarut yang digunakan

memiliki kemampuan untuk melarutkan senyawa yang diinginkan. Pelarut yang kami

gunakan adalah air.

b. Drying Method (metode pengeringan)


Drying method adalah metode yang melibatkan proses pengurangan kadar air bahan

sampai batas dimana perkembangan mikroorganisme dan kegiatan enzim yang dapat

menyebabkan pembusukan terhhambat atau terhenti. Semakin banyak kadar air dalam

suatu bahan maka semakin cepat pembusukannya oleh mikroorganisme.

A. TEKNIK ANALISIS DATA

Pengeringan merupakan langkah terpenting untuk menjaga stabilitas senyawa pada simplisia.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode pengeringan terhadap

aktivitas antioksidan di melastoma malabathiricum L. Metode pengeringan dilakukan pada

pengeringan oven pada suhu 40° C, sinar matahari tidak langsung, pengeringan udara pada suhu

± 25° C dan sampel segar sebagai control. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode

pengeringan simplisia berpengaruh nyata terhadap aktivitas antioksidan pada melastoma

malabrathicum L. (p˂0,05). Metode pengeringan yang memiliki aktivitas antioksidan tertinggi

adalah dengan pengeringan udara pada suhu ±25° C yaitu 54,60%.

Anda mungkin juga menyukai