Makalah Materi PAI SMP - Sholat Jum'at
Makalah Materi PAI SMP - Sholat Jum'at
Disusun Oleh :
Muhamad Tegar Difa Alhaqi (1910631110106)
PAI 4-C
FAKULTAS AGAMA ISLAM – PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
(2021)
i
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam yang berjudul
“Keistimewaan Jum’at dan Ibadah Sholat Jum’at”..
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna di
karenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari
berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia pendidikan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................................i
Kesimpulan ........................................................................................................................13
Daftar Pustaka...................................................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Shalat Jum’at merupakan shalat yang dikerjakan pada hari Jum’at
saja. Shalat Jum’at ini mengajak kaum beriman untuk bersegera memenuhi
panggilan Ilahi. Di sisi lain, dapat ditambahkan bahwa orang-orang
Yahudi mengabaikan hari Sabtu yang ditetapkan Allah untuk tidak
melakukan aktivitas mengail. Sikap mereka ini dikecam. Karena itu, kaum
muslimin hatus mengindahkan perintah Allah meninggalkan aneka
aktivitas untuk beberapa saat pada hari Jum’at karena, kalau tidak, mereka
akan mengalami kecaman dan nasib seperti orang-orang Yahudi itu.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Keistimawaan dan Keberkahan Hari Jum’at ?
2. Bagaimana Pengertian Sholat Jum’at ?
3. Apa Saja Syarat-Syarat Sholat Jum’at ?
4. Apa Saja Sunnah-Sunnah Sebelum Sholat Jum’at ?
5. Apa Saja Rukun dan Syarat Khubtah Sholat Jum’at ?
6. Apa Saja Rukun Sholat Jum’at ?
7. Bagaimana Keutamaan Sholat Jum’at ?
8. Bagaimana Ancaman Tidak Sholat Jum’at ?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui Keistimawaan dan Keberkahan Hari Jum’at
2. Mengetahui Pengertian Sholat Jum’at
3. Mengetahui Syarat-Syarat Sholat Jum’at
4. Mengetahui Sunnah-Sunnah Sebelum Sholat Jum’at
5. Mengetahui Rukun dan Syarat Khubtah Sholat Jum’at
6. Mengetahui Rukun Sholat Jum’at
7. Mengetahui Keutamaan Sholat Jum’at
8. Mengetahui Ancaman Tidak Sholat Jum’at
1
BAB II
PEMBAHASAN
Artinya :
“Sebaik-baiknya hari yang matahari terbit padanya adalah hari Jumat. Pada
hari itu Adam diciptakan, masuk dan keluar dari surga dan hari kiamat
hanya akan terjadi pada hari Jumat.” (HR. Muslim).
َ qاهُ إِيَّاهُ َوأَ َشqqَ ْيئًا إِالَّ أَ ْعطqالَى َشqqأ َ ُل هللاَ تَ َعqلِّي يَ ْسqُص
“ار َ فِ ْي ِه َسا َعةٌ الَ يُ َوافِقُهَا َع ْب ٌد ُم ْسلِ ٌم َوهُ َو قَائِ ٌم ي
بِيَ ِد ِه يُقَلِّلُهَا.”
“‘Di hari Jum’at itu terdapat satu waktu yang jika seorang Muslim
melakukan shalat di dalamnya dan memohon sesuatu kepada Allah
Ta’ala, niscaya permintaannya akan dikabulkan.’ Lalu beliau memberi
isyarat dengan tangannya yang menun-jukkan sedikitnya waktu itu.”
2
Para ulama dari kalangan Sahabat, Tabi’in dan setelah mereka berbeda
pendapat tentang “waktu itu”, apakah (perkara) waktu tersebut tetap
ada (relevan hingga saat ini) ataukah sudah dihapus? Sementara bagi
kelompok yang menyatakan bahwa waktu itu tetap ada, mereka
berselisih pendapat tentang penentuan waktu tersebut, seluruhnya
menjadi lebih dari menjadi tiga puluh pendapat. Semua itu dinukil
oleh al-Hafizh Ibnu Hajar al-‘Asqalani رحمهما هللاbeserta dengan dalil-
dalilnya. Dari semua pendapat itu, terdapat dua pendapat yang paling
kuat.
“:ُهqَا َل لqqَ ق رqَ q َد هللاِ بْنُ ُع َمqأن َع ْبَّ :ا َلqqَض َي هللاُ َع ْنهُ ق ِ ي َر ِّ ع َْن أَبِي بُرْ َدةَ ْب ِن أَبِي ُمو َسى األَ ْش َع ِر
ُ قُ ْل: ا َلqqَ ِة ؟ قqا َع ِة ْال ُج ُم َعqأْ ِن َسqصلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم فِي َش
ت ُ ك ي َُحد
َ ِِّث ع َْن َرسُو ِل هللا َ أَ َس ِمعْتَ أَبَا
َ ِا بَ ْينَ أَ ْن يَجْ لqq ِه َي َم:ُولqqُصلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم يَق
ا ُمqqس ا ِإل َم َ ِ ْت َرسُو َل هَّللا
ُ َس ِمع:ُ َس ِم ْعتُهُ يَقُول.نَ َع ْم
ُصالَة َّ ضى ال َ إِلَى أَ ْن تُ ْق.”
3
Kedua, bahwa batas akhir dari waktu tersebut hingga setelah ‘Ashar.
Di antara argumentasinya adalah hadits yang diriwayatkan oleh
sebagian penulis kitab Sunan, dari Jabir bin ‘Abdillah Radhiyallahu
anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau bersabda,
“وهَاqاهُ إِيَّاهُ فَ ْالتَ ِم ُسqqَ ْيئًا إِالَّ آتqيَوْ ُم ْال ُج ُم َع ِة ْاثنَتَا َع ْش َرةَ َسا َعةً الَ يُو َج ُد فِ ْيهَا َع ْب ٌد ُم ْسلِ ٌم يَسْأ َ ُل هللاَ َش
آخ َر َسا َع ٍة بَ ْع َد ْال َعصْ ِر.”
ِ
“Hari Jum’at itu dua belas jam. Tidak ada seorang Muslim pun yang
memohon sesuatu kepada Allah dalam waktu tersebut melainkan akan
dikabulkan oleh Allah. Maka peganglah erat-erat (ingatlah bahwa)
akhir dari waktu tersebut jatuh setelah ‘Ashar.”
Dan di antara orang yang menguatkan pendapat ini adalah Imam Ibnul
Qayyim rahimahullah, dia mengatakan, “Ini adalah pendapat yang
dipegang oleh kebanyakan generasi Salaf, dan banyak sekali hadits-
hadits mengenainya ”
2. Keberkahan lainnya yang dimiliki hari Jum’at, bahwa siapa saja yang
menunaikan shalat Jum’at sesuai dengan tuntunan adab dan tata cara
yang benar, maka dosa-dosanya yang terjadi antara Jum’at tersebut
dengan Jum’at sebelumnya akan diampuni. Sebagaimana disebutkan
dalam Shahih al-Bukhari dari Salman al-Farisi Radhiyallahu anhu.
Dia mengatakan bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“بِ طا َع ِم ْن طُه ٍْر َويَ َّد ِهنُ ِم ْن ُد ْهنِ ِه أَوْ يَ َمسُّ ِم ْن ِطي َ َطهَّ ُر َما ا ْستَ َالَ يَ ْغتَ ِس ُل َر ُج ٌل يَوْ َم ْال ُج ُم َع ِة َويَت
اqqت إِ َذا تَ َكلَّ َم ْا ِإل َما ُم إِالَّ ُغفِ َر لَهُ َم ِ ب لَهُ ثُ َّم يُ ْن
ُ ص َ ِصلِّي َما ُكت َ ُق بَ ْينَ ْاثنَ ْي ِن ثُ َّم ي
ُ ِّبَ ْيتِ ِه ثُ َّم يَ ْخ ُر ُج فَالَ يُفَر
بَ ْينَهُ َوبَ ْينَ ْال ُج ُم َع ِة ْاألُ ْخ َرى.”
4
“Tidaklah seseorang mandi pada hari Jum’at, dan bersuci
semampunya, berminyak dengan minyak, atau mengoleskan minyak
wangi dari rumahnya, kemudian keluar (menuju masjid), dan dia tidak
memisahkan dua orang (yang sedang duduk berdampingan), kemudian
dia mendirikan shalat yang sesuai dengan tuntunannya, lalu diam
mendengarkan (dengan seksama) ketika imam berkhutbah melainkan
akan diampuni (dosa-dosanya yang terjadi) antara Jum’at tersebut dan
ke Jum’at berikutnya.”
5
3. Keberkahan lain yang dimiliki hari Jum’at bahwa di dalamnya
terdapat keutamaan yang besar bagi siapa saja yang bersegera pergi ke
masjid lebih pagi untuk shalat Jum’at. Dalam ash-Shahihain terdapat
hadits Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
“ ِةqَا َع ِة الثَّانِيqالس َ رqََم ِن ا ْغتَ َس َل يَوْ َم ْال ُج ُم َع ِة ُغ ْس َل ْال َجنَابَ ِة ثُ َّم َرا َح فَ َكأَنَّ َما ق
َّ ةً َو َم ْن َرا َح فِيqََّب بَ َدن
َّ رنَ َو َم ْن َرا َح فِيq
ا َع ِةq الس َ qا أَ ْقqَّب َكب ًْش َ رqَا قqqَّب بَقَ َرةً َو َم ْن َرا َح فِي السَّا َع ِة الثَّالِثَ ِة فَ َكأَنَّ َم
َ فَ َكأَنَّ َما قَر
َر َجqَإ ِ َذا خqَةً فqْض َ رqَا قq ِة فَ َكأَنَّ َمqا َع ِة ْالخَا ِم َسqالس
َ َّب بَي َّ َو َم ْن َرا َح فِي،ً ةqاج َ رqَالرَّابِ َع ِة فَ َكأَنَّ َما ق
َ َّب َد َج
ت ْال َمالَئِ َكةُ يَ ْستَ ِمعُونَ ال ِّذ ْك َر
ِ ض َر ْ
َ ا ِإل َما ُم َح.”
“Barangsiapa yang mandi pada hari Jum’at seperti mandi janabah lalu
segera pergi ke masjid, maka seakan-akan berkurban dengan unta
yang gemuk, dan barangsiapa yang pergi pada jam yang kedua, maka
seakan-akan ia berkurban dengan sapi betina, dan barangsiapa pergi
pada jam yang ketiga, maka seakanakan ia berkurban dengan domba
yang bertanduk, dan barangsiapa yang pergi pada jam yang keempat
seakan-akan ia berkurban dengan seekor ayam, dan barangsiapa yang
pergi pada jam kelima, maka seakan-akan ia berkurban dengan sebutir
telur. Dan apabila imam telah keluar (untuk berkhutbah), maka para
Malaikat turut hadir sambil mendengarkan dzikir
(nasihat/peringatan).”
6
Lum’ah fii Khashaa-ishil Jumu’ah me-nambahkan keistimewaan
tersebut menjadi seratus satu. Akan tetapi sebagian keistimewaan itu
bersandar pada hadits-hadits yang lemah.
Dalil yang mewajibkan sholat Jumat terdapat dalam Al Quran Surat Al-
Jumuah ayat 9:
Artinya:
7
C. Syarat-Syarat Sholat Jum’at
Ada pun syarat sah melaksanakan sholat Jumat adalah:
1. Beragama Islam.
2. Sudah deasa atau baligh.
3. Tidak gila atau mengalami gangguan mental lainnya.
4. Laki-laki (wanita tidak wajib sholat Jumat).
5. Sehat jasmani dan rohani (orang sakit tidak wajib sholat Jumat).
6. Bertempat tinggal tetap atau menetap atau bermukim (orang yang
sedang dalam perjalanan jauh tidak wajib sholat Jumat).
7. Orang yang sedang dalam perjalanan jauh tidak wajib mengerjakan
sholat Jumat.
Hal ini merujuk pada hadis Rasulullah SAW. Artinya: "Bagi musafir
tidak wajib sholat Jumat." (HR. Daruquthni).
8
D. Sunnah- Sunnah Sebelum Sholat Jum’at
1. Mandi yang bersih
2. Memotong kuku dan mencukur kumis
3. Memakai pakaian yang rapi dan bersih (diutamakan yang berwarna
putih)
4. Memakai wangi-wangian
5. Saat masuk masjid, mendahulukan kaki kanan sambil membaca doa
masuk masjid. Berikut adalah dua bacaan doa masuk masjid yang
sebaiknya dihafalkan dan diamalkan.
َ اَل ٰلّ ُه َّم ا ْف َتحْ لِيْ اَب َْو
َ اب َرحْ َم ِت
ك
Artinya: "Ya Allah, bukalah untukku pintu-pintu rahmat-Mu"
6. Melaksanakan sholat sunah tahiyatul masjid
7. Ber'itiqaf (duduk) sambil membaca Alquran, dzikir, atau bersholawat.
8. Menghentikan dzikir atau bacaan lainnya saat khatib naik ke atas
mimbar untuk menyampaikan khotbah Jumat.
9
F. Rukun Sholat Jum’at
1. Membaca niat sholat Jumat
2. Takbiratul ihram (Allahu akbar)
3. Membaca doa iftitah
4. Membaca surah al-Fatihah.
5. Membaca surah pendek
6. Ruku dengan tumaninah.
7. tidal dengan tumaninah.
8. Sujud dengan tumaninah.
9. Duduk di antara dua sujud dengan tumaninah.
10. Sujud kedua dengan tumaninah.
11. Berdiri lagi menunaikan rakaat yang kedua dengan rukun yang sama
dengan yang pertama, lalu
12. Tasyahud akhir dengan tumaninah.
13. Membaca salam menengok ke kanan dan ke kiri, hingga wajah
samping nampak di belakang.
“Di antara sholat lima waktu, di antara Jumat yang satu dan Jumat
yang berikutnya, itu dapat menghapuskan dosa di antara keduanya
selama tidak dilakukan dosa besar.” (HR. Muslim).
“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah
Ku-cukupkan kepadamu ni’mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi
agama bagimu” (Q.S Al-Ma’idah: 3).
10
2. Mendapat pahala yang besar
“Barangsiapa yang mandi pada hari Jumat dengan mencuci kepala dan
anggota badan lainnya, lalu ia pergi di awal waktu atau ia pergi dan
mendapati khutbah pertama, lalu ia mendekat pada imam, mendengar
khutbah serta diam, maka setiap langkah kakinya terhitung seperti
puasa dan sholat setahun.” (HR. Tirmidzi).
11
lalu ia akan menjadi orang Ghafilin atau orang Lalai." (HR. Muslim, No.
865).
12
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Hari Jum’at adalah har yang agung dan dangat istimewa maka dari itu sangat
saying jika tidak kita isi dengan ibadah yang banyak kepada Allah SWT salah satunya
yaitu sholat jum’at yaitu ibadah yang diwajibkan untuk lelaki saja dan perempuan
cukup dengan sholat dzuhur seperti biasa.
Di sholat jum’at ini memiliki syarat sah, syarat wajib, sunnah-sunnahnya,
rukunnya, keutamaannya, dan ancamannya.
DAFTAR PUSTAKA
Ardyanto, Fakhriyan. 2021. Pengertian Sholat Jumat, Syarat, Tata Cara, dan
Keutamaannya. https://hot.liputan6.com/read/4484001/pengertian-sholat-jumat-
syarat-tata-cara-dan-keutamaannya
Jabar, Tribun. 2019. Potret Doa masuk dan keluar masjid, lengkap arab dan Latin,
memohon dibukakan pintu rahmat. https://jabar.tribunnews.com/2019/03/25/doa-
masuk-dan-keluar-masjid-lengkap-arab-dan-latin-memohon-dibukakan-pintu-rahmat
13