Anda di halaman 1dari 12

KELOMPOK 8

HAJRAH (105731105120)
ANDI MUNAWAR (105731104020)
DESWITA (105731104120)
AK20B

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "SUBSTANSI
PENGAJARAN AKHLAK" ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi pada mata kuliah
AIK. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Substansi
Pengajaran Akhlak bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada dosen bidang studi Sistem Informasi Akuntansi
AIK yang telah memberikan tugas ini kepada kami sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................................1
C. Tujuan.................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................2
1. Pengertian Substansi Pengajaran Akhlak...........................................................................2
2. Tujuan Yang Ingin Dicapai Substansi Pengajaran Akhlak................................................3
3. Metode Substansi Pengajaran Akhlak................................................................................5
4. Etika Dalam Substansi Pengajaran Akhlak........................................................................5

BAB III PENUTUP.....................................................................................................................8

A. Kesimpulan........................................................................................................................8
B. Saran..................................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Subtansi yang mendasar pada diri seseorang adalah akhlak terutama bagi seorang
muslim. Tingkat keimanan seseorang dapat diukur dari akhlak yang ia miliki, baik secara
vertical (Hablumminallah) maupun secara horizontal (Hablumminannas). Nabi
Muhammad SAW sebagai teladan umat muslim, diutus kebumi juga untuk meluruskan
akhlak umat sebelumnya maupun umat yang akan datang. Hadis yang menjelaskan hal
tersebut diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radhiyallahu „anhu, yang artinya: Aku
(Muhammad) diutus uuntuk menyempurnakan akhlak.” (HR. Bukhari). Hadis tersebut
menunjukkan bahwa yang utama harus dibenahi dalam masyarakat yakni masalah akhlak
dan moral. Hal mendasar yang dibahas dalam ilmu akhlak meliputi tingkah laku manusia
yakni tingkah laku baik atau buruk. Objek ilmu akhlak mempelajari tentang perbuatan
manusia yang kemudian perbuatan tersebut akan ditentukan termasuk baik atau buruk.
Pendidikan akhlak diharapkan tidak hanya sebatas perolehan pengetahuan saja
tetapi diamalkan sehingga internalisasi nilai-nilai akhlak dapat tertanam dalam jiwa.
Terkait dengan penanaman akhlak tidak dapat terlepas oleh peranan metode, kerena
metode merupakan alat untuk tercapainya tujuan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Pengertian dari Substansi Pengajaran Akhlak?
2. Apa tujuan yang ingin dicapai Substansi Pengajaran Akhlak?
3. Metode atau cara apa yang digunakan pada Substansi Pengajaran Akhlak?
4. Bagaimana etika dalam Substansi Pengajaran Akhlak?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui Pengertian dari Substansi Pengajaran Akhlak.
2. Untukk mengetahui tujuan yang ingin dicapai Substansi Pengajaran Akhlak.
3. Untuk mengetahui Metode atau cara apa yang digunakan pada Substansi
Pengajaran Akhlak.
4. Untuk mengetahui bagaimana etika dalam Substansi Pengajaran Akhlak.

1
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Substansi Pengajaran Akhlak

Substansi menurut kbbi artinya watak yang sebenarnya dari sesuatu, isi pokok, inti ,
unsur/zat. Substansi adalah nomina atau kata benda yang memiliki arti waktak yang
sebenarnya dari sesuatu, isi, pokok, atau inti.

Pengajaran merupakan perpaduan dari dua aktivitas, yaitu aktivitas mengajar dan
aktivitas belajar. Menurut KBBI Pengajaran merupakan kegiatan yang dilakukan guru
dalam menyampaikan pengetahuan kepada siswa. Pengajar juga diartikan sebagai
interaksi belajar dan mengajar, pengajaran berlangsung sebagai suatu proses yang saling
mempengaruhi antara guru dan siswa

Akhlak secara etimologi akhlak berasal dari bahasa arab dari kata khuluk yang berarti
perangai, tingkah laku atau tabiat, sedangkan secara terminologi akhlak berarti tingkah
laku seseorang yang didorong oleh suatu keinginan secara sadar untuk melakukan suatu
perbuatan baik.

 Imam al-Ghazali dalam kitabnya Ihya Ulum al din mengatakan bahwa akhlak adalah
sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan bermacam-macam perbuatan dengan
gampang dan mudah tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.
 Ibrahim Anas mengatakan akhlak ialah ilmu yang objeknya membahas nilai-nilai yang
berkaitan dengan perbuatan manusia, dapat disifatkan dengan baik dan buruknya.
 Ahmad Amin mengatakan bahwa akhlak ialah kebiasaan baik dan buruk. Contohnya
apabila kebiasaan memberi sesuatu yang baik, maka disebut akhlakul karimah dan bila
perbuatan itu tidak baik disebut akhlaqul madzmumah.

Dari penjelesan diatas dapat disimpulkan bahwa Substansi Pengajaran Akhlak


adalah inti pokok dari dua aktivitas yaitu aktivitas belajar dan aktivitas mengajar
mengenai baik buruknya tingkah laku atau perbuatan seseorang.

2
:
) ‫ب هق‬

Artinya, “Dari Abu Hurairah RA berkata bahwa Rasulullah Saw, bersabda: “bahwasanya aku
telah diutus oleh Allah SWT untuk menyempurnakan keluhuran akhlaq (budi pekerti).”

‫ّٰللاُ الَّ ِذيْهَ ٰا َمىُ ْىا ِم ْى ُك ْۙ ْم‬ ‫ٰيٰٓاَيُّ َها الَّ ِذيْهَ ٰا َمىُ ْٰٓىا اِذَا قِ ْي َل لَ ُك ْم تَفَ َّس ُح ْىا فِى ْال َمجٰ ِل ِس فَا ْف َس ُح ْىا يَ ْف َسحِ ه‬
ُ ‫ّٰللاُ لَ ُك ْۚ ْم َواِذَا قِي َْل ا ْو‬
ُ ‫ش ُز ْوا فَا ْو‬
‫ش ُز ْوا يَ ْزفَ ِع ه‬
‫َوالَّ ِذيْهَ ا ُ ْوتُىا ْال ِع ْل َم دَ َرجٰ ٍۗت َو ه‬
‫ّٰللاُ بِ َما تَعْ َملُ ْىنَ َخبِيْز‬

11. Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, “Berilah kelapangan di
dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu.
Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat
(derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa
derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan.

2. Tujuan Yang Ingin Dicapai Substansi Pengajaran Akhlak


Dalam dunia pendidikan, terbentuknya moral yang baik merupakan tujuan yang biasanya
diusahakan untuk menciptakan pola tingkah laku pada seseorang. Tujuan akhlak adalah
menciptakan manusia sebagai makhluk yang tinggi dan sempurna serta membedakannya
dengan makhluk-makhluk lainnya. Akhlak hendak menjadikan manusia bertindak atau
berkelakuan baik terhadap sesama manusia, makhluk lain yang diciptakan allah, maupun
terhadap allah yang menciptakan kita. Tujuan utama pengajaran akhlak dalam islam adalah
agar manusia berada dalam kebenaran dan senantiasa berada dijalan yang lurus, jalan yang
telah digariskan oleh allah. Inilah yang akan mengantarkan manusia memperoleh kemenangan
baik didunia maupun diakhirat. Pengajaran akhlak dalam islam memang berbeda dengan
pendidikan moral lainnya, karena pendidikan akhlak dalam islam lebih menitik beratkan pada
hari esok, yaitu hari kiamat dan akhirat. Akhlak seeorang diangggap mulia apabila
perbuatannya mencerminkan nilai-nilai yang terkandung didalam al-qur‟an dan sunnah.

3
Adapun tujuan akhlak menurut Thoha, 99:136 yaitu sebagai berikut:
1) Menumbuhkan pembentukan kebiasaan berakhlak mulia dan beradat kebiasaan yang
baik
2) Memantapkan rasa keagamaan pada siswa, membiasakan diri berakhlak mulia dan
membenci akhlak buruk
3) Membiasakan siswa bersikap ikhlas, optimis, percaya diri, menguasai emosi dan
sabar
4) Membiasakan diri bersopan santun dalam berbicara dan bergaul baik disekolah
maupun luar sekolah
5) Selalu tekun beribadah dan mendekatkan diri kepda allah dan bermuamalah yang
baik.

Sasaran pengajaran akhlak, antara lain:


1) Akhlak terhadap Allah SWT
Landasan umum berakhlak terhadap allah Swt adalah pengakuan bahwa tiada
tuhan selain allah. Dia memiliki sifat sifat terpuji yang semua makhluk tidak dapat
mengetahui dengan baik dan benar betapa kesempurnaan dan keterpujian Allah
SWT. Oleh karena itu mereka sebelum memujinya, bertasbih terlebih dahulu dalam
artian menyucikan-nya. Sebagaimana dalam al-qur‟an QS Ash Shaffat 37:159-160,
yang artinya “ maha suci allah dari segala sifat yang mereka sifatkan kepada-nya,
kecuali dari hamba-hambah yang terpilih. Demikian juga QS Asy-Syura 42:5 yang
artinya “dan para malaikat menyucikan sambil memuji tuhan meraka”. Begitu pula
dengan QS Ar-Ra‟ad 13:13 “petir menyucikan tuhan sambil memujinya”. QS Al-Isra
17:44 artinya “dan tidak ada sesuatu pun kecuali bertasbih (menyucikan allah) sambil
memujinya. Al-qur‟an memerintahkan manusia untuk berserah diri kepadanya,
karena segala sesuatu yang bersumber dari allah adalah baik, benar, indah, dan
sempurna.
2) Akhlak terhadap sesama manusia
Al-qur‟an menjelaskan perlakuan kepada sesama manusia, baik berupa larangan
seperti membunuh, menyakiti atau merampas harta dengan cara yang salah. Akhlak

4
kepada sesama manusia berarti kita harus berbuat baik kepada sesama manusia tanpa
memandang kepada siapa orang tersebut, sehingga kita mampu hidup dalam
masyarakat yang aman dan tentram.
3) Akhlak terhadap lingkungan
Yang dimaksud akhlak terhadap lingkungan adalah berbuat baik kepada segala
sesuatu yang berada disekitar manusia, baik binatang, tumbuh-tumbuhan maupun
benda yang tak bernyawa. Pada dasarnya akhlak yang diajarkan Al-qur‟an terhadap
lingkungan bersumber dari fungsi manusia sebagai khalifah. Kekhalifahan ini
menuntut adanya interaksi antara manusia dengan sesama dan manusia terhadap alam
sekitar. Kekhalifahan mengandung arti pengayoman, pemeliharaan dan pembinaan
agar setiap makhluk mencapai tujuan penciptanya.
3. Metode Substansi Pengajaran akhlak
Metode pendidikan akhlak Menurut Al-Ghazali, ada dua cara dalam mendidik
akhlak, yaitu
a) Mujahadah dan membiasakan latihan dengan amal shaleh. Perbuatan baik itu
dikerjakan dengan di ulang-ulang. Selain itu juga ditempuh dengan jalan
memohon karunia Illahi dan sempurnanya fitrah (kejadian), agar nafsu-syahwat
dan amarah itu dijadikan lurus, patuh kepada akal dan agama. Lalu jadilah orang
itu berilmu (a'lim) tanpa belajar, terdidik tanpa pendidikan, ilmu ini disebut juga
dengan ladunniah.
b) Akhlak tersebut diusahakan dengan mujahadah dan riyadhah, yaitu dengan
membawa diri kepada perbuatan-perbuatan yang dikehendaki oleh akhlak
tersebut. Intinya akhlak dapat berubah dengan pendidikan latihan.

4. Etika Dalam Substansi Pengajaran Akhlak


a) Etika Belajar
Dalam etika belajar, Al-Ghazali menjelaskan ada 10 hal yang harus dilakukan
oleh seorang pelajar yaitu:
 Membersihkan jiwa dari kejelekan akhlak, dan keburukan sifat karena ilmu
itu adalah ibadahnya hati, shalat secara samar dan kedekatan batin dengan
Allah.

5
 Menyedikitkan hubungannya dengan sanak keluarga dari hal keduniawian
dan menjauhi keluarga serta kampung halamannya. Hal ini menurut Al-
Ghazali agar seorang pelajar bisa konsentrasi dalam apa yang menjadi
fokusnya.
 Tidak sombong terhadap ilmu dan pula menjauhi tindakan tidak terpuji
terhadap guru. Bahkan menurut Al-Ghazali seorang pelajar haruslah
menyerahkan segala urusannya pada sang guru seperti layaknya seorang
pasien yang menyerahkan segala urusannya pada dokter.
 Menjaga diri dari mendengarkan perselisihan yang terjadi diantara manusia,
karena hal itu dapat menyebabkan kebingungan, dan kebingungan pada tahap
selanjutnya dapat menyebabkan pada kemalasan.
 Tidak mengambil ilmu terpuji selain mendalaminya hingga selesai dan
mengetahui hakikatnya. Karena keberuntungan melakukan sesuatu itu adalah
menyelami (tabahhur) dalam sesuatu yang dikerjakannya.
 Janganlah mengkhususkan pada satu macam ilmu kecuali untuk tertib
belajar.
 Jangan terburu-buru atau tergesa-gesa kecuali kita telah menguasai ilmu
yang telah dipelajari sebelumnya. Karena sesungguhnya ilmu itu adalah
sistematik, satu bagian saling terkait dengan bagian yang lainnya.
 Harus mengetahui sebab-sebab lebih mulianya suatu disiplin ilmu dari pada
yang lainnya. Seorang murid terlebih dahulu harus mengkomparasikan akan
pilihan prioritas ilmu yang akan dipelajari.
 Pelurusan tujuan pendidikan hanya karena Allah dan bukan karena harta dan
lain sebagainya.
 Harus mengetahui mana dari suatu disiplin ilmu yang lebih penting (yu‟atsar
al-rafi‟ al-qarib „ala al-ba‟id)
b) Etika Mengajar
Etika Mengajar menurut Al-Ghazali adalah sebagai berikut:
 Memperlakukan para murid dengan kasih sayang seperti anaknya sendiri.
 Mengikuti teladan Rasul, tidak mengharap upah, balasan ataupun ucapan
terima kasih (ikhlas).

6
 jangan lupa menasehati murid tentang hal-hal yang baik.
 Jangan lupa menasehati murid dan mencegahnya dari akhlak tercela, tidak
secara terang-terangan tapi hendaknya gunakan sindiran. Jangan lupa untuk
mengerjakannya terlebih dahulu karena pendidikan dengan sikap dan
perbuatan jauh lebih efektif daripada perkataan
 Jangan menghina disiplin ilmu lain.
 Terangkanlah dengan kadar kemampuan akal murid. (Hal inilah yang dibuat
dalam balaghah sebagai kefashihan)
 Hendaknya seorang guru harus mengajar muridnya yang pemula dengan
pelajaran yang simpel dan mudah dipahami, karena jika pelajarannya terlalu
sulit maka hal tersebut akan membuat murid merasa minder dan tidak percaya
diri.
 Seorang guru harus menjadi orang yang mengamalkan ilmunya.

7
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Substansi adalah nomina atau kata benda yang memiliki arti waktak yang
sebenarnya dari sesuatu, isi, pokok, atau inti. Pengajaran merupakan perpaduan dari dua
aktivitas, yaitu aktivitas mengajar dan aktivitas belajar. Akhlak secara etimologi akhlak
berasal dari bahasa arab dari kata khuluk yang berarti perangai, tingkah laku atau tabiat,
sedangkan secara terminologi akhlak berarti tingkah laku seseorang yang didorong oleh
suatu keinginan secara sadar untuk melakukan suatu perbuatan baik. Jadi dapat
disimpulkan bahwa Substansi Pengajaran Akhlak adalah inti pokok dari dua aktivitas
yaitu aktivitas belajar dan aktivitas mengajar mengenai baik buruknya tingkah laku atau
perbuatan seseorang.

Tujuan akhlak adalah menciptakan manusia sebagai makhluk yang tinggi dan
sempurna serta membedakannya dengan makhluk-makhluk lainnya. Tujuan utama
pengajaran akhlak dalam islam adalah agar manusia berada dalam kebenaran dan
senantiasa berada dijalan yang lurus, jalan yang telah digariskan oleh allah. Metode
substansi pengajaran akhlak ada dua, yaitu: Mujahadah dan membiasakan latihan dengan
amal shaleh dan Akhlak tersebut diusahakan dengan mujahadah dan riyadhah

B. SARAN

Dalam penyusunan makalah yang berjudul “Substansi Pengajaran Akhlak”, kami


menyadari bahwa masih banyak kesalahan sehingga makalah kami belum sempurna.
Maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari dosen dan
teman-teman sekalian.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://eprints.ums.ac.id/23529/5/04._BAB_I.pdf

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Akhlak

https://www.kbbi.divedigital.id/2020/07/apa-itu-substansi-arti-kata-substansi.html

https://www.kumpulanpengertian.com/2016/01/pengertian-akhlak-menurut-para-ahli.html

https://www.merdeka.com/quran/al-mujadalah/ayat-11

http://repo.iain-tulungagung.ac.id/10387/8/BAB%20V.pdf

https://www.unisba.ac.id/peranan-akhlak-dalam-kehidupan-seorang-muslim/

https://wawasanpengajaran.blogspot.com/2018/08/pengertian-dan-tujuan-pendidikan-
akhlak.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai