Anda di halaman 1dari 5

Diskusi 6

Octavra Rahayu Hardianti


040050899

PT. AIRIA NUSANTARA

PT. Airia Nusantara merupakan produsen mineral water dengan pusat produksi di
Gunung Putri, Bogor. Sejak didirikan pada tahun 1987, PT. Airia Nusantara merupakan
pemimpin dalam industri air minum kemasan dengan merek “Bening”. Kunci keberhasilan PT.
Airia Nusantara adalah pada kontrol kualitas bahan baku, proses produksi, dan distribusi.
Perusahaan sangat menjaga kualitas produknya. Bahan baku air mentah yang digunakan untuk
merek “Bening” diambil langsung dari mata air Gunung Salak, Bogor. Proses produksi dilakukan
melalui mesin otomatis untuk menjaga sterilisasi produk, demikian juga distribusi dilakukan
dengan sangat cermat untuk menjangkau daerah pemasaran sampai ke pelosok-pelosok.
Produk “Bening” merupakan produk air minum kemasan bermineral yang ditujukan
untuk konsumen segala usia. Perusahaan mengembangkan produk tunggal yang dapat memenuhi
keinginan dan kebutuhan semua orang, tidak difokuskan pada satu atau beberapa kelompok
konsumen saja. Oleh karenanya, pasar yang dituju bersifat massal dan teknik pemasarannya pun
juga bersifat massal, termasuk distribusi dan periklanannya. Agar konsumen dapat dengan
mudah memperoleh produk “Bening”, maka perusahaan menerapkan saluran distribusi yang
cukup efisien. Perusahaan menjual langsung produknya ke pedagang besar dan tidak melayani ke
pengecer. Pedagang besar-lah yang berperan menjual produk “Bening” ke pengecer-pengecer
untuk seterusnya dijual kepada konsumen. Dengan semakin berkembangnya produsen-produsen
sejenis, pihak manajemen semakin kuat berusaha mempertahankan posisinya sebagai pemimpin
pasar. Penjualan produk “Bening” saat ini berada dalam kondisi konstan, tidak banyak
pertumbuhan penjualan. Perusahaan menganalisis bahwa pembelian ini sebagian besar dilakukan
oleh pembeli lama, dengan sedikit pembeli baru yang melakukan pembelian. Kondisi ini
merupakan kondisi yang perlu diwaspadai bagi perusahaan karena pasar cenderung jenuh dan
stagnan. Oleh karenanya, perusahaan berusaha membangkitkan lagi penjualan produknya dengan
melakukan perbaikan-perbaikan dalam hal perbaikan pasar, produk, dan bauran pemasaran.
Perbaikan pasar dilakukan dengan menaikkan penggunaan diantara konsumen, yaitu pada
kemasan air mineral “Bening” disebutkan bahwa selain mengandung mineral tinggi yang baik
untuk kesehatan, air “Bening” juga mengandung antioksidan sebagai bahan pencegah kanker.
Selanjutnya dalam hal perbaikan produk, dilakukan perbaikan corak dan warna pada logo produk
dan tutup botol untuk kemasan botol. Logo produk dibuat lebih berwarna, dengan tujuan agar
ketika dipajang di toko atau supermarket, pembeli langsung tertarik dengan produk “Bening”.
Perbaikan lain yang dilakukan adalah meningkatkan kualitas atau kesegaran air mineral yang
dilakukan dengan cara penggunaan mesin baru untuk menjaga sterilisasi dan kesegaran produk.
Perbaikan yang terakhir adalah pada bauran pemasaran, dilakukan dengan menurunkan harga
dengan tujuan untuk meningkatkan penjualan serta mengadakan periklanan yang lebih menarik
melalui berbagai media. Iklan dibuat dengan menekankan pada tema untuk meningkatkan
kesehatan dan kualitas hidup keluarga dengan cara mengkonsumsi air “Bening”.
Kondisi penjualan produk “Bening” yang berada pada kondisi konstan tersebut
mengharuskan perusahaan untuk melakukan perbaikan di segala bidang, termasuk dalam bidang
sumber daya manusia. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja, manajer SDM PT.
Airia Nusantara mulai melakukan analisis jabatan untuk semua lini pekerjaan dengan
memfokuskan pada kemampuan individu agar dapat meningkatkan keunggulan bersaing
perusahaan. Langkah pertama yang dilakukan adalah mengidentifikasi kompetensi-kompetensi
yang diperlukan setiap individu untuk melakukan pekerjaan. Pemetaan kompetensi ini sangat
diperlukan agar setiap karyawan memiliki kompetensi unggul dalam melaksanakan setiap
pekerjaan yang menjadi tugasnya. Selanjutnya, metode analisis jabatan yang digunakan adalah
dengan mendatangi setiap lini pekerjaan dan melakukan tanya jawab dengan karyawan untuk
menggali kompetensi yang diperlukan dengan tugas yang harus diselesaikan. Metode ini
memakan waktu yang cukup lama, namun pihak manajemen menggunakan metode ini untuk
memperoleh data yang lebih akurat dengan melakukan tanya jawab langsung dengan karyawan.
Selain perbaikan dalam bidang sumber daya manusia, PT. Airia Nusantara juga tengah
mengevaluasi produktivitas proses produksi. Salah satunya dengan mengevaluasi ketersediaan
bahan baku. Bahan baku utama berupa air mentah yang diperlukan diambil dari mata air Gunung
Salak sebanyak 20.000.000 liter per tahun. Untuk memesan air tersebut, diperlukan biaya
pemesanan sebesar Rp200.000,00 setiap kali pemesanan. Untuk menjaga kesegaran air, maka
dibuatlah tempat penyimpanan khusus sebelum air diolah dan setiap liter air yang disimpan
memerlukan biaya sebesar Rp100,00. Untuk menjaga sterilisasi produk, maka diperlukan satu
unit mesin baru yang direncanakan akan dibeli. Harga mesin tersebut adalah Rp250.000.000,00,
taksiran umur ekonomis selama 4 tahun dan nilai sisa sebesar Rp50.000.000 pada tahun keempat
berdasarkan perhitungan metode penyusutan garis lurus. Mesin ini diharapkan mampu
memberikan laba setelah pajak sebesar Rp100.000.000 pada tahun pertama sampai dengan tahun
keempat. Pihak manajemen harus menentukan apakah pembelian mesin tersebut menguntungkan
atau tidak bagi perusahaan.

1. Tentukan apakah mesin baru tersebut sebaiknya dibeli atau tidak dengan menggunakan
metode NPV dengan tingkat bunga yang relevan adalah 16% per tahun! Uraikan jawaban
Saudara!
 Harga Mesin (Investasi)  250.000.000
 Umur Ekonomis  4 tahun
 Nilai Residu  50.000.000
 Laba Setelah Pajak  100.000.000
 r  16% per tahun = 0,16
a) Penyusutan per Tahun = (Harga Mesin – Nilai Residu)/Umur Ekonomis
= (250.000.000 – 50.000.000)/4
= 50.000.000
b) Kas Masuk Bersih = Laba Setelah Pajak + Penyusutan
= 100.000.000 + 50.000.000
= 150.000.000
c) NPV = [( Kas Masuk Bersih/(1+ r )n] – Investasi
= [150/(1 + 0,16) + (150/(1+ 0,16)2) + (150/( 1+ 0,16)3 ) + (150/( 1+ 0,16)4)] – 250
= [ 129,31 + 111,47 + 96,09 + 82,84 ] – 250
= 419,71 – 250
= + 169,71
Karena investasi tersebut memberikan NPV yang positif sebesar +169,71, maka investasi mesin
baru diterima karena dinilai menguntungkan.

2. A. Tentukan jumlah pembelian paling optimal dengan metode EOQ untuk bahan baku air!
Model Kuantitas Pemesanan Ekonomis (EOQ)  model pemesanan bahan baku atau material
optimal yang meminimalkan biaya persediaan total.
 Bahan Baku Air Mentah (D)  20.000.000 liter/thn
 Biaya Pemesanan 1 kali (S)  Rp.200.000
 Biaya Penyimpanan (H)  Rp.100/liter
EOQ (Q*)  √ 2 DS /H
 √ 2(20.000 .000)(200.000)/100
 √ 2(20.000 .000)(200.000)/100
 √ 8.000 .000.000 .000 /100
 √ 80.000 .000.0 00  282.842,7 atau dibulatkan menjadi 282.843 unit.
Jadi, jumlah pembelian optimal untuk bahan baku air pada PT. Airia Nusantara sebesar 282.843
unit.

B. Tentukan berapa kali pembelian harus dilakukan dalam 1 tahun?


Selama 1 tahun, PT. Airia Nusantara melakukan pesanan sebanyak :
 D  20.000.000 liter/thn
 Q*  282.843 unit
N  D/Q*
N  20.000.000/282.843
N  70,7 atau dibulatkan menjadi 71 kali/thn

3. A. Strategi apa yang ditempuh PT. Airia Nusantara dalam memilih pasar sasaran (target
market)?
Strategi yang ditempuh oleh PT. Airia Nusantara dalam memilih pasar sasaran adalah
Undifferentiated Marketing. Strategi ini dipakai suatu perusahaan yang meninjau pasar secara
keseluruhan, memusatkan pada kesamaan-kesamaan kebutuhan konsumen dan bukan pada
segmen pasar yang berbeda-beda. Seperti yang telah diuraikan diatas bahwa PT. Airia Nusantara
mengembangkan produk tunggal yaitu “Bening” untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan
semua orang, tanpa fokus ke satu atau beberapa kelompok konsumen. Pasar yang dituju bersifat
massal dan teknik pemasarannya juga bersifat massal termasuk distribusi dan periklanannya.

B. Tentukan produk “Bening” berada pada tahap apa dalam daur hidup produk? Strategi
pemasaran apakah yang akan ditempuh pada tahapan daur hidup tersebut yang ditembuh PT.
Airia Nusantara ?
Produk “Bening” pada PT. Airia Nusantara termasuk dalam Tahap Kedewasaan. Tahap ini
merupakan tahap di mana pertumbuhan penjualannya mulai melambat. Tahap kedewasaan yang
ada pada PT. Airia Nusantara termasuk ke dalam Tahap Kedewasaan Stabil atau Tahap
Kejenuhan, karena volume penjualanan pada PT. Airia Nusantara tidak meningkat lagi tetapi
masih dalam kondisi yang stabil. Tahap ini disebabkan oleh seluruh permintaannya berasal dari
pelanggan lama, sehingga tidak ada pembeli baru yang datang. Terdapat 3 strategi pemasaran
yang ditempuh dalam tahap kedewasaan, yaitu :
a. Modifikasi Pasar  PT. Airia Nusantara melakukan penaikan penggunaan diantara
pelanggan, pada kemasan air mineral “Bening” saat ini menyebutkan bahwa produk ini
mengandung mineral tinggi yang baik untuk kesehatan dan mengandung antioksidan
sebagai bahan pencegah kanker.
b. Modifikasi Produk  PT. Airia Nusantara melakukan perbaikan kualitas dan perbaikan
corak (style). Pada perbaikan kualitas, PT. Airia Nusantara meningkatkan kesegaran air
mineral dengan cara penggunaan mesin baru untuk menjaga sterilisasi dan kesegaran
produk. Dan pada perbaikan corak (style), PT. Airia Nusantara mengganti logo produk
lebih berwarna agar ketika dipajang di toko atau supermarket, pembeli dapat langsung
tertarik dengan produk “Bening” serta mengganti tutup botol untuk kemasan botol
c. Modifikasi Bauran Pemasaran  PT. Airia Nusantara melakukan penurunan harga untuk
meningkatkan penjualanan dan menarik pelanggan baru, serta mengadakan periklanan
yang lebih menarik melalui berbagai media dengan menekankan pada tema untuk
meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup keluarga dengan cara mengkonsumsi air
“Bening”.

C. Tentukan dan gambarkan jenis saluran distribusi yang digunakan dari produsen dampai ke
konsumen!
Saluran distribusi pada PT. Airia Nusantara termasuk jenis Saluran Distribusi Barang
Konsumen, karena produk yang dihasilkan ditujukan untuk segmen pasar konsumen. Selain itu,
saluran ini terdapat 5 macam dan PT. Airia Nusantara termasuk Saluran Distribusi Tradisional
(Produsen – Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen), karena perusahaan menjual langsung
produknya pedagang besar, lalu pedagang besar menjual produk “Bening” ke pengecer-pengecer
dan seterusnya dijual kepada konsumen. Dengan semakin berkembangnya produsen-produsen
sejenis, pihak manajemen semakin kuat berusaha mempertahankan posisinya sebagai pemimpin
pasar.

4. A. Jenis analisis jabatan apakah yang diterapkan pihak manajemen PT. Airia Nusantara?
Analisis Jabatan merupakan kegiatan yang mengkaji, mengumpulkan, dan mencatat informasi
yang berhubungan dengan suatu jabatan. Pada PT. Airia Nusantara, pihak manajemen
menggunakan Analisis Jabatan Berbasis Kompetensi, karena pada analisis ini perusahaan
ingin memfokuskan kemampuan setiap individu pada semua lini pekerjaan untuk meningkatkan
keunggulan bersaing perusahaan.

B. Metode analisis jabatan apakah yang diterapkan pihak manajemen PT. Airia Nusantara dalam
melaksanakan analisis jabatan tersebut?
Metode yang diterapkan pihak manajemen PT. Airia Nusantara dalam melaksanakan analisis
jabatan ada 2, yaitu :
a. Observasi (Pengamatan)  pihak manajemen mengidentifikasi kompetensi-kompetensi
yang diperlukan setiap individu untuk melakukan pekerjaan. Pemetaan ini dilakukan agar
setiap karyawan memiliki kompetensi unggul dalam melaksanakan setiap pekerjaan yang
menjadi tugasnya.
b. Wawancara  pihak manajemen mendatangi setiap lini pekerjaan dan melakukan tanya
jawab dengan karyawan untuk menggali kompetensi yang diperlukan dengan tugas yang
harus diselesaikan. Metode ini dilakukan agar pihak manajemen PT. Airia Nusantara
memperoleh data yang lebih akurat.

Referensi :
BMP Manajemen Keuangan EKMA 4213
BMP Manajemen Operasi EKMA4215
BMP Manajemen Pemasaran EKMA4216
BMP Manajemen SDM EKMA4214

Anda mungkin juga menyukai