Anda di halaman 1dari 8

PERENCANAAN PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KEPULAUAN

MAKALAH

DI SUSUN OLEH
WA SANARIA TAJUDIN (201941016)
SARINDA S LEWENUSSA (201941014)
MARDIAN SOPACUA (201941034)
KURSIAN LUKARAJA (201941044)
ANGGANATA YACOB (201941038)
AISA MONY (201941043)

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS PATTIMURA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
AMBON
OKTOBER-2021
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik tepat
pada waktunya.

Adapun tujuan makalah ini dibuat adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Perencanaan Pembelajaran Kimia Berbasis Kepulauan tentang Model desain pembelajaran
ASSURE. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, agar makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami
mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Ambon, 18 Oktober 2021

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aktivitas pembelajaran perlu dirancang sebelumnya agar dapat memeberikan output
atau hasil sebagaimana yang diharapkan. Upaya untuk merancang aktivitas pembelajaran
disebut dengan istilah desain pembelajaran. Menurut Gagnon dan Collay dalam Benny
(2011:24) istilah desain mempunyai makna adanya suatu kesuluruhan, struktur, kerangka,
atau outline, dan urutan atau sistematika kegiatan.Mendesain aktivitas pembelajaran dapat
diartikan sebagai upaya untuk membuat aktivitas pembelajaran menjadi terstruktur dan
sistematis.
Dalam merancang aktivitas pembelajaran kita perlu mengetahui tujuan yang akan
dicapai, kompetensi yang pertlu dimiliki oleh individu yang belajar atau learner. Untuk
mencapai suatu tujuan pembelajaran kita memerlukan sebuah kendaraan.Dalam konteks
pembelajaran, kendaraan yang digunakan adalah metode, media, dan materi pembelajaran
yang diperlukan untuk membantu siswa dalam mencapai kompetensi yang diinginkan.
Beberapa model desain pembelajaran telah banyak dikemukakan oleh sejumlah pakar.
Namun dalam makalah ini kami mengambil model desain pembelajaran ASSURE yang
dikembangkan oleh Sharon Smaldino, Robert Henich, James Rusell dan Miichael Molenda
(2011) dalam buku “Instructional Technology and Media for Learning ”. Adapun alasan kami
memilih model ASSURE, karena ASSURE merupakan satu desain model pembelajaran
yang sederhana yang dapat digunakan untuk menciptakan sebuah pembelajaran sukses.
Model desain pembelajaran ASSURE sesuai untuk digunakan dalam aktivitas
pembelajaran yang berskala mikro seperti pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas dan
program pelatihan. Oleh karena itu, sebagai calon guru sangat penting untuk mengetahui
berbagai model desain pembelajaran, diantaranya yang akan kami paparkan dalam makalah
ini yaitu model ASSURE.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran ASSURE?
2. Apa tujuan model Assure dalam pembelajaran?
3. Bagaimana tahap-tahap penerapan model ASSURE?
4. Apa kelebihan dan kekurangan model ASSURE?
5. Bagaimana penerapan model ASSURE dalam pembelajaran kimia?

C. Tujuan Penulisan
Merujuk kepada latar belakang yang di paparkan sebelumnya maka terdapat beberapa
tujuan penulisan makalah ini yaitu;
1. Untuk memberikan penjelasan tentang model pembelajaran ASSURE
2. Untuk menjelaskan tujuan model ASSURE dalam pembelajaran.
3. Untuk memberikan penjelasan bagaimana tahap-tahap penerapan model ASSURE
4. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan model ASSURE
5. Untuk menjelaskan penerapan model ASSURE dalam pembelajaran kimia.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembelajaran
Menurut Kemp (1994:12) unsure dasar dalam proses perancangan pengajaran ada
empat aspek yaitu; siswa, metode, sasaran dan evaluasi. Keempat ini dapat diwujudkan dalam
bentuk pertanyaan yaitu;
1. Untuk siapa program itu dirancang (cirri siswa)
2. Kemampuan apa yang anda inginkan untuk dipelajari ?
3. Bagaimana isi pelajaran atau ketrampilan dapat dipelajari dengan baikk ?
4. Bagaimana anda menentukan tingkat penguasan pelajaran yang sudah dicapai ?

Menurut john dewey (1916) siswa akan belajar dengan baik apabila apa yang mereka
pelajari berhubungan dengan apa yang mereka ketahui , serta proses belajar akan produktif
jika siswa terlibat aktif dalam proses belajar di sekolah. Belajar adalah proses perubahan
perilaku secara aktif, proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu,
proses yang diarahkan pada suatu tujuan, proses berbuat melalui berbagai pengalaman, proses
melihat, mengamati, dan memahami sesuatu yang dipelajari. Sedangkan mengajar adalah
upaya guru untuk membangkitkan yang berarti menyebabkan atau mendorong seseorang
(siswa) belajar (Wijaya: 1992).
Model ASSURE adalah model pembelajaran yang dapat digunakan untuk jenis media
yang tepat dalam proses pembelajaran. Pembelajaran model ASSURE diharapkan dapat
meningkatkan pemahaman siswa serta melibatkan siswa secara langsung dalam proses
pembelajaran dan memotivasi siswa. Model ASSURE merupakan suatu model pembelajaran
yang lebih berorientasi pada pemanfaatan media dan teknologi dalam menciptakan proses
dan aktivitas pembelajaran yang diinginkan. Model ini dikembangkan untuk menciptakan
aktivitas pembelajaran yang efektif dan efisien, khususnya pada kegiatan pembelajaran yang
menggunakan media dan teknologi. Model ini, berorentasi pada KBM. Strategi
pembelajarannya melalui pemilihan dan pemanfaatan metode, media, bahan ajar, serta peran
serta pembelajar di lingkungan belajar. Assure model di desain untuk membantu Guru dalam
merancang rencana pembelajaran yang terintegrasi dan efektif dengan menggunakan
teknologi dan Media dalam kelas.
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar. (UU No.20/2003, Bab I Pasal ayat 20). Pembelajaran
adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar. Pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat
belajar dengan baik (Wikipedia.com) adapun ciri-ciri pembelajaran itu sendiri adalah:
1. Siswa
Seorang yang bertindak sebagai pencari, penerima, dan penyimpan isi pelajaran yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan
2. Guru
Seseorang yang bertindak sebagai pengelola, katalisator, dan peran lainnya yang
memungkinkan berlangsungnya kegiatan belajar mengajar yang efekti.
3. Tujuan
Pernyataan tentang perubahan perilaku (kognitif, psikomotor, afektif) yang diinginkan
terjadi pada siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran
4. Isi pelajaran
Segala informasi berupa fakta, prinsip, dan konsep yang diperlukan untuk mencapai
tujuan
5. Metode
Bahan pengajaran dengan atau tanpa peralatan yang digunakan untuk menyajikan
6. Media
Bahan pengajaran dengan atau tanpa peralatan yang digunakan untuk menyajikan
informasi kepada siswa
7. Evaluasi
Cara yang digunakan untuk menilai suatu proses dan hasilnya

B. Tujuan Model ASSURE Dalam Pembelajaran


Model ASSURE dicetuskan oleh Heinich, dkk. Sejak tahun 1980-an, dan terus
dikembangkan oleh Smaldino, dkk. Hingga sekarang (Dewi Salma Prawiradilaga, 2007). Satu
hal yang perlu dicermati dari model ASSURE ini, walaupun berorientasi pada Kegiatan
Belajar Mengajar (KBM), model ini tidak menyebutkan strategi pembelajaran secara
eksplisit. Strategi pembelajaran dikembangkan melalui pemilihan dan pemanfaatan metode,
media, bahan ajar, serta peran serta peserta didik di kelas.
Tujuan model ASSURE untuk membantu para guru dalam merencanakan sebuah
pembelajaran yang efektif dalam memadukan penggunaan teknologi dan media di ruang
kelas (Smaldino et al, 2011)
Model ASSURE berorientasi pada ruang kelas. Model ini cocok digunakan untuk
mengembangkan (Yaumi, 2018) :
 Bahan ajar berbasis teknologi
 Strategi dan metode pembelajaran
 Media dan teknologi untuk pembelajaran
Manfaat dari model ASSURE, yaitu (Dewi Salma Prawiradilaga, 2007) :
1. Sederhana, relatif mudah untuk diterapkan.
2. Karena sederhana, maka dapat dikembangkan sendiri oleh pengajar.
3. Komponen KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) lengkap.
4. Peserta didik dapat dilibatkan dalam persiapan untuk KBM.

C. Tahap-Tahap Penerapan Model Assure


Model ASSURE merupakan suatu model yang merupakan sebuah formulasi untuk
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) atau disebut juga model berorientasi kelas. Menurut
Heinich et al (2005) model ini terdiri atas enam langkah kegiatan yaitu:
1. Analyze Learners (Analisis siswa)
Analisis siswa : langkah pertama dalam perencanaan untuk mengetahui dan
menganalisis siswa sehingga bisa diasosiasikan hasil belajarnya nanti, yang lebih penting
diperhatikan adalah (1) karakteristik umum, (2) kemampuan khusus, (3) gaya belajar
2. States Objectives (Menentukan Standard dan Tujuan)
Langkah selanjutnya menentukan standard dan tujuannya sespesifik mungkin. Disini
sangat penting memulai pelajaran dengan menyusun kurikulumdan teknologi (nets for
students) disesuaikan dengan menyusun kurikulum daerah berdasarkan kurikulum nasional.
3. Select Methods, Media, and Material (Memilih, Strategi, Teknologi, Media dan
Bahan ajar)
Pemilihan strategi, media, dan materi: pada langkah ini guru melakukan pemilihan
strategi yang tepat, media yang cocok dan materi yang relevan dengan tujuan yang hendak
dicapai
4. Utilize Media and materials (Menggunakan Teknologi, Media dan Bahan Ajar)
Penggunaan teknologi, media dan materi; dalm step ini seorang guru menggunakan
teknologi, media dan materi membantu siswa mencapai tujuan pembelajarannya, ada 5 proses
yang dilalui yaitu;
a. Preview ; teknologi, media, materi
b. Prepare ; persiapan teknologi, media dan materi
c. Prepare ; lingkungan
d. Prepare ; student
e. Provide ; melengkapi dengan kegiatan siswa

5. Require Learner Participation (Mengembangkan Partisipasi Peserta Didik)


Merangsang pasrtisipasi siswa, hal ini bertujuan agar kondisi belajar siswa dapat
terkendali. Di sini diharapkan ada kegiatan yang membuat mereka bisa mempraktekkan
pengetahuan atau keahlian baru yang disajikan sehingga siswa dapat mengekspresikan
kembali semua yang dimilikinya. Praktek-prektek yang bisa dilakukan seperti: cek sendiri,
pengajaran berdasarkan komputer, kegiatan berinternet, kegiatan kelompok
6. Evaluate and Revise (Mengevaluasi dan Merevisi)
Evaluasi dan perbaikan; setelah langkah semua yang di atas guru harus mengevaluasi
semua kegiatan tersebut. Bagaimana dampaknya terhadap siswa. Evaluasi ini tidak saja
menilai seberapa besar pencapaian tujuan pembelajaran namaun juga keseluruhan proses
pembelajaran itu (penggunaan teknologi dan media) kalau tidak ada yang tercapai kita perlu
mengadakan perbaikan agar lebih baik.

D. Kelebihan dan Kekurangan Model ASSURE


Model ASSURE memiliki beberapa kelebihan walaupun masih memiliki beberapa
kekurangan, keunggulan model ASSURE adalah :
1. Memanfaatkan sumber eksternal dan teknologi
2. Memberikan kesempatan pada guru untuk kreatif dalam
memilih dan menggunakan media serta teknologi baru
3. Bermacam-macam aktifitas yang dapat direncanakan
4. Kebutuhan siswa dan levelnya ikut dipertimbangkan dalam
merencanakan pembelajaran
5. Mampu meningkatkan suasana yang menyenangkan dan
meningkatkan keaktifan peserta didik
Adapun kekurangan Model ASSURE :
1. Hanya terfokus pada satu topik
2. Memerlukan waktu yang tidak sedikit untuk mempersiapkan
3. Materi yang didapatkan online bisa saja merupakan bentuk iklan suatu organisasi
atau produk
4. Evaluasi dilakukan di langkah terakhir, sedangkan evaluasi yang dilakukan selama
pembelajaran diabaikan.

E. Penerapan Model ASSURE dalam Pembelajaran Kimia


Dilihat dari tahapan yang ada pada model ASSURE model ini dapat diterapkan pada
mata pelajaran kimia materi kesetimbangan kimia selain itu juga terdapat beberapa
materi kimia yang dapat diterapkan dengan menggunakan PPT dan Infocus.
BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Dalam memberikan pembelajaran pendidik harus bisa menjadikan bagaimana
pembelajaran tersebut dapat membentuk peserta didik yang memiliki sikap, kecerdasan dan
keterampilan sesuai dengan tujuan pendidikan. Untuk mencapai itu semua ada beberapa hal
yang bisa digunakan guru dalam proses pembelajarannya yaitu seperti guru harus bisa
menggunakan media, metode, strategi, teknik atau pun model pembelajaran yang dapat
mendukung proses pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang dapat dipakai oleh
guru adalah model pembelajaran ASSURE yang mana model ini merupakan suatu rujukan
bagi pendidik dalam membelajarkan peserta didik dalam pembelajaran yang direncanakan
dan disusun secara sistematis dengan mengintegrasikan teknologi dan media sehingga
pembelajaran menjadi lebih efektif dan bermakna bagi peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA

 Afandi, Muhammad dan Badarudin. 2011. Perencanaan Pembelajaran.


Bandung : Alfabeta.
 Amanah. 2011. Model Pembelajaran ASSURE. [online] tersedia di:
http://amanahtp.wordpress.com/2011/11/28/model-pembelajaran-assure-
menciptakan-pengalaman-belajar/
 Rais, Rahma. 2012. Rancangan Pembelajran Model ASSURE. [online]
tersedia: http://tentangmediapendidikan.blogspot.com/2012/06/rancangan-
pembelajaran-model-assure.html
 Ranto. 2011. Model ASSURE merencanakan Pembelajaran Dengan
Mengintegrasikan teknologi dan Media. [online] tersedia:
http://ranto.staff.fkip.uns.ac.id/2011/12/10/model-assure-merencanakan-
pembelajaran-dengan-mengintegrasikan-teknologi-dan-media/
 Smaldino, Sharon. Lowter, Deborah. Russel, James D. 2011. Teknologi
Pembelajaran dan Media untuk Belajar. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.
 Ulfiarahmi. 2012. Rancangan Pembelajaran dengan Model ASSURE. [online]
tersedia: http://tepenr06.wordpress.com/2012/05/24/rancangan-pembelajaran-
dengan-model-assure/
 Wijaya.Putri. 2013. Model Pembelajaran Assure.
https://putriwijayasetyana.wordpress.com/2013/04/01/model-pembelajaran-
assure.html.
Diakses pada 12 febuari 2016

Anda mungkin juga menyukai