Anda di halaman 1dari 4

Nama : Elzam Rachmadi NIM : 041811535051

Mata Kuliah : Perencanaan Pajak Tugas : Minggu 11

1. Persamaan leasing tanpa hak opsi dan leasing dengan hak opsi
a. Pembayaran Sewa Guna Usaha yang dibayarkan oleh Leasee, merupakan biaya yang
dapat dikurangkan dengan penghasilan bruto.
b. Sama-sama tidak memperbolehkan leasee untuk melakukan penyusutan, sampai
akhirnya pihak leasee menggunakan hak opsinya untuk membeli.
Perbedaan leasing tanpa hak opsi dan leasing dengan hak opsi
a. Perbedaan jika dilihat dari segi fiskalnya, untuk leasing tanpa hak opsi akan
dikenakan PPh pasal 23 sedangkan untuk leasing dengan hak opsi tidak dikenakan
PPh pasal 23.
b. Dari segi penyusutan sisi lessor, untuk leasing tanpa hak opsi dapat melakukan
penyusutan dan diperbolehkan untuk membebankannya sesuai dengan ketentuan
Pasal 11 UU PPh 1984. Sedangkan untuk leasing dengan hak opsi lessor tidak
diperbolehkan melakukan penyustan atas barang modal yang disewakan.

2. Leasing Agreement merupakan perjanjian antara lessee dan lessor yang mengatur bahwa
lessee memiliki hak untuk menggunakan sebuah asset dan sebaliknya harus melakukan
pembayaran secara periodik kepada lessor (pemilik asset). Fungsi dari Leasing
Agreement adalah untuk mengikat pihak satu dengan lainnya dalamm menyediakan
barang modal baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi maupun tanpa hak opsi
untuk kemudian digunakan oleh pihak atau nasabah yang membutuhkan barang modal
selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala atau berangsur.
Isi yang ada dalam Leasing Agreement, yaitu nama dan alamat Lessee, jenis barang
modal yang diinginkan, jumlah barang atau nilai barang yang dileasingkan, syarat-syarat
pembayaran, syarat-syarat kepemilikan dan lain sebagainya, biaya-biaya yang dikenakan,
sanksi-sanksi apabila Lessee tidak menepati janji yang telah disepakati dalam perjanjian
leasing.
3. Perencanaan pajak untuk sewa guna usaha dengan hak opsi dilakukan denga cara
memilih antara pembelian langsung atau melalui sewa guna usaha dengan hak opsi. Hal
yang perlu dilakukan dalam perencanaan pajak ini yakni :
a. Apabila membeli secara langsung maka jumlah yang dapat dibiayakan dalam rangka
menghitung penghasilan kena pajak adalah beban penyusutan;
b. Besarnya beban penyusutan antara lain ditentukan oleh metode penyusutan dan
umur ekonomis yang telah ditetapkan oleh peraturan perpajakan;
c. Apabila membeli secara sewa guna usaha, semua biaya yang dikeluarkan untuk
membayar sewa guna usaha tersebut dapat dibiayakan pada tahun yang besangkutan;
d. Masa sewa guna usah lebi pendek daripada umur ekonomis sehinga perusahaa dapat
membiayakan perolehan asset tetap lebih cepat dibandingkan apabila menggunakan
penyusutan atau upaya ini dapat dikatakan sebagai peyusutanyang dipercepat.
Contoh :
PT Mang Angga ingin melakukan pembelian mobiol box baru guna memperlancar
proses produksi, diketahui nilai mobil box tersebut sebesar 1 Milyar. PT Mang Angga
mencoba melihat ke toko langsung yakni ke PT DBA pro. Setelah berdiskusi mobil box
yang diinginkan PT. Mang Angga ditaksir memiliki umur ekonomis yakni selama 8
tahun. PT DBA Pro memberikan alternatif kepada PT Mang Angga yakni :
a. Menyewa mesin selama 4 tahun dengan nilai 900 juta yang dicicil setiap bulan
kemudian ditahun ke 5 PT Lty membeli mesin tersebut dengan harga 100 juta.
Tingkat bunga yang ditetapkan adalah sebesar 23% pertahun dengan tingkat
diskonto sebesar 20%.
b. Membeli mesin dengan nilai 1 Milyar
Perbandingan ketentuan antara undang-undang KUP dengan peraturan yang
terdapat dalam PSAK 73 yakni terkait dengan sewa guna usaha :
Berdasarkan ketentuan yang terdapat pada undang-undang KUP, terjadi perlakuan
yang berbeda antara komersial dan fiscal dimana secara komersial yang diatur dalam
PSAK 73 kegiatan sewa dinggap sebagai sewa guna usaha dengan hak opsi (finance
lease), namun perlakuan untuk perlakuan pajaknya atau secara fiscal trtap mrngacu pada
sewa guna usaha tanpa hak opsi (operating lease). Hal ini sesuai dengan penjelasan yang
terdapat dalam pasal 28 ayat (7) undang-undang KUP yang menyebutkan bahwa apabila
terdapat ketentuan pajak yang mengatur maka akan tetap mengikuti ketentuan
perpajakan.
4. Dalam praktik bisnis, umumnya pengusaha mengidentikan pembayaran pajak sebagai
beban sehingga akan meminimalkan beban tersebut guna mengoptimalkan laba.
Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan daya saing maka manajer wajib menekan
biaya seoptimal mungkin. Demikian pula dengan kewajiban membayar pajak, karena
biaya pajak akan menurunkan laba setelah pajak (after tax profit), tingkat
pengembalian (rate of return), dan arus kas (cash flows).

5.
a. Leasing tanpa hak opsi atau Leasing dengan hak opsi ?

Jawab :

Menurut saya jika saya sebagai seorang Tax Planner, akan menyarankan klien saya untuk
memilih sewa guna usaha dengan hak opsi. Baik itu klien yang sebagai lessor ataupun
lessee. Bagi lesse, sewa guna hak opsi menguntungkan karena dengan memilih sewa
guna dengan hak opsi, klien dapat mengakui adanya beban penyusutan yang berasal dati
nilai sisa (residual value) barang modal yang bersangkutan. Dengan adanya beban
penyusutan ini maka akan memperkecil jumlah penghasilan neto sebagai penghasilan kena
pajak. Selain itu klien tidak perlu memotong PPh pasal 23. Dan untuk klien sebagai lessor,
sewa guna usaha lebih menguntungkan karena dalam penyerahan jasanya tidak dikenakan
PPN.
b. Membeli barang modal secara tunai, membeli secara kredit, melalui leasing,
melalui pertukaran atau membangun sendiri ?

Jawab :

menurut saya yang lebih menguntungkan adalah jika WP memperoleh aset tetap dari
Leasing, karena apabila memberi secara langsung/tunai, membeli secara kredit, membuat
sendiri, dan pertukaran jumlah yang dapat dibiayakan dalam penghitungan pajak
penghasilan adalah beban penyusutan saja. Sedangkan jika membeli secara Leasing/Sewa
Guna usaha semua biaya yang dikeluarkan untuk membayar leasing/sewa guna usaha
tersebut dapat dibiayakan pada tahun yang bersangkutan. Walaupun leasing memakan
biaya yang mahal, namun penghematan pajaknya juga lebih besar, karena semua biaya
leasing dapat dibiayakan dan jangka waktu leasing lebih pendek dari umur ekonomis

c. Capital Lease atau Operating Lease (bagi Lessee) ?

Jawab :

Menurut saya sebagai tax planner, pihak lesse lebih baik memilih untuk melakukan
operating lease karena pencatatan aset perusahaan atau lini bisnis apa pun merupakan
salah satu pos atau komponen penting dalam jurnal akuntansi perusahaan. Poin ini kelak
akan digunakan sebagai bagian dari perhitungan pajak tahunan bisnis di akhir tahun
berjalan. Kendaraan yang didapatkan melalui operating lease tidak dihitung sebagai aset,
melainkan anggaran operasional perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai