Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Dasar Kesehatan Reproduksi Dan
Kesehatan Ibu Dan Anak
Disusun Oleh :
UNIVERSITAS TADULAKO
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu wa ta’ ala yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Pelayanan
Kontrasepsi Denagnn Berbagai Metode ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah Dasar Kesehatan Reproduksi Ibu Dan kesehatan Anak. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Pelayanan Kontrasepsi Dengan Berbagai
Metode bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu Elvaria Mantao, S.KM., M.PH, M.Kes
selaku dosen Pengampuh yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari, makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Masaingi, 11-12-2021
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR……………………………………………………………………………..............
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………………............................................
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………………...
1.3 Tujuan……………………………………………………………………………………….
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pelayanan Kontrasepsi Dengan Berbagai Metode Sederhana…………………...…………
2.2. Pelayanan Kontrasepsi Dengan Menggunakan Metode Modern……………….………….
2.3. Pelayanan Kontrasepsi Dengan Metode Oprasi…………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Keluarga berencana adalah usaha untuk mengukur jumlah dan jarak anak. Agar
mencapai hal tersebut maka dibuatlah beberapa cara atau alternative untuk
mencegah ataupun menunda kehamilan. Cara- cara tersebut diantaranya termasuk
kontrasepsi atau pencegahan kehamilan dan perencanaan keluarga. Keluarga
berencana merupakan salah satu pelayanan kesehatan prenvetif yang paling
dasardan utama bagai wanita .Meskipun tidak selalu diakui demikian, peningkatan
dan perluasan KB merupakan salah satu usaha untuk menurunkan angka kesakitan
dan kematiaan ibu yang sedemikian tinggi akibat kehamilan yang dialami oleh
wanita . Banyak wanita yang harus menentukan pemilihan alat kontrasepsi yang
sulit, tidak hanya karena terbatasnya jumlah metode yang tersedia tetapi juga
metode-metode tertentu mungkin tidak dapat diterima sehubungan dengan
kebijakan nasional KB . Kesehatan individual , dan seksualitas wanita atau biaya
untuk memperoleh kontrasepsi.
1.3. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Metode sederhan digunakan pada masa subur atau minggu subur yang dapat
diperhitungkan dan diajarkan . Metode KB sederhana adalah metode KB yang
digunakan tanpa bantuan dari orang lain .
a. Metode kalender Metode ini digunakan prinsip pantang berkala, yaitu tidak
melakukan masa subur istri. Untuk menentukan masa subur istri digunakan 3
patokan:
1) Ovulasi terjadi 14 hari kurang lebih sebelum haid yang akan datang
3) Ovum dapat hidup 24 jam setelah ovulasi Apabila konsepsi ingin dicegah koitus
harus dihindari sekurang – kurangnya selama tiga har( 72 jam ), yaitu 48 jam
sebelum ovulasi dan 24 jam setelah ovulasi . Metode ini hanya digunakan pada
wanita yang daur menstruasinya teratur.
3
kontraindikasinya yaitu : a) Pria dengan pengalaman ejakulasi dini b) Pria yang
mengalami kelainan fisik dan psikologis c) Perempuan yang mempunyai pasangan
yang sulit untuk diajak bekarjasama d) Pasangan yang kurang berkomunikasi
dengan baik Metode ini tidak dianjurkan dilakukan pada masa subur.
5
aerosol 20-30 menit sebelum digunakan. (2) Tempatkan container dengan posisi
keatas, letakkan aplikator untuk mengisi busa . (3) Sambil berbaring lakukan
insersi aplikator kedalam vagina mendekati serviks ,dorong sampai busa keluar. (4)
Aplikator segera dicuci dengan sabun dan air, tiriskan lalu keringkan .jangan
berbagi aplikator dengan orang lain. Cara menggunakan tablet vagina atau
supositoria (1) Cuci tangan sebelum membuka paket (2) Lepaskan tablet atau
supositoria (3) Sambil berbaring masukakan tablet vagina atau supositoria jauh
kedalam vagina. (4) Tunggu 10-15 menit sebelum berhubungan seksual. (5)
Sediakan selalu eksra pengadaan tablet vagina atau supositoria di tempat. Cara
menggunakan krim (1) Insersi kontrasepsi krim setelah dikemas didalam aplikator
sampai penuh, masukan kedalam vagina sampai mendekati serviks . (2) Tekan allat
pendorong sampai krim keluar , tidak perlu menunggu kerja krim. (3) Aplikator
hatus dicuci dengan sabun dan air berrsih sesuai dangan pencegahan infeksi untuk
alat- alat , tiriskan dan keringkan. (4) Untuk memudahkan pembersihan , pisahkan
bagian alat-alatnya . jangan berbagi aplikator dengan orang lain. (5) Sediakan
selalu ekstra penyediaan krim terutama apabila container kosong
1. Kontrasepsi hormonal
6
4) Menghambat perisrtaltik tuba , menyulitkan kosepsi. 5) Menghindari implantasi,
melalui perubahan struktur endometrium. 1) Kontrasepsi hormonal pil Konterepsi
hormonal pil telah mengalami penelitian panjang, sehingga sebagian besar wanita
dapat menerima tanpa kesulitan, dengan partun menstruasi normal serta durasi
antara 4-6 hari. Disamping durasi 4-6 hari masih terdapat partun menstruasi
wanita: a) Wanita tergolong durasi mestruasi kurang dari 4 hari, memerlukan pil
KB dengan efek estrogen tinggi. b) Wanita dengan durasi menstruasi lebih dari 6
hari memerlukan pil KB dengan efek estrogen rendah
Mekanisme kerja pil merupakan kombinasi kerja estrogen dan progestin .saat ini
tersedia3 variasi pil kombinasi :
b)Bifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormone aktif
estrogen / progestin dalam dua dosis yang berbeda , dan 7 tablet tanpa hormone
aktif.
7
seks. System kemasan pil KB diatur dengan system 28 dan system 22/21 (1)
System 28 yaitu peserta KB meminum pil tanpa berhenti. (2) System 22/21 yaitu
peserta KB berhenti minum pil selama 7-8 hari untuk mendapatkn kesempatan
menstruasi. Untuk memudahkan masyarakat pil KB system 28 banyak
dipergunakan karena mudah memberi penerangan , terutama pada mereka yang
berpendidikan rendah. Peserta pil merupakan peserta terbesar , sehingga
diharapkan keberhasilan yang tinggi. Untuk mencapai hasil yang baik, petunjuk
tentang penggunaan pil KB harus diterangkan .
Berikut petunjuk pemakaian pil KB : (1) Meminum pil KB dengan teratur. (2)
Bila lupa meminum pil KB maka harus diminum menjadi dua pil KB. (3) Bila
pendarahan tidak memerlukan perhatian karena baru beradaptasi. (4) Gangguan
dalam bentuk mual muntah sebaiknya diatasi. Bila komplikasi yangberat dalam
bentuk pendarahan dan mual berlebihan penderita harus konsultasi atau dtirujuk
kerumah sakit. Pedoman untuk pemberian pil KB, sebagai berikut : (1) Pada post
partum dapat memulai dengan Expulton yang mengandung komponen
progesterone, tidak menggangu pengeluaran ASI, efektif sampai laktasi dihentikan,
11 kesulitan dapat timbul seprti pendarahan spoting, dan tidak mendapatkan
mestruasi berkepanjangan. (2) Post abortus atau hari kelima mestruasi dapat
dipakai pil KB system sekuensial atau sytem kombinasi . (3) Ganti cara pemakaian
pil KB segera dapat mulai meminum pil KB dapat dipakai kombinasi atau
sekuensial , dapat terjadi partu menstruasi. Keuntungan Memakai Pil KB : (1) Bila
meminum pil KB sesuai dengan aturan maka kemungkinan akan berhasil 100 %.
(2) Dapat dipakai untuk beberapa macam masalah : (a) Ketegangan menjelang
menstruasi. (b) Pendarahan menstruasi yang tidak teratur. (c) Nyeri saat menstruasi
(d) Pengobatan pasangan mandul (3) Pengobatan penyakit endrometriosis . (4)
Dapat meningkkatkan libido. Kerugian Memakai Pil KB (1) Harus diminum secara
teratur. (2) Dalam waktu panjang menekan fungsi ovarium. (3) Penyulit ringan , (a)
Berat badan bertambah (b) Rambut rontok (c) Tumbuk akne (d) Mual sampai
muntah (4) Mempengaruhi fungsi hati dan ginjal. Pil KB tidak dianjurkan untuk
penderita tromboplebitis, tekanan darah tinggi ( systole>160mmHG atau diastole
>90mmHG), terdapat keganasan mamae, atau organ lainnya dan pada kehamilan.
Disamping itu juga tidak dianjurkan pada beberapa penderita seperti gangguan hati
, penyakit kencing manis ,penyakit gangguan mental ,oerdahan yang tidak jelas.
Beberapa obat mengurangin efektifitas pil KB seperti , Rifampisin, fenitoi,
8
barbiturate, griseofulvin, trisiklik, Antidepresan, ampisilin, penisilin, dan
tetrasiklin. Klien yang memakai obat- obatan tersebut untuk jangka panjang
sebaiknya gunakan pil kombinasi dengan 12 dosis etinil estradiol atau
menggunakan metode kontrasepsi lain
2) Suntikan KB
Ada tersedia dua jenis alat kontrasepsi suntikan yang mengandung progestin
yaitu sebagai berikut :
9
minggu Norigest: interval 8 minggu Cyclofem: interval 4 minggu Suntikan KB
cyclofem merupakan suntik KB masa depan, karena mempunyain keuntungan:
Diberikan setiap 4 minggu, peserta KB mendapatkan menstruasi, pemberian aman,
efektie dan relative murah
3) Implant KB
10
(a) Menimbulkan gangguan mestruasi yang tidak teratur
(i) Tekanan darah kurang dari 180/110mmHg, dengan masalah pembekuan darah .
(j) Tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang mengandung estrogen.
(k) Sering lupa menggunakan pil
11
(d) Terdapat komplikasi seperti pendarahan dan hematoma,inveksi dan tidak
semua implant dapat dikeluarkan
(a) Mekanisme kerja Sampai sekarang belum ada orang yang yakin dengan
bagaimana mekanisme kerja AKDR dan mencegah kehamilan. Ada yang
berpendapat bahwa AKDR sebagai benda asing yang menimbulkan reaksi radang
setempat,dengan sebutan leokosit yang dapat melarutkan blaskosit atau sperma .
Mekanisme kerja AKDR yang diteliti lewat tembaga mungkin berbeda.Tembaga
dalam konsentrasi kecil yang dikeluarkan kedalam rongga uterus selain
menimbulkan reaksi radang seperti AKDR biasa , juga menghambat khasiat
anhidrase karbon dan fosfotase alkalin. AKDR yang mengeluarkan hormone juga
menimbulkan lender serviks sehingga menghalangi sperma.
(b) Waktu pemasangan AKDR 16 Bidan harus merasa yakin bahwa klien tidak
hamil dan bebas dari inveksi vagina atau uterus saat akan memasang AKDR.
Beberapa dokter lebih suka memasa AKDR selama pasien mengalami priode
menstruasi. Melakukan pemasangan AKDR selama menstruasi dalam
menghilangkan resiko pemasangan AKDR kedalam uterus yang dalam keadaan
hamil, namun klien lebih rentanterkna infeksi. Selain itu, bila ada waktu menunggu
yang terlalu lama atau pasien tidak menyukai pemberi pelayanan kesehatan
melakukan pemeriksaan dan prosedur pelvic selama menstruasi , klien tersebut
akan kembali lagi .
12
(b) AKDR dapat efektif segera setelah pemasangan
(c) Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CuT 380 A dan tidak perlu
diganti)
(h) Dapat segera dipasang setelah melahirkan atau abortus ( apabila tidak ada
inveksi )
(i) Dapat digunakan samapai menoupose (satu tahun atau lebih dari haid terakhir )
(j) Tidak ada interaksi dengan obat
Kerugian :
(a) Efeksamping yang umum terjadi adalah perubahan siklus haid (umumnya pada
3 bulan pertama dan akan berkurang 17 setelah 3 bulan ) haid lebih lama dan
banyak pendarahan yang keluar atau spoting haid lebih sakit
(b) Komplikasi lain merasa sakit dan kejang selama tiga sampai lima hari setelah
pemasangan pendarahan berat pada waktu haid diantarannya menyebabkan anemia
pervorasi didinding uterus ( sangat jarang apabila pemasangan benar)
(d) Tidak baik digunakan pada wanita yang IMS atau suka berganti pasangan
(e) Penyakit radang panggul terjadi sesudah perempuan dengan IMS degan
memakai AKDR . PRP dapat menyebabkan invertilitasi
13
(f) Prosedur medis, termasuk pemeriksaan pelvis diperlukan dalam pemasangan
AKDR .sering kali perempuan merasa takut karena ketika dipasang akan sedikit
nyeri dan pendarahan.
(g) Klien tidak dapat melepas AKDR dengan sendiri. Petugas terlatih yang harus
melepasnya
(h) Setelah mengalami abortus dan tidak mengalami infeksi Yang tidak
diperkenankan menggunakan AKDR
(a) Sedang hamil (b) Pendarahan pervagina yang tidak diketahui (c) Sedang
menderita inveksi genetalia (d) Kelainan bawaan uterus yang abnormal atau tomor
jinak Rahim yang dapat mempengaruhi kovum uteri (e) Penyakit troboflas yang
ganas (f) Diketahui menderita TBC pelviks (g) Kanker alat genetalia 18 (h) Ukuran
rongga Rahim kurang dari 5 cm
14
b) Vasektomi ( metode oprasi pria ) Merupakan suatu metode kontrasepsi
operatif minor pada pria yang sangat aman , sederhana dan efektif, memerlukan
waktu yang sangat singkat dan tidak memerlukan anestesi umum
15
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
3.2. Saran
Dari hasil makalah yang penulis buat,kami sadar masih terdapat banyak
kekurangan. Untuk para pembaca tentunya penulis membutuhkan saran kritik yang
membangun untuk penulis yang berikutnya akan membuat penulis lebih baik
16
DAFTAR PUSTAKA
Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo. 2006
Cunningham FG. Mc. Donald CP, Gant FN, Leveno JK, Gilstrap CL. Family Planning. In :
Williams Obstetrics 19th ed. New Jersey : Pratice-Hall International Inc. 1993. 1321-1340.
Pedoman Diagnosis dan Terapi Obstetri dan Ginekologi, dr. I.M.S. Murah Manoe, Sp.OG., dr.
Syahrul Rauf, Sp.OG., dr. Hendrie Usmany, Sp.OG. (editors). Bagian / SMF Obstetri dan
Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Rumah Sakit Umum Pusat, dr.
Wahidin Sudirohusodo, Makassar, 1999. Pernoll LM, Benson CR. Contraception. In :
Benson CR,
Pernoll LM. Handbook of Obstetrics and Gynecology. 9th ed. New York : Mc. Graw-Hill
International Inc. 1993. 1321-1340. Saifuddin AB. Kontrasepsi. Dalam: Ilmu Kebidanan.
Ed. I. Jakarta : Yayasan Bina pustaka Sarwono Prawiroharjo. 1991. 915-921.
Saifuddin AB. Djajadilaga, Afandi B, Bimo. Kontrasepsi Oral. Dalam: Buku Acuan Nasional
Pelayanan Keluarga Berencana. Ed. I. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo. 1996. 8-25, 8-35. Speroff L, Glass RH, Kase NG, Oral Contraception.
In : Clinical Gynecologic Endocrinology and Infertility. 5th ed. Baltimore : Williams and
Wilkins. 1994: 715-763.
17