Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

“Pelayanan Kontrasepsi Dengan Berbagai Metode”

Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Dasar Kesehatan Reproduksi Dan
Kesehatan Ibu Dan Anak

Dosen Pengampuh : Elvaria Mantao, S.KM., M.PH

Disusun Oleh :

Audry Qirana Musa A.K P10120255

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS TADULAKO

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu wa ta’ ala yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Pelayanan
Kontrasepsi Denagnn Berbagai Metode ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah Dasar Kesehatan Reproduksi Ibu Dan kesehatan Anak. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Pelayanan Kontrasepsi Dengan Berbagai
Metode bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu Elvaria Mantao, S.KM., M.PH, M.Kes
selaku dosen Pengampuh yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari, makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Masaingi, 11-12-2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR……………………………………………………………………………..............

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………………............................................
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………………...
1.3 Tujuan……………………………………………………………………………………….

BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pelayanan Kontrasepsi Dengan Berbagai Metode Sederhana…………………...…………
2.2. Pelayanan Kontrasepsi Dengan Menggunakan Metode Modern……………….………….
2.3. Pelayanan Kontrasepsi Dengan Metode Oprasi…………………………………………….

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan………………………………………………………….....................................
3.2 Saran…………………………………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masalah utama yang sedang dihadapi negara-negara yang sedang berkembang


termasuk Indonesia adalah masih tingginya laju pertumbuhan penduduk dan
kurang seimbangnya penyebaran dan struktur umur penduduk. Keadaan penduduk
yang demikian telah mempersulit usaha peningkatan dan pemerataan kesejahteraan
rakyat. Semakin tinggi pertumbuhan penduduk semakin besar usaha yang
diperlukan untuk mempertahankan tingkat tertentu kesejahteraan rakyat (Badan
Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, 2004).

Keluarga berencana adalah usaha untuk mengukur jumlah dan jarak anak. Agar
mencapai hal tersebut maka dibuatlah beberapa cara atau alternative untuk
mencegah ataupun menunda kehamilan. Cara- cara tersebut diantaranya termasuk
kontrasepsi atau pencegahan kehamilan dan perencanaan keluarga. Keluarga
berencana merupakan salah satu pelayanan kesehatan prenvetif yang paling
dasardan utama bagai wanita .Meskipun tidak selalu diakui demikian, peningkatan
dan perluasan KB merupakan salah satu usaha untuk menurunkan angka kesakitan
dan kematiaan ibu yang sedemikian tinggi akibat kehamilan yang dialami oleh
wanita . Banyak wanita yang harus menentukan pemilihan alat kontrasepsi yang
sulit, tidak hanya karena terbatasnya jumlah metode yang tersedia tetapi juga
metode-metode tertentu mungkin tidak dapat diterima sehubungan dengan
kebijakan nasional KB . Kesehatan individual , dan seksualitas wanita atau biaya
untuk memperoleh kontrasepsi.

Sebelum ibu memilih alat kontrasepsi sebaiknya mencari informasi terlebih


dahulu tentang cara-cara KB berdasarkan informasi yang lengkap benar dan akurat.
Semua metode kontrasepsi mempunyai efek samping yang harus diketahui
akseptor sebelum memakainya .Ada bermacam-macam jenis kontrasepsi yang ada
sehingga ibu harus menetukan pilihan kontrasepsi yang dianggap sesuai.

1.2. Rumusan Masalah

• Bagaimana pelayanan kontrasepsi dengan menggunakan metode sederhana


• Bagaimana pelayanan kontrasepsi dengan menggunakan metode modern
1
• Bagaimana pelayanan kontrasepsi dengan menggunakan metode oprasi

1.3. Tujuan

• Untuk mengetahui pelayanan kontrasepsi dengan menggunakan metode


sederhana
• Untuk mengetahui pelayanan kontrasepsi dengan menggunakan metode
modern
• Untuk mengetahui pelayanan kontrasepsi dengan menggunakan metode
oprasi

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Bentuk pelayanan kontrasepsi dengan metode sederhana

Metode sederhan digunakan pada masa subur atau minggu subur yang dapat
diperhitungkan dan diajarkan . Metode KB sederhana adalah metode KB yang
digunakan tanpa bantuan dari orang lain .

1. Metode sederhana tanpa alat kontrasepsi alamiah

a. Metode kalender Metode ini digunakan prinsip pantang berkala, yaitu tidak
melakukan masa subur istri. Untuk menentukan masa subur istri digunakan 3
patokan:

1) Ovulasi terjadi 14 hari kurang lebih sebelum haid yang akan datang

2) Sperma dapat hidup selama 48 jam setelah ejakulasi

3) Ovum dapat hidup 24 jam setelah ovulasi Apabila konsepsi ingin dicegah koitus
harus dihindari sekurang – kurangnya selama tiga har( 72 jam ), yaitu 48 jam
sebelum ovulasi dan 24 jam setelah ovulasi . Metode ini hanya digunakan pada
wanita yang daur menstruasinya teratur.

b. Koitus interuptus ( senggama terputus ) Cara kerjanya adalah dengan cara


mengeluarkan alat kelamin pria (penis) sebelum ejakulasi sehingga sperma tidak
masuk kedalam vagina dan kehamilan dapat dicegah. Manfaat dari metode ini
yaitu tidak mengganggu produksi ASI, tidak ada efek samping , dapat digunakan
setiap waktu, tidak membutuhkan biaya , meningkatkan keterlibatan pria dalam
KB dan memungkinkan hubungan lebih dekat dan pengertian yang sangat dekat
antar pasangan. Indikasi dala metode ini adalah : a) Pria yang ingin berpartisipasi
dalam KB b) Pasangan yang taat beragama atau mempunyai alasan filosofi untuk
tidak menggunkan metode-metode lain. c) Pasangan yang memerlukan metode
sementara sambil menunggu metode yang lain d) Pasangan yang menggunakan
kontrasepsi segera. e) Pasangan yang menggunakan metode pendukung. f)
Pasangan yang melakukan hubungan seksual tidak teratur. 4 Selain itu adapuala

3
kontraindikasinya yaitu : a) Pria dengan pengalaman ejakulasi dini b) Pria yang
mengalami kelainan fisik dan psikologis c) Perempuan yang mempunyai pasangan
yang sulit untuk diajak bekarjasama d) Pasangan yang kurang berkomunikasi
dengan baik Metode ini tidak dianjurkan dilakukan pada masa subur.

2. Metode sederhana dengan alat Mekanisme /barier 1) Kondom Prinsipnya yaitu


menghalangi masuknya sperma kedalam vagina sehingga pertumbuhan dapat
dicegah. Ada 2 jenis kondom yaitu kondom yang terbuat dari karet dan usus
domba ,dan kondom karet lebih elastis dan murah sehingga banyak digunakan.
Secara teoritis kegagalan kondom hanya terjadi jika kondom tersebut sobek karena
kurang hati-hati, pelumas kurang , atau karena tekanan pada waktu ejakulasi .
Keuntungan dari penggunaan kondom yaitu murah, mudah didapat , tidak
memerlukan pengawasan , dan mengurangi kemungkinan penyakit menular
kelamin. Pada jumlah kecil kasus tersebut terdapat alergi terhadap kondom karet.

Terdapat 2 model kondom : a) Kondom untuk pria Kondom untuk pria


merupakan bahan karet (lateks) polioretan (plastic) atau bahan yang sejenis yang
kuat , tipis dan elastis .Benda tersebut ditarik menutupi penis yang sedang ereksi
untuk menampung semen selama ejakulasi dan mencegah sperma masuk kedalam
vagina. Selaput kondom yang tebuat dari bahan alami sebagai alat untuk mencega
kehamilan. b) Kondom untuk wanita ( Diafragma ) Terbuat dari lapisan poliuretan
tipis dengan cincin dalam yang fleksibel dandapat digerakan pada ujung yang
tertutup 5 yang dimasukan kedalam vagina, dan cincin yang kaku lebih besar pada
ujung yang lebih terbuka dibagiaan depan yang tetap berada didalam vagina dan
terlindungi intoitus. Kondom wanita hanya memiliki satu ukuran dan tidak perlu
dipasang oleh pemberi pelayanan kesehatan professional. kondom tersebut harus
dilumasi terlebih dahulu dan tersedia sekaligus pelumas tambahan . Pelumas dapat
digunakan bersa dengan pemakaian kondom . Untuk memasukan kondom wanita
tekan cincin kondom yang berbeda didalam ujung tertutup kondom , kemudian di
ujung berselubung yang tertutup dimasukan kedalam vagina sedalam mungkin
untuk memasukannya melewati tulang pubis. Setelah melakukan hubungan seksual
dan sebelum berdiri wanita tersebut harus menekan dan memutar cincin terluar
untuk menjaga semen yang masuk tetap berada didalam kondom, kemudian
dengan perlahan keluarkan kondom dan buang. Kondom dapat dimasukan kedalam
vagina selama 8 jam, terutama selama berhubungan seksual,tetapi harus
ditempatkan sebelum penis genetalia eksterna wanitajika tujuannya untuk
4
mencegah kehamilan dan infeksi. Keluhan yang sering muncul pada pengguna
kondom wanita dan pasangan suami istri dapat merasakan cinci pada bagian dalam
kondom , cincin bagian luar menekan kedalam vagina , selubung kondom terbawa
dan bergerak-gerak bersama penis selama berhubungan seksual. Mengecek
penempatan kondom yang benar dengan memberikan pelumas tambahan
merupakan sebagian penyelesaiaan masalah yang muncul pada kondom pengguna
wanita. Kimiawi Spermidisa Spermidesa adalah bahan kimiawi ( biasanya
nonoksinol) yang digunakan untuk menonaktifkan atau 6 membunuh sperma .
Dikemas dalam bentukaerosol (busa), tablet vaginal, suposutaria, atau dissolvable
film dan krim.

Cara kerjanya adalah dengan cara menyebabkan sel sperma terpecah


,memperlambat pergerakan sperma dan menurunkan kemampuan pembuahan disel
telur. Ada beberapa pemilihan spermidisa antara lain : (1) Busa aerosol afektif
segera setelah insersi (2) Busa spermidisa dianjurkan apabila penggunanya hanya
sebagai metide kontrasepsi. (3) Tablet vagina , supositoria , dan film penggunanya
disarankan menunggu 10-15 menit sebelum hubungan seksual. (4) Jenis
spermidisabiasanya hanya digunakan diafragma. Manfaat dari pemakaian
spermidisa efektif seketika , tidak memngganggu produksi ASI,sebagai pendukung
metode lain , tidak menggangu kesehatan, tidak mempengaruhi sistemik , medah
digunakan ,meningkatkan lubrikasi selama hubungan seksual , dan tidak
menggunakan resep dokter atau pemeriksaan khusus. Selain itu ada juga
kelemahan dalam menggunakan spermidisa yaitu : (1) Efektifitas kurang ( 3-21
kehamilan per 100 perempuan per tahun pertama). (2) Efektifitas sebangai
kontrasepsi bergantung pada kepatuhan mengikuti cara penggunaan. (3)
Ketergantungan pengguna dari motivasi yang berkelanjutan, yaitu dengan
menggunakakannya setiap hubungan seksual. (4) Pengguna harus menunggu 10-15
menit sebelum berhubungan seksual( tablet busa vagina,suposutaria, dan film) (5)
Efektifitas aplikasi hanya 1- 2 jam. Seleksi pasien menggunakan spermisida Sesuai
untuk wanita dengan kreteria Tidak sesuai untuk wanita Tidak menyukai alat
kontrasepsi Berdasarkan umur masalah kesehatan 7 hormonal,perokok usiadiatas
35 tahun kehamilan dengan beresiko Tidak menyukai AKDR Saluran uretra
terinfeksi Menyusui dan perlu alat kontasepsi Mempunyai riwayat kecanduaan
Menggunakan metode sederhana sambilmenggunakan metode yang lain Ingin
menggunakan metode efektif Cara menggunakan aerosol (busa) (1) Kocok tempat

5
aerosol 20-30 menit sebelum digunakan. (2) Tempatkan container dengan posisi
keatas, letakkan aplikator untuk mengisi busa . (3) Sambil berbaring lakukan
insersi aplikator kedalam vagina mendekati serviks ,dorong sampai busa keluar. (4)
Aplikator segera dicuci dengan sabun dan air, tiriskan lalu keringkan .jangan
berbagi aplikator dengan orang lain. Cara menggunakan tablet vagina atau
supositoria (1) Cuci tangan sebelum membuka paket (2) Lepaskan tablet atau
supositoria (3) Sambil berbaring masukakan tablet vagina atau supositoria jauh
kedalam vagina. (4) Tunggu 10-15 menit sebelum berhubungan seksual. (5)
Sediakan selalu eksra pengadaan tablet vagina atau supositoria di tempat. Cara
menggunakan krim (1) Insersi kontrasepsi krim setelah dikemas didalam aplikator
sampai penuh, masukan kedalam vagina sampai mendekati serviks . (2) Tekan allat
pendorong sampai krim keluar , tidak perlu menunggu kerja krim. (3) Aplikator
hatus dicuci dengan sabun dan air berrsih sesuai dangan pencegahan infeksi untuk
alat- alat , tiriskan dan keringkan. (4) Untuk memudahkan pembersihan , pisahkan
bagian alat-alatnya . jangan berbagi aplikator dengan orang lain. (5) Sediakan
selalu ekstra penyediaan krim terutama apabila container kosong

2.2. Pelayanan kontrasepsi dengan metode modern

1. Kontrasepsi hormonal

Perkembangan ilmu pengetahuaan dan teknologi hormonal telah mempelajari


bahwa ekstrogen dan progesterone memberikan umpan balik terhadapkelenjar
hipofisis melalui hipotalamus sehingga terjadi hambatan terhadap perkembangan
folikel dan proses ovulasi. Melalui hipotalamus dan hipofisis , ekstrogen dapat
menghambat pengeluaran follicle stimulating hormone (FSH) sehingga
perkembangan dan kematangan folikel de graaf tidak terjadi . Disamping itu
progesterone dapat menghambat pengeluaran hormone luteinizing hormone (LH).
Ekstrogen mempercepat peristaltic tuba sehingga hasil konsepsi mencapai uterus
endometrium yang belum siap untuk menerima implantasi.

Fungsi komponen progesterone : 1) Rangsangan balik kehipotalamus dan


hipofisis sehingga pengeluaran LH tidak terjadi dan menghambat ovulasi. 2)
Progesterone mengubah endrometrium , sehingga kualitas spermatozoa tidak
berlangsung 3) Mengentalkan lender serviks sehingga sulit ditembus spermatozoa .

6
4) Menghambat perisrtaltik tuba , menyulitkan kosepsi. 5) Menghindari implantasi,
melalui perubahan struktur endometrium. 1) Kontrasepsi hormonal pil Konterepsi
hormonal pil telah mengalami penelitian panjang, sehingga sebagian besar wanita
dapat menerima tanpa kesulitan, dengan partun menstruasi normal serta durasi
antara 4-6 hari. Disamping durasi 4-6 hari masih terdapat partun menstruasi
wanita: a) Wanita tergolong durasi mestruasi kurang dari 4 hari, memerlukan pil
KB dengan efek estrogen tinggi. b) Wanita dengan durasi menstruasi lebih dari 6
hari memerlukan pil KB dengan efek estrogen rendah

Mekanisme kerja pil merupakan kombinasi kerja estrogen dan progestin .saat ini
tersedia3 variasi pil kombinasi :

a)Monofasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormone


aktif estrogen/progestindalam dosis yang sama, dengan 7 tablet tanpa hormone
aktif.

b)Bifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormone aktif
estrogen / progestin dalam dua dosis yang berbeda , dan 7 tablet tanpa hormone
aktif.

c)Trifasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormone


estrogen / progestin dalam tiga dosos yang berbeda , dan 7 tablet tanpa hormone
aktif. Sifat khas kontrasepsi hormonal adalah sebagai berikut :

a) Komponen estrogen menyebabkan mudah tersinggung, tegang, retensi air dan


garam, berat badan bertambah, nyeri pada kepala, pendarahan banyak pada saat
menstruasi, meningkatkan pengeluaran leukorea , menimbulkan pelunakan serviks.
b) Komponen progesterone menyebanbkna payudara tegang , kulit dan rambut
kering, menstruasi berkurang, kaki dan tangan sering kram .

Macam- macam pil KB Berbagai pabrik farmasi mengeluarkan pil KB


sebangai berikut : a) Pil kombinasi yang sejak semula telah terdapat kombinasi
komponen progesterone / estrogen. b) Pil sekuensial 10 (1) Pil ini mengandung
komponen yang disesuaikan dengan hormonal tubuh. (2) Dua belas pil pertama
hanya mengandung estrogen. (3) Pil ke-13 dan seterusnya merupakan pil
kombinasi. c) Progesterone : hanya mengandung progesterone dan digunakan
untuk ibu post partum. d) KB darurat hormonal digunakan segera setelah hubungan

7
seks. System kemasan pil KB diatur dengan system 28 dan system 22/21 (1)
System 28 yaitu peserta KB meminum pil tanpa berhenti. (2) System 22/21 yaitu
peserta KB berhenti minum pil selama 7-8 hari untuk mendapatkn kesempatan
menstruasi. Untuk memudahkan masyarakat pil KB system 28 banyak
dipergunakan karena mudah memberi penerangan , terutama pada mereka yang
berpendidikan rendah. Peserta pil merupakan peserta terbesar , sehingga
diharapkan keberhasilan yang tinggi. Untuk mencapai hasil yang baik, petunjuk
tentang penggunaan pil KB harus diterangkan .

Berikut petunjuk pemakaian pil KB : (1) Meminum pil KB dengan teratur. (2)
Bila lupa meminum pil KB maka harus diminum menjadi dua pil KB. (3) Bila
pendarahan tidak memerlukan perhatian karena baru beradaptasi. (4) Gangguan
dalam bentuk mual muntah sebaiknya diatasi. Bila komplikasi yangberat dalam
bentuk pendarahan dan mual berlebihan penderita harus konsultasi atau dtirujuk
kerumah sakit. Pedoman untuk pemberian pil KB, sebagai berikut : (1) Pada post
partum dapat memulai dengan Expulton yang mengandung komponen
progesterone, tidak menggangu pengeluaran ASI, efektif sampai laktasi dihentikan,
11 kesulitan dapat timbul seprti pendarahan spoting, dan tidak mendapatkan
mestruasi berkepanjangan. (2) Post abortus atau hari kelima mestruasi dapat
dipakai pil KB system sekuensial atau sytem kombinasi . (3) Ganti cara pemakaian
pil KB segera dapat mulai meminum pil KB dapat dipakai kombinasi atau
sekuensial , dapat terjadi partu menstruasi. Keuntungan Memakai Pil KB : (1) Bila
meminum pil KB sesuai dengan aturan maka kemungkinan akan berhasil 100 %.
(2) Dapat dipakai untuk beberapa macam masalah : (a) Ketegangan menjelang
menstruasi. (b) Pendarahan menstruasi yang tidak teratur. (c) Nyeri saat menstruasi
(d) Pengobatan pasangan mandul (3) Pengobatan penyakit endrometriosis . (4)
Dapat meningkkatkan libido. Kerugian Memakai Pil KB (1) Harus diminum secara
teratur. (2) Dalam waktu panjang menekan fungsi ovarium. (3) Penyulit ringan , (a)
Berat badan bertambah (b) Rambut rontok (c) Tumbuk akne (d) Mual sampai
muntah (4) Mempengaruhi fungsi hati dan ginjal. Pil KB tidak dianjurkan untuk
penderita tromboplebitis, tekanan darah tinggi ( systole>160mmHG atau diastole
>90mmHG), terdapat keganasan mamae, atau organ lainnya dan pada kehamilan.
Disamping itu juga tidak dianjurkan pada beberapa penderita seperti gangguan hati
, penyakit kencing manis ,penyakit gangguan mental ,oerdahan yang tidak jelas.
Beberapa obat mengurangin efektifitas pil KB seperti , Rifampisin, fenitoi,

8
barbiturate, griseofulvin, trisiklik, Antidepresan, ampisilin, penisilin, dan
tetrasiklin. Klien yang memakai obat- obatan tersebut untuk jangka panjang
sebaiknya gunakan pil kombinasi dengan 12 dosis etinil estradiol atau
menggunakan metode kontrasepsi lain

2) Suntikan KB

Metode suntukan KB telah menjadi gerakan keluarga berencana nasional serta


peminatnya semakin bertambah. Tinnginya peminat suntikan KB oleh karenanya
aman , sederhana, efektif , tidak menimbulkan gangguan dan dapat digunakan
paska persalinan.

Ada tersedia dua jenis alat kontrasepsi suntikan yang mengandung progestin
yaitu sebagai berikut :

a) Depomendroksiprogesteron asetat (DMPA), mengandung 150 mg DMPA yang


diberi setiap bulan dengan cara disuntik intramuscular 9 di daerah bokong ).

b) Depo neuretisteron enantat ( Depo Noriterat ) , mengandung 200 mg noretindron


, diberikan setiap dua bulan dengan cara disuntik intramuscular . Mekanisme kerja
komponen progesterone adalah : (1) Menghalangi pengeluaran FSH dan LH
sehingga tidak terjadi pelepasan ovum. (2) Mengentalkan lender serviks sehingga
sulit ditembus oleh spermatozoa (3) Perubahan peristaltic tuba falopi sehingga
konsepsi dihambat (4) Mengubah suasana endrometrium sehingga tidak sempurna
untuk implantasi dan hasil konsepsi . Keuntungan menggunakan KB suntik : a)
Pemberiaanya sederhana setiap 8-12 minggu b) Tingkat efektifitas tinggi c)
Hubungan seksual dcengan menggunakan KB bebas d) Pengawasan medis yang
ringan e) Dapat dipakai paska persalinan, paska keguguran ,paska menstruasi f)
Tidak mengganggu laktasi dan tumbuh kembang bayi Kerugian suntik KB yaitu
pendaraha yang tidak menentu , terjadi amonera yang berkepanjangan dan masih
terjadi kemungkinan hamil. 13 Kapan suntik KB diberikan : a) Paska persalinan (1)
Segera seketika masih dirumah sakit (2) Jadwal suntik berikutnya b) Paska
arbortus (1) Segera setelah perawatan (2) Jadwal suntikan diperhitungkan c)
Interval (1) Hari kelima mestruasi (2) Jadwal waktu diperhitungkan Jadwal waktu
suntikan berikutnya diperhitungkan dengan pedoman : Depoprovera : interval 12

9
minggu Norigest: interval 8 minggu Cyclofem: interval 4 minggu Suntikan KB
cyclofem merupakan suntik KB masa depan, karena mempunyain keuntungan:
Diberikan setiap 4 minggu, peserta KB mendapatkan menstruasi, pemberian aman,
efektie dan relative murah

3) Implant KB

Implant KB dikenalkan diindonesia sejak 1982 dan dapat diterima masyarakat


Indonesia sehingga Indonesia merupakan Negara terbesar pemakai implant KB.
Susuk KB disebut alat KB bawah kulit (AKBK). Kini sedang diuji coba implant
KB satu kapsul yang disebut implanon. Teknik pemasangan impalant KB.
Rekayasa tempat pemasangan dengan tepat seperti pada kipas terbuka tempat
pemasangan di lengan kiri atas, dipatrirasa dengan lidokail 2 % dibuat insisi kecil ,
sehingga trocar masuk . Trocar ditusukan subcutan sampai batasnya kapsul
dimasukan kedalam trocar, dan didorong dengan digunakan alat pendorong sampai
terasa tertahan untuk menempatkan kapsul ,trocar ditarik keluar untuk meyakinkan
bahwa kapsul telah ditempatnya alat pendorong dimasukan sampai terasa tidak ada
tertahan . Setelah 6 kapsul dipasang bekas insisi ditutup dengan tensoplas ( band
aid). 14 Mekanisme kerja implant KB Setiap kapsul mengandung 36 mgr
levonorgestrel yang akan dikeluarkan setiap harinya sebanyak 80 mcg. Konsep
mekanisme kerjanya sebagai progesterone yang dapat menghalangi pengeluaran
LH sehingga tidak terjadi ovulasi, mengentalkan lender servisk dan menghalangi
migrasi spermatozoa dan menyebabkan situasi endrometrium tidak siap menjadi
tempat nidasi.

Keuntungan menggunakan KB implant

(a) Dipasang selama 5 tahun

(b) Control medis ringan

(c) Dapat dilayani didaerah perdesaan

(d) Penyulit medis tidak terlalu tinggi

(e) Biaya ringan

Kerugian metode KB implant

10
(a) Menimbulkan gangguan mestruasi yang tidak teratur

(b) Berat badan bertambah

(c) Menimbulkan akne ketegangan payudara

(d) liang senggama terasa kering .

Yang boleh menggunakn KB implant adalah :

(a) Usia reproduksi

(b) Telah memiliki anak atau belum

(c) Menghendaki kontrasepsi yang memiliki efektifitas tinggi dan menghendaki


pencegahan kehamilan dalam masa waktu yang panjang.

(d) Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi

(e) Paska persalinan dan menyusui

(f) Paska keguguran

(g) Tidak meminginkan mempunyai anak lagi tapi menolak sterilisasi

(h) Riwayat kehamilan etopik

(i) Tekanan darah kurang dari 180/110mmHg, dengan masalah pembekuan darah .
(j) Tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang mengandung estrogen.
(k) Sering lupa menggunakan pil

Keinginan peserta KB untuk mencabut implant dengan alasan ingin


mempunyai anak lagi dan terjadi pendarahan atau gangguan mestruasi , kendala
yang ditemukan saat pencabutan adalah :

(a) Pemasangan terlalu dalam

(b) Pemasanga implant tidak teratur

(c) Pemasangan yang berjauhan

11
(d) Terdapat komplikasi seperti pendarahan dan hematoma,inveksi dan tidak
semua implant dapat dikeluarkan

(e) Biaya untuk mencabut implant besar

4) Alat kontrasepsi dalam Rahim (AKDR)

(a) Mekanisme kerja Sampai sekarang belum ada orang yang yakin dengan
bagaimana mekanisme kerja AKDR dan mencegah kehamilan. Ada yang
berpendapat bahwa AKDR sebagai benda asing yang menimbulkan reaksi radang
setempat,dengan sebutan leokosit yang dapat melarutkan blaskosit atau sperma .
Mekanisme kerja AKDR yang diteliti lewat tembaga mungkin berbeda.Tembaga
dalam konsentrasi kecil yang dikeluarkan kedalam rongga uterus selain
menimbulkan reaksi radang seperti AKDR biasa , juga menghambat khasiat
anhidrase karbon dan fosfotase alkalin. AKDR yang mengeluarkan hormone juga
menimbulkan lender serviks sehingga menghalangi sperma.

(b) Waktu pemasangan AKDR 16 Bidan harus merasa yakin bahwa klien tidak
hamil dan bebas dari inveksi vagina atau uterus saat akan memasang AKDR.
Beberapa dokter lebih suka memasa AKDR selama pasien mengalami priode
menstruasi. Melakukan pemasangan AKDR selama menstruasi dalam
menghilangkan resiko pemasangan AKDR kedalam uterus yang dalam keadaan
hamil, namun klien lebih rentanterkna infeksi. Selain itu, bila ada waktu menunggu
yang terlalu lama atau pasien tidak menyukai pemberi pelayanan kesehatan
melakukan pemeriksaan dan prosedur pelvic selama menstruasi , klien tersebut
akan kembali lagi .

Pada kenyataannya , pemasangan AKDR dilakukan dalam masamasa


menstruasi . Namun bidan harus bener-benar yakin tentang riwayat hubungan
seksual dan penggunaan alat kontrasepsi klien sebelum membuat keputusan untuk
memasang AKDR pada saat menstruasi atau beberapa hari kemudian. Angka
kejadian AKDR terlepas spontan lebih rendah bila AKDR tidak dipasang saat
menstruasi. Keuntungan :

(a) Sebagai kontrasepsi efektifitasnya tinggi , sangat efektif

12
(b) AKDR dapat efektif segera setelah pemasangan

(c) Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CuT 380 A dan tidak perlu
diganti)

(d) Sangat efektif karena tidak perlu mengingat

(e) Tidak mempengaruhi hubungan seksual

(f) Tidak ada efek samping hormonal

(g) Tidak mempengaruhi volume ASI

(h) Dapat segera dipasang setelah melahirkan atau abortus ( apabila tidak ada
inveksi )

(i) Dapat digunakan samapai menoupose (satu tahun atau lebih dari haid terakhir )
(j) Tidak ada interaksi dengan obat

(k) Membantu peencegahan kehamilan ektopik

Kerugian :

(a) Efeksamping yang umum terjadi adalah perubahan siklus haid (umumnya pada
3 bulan pertama dan akan berkurang 17 setelah 3 bulan ) haid lebih lama dan
banyak pendarahan yang keluar atau spoting haid lebih sakit

(b) Komplikasi lain merasa sakit dan kejang selama tiga sampai lima hari setelah
pemasangan pendarahan berat pada waktu haid diantarannya menyebabkan anemia
pervorasi didinding uterus ( sangat jarang apabila pemasangan benar)

(c) Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS

(d) Tidak baik digunakan pada wanita yang IMS atau suka berganti pasangan

(e) Penyakit radang panggul terjadi sesudah perempuan dengan IMS degan
memakai AKDR . PRP dapat menyebabkan invertilitasi

13
(f) Prosedur medis, termasuk pemeriksaan pelvis diperlukan dalam pemasangan
AKDR .sering kali perempuan merasa takut karena ketika dipasang akan sedikit
nyeri dan pendarahan.

(g) Klien tidak dapat melepas AKDR dengan sendiri. Petugas terlatih yang harus
melepasnya

(h) Tidak mencegah kehamilan ektopik , fungsinya untuk mencegah kehamilan


normal Persyaratan pemakaian yang dapat digunakan :

(a) Usia reproduktif

(b) Keadaan nulipara

(c) Menginginkan alat kontrasepsi dalam jangka waktu yang panjang

(d) Menyusui dan ingin menggunakan alat kontrasepsi

(e) Setelah melahirkan dan tidak menyusui bayinya

(f) Resiko rendah IMS

(g) Tidak menghendaki metode hormonal

(h) Setelah mengalami abortus dan tidak mengalami infeksi Yang tidak
diperkenankan menggunakan AKDR

(a) Sedang hamil (b) Pendarahan pervagina yang tidak diketahui (c) Sedang
menderita inveksi genetalia (d) Kelainan bawaan uterus yang abnormal atau tomor
jinak Rahim yang dapat mempengaruhi kovum uteri (e) Penyakit troboflas yang
ganas (f) Diketahui menderita TBC pelviks (g) Kanker alat genetalia 18 (h) Ukuran
rongga Rahim kurang dari 5 cm

2.3. Pelayanan Kontrasepsi Dengan Metode Oprasi

a) Tubektomi ( metode oprasi wanita ) Tobektomi pada wanita adalah tindakan


yang dilakukan pada kedua saluran telur wanita yang mengakibatkan orang yang
bersangkutan tidak memiliki keturunan lagi .kontrasepsi ini digunakan untuk
jangka waktu panjang

14
b) Vasektomi ( metode oprasi pria ) Merupakan suatu metode kontrasepsi
operatif minor pada pria yang sangat aman , sederhana dan efektif, memerlukan
waktu yang sangat singkat dan tidak memerlukan anestesi umum

15
BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Ada 3 macam metode pelayanan kontrasepsi yang dapat digunakan yaitu :

1. Pelayanan Kontrasepsi dengan Menggunakan Metode Sederhana

2. Pelayanan Kontrasepsi dengan Menggunakan Metode Modern

3. Pelayanan Kontrasepsi dengan metode oprasi Kemudian ada berbagai macam


pilihan untuk jenis alat kontrasepsi yaitu dimulai dari kondom, pil, suntik, inflat
bahkan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR). Semua dapat disesuaikan dengan
kebutuhan kemampuan dan juga kemauan dari pihak klien. Karena untuk diketahui
bahwa semua alat kontrasepsi ini dengan cara penggunaan apapun pasti memiliki
keuntungan dan kerugian masing-masing.

3.2. Saran

Dari hasil makalah yang penulis buat,kami sadar masih terdapat banyak
kekurangan. Untuk para pembaca tentunya penulis membutuhkan saran kritik yang
membangun untuk penulis yang berikutnya akan membuat penulis lebih baik

16
DAFTAR PUSTAKA
Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo. 2006

Cunningham FG. Mc. Donald CP, Gant FN, Leveno JK, Gilstrap CL. Family Planning. In :
Williams Obstetrics 19th ed. New Jersey : Pratice-Hall International Inc. 1993. 1321-1340.

Notodiharjo, Riano. 2002. Reproduksi, Kontrasepsi, dan Keluarga Berencana. Yogyakarta:


Kanisius.

Pedoman Diagnosis dan Terapi Obstetri dan Ginekologi, dr. I.M.S. Murah Manoe, Sp.OG., dr.
Syahrul Rauf, Sp.OG., dr. Hendrie Usmany, Sp.OG. (editors). Bagian / SMF Obstetri dan
Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Rumah Sakit Umum Pusat, dr.
Wahidin Sudirohusodo, Makassar, 1999. Pernoll LM, Benson CR. Contraception. In :
Benson CR,

Pernoll LM. Handbook of Obstetrics and Gynecology. 9th ed. New York : Mc. Graw-Hill
International Inc. 1993. 1321-1340. Saifuddin AB. Kontrasepsi. Dalam: Ilmu Kebidanan.
Ed. I. Jakarta : Yayasan Bina pustaka Sarwono Prawiroharjo. 1991. 915-921.

Saifuddin AB. Djajadilaga, Afandi B, Bimo. Kontrasepsi Oral. Dalam: Buku Acuan Nasional
Pelayanan Keluarga Berencana. Ed. I. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka

Sarwono Prawirohardjo. 1996. 8-25, 8-35. Speroff L, Glass RH, Kase NG, Oral Contraception.
In : Clinical Gynecologic Endocrinology and Infertility. 5th ed. Baltimore : Williams and
Wilkins. 1994: 715-763.

17

Anda mungkin juga menyukai