Anda di halaman 1dari 4

NAMA : AUDRY QIRANA MUSA A.

NIM : P10120255

Kesehatan Masayrakat-C

PKWN

1. Jelaskan sejarah pancasila sehingga menjadi ideologi!

Sejarah lahirnya Pancasila ini berawal dari pemberian janji kemerdekaan kepada bangsa
Indonesia oleh Perdana Menteri Jepang saat itu, Kuniaki Koiso, pada tanggal 7 September 1944.
Janji ini diberikan oleh Jepang untuk menarik simpati bangsa Indonesia agar bersedia membantu
Jepang dalam melawan tentara sekutu. Oleh karena terus menerus terdesak, maka pada tanggal
29 April 1945 Jepang memberikan janji kemerdekaan yang kedua kepada bangsa Indonesia,
yaitu janji kemerdekaan tanpa syarat yang dituangkan dalam Makluman Gunseikan (Pembesar
Tertinggi Sipil dari Pemerintah Militer Jepang di Jawa dan Madura). Dalam maklumat tersebut
sekaligus dimuat dasar pembentukan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI), dimana tugasnya adalah menyelidiki dan mengumpulkan usul-usul untuk
selanjutnya dikemukakan kepada pemerintah Jepang untuk dapat dipertimbangkan bagi
kemerdekaan Indonesia.

BPUPKI semula beranggotakan 70 orang (62 orang Indonesia dan 8 orang anggota istimewa
bangsa Jepang yang tidak berhak berbicara, hanya mengamati/obserber), kemudia ditambah
dengan 6 orang Indonesia pada sidang kedua. Badan ini mengadakan sidang pertamanya pada
tanggal 29 Mei – 1 Juni 1945 untuk merumuskan falsafah dasar negara bagi negara Indonesia.
Rapat pertama diadakan di gedung Chuo Sangi In di Jalan Pejambon 6 Jakarta yang kini dikenal
dengan sebutan Gedung Pancasila. Pada jaman Belanda, gedung tersebut merupakan gedung
Volksraad (bahasa Indonesia “Perwakilan Rakyat”).

Setelah beberapa hari tidak mendapat titik terang, pada tanggal 1 Juni 1945, dalam sidang
Dokuritsu Junbi (bahasa Indonesia: Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan – BPUPK),
Ir. Soekarno berpidato dimana dalam pidatonya inilah konsep dan rumusan awal Pancasila
pertama kali dikemukakan oleh Soekarno sebagai dasar negara Indonesia. Pidato ini pada
awalnya disampaikan oleh Soekarno secara aklamasi tanpa judul dan baru mendapat sebutan
Lahirnya Pancasila oleh mantan Ketua BPUPK Dr. Radjiman Wedyodiningrat dalam kata
pengantar buku yang berisi pidato yang kemudian dibukukan oleh BPUPK tersebut.

Dalam pidato tersebut, 1 Juni 1945, Ir. Soekarno juga mengemukakan dan mengusulkan
lima prinsip atau asas yang sebaik-baiknya dijadikan dasar negara Indonesia Merdeka dengan
nama Pancasila. Sebuah nama yang menurut Soekarno diperoleh dari seorang teman yang ahli
bahasa tanpa menyebut siapakah nama temannya tersebut. Namun, Pancasila yang diusulkan
oleh Soekarno saat itu adalah cukup berbeda dengan Pancasila yang kita kenal saat ini.
Perbedaan itu terutama dalam hal susunan redaksi, sistematika, atau urutan sila-silanya.
Pancasila yang diusulkan oleh Soekarno saat itu, yaitu :

Kebangsaan Indonesia;

Internasionalisasi atau peri kemanusiaan;

Mufakat atau demokrasi;

Kesejahteraan;

Ketuhanan yang berkebudayaan.

Manakal naskah resmi Pancasila yang kita kenal pada saat ini, yaitu :

Ketuhanan yang maha esa;

Kemanusiaan yang adil dan beradab;

Persatuan Indonesia;

Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan;

Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Naskah resmi Pancasila ini baru disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945, satu hari setelah
Indonesia merdeka melalui rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), bersamaan
dengan disahkannya UUD 1945 sebagai undang-undang dasar negara.

2. Tafsirkan sila-sila di dalam pancasila!

Tafsir Sila Pertama Pancasila

Sila pertama dalam pancasila ini berbunyi “ Ketuhanan Yang Maha Esa’’. Sila pertama ini
merupakan hubungan antar Manusia dengan Tuhannya dan memberikan pandangan setiap orang
bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang memiliki kepercayaan kepada Tuhan Yang
Maha Esa dan bukan bangsa atheis. Sila ini menyatakan bahwa rakyat Indonesia merupakan
warga Negara yang taat beribadah kepada tuhan dan menjalankan apa yang diajarkan dalam
agama maupun kepercayaan masin-masing. Sila ini penting bagi bangsa Indonesia dikarenakan
dalam realisasinya melalui agama menjadi salah satu factor pendorong agar seseorang berbuat
hal-hal yang baik dan tidak bertentangan dengan hukum. Jika dilihat esensi agama maka akan
didapati unsur-unsur seperti anjuran ataupun larangan yang dapat membuat manusia untuk
bertindak secara baik,tulus,peduli, dan penuh kasih sayang terhadap sesama serta lingkungan
sekitar.

Tafsir Sila Kedua Pancasila

Sila kedua dalam pancasila ini berbunyi “ Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab”. Tafsir
sila kedua ini menjelaskan mengenai Tuhan yang maha esa yang menciptakan 4 fase dalam
kehidupan dimana fase pertama tuhan menciptakan benda mati seperti pasir batu dll, fase kedua
tuhan menciptakan flora tumbuhan fase ketiga tuhan menciptakan binatang fauna dan yang ke-4
diciptakannya manusia, dan manusia makhluk yang paling sempurna diciptakan oleh tuhan
karena kalau binatang jika diberikan makanan otomatis saling rebutan tidak membagi kepada
binatang-binatang lainnya sedangkan manusia apabila diberikan makanan maka dia akan
bersikap adil untuk membagi makanannya itu kepada sesamanya yang dimana ini merupakan
perwujudan dari keadilan oleh karena itu kemanusiaan yang adil dan beradab ditempatkan ke sila
ke-2

Tafsir Sila Ketiga Pancasila

Sila ketiga dalam pancasila ini berbunyi “ Persatuan Indonesia”. Tafsir sila ketiga ini
menjelaskan hubungan manusia dengan alamnya. Persatuan Indonesia memaknai menyatukan
keberagaman suku ras, agama, budaya, dan bermacam-macam perbedaan yang ada di Indonesia,
selain itu persatuan di Indonesia dikatakan sangat penting karena tanpa persatuan maka Negara
Indonesia tidak akan bisa berdiri dengan persatuan maka kita bisa menjaga sumber daya alam
yang dimiliki karena sumber daya alam itu merupakan inkam atau mata pencaharian bagi negara
untuk bisa di kelola dengan tujuan adanya keadilan seperti yang dijelaskan sila ke-2 oleh karena
itu persatuan ditempatkanlah di sila ketiga dimana Persatuan Indonesia ini menjiwai sila kedua
dan sila pertama.

Tafsir Sila Keempat Pancasila

Sila keempat dalam pancasila ini berbunyi “ Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan”. Pada sila keempat ini masi berkaitan
dengan sila ketiga seperti yang telah dijelaskan sebelumnya dimana pada sila ketiga mengenai
hubungan manusia dengan alam dan kita harus menjaga persatuan karena alam merupakan mata
pencaharian kita. Lalu dari alam juga akan timbul sebuah konflik, karena dimana ada alam
tempat pencaharian negara untuk bisa mensejahterakan rakyatnya pasti akan ada konflik ada
masalah oleh karena itu setiap masalah harus diselesaikan dengan bermusyawaratan yang
mayoritas menghormati minoritas dan minoritas mengakui mayoritas semua persoalan tidak
boleh diselesaikan dengan cara kekerasan. Manusia diciptakan oleh tuhan berbeda-beda supaya
bisa saling mengerti dan saling mengenal dan juga bangsa ini atau Negara ini mengedepankan
musyawarah dan mufakat untuk menyelesaikan masalah oleh karena itu musyawarah mufakat di
tempatkan di sila keempat.

Tafsir Sila Kelima Pancasila

Sila kelima dalam Pancasila ini berbunyi “ keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”
Pada sila kelima ini sangat berkaitan erat dengan sila-sila sebelumnya dimana sila ini
menjelaskan tentang keadilan, seperti yang dijelaskan sebelumnya pada sila keempat bahwa
dimana ada kekayaan alam itu pasti ada konflik atau masalah yang harus diselesaikan secara
musyawarah dan mufakat dimana mengambil keputusannya itu harus berkadilan atau adil untuk
semua pihak sebagaimana juga telah di sebut pada sila ke-2 dengan kata lain jika ada
pemufakatan maka harus diputuskan secara adil.

Anda mungkin juga menyukai