8. 10 etrepreneur
1.Reza Nurhilman (AXL)
Adalah pengusaha sukses Indonesia termuda yang berhasil di bidang wirausaha produk Maicih. Dia
sukses bermarketing melalui social media. Pria kelahiran Bandung, 29 September 1987 ini telah
berhasil dengan empat produk unggulannya yaitu: keripik singkong pedas (level 3,5, dan 10), Baso
goreng, gurilem, dan seblak. Berkatnya, ia bisa memberikan lapangan pekerjaan bagi rakyat
Indonesia. Usahanya berawal pada tahun 2010, dengan modal 50 juta ia memproduksi keripik dan
gurilem 50 bungkus per hari. Awalnya ia jual produk itu dengan cara berkeliling dan aktif promosi di
media jejaring sosial. Lalu siapa sangka ternyata kerja keras dan keuletannya itu membuahkan hasil
yang besar. Kini, ia memproduksi Maicih lebih dari 2000 per hari, laba yang ia dapat per bulan
mencapai sekitar 800-900 juta. Selain itu, penyebaran produknya tidak hanya di Bandung saja tetapi
sudah menyebar ke Jakarta, Jogja, dan Surabaya. Yang paling keren adalah ia bisa mempekerjakan
sekitar 30 orang untuk ia jadikan pegawai produksi.
1. Purdi E Chandra
Siapa yang tidak kenal dengan bimbingan belajar Primagama? Dan siapa yang tahu bahwa dulunya
murid Primagama hanya dua orang saja?
Purdi E Chandra merupakan sosok dibalik terbentuknya salah satu usaha bimbingan belajar yang
tercatat oleh MURI sebagai bimbingan belajar terbesar di Indonesia. Pada mulanya Primagama
hanya memiliki satu cabang saja dan hanya memiliki dua murid. Akan tetapi kegigihan Purdi E
Chandra dalam memperjuangkan usaha ini mengantarkannya menjadi salah seorang pengusaha
tersukses di Indonesia. seperti kita ketahui bersama kini Primagama memiliki murid lebih dari 100
ribu per tahun dengan outlet yang tersebar di ratusan kota di Indonesia. selain itu, Primagama kini
juga telah membawahi lebih dari 20 anak perusahaan yang bergerak di bidang pendidikan formal
dan informal, komunikasi, rumah makan, supermarket, biro perjalanan, asuransi, penerbitan, radio,
dan lain sebagainya. Kunci kesuksesan yang ia pegang adalah berani mengambil risiko.
2. Puspo Wardoyo
Puspo Wardoyo merupakan sosok dibalik berdirinya warung ayam bakar “Wong Solo” yang kini
memiliki lebih dari 16 cabang di Indonesia dan disebut-sebut sebagai restoran papan atas di
Indonesia. siapa sangka lelaki yang awalnya membuka usaha warung lesehan itu kini tersohor
sebagai salah satu pengusaha sukses di Indonesia? mimpinya yang besar dan kegigihannya dalam
berusaha membuat ia kini berada di puncak kesuksesan. Selain citarasa masakannya, warung-
warung makannya yang tersebar di kota-kota besar Indonesia ini juga selalu mengubah
penampilannya secara rutin sehingga hal ini benar-benar mampu menciptakan kesan bagi para
pelanggan maupun pemula.
3. Jakob Oetama
Siapa yang tidak tahu surat kabar harian Kompas? Hampir seluruh masyarakat Indonesia
mengetahuinya. Jakob Oetama ialah pendiri surat kabar harian tersebut. Sebagai salah satu surat
kabar harian terbesar di Indonesia, Kompas dulunya tidak sebesar ini. akan tetapi, kegigihan dan
semangat Jakob dalam menulis mengantarkan Kompas menjadi sebesar sekarang. Pengusaha
sukses ini memulai kariernya dari menulis sehingga akhirnya ia mampu membuka peluang
pekerjaan sebagain bagian dari surat kabar harian Kompas.
4. Sukanto Tanoto
Sukanto Tanoto adalah orang yang pernah disebut-sebut sebagai orang terkaya di Indonesia versi
Forbes pada bulan Juni tahun 2006. Apa yang membuatnya sukses menjadi orang kaya? Sukanto
Tanoto ternyata merupakan sosok dibalik perusahaan Raja Garuda Mas International dan PT Inti
Indorayon a Utama. Pekerjaannya dimulai saat ia berbisnis menjadi pemasok alat-alat dan barang-
barang untuk perusahaan negara Pertamina. Dari pekerjaannya yang kecil ini ia menggiatkan
usaha, kerja keras, ketekunan, serta keuletan ia tingkatkan sehingga akhirnya ia berhasil menjadi
salah satu pengusaha sukses di Indonesia terutama dalam bidang kertas dan minyak sawit.
7. Chairil Tandjung
Siapa tidak kenal Chairil Tanjung atau yang akrab disapa CT? Ya, ia merupakan salah satu
pengusaha sukses Indonesia. ia berhasil membawa perusahaan Para Group yang membawahi
TransTV dan Bank Megasukses dengan gemilang. Semasa kuliah CT berjualan buku kuliah
stensilan, kaos, dan membuka usaha foto copy di kampusnya. Kerja kerasnya di bidang bisnis
membuatnya kemudian mendirikan PT Pariarti Shindutama yang bergerak dalam produksi sepatu
anak-anak, ia mendirikan perusahaan ini bersama ketiga rekannya. Akan tetapi tak puas dengan itu
akhirnya CT memutuskan untuk keluar dan membangun bisnisnya sendiri yang kemudian
menjadikannya begitu tersohor. Di bidang keuangan ia mengambil alih Bank Mega. Perusahaan
yang ia namakan Para Group ini membawahi beberapa bisnis lainnya, diantaranya; Para Global
Investindo (bisnis keuangan), Para Inti Investindo (media dan Investasi), Para Inti Propetindo
(properti). Di bidang penyiaran dan media ia memiliki TransTv, Trans7, Trans Studio, dan masih
banyak lagi kesuksesan-kesuksesan usaha yang ia raih.
8. Dahlan Iskan
Siapa yang tidak mengenal Dahlan Iskan sang Menteri BUMN di Kabinet Indonesia Bersatu II? Dulu
ia tidak sesukses saat ini. Kariernya dimulai sebagai calon reporter surat kabar kecil di Samarinda.
Karena keuletannya akhirnya ia diterima sebagai wartawan majalah Tempo dan pada tahun 1976 ia
memimpin surat kabar Jawa Pos hingga sekarang. Kerja keras dan ketekunan yang terus ia jalani
tidak mengantarkan kesuksesannya sampai di situ. Pada akhir 2009 ia dpercaya untuk menjadi
direktur utama PLN ada banyak gebrakan saat ia menjabat sebagai direktur utama perusahaan
tersebut. Kemudian pada tahun 2011 ia akhirnya diamanahi sebagai menteri BUMN di Kabinet
Indonesia Bersatu II.
9. Irma Suyanti
Irma Suyanti merupakan pengusaha sukses yang memiliki keterbatasan fisik. Ia melawan
ketidakadilan, keterbatasan itu dengan tekad dan kerja keras. Pada mulanya ia dan suami
(seorangpenyandang cacat juga) mendirikan usaha mandiri yaitu memanfaatkan potongan-
potongan kain menjadi keset yang menarik. Untuk pemasaran, awalnya ia hanya menawarkan
kepada para tetangga yang membutuhkan kemudian dijual ke pasar. Akan tetapi perjuangannya
yang tidak seberapa ini mengantarkannya kepada kesuksesan. Karena kebutuhan pasar meningkat
dan banyaknya peminat terhadap produknya. Ia kemudian tidak hanya memproduksi keset saja
tetapi bahan lain yang juga terbuat dari potongan-potongan kain. Semakin banyak permintaan
pasar, akhirnya ia tak mampu bekerja seorang diri hingga kemudian ia mencari tenaga kerja.
Usahanya ternyata tidak hanya berkembang di dalam negeri saja tetapi juga sampai ke luar negeri,
dan kini karyawan yang ia miliki mencapai sekitar 2.500 orang.