Anda di halaman 1dari 7

Nama : Muh.

Hasbi Naim
Nim : 21401062
Kelas : 21/A2
Prodi : Ilmu Administrasi Negara
Tugas pengantar sosiologi
Lembaga sosial
Lembaga sosial meupakan lembaga yang memiliki anggota dan terdiri dari dari
masyarakat yang berkumpul menjadi satu karena memiliki satu kesamaan visi dan
misi. Setiap anggota yang bergabung pada lembaga sosial akan terkait pada
peraturan yang telah di buat dan wajib di patuhi. Sehingga beberapa lembaga
sosial ada yang bersifat mengatur.
A. Pengertian lembaga sosial
Pengertian lembaga sosial dalam bahasa inggris adalah sosial institution namun
sosial institution juga di terjemahkan sebagai pranata sosial. hal ini di karenakan
sosial institution merujuk pada perlakuan mengatur para anggota masyarakat.
Dalam pengertian sosiologi, lembaga sosial dapat di artikan sebagai suatu organ
yang berfungsi dalam kehidupan masyarakat ada pendapat lain mengemukakan
bahwa pranata sosial merupakan sistem tata kelakuan dan hubungan yang
berpusat pada aktivitas – aktivitas untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan
khusus dalam kehidupan masyarakat. Sedangkan menurut Koentjaraningrat
lembaga sosial merupakan satuan norma khusus yang menata serangkaian
tindakan yang berpola untuk keperluan khusus manusia dalam kehi dupan
bermasyarakat.
Menurut horton, lembaga sosial merupakan suatu sistem hubungan sosial
yang mencakup nilai- nilai dan aturan tertentu dalam usaha memenuhi kebutuhan
– kebutuhan pokok masyarakat. Istilah lain yang di gunakan adalah bangunan
sosial yang di ambil dari bahasa jerman sozialegebilde dimana menggambarkan
dan susunan institusi tersebut.
B. perkembagan lembaga sosial.
Terbentuknya lembaga sosial bermula dari kebutuihan masyarakat akan
keteraturan kehidupan bersama –sama. Sebagai mana yang di ungkapkan
Soerjono soekanto lemabaga sosial tumbuh karena manusia dalam hidupnya
memerlukan keteraturan. Untuk mendapatkan keteraturan hidup bersama di
rumuskan norma-norma dalam masyarakat sebagai panduan bertingkah laku.
Mula-mula sejumlah norma tersebut terbentuk secara tidak sengaja.
Namun, lama-kelamaan norma tersebut di buat secara sadar.
Contoh:
Dahulu di dalam jual beli seorang perantara tidak harus di beri bagian dari
keuntungan. Akan tetapi, lama- kelmaan terjadi kebiasaan bahwa perantara tsb
harus mendapat bagiannya, diman sekaligus di tetapkan siapa yang menanggung
itu, yaitu pembeli ataukah penjual.
Sejumlah norma-norma ini kemudian di sebut sebagai lembaga sosial. Namun, tdk
senua norma-norma yang ada dalam masyarakat neruapakan lembaga sosial
karena untuk menjadi sebuah lembaga sosial sekumpulan norma mengalami
proses yang panjang.
Menurut Robert M.Z Lawang proses tersebut di namakan perlembagaan atau
institutionallized, yaitu poses bagaimana suatu perilaku menjadi berpola atau
bagaimana suatu pola perilaku yang mapan itu terjadi.
C. Syarat norma terlembaga
Menurut H.M johnson suatu norma terlembaga ( Institutionallized ) apa bila
memenuhi 3 syarat sebagai berikut.
1. sebagian besar anggota masyarakat atau sistem sosial menerima norma tsb.
2. norma tersebut menjiawai seluruh warga dalam sistem tersebut.
3. norma tersebut mempunyai sanksi yang mengikat setiap anggora masyarakat
Di kenal empat tingat norma dalam proses perlembagaan. Pertama cara ( Usage )
yang menunjuk kepada suatu perbuatan. Kedua, kemudian cara bertingkah laku
berlanjut di lakukan sehingga menjadi suatu kebiasaan ( Folkways ) yaitu
perbuatan suatu yang di ulang dalam setiap usaha mencapai tujuan tertentu.
Ketiga, apabila kebiasaan itu kemudian di terima sebagai patokan atau norma
yang mengatur kelakuan bertindak, maka di dalamnya sudah terdapat unsur
pengawasan jika terjadi penyimpangan, pelakunya akan di kenakan sanksi.
Keempat, tata kelakuan yang semakin kuat mencerminkan kekuatan pola
masyarakat yang meningkat para anggotanya. Tata kelakuan semacam ini di sebut
adat istiadat ( costum ). Bagi anggota masyarakat yang melanggar adat ia akan
mendapat sanksi yang lebih keras. Contoh, di lampung suatu ke abaian atau
pantangan, apabila seorang gadis sengaja mendatangi pria idamannya karena
rindu yang tidak tertahankan, akibatnya ia akan di kucilkan dari hubungan bujang-
gadis karena di anggap tidak suci.
Keberhasilan proses institusinalisasi dalam masyarakat di lihat jika norma-norma
kemasyarakatan tidak hanya menjadi terlembaga dalam masyarakat, akan tetapi
menjadi terpatri dalam diri secara sukarela ( internallized ) dimana masyarakat
dengan sendirinya ingin berkelakuan sejalan dengan pemenuhan kebutuhan
masyarakat.
Lembaga sosial umumnya di dirikan berdasarkan nilai dan norma dalam
masyarakat, untuk mewujudkan nilai sosial, masyarakat menciptakan aturan-
aturan yang di sebut norma sosial yang membatasi perilaku manusia dalam
kehidupan bersama. Sekumpulan norma akan membentuk suatu sistem norma.
Inilah awalnya lembaga sosial terbentuk.
D. Ciri dan karakter
Menurut J.P gillin di dalam karyanya yang berjudul “ ciri-ciri umum lembaga
sosial “ ( general features of social institution ) menguraikan sebagai berikut:
1). Lembaga sosial adalah organisasi pola-pola pemikiran dan perilaku yang
terwujud melalui aktivitas-aktivitas masyarakat dan hasil-hasilnya. Ia terdiri atas
kebiasaan, tata kelakuan, dan unsur-unsur kebudayaan lain yang tergabung dalam
suatu unit yang fungsional.
2). Lembaga sosial juga di cirikan oleh suatu tingkat kekekalan tertentu. Oleh
karena lembaga sosial merupakan himpunan norma-norma yang yang berkisar
pada kebutuhan pokok, maka sudah sewajarnya pabila terus di pelihara dan di
bakukan.
3). Lembaga sosial memiliki satu atau beberapa tujuan tertentu. Lembaga
pendidikan sudah pasti memiliki beberapa tujuan, demikian juga lembaga
perkawinan, perbankan, agama, dan lain-lain.
4). Terdapat alat-alat perlengkapan yang di pergunakan untuk mencapai tujuan
lembaga sosial. Misalnya, rumah untuk lembaga keluarga serta
mesjid,gereja,pura,dan whira untuk lembaga agama.
5). Lembaga sosial biasanya juga di tandai oleh lambang-lambang atau simbol-
simbol tertentu. Lambang-lambang tersebut secara simbolis menggambar tujuan
dan fungsi lembaga yang bersangkutan. Misalnya, cicncin kawin untuk lembaga
perkawinan, bendera dan lagu kebangsaan untuk negara, serta seragam sekolah
dan badge ( lencana ) untuk sekolah.
6). Lembaga sosial memiliki tradisi tertulis dan tidak tertulis yang merumuskan
tujuan, tata tertib , dan lain-lain.
Sebagai contoh, izin kawin dan hukum perkawinan untuk lembaga perkawinan.
Sedangkan seorang ahli sosial yang bernama John conen ikut pula mengemukakan
karakteristik dari lembaga sosial. Menurutnya terdapat sembilan ciri khas (
karakteristik ) lembaga sosial sebagai berikit:
1). Setiap lembaga sosial bertujuan memenuhi kebutuhan khusus masyarakat
2). Setiap lembaga sosial mempunyai nilai pokok yang bersumber dari
anggotanya.
3). Dalam lembaga sosial ada pola-pola perilaku permanen menjadi bagian tradisi
kebudayaan yang ada dan ini di dasari anggotanya.
4). Ada saling ketergantungan antar lembaga sosial di masyrakat, perubahan
lembaga sosial sati berakibat pada perubagan lembaga sosial yang lain.
5). Meskipun antar lembaga sosial saling bergantung, masing-masing lembaga
sosial di susun dan di organisasi secara sempurna di sekitar rangkaian pola,
norma, nilai, dan perilaku yang di harapkan.
6). Ide-ide lembaga sosil pada umumnya di terima oleh mayoritas anggota
koenmasyarakat, terlepas dari turut tidaknya mereka berpartisipasi.
7). Suatu lembaga sosial mempunyai bentuk tatak krama perilaku.
8). Setiap lembaga sosial mempunyai simbol-simbol kebudayaan tertentu.
9). Suatu lembaga sosial mempunyai ideologi sebagai dasar atau orientasi
kolompoknya.
E. syarat lembaga sosial
Menurut koentjaraningrat aktivitas manusia atau aktifitas kemasyarakatan untuk
menjadi lembaga sosial harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Persyaratan
tersebut antara lain:
1.suatu kata kelakuan yang baku,yang bisa berupa norma-norma dan adat istiadat
yang hidup dalam ingatan maupun tertulis.
2.kolompok-kolompok manusia yang menjalankan aktivitas bersama dan saling
berhubungan menurut sistem norma-norma tersebut.
3.suatu pusat aktivitas yang bertujuan memenuhi komplek-komplek yang
bersangkutan.
4.mempunyai perlengkapan dan peralatan.
5.sistem aktivitas di biasakan atau di sadarkan kepada kolompok-kolompok yang
bersangkutan dalam suatu masyarakat untuk kurun waktu yang lama.
F. Fungsi lembaga sosial
- Menurut soerjono soekanto, lembaga sosial memiliki fungsi sebagai berikut:
1. memberikan pedoman apada anggota-anggota masyarakat, bagaimana mereka
harus bersikap atau bertingkah laku dalam menghadapi masalah –masalah yang
muncul atau berkembang di lingkungan masyarakat, termasuk yang menyangkut
hubungan pemenuhan kebutuhan.
2. Menjaga keutuhan masyarakat yang bersangkutan
3. memberikan pengaruh kepada masyarakat untuk mengadakan sistem
pengendalian sosial, yaitu sistem pengawasan masyarakat terhadap anggota-
anggotanya.
- Menurut Horton dan Hunt, fungsi lembaga sosial adalah:
1. fungsi manifes atau fungsi nyata yaitu fungsi lembaga yang di sadari dan di
akui oleh seluruh masyarakat
2. Fungsi laten atau fungsi terselubung yaitu fungsi lembaga sosial yang tidak di
sadari atau bahkan tidak di kehendaki atau jika di ikuti di anggap sebagai hasil
sampingan dan biasanya tidak dapat di ramalkan.
G. Tipe-tipe lembaga sosial
Menurut John Lewis Gillin dan John Philip Gillin, Tipe-tipe lembaga sosial dapat
di klasifikasikan sebagai berikut:
Berdasarkan sudut perkembangan
- Creasive institution yaitu institusi yang tidak sengaja tumbuh dari adat
istiadat masyarakat contohnya: lembaga perkawinan, hak milik dan agama.
- Enacted institution yaitu institusi yang sengaja di bentuk untuk mencapai
suatu tujuan tertentu. Contoh: lembaga utang piutang dan lembaga
pendidikan .
Berdasarkan sudut penerimaan masyrakat
- Apprived dan sanctioned institution yaitu institusi sosial yang di terima
oleh masyarakat, misalnya sekolah atau perusahaan dagang.
- Unsanctioned institution yaitu institusi yang di tolak masyarakat meskipun
masyarakat tidak mampu memberanrantasnya. Contoh: sendikat
kejahatan,pelacuran, dan perjudian.
Berdasarkan sudut pembayarannya
- General institution yaitu institusi yang di kenal oleh sebagian besar
masyarakat dunia. Contoh : instutusi agama.
- Restricted instutution yaitu instutusi sosial yang ahanya di kenal dan di
anut oleh sebagian kecil masyarakat tertentu. Contoh : lembaga agama
isla, kristen, protestan, hindu, dan budha
Berdasarkan sudut fungsinya
- Operative institution yaitu institusi yang berfungsi menghimpun pola-pola
atau cara-cara yang di perlukan dari masyarakat yang bersangkutan.
Contoh : instutusi ekonomi
- Regulative institution yaitu institusi yang bertujuan mengawasi adat
istiadat atau tata kelakuan dalam masyarakat. Contoh : institusi hukum dan
politik seperti pengadilan dan kejaksaan
H. Jenis-jenis lembaga sosial
1. Lembaga keluarga
Keluarga adalah unit sosial terkecil di masyarakat, terdiri dari ayah dan ibu,ibudan
anak. Dari keluarga melahirkan individu dengan bentuk keperibadian dalam
masyarakat. Peran keluarga adalah membina dan membimbing anggota keluarga
untuk beradaptasi dengan lingkungan fisik dan lingkungan budaya di mana ia
berada. Sehingga ke hidupan masyarakat tenang, aman dan tentram. Keluarga
terbentuk dari perkawinan yang sah merut agama, adat, dan pemerintah. Dalam
keluarga di atur antar hubungan antar anggota keluarga sehingga tiap anggota
keluarga punya peran dan fungsi jelas.
2. Lembaga Agama
Lembaga agama adalah sistem keyakinan dan praktik keagamaan dalam
masyarakat yang telah di rumuskan dan di bakukan. Pada dasarnya, agama adalah
aktivitas manusia untuk berhubungan dengan Tuhan. Agama adalah lembaga atau
institusi penting yang mengatur kehidupan rohani manusia. Agama sangat penting
untuk menyeimbangkan kehidupan manusia antar kehidupan dunia dan akhirat.
Agama menjadi pelopor menciptakan tatatertib di masyarakat. Pendidikan agama
menuntun individu berperilaku baik terhadap sesama manusia, makhluk hidup lain
dan alam sekitar.
3. Lembaga Ekonomi
lembaga ekonomi adalah bagian lembaga sosial yang mengatur tata hubungan
antar manusia dalam pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. Lembaga ekonomi
lahir sebagai usaha manusia menyesuaikan diri dengan alam untuk memenuhi
kebutuhan hidup terkait pengaturan ekonomi untuk mencapai kehidupan
sejahterah.
4. Lembaga Pendidikan
Lembaga pendidikan adalah lembaga atau tempat berlangsungnya proses
pendidikan dengan tujuan untuk mengubah tingkah laku individu ke arah lebih
baik melalui interaksi dengan lingkungan sekitar. Lembaga pendidikan adalah
institusi sosial setelah lembaga keluarga. Lembaga pendidikan mengenalkan
kehidupan bermasyarakat lebih luas pada anak. Ada tiga jenis pendidikan yaitu
formal,nonformal, dan informal.
5. Lembaga Politik
Lembaga politik adalah lembaga yang mengatur pelaksanaan dan wewenang yang
menyangkut kepentingan masyarakat agar tercapai keteraturan dan tata tertib
kehudupan bermasyarakat. Lembaga politik adalah keseluruhan tata nilai dan
norma terkait kekuasaan. Kekuasaan tergantung pada hubungan antara yang
berkuasa dan yang di kuasai. Kekuasaan selalu ada dalam setiap masyarakat.,
yang sederhana maupun kompleks. Namun pada umumnya kekuasaan tinggi ada
di organisasi tertinggi yang di sebut negara. Lembaga politik lahir dari
serangkaian nilai dan norma yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan akan
kekuasaan, khususnya kekuasaan pada tingkat negara.

Anda mungkin juga menyukai