Anda di halaman 1dari 18

ATOM

Dosen Pengampu : Hendri Noperi, M.Pd, M.Si

Kelompok 1:

Dina Azizah

Ferlinda (1911090258)

Marina Dewi

Nur Hidayah

Yuliana Dwi Wahyuni (1911090177)

PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Fisika inti atau fisika nuklir adalah ilmu yang mempelajari
mengenai inti atom, serta perubahan-perubahan pada inti atom. Dalam
fisika nuklir, sebuah reaksi nuklir adalah sebuah bagian di mana dua
nuklei atau partikel nuklir bertubrukan, untuk menghasilkan hasil yang
berlainan dari produk awal. Pada prinsipnya sebuah reaksi bisa melibatkan
semakin dari dua partikel yang bertubrukan, tetapi peristiwa tersebut
sangat jarang. Fisika Inti merupakan konsep dasar dari teknologi nuklir.
Energi yang sangat besar dari reaksi inti yang kemudian dimanfaatkan
sebagai sumber energi dan energy seniata pemusnah massal.1 Pembahasan
yang rinci dan mendalam tentang fisika inti yang berhubungan dengan
atom.
Konsep tentang atom pertama sekali dicetuskan oleh Demokritus,
menurut Demokritus semua dapat dipecahkan menjadi partikel terkecil,
dimana partikel-partikel tidak bisa lagi dibagi lebih lanjut disebut atom.
Atom berasal dari kata atomos, (a: tidak, tomos: memotong), tidak dapat
dipotong atau tidak dapat dibagi.2 Atom merupakan satuan dasar materi
yang tersusun atas inti atom dan awan elektron bermuatan negatif. Inti
atom terdiri dari proton bermuatan positif dan netron yang tak bermuatan.
dipalajari.3 Atom adalah nama yang diberikan oleh para ahli kimia, yang
sudah populer di zaman modern, sedangkan dalam Al-Quran atom disebut
dengan “zarrah”, dalam bahasa arab “zarrah” berarti atom.9 Hal ini
sebagaimana surat Yunus ayat 61:
‫ض َواَل فِى ال َّس َم ۤا ِء َوٓاَل‬ ِ ‫ك ِمنْ م ِّْث َق‬
ِ ْ‫ال َذرَّ ٍة فِى ااْل َر‬ َ ‫َو َما َيعْ ُزبُ َعنْ رَّ ِّب‬
‫ْن‬ ٍ ‫اَصْ َغ َر ِمنْ ٰذل َِك َوٓاَل اَ ْك َب َر ِااَّل فِيْ ك ِٰت‬
ٍ ‫ب م ُِّبي‬

1
Santiani, 2011, Nuklil Fisika Inti, dan Politik Energi Nuklir, Malang; Intimedia, hal.3
2
Sabarni, ATOM dan MOLEKUL BERDASARKAN ILMU KIMIA DAN PERSPEKTIF AL-QURAN,
Lantanida Journal, Vol. 2 No. 2, 2014, hal.124
3
Bambang Supriadi, Lailatul Nuraini, FISIKA ATOM TEORI & APLIKASINYA, UPT Percetakan &
Penerbitan Universitas Jember ISBN: 978-623-7226-37-6, 2019
Artinya: “...tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarrah
(atom) di bumi ataupun di langit. tidak ada yang lebih kecil dan tidak
(pula) yang lebih besar dari itu, melainkan (semua tercatat) dalam Kitab
yang nyata (Lauh mahfuzh).” (Q.S. Yunus: 61)

ayat di atas memberikan gambaran seolah-olah atom itu kecil dan yang
lebih dari pada itu yang pada kemajuan teknologi sekarang dinamakan
dengan proton, elektron dan neutron. Dalam kedua ayat ini juga terlihat
bahwa atom itu mempunyai berat (massa) dan besaran. Karena dari ayat
ini disebutkan “seberat zarrah” berarti atom (zarrah) mempunyai massa.4
Berdasarkan hal diatas maka kita perlu mengetahui bagaimana asal
mula atom dan apa saja bagian bagian yang terdapat pada atom hingga
atom dapat berkembang saat ini.
B. Rumusan Masalah

4
Sabarni, ATOM dan MOLEKUL BERDASARKAN ILMU KIMIA DAN PERSPEKTIF AL-QURAN,
Lantanida Journal, Vol. 2 No. 2, 2014, hal.129-130
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengettian Atom
Dalam memikirkan alam semesta, Sebagian besar para ahli filsafat
Yunani meninjaunya dalam skala makro, yaitu berdasarkan apa yang
mereka lihat secara kasat mata saja. Namun ada pula beberapa ahli filsafat
yang memikirkan lebih jauh makna terdalam dari jagat raya ini dalam
konsep berskala mikro, artinya berpikir secara abstrak hal-hal yang tidak
dapat mereka lihat namun mereka yakini keberadaannya, mereka disebut
para atomist. Atomist pertama adalah Leucippus dari Miletus-Yunani (440
SM) dan Democritusdari Abdera (420 SM). Mereka menyumbangkan
pemikirannya secara terpisah, namun saling bersesuaian. Pada hakekatnya
gagasan Leucippus dan Democritos mengenai materi bersifat diskontinu.
Materi tersusun dari partikel-partikel kecil yang tidak dapat dibagi-bagi
lagi yang diketahui sebagai atom. Atom-atom penyusun materi itu
senantiasa bergerak di dalam kehampaan (ruang vakum= ruangan yang
mengandung ketiadaan absolut). Istilah atomos (a=tidak, tomos=dapat
dibagi) diberikan untuk partikel materi itu, karena atom-atom sangat halus
dan tidak dapat dibagi-bagi lagi.5

B. Teori dan Model Atom


Pengetahuan tentang atom terus menerus dikembangkan oleh para
ilmuan, sehingga sekarang sudah diketahui bagian dan peranannya
masing-masing. Konsep atom semakin kuat kedudukannya pada
permulaan abad-19 setelah pemikiran ini didukung hasil temuan melalui
pengamatan dan eksperimen yang dilakukan para ilmuwan. Terutama
setelah John Dalton merekonseptualisasikan kembali gagasan atom
tersebut berdasarkan fakta-fakta empiris yang ditemukan para ilmuwan.
Berikut model atom yang dicetuskan oleh beberapa ilmuan:
a. Jhon Dalton (1760-1844)
5
Ida Farida, Analisis Sejarah Perkembangan Model Atom Berdasarkan Paradigma Kuhn, UIN
Sunan Gunung Djati Bandung 2009, hal.2
Jhon Dalton adalah seorang fisikawan Inggris, yang pada awal abad
ke-19 mengemukakan gagasannya tentang atom. Menurutnya atom-
atom itu merupakan partikel-partikel yang tidak dapat dibagi lagi.
Atom suatu unsur sama segala sifatnya, sedangkan atom dari unsur
yang berbeda maka berlainan dalam massa dan sifatnya. Setiap atom
dapat membentuk molekul dan senyawa. Selanjudnya beliau juga
menegaskan bahwa suatu reaksi kimia hanya melibatkan penata ulang
atom-atom, sehingga tidak ada atom yang berubah akibat reaksi kimia.

https://www.gramedia.com/literasi/perkembangan-teori-atom/

Teori atom Dalton tersebut ditunjang oleh dua hukum kekekalan alam
yaitu hukum kekekalan massa (hukum Lavoisier) yang menyatakan
bahwa massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama. Dan hukum
perbandingan tetap (hukum Proust) yang menyatakan bahwa
perbandingan massa unsur-unsur yang menyusun suatu zat adalah
tetap.6 Teori atom Dalton juga memiliki kelemahan sebagi berikut:
1. Tidak mampu menjawab permasalahan terkait perbedaan
antaratom unsur satu dengan lainnya. Karena menurut Dalton, ada
kesamaan sifat antar atom dari suatu jenis unsur yang sama dan
begitupula untuk atom dari suatu jenis unsur yang beda, hal ini
akan memiliki sifat yang akan berbeda pula.
2. Tidak mampu menjelaskan sifat kelistrikan dari suatu materi
Karena dalam hal ini tidak memungkinkan suatu bola yang dalam
hal ini bola yang padatmampu menghantarkan suatu arus listrik
dimana electron-elektron bergerak.

6
Sabarni, ATOM dan MOLEKUL BERDASARKAN ILMU KIMIA DAN PERSPEKTIF AL-QURAN,
Lantanida Journal, Vol. 2 No. 2, 2014, hal.126
3. Tidak mampu menjelaskan adanya keterkaitan antar atom yang
mampu berikatan satu sama lain.
4. Adanya suatu partikel sub atomik dengan tolak ukur lebih kecil
daripada atom.
5. Menurut teori atom Dalton, suatu atom tidak dapat beralih menjadi
atom lain karena efek dari reaksi kimia atau dalam hal ini suatu
atom tidak akan berubah akibat reaksi kimia, namun reaksi nuklir
dapat dimungkinkan untuk atom beralih menjadi atom lain atau
dalam hal ini reaksi kimia nuklir mampu merubah suatu atom
tersebut.7
b. Joseph Jhon Thomson
J.J Thomson adalah fisikawan bangsa Amerika, beliau mengemukakan
teorinya bahwa atom memiliki muatan positif yang terbagi merata
keseluruh isi atom. Muatan ini dinetralkan oleh elektron-elektron yang
tersebar diantara muatan tersebut. Keadaannya mirip roti kismis,
dimana elektron diumpamakan sebagai kismis yang tersebar dalam
seluruh bagian dari roti.8

https://www.gramedia.com/literasi/perkembangan-teori-atom/

c. Rutherford (1871-1937)
Rutherford adalah seorang ilmuan fisika yang berkecimpung dalam
masalah atom, ia telah berhasil menemukan bukti bahwa dalam atom
terdapat inti atom yang bermuatan positif yang berukuran jauh lebih
kecil dari ukuran atom, tetapi massa atom hampir seluruhnya berasal
7
Bambang Supriadi, Lailatul Nuraini, FISIKA ATOM TEORI & APLIKASINYA, UPT Percetakan &
Penerbitan Universitas Jember ISBN: 978-623-7226-37-6, 2019,hal.30-31
8
Sabarni, ATOM dan MOLEKUL BERDASARKAN ILMU KIMIA DAN PERSPEKTIF AL-QURAN,
Lantanida Journal, Vol. 2 No. 2, 2014, hal.126
dari massa intinya. Berdasarkan temuannya tersebut, Rutherford
menyusun model atom dan memperbaiki model atom Thomson. Model
atom Rutherford mengambarkan atom terdiri atas inti yang bermuatan
positif dan berada pada pusat atom, serta elektron bergerak melintasi
inti separti halnya planet-planet mengitari matahari.

https://www.gramedia.com/literasi/perkembangan-teori-atom/

d. Niels Bohr

Kegagalan model atom Rutherford adalah ketidakmampuannya


menerangkan mengapa elektron dapat berputar disekeliling inti tanpa
ditarik oleh inti sehingga bergabung. Baru pada tahun 1913 Niels Bohr
menyusun teori berdasarkan atom Rutherford dan teori kuantum, yaitu:

1. Atom terdiri dari inti yang bermuatan positif dan disekitarnya


beredar elektron-elektron yang bermuatan negatif.

2. Dalam atom, elektron beredar mengelilingi inti atom pada orbit


tertentu yang dikenal sebagai keadaan gerakan yang stasioner yang
selanjutnya disebut dengan tingkat energi utama atau bilangan
kuantum atau kulit (n)

3. 3. Sepanjang elektron berada dalam lintasan stasioner energi akan


konstan, sehingga tidak ada cahaya yang dipancarkan.
4. 4. Elektron hanya dapat berpindah dari lintasan stasioner yang
lebih rendah ke yang lebih tinggi jika menyerap energi. Dan
sebaliknya, jika elektron berpindah dari lintasan stasioner yang
tinggi ke yang rendah terjadi pembebasan energi.

Elektron-elektron tersebut bergerak mengelilingi inti yang terbagi atas


beberapa kulit, seperti terlihat pada tabel di bawah ini:

Nomor Kulit Nama Kulit Sub Kulit

1 K 1s

2 L 2s dan 2p

3 M 3s 3p dan 3d

4 N 4s 4p 4d dan 4f

5 O 5s 5p 5d dan 5f

6 P 6s 6p dan 6d

7 Q 7s

Nomor kulit dan nama kulit dari suatu atom sering disebut dengan
bilangan kuantum, tiap-tiap kulit dibagi dalam sub kulit seperti yang
terlihat pada tabel di atas. Masing-masing kulit dapat mempunyai
elektron maksimum sebesar 2n2, dimana n adalah bilangan kuantum,
tetapi harus didasari pada azas Pauli.

Azas Pauli mengatakan bahwa tidak mungkin ada dua elektron


yang memiliki lintasan-lintasan dengan bilangan-bilangan kuantum
yang tetap sama. Banyaknya elektron yang diperkenankan dari
masing-masing sub adalah: untuk s=2 elektron, p=6 elektron, untuk
d=10 elektron dan f=14 elektron.

Namun walaupun demikian teori Niels Bohr juga masih memiliki


banyak kelemahan, yaitu: Bohr hanya dapat menerangkan spectrum
dari atom yang mengandung satu elektron dan tidak sesuai dengan
spectrum atom berelektron banyak. Selain itu dia tidak mampu pula
menerangkan atom dapat membentuk molekul melalui ikatan kimia.9

https://www.gramedia.com/literasi/perkembangan-teori-atom/

E. Penemuan Neutron

Penemuan neutron dan sifat-sifatnya adalah pusat untuk perkembangan luar biasa


dalam fisika atom  pada paruh pertama abad ke-20. Pada awal abad ini, Ernest
Rutherford mengembangkan mentah Model atom, berdasarkan emas foil
percobaan dari Hans Geiger dan Ernest Marsden . Dalam model ini, atom
memiliki massa dan muatan listrik positif yang terkonsentrasi dalam inti
yang sangat kecil . Pada tahun 1920 isotop kimia telah ditemukan,massa
atom telah ditentukan (kira-kira) bilangan bulat kelipatan dari massa atom
hidrogen , dan nomor atom telah diidentifikasi sebagai muatan pada
nukleus. Sepanjang tahun 1920-an, nukleus dipandang terdiri dari
kombinasi proton dan elektron , dua partikel elementer yang dikenal pada saat itu,
tetapi model itu menyajikan beberapa kontradiksi eksperimental dan teoretis. 

9
Sabarni, ATOM dan MOLEKUL BERDASARKAN ILMU KIMIA DAN PERSPEKTIF AL-QURAN,
Lantanida Journal, Vol. 2 No. 2, 2014, hal.127-128
James Chadwick pada Konferensi Solvay 1933. Chadwick telah
menemukan neutron tahun sebelumnya saat bekerja di Laboratorium Cavendish .

Sifat esensial dari inti atom ditetapkan dengan penemuan neutron oleh James
Chadwick pada tahun 1932 dan penentuan bahwa itu adalah partikel elementer
baru, berbeda dari proton. 

Neutron bermuatan segera dimanfaatkan sebagai sarana baru untuk menyelidiki


struktur nuklir, yang mengarah ke penemuan seperti penciptaan unsur radioaktif
baru dengan iradiasi neutron (1934) dan fisi dari uranium atom oleh neutron
(1938). Penemuan fisi menyebabkan terciptanya tenaga nuklir dan senjata pada
akhir Perang Dunia II. Baik proton dan neutron dianggap sebagai partikel
elementer sampai tahun 1960-an, ketika mereka ditentukan sebagai partikel
komposit yang dibangun dari quark .

Pada tahun 1930, Walther Bothe dan Herbert Becker di Giessen , Jerman


menemukan bahwa jika partikel alfa energik yang dipancarkan
dari polonium jatuh pada elemen ringan tertentu,
khususnya berilium (94Be), boron (115B), atau litium (73Li), radiasi penetrasi
yang luar biasa dihasilkan. Berilium menghasilkan radiasi paling intens. Polonium
sangat radioaktif, menghasilkan radiasi alfa energik, dan itu biasa digunakan
untuk eksperimen hamburan pada saat itu. Radiasi alfa dapat dipengaruhi oleh
medan listrik, karena terdiri dari partikel bermuatan. Radiasi penetrasi yang
diamati tidak dipengaruhi oleh medan listrik, sehingga dianggap sebagai radiasi
gamma . Radiasinya lebih menembus daripada sinar gamma mana pun yang
diketahui, dan detail hasil eksperimen sulit untuk ditafsirkan.
Dua tahun kemudian Irène Joliot-Curie dan Frédéric Joliot di Paris menunjukkan
bahwa jika radiasi yang tidak diketahui ini jatuh pada lilin parafin ,
atau senyawa lain yang mengandung hidrogen , ia mengeluarkan proton dengan
energi sangat tinggi (5 MeV). Pengamatan ini tidak dengan sendirinya tidak
konsisten dengan asumsi sifat sinar gamma dari radiasi baru, tetapi interpretasi itu
( hamburan Compton ) memiliki masalah logis. Dari pertimbangan energi dan
momentum, sinar gamma harus memiliki energi yang sangat tinggi (50 MeV)
untuk menyebarkan proton masif. Di Roma, fisikawan muda Ettore
Majoranamenyatakan bahwa cara radiasi baru berinteraksi dengan proton
membutuhkan partikel netral baru.

Mendengar hasil Paris, baik Rutherford maupun James Chadwick di Laboratorium


Cavendish tidak mempercayai hipotesis sinar gamma. Dibantu oleh Norman
Feather , Chadwick dengan cepat melakukan serangkaian percobaan yang
menunjukkan bahwa hipotesis sinar gamma tidak dapat dipertahankan. Tahun
sebelumnya, Chadwick, JER Constable, dan EC Pollard telah melakukan
eksperimen disintegrasi elemen ringan menggunakan radiasi alfa dari polonium.
Mereka juga telah mengembangkan metode yang lebih akurat dan efisien untuk
mendeteksi, menghitung, dan merekam proton yang dikeluarkan. Chadwick
mengulangi penciptaan radiasi menggunakan berilium untuk menyerap partikel
alpha: 9Be + 4 He (α) → 12 C + 1 n. Setelah eksperimen Paris, ia mengarahkan
radiasi pada lilin parafin, hidrokarbon dengan kandungan hidrogen yang tinggi,
sehingga menawarkan target yang padat dengan proton. Seperti dalam eksperimen
Paris, radiasi menyebarkan beberapa proton dengan energik. Chadwick mengukur
jangkauan proton ini, dan juga mengukur bagaimana radiasi baru berdampak pada
atom berbagai gas. Ia menemukan bahwa radiasi baru tidak terdiri dari sinar
gamma, tetapi partikel tak bermuatan dengan massa yang hampir sama
dengan proton . Partikel-partikel ini adalah neutron. Chadwick
memenangkan Hadiah Nobel dalam Fisika pada tahun 1935 untuk penemuan ini.

Tahun 1932 kemudian disebut sebagai " annus mirabilis " untuk fisika nuklir di
Laboratorium Cavendish, dengan penemuan neutron, disintegrasi nuklir buatan
oleh akselerator partikel Cockcroft–Walton , dan positron .

1. Model Proton-Neuton Dari Nukleus


Mengingat masalah model proton-elektron , dengan cepat diterima bahwa inti
atom terdiri dari proton dan neutron, meskipun sifat yang tepat dari neutron pada
awalnya tidak jelas. Dalam beberapa bulan setelah penemuan neutron, Werner
Heisenberg dan Dmitri Ivanenko telah mengusulkan model proton-neutron untuk
nukleus. Makalah penting Heisenberg mendekati deskripsi proton dan neutron
dalam nukleus melalui mekanika kuantum. Sementara teori Heisenberg untuk
proton dan neutron dalam nukleus adalah "langkah besar menuju pemahaman
nukleus sebagai sistem mekanika kuantum,"  ia masih mengasumsikan keberadaan
elektron nuklir. Secara khusus, Heisenberg mengasumsikan neutron adalah
komposit proton-elektron, yang tidak ada penjelasan mekanika kuantum.
Heisenberg tidak memiliki penjelasan tentang bagaimana elektron ringan dapat
terikat di dalam nukleus. Heisenberg memperkenalkan teori pertama gaya
pertukaran nuklir yang mengikat nukleon. Dia menganggap proton dan neutron
sebagai keadaan kuantum yang berbeda dari partikel yang sama, yaitu,nukleon
dibedakan berdasarkan nilai isospin nuklirnya bilangan kuantum.

Model proton-neutron menjelaskan teka-teki dinitrogen. Ketika 14 N diusulkan


terdiri dari 3 pasang masing-masing proton dan neutron, dengan neutron
berpasangan tambahan dan proton masing-masing menyumbang spin dari 1 / 2  ħ
dalam arah yang sama untuk spin total 1 ħ, model menjadi layak. Segera, neutron
digunakan untuk menjelaskan perbedaan spin secara alami di banyak nuklida yang
berbeda dengan cara yang sama.

Jika model proton-neutron untuk nukleus menyelesaikan banyak masalah, model


ini menyoroti masalah dalam menjelaskan asal usul radiasi beta. Tidak ada teori
yang bisa menjelaskan bagaimana elektron, atau positron,  bisa berasal dari
nukleus. Pada tahun 1934, Enrico Fermi menerbitkan makalah klasiknya yang
menjelaskan proses peluruhan beta , di mana neutron meluruh menjadi proton
dengan menciptakan elektron dan neutrino (yang belum ditemukan) . Makalah ini
menggunakan analogi bahwa foton , atau radiasi elektromagnetik, sama-sama
diciptakan dan dihancurkan dalam proses atom. Ivanenko telah menyarankan
analogi serupa pada tahun 1932. Teori Fermi membutuhkan neutron untuk
menjadi spin 1 / 2 partikel. Teori ini mempertahankan prinsip kekekalan energi,
yang telah dipertanyakan oleh distribusi energi partikel beta yang terus
menerus. Teori dasar peluruhan beta yang diajukan oleh Fermi adalah yang
pertama menunjukkan bagaimana partikel dapat diciptakan dan dihancurkan. Ini
membentuk teori dasar umum untuk interaksi partikel oleh gaya lemah atau kuat.
Meskipun makalah berpengaruh ini telah teruji oleh waktu, ide-ide di dalamnya
sangat baru sehingga ketika pertama kali diajukan ke jurnal Nature pada tahun
1933,makalahitu ditolak karena terlalu spekulatif. 

2. Sifat Neutron

Pertanyaan apakah neutron adalah partikel komposit proton dan elektron bertahan
selama beberapa tahun setelah penemuannya. Pada tahun 1932 Harrie
Massey mengeksplorasi model untuk neutron komposit untuk menjelaskan daya
tembus yang besar melalui materi dan netralitas listriknya, misalnya. Masalahnya
adalah warisan dari pandangan yang berlaku dari tahun 1920-an bahwa satu-
satunya partikel dasar adalah proton dan elektron.

Sifat neutron menjadi topik utama diskusi pada Konferensi Solvay ke-7


yang diadakan pada bulan Oktober 1933, yang dihadiri oleh Heisenberg, Niels
Bohr , Lise Meitner , Ernest Lawrence , Fermi, Chadwick, dan lain-lain. Seperti
yang dikemukakan oleh Chadwick dalam Bakerian Lecture-nya pada tahun 1933,
pertanyaan utamanya adalah massa neutron relatif terhadap proton. Jika massa
neutron lebih kecil dari massa gabungan proton dan elektron (1,0078  u ), maka
neutron dapat menjadi komposit proton-elektron karena cacat massa dari energi
ikat nuklir . Jika lebih besar dari massa gabungan, maka neutron bersifat
elementer seperti proton. Pertanyaan ini sulit dijawab karena massa elektron
hanya 0,05% dari proton, oleh karena itu diperlukan pengukuran yang sangat
presisi.

Kesulitan melakukan pengukuran diilustrasikan oleh rentang nilai yang luas untuk
massa neutron yang diperoleh dari tahun 1932 hingga 1934. Nilai yang diterima
saat ini adalah 1,008 66  u . Dalam makalah Chadwick tahun 1932 yang
melaporkan penemuan tersebut, dia memperkirakan massa neutron berada di
antara1,005  u dan1,008  u .Dengan membombardir boron dengan partikel alfa,
Frédéric dan Irène Joliot-Curie memperoleh nilai tinggi1,012  u , sementara tim
Ernest Lawrence di University of California mengukur nilai yang kecil
1,0006  u menggunakan siklotron baru mereka .

Pada tahun 1935 Chadwick dan mahasiswa doktoralnya Maurice


Goldhaber menyelesaikan masalah ini dengan melaporkan pengukuran akurat
pertama dari massa neutron. Mereka menggunakan sinar gamma 2,6 MeV
dari Thallium -208 ( 208 Tl) (kemudian dikenal sebagai thorium C" )
untuk fotodisintegrasi deuteron.

2 1
1D +  γ →  1H +  n
     

Dalam reaksi ini, proton dan neutron yang dihasilkan memiliki energi kinetik
yang hampir sama, karena massanya hampir sama. Energi kinetik dari proton
yang dihasilkan dapat diukur (0,24 MeV), dan oleh karena itu energi ikat deuteron
dapat ditentukan (2,6 MeV 2 (0,24 MeV) = 2,1 MeV, atau0,0023  u ). Massa
neutron kemudian dapat ditentukan dengan neraca massa sederhana

m d  +  menjadi  =  m p  +  m n

di mana m d,p,n mengacu pada massa deuteron, proton, atau neutron, dan "be"
adalah energi ikat. Massa deuteron dan proton diketahui; Chadwick dan
Goldhaber masing-masing menggunakan nilai 2.0142 u dan 1.0081 u. Mereka
menemukan bahwa massa neutron sedikit lebih besar daripada massa
proton1.0084  u atau1,0090  u , tergantung pada nilai presisi yang digunakan
untuk massa deuteron. Massa neutron terlalu besar untuk menjadi komposit
proton-elektron, dan karena itu neutron diidentifikasi sebagai partikel
elementer. Chadwick dan Goldhaber meramalkan bahwa neutron bebas akan
dapat meluruh menjadi proton, elektron, dan neutrino ( peluruhan beta ).

3. Fisika Neutron Pada Tahun 1930-an

setelah penemuan neutron, bukti tidak langsung menunjukkan bahwa neutron


memiliki nilai bukan nol yang tak terduga untuk momen magnetiknya. Upaya
untuk mengukur momen magnetik neutron berawal dari penemuan oleh Otto
Stern pada tahun 1933 di Hamburg bahwa proton memiliki momen magnetik yang
sangat besar. Pada tahun 1934 kelompok yang dipimpin oleh Stern, sekarang
di Pittsburgh , dan II Rabi di New York telah secara independen menyimpulkan
bahwa momen magnetik neutron negatif dan besar tak terduga dengan mengukur
momen magnetik proton dan deuteron . Nilai momen magnetik neutron juga
ditentukan oleh Robert Bacher (1933) di Ann Arbor dan IY Tamm dan SA
Altshuler [74] [86] (1934) di Uni Soviet dari studi struktur hiperhalus atom
spektrum. Pada akhir 1930-an nilai akurat untuk momen magnetik neutron telah
disimpulkan oleh kelompok Rabi menggunakan pengukuran
menggunakan teknik resonansi magnetik nuklir yang baru
dikembangkan . Besarnya nilai momen magnetik proton dan nilai negatif yang
disimpulkan untuk momen magnetik neutron tidak terduga dan menimbulkan
banyak pertanyaan. 

Fermi dan murid-muridnya ( anak laki-laki Via Panisperna ) di halaman Institut


Fisika Universitas Roma di Via Panisperna, sekitar tahun 1934. Dari Kiri ke
kanan: Oscar D'Agostino , Emilio Segrè , Edoardo Amaldi , Franco Rasetti dan
Fermi

Penemuan neutron segera memberi para ilmuwan alat baru untuk menyelidiki
sifat-sifat inti atom. Partikel alfa telah digunakan selama beberapa dekade
sebelumnya dalam eksperimen hamburan, tetapi partikel tersebut, yang
merupakan inti helium, memiliki muatan +2. Muatan ini menyulitkan partikel alfa
untuk mengatasi gaya tolak Coulomb dan berinteraksi langsung dengan inti atom.
Karena neutron tidak memiliki muatan listrik, mereka tidak harus mengatasi gaya
ini untuk berinteraksi dengan inti. Hampir bersamaan dengan penemuannya,
neutron digunakan oleh Norman Feather , rekan dan anak didik Chadwick, dalam
eksperimen hamburan dengan nitrogen. Bulu mampu menunjukkan bahwa
neutron berinteraksi dengan inti nitrogen tersebar ke proton atau nitrogen
diinduksi hancur untuk membentukboron dengan emisi partikel alfa. Feather
adalah orang pertama yang menunjukkan bahwa neutron menghasilkan
disintegrasi nuklir.

Di Roma , Enrico Fermi dan timnya membombardir unsur-unsur yang lebih berat
dengan neutron dan menemukan produk tersebut radioaktif. Pada tahun 1934
mereka telah menggunakan neutron untuk menginduksi radioaktivitas di 22
elemen berbeda, banyak dari elemen dengan nomor atom tinggi ini.
Memperhatikan bahwa eksperimen lain dengan neutron di laboratoriumnya
tampaknya bekerja lebih baik di atas meja kayu daripada di meja marmer, Fermi
menduga bahwa proton dari kayu memperlambat neutron sehingga meningkatkan
peluang neutron untuk berinteraksi dengan inti. Oleh karena itu Fermi
melewatkan neutron melalui lilin parafin untuk memperlambatnya dan
menemukan bahwa radioaktivitas beberapa elemen yang dibombardir meningkat
dengan faktor puluhan hingga ratusan. The cross sectionuntuk interaksi dengan
inti jauh lebih besar untuk neutron lambat daripada untuk neutron cepat. Pada
tahun 1938 Fermi menerima Hadiah Nobel dalam Fisika "untuk demonstrasi
tentang keberadaan elemen radioaktif baru yang dihasilkan oleh iradiasi neutron,
dan untuk penemuan terkait reaksi nuklir yang dibawa oleh neutron lambat" .

Lise Meitner dan Otto Hahn di laboratorium mereka pada tahun 1913.

Fisi nuklir yang disebabkan oleh penyerapan neutron oleh uranium-235. Fragmen


nuklida berat menjadi komponen yang lebih ringan dan neutron tambahan.

Di Berlin , kolaborasi Lise Meitner dan Otto Hahn , bersama dengan asisten


mereka Fritz Strassmann , melanjutkan penelitian yang dimulai oleh Fermi dan
timnya ketika mereka membombardir uranium dengan neutron. Antara tahun 1934
dan 1938, Hahn, Meitner, dan Strassmann menemukan sejumlah besar produk
transmutasi radioaktif dari eksperimen ini, yang semuanya dianggap
sebagai transuranik . [91] Nuklida transuranik adalah mereka yang memiliki
nomor atom lebih besar dari uranium (92), dibentuk oleh penyerapan neutron;
nuklida seperti itu tidak terjadi secara alami. Pada Juli 1938, Meitner terpaksa
melarikan diri dari penganiayaan antisemitisme di Jerman Nazi setelahAnschluss ,
dan dia mampu mengamankan posisi baru di Swedia. Eksperimen yang
menentukan pada 16–17 Desember 1938 (menggunakan proses kimia yang
disebut " fraksinasi radium–barium–mesothorium ") menghasilkan hasil yang
membingungkan: apa yang mereka pahami sebagai tiga isotop radium malah
secara konsisten berperilaku sebagai barium . [9] Radium (nomor atom 88) dan
barium (nomor atom 56) berada dalam kelompok kimia yang sama . Pada Januari
1939 Hahn telah menyimpulkan bahwa apa yang mereka pikir sebagai nuklida
transuranik ternyata nuklida yang jauh lebih ringan, seperti
barium, lantanum , serium , dan platinoid ringan . Meitner dan keponakannya Otto
Frischsegera dan tepat menafsirkan pengamatan ini sebagai hasil dari fisi nuklir ,
istilah yang diciptakan oleh Frisch. 

Hahn dan rekan-rekannya telah mendeteksi pemecahan inti uranium, yang dibuat
tidak stabil oleh penyerapan neutron, menjadi unsur-unsur yang lebih
ringan. Meitner dan Frisch juga menunjukkan bahwa pembelahan setiap atom
uranium akan melepaskan energi sekitar 200 MeV. Penemuan fisi
menggemparkan komunitas global fisikawan atom dan publik. Dalam publikasi
kedua mereka tentang fisi nuklir, Hahn dan Strassmann meramalkan keberadaan
dan pembebasan neutron tambahan selama proses fisi. Frédéric Joliot dan timnya
membuktikan fenomena ini sebagai reaksi berantai pada Maret 1939. Pada tahun
1945 Hahn menerima Hadiah Nobel Kimia 1944 "untuk penemuannya tentang fisi
inti atom berat." 

4. Setelah 1939

Penemuan fisi nuklir pada akhir tahun 1938 menandai pergeseran pusat-pusat
penelitian nuklir dari Eropa ke Amerika Serikat. Sejumlah besar ilmuwan
bermigrasi ke Amerika Serikat untuk menghindari masalah dan antisemitisme di
Eropa dan perang yang membayangi. Pusat penelitian nuklir baru adalah
universitas di Amerika Serikat, khususnya Universitas Columbia di New York
dan Universitas Chicago di mana Enrico Fermi telah pindah, dan fasilitas
penelitian rahasia di Los Alamos ,New Mexico , didirikan pada tahun 1942,
rumah baru dari proyek Manhattan . Proyek masa perang ini difokuskan pada
pembangunan senjata nuklir , memanfaatkan energi besar yang dilepaskan oleh
fisi uranium atau plutonium melalui reaksi berantai berbasis neutron.

Penemuan neutron dan positron pada tahun 1932 merupakan awal dari penemuan
banyak partikel baru. Muon ditemukan pada tahun
1936. Pion dan kaon ditemukan pada tahun 1947, sedangkan partikel
lambda ditemukan pada tahun 1950. Sepanjang tahun 1950-an dan 1960-an,
sejumlah besar partikel yang disebut hadron ditemukan. Skema klasifikasi untuk
mengatur semua partikel ini, diusulkan secara independen oleh Murray Gell-
Mann [100] dan George Zweig [101] [102] pada tahun 1964, dikenal
sebagai model quark. Dengan model ini, partikel seperti proton dan neutron tidak
bersifat elementer, tetapi terdiri dari berbagai konfigurasi dari sejumlah kecil
partikel elementer lain yang disebut parton atau quark . Model quark menerima
verifikasi eksperimental yang dimulai pada akhir 1960-an dan akhirnya
memberikan penjelasan untuk momen magnetik anomali neutron. 

Anda mungkin juga menyukai