Anda di halaman 1dari 7

BAB 15 CHEMICAL CLEANING DARI SISTEM STEAM GENERATOR

Permukaan internal dari sistem steam generator dibersihkan untuk menghilangkan kontaminan yang
menempel pada permukaan perpindahan panas dan dapat menyebabkan kerusakan tube. Dalam
mengambil keputusan dalam dalam pemilihan metode pembersihan secara kimia perlu dipertimbangkan
faktor berikut.

 Tipe desain, laju alir, temperatur operasi, dan tekanan steam generator
 Karakteristik dan jumlah deposit
 Kesesuaian solven pembersih dengan bahan material
 Metode pembuangan limbah pelarut
 Ketersedian air demin atau kondensat
 Keamanan
 Biaya

PEMBERSIHAN PRA OPERASI

Secara tradisional, pembersihan pra operasi belum menjadi perhatian utama di dalam desain dan
konstruksi pabrik. Hal ini baru saja mendapat perhatian yang lebih karena biaya, batasan permasalahan
lingkungan, batas desain boiler yang lebih kecil, tekanan dan temperatur operasi boiler yang lebih tinggi,
persyaratan pengurangan kebisingan.

Tujuan pembesihan pra operasi adalah untuk membersihkan kontaminan konstruksi yang dapat
menyebabkan permasalahan operasi atau bahkan kerusakan ketika operasi awal. Kontaminan pra
operasi meliputi kerak penggilingan, ampas biji pengelasan, produk korosi, minyak dan oli, debu dan
tanah, lapisan pelindung sementara, dan kontaminan lainnya yang tersisa setelah fabrikasi dana
pemasangan unit.

Kerak penggilingan merupakan lapisan magnetit yang rapat, dihasilkan pada permukaan baja selama
fabrikasi, merupakan penyebab keretakan dan erosi selama operasi sistem. Karena logam yang terpapar
bersifat anodik terhadap kerak penggilingan, retakan permukaan ini berpotensi tempat terjadinya
korosi. Kerak penggilingan dan kerak pengelasan dapat menjadi tempat akumulasi deposit yang dapat
menyebabkan kerusakan jika mereka terlepas. Penghilangan kerak logam dan produk korosi umumnya
membutuhkan pembersihan secara kimia.

Biasanya, pasir dan tanah (yang akan meningkatkan konsentrasi kontaminan pembentuk kerak seperti
silika dan kalsium pada air boiler) dapat dihilangkan dengan cara pembilasan.

Minyak dan pelumas juga digunakan dalam proses fabrikasi boiler. Efek insulasi dari lapisan film tipis
dari senyawa ini dapat menyebabkan kerusakan overheating. Minyak dan pelumas, termasuk lapisan
pelindung sementara biasanya dihilangkan dengan pembersihan menggunakan basa panas.

Ada dua area pertimbangan dalam pembersihan pra operasi. Pertama rancangan desain harus
mencakup pengawasan yang mengijinkan pembersihan di lapangan dengan pipa sementara, waktu, dan
biaya minimal. Kedua kebersihan fabrikasi dan pemasangan harus dijaga pada tingkat praktik sehingga
pembersihan lapangan yang diperlukan hanya sedikit. Peningkatan perhatian terhadap kebersihan
selama fabrikasi disebabkan beberapa faktor.
 Tren menuju fabrikasi di toko dan lebih sedikit fabrikasi di lapangan membuat kontrol
kebersihan lebih baik
 Startup sistem lebih cepat ketika pembersihan kimia yang rumit tidak diperlukan
 Regulasi lingkungan memperumit pembuangan larutan kimia pembersih
 Batasan pengurasan kebisingan dari penggunaan steam blow di beberapa lokasi

Metode pembersihan pra operasi yang dipengaruhi banyak pada kebersihan yang dijaga selama fabrikasi
dan pemasangan. Jika tingkat kebersihan fabrikasi tinggi, pembilasan dengan air dari sistem kondensat
dan air umpan dapat digunakan bersamaan dengan basa yang mendidih diikuti steam blow dari steam
generator. Hal ini dapat memberikan pembersihan yang cukup di kebanyakan boiler dengan tekanan di
bawah 63,3 kg/cm2.

Pembilasan basa panas pada sistem kondensat dan air umpan dan pendidihan basa dari boiler dan
ekonomizer dibutuhkan jika terdapat sejumlah kontaminan. Penghilangan minyak, pelumas, dan lapisan
pelindung sementara, kondisi basa dan pembilasan dapat menyebabkan pengelupasan permukaan
oksida dan kerak penggilingan. Jika tidak ada pembersihan lain yang dibutuhkan, pembersihan basa
harus diikuti dengan steam blowing.

Boiler dan sistem steam yang terkontaminasi, maupun sistem yang beroperasi pada tekanan di atas 63,3
kg/cm2, membutuhkan sebuah pembersihan kimia yang lebih dalam. Hal ini harus didahului dengan
sebuah pembersihan basa untuk mencagah minyak dan pelumas dari gangguan terhadap proses
pembersihan kecuali basa atau chelant pembersih satu tahap digunakan.

Prosedur pembersihan asam atau chelant pra operasi sangat bervariasi tergantung pada kondisi
individual. Peralatan yang harus dibersihkan terdiri dari kombinasi berikut.

 Boiler/ekonomizer
 Sistem kondensat/air umpan
 Superheater/reheater
 Jalur utama steam

Variabel lainnya, ketika akan dibersihkan, juga bergantung pada penggunaan individual. Urutan tipikal
meliputi hal berikut.

1. Pembersihan basa sebelum opearasi awal


2. Pembersihan basa dan asam/chelant sebelum operasi awal
3. Pembersihan basa sebelum operasi awal dilanjutkan dengan pembersihan asam/chelant setelah
beberapa minggu hingga satu tahun operasi.

Boiler subkritik beroperasi pada tekanan lebih dari 63,3 kg/cm2 biasanya dibersihkan dengan
pembersihan basa panas dan pembersihan asam atau chelant pada boiler dan ekonomizer. Boiler
superkritik biasanya dibersihkan dengan pembersihan basa panas seiring dengan pembersihan asam
atau chelant dari sistem kondensat/air umpan, boiler, dan ekonomizer. Superheater dan reheater sering
dibersihkan juga.

Pembersihan asam atau chelant pada boiler dan ekonomizer biasanya dilakukan sebelum operasi awal
untuk mencegah kerusakan akibat kontaminan air atau gangguan sifat kimia air. Terkadang pembersihan
ini ditunda hingga setelah operasi awal (seperti hingga setelah hampir semua kontaminan sistem
kondensat dan air umpan telah terbawa menuju boiler). Namun hal ini menimbulkan resiko kontaminasi
di dalam ekonomizer dan zona panas yang tinggi di boiler.

Pembersihan asam atau chelant dapat berguna di sistem kondensat atau air umpan karena luas
permukaan peralatan yang besar. Namun kebutuhan tambahan kimia pembersih berkurang ketika
sistem ini terbuat dari campuran logam tembaga dan stainless steel. Pembersihan asam atau chelant
menghilangkan kontaminan pada sistem ini, dan tidak ada alasan untuk menunda pembersihan boiler
dan ekonomizer hingga operasi awal.

Pembersihan asam dan chelant dari superheater dan heater meningkatkan biaya pembersihan dan
kerumitan kecuali meminimalkan kemungkinan permasalahan turbin dengan menghilangkan
kontaminan yang dapat menimbulkan erosi. Meski hal ini tidak umum di waktu lampau, pembersihan
menggunakan bahan kimia pada superheater dan reheater menjadi lebih sering.

PEMBERSIHAN SETELAH OPERASI

Tube meledak merupakan indikasi pertama dari dibutuhkannya pembersihan kimia dari boiler. Tipe dan
frekuensi inspeksi yang diperlukan bervariasi dengan desain boiler, kebutuhan operasi, dan riwayat
pengoperasian dan pengolahan air. Inspeksi visual dari sisi api dapat mengungkapkan tube yang
melepuh. Sedangkan inspeksi dari drum, internal tube, header, dapat mengungkapkan akumulasi
deposit yang mengindikasikan kebutuhan untuk pembersihan boiler.

Boroskop dan kamera video miniatur (Gambar 15.1) dapat digunakan untuk menonitor kondisi di dalam
tube dan header yang tidak terlihat. Sampel tube sering dipotong dari daerah dengan fluks panas paling
tinggi agar dapat dilakukan pengujian kondisi pada lokasi kritis ini, seiring dengan pengukuran kuantitatif
dari akumulasi deposit. Chordal thermocouple (Gambar 15.2) dapat digunakan untuk mengukur efek dari
deposit terhadap hambatan perpindahan panas pada tube kritis tertentu sehingga dapat
mengidentifikasi kebutuhan pembersihan.

Gambar 15.1 Miniatur peralatan video yang digunakan untuk inspeksi dari tube boiler yang tidak dapat
diakses
Gambar 15.2 Pengukuran chordal thermocouple mendeteksi akumulasi deposit pada sisi air dari boiler

Setelah boiler beroperasi untuk beberapa saat, jadwal pembersihan dapat didasarkan dari berapa tahun
pengoperasian dan jumlah steam yang dihasilkan.

Deposit dapat berupa produk korosi, scale mineral, lumpur, atau kontaminan proses dengan berbagai
kombinasi. Deposit berasal dari konsentrasi rendah dengan akumulasi dalam waktu operasi yang lama,
karena kontrol pengolahan air yang tidak tepat atau kontaminasi proses. Karakteristik deposit
dipengaruhi oleh karakteristik air baku, tipe pengolahan eksternal, metode dan kontrol pengolahan air
umpan, dan sifal alami dan derajat kontaminan eksternal yang telah masuk air umpan selama operasi.
Operator bagian energi dan air memainkan peranan penting di dalam mengontrol deposit pada unit.

Deposit produk korosi merupakan kontaminan utama pada boiler bertekanan tinggi menggunakan air
demin sebagai makeup. Produk korosi sistem kondensat dan air umpan dapat terbawa menuju boiler,
dimana pengotor ini dapat terdeposit pada permukaan logam. Korosi logam tube boiler dapat
menambah deposit ini, namun dengan operasi boiler yang baik dan pengolahan air yang tepat, korosi
logam tube biasanya tidak signifikan. Efek insulasi dari deposit produk korosi dapat menyebabkan logam
tube mengalami overheating dan kerusakan. Karena biasanya sifatnya berpori, deposit produk korosi
dapat juga memberikan tempat meningkatnya konsentrasi air boiler dan menimbulkan potensi serangan
kaustik.

Pada boiler yang menerima beberapa kesadahan di dalam air makeup, tipikal deposit yang terbentuk
yaitu kalsium, magnesium, dan senyawa fosfat. Scale mineral ini bersamaan dengan lumpur dan
kontaminasi proses seperti minyak, dapat juga menyebabkan efek insulasi yang menimbulkan
overheating. Prinsip penyebab utama dari pembentukan kerak di boiler adalah menurunnya kelarutan
garam pembentuk kerak seiring dengan meningkatnya temperatur. Sehingga ketika air boiler
dipanaskan, batas kelarutan garam pembentuk kerak dilewati dan terjadi kristalisasi pada permukaan
boiler yanag dipanaskan.

Penghilangan deposit memiliki keunggulan selain dari meminimalkan kerusakan. Pembersihan


menunjukkan kondisi logam boiler yang sebenarnya, membuat inspeksi yang lebih sempurna. Pit atau
gouge yang tidak teramati sebelumnya menjadi jelas terlihat. Keretakan yang dihasilkan akibar
kelelahan, embritlement, atau korosi dapat terlihat. Juga unit yang bersih dapat beroperasi lebiih efisien.
Kebanyakan deposit internal dapat dihilangkan dengan asam mineral, asam organik, atau chelant. Bahan
yang paling banyak digunakan adalah asam klorida 5% dengan inhibitor dan kompleksor. Asam fosfat,
asam sulfat, dan asam sulfamat juga digunakan pada boiler yang beroperasi dibawah 2000 psig.
Amonium nitrat yang diinhibisi dan kombinasi hidroksil asetat dan asam format merupakan asam
organik yang umumnya digunakan. Garam EDTA (asam etilen diamin tetraasetat) telah digunakan untuk
pembersihan off-line dan on-line.

Regulasi lingkungan harus dipertimbangkan dalam pemilihan pelarut. Pabrik yang tidak memiliki fasilitas
pengolahan air limbah harus mengirim limbah pelarut mereka dengan truk atau mereka menggunakan
proses yang dapat menguapkan pelarut bekas.

Boiler baru atau sebuah boiler yang beroperasi merupakan subyek kontaminasi minyak yang harus
diberikan sebuah basa mendidih sebelum pembersihan secara kimia. Di sisi lain, kontaminan berbasis
minyak akan menggangu pembersihan. Bagian dari perunggu atau kuningan harus diganti sementara
dengan baja sebelum pembersihan secara kimia. Pengawasan yang tepat harus dilaksanakan untuk
membuang uap kimia. Sambungan terhadap steam header atau peralatan lainnya harus ditutup valve
dengan pengawasan untuk pengisian ulang atau pengurasan.

Ada dua metode dasar dari pembersihan menggunakan asam atau chelant: metode sirkulasi dan metode
statik (terkadang disebut metode isi dan rendam).

Pada metode sirkulasi, larutan pembersih disirkulasi secara bertahap melalui unit hingga kandungan
kimia, besi, dan tembaga dari larutan pembersih mencapai nilai yang konstan, mengindikasikan akhir
dari reaksi antara pelarut dan deposit. Metode ini cocok untuk unit dengan jalur aliran cairan positif, dan
hal ini membuat adanya monitoring dari proses pembersihan pada titik sampel yang banyak.

Pada metode statik, larutan pembersih merendam unit untuk jangka waktu yang telah ditentukan.
Metode ini digunakan ketika sirkulasi positif dari larutan pembersih tidak praktis dilakukan.

PEMBILASAN AIR DAN STEAM BLOWING

Pembilasan air basa biasanya dilakukan dengan air potable dengan kualitas tinggi. Laju pembilasan harus
lebih besar dari laju desain sistem. Setelah pembilasan, kondenser hot well, deaerator, dan tangki
penyimpanan deaerator biasanya dibersihkan dengan tangan, karena unit ini tidak dikuras dengan
sempurna.

Steam blowing normalnya dilakukan setelah pembersihan kimia pada boiler dan ekonomizer terakhir.
Ketika ada reheater, langkah ini biasanya dilakukan dalam dua tahap. Pertama pipa aliran utama dan
superheater di-blow. Kemudian pipa aliran utama, superheater, dan reheater di-blow. Pembersihan
paling efektif didapat ketika dorongan steam melebihi dorongan maksimum operasi steam. Nilai rasio
1,6:1 cukup untuk membersihkan partikel dari pipa. Blowing kontiniu digunakan, tetapi periode selang
seling untuk beberapa menit setiap tahap lebih umum digunakan.

Dalam menguji kefektifan blowing, steam blow dapat diarahkan menuju sebuah pelat target di jalur
utama steam. Praktik ini merupakan prosedur paling umum untuk boiler bertekanan tingggi untuk
menghasilkan superheated steam untuk menggerakkan turbin. Kelebihan blow dilakukan hingga partikel
padatan penyebab erosi tidak ada lagi pada pelat target. Waktu yang dibutuhkan namun secara umum
diperkirakan sekitar 24 jam kecuali pembersihan bahan kimia dilakukan terlebih dahulu. Pembersihan
dengan bahan kimia dapat mengurangi waktu blow yang dibutuhkan secara signifikan.

PEMBERSIHAN DENGAN BASA

Larutan pembersih basa (pembilasan/pendidihan) biasanya senyawa trisodium fosfat dan surfaktan.
Konsentrasi larutan trisodium fosfat berada pada nilai sekitar 0,1 hingga 1%. Disodium fosfat dan atau
larutan hidroksida dapat ditambahkan. Larutan sodium nitrat sering ditambahkan ketika kaustik
ditambahkan sebagai pencegahan terjadinya caustic embrittlement. Sodium sulfit terkadang digunakan
untuk mencegah korosi oksigen.

Meski penghilangan kerak mill bukan merupakan satu tujuan dari pembersihan dengan basa,
penambahan agen chelant cukup dapat menghilangkan kerak mill untuk menghilangkan kebutuhan
pembersihan secara kimia lebih lanjut. Akan tetapi, ketika penghilangan kerak mill dinyatakan perlu,
pembersihan dengan asam atau chelant harus dilakukan setelah pembersihan dengan basa. Produk
pembersih basa komersial biasanya juga mengandung chelant atau senyawa lain yang diformulasi
khusus untuk menghasilkan pembersihan yang efektif.

Pembersihan dengan basa harus mengikuti prosedur yang dianjurkan oleh pembuat boiler untuk boiler
mereka yang spesifik. Selama pembersihan, boiler dibakar pada laju rendah, tetapi tidak cukup untuk
menimbulkan sirkulasi positif. Tekanan boil-out biasanya sekitar setengah dari tekanan operasi.
Beberapa kali di saat alkali boil-out, setengah air boiler harus dibuang dengan melihat level air di kaca
level gauge melewati bagian bawah valve blowdown. Valve alternatif digunakan saat dimana ada lebih
dari satu sambungan blowdown. Boiler diisi ulang hingga level air mencapai bagian atas di kaca level
gauge setelah setiap kali pembuangan. Superheater dan reheater dilindungi dengan pengisian ulang
kondensat yang diolah dengan baik. Setiap tahap pembersihan secara kimia bertahan selama sekitar 6-
24 jam.

Ketika pembersihan dengan basa selesai, unit didinginkan secara perlahan, larutan basa dikeluarkan
menuju area pembuangan, dan unit dibilas dengan kondensat berkuallitas bagus. Pembilasan dengan
blowdown berselang seling, harus dilanjutkan hingga konduktivitas air pembilas kurang dari 50 mhos
dan fosfat kurang dari 1 ppm. Pembersihan dengan basa harus diulangi jika pengotor organik atau
kontaminan sisa berbasis minyak ditemukan saat inspeksi unit.

PEMBERSIHAN DENGAN SOLVEN

Pemilihan solven harus berdasarkan studi laboratorium terhadap sampel deposit yang ditemukan di
dalam tube. Hal ini akan membantu menjamin bahwa hasil yang diharapkan dari pembersihan secara
kimia dicapai dengan biaya dan resiko minimum terhadap sistem.

Asam klorida yang diinhibisi merupakan solven yang paling umum digunakan. Solven ini efektif untuk
menghilangkan hampir semua deposit kalsium dan besi. Asam florida atau amonium biflorida sering
ditambahkan pada asam klorida untuk membantu penghilangan kerak yang mengandung silika.
Campuran ini juga digunakan untuk mempercepat penghilangan kerak kompleks.

Ketika terdapat tembaga oksida di dalam deposit, dia dapat terlarut dan menempel sebagai logam
tembaga, menyebabkan pitting terhadap sistem logam. Karena alasan ini, agen komples tembaga seperti
thiourea sering ditambahkan pada asam klorida untuk menjaga tembaga tetap larut.
Agen chelant seperti EDTA dan asam sitrat digunakan untuk melarutkan deposit besi oksida. Mereka
juga dapat digunakan untuk melarutkan deposit yang mengandung tembaga oksida dengan injeksi dari
sebuah agen pengoksida melalui sirkuit boiler.

Di dalam superheater dan sirkuit air-steam dari once-through supercritical boiler, magnetit dan kerak
kompleks dapat dihilangkan oleh hidroksi asetat terinhibisi dan asam format, EDTA terinhibisi, atau
amonia sitrat terinhibisi. Karena material ini sangat volatil, mereka sangat berguna di unit yang susah
diisi, disirkulasi, dan dikosongkan.

Setelah pembersihan, unit harus dikeringkan dengan kondisi nitrogen blanket dan dibilas dengan air
murni hingga dia bebas dari solven dan besi yang terlarut. Jika solven asam mineral yang digunakan,
boil-out harus dilakukan setelah repasifasi permukaan logam. Jika chelant digunakan, injeksi oksigen
pada larutan pembersih memberikan pasifasi.

Setelah pembersihan, boiler harus diinspeksi untuk memverifikasi bahwa hasil yang diharapkan telah
dicapai. Inspeksi visual dari drum dan header dapat mengungkapkan akumulasi dari senyawa partikulat
yang terlepas, yang akan mengindikasikan kebutuhan pembilasan tambahan. Inspeksi video atau
boroscope pada tube atau potongan sampel tube dapat menunjukkan kebutuhan untuk pembersihan
lebih lanjut.

Karena kemungkinan bahaya terhadap personel dan peralatan, hanya personel yang lolos kualifikasi
boleh dilibatkan di dalam pemilihan solven, perencanaan, dan pengawasan pembersihan.

Anda mungkin juga menyukai