Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

KONSELING KELUARGA STRUKTURAL

Untuk memenuhi tugas mata kuliah konseling keluarga

Dosen pengampu:

Sitti Ernawati S,Sos.M.Pd.I

Disusun oleh :

1. Eva Agustin Putri(1903402021012)

PROGRAM STUDIPENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM JEMBER
2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Subbahanallah Wataala, Allah Yang Maha
Kuasa, atas izin dan rahmat-Nya kami dari kelompok 11 dapat menyelesaikan makalah ini
dengan materi KONSELING KELUARGA STRUKTURAL dengan lancar.

Dalam pembuatan makalah ini, penulis juga mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
dalam penyusunanya. Maka kesempatan kali ini saya selaku penulis mengucapkan terimakasih
kepada ibu dosen Sitti Ernawati S.Sos.M.Pd.I sebagai pengampu mata kuliah KONSELING
KELUARGA dan kepada teman kelompok yang membantu sehinga makalah ini dapat
terselesaikan.

Akhir kata, semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan
penulis pada khususnya., penulis menyadari bahwa dalam pembuaan makalah ini mash jauh dari
kata sempurna. Untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi
perbaikan kearah kesempurnaan makalah ini.

Jember, 22 September 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang................................................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah........................................................................................................... 2
1.3. Tujuan............................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................. 3
2.1. PENGERTIAN KONSELING KELUARGA STRUKTURAL..................................... 3
1.1 PENDEKATAN STRUKTURAL DALAM TEORI DAN PRAKTIK.................... 4
BAB III PENUTUP..................................................................................................................... 9
3.1. Kesimpulan .................................................................................................................... 9
3.2. Saran............................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pusat dari sistem interpersonal dalam tiap kehidupan seseorang adalah keluarga. Seorang
bayi belajar bagaimana hidup dan menerima kehidupan itu melalui interaksinya dalam keluarga.
Interaksi seseorang di masa depan memperlihatkan intensitas ikatan emosi dan kepercayaan
dasar terhadap diri dan dunia luar yang dihasilkan pada interaksi awal dalam keluarga (Framo,
1976, dalam Kendall, 1982:517).

Keluarga merupakan kesatuan yang terkecil di dalam masyarakat tetapi menempati


kedudukan yang primer dan fundamental. Faktor keluarga sangatlah penting karena merupakan
lingkungan pertama bagi seorang anak, dimana keluarga memiliki peranan di dalam
pertumbuhan dan perkembangan pribadi seorang anak. Di dalam keluarga seringkali terjadi
permasalahan yang muncul baik dari luar mapun dari dalam keluarga itu sendiri. Salah satu dari
adanya masalah keluarga adalah anak. Banyak faktor yang menyebabkan seorang anak menjadi
masalah di dalam sebuah keluarga.

Kesalahan pendidikan dari orang tua meupun faktor lingkungan anak yang kurang
kondusif dapat mengakibatkan permasalahan di dalam keluarga. Sebuah keluarga yang memiliki
anak berkebutuhan khususpun seringkali menjadi sebuah masalah dalam keluarga. Layanan
bimbingan dan konseling sangat dibutuhkan dalam membantu menyelesaikan permasalahan yang
timbul dalam keluarga. Dalam bimbingan keluarga mengupayakan pemberian bantuan kepada
para individu sebagai pemimpin atau anggota keluarga agar mereka mampu menciptakan
keluarga yang utuh dan harmonis, memberdayakan diri secara produktif, dapat menciptakan dan
menyesuaikan diri dengan norma keliarga, serta berperan atau berpartisipasi aktif dalam
mencapai keluarga yang bahagia.

1.2Rumusan Masalah
1. Bagaimana dan apa definisi konseling keluarga struktural?
2. Bagaimana pendekatan struktur dalam teori dan praktik ?

1
1.3TUJUAN
1. Agar mengetahui pengertian konseling keluarga struktural
2. Mengetahui karakteristik konseling keluarga struktural

BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Pengertian konseling keluarga struktural
A. Pengertian Bimbingan dan Konseling
Pada dasarnya, bimbingan merupakan pembimbing untuk membantu mengoptimalkan
individu. Bimbingan merupakan suatu alat untuk mendewasakan anak. Konseling adalah upaya
membantu individu melalui proses interaksi yang bersifat pribadi antara konselor dan konseli
mampu memahami diri dan lingkungannya, mampu membuat keputusan dan menentukan tujuan
berdasarkan nilai yang diyakininya sehingga konseli merasa bahagia dan efektif perilakunya.
Bimbingan dan konseling adalah suatu proses pemberian bantuan kepada seseorang dan atau
sekelompok orang yang bertujuan agar masing-masing individu mampu mengembangkan dirinya
secara optimal, sehingga dapat mandiri dan atau mengambil keputusan secara bertanggungjawab.
b. Fungsi dan Tujuan Bimbingan dan Konseling
Tujuan bimbingan adalah agar individu dapat :
1).Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karier, serta kehidupan pada
masa yang akan datang.
2).Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimiliki seoptimal mungkin.
3).Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat, serta
lingkungan kerjanya.
4).Mengatasi hambatan serta kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian dengan
lingkungan pendidikan, masyarakat, ataupun lingkungan kerjanya.
Fungsi bimbingan yaitu sebagai berikut:
1. fungsi pengembangan, merupakan fungsi bimbingan dalam mengembangkan seluruh
potensi dan kekuatan yang dimiliki individu
2. fungsi penyaluran, merupakan fungsi bimbingan dalam membantu individu memilih dan
memantapkan penguasaan karir atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian,

2
dan ciri-ciri kepribadian lainnya.
2.2 Pendekatan struktural dalam teori dan praktik

Pendekatan struktural dalam konseling keluarga terutama dikaitkan dengan Salvador


Minuchin dan koleganya di pusat Bimbingan Anak Philadelphia Pendekatan ini dilandasi sistem.
Teori konseling keluarga memfokuskan pada kegiatan, keseluruhan yang terorganisasi dari unit
keluarga, dan cara-cara di mana keluarga mengatur dirinya sendiri melalui pola-pola
transaksional di antara mereka. Secara khusus, sistem-sistem keluarga, batas-batas, blok-blok
dan koalisi-koalisi ditelaah dalam upaya memahami struktur keluarga. Tidak berfungsinya
struktur menunjukkan, bahwa aturan-aturan yang tidak tampak yang membangun transaksi
keluarga tidak berjalan atau membutuhkan negosiasi kembali aturan-aturan.1

Konseling keluarga struktural dilengkapi untuk transaksi sehari-hari dan memberikan


prioritas tinggi terhadap tindakan daripada wawasan atau pemahaman. Seluruh perilaku termasuk
simptom-simptom yang ditunjukkan pasien dipandang dalam konteks struktur keluarga.
Permulaan keluarga memberikan teknik pengamatan sederhana terhadap peta pola-pola transaksi
keluarga. Intervensi-intervensi Minuchin tersebut adalah aktif, penuh perhitungan, berupaya
untuk mengubah kekakuan, kuno, atau tidak melaksanakan struktur. Dengan kerja sama keluarga
dan keramahan, dia memperoleh pemahaman tentang masalah-masalah keluarga, membantu
mereka mengubah susunan keluarga yang tidak berfungsi dan menata kembali organisasi
keluarga. Enactments (menyuruh keluarga menunjukkan situasi situasi konflik khusus dalam sesi
konseling) dan reframing (menjelaskan kembali suatu masa sebagai suatu fungsi dari struktur
keluarga)

1
Lilis Satria, Bimbingingan Konseling Keluarga (Bandung: Fokus Media, 2018), hlm 53

3
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Pendekatan struktur keluraga mendasarkan pada pentingnya interaksi keluarga agar dapat
memahami struktur atau organisasi dalam keluarga. Mengubah struktur keluarga berarti
menyusun kembali keutuhan dan menyembuhkan perpecahan antara dan seputar anggota
keluarga. Oleh karena itu, jika dijumpai keluarga yang bernasalah perlu dirumuskan kembali
struktur keluarga tersebut dengan memperbaiki transaksi dan pola hubungan yang baru yang
lebih sesuai.

Maka tujuan dari konseling ini adalah mengorganisasikan kembali bentuk keluarga melalui
cara-cara modifikasi posisi setiap anggota dalam keluarga agar dapat mengatasi gangguan pada
fungsi dan kedudukan orang tua dalam keluarga, menciptakan batasan yang jelas dan fleksibel
dengan menggerakkan bentuk-bentuk alternative untuk penyesuian

3.2 SARAN

Dalam pendekatan struktural konselor harus mampu memetakan aktivitas mental dan kerja
keluarga dalam sesi konseling. Seperti sutradara teater, mereka memberi instruksi pada keduanya
untuk berinteraksi melalui ajakan-ajakan dan rangkaian aktivitas spontan. Selain itu seorang
konselor dituntut untuk mampu menguasai dan memahami berbagai macam Bimbingan dan
konseling diluar sekolah dan Bimbingan dan Konseling didalam sekolah, yang salah satu macam
dari Bimbingan dan Konseling diluar sekolah adalah Konseling Keluarga perlu dipelajari oleh
seorang Konselor sebagai acuhan dalam proses konseling, Kritik dan saran yang bersifat
membangun penulis harapkan agar dalam penulisan selanjutnya bisa menjadi lebih baik.

4
DAFTAR PUSTAKA

Satrian Lilis, Bimbingan Konseling Keluarga. Bandung: Fokus Media. 2018

Geldard, Kathryn. & David Geldard, Konseling Keluarga. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2011

Gunarsa, Yulia Singgih D. Asas-Asas Psikologi Keluarga Idaman. Cet.3. Jakarta: Gunung Mulia.
2002

Afufudin. Bimbingan dan Konseling. Bandung: Pustaka Setia. 2010

Djamrah, Syaiful Bahri. Pola Komunikasi Orang Tua dan Anak Dalam Keluarga.Jakarta: Rineka
Cipta. 2004

Anda mungkin juga menyukai