Anda di halaman 1dari 14

MATERI LIVE IG EPISODE 3

1. Tahapan seorang trader dari pemula sampai bisa sukses .


2. Metode entry dengan akurasi tinggi.
3. Aturan exit di saham gorengan supaya tidak nyangkut.
4. Fibonacci retracement untuk strategi trading

Bagian pertama : pendahuluan

- Perkenalan
- Awal mula trading
- Proses sampai jadi full time trader

Bagian kedua : materi

1. Tahapan seorang trader dari pemula sampai bisa sukses.


a. Pemula
Awal awal seorang pemula mengenal saham biasanya
memiliki ekspektasi berlebihan, yaitu menganggap bahwa
dengan trading saham dirinya akan bisa cepat kaya.
Karena ketidak tahuannya ini , kebanyakan pemula akan
berpikir bahwa mencari untung di saham itu sangat
mudah , tinggal beli perusahaan bagus terus tunggu naik
lalu jual dengan untung besar . Kemudian juga setelah
beberapa saat masuk di pasar saham , seorang pemula
akan sangat mudah tergiur dengan iming2 untung puluhan
persen saat melihat begitu banyaknya saham gorengan
yang bisa naik sangat tinggi dalam sehari . Karena
anggapan mudahnya itu tadi , maka pemula yang terjun
ke pasar saham tidak terlalu mempedulikan pentingnya
menguasai ilmu2 saham sebelum mulai bertransaksi.
Mereka berpikir toh cuma buy & sell doang , nanti juga
lama2 bisa kok , kan pembelajaran paling efektif adalah
langsung praktek di lapangan. ( learning by doing pikirnya
mereka ) Terkadang juga ada yang sedikit2 mencoba
belajar indikator2 terkenal macam moving average ,
bollinger band m MACD , stochastic dan lain sebagainya .
Dengan modal ilmu seadanya ini , seorang pemula akan
dengan cepatnya merasakan bahwa dirinya ternyata
sudah cukup jago trading . Karena cepat menganggap
dirinya sudah mumpuni di pasar saham , maka seorang
pemula akan banyak melakukan penyangkalan saat ada
beberapa hal yang tidak sesuai dengan harapannya .
Seorang trader pemula juga seringkali belum memiliki
money management yang baik sehingga mereka
menganggap entry dengan all in + margin pun sah sah
saja . Trader pemula juga sulit untuk mengakui
kesalahannya saat mengalami loss dan cenderung
menyalahkan situasi dengan berpikir harusnya begini
harusnya begitu , padahal tidak ada keharusan dari
market untuk bergerak sesuai prediksi2 trader. ( apalagi
pemula ) Uniknya , justru karena ketidak tahuannya
dibalik profit yang besar ada resiko yang besar pula ,
kebanyakan pemula sering mengalami yang namanya
untung besar gara2 beginner’s luck. Tapi yang namanya
“luck” akhirnya ya akan habis juga , mungkin dalam
beberapa bulan atau minggu , tiba2 saja profit yang
telah diperolehnya segera tergerus loss bertubi tubi .
Karena pemula seringkali menyangkal kesalahannya , maka
banyak pemula yang ahli berpindah status dari trader
menjadi investor karena nyangkut parah . Ini justru
adalah wujud dari ketidak disiplinan saat trading. Pemula
akan menganggap bahwa nyangkut itu hal yang lumrah ,
karena pemula beranggapan pasti suatu ketika akan naik
juga kok , jadi dihold juga gak masalah . Mungkin saja
anggapan ini bisa dibenarkan , tapi yang jadi masalah
adalah , jika mereka sudah sampai pada titik dimana
nyangkutnya begitu banyak hingga kehabisan amunisi.
Pada titik ini akan ada kata2 klasik yang muncul ,
seperti : yah pengen serok tapi gak ada amunisi lagi .
Salah satu penyebabnya juga karena gemar average down
berkali kali tanpa teknik yang benar , hanya memakai
perasaan saja : sepertinya udah murah nih , masuk lagi
ah . Jika ini dilakukan berkali kali m bisa jadi dengan
satu atau dua macam saham saja mereka sudah kehabisan
dana . Akhirnya , dari 100% pemula yang terjun ke pasar
saham , 90% diantaranya akan gugur karena sebab2 di
atas tadi . Hanya pemula yang dengan cepat menyadari
kesalahnnya yang bisa berlanjut ke level berikutnya
b. Medium / intermediate / transisi
Kurang lebih 10% pemula yang bertahan dan lanjut ke
level ini sudah mulai sadar bahwa menjadi kaya dari
saham itu memang bisa , tapi dengan proses yang lama
dan tentunya tidak mudah. Mereka mulai menerima
kenyataan bahwa trading itu tidak semudah yang mereka
bayangkan selama ini. Mereka mulai belajar ilmu
sebanyak banyaknya , kalau perlu semuanya harus bisa.
Di titik inilah seorang trader menengah mulai mengalami
kebingungan , mereka mencari sistem yang paling ideal ,
mereka mencoba semua analisa , indicator , metode
apapun. Mereka juga mulai sadar dan bisa menerima
dengan ikhlas , bahwa cutloss itu memang diperlukan.
Walaupun di level ini seorang trader belum bisa
menghasilkan profit yang konsisten , setidaknya mereka
sudah bisa membatasi kerugiannya. Karena level medium
masih mencari cari system trading yang ideal bagi
mereka , maka mereka akan dengan mudahnya iri akan
pencapaian trader lain yang kebetulan posting
pencapaiannya. Akhirnya mereka dengan mudah ikut2an
system trader lain dan berharap bisa mendapatkan
prestasi yang sama. Mereka juga mulai peham pentingnya
money management & diversifikasi portpfolio. Mereka
juga paham bahwa loss yang terjadi adalah murni dari
kesalahannya strateginya sendiri. Kekurangan yang lain
adalah pada level ini seorang trader belum memiliki
kemapanan dalam psikologi tradingnya. Dari 10% pemula
yang berlanjut ke level 2 ini , lebih dari 50% akan
menyerah dan akhirnya menganggap bahwa untuk
mendapatkan profit konsisten dari trading memang
ternyata benar2 sulit.
c. Professional / full time trader
Pada level ini , seorang trader sudah mampu menjadikan
trading sebagai profesinya untuk mendapatkan sumber
penghasilan yang konsisten. Disiplin dalam trading plan
sudah menjadi kebiasaan seorang professional. Begitu
pula dengan money management yang sudah tersistem
dengan rapi. Stoploss merupakan hal yang sangat biasa
dan sudah menjadi bagian dari resiko trading. Trading
system seorang professional sudah lebih dahulu teruji
oleh waktu dan pengalaman , sehingga sudah tidak akan
terlalu banyak modifikasi dalam sistem tradingnya.
Psikologi trading seorang professional juga otomatis sudah
melewati bermacam macam kondisi. Kalau tidak bisa
bertahan ya tidak akan mungkin menjadi seorang
professional. Sedikit kekurangan dari professional adalah
terkadang ada kalanya mereka belum bisa memaksimalkan
profit mereka. Pada level inilah seorang trader sudah
bisa dikatakan mendapatkan financial freedom nya.
Hampir semua professional trader pada akhirnya akan
bertumbuh menjadi trader level tertinggi.
d. Trader Expert/ ahli
Seorang expert / ahli trading memiliki semua keunggulan
professional trader. Yang membedakan adalah beberapa
hal saja. Bagi mereka , trading ibarat game yang mudah
sekali mereka menangkan. Tidak ada emosi sama sekali
yang dilibatkan saat mereka melakukan eksekusi m jadi
ibarat sudah seperti robot. Kapanpun , dimanapun ,
dalam kondisi apapun , mereka nisa mendapatkan profit
secara optimal. Bisa dibilang , pada level inilah , tidak
ada satupun pihak ( termasuk Bandar / asing ) yang
mampu menghalangi seorang expert untuk menjadikan
pasar saham sebagai sumber dana tanpa batas.
2.Metode entry dengan akurasi tinggi.
a. Dengan candle action / price action / naked trading.
Metode entry yang paling basic sebelum menggunakan
indikator2 lain adalah price action. Dimana metode ini
hanya memerlukan konfirmasi candle di hari2 sebelumnya
saja untuk memperkirakan respon market selanjutnya.
Seringkali candle2 ini memiliki nama seperti doji ,
hammer , pierching line dan lain sebagainya.
Sebenarnya tidak terlalu penting juga untuk menghafal
nama nama semua candle tadi. Selama candle2 di hari
berikutnya membentuk higher low dan closing di atas low
candle , ini sudah menunjukkan meredanya tekanan jual
saat itu. Jika ditambah lagi dengan membentuk higher
high dengan closing di atas high candle yang lama , ini
menunjukkan mulai adanya minat beli yang kuat sehingga
dapat menjadi sinyal awal uptrend.
( pakai chart BJBR 17 sept – 19 okt )

Terlihat setelah candle bearish terakhir ada 4 kali


konfirmasi support ( 4 panah hijau ) yang ditandai dengan
selalu membentuk higher low terhadap support candle
bearish terakhir. Itulah tanda dari menurunnya tekanan
jual. Sedangkan pada panah hijau kelima terlihat candle
membentuk higher high dengan close di atas high 5
candle mini sideways , inilah sinyal awal uptrend. Dimana
terlihat candle2 setelahnya tidak lagi membentuk lower
low.
Sebaliknya jika muncul candle lower high dan closing di
bawah high candle , maka ini menunjukkan mulai
menurunnya minat beli. Dan jika ditambah lagi dengan
membentuk lower low , maka ini menunjukkan mulai
besarnya tekanan jual yang ada. Sehingga dapat menjadi
sinyal awal downtrend.
( pakai chart BJBR 18 ag – 6 okt )

Terlihat setelah long candle bullish terakhir , muncul


candle yang membentuk lower high. Candle ini
menunjukkan mulai menurunnya minat beli. Yang kemudian
dilanjutkan long candle yang membentuk lower low. Inilah
yang menjadi sinyal awal downtrend. Dimana terlihat
candle2 setelahnya tidak lagi membentuk higher high.
b. Metode entry dengan formasi candle.
Metode entry dengan breakout formasi candle atau
seringkali disebut pattern memang memiliki akurasi yang
cukup tinggi. Misal double bottom pattern , bullish
penant , cup with handle , inverted head and shoulder
dan masih banyak lagi penamaan yang populer.
( pakai chart TLKM ter update )

Contoh dari double bottom pattern. TLKM yang sudah


long downtrend akhirnya membentuk double bottom
pattern dimana 2850 menjadi titik penting karena pernah
menjadi support kuat yang akhirnya dibreakdown. Begitu
double bottom pattern ini break maka besar
kemungkinannya TLKM akan mulai fase uptrend nya.
c. Metode entry dengan konfirmasi breakout candle.
Entry dengan metode breakout tidak harus selalu memiliki
pattern dulu. Bisa hanya menggunakan high candle yang
gagal ditembus selama beberapa kali , maka saat
breakout kita bisa segera entry buy. Metode ini
memberikan sinyal lebih cepat daripada metode breakout
pattern. Dan bisa memanfaatkan swing yang ada sambil
menunggu terjadinya breakout pattern.
( pakai chart TLKM ter update )
Terlihat pada grafik yang sama , kita bisa memanfaatkan
breakout di panah hijau pertama begitu break high last
candle. ( gak perlu mikir2 patternnya apa ) Dan bisa exit
saat dia gagal menembus resisten atau saat ada close
candle yang breakdown low last candle. Berikutnya
bahkan jika kita memakai breakout last candle , kita bisa
mencuri start sebelum ada konfirmasi double bottom
pattern.
d. Penggunaan di berbagai kondisi.
Metode buy on breakout resisten high candle sangat
fleksibel digunakan di semua kondisi. Saat kondisi
sideways kita bisa memanfaatkan support sideways.
Begitu ada breakout high candle hari2 sebelumnya di
area support maka bisa segera entry buy dan persiapan
exitnya di sekitar area resisten sideways. Lebih mudah
lagi dipakai dalam kondisi uptrend , karena dengan swing
yang terlihat jelas saat terbentuknya higher high &
higher low maka begitu ada breakout kita bisa segera
entry buy dan follow the trend hingga muncul patah
trend lalu segera exit. Yang terakhir adalah saat kondisi
downtrend. Dalam kondisi downtrend , metode breakout
ini bisa digunakan ketika penurunan yang terjadi berhari
hari akhirnya terhenti oleh candle perlawanan ( bisa hijau
/ merah ). Maksudnya adalah candle perlawanan adalah
tidak membentuk lower low lagi dari major downtrend nya.
Entry point bisa dilakukan saat ada konfirmasi breakout
high candle ini. Tentu saja metode ini harus dilakukan
dengan stoploss yang ketat dan disiplin tinggi.
( pakai chart TLKM 2 mei - 23 jun )

Contoh saat sideways TLKM , Kita dapat memanfaatkan


candle breakout panah hijau yang mana saja dan semua
dipastikan berakhir profit dengan exit di panah merah.
( pakai chart BJBR 17 sept – 19 okt )

Contoh saat BJBR awal uptrend dimana hanya dengan


satu kali entry di breakout panah hijau kelima maka
sudah bisa dipastikan hasilnya profit.
( pakai chart HMSP 14 jul – 13 okt )

Terlihat jika dilakukan di saham downtrend aka nada


potensi false signal. Itulah mengapa jika metode ini
dilakukan di saham downtrend maka aturan stoploss harus
dipatuhi mutlak. Begitu ada 2 entry panah hijau
berikutnya yang bukan false signal, maka kita juga tetap
bisa profit di saham downtrend.
3. Aturan exit di saham gorengan supaya tidak nyangkut.
a. Saat kita sudah entry buy di saham gorengan.
Kita harus ( wajib ) pasang stoploss di bawah low candle
hari sebelumnya. Atau jika dalam kondisi ARB 7% seperti
sekarang ini jika low candle kemarin lebih dari 7% , maka
pasang stoplossnya harus di harga ARB.
b. Bagaimana untuk exit setelah punya barang.
Untuk exitnya bisa di hari itu juga kalau tidak yakin
lanjut naik atau mungkin pas ada tanda2 longsor. Jual
besoknya atau besoknya lagi juga bisa kalau memang
lanjut naik terus , dengan aturan stoploss di closing
candle kemarin. Kalau ternyata langsung turun harus
pasang stoploss 1 tik di atas harga ARB. Jangan sampai
dihold nunggu ARB. Kalau kasusnya sampai ARB berkali
kali malah gak bisa keluar hingga loss habis2an.
( pakai chart KBAG 2 sept – 3 nov )

Saya sangat tidak menyarankan hold di saham gorengan.


Tetapi jika tetap ingin trading di saham gorengan, wajib
menerapkan stoploss super ketat. Idealnya hanya untuk
intraday saja. Dengan metode entry breakout candle
hanya ada 1x false signal, dan ini wajib cutloss.
4. Fibonacci retracement untuk strategi trading
a. Pengenalan Fibonacci Retracement
Fibonacci retracement ini merupakan analisa yang
menggunakan aturan deret matematika Fibonacci yang
terkenal dengan golden rationya di 61.8
Analisa Fibonacci memerlukan satu kondisi trend ( bisa
minor atau major , uptrend maupun downtrend ) yang
sudah berakhir dengan adanya pembalikan arah. Time
frame nya bisa bermacam macam tergantung keperluan
kita.
b. Penggunaan FR untuk support & resisten.
Dari hasil tarikan garis FR ini tadi akan muncul level2
yang ditandai dengan angka2 special Fibonacci. Nah
level2 itu tadilah yang kita pakai sebagai titik support
maupun resisten. Namun yang dalam banyak kasus
terbukti paling akurat adalah support / resisten Fibonacci
retracement 50 & 61.8
( pakai chart HMSP ter update )

Terlihat pada gambar panah hijau dan panah merah


pertama adalah titik berakhirnya trend yang ditandai
dengan adanya pembalikan arah. Garis2 itulah yang
nantinya menjadi level support & resisten, dimana level
dibonacci 61.8 nantinya yang akan menjadi target
resisten kenaikan HMSP.
c. Fibonacci Extension
Fibonacci juga bisa dipakai untuk menentukan target
kenaikan maupun penurunan dengan memakai Fibonacci
extension nya. Dalam banyak kasus juga yang terbukti
memiliki akurasi tinggi adalah di level 150 & 161.8
( pakai chart BJBR 13 mei – 10 sept )

Terlihat pada contoh saat Fibonacci 100 berhasil dibreak


di panah hijau pertama, kita bisa memakai level extension
150-161.8 untuk memasang target exitnya. Untuk level
entry buy nya bisa segera dimulai dari pantulan di fibo
61.8 saat ada pullback. Atau bisa juga saat breakout
fibo 100 untuk pertama kalinya. Panah hijau kedua dan
ketiga menunjukkan uji resisten fibo 100 yang sudah
menjadi support kuat. Target berikutnya setelah fibo
161.8 tercapai dan koreksi ke fibo 100 lagi adalah wave
5 ke fibo 261.8
Fibonacci retracement ini nantinya erat sekali kaitannya
dengan cara membaca wave pada teori Elliot wave.

Anda mungkin juga menyukai