DAERAH DI INDONESIA
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SURAKARTA 2 0 2 1
1
B. PENDAHULUAN/LATAR BELAKANG
Indonesia menganut sistem otonomi daerah dalam pelaksanaan
pemerintahannya. Sistem otonomi daerah memungkinkan daerah mempunyai hak dan
kewajiban untuk mengatur daerahnya sendiri. Tetapi, dalam melaksanakan otonomi,
daerah masih tetap dikontrol oleh pemerintah pusat serta sesuai dengan undang-undang.
Pemerintah pusat mempunyai wewenang menyerahkan sebagian kekuasaannya ke
daerah berdasarkan hak otonomi. Penyerahan sebagian kekuasaan itu karena Indonesia
adalah negara kesatuan dengan sistem desentralisasi. Namun, pada tahap terakhir
kekuasaan tertinggi tetap di tangan pemerintah pusat. disebutkan otonomi (autonomy)
berasal dari bahasa Yunani autos artinya sendiri dan nomos yang berarti hukum atau
aturan. Otonomi dapat diartikan sebagai pengaturan sendiri, mengatur sendiri atau
memerintah sendiri. Sedangkan daerah adalah kesatuan masyarakat hukum yang
mempunyai batas-batas wilayah.
Otonomi daerah adalah kewenangan untuk mengatur sendiri kepentingan
masyarakat atau kepentingan untuk membuat aturan guna mengurus daerahnya sendiri.
KBBI menjelaskan otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah untuk
mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
daerah otonomi sendiri adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas
daerah tertentu berwenang mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat
menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam ikatan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Dasar hukum otonomi daerah Pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia
didasarkan pada hukum dan undang-undang yang berlaku, antara lain: 1. Undang-
undang Dasar Tahun 1945 amandemen ke-2, pasal 18 ayat 1-7, pasal 18A ayat 1 dan 2,
dan pasal 18B ayat 1 dan 2.
2. Ketetapan MPR RI Nomor XV/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Otonomi
Daerah, Pengaturan, Pembagian, dan Pemanfaatan Sumber Daya Nasional yang
Berkeadilan serta Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah dalam Kerangka NKRI.
3. Ketetapan MPR RI Nomor IV/MPR/2000 tentang Rekomendasi Kebijakan dalam
Penyelenggaraan Otonomi Daerah. Baca juga: Buka Otonomi Expo, Wiranto Minta
3
C. RUMUSAN MASALAH
D. PEMBAHASAN
Asas Desentralisasi
otoriter.16
Asas Tugas Pembantuan
c) Kewenangan daerah otonom Kabupaten/Kota setelah ada pernyataan dari daerah yang
bersangkutan tidak atau belum dapat melaksanakan kewenangannya.Pelaksanaan
kewenangan tersebut dilakukan dengan menselaraskan pelaksanaan otonomi yang
nyata, luas, dan bertanggung jawab.
PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA