Anda di halaman 1dari 10

Nama : Siti Nur Arina Manasikana Dosen : Dra. MM Wahyuningrum H. MM.

NIM : 21201244038 Matkul : Manajemen Pendidikan


Kelas : PBSI D/ SEM. 1 Tugas : UAS

UAS MANAJEMEN PENDIDIKAN

1. Pada saat pandemi covid 19 seperti saat sekarang ini Mendikbud


mengeluarkan Peraturan tentang penyelenggaraan pembelajaran melalui
sistem dalam jaringan (daring) baik bagi guru dalam mengajarnya maupun
peserta didik dalam belajarnya. Kepala sekolah bisa menindak lanjuti
peraturan menteri tersebut dengan membuat suatu kebijakan sekolah terkait
dengan PBM sistem daring sesuai dengan kekuatan, kemampuan serta kondisi
sekolahnya.

JAWAB:

a. Buatlah suatu peraturan atau kebijakan yang dibuat oleh Kepala sekolah SD/
SMP/ SMA (bisa memilih salah satu) terkait dengan penyelenggaraan
pembelajaran daring di masa pandemi covit 19. Baik peraturan yang berlaku
bagi guru dan peserta didik serta orang tua murid.

Sesuai dengan Surat Edaran nomor 15 tahun 2020 tentang “Pedoman


Penyelenggaraan Belajar dari Rumah dalam Masa Darurat Penyebaran Corona virus
Disease (Covid-19), maka dari itu menurut saya selaku Kepala Sekolah harus
membuat sebuah peraturan untuk sekolah agar kegiatan belajar mengajar tetap
berjalan seperti sediakala dengan aturan sebagai berikut:

Kebijakan/ Peraturan Sekolah Daring Sekolah Menengah Atas (SMA)

PERATURAN BAGI GURU

Dengan dilakukannya pembelajaran daring maka guru harus memfasilitasi peserta


didik agar berjalan dengan lancar dengan aturan sebagai berikut:

1. Guru tetap melakukan presensi kehadiran. Dengan dilakukan secara online


dan tidak boleh terlambat, baik secara kedatangan ataupun kepulangan. Adanya
presensi online agar kepala sekola tau kinerja seorang guru.
2. Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Daring. Dengan adanya
rencana pembelajaran diharapkan guru dapat menyesuaikan materi yang ingin
dicapai agar tidak ada kekurangan. Tujuan dalam pembelajaran tetap berjalan
sesuai dengan rencana dan mencapai apa yang idinginkan oleh guru serta
peserta didik juga mendapatkan manfaatnya.
3. Menyediakan platform-platform. Hal tersebut dilakukan untuk menunjang
pembelajaran peserta didik. Platform untuk kegiatan belajar mengajar antara
lain, zoom, Gmeet, Google Classroom, Whatsapp Group, Telegram, dan media
lainnya. Kemajuan teknologi diharapkan guru mampu mengimbangi para
peserta didik agar proses pembelajaran jarak jauh tidak terkendala.
4. Menentukan metode dalam proses pembelajaran Daring. Pembelajaran
jarak jauh memang tidak mudah, terkadang membuat bosan bagi peserta
didiknya atau bahkan gurunya juga. Maka dari itu, diharapkan bagi guru untuk
terus memberikan metode-metode pembelajaran interaktif yang sesuai dengan
tujuan pembelajaran dan tentunya terjalin interaksi antara guru dan peserta
didik.
5. Bekerja sama dengan orangtua. Untuk mengawasi peserta didik seorang guru
harus bekerja sama dengan orang tua murid. Terjalinnya komunikasi antara guru
dan orangtua murid maka akan mempermudah komunikasi baik terkait
pendidikan, masalah yang dialami peserta didik dan memantau aktivitas peserta
didik ketika pembelajaran di rumah.

PERATURAN BAGI PESERTA DIDIK

1. Peserta didik harus melakukan presensi. Presensi dilakukan setiap mata


pelajaran kepada guru yang sedang mengajar.
2. Peserta didik yang tidak mengikuti pembelajaran daring, maka orang tua
harus menyampaikan perizinan kepada wali kelas. Dapat berupa surat lalu
dikirim via online ataupun langsung menghubungi guru yang bersangkutan.
3. Peserta didik harus menggunakan seragam sesuai dengan jadwalnya.
Walaupun proses pembelajaran dilakukan secara daring peserta didik tetap
harus menggunakan seragam dan harus on camera ketika proses pembelajaran
bersama guru berlangsung.
4. Peserta didik harus menjaga etika. Walaupun proses pembelajaran
dilakukan secara daring peserta didik harus tetap menjaga etika didepan guru.
Baik ketika sedang meet maupun merespon pesan di WAG.
5. Peserta didik harus menggunakan profil WA/akun yang sopan dan
menunjukkan identitas sesuai nama lengkap. Hal tersebut dilakukan agar
mudah mengidentifikasi dalam urusan sekolah ketika bertanya ataupun
berkomunikasi via online.

PERATURAN BAGI ORANG TUA

1. Memastikan kesehatan anak. Hal yang perlu diperhatikan ketika proses


pembelajaran dilakukan secara daring adalah kesehatan anak. Maka dari itu
peran orangtua perlu diperhatikan dalam menjaga anak agar tidak mengganggu
proses pembelajaran daring.
2. Menyediakan fasilitas yang dibutuhkan saat pembelajaran daring. Ketika
proses pembelajaran dilakukan secara daring maka peserta didik membutuhkan
fasilitas yang lebih seperti Smartphone, laptop ataupun PC. Maka dari itu orang
tua perlu menyediakan salah satu fasilitas tersebut untuk menunjang
pembelajaran.
3. Memberikan suasana yang nyaman bagi peserta didik. Proses pembelajaran
daring memang tak jarang membuat anak jenuh, maka dari itu orang tua harus
terus membuat nyaman anak ketika pembelajaran sedang berlangsung.
4. Memberikan pendampingan saat belajar. Terkadang peserta didik tidak
mengerti tentang materi yang dijelaskan oleh guru. Maka dari itu, orang tua
harus siap siaga untuk membantu anaknya. Atau bisa menambah jam belajar
dengan cara memberikan bimbingan belajar anak yakni ikut bimbel di suatu
lembaga tertentu.
5. Bekerja sama dengan guru. Agar proses pembelajaran daring tetap
berlangsung secara baik. Maka dari itu orangtua dan guru harus membina
kerjasama yang baik demi suksesnya pembelajaran daring. Bentuk koordinasi
antara orangtua dan guru misalnya menyampaikan kendala yang dihadapi anak
saat pembelajaran, menanyakan perkembangan belajar anak, dan lain
sebagainya. Saling mengerti dan saling berempati sangat penting supaya
komunikasi yang terjalin berjalan dengan baik.

b. Analisislah PBM secara Daring oleh Guru SD/SMP/SMA (bisa memilih


salah satu) saat pandemi covid 19.terkait dengan strategi pembelajaran ,
capaian prestasi belajar peserta didik, kendala yang dihadapi oleh guru
tersebut. ( referensi terkait kurikulum, strategi pembelajaran PJJ, dan
kebijakan kemendikbuddristek terkait PJJ, PTM di masa pandemi)

ANALISIS PBM DARING OLEH GURU SMA

Strategi pembelajaran

Membuat Rencana Pembelajaran: Kesuksesan dalam pembelajaran daring


dimulai dari pembuatan rencana belajar. Ketika membuat rencana pembelajaran
guru harus menentukan tujuan pembelajaran, struktur pembelajaran, bahan ajar yang
akan digunakan, media pembelajaran yang mendukung, evaluasi pembelajaran, dan
manajemen kelas.

Akan tetapi terkadang guru tidak sesuai dengan rencana pembelajaran tersebut.
Ketika sudah memasuki ujian tengah semester ataupun semester terkadang ada
materi yang belum disampaikan oleh guru. Hal tersebut dikarenakan guru lalai akan
rencana awalnya. Sehingga untuk menunjang kekurangan-kekurangan tersebut
biasanya guru hanya memberikan tugas. Peserta didik pun ketika mengerjakan tugas
saat daring sekadar mengerjakan tidak dipahami.

Struktur Pembelajaran: Selama Pelaksanaan belajar mengajar hal yang sering


muncul adalah kebosanan dan kurangnya keterlibatan peserta didik. Kebanyakan
guru sma acuh tak acuh terhadap anak didiknya, karena untuk seumuran sma dirasa
sudah mengerti akan hal yang dibutuhkan ataupun tidak. Namun kenyataannya
peserta didik SMA masih membutuhkan dorongan dari guru agar tidak bosan
melakksanakan pembelajaran daring.

Ketika awal awal masuk pembelajaran memang guru menerapkam hal hal baru
untuk menarik minat belajar peserta didik akan tetapi lama kelamaan jenuh. Bahkan
sering berinteraksi dengan peserta didik diberikan suatu peraturan dalam proses
kegiatan belajar seperti, harus oncam, harus saling merespon satu sama lain baik
guru ataupun siswa lainnya. Semua struktur tersebut hanya mampu berjalan 1 atau
dua bulan saja bahkan bisa kurang. Serta karena guru juga pasti ada kesibukan lain
dengan urusan sekolah, tak jarang siswa SMA tidak melakukan tatap maya via
zoom. Jadi guru hanya memberikan tugas via Google Classroom kebanyakan.

Penggunaan Teknologi: Kemajuan teknologi ketika masa pandemi covid-19


memang tidak bisa dipungkiri lagi bahwa berkembang dengan pesat. Starategi
pembelajaran guru SMA dalam hal ini menjadi suatu hal baru bagi guru yang
kurang paham akan teknologi. Maka dari itu, variasi media pembelajaran yang
menarik dan efektif kurang berjalan dengan lancar. Dengan alasan gaptek guru
hanya mampu melaksanakan interaksi terhadap peserta didik melalui Whatsapp grup
saja. Pemberian materi, tanya jawab pun dilakukan melalui chat serta voice note.

Capaian prestasi belajar peserta didik

Pelaksanaan belajar mengajar yang dilakukan secara daring sangat berpengaruh


terhadap capaian prestasi belajar peserta didik. Ketika kegiatan belajar mengajar
kebanyakan guru hanya memberikan tugas tanpa melakukan tatap via maya jadi
otomatis peserta didik hanya mengerjakan lalu dikumpulkan tidak memahami secara
mendalam.

Capaian belajar peserta didik dapat dilihat dengan nilai ulangan harian, nilai ujian
pertengahan semester dan nilai ujian semester. Semua ujian tersebut dilaksanakan
secara daring. Tidak memungkiri bahwa peserta didik dapat bekerja sama dengan
teman dalam mengerjakan soal tersebut. Atau bahkan menyontek ke internet dan
aplikasi yang berkaitan dengan mata pelajaran. Hal tersebut tidak menghasilkan
peserta didik yang baik untuk generasi penerus era sekarang semua berkembang
dengan pesat apalagi teknologi. Capaian prestasi peserta didik hanya dimanipulasi
oleh kecanggihan teknologi semata. Nilai ulangan harian, tengah semester,
semesteran boleh tinggi akan tetapi itu sangat tidak sesuai dengan didapatkan oleh
peserta didik.

Peserta didik SMA sudah seharusnya dilatih untuk menumbuhkan keberanian dalam
dirinya. Siswa akan dilatih kemampuan berlogika dalam memecahkan suatu
permasalahan. Contoh kegiatannya saat pembelajaran daring siswa membuat
presentasi berupa power poin terkait dengan materi yang diberikan oleh guru.
Presentasi tersebut dijelaskan kepada guru serta teman-teman. Kemudian
dilanjutkan tanya jawab dan penjelasan lebih dalam lagi oleh guru. Akan tetepi ada
beberapa siswa yang takut menyuarakan pendapatnya di depan guru maupun siswa
lainnya. Mereka takut kalau pendapatnya salah dan akan ditertawakanoleh teman
lainnya. Apalagi ditambah pembelajaran daring maka tanya jawab guru dan peserta
didik memang tidak bisa berjalan seperti tatap muka, sebelum adanya pandemi
covid-19. Walaupun guru sudah memberikan aba-aba untuk sesi tanya jawab,
peserta didik yang tanya biasanya hanya orang tertentu saja, tentunya orang-orang
yang aktif dalam kelas. Hal tersebut terkadang membuat guru bingung untuk menilai
keaktifan dari peserya didik yang hanya diam saja dikelas.

Kendala yang dihadapi guru

Kurangnya pemahaman peserta didik ketika melakukan proses pembelajaran


daring. Proses pembelajaran memang jauh berbeda ketika dilakukan secara tatap
muka. Peserta didik akan lebih paham jika guru menerangkan secara langsung. Jika
hanya melalui virtual guru tidak akan tahu kalau anak didiknya benar-benar
mendengarkan dan memahaminya ataupun seblaiknya. Dan memang yang
sebenarnya terjadi siswa kurang paham karena jika secara daring siswa bisa saja
sambil melakukan aktivitas lain selain mendengarkan guru yang sedang
menejlaskan.

Kurangnya fasilitas yang dimilki oleh peserta didik ketika belajar daring.
Banyak peserta didik yang belum memiliki fasilitas yang mewadahi untuk
melakukan pembelajaran secara daring. Fasilitas tersebut meliputi Hp, laptop,
komputer, dan serta fasilitas lainnya yang menunjang kegiatan pelaksanaan belajar
mengajar. Hal tersebut mempengaruhi guru ketika ingin melakukan pembelajaran
daring akan tetapi tidak bisa terhubung dengan anak didiknya.

Kuota internet yang tidak bisa dijangkau oleh semua peserta didik. Tak
dipungkiri lagi bahwa peserta didik yang tinggal di daerah terpencil dan tidak
adanya sinyal ataupun wifi sangat tidak memungkinkan untuk melakukan
pembelajaran daring. Walaupun bantuan dari pemerintah diberikan akan tetapi
sinyal tidak ada otomatis bantuan tersebut tidak dapat digunakan. Tentunya akan
menghambat guru dalam pembelajaran via zoom, gmeet, google classroom dan yang
lainnya.

2. Peserta didik selama belajar di rumah pada saat pandemi covid 19 perlu
pendampingan dan bimbingan orang tua. Peran orang tua sebagai pengganti
guru dapat memberikan motivasi dan penguatan positif bagi putra /putrinya
sehingga tetap bisa belajar dengan efektif di rumah. Uraikan analisis Anda
tentang peran orang tua sebagai guru, dan pembimbing belajar di rumah !
(bisa cari referensi yang terkait dengan motivasi ,bimbingan belajar, teori
belajar, dan psikologi belajar)

JAWAB:
PERAN ORANG TUA

Peran orangtua dalam sistem pembelajaran daring saat ini memang tidak bisa
dipungkiri lagi. Orangtua menjadi garda terdepan untuk membimbing anak-anaknya
agar tetap mampu belajar dengan nyaman di rumah. Hatimah (dalam Yusuf, 2016:
13) mengatakan bahwa pendidikan adalah sebuah tanggung jawab yang dilakukan
bersama tidak hanya pemerintah, akan tetapi sekolah (guru) serta keluarga
(orangtua).

Orangtua sebagai Guru:

Motivasi: Dalam hal motivasi disaat pembelajaran daring peran orangtua


diharapkan mampu menjadi motivator sebagai pengganti peran guru di sekolah.
banyak anak yang mengeluh ketika pembelajaran berlangsung secara online.
Mereka bosan harus duduk berjam-jam di kursi serta menatap layar ditambah lagi
dengan tugas-tugas yang harus dikerjakan. Dengan hal tersebut orangtua dapat
memberikan semangat serta dukungan kepada anaknya dalam melaksanakan
pembelajaran. Hal tersebut akan membuat anak lebih semangat untuk belajar serta
memperoleh prestasi yang baik pula.

Teori belajar: orantua sebagai pengganti guru dalam hal teori belajar yakni bahwa
orangtua harus mampu memberikan metode-metode pembelajaran agar anak tidak
bosan dalam melakukan pembelajaran daring. Seperti diberikannya fasilitas berupa
laptop, pc, alat bantu belajar lainnya dan ruang belajar untuk anak agar tidak bosan.
Tidak hanya itu, orangtua juga dapat mencari referensi metode-metode dalam
mengajar di youtube. Serta dapat berkonsultasi langsung terhadap guru si anak dan
diterapkannya di rumah untuk dilakukan bersama anaknya.

Psikologi belajar: Masa pandemi yang tak kunjung usai membuat anak harus
melakukan proses pembelajaran secara daring. Maka dari itu peran orangtua untuk
menemani anak dalam mengikuti proses pembelajaran daring harus terus
diperhatikan. Keadaan berbanding terbalik ketika harus sekolah daring, anak tidak
dapat bertukar pikir dan bermain bersama teman sebayanya ataupun bertanya
terhadap gurunya. Maka dari itu, orang tua diharapkan mampu menjadi guru yang
bisa menggantikan posisi guru-guru di sekolah. tidak hanya itu orangtua juga harus
menjadi teman agar kembang tumbuh anak dapat terus terisi dengan suatu
pemikiran yang positif. Selain itu orangtua juga dituntut untuk sabar dalam
mengajar dan membimbing anak. Dalam hal ini orangtua dan anak saling
melengkapi untuk menyelesaikan masalah yang sulit dihadapi oleh anak. Peran
orangtua dalam mengembangkan rasa percaya diri anak adalah hal terbesar dalam
diri anak. Orangtua harus menjadi guru sebagai pelipur, tempat keluh kesah anak
ketika belajar dilaksanakan secara daring.

Orangtua sebagai Pembimbing belajar di rumah


Meningkatkan motivasi anak agar semangat dalam belajar daring: cara ini
adalah hal pertama yang harus dilakukan agar dapat meningkatkan motivasi anak
untuk belajar. Motivasi menjadi hal terpenting dalam meningkatkan anak untuk
belajar dengan baik dan semangat. Tidak hanya ini motivasi yang dilakukan
orangtua juga dapat meningkatkan prestasi belajar si anak. Orangtua dapat
melakukan motivasi dengan cara memberikan pujian yang positife tentang semua
hal yang telah dilakukan anak dalam kegiatan belajar daring. Sehingga, hal tersebut
dapat meningkatkan capain belajar kepada anak.

Bimbingan belajar: Orangtua yang sibuk dengan tanggungan pekerjaannya baik


Ibu ataupun Ayah. Maka dari itu, diharapkan orangtua mampu memberikan
tambahan belajar dengan cara mendaftarkan anaknya untuk mengikuti bimbingan
belajar. Dengan begitu anak tidak merasa terbebani akan materi dari guru yang
belum paham serta tugas-tugas yang diberikan. Tidak hanya itu orangtua juga dapat
memberikan fasilitas-fasilitas untuk menunjang pembelajaran anak. Fasilitas dan
sarana memang sangat diperlukan dalam proses pembelajaran daring. Jika anak
memiliki fasilitas dan sarana yang mewadahi maka akan membuat proses belajar
anak semakin meningkat.

Psikologi belajar: langkah selanjutnya yang perlu dilakukan orangtua adalah


mengawasi anak ketika belajar daring. Ada sebagian anak yang memang tidak suka
ketika harus diawasi oleh orangtua. Sehingga, orangtua tidak boleh mengawasi anak
sesering mungkin. Hal tersebut betujuan agar anak tidak merasa terawasi. Akan
tetapi, orangtua harus tetap mengawasi anak dengan baik dan dilakukan secara
berkala untuk memastikan bahwa anak dalam keadaan baik baik saja. Tidak hanya
itu, orangtua juga harus terus memastikan anak bahwa dirinya tidak merasa tertekan
harus belajar di rumah. Orangtua harus mampu mengenali kesulitan-kesulitan yang
dihadapi anak ketika belajar. Hal ini sangat penting untuk membantu anak belajar
dengan baik. Dengan orangtua mengenali kesulitan anak maka orangtua dapat
mengatasi kesulitan anaknya.

3. Seorang Guru SD bernama Dinda lulusan S1 PGSD UNY, tahun 2020 usianya
30 tahun, dengan masa kerja sebagai PNS 5 tahun, Dinda pernah mengajar
sekarang sebagai guru honorer selama 3 tahun. Dinda dikenal sebagai
pendidik yang cerdas dan kreatif oleh karena itu ia sudah mendapat sertifikat
pendidik dan dinyatakan sebagai pendidik yang profesional. Dinda juga sudah
mempunyai pangkat penata muda tingkat 1. Jawablah pertanyaan berikut

JAWAB:

a. Tahun berapa dan usia berapa Dinda masuk sebagai pendidik CPNS di
sekolah dasar! Sebutkan
Dinda masuk sebagai pendidik CPNS di SD pada tahun 2013 dan usia 23 tahun.
Dijelaskan bahwa umur dinda sekarang 30 tahun dan masa kerja PNS 5 tahun,
kemudian masa kerja CPNS pada tahun tersebut berlaku 2 tahun, maka:

Dinda masuk sebagai PNS : 30-5= 25 tahun

Dinda masuk sebagai pendidik CPNS : 25-2 = 23 tahun

Jadi dapat disimpulkan bahwa Dinda masuk sebagai pendidik CPNS di SD pada
tahun : 2020-(5+2)= 2013

b. Tahun berapa Dinda mendapat sertifikat profesi! Sebutkan

Dinda mendapatkan sertifikat profesi pada tahun 2015.

Dinda menjadi guru honorer selama 3 tahun sebelum menjadi pendidik CPNS, jadi
dikurangi dulu selama 3 tahun: 2013-3 = 2010

Untuk mendapatkan sertifikat profesi maka Dinda lanjut kuliah program profesi
guru selama 2 tahun pada tahun 2013 kemudian selesai tahun 2015.

2010+ (3+2) = 2015

c. Sudah berapa kali dinda naik pangkat? Sebutkan

Dinda naik pangkat hanya satu kali karena di soal dijelaskan bahwa Dinda
mempunyai pangkat penata muda tingkat satu. Jadi dari penata muda (IIIa ke IIIb).

4. Untuk mendapatkan fasilitas pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan


guru dan siswa, bagaimanakah langkah-langkah yang tepat dalam
pengadaannya ? jelaskan

JAWAB:

LANGKAH-LANGKAH PENGADAAN FASILITAS PEMBELAJARAN


UNTUK KEBUTUHAN GURU DAN SISWA:

Keberadaan fasilitas untuk menunjang pelaksanaan belajar mengajar memang


sangat dibutuhkan bagi peserta didik maupun guru. Sebelum melakukan pengadaan
fasilitas, proses perencanaan harus dilakukan agar meminimalisir kesalahan yang
mungkin akan terjadi. Perencanaan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan serta
sesuai dengan yang butuhkan. Perlengkapan yang telah habis lebih diprioritaskan
daripada yang lainnya. Selain menyusun kebutuhan serta skala prioritas, sebuah
perencanaan juga diperlukan proposal pengadaan fasilitas untuk sarana dan
prasarana dan juga anggaran atau biaya yang dibutuhkan. Pengadaan fasilitas baik
sarana ataupu prasarana dalam pendidikan dapat dilakukan dengan cara membeli,
membuat sendiri, penerimaan bantuan, menyewa, atau mendaur ulang barang
sebelumnya, seperti halnya yang dikemukakan oleh Bafadal ( 2004:31) yang
menyatakan bahwa sebuah sistem pengadaan fasilitas baik berupa sarana atau
prasarana di sekolah, bisa dilakukan dengan berbagai cara, antara lain:

1. Dropping dari pemerintah: dropping dari pemerintah merupakan bantuan yang


diberikan oleh pemerintah kepada pihak sekolah. Akan tetapi bantuan dari
pemerintah bersifat terbatas. Jadi pengelolaan fasilitas pendidikan di sekolah harus
melakukan cara lain agar tidak hanya mengandalkan dari pemerintah.

Drooping dari pemerintah merupakan bantuan yang diberikan pemerintah kepada


sekolah. Drooping diadakan oleh pemerintah dengan beberapa prosedur:

- menganalisis kebutuhan dan fungsi sarana dan prasarana;

- mengklasifikasi sarana yang dibutuhkan

- membuat sebuah proposal pengadaan fasilitas baik sarana maupun prasarana


kepada pemerintah terkait, jika disetujui oleh pemerintah maka akn ditinjau dan
dinilai kelayakannya. Layak untuk mendapatkan bantuan ataupun tidak.

- kemudian jika sudah disetujui maka akan dikunjungi oleh sarpras yang telah
mengajukan proposal pengadaan fasilitas.

2. Melakukan pembelian: pengadaan fasilitas dilakukan dengan cara membeli


secara langsung ataupun melalui pemesanan terlebih dahulu.

Membeli secara langsung berarti jumlah kebutuhan sekolah yang jumlahnya hanya
kecil, karena sekolah juga tidak mampu jika harus membeli fasilitas yang berjumlah
besar tanpa adanya pemasukan. Pembeliannya pun menggunakan trik dengan cara
membandingkan beberapa pemasok agar mendapatkan harga yang lebih murah.

3. Meminta sumbangan dari wali murid atau mengajukan proposal: dengan


mengajukan proposal bantuan pengadaan sarana dan prasarana sekolah ke lembaga-
lembaga sosial yang tidak mengikat.

meminta sumbangan dari wali murid sekolah mengadakan rapat dengan komite
sekolah dan wali murid untuk sama-sama memikirkan sarana dan prasarana yang
dibutuhkan sekolah untuk kelancaran proses belajar mengajar. Ini dilakukan karena
dengan pengadaan dengan cara membeli dana yang dimiliki sekolah tidak
mencukupi.
referensi:
Bafadal, Ibrahim. 2004. Pengelolaan Perlengkapan Pendidikan di Sekolah. Jakarta: Bumi
Aksara.
Na’im Ainun. 2020. Surat Edaran Nomor 15 Tahun 2020 : Pedoman Penyelenggaraan Belajar
dari Rumah dalam Masa Darurat Penyebaran Corona virus Disease (Covid-19).
Kemendikbud: Jakarta.
Nurbaiti. 2015. Manajemen Prasarana dan Sarana Sekolah. Manajer Pendidikan. Vol. 9. No.
4. 536-546. DOI https://media.neliti.com/media/publications/270921-manajemen-
sarana-dan-prasarana-sekolah-1c47d8c0.pdf
Oktiva Nita. 2021, Oktober. Strategi Pembelajaran Daring yang efektife. Diakses dari :
https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/strategi-pembelajaran-daring-yang-efektif
Putri Vanya Karunia. 2021,Oktober. Cara Melakukan Pengadaan Sarana dan Tujuannya.
Kompas.com. Diakses dari
https://www.kompas.com/skola/read/2021/10/15/155137169/cara-melakukan-
pengadaan-sarana-dan-prasarana-serta-tujuannya
Yusuf.2020,Oktober. Partisipasi Orangtua Terhadap Pendidikan Anak Selama Pembelajaran
Daring. stit-alkifayahriau . Diakses dari https://www.stit-alkifayahriau.ac.id/partisipasi-
orang-tua-terhadap-pendidikan-anak-selama-pembelajaran-daring/

Anda mungkin juga menyukai