JAWAB:
a. Buatlah suatu peraturan atau kebijakan yang dibuat oleh Kepala sekolah SD/
SMP/ SMA (bisa memilih salah satu) terkait dengan penyelenggaraan
pembelajaran daring di masa pandemi covit 19. Baik peraturan yang berlaku
bagi guru dan peserta didik serta orang tua murid.
Strategi pembelajaran
Akan tetapi terkadang guru tidak sesuai dengan rencana pembelajaran tersebut.
Ketika sudah memasuki ujian tengah semester ataupun semester terkadang ada
materi yang belum disampaikan oleh guru. Hal tersebut dikarenakan guru lalai akan
rencana awalnya. Sehingga untuk menunjang kekurangan-kekurangan tersebut
biasanya guru hanya memberikan tugas. Peserta didik pun ketika mengerjakan tugas
saat daring sekadar mengerjakan tidak dipahami.
Ketika awal awal masuk pembelajaran memang guru menerapkam hal hal baru
untuk menarik minat belajar peserta didik akan tetapi lama kelamaan jenuh. Bahkan
sering berinteraksi dengan peserta didik diberikan suatu peraturan dalam proses
kegiatan belajar seperti, harus oncam, harus saling merespon satu sama lain baik
guru ataupun siswa lainnya. Semua struktur tersebut hanya mampu berjalan 1 atau
dua bulan saja bahkan bisa kurang. Serta karena guru juga pasti ada kesibukan lain
dengan urusan sekolah, tak jarang siswa SMA tidak melakukan tatap maya via
zoom. Jadi guru hanya memberikan tugas via Google Classroom kebanyakan.
Capaian belajar peserta didik dapat dilihat dengan nilai ulangan harian, nilai ujian
pertengahan semester dan nilai ujian semester. Semua ujian tersebut dilaksanakan
secara daring. Tidak memungkiri bahwa peserta didik dapat bekerja sama dengan
teman dalam mengerjakan soal tersebut. Atau bahkan menyontek ke internet dan
aplikasi yang berkaitan dengan mata pelajaran. Hal tersebut tidak menghasilkan
peserta didik yang baik untuk generasi penerus era sekarang semua berkembang
dengan pesat apalagi teknologi. Capaian prestasi peserta didik hanya dimanipulasi
oleh kecanggihan teknologi semata. Nilai ulangan harian, tengah semester,
semesteran boleh tinggi akan tetapi itu sangat tidak sesuai dengan didapatkan oleh
peserta didik.
Peserta didik SMA sudah seharusnya dilatih untuk menumbuhkan keberanian dalam
dirinya. Siswa akan dilatih kemampuan berlogika dalam memecahkan suatu
permasalahan. Contoh kegiatannya saat pembelajaran daring siswa membuat
presentasi berupa power poin terkait dengan materi yang diberikan oleh guru.
Presentasi tersebut dijelaskan kepada guru serta teman-teman. Kemudian
dilanjutkan tanya jawab dan penjelasan lebih dalam lagi oleh guru. Akan tetepi ada
beberapa siswa yang takut menyuarakan pendapatnya di depan guru maupun siswa
lainnya. Mereka takut kalau pendapatnya salah dan akan ditertawakanoleh teman
lainnya. Apalagi ditambah pembelajaran daring maka tanya jawab guru dan peserta
didik memang tidak bisa berjalan seperti tatap muka, sebelum adanya pandemi
covid-19. Walaupun guru sudah memberikan aba-aba untuk sesi tanya jawab,
peserta didik yang tanya biasanya hanya orang tertentu saja, tentunya orang-orang
yang aktif dalam kelas. Hal tersebut terkadang membuat guru bingung untuk menilai
keaktifan dari peserya didik yang hanya diam saja dikelas.
Kurangnya fasilitas yang dimilki oleh peserta didik ketika belajar daring.
Banyak peserta didik yang belum memiliki fasilitas yang mewadahi untuk
melakukan pembelajaran secara daring. Fasilitas tersebut meliputi Hp, laptop,
komputer, dan serta fasilitas lainnya yang menunjang kegiatan pelaksanaan belajar
mengajar. Hal tersebut mempengaruhi guru ketika ingin melakukan pembelajaran
daring akan tetapi tidak bisa terhubung dengan anak didiknya.
Kuota internet yang tidak bisa dijangkau oleh semua peserta didik. Tak
dipungkiri lagi bahwa peserta didik yang tinggal di daerah terpencil dan tidak
adanya sinyal ataupun wifi sangat tidak memungkinkan untuk melakukan
pembelajaran daring. Walaupun bantuan dari pemerintah diberikan akan tetapi
sinyal tidak ada otomatis bantuan tersebut tidak dapat digunakan. Tentunya akan
menghambat guru dalam pembelajaran via zoom, gmeet, google classroom dan yang
lainnya.
2. Peserta didik selama belajar di rumah pada saat pandemi covid 19 perlu
pendampingan dan bimbingan orang tua. Peran orang tua sebagai pengganti
guru dapat memberikan motivasi dan penguatan positif bagi putra /putrinya
sehingga tetap bisa belajar dengan efektif di rumah. Uraikan analisis Anda
tentang peran orang tua sebagai guru, dan pembimbing belajar di rumah !
(bisa cari referensi yang terkait dengan motivasi ,bimbingan belajar, teori
belajar, dan psikologi belajar)
JAWAB:
PERAN ORANG TUA
Peran orangtua dalam sistem pembelajaran daring saat ini memang tidak bisa
dipungkiri lagi. Orangtua menjadi garda terdepan untuk membimbing anak-anaknya
agar tetap mampu belajar dengan nyaman di rumah. Hatimah (dalam Yusuf, 2016:
13) mengatakan bahwa pendidikan adalah sebuah tanggung jawab yang dilakukan
bersama tidak hanya pemerintah, akan tetapi sekolah (guru) serta keluarga
(orangtua).
Teori belajar: orantua sebagai pengganti guru dalam hal teori belajar yakni bahwa
orangtua harus mampu memberikan metode-metode pembelajaran agar anak tidak
bosan dalam melakukan pembelajaran daring. Seperti diberikannya fasilitas berupa
laptop, pc, alat bantu belajar lainnya dan ruang belajar untuk anak agar tidak bosan.
Tidak hanya itu, orangtua juga dapat mencari referensi metode-metode dalam
mengajar di youtube. Serta dapat berkonsultasi langsung terhadap guru si anak dan
diterapkannya di rumah untuk dilakukan bersama anaknya.
Psikologi belajar: Masa pandemi yang tak kunjung usai membuat anak harus
melakukan proses pembelajaran secara daring. Maka dari itu peran orangtua untuk
menemani anak dalam mengikuti proses pembelajaran daring harus terus
diperhatikan. Keadaan berbanding terbalik ketika harus sekolah daring, anak tidak
dapat bertukar pikir dan bermain bersama teman sebayanya ataupun bertanya
terhadap gurunya. Maka dari itu, orang tua diharapkan mampu menjadi guru yang
bisa menggantikan posisi guru-guru di sekolah. tidak hanya itu orangtua juga harus
menjadi teman agar kembang tumbuh anak dapat terus terisi dengan suatu
pemikiran yang positif. Selain itu orangtua juga dituntut untuk sabar dalam
mengajar dan membimbing anak. Dalam hal ini orangtua dan anak saling
melengkapi untuk menyelesaikan masalah yang sulit dihadapi oleh anak. Peran
orangtua dalam mengembangkan rasa percaya diri anak adalah hal terbesar dalam
diri anak. Orangtua harus menjadi guru sebagai pelipur, tempat keluh kesah anak
ketika belajar dilaksanakan secara daring.
3. Seorang Guru SD bernama Dinda lulusan S1 PGSD UNY, tahun 2020 usianya
30 tahun, dengan masa kerja sebagai PNS 5 tahun, Dinda pernah mengajar
sekarang sebagai guru honorer selama 3 tahun. Dinda dikenal sebagai
pendidik yang cerdas dan kreatif oleh karena itu ia sudah mendapat sertifikat
pendidik dan dinyatakan sebagai pendidik yang profesional. Dinda juga sudah
mempunyai pangkat penata muda tingkat 1. Jawablah pertanyaan berikut
JAWAB:
a. Tahun berapa dan usia berapa Dinda masuk sebagai pendidik CPNS di
sekolah dasar! Sebutkan
Dinda masuk sebagai pendidik CPNS di SD pada tahun 2013 dan usia 23 tahun.
Dijelaskan bahwa umur dinda sekarang 30 tahun dan masa kerja PNS 5 tahun,
kemudian masa kerja CPNS pada tahun tersebut berlaku 2 tahun, maka:
Jadi dapat disimpulkan bahwa Dinda masuk sebagai pendidik CPNS di SD pada
tahun : 2020-(5+2)= 2013
Dinda menjadi guru honorer selama 3 tahun sebelum menjadi pendidik CPNS, jadi
dikurangi dulu selama 3 tahun: 2013-3 = 2010
Untuk mendapatkan sertifikat profesi maka Dinda lanjut kuliah program profesi
guru selama 2 tahun pada tahun 2013 kemudian selesai tahun 2015.
Dinda naik pangkat hanya satu kali karena di soal dijelaskan bahwa Dinda
mempunyai pangkat penata muda tingkat satu. Jadi dari penata muda (IIIa ke IIIb).
JAWAB:
- kemudian jika sudah disetujui maka akan dikunjungi oleh sarpras yang telah
mengajukan proposal pengadaan fasilitas.
Membeli secara langsung berarti jumlah kebutuhan sekolah yang jumlahnya hanya
kecil, karena sekolah juga tidak mampu jika harus membeli fasilitas yang berjumlah
besar tanpa adanya pemasukan. Pembeliannya pun menggunakan trik dengan cara
membandingkan beberapa pemasok agar mendapatkan harga yang lebih murah.
meminta sumbangan dari wali murid sekolah mengadakan rapat dengan komite
sekolah dan wali murid untuk sama-sama memikirkan sarana dan prasarana yang
dibutuhkan sekolah untuk kelancaran proses belajar mengajar. Ini dilakukan karena
dengan pengadaan dengan cara membeli dana yang dimiliki sekolah tidak
mencukupi.
referensi:
Bafadal, Ibrahim. 2004. Pengelolaan Perlengkapan Pendidikan di Sekolah. Jakarta: Bumi
Aksara.
Na’im Ainun. 2020. Surat Edaran Nomor 15 Tahun 2020 : Pedoman Penyelenggaraan Belajar
dari Rumah dalam Masa Darurat Penyebaran Corona virus Disease (Covid-19).
Kemendikbud: Jakarta.
Nurbaiti. 2015. Manajemen Prasarana dan Sarana Sekolah. Manajer Pendidikan. Vol. 9. No.
4. 536-546. DOI https://media.neliti.com/media/publications/270921-manajemen-
sarana-dan-prasarana-sekolah-1c47d8c0.pdf
Oktiva Nita. 2021, Oktober. Strategi Pembelajaran Daring yang efektife. Diakses dari :
https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/strategi-pembelajaran-daring-yang-efektif
Putri Vanya Karunia. 2021,Oktober. Cara Melakukan Pengadaan Sarana dan Tujuannya.
Kompas.com. Diakses dari
https://www.kompas.com/skola/read/2021/10/15/155137169/cara-melakukan-
pengadaan-sarana-dan-prasarana-serta-tujuannya
Yusuf.2020,Oktober. Partisipasi Orangtua Terhadap Pendidikan Anak Selama Pembelajaran
Daring. stit-alkifayahriau . Diakses dari https://www.stit-alkifayahriau.ac.id/partisipasi-
orang-tua-terhadap-pendidikan-anak-selama-pembelajaran-daring/