Anda di halaman 1dari 15

1

INTERNET DAN NEW MEDIA

DI
S
U
S
U
N

OLEH

NAMA : ZULFARHAN
NIM. : 142020003
MATA KULIAH : KOMUNIKASI MASSA
JURUSAN/PRODI : DAKWAH/ KPI
DOSEN : ULFA KHAIRANI, MA

KEMENTRIAN AGAMA ISLAM REPUBLIK INDONESIA


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
TEUNGKU DIRUNDENG MEULABOH
ACEH BARAT
TAHUN 2021
i

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,
Puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah swt. yang telah melimpahkan
nikmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Intenet dan New Media” ini dengan sebagaimana mestinya.
Dalam penulisan makalah ini tentunya tidak sedikit kendala yang kami
temui. Akan tetapi karena kerja sama dari berbagai pihak yang terlibat maka
kesulitan tersebut dapat teratasi. Kami juga menyadari bahwa dalam penulisan
makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Sehingga itu kritik dan saran yang
membangun dari pembaca sangat kami harapkan guna perbaikan penulisan
makalah kedepannya.
Akhir kata, kami tetap berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi yang
membacanya.

Wassalamualaikum wr.wb
ii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 1
1.1. Latar Belakang............................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................... 2
2.1. Sejarah Internet .......................................................................... 2
2.2. Apa Itu Internet .......................................................................... 3
2.3. Pengguna Internet ....................................................................... 4
2.4. Konsep New Media ..................................................................... 5
2.5. Penerapan New Media ................................................................ 8
2.6. Televisi ......................................................................................... 9

BAB III PENUTUP ................................................................................... 11


3.1. Kesimpulan .................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 12


1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Belakangan ini Teknologi berkembang begitu cepat. Hampir segala bidang


sudah berkembang dengan masuknya beberapa teknologi-teknologi baru yang
mengefektifkan pekerjaan baik dalam perkantoran maupun saat melakukan
pekerjaan dilapangan. Internet merupakan salah satu contoh dari perkembangan
teknologi yang sangat berdampak dalam kehidupan manusia sehari- hari. Hampir
jutaan orang mengakses internet tiap menitnya. Perkembangan internet pun turut
mendorong perkembangan teknologi dalam berbagai bidang. Media atau suatu
sarana penyampainan informasi contohnya saat ini informasi bisa di dapat dari
mana saja. Sarana- sarana inilah yang di sebut dengan new media. 2. Tujuan
Tujuan dalam penulisan ini adalah penulis ingin berbagi informasi mengenai hal
yang di sebut dengan teknologi internet dan new media. 3. Pokok Pembahasan
Ada beberapa pembahasan pada penuliasa ini antara lain: - Sejarah Internet - Apa
itu internet - Pengguna internet - Konsep new media - Penerapan new media –
televise
2

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Sejarah Internet


Internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen
Pertahanan Amerika Serikat pada tahun 1969, melalui proyek ARPA yang disebut
ARPANET (Advanced Research Project Agency Network), di mana mereka
mendemonstrasikan bagaimana dengan hardware dan software komputer yang
berbasis UNIX, kita bisa melakukan komunikasi dalam jarak yang tidak terhingga
melalui saluran telepon.
Proyek ARPANET merancang bentuk jaringan, kehandalan, seberapa
besar informasi dapat dipindahkan, dan akhirnya semua standar yang mereka
tentukan menjadi cikal bakal pembangunan protokol baru yang sekarang dikenal
sebagai TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol).
Tujuan awal dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan militer. Pada
saat itu Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Department of Defense)
membuat sistem jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan
komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan
nuklir dan untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi
perang dapat mudah dihancurkan.
Pada mulanya ARPANET hanya menghubungkan 4 situs saja yaitu
Stanford Research Institute, University of California, Santa Barbara, University of
Utah, di mana mereka membentuk satu jaringan terpadu pada tahun 1969, dan
secara umum ARPANET diperkenalkan pada bulan Oktober 1972. Tidak lama
kemudian proyek ini berkembang pesat di seluruh daerah, dan semua universitas
di negara tersebut ingin bergabung, sehingga membuat ARPANET kesulitan
untuk mengaturnya.
Oleh sebab itu ARPANET dipecah manjadi dua, yaitu "MILNET" untuk
keperluan militer dan "ARPANET" baru yang lebih kecil untuk keperluan non-
militer seperti, universitas- universitas. Gabungan kedua jaringan akhirnya dikenal
dengan nama DARPA Internet, yang kemudian disederhanakan menjadi Internet.
3

2.2. Apa Itu Internet


Secara sederhana, Internet adalah kumpulan dari jutaan komputer di
seluruh dunia yang terkoneksi antara yang satu dengan yang lain. Media koneksi
yang digunakan bisa melalui sambungan telpon, serat optik (fiber optic), kabel
koaksial (coaxial cable), satelit atau dengan koneksi wireless.
Ketika kita logon (dalam hal ini terhubung) dengan internet, kita diberikan
hak akses ke komputer-komputer lain di seluruh dunia yang terhubung juga
dengan internet. Dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat, saat ini internet
dapat dihubungi dengan koneksi wireless dari handheld PC atau dari sebuah
komputer notebook.
Setelah terhubung dengan internet kita dapat melakukan beberapa hal,
misalnya : mengirim dan menerima email, chating dengan media text atau suara,
berselancar (surfing) di World Wide Web, atau hal-hal lain dengan suatu software
aplikasi tertentu.
Secara sederhana, cara kerja Internet sama seperti sistem pos atau sistem
pengantar parcel, kecuali Internet bekerja dengan sangat cepat. Misalnya, bila
sekarang ini kita di Surabaya dan akan berkirim email ke Amerika, setelah kita
tekan tombol Kirim (Send) selanjutnya email kita tadi akan menuju ke mail
server. (Mail server ini biasanya bukanlah komputer yang sedang kita pakai saat
ini, tetapi bagian dari layanan yang ada di Internet, sehingga kita bisa saja keluar
dari Internet setelah menekan tombol Kirim tanpa mengganggu proses pengiriman
email tersebut). Kemudian, mail server kita tersebut akan mencoba mengontak
mail server di Amerika melewati rute Jakarta - Singapura - Jepang - Amerika atau
bila rute tersebut sibuk dapat menngunakan rute Australia - Amerika. Paket data
dalam Internet memiliki ukuran tertentu sehingga bila email kita tadi cukup besar
bisa saja dibagi dalam beberapa paket dan masing-masing paket dapat dikirim
dengan rute yang berbeda. Setelah sampai di Amerika, mail server di sana akan
membangun kembali email kita tersebut menjadi satu bagian utuh yang siap
disajikan.
Bila satelit yang digunakan dalam rute-rute tersebut sibuk maka mail
server kita akan mencoba untuk mengirim kembali setelah beberapa saat sampai
benar-benar terkirim. Bila sampai maksimum sampai 4 hari lebih (tergantung
4

setting mail server kita) email itu belum bisa terkirim maka akan dikirimkan email
pemberitahuan bahwa email kita tidak sampai.
Rute yang harus dilewati paket data di Internet sangat panjang dan
melibatkan banyak sekali komputer di seluruh dunia, sehingga bila data yang kita
kirimkan adalah data yang pribadi dan/atau penting, sebaiknya menggunakan
secure server, yaitu server yang dilengkapi dengan fasilitas enkripsi data sebelum
mengirim data ke komputer lain dan fasilitas dekripsi bila menerima paket data dari
komputer lain.

2.3. Pengguna Internet


Hasil riset hasil kerja sama antara Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet
Indonesia (APJII) dengan Pusat Kajian Komunikasi (PusKaKom) Universitas
Indonesia menunjukkan pertumbuhan penggunaan internet di Indonesia terus
meningkat, terutama dibandingkan dengan hasil riset APJII mengenai hal yang
sama di tahun 2012. Dalam penelitian mengenai profil pengguna internet di
Indonesia tahun 2012, APJII melaporkan penetrasi pengguna internet di Indonesia
adalah 24,23% (APJII, 2012).1 Sementara survey di tahun 2014 menunjukkan
penetrasi pengguna internet di Indonesia adalah 34.9%. Survey yang dilakukan
terhadap 2000 pengguna internet di 42 kota baik urban dan rural Indonesia
sekaligus memberikan gambaran demografis pengguna internet, perilaku serta
gaya hidup mereka yang secara keseluruhan menggambarkan tren penggunaan
internet di Indonesia. Dilihat dari domisilinya, 78,5% dari total seluruh pengguna
internet di Indonesia tinggal di wilayah Indonesia bagian Barat. Sebagai tambahan
penting, pengguna internet ini didominasi oleh mereka yang tinggal di wilayah
urban Indonesia. Sehingga, komitmen pemerintah dalam
bentuk rencana pita digital untuk memberi kesempatan agar masyarakat di
daerah rural agar dapat mengakses internet memembuka peluang yang sangat
positif, tidak hanya bagi masyarakat di daerah rural tetapi juga kepada para
pengusaha provider. Berdasarkan usia pengguna, mayoritas pengguna internet di
Indonesia berusia 18-25 tahun, yaitu sebesar hampir setengah dari total jumlah
pengguna internet di Indonesia (49%). Artinya, dapat dikatakan bahwa segmen
pengguna internet di Indonesia adalah mereka yang termasuk ke dalam kategori
5

‘digital natives’. Digital natives adalah generasi yang lahir setelah tahun 1980,
ketika tehnologi jejaring sosial digital seperti Usenet dan buletin board system
lahir (Palvrey dan Gasser, 1 Pada survey tahun 2012, APJII menitik beratkan
penelitiannya pada penggunaan internet pada masyarakat urban Indonesia. 4
KEBIASAAN DAN PERILAKU PENGGUNA INTERNET 2013). Kategori usia
ini memiliki karakter yang sangat aktif menggunakan jejaring tehnologi digital
dan memiliki kecakapan dalam mengoperasikan teknologi berbasis internet.2
Terkait dengan teknologi berbasis internet, 85% dari total pengguna internet di
Indonesia mengakses internet dengan menggunakan mobile phone. Hasil ini ini
ditemukan di setiap kepulauan di Indonesia, baik daerah rural maupun urban
Indonesia. Hasil penelitian ini mengkonfirmasi beberapa temuan tentang naiknya
tingkat pembelian dan penggunaan smartphone di Indnesia. industri smartphone.
Sementara bila dilihat dari kategori usia, mobile phone paling tinggi digunakan
oleh mereka yang berusia 18-25 tahun. Sebanyak 60% pengguna internet dari
kategori usia ini meakses internet dari telpon selular. Penelitian Deloitte tahun
2014 menyatakan, misalnya pengguna smartphone di Indonesia paling sering
menggunakan aplikasi keuangan dari perangkat smartphone mereka (termasuk
perbankan dan pembelian online) dibandingkan negara lain di Asia Tenggara.

2.4. Konsep New Media


Teori media baru merupakan sebuah teori yang dikembangkan oleh Pierre
Levy, yang mengemukakan bahwa media baru merupakan teori yang membahas
mengenai perkembangan media. Dalam teori media baru, terdapat dua pandangan,
pertama yaitu pendangan interaksi sosial, yang membedakan media menurut
kedekatannya dengan interaksi tatap muka. Pierre Levy memandang World Wide
Web (WWW)
Sebagai sebuah lingkungan informasi yang terbuka, fleksibel dan dinamis,
yang memungkinkan manusia mengembangkan orientasi pengetahuan yang baru
dan juga terlibat dalam dunia demokratis tentang pembagian mutual dan
pemberian kuasa yang lebih interaktif dan berdasarkan pada masyarakat
(http://en.wikipedia.org). New Media atau media online didefinisikan sebagai
produk dari komunikasi yang termediasi teknologi yang terdapat bersama dengan
komputer digital (Creeber dan Martin, 2009).
6

Definisi lain media online adalah media yang di dalamnya terdiri dari
gabungan berbagai elemen. Itu artinya terdapat konvergensi media di dalamnya,
dimana beberapa media dijadikan satu (Lievrouw, 2011). New Media merupakan
media yang menggunakan internet, media online berbasis teknologi, berkarakter
fleksibel, berpotensi interaktif dan dapat berfungsi secara privat maupun secara
public (Mondry, 2008: 13). Definisi lain mengemukakan, media baru merupakan
digitalisasi yang mana sebuah konsep pemahaman dari perkembangan zaman
mengenai teknologi dan sains, dari semua yang bersifat manual menjadi otomatis
dan dari semua yang bersifat rumit menjadi ringkas. Digital adalah sebuah metode
yang complex dan fleksibel yang membuatnya menjadi sesuatu yang pokok dalam
kehidupan manusia. Digital ini juga selalu berhubungan dengan media karena
media ini adalah sesuatu yang terus selalu berkembang dari media zaman dahulu
(old media) sampai sekarang yang sudah menggunakan digital (modern
media/new media). Selama tahun 2000,
internet telah memasuki fase yang disebut web 2.0. (web two point- oh),
dimana semua menjadi lebih interaktif dan telah menjadi area untuk semua orang,
tidak hanya milik beberapa pihak saja. Semua orang saat ini dapat langsung
mengambil peran dan menaruh apapun kedalam internet. Perkembangan web 2.0
sebagai platform telah mengubah sifat interaktivitas di web dan membuka alam
semesta bagi pengguna media. Sedangkan metafora halaman web 1.0 hanya
diperbolehkan untuk mengunduh informasi sejalan dan karena itu tidak berbeda
dengan konsumsi media penyiaran, aplikasi web 2.0 memungkinkan pengguna
untuk menjadi produsen otonom. Blog, Youtube, Wikipedia, Ebay, Flickr, Second
Life dan situs jaringan sosial online lainnya seperti memungkinkan pengguna
media untuk memiliki pengalaman siaran. Pentingnya Web 2.0 adalah media siar
menghasilkan sebuah konteks hubungan sosial instan nasional atau internasional,
ada beberapa cara di mana individu mendapatkan interaksi berharga untuk
membuat koneksi global secara nyata. Faktanya bahwa pengguna sekarang dapat
bekerja dengan materi media siar sebagai sebuah cara mengembangkan ide pada
ruang publik (Littlejohn,2009:686).
Salah satu bagian dari new media adalah “Network Society”. “Network
society” adalah formasi sosial yang berinfrastuktur dari kelompok, organisasi dan
7

komunitas massa yang menegaskan bentuk awal dari organisasi dari segala segi
(individu, grup, organisasi, dan kelompok sosial). Dengan kata lain, aspek
mendasar dari formasi teori ini adalah semua yang memiliki hubungan yang luas
secara kolektivitas (Van Dijk, 2006:20).
Menurut R Cahyo Prabowo mengenai media baru/new media/media online
adalah suatu alat sebagai sarana komunikasi yang dimana saling berinteraksi,
berpendapat, tukar informasi, mengetahui berita yang melalui saluran jaringan
internet serta informasinya selalu terbaru secara kilat dan juga lebih efisien
ringkas memberikan informasi kepada pembaca/khalayaknya. Media baru/new
media/ media online sangat berbeda jauh dengan media konvesional seperti radio,
televisi, media cetak, media massa dan lain-lain. Jangan di sama ratakan dengan
media konvensional
Internet adalah salah satu bentuk dari media baru (new media). Internet
dinilai sebagai alat informasi paling penting untuk dikembangkan kedepannya.
Internet memiliki kemampuan untuk mengkode, menyimpan, memanipulasi dan
menerima pesan (Ruben, 1998:110).
Internet merupakan sebuah media dengan segala karakteristiknya. Internet
memiliki teknologi, cara penggunaan, lingkup layanan, isi dan image sendiri.
Internet tidak dimiliki, dikendalikan atau dikelola oleh sebuah badan tunggal
tetapi merupakan sebuah jaringan komputer yang terhubung secara intensional
dan beroperasi berdasarkan protokol yang disepakati bersama. Sejumlah
organisasi khususnya provider dan badan telekomunikasi berperan dalam operasi
internet (McQuail, 2009: 28-29).
Menurut Septiawan Santana Kurnia dalam bukunya Jurnalisme
Kontemporer, internet adalah sebuah medium terbaru yang mengkonvergensikan
seluruh karakteristik media dari bentuk-bentuk yang terdahulu. Apa yang
membuat bentuk-bentuk komunikasi berbeda satu sama lain bukanlah penerapan
aktualnya, namun perubahan dalam proses komunikasi seperti kecepatan
komunikasi, harga komunikasi, persepsi pihakpihak yang berkomunikasi,
kapasitas storage dan fasilitas mengakses informasi, densitas (kepekatan atau
kepadatan) dan kekayaan arus-arus informasi, jumlah fungsionalitas atau intelijen
yang dapat ditransfer. Jadi menurut Santana, titik esensinya adalah bahwa
8

keunikan internet terletak pada esensinya sebagai sebuah medium (Setyani,


2013:5).
Untuk mengakses Internet, seseorang membutuhkan koneksi Internet dan
piranti keras seperti komputer, PDA, Blackberry dan lain sebagainya. Internet
yang dianggap sebagai gabungan dari beberapa bentuk media dan fasilitas email,
website, newsgroup, e-commerce dan sebagainya (Lievrouw, 2006:221).

2.5. Penerapan New Media


a. Manfaat New Media
Jelas new media (media baru/media online) memiliki kecepatan untuk
melakukan sebuah interaksi, lebih efisien, lebih murah, lebih cepat untuk
mendapatkan sebuah informasi terbaru dan ter-update informasinya.
Kelemahannya pada jaringan koneksi internet saja jika jaringan internet lancar
dan cepat maka informasi yang disampaikan kepada pembacanya dengan cepat
serta harus ada juga koneksi internet dimana pun berada bersama media baru (new
media/media online). Media online/media baru (New Media) masuk ke dalam
kategori komunikasi massa, karena pesan yang disampaikan kepada khalayak luas
lewat media online / Media Baru (New Media).
Internet merupakan salah satu teknologi komunikasi baru juga memiliki
kemampuan untuk membantu kita memilih dan mengatur informasi yang kita
inginkan atau perlukan dengan lebih efisien. Secara garis besar, internet jauh leih
luwes dalam menjembatani waktu dan jarak dibandingkan media-media yang
sudah ada terlebih dahulu.
Sebagai media komunikasi, internet mempunyai peranan penting sebagai
alat (channel) untuk menyampaikan pesan (message) dari komunikator/penyalur
pesan (source) kepada komunikan/penerima pesan (receiver). Sifat dari internet
sebagai media komunikasi adalah transaksional, dalam artian terdapat interaksi
antar individu secara intensif (terus-menerus) dan ada umpan balik (feedback) dari
antar individu dalam setiap interaksi tersebut. Selain itu, terdapat partisipasi antar
individu dengan mempertimbangkan untung/rugi dalam setiap interaksi.
Internet juga dianggap memiliki kapasitas besar sebagai media baru. Tidak
hanya memperkecil jarak dalam mengkomunikasikan pesan, teknologi komputer
dan internet juga telah berkembang dan mengeliminasi penggunaan koneksi kabel,
9

namun tetap bias memfasilitasi taransmisi informasi yang snagat cepat ke seluruh
dunia (Bagdakian, 2004:114). Menurut Bagdakian, duplikasi dan penyebaran
matri dari Internet ini bisa mencapai jangkauan yang sangat luas. Satu orang
khalayak bisa mengunduh kemudian menyebarkannya pada orang-orang dalam
jaringan pertemanan atau jaringan kerjanya. Kemudian pihak yang mendapatkan
sebaran itu bisa menyebarkannya lagi pada orang-orang dalam jaringannya, dan
seterusnya.
b. Komponen New Media
teknologi yang digunakan oleh media baru maka memunculkan
karakteristik tersendiri. Karakteristik ini menjadi hal yang membedakan antara
media baru dan media lama. Karakteristik tersebut adalah digital, interaktif,
hypertexual, virtual, jaringan, dan simulasi. Keenam hal tersebut saling terkait
antar satu sama lain karena dalam media baru, keenam komponen tersebut sebagai
bentuk sistem teknologi moderen.
c. Pandangan Terhadap New Media
Perkembangan media yang semakin modern atau biasa di sebut new media
memiliki banyak dampak baik positif maupun negatif. Dari sudut pandang positif
new media sangantlah berguna dalam penyebaran informasi yang cepat sehingga
hal yang terjadi di suatu daerah dalam suatu waktu dapat di informasikan
langsung tanpa perlu menunggu waktu yang cukup lama, sehingga informasi
tersebut dapat di olah dengan lebih cepat.
Namun selain hal positif dari new media, terdapat pula hal negatif yang
terjadi dari berkembangnya new media, antara lain: memungkinkan terbitnya
berita-berita palsu, terjadinya kekerasan dalam dunia maya, dan lain-lain.

2.6. Televisi
a. Televisi analog
Televisi analog mengkodekan informasi gambar dengan memvariasikan
voltase dan/atau frekuensi dari sinyal. Seluruh sistem sebelum Televisi digital
dapat dimasukan ke analog. Sistem yang dipergunakan dalam televisi analog
NTSC (national Television System Committee), PAL, dan SECAM.
10

b. Televisi digital
Televisi digital (bahasa Inggris: Digital Television, DTV)atau penyiaran
digital adalah jenis televisi yang menggunakan modulasi digital dan sistem
kompresi untuk menyiarkan sinyal video, audio dan data ke pesawat televisi. TV
Digital bukan berarti pesawat televisinya yang digital, namun lebih kepada sinyal
yang dikirimkan adalah sinyal digital atau mungkin yang lebih tepat adalah siaran
digital (Digital Broadcasting). Televisi resolusi tinggi atau high-definition
television (HDTV), yaitu: standar televisi digital internasional yang disiarkan
dalam format 16:9 (TV biasa 4:3) dan surround-sound 5.1 Dolby Digital. TV
digital memiliki resolusi yang jauh lebih tinggi dari standar lama. Penonton
melihat gambar berkontur jelas, dengan warna- warna matang, dan depth-of-field
yang lebih luas daripada biasanya. HDTV memiliki jumlah pixel hingga 5 kali
standar analog PAL Kelebihan signal digital dibanding analog adalah
ketahanannya terhadap gangguan (noise) dan kemudahannya untuk diperbaiki
(recovery) di penerima dengan kode koreksi error (error correction code ).
11

BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan

Demikian informasi yang dapat penulis berikan kepada pembaca semoga


dapat bermanfaat. Tak lupa penulis juga berterima kasih atas perhatian dari
pembaca.
12

DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Internet -
http://faculty.petra.ac.id/dwikris/docs/desgrafisweb/www/1-apaitu_internet.html -
Profil Pengguna Internet Indonesia 2014: ISBN 978-602-19596-1-9 -
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/42287/4/Chapter%20II.pdf -
http://www.kompasiana.com/firar/media-baru-era-teknologi-
digital_54f34831745513802b6c6f59 - http://nickyhaeriani.blog.com/tv-digital-vs-
tv-analog/

Anda mungkin juga menyukai