Anda di halaman 1dari 5

ANTEPARTUM FETAL ASSESSMENT

Pemeriksaan Darah
Blood type and Rh factor
Bila Ibu gol O dan / Rh -  Ayah diperiksa bila gol A,B,AB dan / Rh +  waspada terjadinya
inkompatibilitas ABO dan resus.

Antibody screen for sensitization


Mis: pada Antifosfolipid syndrome  diperiksa Lupus antikoagulan atau anticardiolipin

Hemoglobin (Hb) and hematocrit (Hct)


Selama hamil vol drh  30-50%  Ke  plasma > drpd ke  eritrosit  relativ anemia. Anemia
ringan: Hb<11, Hct 27-33%. Anemia berat Hb<9, Hct <27%. Anemia pd wnt hamil biasanya
karena defisiensi besi maupun asam folat. Dianjurkan mengulangi pemeriksaan Hb dan Hct pada
mgg ke 28.

Leukocyte count
Untuk menyingkirkan infeksi  Leko s/d 16000 masih dianggap normal.

Serology
Untuk menyingkirkan berbagai STD khususnya sifilis.

TORCH
Pada kehamilan dengan riwayat obstetri jelek.

Fasting and one-hour blood sugar


Beberapa faktor risiko:
 Usia > 25 years
 Riwayat keluarga dgn DM
 Glycosuria
 Riwayat anak dgn kel kongenital
 Riwayat kematian janin/neonatus
 Bayi besar > 4, 000 gm
 Polyhydramnios
Diulangi pd mgg ke 28

lpha -Fetoprotein – Screening for neural tube defects is done at 14-18 weeks.
Pd NTD trjd kebocoran -fetoprotein melalui meningen ke dalam amnion  [C] -fetoprotein
cairan amnion  >5 SD di atas rata2. Kadar AFP yg tinggi juga dpt ditemukan dlm darah ibu.

URINE TESTS
Microscopy
Spesimen yg di sentrifus dpt digunakan utk mengidentifikasi bakteri, lekosit, dan eritrosit yg
menandakan infeksi. Cast +/ red sel mengarah pd pyelonefritis kronik. Ulangan UL pada 28-30
mgg.

1
Glucose
Hamil N bisa glukosuria o.k. pe  GFR  dpt juga menunjukkan intoleransi karbohidrat.

Protein – A value over 1+ is abnormal. The cause should be identified (urinary tract
infection, pregnancy-induced hypertension, renal disease).

EVALUASI CERVIX
Pap smear
Mengidentifikasi Ca Cx, Herpes Cx  bila hasil [+] perlu identifikasi lbh lanjut.

Cultures for gonorrhea, herpes and group B streptococci


Dikerjakan bila ada riwayat infeksi sebelumnya atau pada ibu2 dgn risiko.

ULTRASOUND [USG]

Association of Women’s Health, Obstetric and Neonatal Nurses (AWHONN) Indikasi a.l :
 Usia kehamilan
 Mengetahui jml cairan ketuban
 Parameter biofisik janin
 Identifikasi aktivitas jantung janin
 Lokasi plasenta
 Konfirmasi presentasi janin
 Identifikasi kelainan kedua adnexa
 Untuk prosedur khusus tertentu spt amniosentesis.

The American College of Obstetrics and Gynecologists [ACOG]  indikasi a.l:


 Konfirmasi Usia kehamilan
 Evaluasi pertumbuhan janin
 Perdarahan pada kehamilan
 Kecurigaan kehamilan ektopik
 Kecurigaan Kehamilan ganda
 Diagnosa mola
 Deteksi kelainan kongenital janin
 Deteksi poli / oligohidramnion
 Diagnosa IUFD
 Kecurigaan solutio plasenta
 Konfirmasi presentasi janin
 Panduan untuk amniosentesis
 Evaluasi biofisik
 AFI
 TBJ pada preterm
 Observasi pada saat intrapartum

2
BIOPHYSICAL PROFILE

BPP mrpkan pmriksaan dinamik non invasif serta lingkungan janin. Menggunakan USG
real time & monitor FHR.
Parameter2 yg diukur:
 Fetal breathing movements
 Fetal movement
 Fetal tone
 Amniotic fluid index
 Nonstress test (NST)
Menunjukkan fungsi mekanisme yg terintegrasi dari CNS janin.

Biophysical Profile Scoring

Biophysical Normal (Score = 2) Abnormal (Score = 0)


Variable
Fetal breathing At least one episode of FBM of at least 30 Absent FBM or < 30 sec of
movements (FBM) sec duration in 20-minute observation sustained FBM in 20 minute
Fetal movements At least three discrete body/ limb Two or fewer episodes of
(FM) movements in 20-min (episodes of body/limb movements in 20
continuous movement considered as a minutes
single movement)
Fetal tone (FT) At lease one episode of ac-tive extension Either slow extension with return to
with return to flexion of fetal limb or partial flexion or movement of limb
trunk; opening and closing of hand in full extension or absence of fetal
considered normal tone movement
Amniotic fluid index Sum total of measurements in cm from Sum total of measurements in cm
(AFI) (varies by each quadrant is 5.1 to 24 cm (low normal from each quadrant is ≤ 5 cm or >
gestational age) is 5.1 to 9.9 cm) 24 cm
Non-Stress Test Reactive Non reactive
(NST)

Management guidelines are based on the BPP score and are as follows:

Score Action

10 Repeat weekly; indicates fetus at minimal risk for fetal damage or death within 1 wk;
repeat twice weekly if > 42 weeks gestation or diabetic
8 Repeat weekly; consider delivery if oligohydramnios present; repeat twice weekly if > 42
weeks or diabetic
6 Consider delivery if fetus mature or if oligohydramnios present; if fetus is immature,
repeat BPP in 24 hours
4 Deliver unless very immature; repeat in 24 hours
2 Deliver; score has been associated with a perinatal mortality rate of 60% or greater

3
AMNIOTIC FLUID INDEX

Menjumlahkan kantong vertikal cairan ketuban terbe-sar pada pemeriksaan 4 kuadran uterus.
 > 24 cm  perlu serial AFI. Berhub dgn kelainan yg berhub dgn janin dan plasenta spt:
polihidramnion, DM, isoimunisasi, infeksi.
 10 to 24 cm  normal
 5.1 to 9.9 cm  normal rendah. Perlu evaluasi – AFI [C] max pd 34-35 mgg. Bila
<10 cm perlu evaluasi lebih lanjut, mis pd IUGR. AFI borderlaine 5.1 to 7.0 perlu evaluasi
ulangan tiap 3-4 hari bila pemeriksaan lainnya normal.
 ≤ 5 cm – AFI kurang. Curiga postterm atau ada kelainan lainnya mis kongenital anomali atau
KPP.

GERAKAN JANIN
Gerak janin normalnya akan me  pada akhir kehamil-an. Pd insufisiensi plasenta akan trjd pe 
gerak janin scr drastis. Ketepatannya sgt bervariasi dan subjektif.
Keuntungan menghitung gerak janin:
 Murah
 Dpt dilakukan terus menerus
 Mudah dilakukan o/ ibu

Parameters for normal daily fetal movement counts vary slightly from 3 to 10 in 1 hour to 3
in 30 minutes.

UMBILICAL ARTERY DOPPLER VELOCIMETRY (UADV)


Teknik non invasiv u/ mengetahui hemodinamik ta-hanan vaskuler. Yg diukur:
 Systolic to diastolic ratio
 Resistance index
 Pulsatility index

MAGNETIC RESONANCE IMAGING (MRI)


 Metode non invasiv, hasilkan gbran jaringan lunak yg lebih baik.  u/ evaluasi struktur janin,
plasenta, ketebalan dan kuantitas ketuban, malformasi.
 Prosedur memakan waktu 20-60 mnt, penggunaan ter batas karena masalah waktu
penggunaan dan gerak-an bayi membuat interpretasi menjadi sulit.

AMNIOCENTESIS
 Pengambilan cairan amnion menggunakan jarum 20-22 dengan tuntunan USG scr
transabdominal + 5-20 ml.
 U/ menilai L/S ratio, profil paru janin, bilirubin ketuban. Bila u/ karyotiping  sesegera
mungkin (mgg 16-20)
 Pada akhir kehamilan digunakan u/ menilai fetal well being.
 Resiko abortus minimal, resiko lain: trauma janin dan

LECITHIN/SPHINGOMYELIN (L/S) RATIO


 Surfaktan mengandung fosfolipid, berfungsi sbg pencegah paru kolaps saat end expiratory

4
 S/d 26 mgg  S>L
 26-33 mgg  L:S = 1:1
 34-36 mgg  L  drastis.
 L/S ratio >2  paru2 matang  resiko RDS 

L/S Ratio Fetal Lung Risk for RDS


> 2.0 Mature Minimal
1.5 to 2.0 Transitional Zone Moderate
< 1.5 Immature High

 Kondisi2 yg me  maturitas paru  PE, KPP yg lama, IUGR, narkotik.


 Kondisi2 yg menghambat maturitas paru  DM, penyakit hemolitik janin.

LUNG PROFILE
Pada bbrp kondisi, L/S ratio tinggi tidak selalu menjamin tidak trjd RDS  DM  perlu
pemeriksaan lung profile [profil paru].
Profil paru mengukur hubungan antara:
- L/S
- Disaturated lesitin / aceton precipitated lesitin [PL]
- Fosfatidil glycerol [PG]  suatu stabilisator paru  diukur dgn Amniostat FLM [tes imunologi
aglutinasi]

AMNIOTIC FLUID BILIRUBIN


 Diukur dgn spektrofotometer  me  pada TM II dan menghilang pada akhir TM III.
 Kurang sensitif u/ mengukur maturitas janin.
 U/ mengukur derajat keparahan peny janin hemolitik.

PERCUTANEOUS UMBILICAL BLOOD SAMPLING (PUBS)


 Jarum dimasukkan transabdominal dgn tuntunan USG  diambil 1-4 ml, dekat insersi
plasenta.
 U/ memastikan darah janin dicek dgn metode Kleinhaver-Betke
 U/ karyotiping, direct Coombs, gol drh, BGA, deteksi infeksi, Dx&Tx isoimunisasi.
 Komplikasi: perdarahan, bradikardi, korioamnionitis.

CHORIONIC VILLUS SAMPLING


 Bisa trans cervical / trans abdominal.
 Diambil plasenta sisi janin. Mgg ke 10-12
 Tuntunan dgn USG real time.
 Komplikasi: perdarahan vaginal, abortus, ketuban pecah dini, korioamnionitis.
 Pada ibu Rh[-] perlu diberi Ig Rhesus u/ mencegah isoimunisasi karena perdrhan ibu-janin.

NON-STRESS TEST (NST)


CONTRACTION STRESS TEST (CST)
 ARULKUMARAN

Anda mungkin juga menyukai