(HANDBOOK OF GYN-ONCOLOGY)
PENDAHULUAN
FAKTOR RESIKO
Paling sering:
vaginal bleeding (postcoital bleeding, intermenstrual
bleeding).
Vaginal discharge.
Pada kasus yag sudah lanjut:
Bau tidak sedap (khas).
Pelvic pain.
Lumbosacral/ gluteal pain.
Gangguan BAK/BAB
Apabila rekurens, terdapat TRIAS KLASIK REKURENSI:
Unilateral leg edema.
Nyeri panggul.
Obstruksi ureter.
DIAGNOSIS
Alat skrinning paling baik adalah pap smear. 50% pasien yang
menderita Ca Cx ternyata tidak pernah melakukan pap smear.
Pap smear direkomendasikan pada:
Bila sudah melakukan hubungan sexual.
Sejak menginjak usia 18 tahun.
Setelah mengalami pemeriksaan pap smear dengan 3x
didapatkan hasil normal maka jarak antar pap smear dapat
dijarangkan.
ACOG merekomendasikan pemeriksaan pap smear setiap
tahun pada wanita dengan resiko tinggi (HPV infection, HIV
dan perilaku resiko tinggi).
Diagnosis yang didapatkan dari hasil pap smear sebaiknya
dikonfirmasi ulang dengan biopsy.
WORK-UP
STAGING
HISTOLOGI
TREATMENT
1. OPERASI
Dapat dilakukan s/d stadium IIA dengan efek yang sama
bila dibandingkan dengan terapi radiasi.
Memiliki keuntungan yaitu sparing ovarian function
pada pasien yang belum menopause.
Pada tumor yang bulky (cervical diameter >4cm)
sebaiknya dilakukan chemoradiasi terlebih dahulu lalu
dilakukan operasi.
Pada stadium IA1 tanpa LVSI:
o Cervical conization atau simple hysterectomy.
o Resiko metastase kelenjar limfe/ rekurens hanya
sebesar 1%.
Stadium IA1 + LVSI (+)
o Modified radical hysterectomy (type 2) + pelvic
lymphadenectomy.
o Stad IA1 + LVSI (+) memiliki kemungkinan
metastase kelenjar sebesar 5%.
o Sedangkan std IA2 memiliki kemungkinan
metastase kelenjar sebesar 4-10%.
Stadium IB s/d IIA
o Radical hysterectomy (type 3) + pelvic
lymphadenectomy + para-aortic lymphadenectomy.
Adjuvant radiation dapat diberikan pada pada pasien
post op yang memiliki resiko moderate. Yang dimaksud
dengan resiko moderate adalah pasien stad IB dengan
criteria sebagai berikut:
FAKTOR PROGNOSIS
ROUTE OF SPREAD
REKURENS