APA ITU insomnia?
insomnia
PENYULUHAN NEUROLOGI
INSOMNIA
KEPANITERAAN NEUROLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PAPUA
RUMAH SAKIT SELE BE SOLU KOTA SORONG
1. Keluhan dalam hal kesulitan untuk memulai
atau mempertahankan tidur yang berlang-
sung setidaknya satu bulan dan menyebabkan
gangguan signifikan atau gangguan dalam
fungsi Individu. Atau
2. Kesulitan memulai atau mempertahankan
tidur hampir setiap malam, minimal tiga ma-
lam dalam seminggu selama satu bulan
3. Keluhan berupa, kesulitan tidur malam hari,
dan sering terbangun malam hari
Apa yang menyebabkan
insomnia ?
Stress: kekhawatiran tentang pekerjaan, kese-
hatan, pendidikan, atau keluarga yang dapat
membuat pikiran aktiv di malam hari sehingga
sulit untuk tidur. Peristiwa kehidupan yang pe-
nuh stress, seperti kematian atau penyakit dari
orang yang dicintai, perceraian, kehilangan
pekerjaan, dapat menyebabkan insomnia.
Kecemasan & Depresi: kecemasan dan de-
presi memicu otak selalu memproduksi seny-
awa kimia di otak yang menyebabkan sulit tidur
Obat-obatan: beberapa obat dapat mempen-
garuhi proses tidur seperti, obat antidepresan,
obat jantung, tekanan darah, obat alergi, dan
steroid
Kafein & Nikotin : kopi, the, cola, adalah
stimulant yang dapat menyebabkan insomnia.
Kondisi Medis: nyeri kronis, kesulitan ber-
nafas, dan sering buang air kecil, memiliki risiko
insomnia lebih besar. Hal ini berhubungan den-
gan penyakit jantung, penyakit paru-paru, maag,
stroke, dan diabetes
Perubahan Lingkungan atau Jadwal
Kerja: suasana lingkungan disekitar kita
yang tidak seperti biasanya dan peruba-
han waktu kerja dapat menyebabkan ter-
ganggunya irama sirkardian tubuh se-
hingga sulit tidur
“Belajar” Insonnia: saat anda khawatir
berlebihan tentang tidak bisa tidur den-
gan baik dan berusaha terlalu keras un-
tuk tidur
Faktor risiko
terkena insomnia
Risiko terkena
insomnia
Wanita: wanita lebih sering terkena in-
simnia karena perubahan hormonal selama
mensturasi atau menopause
Usia > 60: karena terjadi perubahan dalam
pola tidur, insomnia meningkat sejalan den-
gan usia
3. Terapi kognitif, olahraga dan tetap aktif,
Menmiliki Gangguan Kesehatan Men-
tal: banyak gangguan, depresi, kecemasan,
gangguan bipolar, dan post-traumatic disor-
der
Stres: stres dapat menyebabkan insomnia 4. Restriksi tidur, membatasi atau
sementara bahkan kronis
Jet Lag: atau biasa disebut perjalanan jauh
dapat membuat suasana hati dan pikiran 5. Kotrol stimulus, menghindari kafein,
menjadi berbeda dari biasanya. Hal ini dapat
menyebabkan insomnia Atau bekerja malam
hari juga dapat menyebabkan insomnia
BAGAIMANA CARA
MENGATASI INSOMNIA
1. Edukasi kebiasaan tidur dengan baik,
seperti mengatur jadwal tidur dengan
tepat
2. Teknik relaksasi sebelum tidur, seperti
mandi air hangat, membaca, latihan
pernafasan atau beribadah
seperti olahraga selama 20 hingga 30
menit setiap hari sekitar lima hingga
enam jam sebelum tidur, dan menghin-
dari kebisingan
menghindari tidur siang karena akan
menyulitkan tidur pada malam hari
alcohol, dan nikotin dan menghindari
makan besar sebelum tidur
Sumber
1. Roth T. Insomnia: definition, prevalence, etiology,
and consequences. J Clin Sleep Med.
2. Krystal AD, Prather AA, Ashbrook LH. The assess-
ment and management of insomnia: an up-
date. World Psychiatry
3. Kaur H, Spurling BC, Bollu PC. Chronic Insomnia.
StatPearls Publishing;
TERIMA KASIH