PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
direkayasa. Diet menjadi salah satu hal penting dalam empat pilar
sebagai penyebab dari ketidak seimbangan jumlah insulin, oleh karena itu diet
menjadi salah satu pencegahan agar gula darah tidak meningkat, dengan diet
killer karena sering tidak disadari oleh penyandangnya dan saat diketahui
1
Jumlah penderita diabetes didunia sebanyak 422 juta jiwa (Word Health
Maluku (0,7 ‰ atau sekitar 6.801 penduduk) berada pada peringkat ke 31 dari
penduduk), dan peringkat ketiga Sulawesi Utara (2,3‰ atau sekitar 13.977
maupun berdasarkan diagnosis pada laki -laki (1.21‰ atau sekitar 510.714
Rikesdes 2018).
diabetes. Selain pola makan, aktivitas yang dilakukan oleh seseorang juga
2
yang paling menimbulkan tantangan dalam penatalaksanaan DM
(Smeltzer & Bare, 2015). Salah satu faktor yang mengganggu kerja insulin
yaitu tingginya kadar lemak diperut. Semakin banyak lemak yang dikonsumsi
tubuh. Timbunan lemak bisa membuat sel tubuh menjadi tidak peka terhadap
membangkitkan harga diri dan semangat pasien untuk sembuh. Pasien dengan
efikasi diri yang tinggi akan berusaha lebih keras untuk mengatasi tantangan
yang ada. Efikasi diri (Self Eficasy) yang tinggi dapat membuat seorang pasien
dapat menerima keadaan dirinya, akan tetapi sebaliknya jika seorang pasien
situasi yang sulit, orang dengan efikasi yang rendah cenderung mudah
menyerah. (Marthin, 2018). Dengan begitu pasien tidak akan merasa malu
pada tahun 2017 pasien diabetes militus yang menginap di RS dan tidak
memakai insulin sebanyak 319 dan Dm YTT sebanyak 264. Pasien yang di
3
rawat jalan, yang tidak bergantung insulin sebanyak 201 dan DM YTT
sebanyak 1023. Pada tahun 2018 pasien diabetes militus yang menginap, yang
Pasien rawat jalan yang tidak bergantung insulin sebanyak 167 pasien, DM
pasien. 3 orang pasien tidak pernah mengontrol pola makan mereka, mereka
makan bisa lebih dari 3 kali sehari dan mereka selalu memakan makanan yang
asupan makanan yang selalu mereka makan, namun pasien jarang berolahraga.
mengatakan tidak perlu harus malu dengan keadaan tubuhnya karena apapun
yang terjadi didunia ini sudah merupakan kehendak yang maha kuasa.
B. Rumusan Masalah
dapat disusun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah "Apakah Ada
4
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
dr.M.Haulussy Ambon
2. Tujuan Khusus
dr.M.Haulussy Ambon
dr.M.Haulussy Ambon
D. Manfaat penelitian
5
3. Manfaat Bagi Peneliti
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
atau “pancuran air”, dan kata Latin mellitus, “rasa manis” yang umum
7
oleh sekelompok sel beta di kelenjar pankreas dan sangat berperan dalam
metabolism glukosa dalam sel tubuh. Kadar glukosa yang tinggi dalam
tubuh tidak bisa diserap semua dan tidak mengalami metabolism dalam
dan berat badan terus turun. Kadar glukosa yang berlebih tersebut
saat gula darah dalam tubuh tidak terkontrol akibat gangguan sensitivitas
2017).
8
dengan kegemukan sehingga sel pankreas merespon dengan mensekresi
sterjadinya hipertensi.
termasuk dalam kelompok gula darah yang melebihi batas normal atau
disebut juga dengan penyakit gula. Sekarang, penyakit gula tidak hanya
struktur dan fungsi pembuluh darah. Jika hal ini dibiarkan begitu saja,
akan timbul komplikasi lain yang cukup fatal, seperti penyakit jantung,
9
Diabetes mellitus adalah suatu kondisi di mana kadar gula di dalam
gula agar tetap normal. Hal ini disebabkan tidak dapatnya gula memasuki
sel-sel yang terjadi karena tidak terdapat atau kekurangan atau resisten
terhadap insulin.
Glukosa diserap ke dalam aliran darah dan bergerak dari aliran darah ke
Bila jumlah glukosa dalam darah terlalu banyak dan tidak segera
10
kemudian disimpan dengan dua cara, yaitu sebagai tepung dalam hati dan
orang yang sehat, karbohidrat dalam makanan yang dimakan akan diubah
glukosa sulit masuk ke dalam sel karena sedikit atau tidak adanya zat
dibersihkan dari darah dalam waktu dua jam. Jika tubuh tidak
memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup atau insulin yang tersedia
oleh kadar gula yang tinggi dalam darah. Diabetes dapat dikontrol. Kadar
11
gula dalam darah akan kembali seperti biasa atau normal dengan
teratur.
orang tua atau penyakit yang hanya timbul karena faktor keturunan. Padahal,
setiap orang dapat mengidap diabetes, baik tua maupun muda. Diabetes memang
pembunuh yang jahat. Dia tak punya cukup nyali untuk membunuh dengan
komplikasi diabetes.
12
e. Tiap 19 menit ada satu orang di dunia yang diamputasi
serangan jantung naik hingga 3 kali lipat. Satu lagi komplikasi yang kerap diidap
diabetes adalah peripheral vascular atau penyumbatan di nadi kaki yang dapat
penderita diabetes di Indonesia pada tahun 2006 meningkat tajam menjadi 14 juta
orang, di mana baru 50% yang sadar mengidapnya dan di antara mereka baru
sekitar 30% yang datang berobat teratur. Sangat disayangkan bahwa banyak
5%. Ternyata, diabetes tipe 2 lebih sering terjadi pada orang yang mengalami
darah puasa >126 mg/dL. Kadar gula darah sepanjang hari bervariasi di mana
akan meningkat setelah makan dan kembali normal dalam waktu 2 jam. Kadar
gula darah yang normal pada pagi hari setelah malam sebelumnya berpuasa (atau
belum makan) adalah 70-110 mg/dL darah. Kadar gula darah biasanya kurang dari
120-140 mg/dL pada 2 jam setelah makan atau minum cairan yang mengandung
gula maupun karbohidrat lainnya. Kadar gula darah yang normal cenderung
13
terutama pada orang-orang yang tidak aktif bergerak. Peningkatan kadar gula
insulin sehingga mencegah kenaikan kadar gula darah yang lebih lanjut dan
menyebabkan kadar gula darah menurun secara perlahan. Ada cara lain untuk
menurunkan kadar gula darah, yaitu dengan melakukan aktivitas fisik seperti
energi.
diabetes terbesar di dunia setelah India, Cina dan Amerika Serikat. Dengan
terdapat 4,5 juta pengidap diabetes dan pada tahun 2025 diperkirakan
Kesehatan, jumlah pasien rawat inap maupun rawat jalan di rumah sakit
dan 43% kesakitan di seluruh dunia. Pada tahun 1992, lebih dari 100 juta
14
mencapai 5,8 juta orang dan pada tahun 2003 meningkat menjadi 13,8 juta
orang.
dilakukan oleh pemerintah saja tetapi harus oleh semua pihak termasuk
mellitus pada individu yang berisiko melalui modofikasi gaya hidup (pola
15
profesi (PERKENI) dan organisasi kemasyarakatan (PERSADIA dan
dan edukasi mengenai diabetes mellitus dan pemeriksaan kadar gula darah
secara gratis bagi sejuta orang yang telah diluncurkan oleh Menkes pada
15 Maret 2003.
kadar gula secara gratis bagi sejuta orang yang tersebar di seluruh tanah air
4. Faktor Risiko DM
yang dapat dimodifikasi dan tidak dapat dimodifikasi. Adapun faktor risiko
16
a. Faktor genetik Seseorang memiliki saudara sedarah yang merupakan
pertambahan usia.
c. Jenis kelamin Studi yang dilakukan Center for Disease Control and
wanita sebesar 4,8% dibandingkan pria yang sebesar 3,2%. Hal ini
dikaitkan dengan pola makan yang tidak seimbang dan aktivitas fisik yang
kurang.
d. Stress Reaksi dari respon stress adalah terjadinya sekresi pada sistem
17
yang menstimulasi pituitari anterior untuk memproduksi
enzimatik dengan bahan plasma darah vena. Pemantauan hasil pengobatan dapat
(PERKENI, 2015).
18
a. GDPT: Hasil pemeriksaan glukosa plasma puasa antara 100-125 mg/dl
2015).
19
6. Program Pengelolaan Diabetes Melitus
2014).
reminder melalui Short Message Service (SMS) gateway, dan home visit
kesehatan pengelola.
20
b. Edukasi kelompok Prolanis Edukasi kelompok Prolanis merupakan
Kesehatan, 2014)
21
B. Tinjauan Tentang Efikasi Diri
hasil kerja yang diperoleh. Efikasi diri dapat dimiliki oleh seseorang
kelompok, yaitu efikasi diri khusus dan umum. Untuk efikasi khusus
sangat beragam, tergantung pada tugas khusus dan dapat diolah secara
(Irfan & Suprapti, 2014) juga merupakan sebuah cara seseorang untuk
22
berpikir, motivasi diri dan keinginan memiliki terhadap sesuatu hal.
dengan individu yang lain dengan kemampuan yang sama, akan tetapi
seseorang.
kemampuannya.
23
memiliki keinginan yang kuat untuk mencapai suatu hal
c. Generalisasi (generalization)
sangat beragam.
tertentu dapat menuntut kinerja yang sangat sulit dan berat dari
24
b. Insentif eksternal, insentif dapat berupa hadiah (reward) yang
dan lainnya.
Keyakinan efikasi diri sangat pengaruh terhadap pilihan yang dibuat dan
tindakan yang dicapai oleh individu. Keyakinan pada diri sendiri turut
Bandura dalam Wening (2013: 22) menyatakan bahwa efikasi diri akan
25
oleh Bandura dalam Wening (2013: 22) menunjukkan bahwa efikasi diri
memiliki peran dalam hubungannnya dengan cemas dan stres yang dapat
diikuti oleh pasien. Perilaku yang disarankan berupa pola makan dan
(Pratita,2012).
2. Pelaksanaan diet
Pelaksanaan diet terdiri dari 3 hal utama yang harus diketahui dan
a. Jumlah makanan
26
Untuk menentukan jumlah kalori yang di butukan
1) Jenis kelamin
sebesar 30 kal/kgBB.
2) Umur
20%.
kalori basal.
27
rumah tangga, dan lain-lain
kebutuhan energi ditambah 20% dari
kebutuhan energi basah.
c) Aktifitas sedang: pegawai industri
basal.
b. Jenis makanan
28
makanan tinggi serat laut air, dan makanan yang diolah
al. 2012).
29
d) Buah-buahan: jeruk siam, apel, pepaya,
belimbing.
dibatasi, yaitu:
dan sagu.
tauge.
dan sawo.
lain
30
b) Makanan yang mengandung asam lemak
margarin.
abon, kecap.
c. Jadwal makan
2013).
31
Tabel perbandingan proporsi dan jadwal makan DM
Proporsi/t tal
jadwal waktu
kalori
Makan 20% 07:00
selingan 10% 10:00
makan 25% 13:00
selingan 10% 16:00
makan 25% 19:00
selingan 10% 21:00
Sumber: (Rafani, 2013)
d. Komposisi diet
2013):
32
(Acceped Daily Intake), makan 3x sehari untuk
2) Serat
3) Kebutuhan protein
33
daging lemak, ayam tanpa kulit produk susu rendah
4) Kebutuhan lemak
5) Natrium
34
Sumber natrium antara lain adalah garam
D. Kerangka Konsep
SELF EFIKASI
(EFIKASI DIRI)
DIABETES MILITUS
KEPATUHAN DIET
Keterangan:
: Variabel Independen
: Variabel dependen
: Penghubung
E. Hipotesis Penelitian
Ambon.
35
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
36
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analitik
dikumpulkan sesaat atau data yang diperoleh saat ini juga. (Azwar,2014)
1. Lokasi Penelitian
dr.M.Haulussy Ambon.
2. Waktu Penelitian
1. Populasi
2. Sampel
37
secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan
Keterangan:
n : ukuran sampel
N : populasi
50
n=
1+ 50(0,01)
50
n=
1+ 1
50
= = 25
2
38
2. Memungkinkan untuk mengisi kuesioner yang diajukan
oleh peneliti.
b. Kriteria Ekslusi
D. Variabel penelitian
1. Variabel Independen
2. Variabel dependen
39
Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu skor kualitas tingkah
E. Defenisi operasional
(2016).
40
dianjurkan, jika skor ≤
makan lebih dari 60%
3x sehari,
mengkonsumsi
makanan yang
mengandung
banyak vitamin
dan mineral
F. Instrumen Penelitian
hal ini jawaban dan isinya sudah ditentukan, sehingga subjek tidak
1. Instrument A
2. Instrument B
41
jawaban dari 1 sampai 10 yang digunakan oleh (Silolonga Wico, 2018),
3. Instrument C
G. Pengumpulan Data
langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari
oleh peneliti.
1. Pengolahan data
42
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan komputer
a. Editing
b. Skoring
c. Entry data
d. Tabulating (Pentabulasian)
sesuai kriteria.
e. Cleaning
43
Merupakan pengecekan kembali untuk melihat kemungkinan-
2. Analisa Data
a. Analisa Univariat
kepegawaian.
b. Analisa Bivariat
44
Pada tahap ini dilakukan analisa untuk menguji hubungan
I. ETIKA PENELITIAN
45
Untuk menjaga kerahasiaan, peneliti tidak akan
3. Kerahasiaan (confidentiality)
penelitian.
46