“Di susun dalam rangka memenuhi salah satu tugas kelompok pada mata kuliah Pancasila
dengan dosen pembimbing.......
Disusun oleh :
TAHUN AKADEMIK
2021-2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Bela Negara, Cinta Tanah Air” dengan tepat
waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas kelompok Mata Pelajaran Pancasila. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang manusia prasejarah bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Nina selaku Dosen Mata Pelajaran Pancasila.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
diselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
2. Apakah masyarakat sudah memahami bahwa membayar pajak adalah salah satu
rasa bela negara?
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
3. Bagi Akademis
Hasil penelitian ini dapat dijadikan refensi untuk mahasiswa dalam memahami
kesadaran membayar pajak
BAB II
PEMBAHASAN
Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan suatu bentuk negara yang sistem
pemerintahannya berdasarkan ideologi Pancasila. Sejak kemerdekaan bangsa ini
diproklamirkan pada tanggal17 Agustus 1945, para pendiri negara melihat bahwa persoalan
yang dihadapi negara bukan hanya bidang politik, namun mencakup berbagai dimensi
kehidupan masyarakat.
Salah satu tujuan dari berdirinya Republik Indonesia adalah terwujudnya masyarakat yang
adil dan sejahtera. Visi keadilan dan kesejahteraan rakyat ini mendapat perhatian yang besar
dari para pendiri negara. Mereka menyadari bahwa tujuan dan cita-cita negara berdasar
Pancasila harus mampu mengakomodir kepentingan rakyat. Oleh karena itu, konsep negara
kesejahteraan menjadi sesuatu yang diharapkan Amanat negara kesejahteraan ini dapat
direalisasikan manakala pemerintah dalam membangun bangsa dan negara ini, baik secara
fisik maupun non-fisik, memiliki kewenangan untuk mengumpulkan pajak sebagaimana
terdapat dalam Pasal 23A UUD Tahun 1945. Pajak dikumpulkan dari warga negara dan
digunakan untuk membiayai semua kepentingan umum.
Berikut 4 strategi atau langkah menimbulkan kesadaran pajak
Menanamkan pengertian dan pemahaman tentang pajak bisa diawali dari lingkungan
keluarga sendiri yang terdekat, melebar kepada tetangga, kemudian forumforum
tertentu dan ormasormas tertentu melalui sosialisasi.
2) Memberikan kemudahan kepada semua wajib pajak dan tingkatkan mutu pelayanan
kepada wajib pajak.
3) Meningkatkan rasa saling percaya antara pemerintah dan masyarakat wajib pajak
Rasa percayanya wajib pajak akan pemerintah akan membentuk kesadaran akan
kegiatan pembayaran pajak sebagai sebuah kebutuhan dan kerelaan, bukan suatu
kewajiban. Dengan demikian tercipta pola hubungan antara negara dan masyarakat
dalam memenuhi hak dan kewajiban yang dilandasi dengan rasa saling percaya.
Kunjungi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) di kota Anda dengan membawa fotokopi
KTP dan fotokopi kartu Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Jika Anda belum
memiliki kartu NPWP, minta ke kantor tempat Anda bekerja.
Selanjutnya, aktivasi e-FIN dengan tautan yang dikirimkan ke alamat email Anda.
Nomor e-FIN selanjutnya bakal berguna untuk membuat akun DJP Online.
Isi data dengan nomor NPWP dan kode e-FIN yang telah Anda miliki.
Pastikan juga kode e-FIN Anda telah diaktivasi di loket yang ada di KPP. Setelah itu
isi kode keamanan sesuai yang telah disediakan. Jika sudah klik Verifikasi.
Setelah semuanya beres, masuk ke akun Anda dan tuliskan email, nomor HP yang
aktif, dan kode keamanan. Anda akan diminta membuat password yang digunakan
untuk login DJP Online. Klik Simpan setelah selesai membuat password.
Cek email yang Anda daftarkan. Klik tautan yang dikirimkan oleh DJP Online untuk
mengaktifkan akun. Anda akan mendapatkan pemberitahuan Aktivasi Akun Berhasil.
Klik Ok untuk masuk ke menu log in.
Kemudian Anda akan mendapat form Surat Setoran Elektronik (SSE) yang harus
Anda isi.
Data pada formulir tersebut akan terisi otomatis. Yang perlu Anda ubah hanya pada
kolom Jenis Pajak, Jenis Setoran, Masa Pajak, Tahun Pajak, Uraian Pajak yang
dibayarkan, dan Jumlah Setoran.
Setelah mendapatkan Kode Billing, bayar pajak online lewat bank, kantor pos, atau
ATM yang Anda gunakan. Bisa juga melalui internet banking jika Anda
menggunakan fasilitas tersebut.
Menurut DJP fungsi pajak terbagi menjadi 4 fungsi, yaitu sebagai berikut:
Contohnya :
dalam rangka menggiring penanaman modal, baik dalam negeri maupun luar
negeri,
diberika berbagai macam fasilitas keringanan pajak.
Dalam rangka melindungi produksi dalam negeri, pemerintah menetapkan bea
masuk
yang tinggi untuk produk luar negeri.
3. Fungsi Stabilitas
Pemerintah memiliki dana untuk menjalankan kebijakan yang berhubungan dengan
stabilitas harga sehingga inflasi dapat dikendalikan, bisa dilakukan antara lain :
1. dengan jalan mengatur peredaran uang di masyarakat,
2. pemungutan pajak,
3. penggunaan pajak yang efektif dan efisien.
4. Fungsi Redistribusi Pendapatan
Pajak yang sudah dipungut oleh negara akan digunakan untuk membiayai semua
kepentingan umum, termasuk juga untuk membiayai pembangunan sehingga dapat
membuka kesempatan kerja, yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan
pendapatan masyarakat.
1. Masa Kerajaan
Pajak telah dikenal sejak wilayah Nusantara masih dikuasai oleh berbagai kerajaan dan
kesultanan yang timbul dan tenggelam dalam rentang sejarah yang panjang. Raja-raja
Nusantara telah memungut “pajak atau upeti” dari masyarakat untuk menghidupi
kerajaannya, antara lain:
untuk kegiatan operasional kerajaan,
membangun dan merawat infrastruktur,
dan menyelenggarakan acara-acara keagamaan.
Rupa-rupa pajak yang diwajibkan mulai dari:
pajak tanah,
hasil hutan sampai pelacuran,
dan pertunjukan seni.
2. Masa Hindia Timur (1600–1800)
Bangsa Portugis, Inggris, Spanyol, dan Belanda adalah bangsa Eropa yang aktif
berdagang ke wilayah Hindia Timur. VOC maskapai dagang milik Belanda berhasil
mendominasi perdagangan di Hindia Timur.
Pada abad ke-17, VOC membangun dan mengurus kota Batavia, ibu kota imperium
dagangnya di Asia-Afrika, dengan pajak sehingga bisa sukses hingga ibu kota itu mendapat
sebutan “Koningen Het van Oosten” atau “Ratu di Timur
i. VOC hidupnya sungguh sangat bergantung pada pajak.
Fase Hindia Timur
Perlu diketahui, sistem PPn juga memberikan hak kepada produsen dan importir untuk
meminta kembali pajak yang telah mereka bayar dari pembeli atau konsumen.
DAFTAR PUSTAKA
https://edukasi.pajak.go.id/images/buku_pt/Materi_Terbuka/BukuMTKPPT2.pdf
https://www.indopremier.com/ipotnews/newsDetail.php?
jdl=Ini_4_Strategi_Kemenkeu_Tingkatkan_Kepatuhan_Pajak&news_id=102696&grou
p_news=IPOTNEWS&news_date=&taging_subtype=ECONOMICS&name=&search=y
_general&q=kepatuhan%20pajak&halaman=1
https://adoc.pub/strategi-meningkatkan-kesadaran-wajib-pajak-dalam-
mewujudkan.html
https://www.cimbniaga.co.id/id/inspirasi/perencanaan/informasi-lengkap-cara-bayar-
pajak-online
https://www.harmony.co.id/blog/apa-saja-fungsi-pajak-bagi-pembangunan-negara
https://majalahpajak.net/pajak-dari-masa-ke-masa/