Otomasi Industri
ANALOG
disusun oleh :
Nama : Louisse Andrew Hardianto
No. Mhs : 190610425
BAB 1
TUJUAN
BAB 2
ISI
b. IC Digital
Dewasa kini, IC Digital adalah salah satu jenis IC yang penggunaannya paling
banyak diantara jenis IC lainnya. IC Digital dapat ditemukan pada peralatan
elektronik sehari – hari seperti kalkulator, computer, handphone dan perangkat
lainnya yang bersifat sebagai perangkat kontrol elektronik. IC Digital adalah IC
dengan rangkaian switch yang tegangan masukan dan keluarannya hanya
memiliki 2 tingkat yaitu tinggi dan rendah. Alasan dibalik maraknya penggunaan
IC Digital adalah penggunaan binary code yaitu kode yang menggunakan angka
1 dan 0. Berikut adalah beberapa penggunaan IC Digital :
i. Memory
ii. Clock
iii. Microprocessor
iv. Microcontroller
v. Flip-flop
vi. Logic Gates
vii. Timer
viii. Counter
ix. Multiplexer
x. Calculator
c. IC Campuran
IC campuran adalah jenis IC yang menggabungkan sistem IC Linear atau analog
dan digital dalam satu komponen. IC Campuran biasanya digunakan sebagai
komponen yang dapat digunakan untuk mengkonversi sinyal digital menjadi sinyal
analog (D/A Converter) dan berlaku sebaliknya.
Selain fungsinya, IC terbagi menjadi beberapa jenis yaitu TTL, CMOS dan Linear,
berikut adalah penjelasan dari masing – masing jenis IC (Sinaupedia, 2020) :
i. TTL (Transistor Transistor Logic)
IC TTL adalah jenis IC yang masih tergabung kedalam jenis IC digital yang
didalamnya menitikberatkan penggunaannya pada Transistor. IC ini jenis ini
berfungsi sebagai switch atau saklar yang memiliki dua kondisi yaitu saat bernilai
1 dan 0.
Fungsi IC TTL adalah untuk diimplementasikan kepada berbagai jenis logika atau
gerbang logika maka dari itu IC jenis ini disebut Transistor Logic. Didalam IC TTL
terdapat beberapa jenis gerbang logika seperti AND, NAND, OR, NOR dan XOR.
Selain fungsi tersebut, terdapat beberapa fungsi lainnya seperti encoder, decoder,
multiflexer dan memory. IC jenis ini dapat berfungsi jika tegangan input minimal 5
volt.
ii. CMOS
Gambar 2. IC CMOS
Sumber ; www.westflqridacomponents.com
Gambar 3. IC Linear
Sumber ; hendrawansyahelektronika.blogspot.com
Gambar 4. Transistor
Sumber : Aliexpress.com
Gambar 5. Diode
Sumber : Samrasyid.com
Gambar 6. Resistor
Sumber : tokopedia.com
Gambar 7. Kapasitor
Sumber : cerdika.com
Prinsip kerja sebuah operational amplifier membandingkan nilai kedua input dan
jika kedua nilai input bernilai sama maka output adalah 0 atau tidak ada, dan
apabila terdapat perbedaan nilai input keduanya maka output Op – amp akan
memberikan tegangan output (Elektronikadasar, 2021). Op-Amp biasanya dikenas
dalam bentuk IC yang didalmnya terdiri dari hanya 1 rangkaian Op-Amp atau bias
juga terdiri dari beberapa rangkaian Op-Amp. Contoh penggunaan dari penguat
ini adalah untuk rangkaian integrator, diferensiator, komparator dan osilator (Nadilf
bayu, 2020). Didalam penggunaan Op – Amp, terdapat dua karakteristik Op-Amp
yaitu mode loop tertutup, mode loop terbuka dan mode penguatan terkendali
dengan rangkaian sebagai berikut (teknikelektronika, 2021) :
Pada mode ini, besar tingkat penguatan maksimalnya adalah tak berhingga
sehingga bersaran tegangan keluaran atau output bisa dikatan mendekati Vcc.
Pada mode ini, besaran penguatan tegangan (Av) adalah besar tetapi tidak
mencapai nilai maksimalnya.
Pada mode operasi ini, besaran penguatan dari IC Op – Amp dapat ditentukan
dari nilai resistansis feedback dan input.
BAB 3
1.3.2. Differentiator
A. Maksud Percobaan
Maksud dari percobaan differentiator yang dilakukan adalah untuk mengetahui
bentuk gelombang keluaran atau gelombang output dan menganalisa gelombang
output pada differentiator dengan tiga jenis gelombang input yaitu gelombang
sinus, gelombang triangular atau gelombang segitiga dan gelombang kotak.
Berikut adalah beberapa gambar rangkaian pada saat percobaan dan data voltase
yang didapatkan saat dilakukan percobaan :
B. Data, Screenshot gelombang
1.3.3. Integrator
A. Maksud Percobaan
Rangkian Integrator atau disebut juga rangkaian inverting adalah rangkaian yang
berfungsi untuk memperkuat hasil integrase dari sinyal masukan atau sinyal input
yang diberikan (Samrasyid, 2020). Sebagai contoh, jika rangkaian ini diberikan
masukan atau input berupa sinyal sinus maka sinyal keluaran atau sinyal output
yang diberikan adalah sinyal negatif cosinus, begitu pula dengan jenis masukan
lainnya dan sinyal keluarannya akan diperkuat. Pada dasarnya rangkaian
integrator hanyalah berupa penguat inverting yang resistor umpan baliknya diganti
dengan kapasitor. Berikut adalah data yang didapatkan saat dilakukan kerja lab
dengan rangkaian integrator.
B. Data, Screenshot Gelombang
Gambar 30. Data Voltase Gelombang Sinus Pada Vo dan Input Voltage Generator
Gambar 31. Data Voltase Gelombang Segitiga Pada Vo dan Input Voltage
Generator
Gambar 32. Data Voltase Gelombang Kotak Pada Vo dan Input Voltage Generator
BAB 4
PENUTUP
1.4.1. Kesimpulan
Dibawah ini adalah beberapa kesimpulan yang dapat disimpulkan setelah
melakukan praktikum modul analog :
a. Beberapa rangkaian diatas memiliki karakteristik masing – masing dengan
fungsi yang berbeda – beda dengan tegangan masukkan yang sama dan
menghasilkan tegangan keluaran yang sama yaitu 1V untuk semua jenis
rangkaian.
b. Masing – masing rangkaian akan menghasikan bentuk gelombang yang
berbeda dengan mengatur tingkat volts/div dan juga tingkat time/div.
c. Pada rangkaian Voltage Follower dan Summing Amplifier terdapat perbesaran
sebesar 1x pada tegangan yang keluar.
d. Pada rangkaian Differentiator tipe gelombang apapun yang dimasukkan akan
menjadi sebuah garis lurus karena fungsinya adalah untuk membandingkan
atau comparator tegangan input dan output.
e. Pada rangkaian Integrator, hasil input yang dimasukkan akan menjadi hasil
kebalikannya karena sifat dasar dari rangkaian integrator yaitu sebagai invertor
atau pembalik tegangan. Seperti gelombang Sin akan menjadi gelombang
Cos.
f. Pada rangkaian Dioda Jembatan yang digunakan sebagai penyearah arus,
arus yang keluar tidak akan stabil karena terdapat lonjakan gelombang atau
riak tegangan, hal ini sangat terlihat pada rangkaian dioda jembatan tanpa
kapasitor karena fungsi kapasitor adalah sebagai filter yang akan menyaring
gelombang yang sudah searah dan mencegah arus komponen bolak balik.
1.4.2. Saran
Setelah praktikum selesai, praktikan memiliki beberapa saran yang dapat
membantu dan meningkatkan keefektifan praktikum Otomasi Industri kedepannya.
Yang pertama adalah pembuatan video mengenai modul yang dibahas untuk
masing – masing rangkaian karena praktikan belum memahami teknis
penggunaan software dan juga parameter apa saja yang harus diperhatikan untuk
dapat memahami kegiatan praktikum secara keseluruhan. Saran kedua adalah
untuk melakukan penambahan jumlah asisten yang berjaga pada saat kegiatan
praktikum berlangsung sehingga pada saat sesi kerja lab berlangsung, proses
pengerjaan kerja lab dapat dilakukan pada channel kelompok kecil masing –
masing sehingga proses pembelajaran dapat berjalan lebih efektif dan dipahami
secara merata. Atas perhatiannya, praktikan mengucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Pengertian dan Fungsi Dioda Bridge. Dani, Azka. 2021. Diakses pada
tanggal 14 September 2021 pada
https:wikielektronika.com/fungsi-dioda-bridge/