Anda di halaman 1dari 16

[Type text]

Gunakan footnote dalam penulisan dan aplikasi mendeley (buka youtube)


PERAN SATUAN PENGAWASAN INTERNAL (SPI) DAN PENERAPAN
INTERNAL CONTROL DALAM PENCAPAIAN
GOOD UNIVERSITY GOVERNANCE (GUG)

A. Latar Belakang

Suatu institusi perguruan tinggi memerlukan Sistem Satuan Pengawasan Internal


dalam pelaksanaan kegiatan institusinya. Sistem pengawasan internal merupakan
pengawasan manajerial yang fungsinya untuk mengukur dan mengevaluasi sistem
pengendalian dengan tujuan membantu semua anggota manajemen dalam mengelola
secara efektif pertanggungjawaban dengan cara menyediakan analisis, rekomendasi,
dan komentar-komentar yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan yang telah
ditelaah. (Sitompul, 2004, hal. 18)
Penelitian yang berkaitan dengan Good University Governance telah banyak
dilakukan diantaranya oleh (Untari, 2015, hal. 80) bahwa Pengaruh Peran Satuan
Pengawasan Intern (SPI) dan Penerapan Internal Control Tehadap Good University
Governance dengan menemukan hasil bahwa Satuan Pengawasan Intern dan Internal
Control berpengaruh terhadap Good University Governance.
Berdasarkan Fenomena Diatas, Penulis Mengambil Judul yaitu Peran Satuan
Pengawasan Internal (SPI) dan penerapan internal control dalam pencapaian Good
University Governance (GUG).
.
B. Batasan Masalah
Peneliti membatasi dua poin penting pada penelitian ini, yaitu :
1. Obyek studi kasus adalah UIN Raden Fatah Palembang
2. Subjek stud kasus dalam penelitian ini adalah Satuan Pengawasan Internal dan
Internal Control
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan tersebut, maka dapat
diidentifikasikan permasalahannya, yaitu sebagai berikut :
1. Apakah peranan satuan pengawasan internal (SPI) berpengaruh terhadap
pencapaian Good University Governance (GUG)?

1
[Type text]

2. Apakah penerapam Internal Control berpengaruh terhadap pencapaian Good


University Governance (GUG)?

D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apakah peranan satuan pengawasan internal (SPI) berpengaruh
terhadap pencapaian Good University Governance (GUG)
2. Untuk mengetahui apakah penerapam Internal Control berpengaruh terhadap
pencapaian Good University Governance (GUG)
E. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini manfaatnya adalah:
1. Kegunaan Praktis
a. Penelitian ini sebagai informasi dalam penyelenggaraan pendidikan UIN
Raden Fatah Palembang
b. Dapat memberikan gambaran tentang peran penting SPI dan Internal Control
dalam pencapaian GUG
c. Bagi UIN Raden Fatah sebagai masukan dalam pemikiran penentuan
kebijakan yang selanjutnya.
2. Kegunaan Akademis
Penelitian oni memberikan informasi bagi penelitian lain dan juga penelitian yang
sama
F. Kerangka Pemikiran
a. Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian yang telah lebih dahulu meneliti judul penelitian Analisis
Penerapan Good University Governance Pada Perguruan Tinggi Di Kota Jayapura,
hasil penelitian menunjukkan bahwa model GUG yang dihasilkan oleh penentuan
bobot anggota SPI memiliki nilai tertinggi pada variabel independensi yaitu dengan
nilai sebesar 0,227, kemudian Transparansi sebesar 0,209, urutan ketiga ada pada
akuntabilitas sebesar 0,206, urutan keempat ada pada Keadilan sebesar 0,201 dan
urutan terakhir pada variabel responsibilitas sebesar 0,157. Penerapan GUG pada
perguruan tinggi kota Jayapura masuk kedalam kriteria Tinggi dengan total skor 79,19
yaitu masuk pada interval 60,00-80,00. Oleh sebab itu disimpulkan bahwa penerapan
GUG pada perguruan tinggi di kota Jayapura sudah dilaksanakan dengan baik.
(Larasati, Asnawi, Hafizrianda, et al., 2018)

2
[Type text]

Penelitian selanjutnya berjudul Implementasi good university governance


(GUG) pada perguruan tinggi islam swasta di jawa tengah. Penelitian ini merupakan
penelitian kualitatif dengan mengambakan situasi atau fenomena praktik (Good
University Governance) pada Perguruan Tinggi Islam Swasta (PTIS) di Jawa Tengah.
Pendekatan kualitatif dilakukan dengan teknik wawancara secara mendalam kepada
partisipan, Focus Grup Discussion, pengamatan secara langsung, serta studi
dokumentasi. Konsep Good University Governance (GUG) yang diterapkan pada
PTIS memiliki nilai lebih dengan internalisasi nilai-nilai islam dalam setiap
prinsipnya. Internalisasi ini merupakan peneguhan jati diri yang membedakan PTIS
dengan PTN maupun PTS lainnya. Model Penguatan ini dapat mengantarkan PTIS
menjadi PTIS yang berkualitas dan masuk dalam World Class University (WCU).
(Solusi et al., 2018)

3
[Type text]

Tabel 1
Penelitian Terdahulu
No Nama Peneliti /Tahun Judul Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
1 Rudiawie Larasati dkk Analisis Penerapan Good Variabel Good Ruang lingkup Penerapan GUG pada perguruan
(2018)” University Governance Pada University penelitian dan tinggi kota Jayapura masuk kedalam
Perguruan Tinggi Di Kota Governance metode analisis kriteria Tinggi dan disimpulkan
Jayapura, data bahwa penerapan GUG pada
perguruan tinggi di kota Jayapura
sudah dilaksanakan dengan baik

2 10 penelitan (jurnal up to
date minimal thn 2012)
3

Sumber : diolah penulis, 2020

4
[Type text]

b. Landasan Teori
Stewardship Theory (Teori stewardship)
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori tata laksana (Stewardship
theory). Teori ini memandang manajemen sebagai pihak yang dapat dipercaya untuk
bertindak dengan sebaik-baiknya bagi kepentingan publik pada umumnya maupun
shareholders pada khususnya. Implikasi teori Stewardship dalam penelitian ini adalah
steward (dalam hal ini adalah manajemen perguruan tinggi) akan bekerja sebaik-
baiknya untuk kepentingan prinsipal (masyarakat dan pemerintah). Mereka akan
membuat keputusan sebijak mungkin sebab menurut steward, memberikan pelayanan
yang maksimal kepada prinsipal merupakan pilihan yang bijak untuk mencapai tujuan
organisasi. Teori stewardship memiliki pandangan yang berbeda, bahwa manajer akan
berperilaku sebagai steward, dan cenderung mengikuti keinginan prinsipal. (Ardianto,
2012) . Teori stewardship merupakan Implikasi dari teori stewardship dimana
steward (sumber daya perguruan tinggi/universitas khususnya jajaran dalam pimpinan
perguran tinggi/universitas) yang bekerja dengan baik demi untuk kepentingan umum
(masyarakat dan pemerintahan). Keputusan akan dibuat dengan sangat bijak dimana
dalam pelayanan yang baik dan maksimal dapat tercapainya tujuan suatu organisasi
khususnya perguruan tinggi/universitas.
Satuan Pengawasan Intern (SPI)
Pengendalian Internal (Internal Control)
Good University Governance (GUG)
Jelaskan pengertian, dimensi dan indikatornya menurut para ahli, minimal lebih dari 1 dari
setiap variabel (sesuaikan dengan variabel penelitan)

c. Hipotesis Penelitian

1. Peran Satuan Pengawasan Internal (SPI) terhadap pencapaian Good


University Governance (GUG)
Peran SPI dalam pencapaian GUG diukur melalui lima indikator yang
diambil dari standar profesi audit internal. Kelima indikator tersebut adalah
independensi, kemampuan profesional, lingkup pekerjaan audit intern,
pelaksanaan kegiatan pemeriksaan, serta manajemen bagian audit intern.
Penelitian yang dilakukan oleh (Puspitarini, Noviana Dyah, Sukirman,
2013) bahwa SPI berpengaruh positif dalam pencapaian Good University

5
[Type text]

Governance (GUG). Artinya, semakin baik peran Satuan Pengawasan Intern (SPI)
maka semakin baik pula pencapaian Good University Governance (GUG)
H1: Peran Satuan Pengawasan Intern (SPI) berpengaruh terhadap pencapaian
Good University Governance (GUG).
2. Penerapan Internal control terhadap pencapaian Good University
Governance (GUG)
Internal control atau pengendalian internal adalah suatu proses yang
dipengaruhi oleh direksi organisasi, manajemen, dan personel lainnya, yang
didesain untuk memberikan keyakinan memadai akan tercapainya tujuan dalam
kategori berikut: (a) Efektivitas dan efisiensi operasi; (b) Keandalan pelaporan
keuangan; (c) Ketaatan pada hukum dan peraturan yang berlaku.
Penelitian oleh (Risma et al., 2014) yang mengatakan bahwa Budaya organisasi
dan pengendalian intern melalui good university governance menunjukan arah
positif, artinya semakin mendukung budaya organisasi, pengendalian intern, dan
good university governance akan membuat kinerja organisasi menjadi lebih baik.
Perancangan internal control di setiap lingkungan organisasi diharapkan mampu
memberikan keyakinan yang memadai atas tercapainya efisiensi dan efektivitas
operasi, kehandalan pertanggungjawaban, dan kepatuhan terhadap hukum sehingga
tata kelola pemerintahan yang baik dapat terwujud.
H2: Internal control berpengaruh terhadap pencapaian good university governance
(GUG).
G. Metodologi Penelitian
1. Jenis Penelitian
2. Populasi dan Sampel
Populasi merupakan keseluruhan wilayah, individu, objek, gejala, atau peristiwa
dimana generalisasi suatu kesimpulan akan dikenakan. Sedangkan menurut (Ghozali,
2011, hal. 97) populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Populasi dalam
penelitian ini ...................
3. Sumber Data
Data adalah sekumpulan informasi yang diperlukan untuk pengambilan
keputusan (Husen Umar (2008 : 12 ).
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan dua
cara yaitu penelitian pustaka dan penelitian lapangan. Berikut penjelasannya:

6
[Type text]

a. Penelitian Pustaka (Library Research). Peneliti memperoleh data yang berkaitan


dengan masalah yang sedang diteliti melalui buku, jurnal, skripsi, tesis, internet,
dan perangkat lain yang berkaitan dengan judul penelitian.
b. Penelitian Lapangan (Field Research). Peneliti memperoleh data dengan
mengirimkan kuesioner secara langsung. Data primer diperoleh dengan
menggunakan daftar pertanyaan yang telah terstruktur dengan tujuan untuk
mengumpulkan informasi dari auditor yang berkerja pada perguruan tinggi sebagai
responden dalam penelitian ini. Sumber data dalam penelitian ini adalah skor
masing-masing indikator variabel yang diperoleh dari pengisian kuesioner yang
telah dibagikan kepada auditor yang bekerja pada perguruan tinggi sebagai
responden.
4. Metode Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data penelitian ini digunakan metode survey, dimana
responden menjawab daftar pertanyaan (kuesioner) yang telah disiapkan. Daftar
pertanyaan (kuesioner) diisi oleh responden dan dikembalikan kepada peneliti. Skala
Likert di dasarkan pada pertimbangan bahwa penelitian ini digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat dan persepsi responden tentang fenomena sosial yang ada
di sekitarnya. (Sugiyono, 2009, hal. 80)
Untuk keperluan analisis kuantitatif, skor maksimal adalah 5 (lima) dan skor
minimal 1 (satu), denan rincian yaitu:
a) Sangat Setuju mendapatkan nilai/skor 5 (lima).
b) Setuju mendapatkan nilai/skor 4 (empat).
c) Netral mendapatkan nilai/skor 3 (tiga).
d) Tidak Setuju mendapatkan nilai/skor 2 (dua).
e) Sangat Tidak Setuju mendapatkan nilai/skor 1 (satu).

5. Teknik Analisis Data


Teknik Analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif, dengan
menggunakan uji kualitas data dan uji asumsi klasik serta uji hipotesis.
a. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atas deskripsi suatu data yang
dilihat dari nilai rata – rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum dan
minimum. (Ghozali, 2011, hal. 19)
b. Uji Kualitas Data
7
[Type text]

Uji kualtas data dalam sebuah instrumen penelitian dengan menggunakan


(kuesioner) harus dapat memenuhi syarat uji validitas dan uji realibilitas.
instrumen penelitian yang telah disiapkan diuji tingkat validitasnya dan
realibilitasnya sebelum pengujian sesungguhnya. uji validitas dan
reliabilitas dilakukan sebagai berikut:
1. Uji Validitas
Dalam Uji validitas dikatakan jika semakin tinggi validitas suatu alat
ukur maka akan semakin tepat sasarannya/semakin seharusnya yang
diukur. Dikatakan mempunyai validitas tinggi jika alat ukur tersebut
dapat dijalankan fungsi ukurnya/mampu memberikan hasil yang sesuai
dengan arti diadakannya pengukuran. Dalam suatu penelitian
komponen – komponen yang ada dalam kuesioner disusun dan menjadi
alat ukut yang harus diukur seingga apa yang menjadi tujuan dalam
suatu penelitian tercapai.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas artinya adalah tingkat kepercayaan hasil suatu pengukuran.
Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi, yaitu pengukuran yang
mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya (reliabel).
c. Uji Asumsi Klasik
Uji Asumsi Klasik digunakan dalam penelitian ini adalah:

a) Uji Normalitas
Uji normalitas berguna untuk menentukan data yang telah dikumpulkan
berdistribusi normal atau diambil dari populasi normal.Berdasarkan
pengalaman empiris beberapa pakar statistic, data yang banyaknya
lebih dari 30 angka (n>30) maka sudah dapat diasumsikan berdistribusi
normal. (Wiratna Sujarweni, 2015, hal. 57)
Untuk mengetahui normal atau tidaknya data maka dilakukan
perhitungan uji normalitas dengan uji statistic Kolmogorov-Smirnov
(K-S), data dikatakan berdistribusi normal jika nilai signifikansinya
>0,05.
H0= data berdistirbusi normal (Asymp.Sig >0,05)
Ha= data tidak berdistribusi normal (Asymp.Sig <0,05)
b) Uji Heterokedastisitas

8
[Type text]

Heterokedastisitas adalah adanya ketidaksamaan varian dari residual


untuk semua pengamatan pada model regresi. Uji heterokedastisitas
dilakukan dengan cara meregresikan nilai absolute residual dengan
variabel-variabel independen dalam model. (Wiratna Sujarweni, 2015,
hal. 57)
Salah satu cara mendeteksi ada tidaknya gelaja heterokedastisitas dalam
model regresi adalah dengan menggunakan output Scatterplot “Dasar
pengambilan keputusan dalam uji heterokedastisitas dengan
menggunakan output Scatterplot adalah sebagai berikut:
1. Jika terdapat pola dan titik-titik yang membentuk pola yang teratur
maka dapat disimpulkan terjadi heterokedastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar maka dapat
disimpulkan tidak terjadi heterokedastisitas.
c) Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas adalah suatu kondisi dimana terjadi korelasi atau
hubungan yang kuat diantara variabel bebas yang diikutsertakan dalam
pembentukkan model regresi linier. Salah satu cara mendeteksi adanya
multikolinieritas adalah dengan melihat Tolerance dan Variance
Inflasion Factor (VIF). Nilai cut off yang umum digunakan untuk
menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai Tolerance>0.10 atau
sama dengan nilai VIF <10.
d) Uji Linieritas
Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel
mempunyai hubungan yang linier secara signifikan atau tidak.Korelasi
yang baik seharusnya terdapat hubungan yang linier antara variabel
independen (X) dengan variabel dependen (Y).
d. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui persentase
perubahan variabel dependen (Y) yang disebabkan oleh variabel
independen (X).Jika R2 semakin besar maka persentase perubahan variabel
dependen (Y) yang disebabkan oleh variabel independen (X) semakin
tinggi.Jika (R2) semakin kecil maka persentase perubahan variabel
dependen (Y) yang disebabkan oleh variabel independen (X) semakin
rendah.(Wiratna Sujarweni, 2015, hal. 161).
9
[Type text]

e. Uji Hipotesis
Pengujian Hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi
berganda.
1. Analisis Regresi Berganda
Regresi berganda berguna untuk mencari pengaruh dua atau lebih
variabel prediktor atau untuk mencari hubungan fungsional dua
variabel prediktor atau lebih terhadap variabel kriteriumnya. Dengan
demikian regresi berganda digunakan untuk penelitian yang
menyertakan beberapa variabel sekaligus.

Persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut:

Y = a+b1X1+b2X2+e

Dimana:
Y = Pencapaian GUG.
a = Konstanta.
b1 = Koefisien regresi variabel X1.
b2 = Koefisien regresi variabel X2.
X1 = Peran SPI”.
X2 = Penerapan Internal Control.
e = Tingkat eror, tingkat kesalahan.
2. Uji T (Parsial)
Uji T adalah pengujian koefisien regresi parsial individual yang
digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (X) secara
individual mempengaruhi variabel dependen/Y. (Wiratna Sujarweni,
2015, hal. 161).
Dasar pengambilan keputusan untuk Uji t Parsial dalam Analisis
Regresi:
1) Jika nilai t hitung > t table maka variabel bebas berpengaruh
terhadap variable terikat.
2) Jika nilai t hitung < t table maka variabel bebas tidak berpengaruh
terhadap variable terikat.
Berdasarkan nilai signifikansi hasil output SPSS :

10
[Type text]

1)”Jika nilai Sig. < 0,05 maka variabel bebas berpengaruh signifikan
terhadap variable terikat.
2) Jika nilai Sig. > 0,05 maka variabel bebas tidak berpengaruh
signifikan terhadap variable terikat.
3. Uji F (Simultan)
Uji F dikenal dengan Uji serentak atau uji Model (Uji Anova), yaitu
uji untuk melihat bagaimana pengaruh semua variabel bebasnya
secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya. Kriteria dalam Uji
F adalah sebagai berikut:
a. Taraf Signifikan α = 0,05.
b. Jika nilai sig < 0,05 atau Fhitung> Ftabel maka variabel independen (X)
secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
variabel dependen (Y) maka Ha akan diterima.
c. Jika nilai sig > 0,05 atau Fhitung< Ftabel maka variabel independen (X)
secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
variabel dependen (Y) maka Ha akan ditolak.
6. Definisi Operasional Variabel Penelitian dan Pengukuran
Didalam pendefinisian variabel – variabel yang akan di analisis sering sekali
terjadi perbedaan seingga perlunya batasan dalam operasional variabel dan
definisi operasionalnya. Definisi operasional variabel terdapat unsur-unsur dalam
variabel dimana peneliti dapat mengumpulkan data yang akurat dan relevan

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


(1) Variabel bebas yaitu variabel yang dapat mempengaruhi variabel terikat.
Adapun yang merupakan variabel-variabel bebas yang digunakan dalam
penelitian ini adalah:
(X1) = Peran SPI.
(X2) = Penerapan Internal Control.
(Y) = Pencapaian GUG.

Tabel 2
Definisi Operasional Variabel

11
[Type text]

Variabel Dimensi Indikator Skala

Peran Satuan Independensi a. Kemandirian dan Interval


Pengawasan pertangungjawaban
Internal SPI
(SPI) b. Kegiatan auditor dalam
(X1) SPI
(Tugiman, c. Personalia
Kemampuan a. Pengetahuan dan Interval
1997)
Profesional kecakapan
b. Pengawasan
c. Keandalan informasi
Lingkup Pekerjaan a. Kesesuaian kebijakan Interval
dan rencana
b. Perencanaan
pemeriksaan
Audit Intern a. Pengujian Interval
b. Tindaklanjut
c. Penyampaian
Pelaksanaan a. Kebijaksanaan dan Interval
Kegiatan prosedur
Pemeriksaan b. Auditor eksternal

Manajemen Audit a. Manajemen personal Interval


internal b. Pengendalian mutu

Internal Control Lingkungan a. Integritas Interval


(X2) Pengendalian b. Etika
(Schandl & c. Struktur organisasi
Penetapan risiko a. Identifikasi risiko Interval
Foster, 2019)
b. Pengelolaan risiko
Aktivitas a. Efektivitas Interval
pengendalian b. Pemisahan tugas

Informasi dan a. Prinsif kepatuhan Interval


komunikasi b. Kelengkapan, tepat
waktu informasi
Pemantauan a. Penilaian pengendalian Interval
internal

12
[Type text]

Variabel Dimensi Indikator Skala

b. Monitoring
Good Transparansi a. Transparansi rencana Interval
University b. Transparansi sistem
Akuntabilitas a. Tugas dan Interval
Governanace
tanggungjawab
(GUG)
b. Efektivitas
(Y)
pengendalian intrnal
(Wijatno, 2009)
Responsibilitas a. Tanggung jawab kepada Interval
lingkungan
b. Tanggung jawab kepada
masyarakat
c. Kesinambungan jangka
panjang
Independensi a. Pengmbilan keputuasan Interval
b. Pertanggungjawaban
Keadilan a. Keadilan kepentingan Interval
b. Kesempatan dalam
berpartisipasi
Sumber : dikumpulkan dari berbagai sumber, 2020

DAFTAR PUSTAKA

Ardianto, Y. (2012). EVALUASI EFEKTIVITAS FUNGSI SATUAN PENGAWASAN


INTERN (STUDI PADA PERUSAHAAN BUMN ). BERKALA ILMIAH
MAHASISWA AKUNTANSI – VOL. 1, NO. 3, M, 1(3).

Asmawanti, D. (2018). PERAN SATUAN PENGAWASAN INTERN DAN


PENERAPAN PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP PENCAPAIAN GOOD
UNIVERSITY GOVERNANCE PADA PERGURUAN TINGGI DI KOTA
BENGKULU. Jurnal Akuntansi, 6(September), 1–6.

Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Badan Penerbit
Universitas Dipenogoro.

Herdinata, C. (2008). “Good Corporate Governance Vs Bad Corporate Governance:


Pemenuhan Kepentingan Antara Para Pemegang Saham Mayoritas Dan Pemegang

13
[Type text]

Saham Minoritas. Skripsi Surabaya.

Iryani, L. D. (2013). Efektivitas Internal Audit Dan Pelaksanaan Good University


Governance Pada Perguruan Tinggi. Journal Ilmiah Manajemen dan Akuntansi
Fakultas Ekonomi (JIMAFE), 1(1), 54–60.
http://repository.ut.ac.id/7059/1/UTFEKON2016-03.pdf

Larasati, R., Asnawi, M., & Hafizrianda, Y. (2018). Analisis Penerapan Good University
Governance Pada Perguruan Tinggi Di Kota Jayapura. Journal of Applied
Managerial Accounting, 2(2), 304–323. https://doi.org/10.30871/jama.v2i2.951

Larasati, R., Asnawi, M., Hafizrianda, Y., Akuntansi, P. M., & Cenderawasih, U. (2018).
Governance Pada Perguruan Tinggi Di Kota. 2(2), 304–323.

Lukman, M. (2012). Badan Layanan Umum dari Birokrasi Menuju Korporasi. Bumi
Aksara.

Novita Sari, Imam Ghozali, T. A. (2017). THE EFFECT OF INTERNAL AUDIT AND
INTERNAL CONTROL SYSTEM ON PUBLIC ACCOUNTABILITY : THE
EMPERICAL STUDY. International Journal of Civil Engineering and Technology
(IJCIET), September.

Puspitarini, Noviana Dyah, Sukirman, dan I. A. (2013). Peran Satuan Pengawasan Internal
(SPI) dalam Pencapaian Good University Governance (GUG) pada Perguruan Tinggi
Se-Jawa yang Berstatus Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK-
BLU). Simposium Seminar Akuntansi (SNA) - manado.

Risma, J. S., Sri, F., & Nurhayati. (2014). Pengaruh Budaya Organisasi dan Pengendalian
Internal terhadap Good University Governance serta Implikasinya pada Kinerja
Organisasi. Proseding Akuntansi, 2, 125–132.

Sari, E. N., & Saragih, F. (2019). FORUM KEUANGAN DAN BISNIS INDONESIA
( FKBI ) Is Good Governance Good For Business ? Penerapan Good University
Governance pada Perguruan Tinggi di Kota Medan. Forum Keuangan Dan Bisnis
(Fkbi), 181–195.

Sari, M. P. (2012). Peran Internal Audit Dalam Upaya Mewujudkan Good University
Governance Di Unnes. Jurnal Dinamika Akuntansi, 4(1), 64–71.

14
[Type text]

https://doi.org/10.15294/jda.v4i1.1961

Schandl, A., & Foster, P. L. (2019). COSO Internal Control - Integrated Framework: An
Implementation Guide for the Healthcare Industry. COSO - Committee of Sponsoring
Organizations of the Treadway Commission, January, 5.
https://www.coso.org/Documents/COSO-CROWE-COSO-Internal-Control-
Integrated-Framework.pdf

Sitompul, A. (2004). Penawaran Umum dan Permasalahannya. Citra Aditya Bakti.

Solusi, M. I., Fuad, K., & Apriyanti, H. W. (2018). IMPLEMENTASI GOOD


UNIVERSITY GOVERNANCE ( GUG ) PADA PERGURUAN TINGGI ISLAM
SWASTA DI JAWA TENGAH. 16(1), 148–176.

Sugema. (2011). Peran Sistem Informasi Berbasis TIK dalam Upaya Membangun Good
University Governance. Rekayasa Teknologi, 1(1), 9–13.
http://repository.uhamka.ac.id/5/1/UHAMKA-Teknik-Peran-Sistem-Informasi-
Berbasis-TIK-dalam-Upaya-Membangun-Good-University-Governance-Sugema.pdf

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta.

Suyono, E., Soedirman, U. J., & Hariyanto, E. (2012). Relationship Between Internal
Control, Internal Audit, and Organization Commitment With Good Governance:
Indonesian Case. China-USA Business Review, 11(09).
https://doi.org/10.17265/1537-1514/2012.09.006

Syamsuddin. (2018). SPI UIN ALAUDDIN MAKASSAR IKUT DALAM PELATIHAN


PREVENTIVE AUDIT SPI PTKIN DI SPI UIN WALISONGO SEMARANG.
http://spi.uin-alauddin.ac.id/index.php/2018/05/31/spi-uin-alauddin-makassar-ikut-
dalam-pelatihan-preventive-audit-spi-ptkin-di-spi-uin-walisongo-semarang/

Tamim, R. M. (2013). Governance Perguruan Tinggi. Direktorat Kelembagaan dan


Kerjasama Ditjen Pendidikan Tinggi.

Tugiman, H. (1997). Standar Profesional Audit Internal. Kanisius.

Untari. (2015). Pengaruh Peran Satuan Pengawasan Intern (SPI) dan Penerapan.

Wahyudi, P. (2018). Pengaruh Peran Satuan Pengawasan Internal Terhadap Pencapaian

15
[Type text]

Good University Governance Pada Perguruan Tinggi Keagamaan. AKMEN Jurnal


Ilmiah, 15(2), 310–317. https://e-jurnal.stienobel-
indonesia.ac.id/index.php/akmen/article/view/303

Widjajanti, K. (2015). GOOD UNIVERSITY GOVERNANCE UNTUK MENINGKATKAN


EXCELLENT SERVICE DAN KEPERCAYAAN MAHASISWA ( Studi Kasus Fakultas
Ekonomi Universitas Semarang ). 17, 69–81.

Wijatno, S. (2009). Pengelolaan Perguruan Tinggi Secara Efisien, Efektif dan Ekonomis
Untuk Meningkatkan Penyelenggaraan Pendidikan dan Mutu Lulusan. Salemba
Empat.

Wiratna Sujarweni, V. (2015). Sistem Akuntansi. Pustaka Baru Press.

16

Anda mungkin juga menyukai