Anda di halaman 1dari 5

Nama : Erlina Azahra

NIM : 2019420052

Mata Kuliah : Auditing 1

Dosen : Oryza Sativa H, SE., M.AK

Pertemuan : 4 (Empat)

Perihal : Jawaban Pretest 2.

1. Jelaskan Jenis – jenis opini audit berikut :


a. Opini audit wajar tanpa pengecualian (unqualified Opinion)
Opini ini diberikan oleh auditor setelah menyelesaikan proses audit sesuai dengan
standar auditing, dan tidak ditemukan adanya pembatasan dalam lingkup audit,
tidak ada pengecualian yang signifikan tentang kewajaran dalam penyusunan
laporan keuangan dan konsistensi penerapan prinsip akuntansi berterima umum.
Laporan audit yang berisi pendapat wajar tanpa pengecualian adalah laporan yang
paling dibutuhkan oleh semua pihak, antara lain klien, pemakai informasi keuangan
maupun oleh auditor. Pendapat wajar mempunyai arti bebas dari keraguan dan
ketidak jujuran serta lengkapnya informasi. Pendapat ini juga tidak terbatas pada
jumlah rupiah dan pengungkapan yang tercantum dalam laporan keuangan, tetapi
juga berdasarkan ketepatan penggolongan informasi.
b. Opini audit wajar dengan pengecualian (qualified Opinion)
Pendapat ini, auditor menyatakan bahwa laporan keuangan disajikan secara wajar,
dalam semua hal material, posisi keuangan, hasil usaha dan arus kas entitas sesuai
dengan prinsip akntansi berterima umum, kecuali untuk dampak hal-hal yang
dikecualikan. Pendapat ini diberikan apabila:
 Tidak ada bukti yang kompeten yang cukup atau adanya pembatasan lingkup
audit yang material tetapi tidak mempengaruhi laporan keuangan secara
keseluruhan. Yang mengakibatkan auditor berkesimpulan bahwa auditor
tidak dapat menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualiaan.
 Auditor yakin bahwa laporan keuangan berisi penyimpangan dari prinsip
akuntansi berterima umum dan berdampak material tetapi mempengaruhi
laporan keuangan secara keseluruhan. Penyimpangan tersebut dapat berupa
pengungkapan yang tidak memadai maupun perubahan dalam prinsip
akuntansi.
c. Opini audit tidak wajar (adverse Opinion)
Pendapat ini menyatakan bahwa laporan keuangan tidak menyajikan secara wajar
posisi keuangan, hasil usaha dan arus kas, sesuai dengan prinsip akuntansi berterima
umum. Auditor harus menjelaskan alasan yang mendukung pendapat tidak wajar
dan dampak utama dari hal yang menyebabkan pemberian pendapat tidak wajar.
Auditor memberikan pendapat tidak wajar jika lingkup auditnya tidak dibatasi,
sehingga auditor dapat mengumpulkan bukti kompeten yang cukup untuk
mendukung pendapatnya. Jika pendapat ini diberikan, berarti informasi yang
disajikan klien dalam laporan keuangan tidak dapat dipercaya, sehingga tidak dapat
dipakai untuk pengambilan keputusan oleh pemakai informasi keuangan.
d. Opini audit tidak memberikan pendapat (disclaimer of Opinion)
Salah satu faktor yang menyebabkan auditor tidak memberikan pendapat adalah
adanya pembatasan terhadap lingkup audit, baik oleh klien maupun karena kondisi
tertentu, sehingga auditor tidak memperoleh bukti yang cukup tentang kewajaran
laporan auditnya dan adanya hubungan istimewa antara auditor dengan kliennya.
Pernyataan auditor tidak memberikan pendapat ini dapat diberikan apabila auditor
yakin bahwa terdapat penyimpangan yang material dari prinsip akuntansi berterima
umum. Auditor harus menyatakan alasan mengapa auditnya tidak berdasarkan
standar yang ditetapkan oleh otoritas yang berwenang. Apabila auditor menyatakan
tidak memberikan pendapat atau pendapat tidak wajar atas laporan keuangan
secara keseluruhan, maka auditor boleh memberikan pendapat tidak penuh, yaitu
pendapat atas unsur tertentu dalam laporan keuangan. Jika pernyataan tidak
memberikan pendapat disebabkan oleh lingkup audit yang dilaksanakan oleh auditor
tidak memadai auditor memberikan pendapat, maka auditor bisa menyampaikan
berita acaranya.
e. Opini audit wajar tanpa pengecualian dengan paragraph penjelas (Modified
Unqualified Opinion)
Pada jenis opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan didasarkan
pada suatu keadaan tertentu yang tidak berdampak langsung pada opini auditor.
Penjelasan paragraf akan diberikan auditor berkaitan dengan situasi tertentu yang
sebelumnya sudah disebutkan. Beberapa keadaan tersebut menjadi pemicu adanya
modified unqualified opinion:
 Adanya beberapa pendapat dari auditor diambil dari pendapat auditor
independen yang lain.
 Tidak ada aturan jelas laporan keuangan sehingga bisa menyimpang dari
Standar Akuntansi Keuangan.
 Terjadinya pengaruh dari ketidakpastian keadaan masa yang akan datang
serta hasil yang tidak terprediksi.
2. Jelaskan poin-poin berikut yang terdapat di dalam laporan audit:
a. Judul Laporan Audit
Dalam laporan audit, baik laporan yang bersifat standar atau tidak harus
dicantumkan kata “Independen” pada bagian judulnya. Contohnya adalah kalimat
berupa “laporan audit independen” atau kalimat berupa “pendapat akuntan
independen”. Kata independen ini menunjukkan bahwa audit telah dilakukan secara
netral, transparan, dan akuntabel atau sederhananya tidak memihak. Kata ini juga
mengandung konsekuensi bahwa jika di kemudian hari ditemukan adanya
keberpihakan Auditor terhadap perusahaan yang di audit, maka Auditor
bersangkutan wajib bertanggung jawab.
b. Audit report address. Introduction paragraph (Alamat laporan audit. Paragraf
pendahuluan)
Maksud dari alamat audit ini bukanlah alamat dari kantor akuntan publik. Alamat
yang dimaksud adalah alamat dari kantor/institusi/perusahaan yang diaudit. Alamat
ini harus mencerminkan secara spesifik entitas yang terhadapnya dilakukan audit.
Paragraf pendahuluan harus memuat tiga pernyataan faktual. Tujuan dari adanya
penyataan ini adalah agar pembaca laporan dapat membedakan mana tanggung
jawab pihak manajemen dan tanggung jawab pihak akuntan publik sebagai auditor.
Ada tiga hal yang wajib dimuat dalam paragraf pendahuluan ini, yakni:
 Suatu pernyataan bahwa auditor telah melaksanakan audit. Pernyataan ini
dapat membedakan mana proses audit, mana proses monitoring dan mana
proses evaluasi saja.
 Menyatakan jenis laporan keuangan yang diaudit, termasuk tanggal neraca
serta periode akuntansi untuk laporan laba rugi dan laporan arus kas.
 Menyatakan bahwa penyiapan serta isi laporan keuangan merupakan
tanggung jawab manajemen, sedangkan tanggung jawab auditor hanyalah
sebatas pada pemberian opini atas laporan keuangan tersebut.
c. Management responsibility (Tanggung jawab Manajemen)
Manajemen perusahaan (klien) bertangung jawab atas laporan keuangan
perusahaannya. Manajemen bertanggung jawab untuk menerapkan kebijakan
akuntansi yang sehat, membangun dan memelihara pengendalian intern, serta
melaksanakan kewajiban mencatat, mengolah, meringkas, dan melaporkan transaksi
yang konsisten dalam laporan keuangan.
d. Responsibility Auditor’s (Tanggung jawab Auditor)
Auditor mempunyai tanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit.
Pekerjaan auditor bertujuan untuk memperoleh keyakinan yang memadai apakah
laporan keuangan klien yang diaudit bebas dari salah saji material.
e. Scope Paragraph (Ruang lingkup paragraf)
Dalam paragraf ruang lingkup ini harus dimuat beberapa paragraf yang menyatakan
bahwa Auditor secara faktual telah melakukan hal-hal yang disebut dalam proses
audit. Standarnya pernyataan faktual dalam paragraf ruang lingkup di harus dimuat
beberapa hal sebagai berikut:
 Kalimat yang menyatakan bahwa audit telah dilakukan berdasarkan prinsip
akuntansi yang berlaku secara umum.
 Kalimat yang menyatakan bahwa program audit telah dirancang untuk
mengidentifikasi hal-hal yang berkaitan dengan salah saji informasi dalam LPJ
keuangan yang disediakan perusahaan.
 Pernyataan bahwa auditor telah memperoleh “keyakinan yang sifatnya
memadai”, istilah ini digunakan karena auditor hanya bisa mengidentifikasi
data-data yang disajikan oleh klien saja, adapun data yang oleh klien sengaja
ditutupi bukan termasuk tanggungjawab auditor. Namun, pernyataan ini juga
menunjukkan konsekuensi bahwa audit yang dilaksanakan telah memiliki
tingkat kepastian yang tinggi.
 Paragraf ruang lingkup juga menyatakan bahwa atas dasar pengujian, audit
meliputi pemeriksaan bukti-bukti yang mendukung jumlah dan
pengungkapan laporan keuangan.
f. Auditor’s Opinion (Opini Auditor)
Opini atau pernyataan pendapat merupakan kesimpulan auditor berdasarkan hasil
audit dan diberikan atas pertimbangan professional akuntan yang telah diatur dalam
SPAP. Auditor mempunyai fungsi meningkatkan mutu penyajian laporan keuangan
perusahaan kepada masyarakat, yaitu dengan cara melaksanakan audit atas
kewajaran laporan keuangan ditinjau dari kesesuaian dengan prinsip akuntansi
berterima umum. Selain itu, auditor juga memberikan sumbangan kepada
masyarakat dalam menjadikan laporan keuangan berbagai perusahaan dapat
diperbandingkan, sehingga masyarakat dapat mempertimbangkan dengan baik
keputusan yang akan diambil dalam menginvestasikan dananya.
Ada lima jenis opini yang bisa diberikan oleh auditor setelah selesai melakukan
pengauditan atas laporan keuangan perusahaan klien. Kelima jenis opini tersebut
adalah :
 Unqualified Opinion (Pendapat wajar tanpa pengecualian)
 Unqualified Opinion With Explanatory Language (Pendapat wajar tanpa
pengecualian dengan bahasa penjelas)
 Qualified Opinion (Pendapat wajar dengan pengecualian)
 Adverse Opinion (Pendapat tidak wajar)
 Disclaimer of Opinion (Tidak memberikan pendapat)
g. SIgnature and address of CPA Firm (Tanda tangan dan alamat Kantor CPA)
Sebagai bentuk perkembangan teknologi, tanda tangan ini bisa dalam bentuk
elektronik dan atau tanda tangan manual dengan tinta biasa.
Maksud dari alamat audit ini bukanlah alamat dari kantor akuntan publik. Alamat
yang dimaksud adalah alamat dari kantor/institusi/perusahaan yang diaudit. Alamat
ini harus mencerminkan secara spesifik entitas yang terhadapnya dilakukan audit.
h. Audit report date (Tanggal laporan Audit)
Tanggal laporan auditor menginformasikan kepada pengguna laporan auditor bahwa
auditor telah mempertimbangkan pengaruh peristiwa dan transaksi yang disadari
oleh auditor dan yang terjadi sampai dengan tanggal tersebut. Tanggal laporan
auditor adalah tanggal ketika prosedur audit telah secara substansial selesai
dilaksanakan dan kesimpulan berdasarkan bukti audit yang cukup dan tepat telah
ditarik. Sebelum auditor menerbitkan laporannya, auditor harus menerima surat
pernyataan direksi dari entitas yang diauditnya tentang tanggung jawab manajemen,
yang menyatakan bahwa seluruh laporan yang membentuk laporan keuangan,
termasuk catatan atas laporan keuangan, yang telah disusun sesuai dengan
kerangka pelaporan keuangan yang berlaku. Surat pernyataan direksi juga memuat
persetujuan atas diterbitkannya laporan keuangan. Tanggal surat pernyataan direksi
tidak boleh melewati tanggal laporan auditor.

Anda mungkin juga menyukai