Tugas Teknik Gempa - Maulana Yusuf Pramana - 1994094012
Tugas Teknik Gempa - Maulana Yusuf Pramana - 1994094012
(FRAME 2D)
Dosen Pengampu :
Titin Sundari,S.T.,M.T
Disusun Oleh :
MAULANA YUSUF PRAMANA 1994094012
Jombang, 15 Desember
2021 Penulis
NIM : 1994094012
1.1 Pembebanan Struktur
Dalam merencanakan beban untuk rumah dan gedung diharuskan memperhatikan
pengunaan beban-beban yang diijinkan dalam perencanaan tersebut, beban-beban hidup untuk
atap miring, gedung parker bertingkat dan landasan helikopter pada atap gedung tinggi di mana
parameter-parameter pesawat helikopter yang dimuat praktis sudah mencakup semua jenis
pesawat yang biasa dioperasikan. Termasuk juga reduksi beban hidup untuk perencanaan balok
induk dan portal serta peninjauan gempa, yang pmakaiannya optional bukan keharusan,
terlebih bila reduksi tersebut membahayakan konstruksi atau unsur konstruksi yang ditinjau.
Besar berat sendiri bahan bangunan dan komponen gedung serta beban hidup yang bekerja
ditetapkan dalam Pedoman Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah Dan Gedung (1987).
1.1.1 Beban Mati
Beban mati ialah berat dari semua bagian dari suatu gedung yang bersifat
tetap,termasuk segala unsur tambahan, penyelesaian-penyelesaian, mesin-mesin serta peralatan
tetap yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari gedung itu, berdasarkan PPPURG
1987.
Tabel 1.4 Jenis dan Besar Beban Mati
Jenis Bahan Besar Bahan
Baja 7850 Kg/m3
Beton 2200 Kg/m3
Beton Bertulang 2400 Kg/m3
Kayu (kelas I) 1000 Kg/m3
Kerikil,Koral (kering udara) 1650 Kg/m3
Pasir (kering udara) 1600 Kg/m3
Plafon 11 Kg/m2
Penggantung Plafon 7 Kg/m2
Lantai Ubin 24 Kg/m2
Spesi 21 Kg/m2
Dinding Bata Merah 300 Kg/m2
Ducting & Plumbing 30 Kg/m2
1.1.2 Beban Hidup
Beban hidup ialah semua beban yang terjadi akibat penghunian atau penggunaan suatu
gedung, dan kedalamnya termasuk beban-beban pada lantai yang berasal dari barang-barang
yang dapat berpindah, mesin-mesin serta peralatan yang tidak merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari gedung dan dapat diganti selama masa hidup dari gedung itu, sehingga
mengakibatkan perubahan dalam pembebanan lantai dan atap tersebut. Khusus pada atap
kedalam beban hidup dan termasuk beban yang berasal dari air hujan,baik akibat genangan
maupun akibat tekanan jatuh (energy kinetic) butiran air, kedalam beban hidup tidak termasuk
beban angin,beban gempa dan beban khusus yang disebut dalam ayat (3),(4) dan (5),
berdasarkan PPPURG 1987.
Tabel 1.1 Jenis dan Besar Beban Hidup
Jenis Beban Besar Beban
Lantai dan tangga rumah tinggal sederhana dan gudang-gudang tidak 125 kg/m2
penting yang bukan untuk toko, pabrik atau bengkel
Lantai sekolah, ruang kuliah, kantor, toko, toserba, restoran, hotel, asrama, 250 kg/m2
dan rumah sakit
Beban Hidup pada atap atau bagian atap serta struktur tudung(canopy) yang 100 kg/m2
dapat dicapai dan dibebani oleh orang
2. Data Penampang :
• Balok 30/40
• Kolom 55/55
• Plat Lantai 120 mm
• Plat Atap 100 mm
3. Data Material
• fc' 20 Mpa
• fy 400 Mpa
• fys 240 Mpa
4. Data-data Lain
• Fungsi bangunan sebagai Perkantoran
• Bangunan didesain dengan peraturan SNI 03-2847-2013 dan SNI 03-1726-2012
Perhitungan Beban
1. Beban Untuk pelat lantai 2 dan 3
• Beban Mati (qD)
Plafon = 11 x 4 = 44 kg/m2
Penggantung = 7 x 4 = 28 kg/m2
Ducting&Plumbing = 30 x 4 = 120 kg/m2
Ubin = 24 x 4 = 96 kg/m2
Spesi = 21 x 4 = 84 kg/m2
Pasir =
qD = 979.8 kg/m2
• Beban Hidup (qL)
qL = 250 kg/m2
• Kombinasi Beban (qU)
qU pakai = 1.2qD + 1.6qL = 1575.76 kg/m2
) ) = 266.5 kg/m
= 𝑥 240 𝑥 2.70 (1 −(2.70 2 2
3.70
2
Waterproofing = 22 kg/m
qD = 576.5 kg/m2
Beban merata (segitiga dan trapesium) pada balok tepi (portal A dan C) lantai 2 dan 3:
WD = 979.8 x 2 (tinggi segitiga dan trapezium) = 1959.6 kg/m = 19.22 kN/m
WL = 250 x 2 (tinggi segitiga dan trapezium) = 500 kg/m = 4.9 kN/m
Beban merata (segitiga dan trapesium) pada balok tengah (portal B dan D) lantai 2 dan 3:
2 x WD = 2 x 1959.6 = 3919.2 kg/m = 38.43 kN/m
2 x WL = 2 x 500 = 1000 kg/m = 9.81 kN/m
Beban merata (segitiga dan trapesium) pada balok tepi (portal A dan C) pelat dak atap:
WD = 576.5 x 2 (tinggi segitiga dan trapezium) = 1153 kg/m = 11.31 kN/m
WL = 220 x 2 (tinggi segitiga dan trapezium) = 440 kg/m = 4.31 kN/m
Beban merata (segitiga dan trapesium) pada balok tengah (portal B dan D) pelat dak atap:
2 x WD = 2 x 1153 = 2306 kg/m = 22.61 kN/m
2 x WL = 2 x 440 = 880 kg/m = 8.63 kN/m Beban untuk lantai 2 dan 3
Untuk beban titik limpahan dari balok portal yang tegak lurus (portal C dan D), lantai 2 dan 3:
Beban balok (Beban mati)
PDb = dimensi balok x panjang x berat jenis
= (0.30 x 0.40) x (1.5 x 1 x 4) x (24)
= 17.28 kN
Beban pelat (beban mati)
PDb = beban mati merata (WD) x Panjang
= (19.22) x (1.5 x 1 x 4)
= 115.32 kN (untuk portal tepi)
PDb = (38.43) x (1.5 x 1 x 4)
= 230.04 kN (untuk portal tengah)
Beban pelat (beban hidup)
PDb = beban mati merata (WL) x Panjang
= (4.9) x (1.5 x 1 x 4)
= 29.4 kN (untuk portal tepi)
PDb = (9.81) x (1.5 x 1 x 4)
= 58.86 kN (untuk portal tengah)
Total 1541.76
𝑇𝑎 = 𝐶𝑡 ℎ𝑛𝑥
Keterangan : hn adalah ketinggian struktur dalam (m) dai atas dasar sampai tingkat tertinggi
struktur dan koefisien Ci dan x ditentukan dari tabel 15.
Tabel 14 Koefisien untuk batas atas pada perioda yang dihitung
TS+1.4 0.169 - -
TS+1.5 0.162 - -
Data Gempa
Lokasi Bangunan = Jombang
Kelas Situs = Tanah Sedang (SD)
Kategori Resiko = II
Faktor Keutamaan = 1.0
Ss (g) = 0.727
S1 (g) = 0.296
Fa = 1.218
Fv = 1.808
SMS (g) = 0.886
SM1 (g) = 0.535
SDS (g) = 0.591
SD1 (g) = 0.357
T0 (detik) = 0.121
Ts (detik) = 0.604
Long-Period Transition Period = 4
Site Class = D (tanah sedang)
Response Modification,R =8
System Overstrenght,Omega =3
Deflection Amplification,Cd = 5.5
Occupancy Importance,I =1
Menurut SNI 1726 – 2012, nilai periode struktur dibatasi oleh batas bawah periode (perioda
fundamental pendekatan) dengan batas atas perioda (perioda maksimum). Penentuan perioda
diatur dalam pasal 7.8.2. Nilai periode fundamental (batas bawah periode) Perioda minimum
(Tmin)
𝑇𝑚𝑖𝑛 = 𝐶𝑡 ℎ𝑛𝑥
Tmin = 0.0466 x 120.9 = 0.436 detik
Perioda maximum (Tmax)
𝑇𝑚𝑎𝑥 = 𝐶𝑢 𝑇𝑚𝑖𝑛
Tmax = 1.4 x 0.436 = 0.6104 detik
Cshitung
Csmax
Csmin = 0.044 x SDS x Ie ≥ 0.01
Csmin = 0.044 x 0.591 x 1 ≥ 0.01
Csmin = 0.026 ≥ 0.01
Sehingga gaya dasar seismik
V = Cs x Wt = 0.0739 x 1541.76 = 113.936 kN
T = 0.6104 → T = 1- (0 .) 𝑥 (1 − 2) = 1.055
= 388 .992 x 12 =
Catapx-y 0.4114 kN
13008.61
Fatap x-y = 0.4114 x 127.195 kN
= 576.384 x 8 =
Catapx-y 0.3974 kN
13008.61
Fatap x-y = 0.3974 x 127.195 kN
= 576.384 x 4 =
Catapx-y 0.1912 kN
13008.61
Fatap x-y = 0.1912 x 127.195 kN
𝑇𝑎 = 𝐶𝑢 𝑇𝑎 =
Total 11000