Anda di halaman 1dari 14

TUGAS ANALISA BEBAN GEMPA

(FRAME 2D)

Dosen Pengampu :
Titin Sundari,S.T.,M.T

Disusun Oleh :
MAULANA YUSUF PRAMANA 1994094012

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTASTEKNIK
UNIVERSITAS HASYIM ASY’ARI TEBUIRENG JOMBANG
2021/2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SAW, atas rahmat, barokah, dan
ridhoNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Analisa Beban Gempa (Frame 2d) ini.
Adapun tujuan dari penulisan dari Tugas Analisa Beban Gempa (Frame 2d) ini adalah
untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Teknik Gempa. Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Teknik Gempa bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Pada kesempatan ini ijinkan penulis untuk mengucapkan terima kasih dan rasa hormat
atas segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Tugas
Analisa Beban Gempa (Frame 2d) ini, yaitu kepada : Ibu Titin Sundari,S.T.,M.T ,selaku
dosen pengampu Mata Kuliah Teknik Gempa.
Dalam penyusunan Laporan ini tentunya masih banyak terdapat kekurangan, kesalahan
dan kekhilafan karena keterbatasan kemampuan penulis, untuk itu sebelumnya penulis mohon
maaf yang sebesar-besarnya. Penulis juga mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak
demi perbaikan yang bersifat membangun atas laporan ini.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih dan
semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun kita bersama.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jombang, 15 Desember
2021 Penulis

Maulana Yusuf Pramana

NIM : 1994094012
1.1 Pembebanan Struktur
Dalam merencanakan beban untuk rumah dan gedung diharuskan memperhatikan
pengunaan beban-beban yang diijinkan dalam perencanaan tersebut, beban-beban hidup untuk
atap miring, gedung parker bertingkat dan landasan helikopter pada atap gedung tinggi di mana
parameter-parameter pesawat helikopter yang dimuat praktis sudah mencakup semua jenis
pesawat yang biasa dioperasikan. Termasuk juga reduksi beban hidup untuk perencanaan balok
induk dan portal serta peninjauan gempa, yang pmakaiannya optional bukan keharusan,
terlebih bila reduksi tersebut membahayakan konstruksi atau unsur konstruksi yang ditinjau.
Besar berat sendiri bahan bangunan dan komponen gedung serta beban hidup yang bekerja
ditetapkan dalam Pedoman Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah Dan Gedung (1987).
1.1.1 Beban Mati
Beban mati ialah berat dari semua bagian dari suatu gedung yang bersifat
tetap,termasuk segala unsur tambahan, penyelesaian-penyelesaian, mesin-mesin serta peralatan
tetap yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari gedung itu, berdasarkan PPPURG
1987.
Tabel 1.4 Jenis dan Besar Beban Mati
Jenis Bahan Besar Bahan
Baja 7850 Kg/m3
Beton 2200 Kg/m3
Beton Bertulang 2400 Kg/m3
Kayu (kelas I) 1000 Kg/m3
Kerikil,Koral (kering udara) 1650 Kg/m3
Pasir (kering udara) 1600 Kg/m3
Plafon 11 Kg/m2
Penggantung Plafon 7 Kg/m2
Lantai Ubin 24 Kg/m2
Spesi 21 Kg/m2
Dinding Bata Merah 300 Kg/m2
Ducting & Plumbing 30 Kg/m2
1.1.2 Beban Hidup
Beban hidup ialah semua beban yang terjadi akibat penghunian atau penggunaan suatu
gedung, dan kedalamnya termasuk beban-beban pada lantai yang berasal dari barang-barang
yang dapat berpindah, mesin-mesin serta peralatan yang tidak merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari gedung dan dapat diganti selama masa hidup dari gedung itu, sehingga
mengakibatkan perubahan dalam pembebanan lantai dan atap tersebut. Khusus pada atap
kedalam beban hidup dan termasuk beban yang berasal dari air hujan,baik akibat genangan
maupun akibat tekanan jatuh (energy kinetic) butiran air, kedalam beban hidup tidak termasuk
beban angin,beban gempa dan beban khusus yang disebut dalam ayat (3),(4) dan (5),
berdasarkan PPPURG 1987.
Tabel 1.1 Jenis dan Besar Beban Hidup
Jenis Beban Besar Beban
Lantai dan tangga rumah tinggal sederhana dan gudang-gudang tidak 125 kg/m2
penting yang bukan untuk toko, pabrik atau bengkel

Lantai sekolah, ruang kuliah, kantor, toko, toserba, restoran, hotel, asrama, 250 kg/m2
dan rumah sakit

Lantai ruang olah raga 400 kg/m2


Lantai untuk pabrik, bengkel, gudang, perpustakaan, ruang arsip, toko buku, 400 kg/m2
toko besi, ruang alat-alat dan ruang mesin

Lantai gedung parkir bertingkat :


- untuk lantai bawah 800 kg/m2
- untuk lantai tingkat lainnya 400 kg/m2
Balkon-balkon yang menjorok bebas keluar harus direncanakan terhadap 300 kg/m2
beban hidup dari lantai ruang yang berbatasan,dengan minimum

Beban Hidup pada atap atau bagian atap serta struktur tudung(canopy) yang 100 kg/m2
dapat dicapai dan dibebani oleh orang

Beban Air Hujan 20 kg/m2


Beban Pekerja atau Pemadam 100 kg/m2
1. Data Tingkatan Bangunan :
• Lantai 1 sd 3 ,h = 4000 mm
• Lokasi Bangunan = Jombang

2. Data Penampang :
• Balok 30/40
• Kolom 55/55
• Plat Lantai 120 mm
• Plat Atap 100 mm

3. Data Material
• fc' 20 Mpa
• fy 400 Mpa
• fys 240 Mpa

4. Data-data Lain
• Fungsi bangunan sebagai Perkantoran
• Bangunan didesain dengan peraturan SNI 03-2847-2013 dan SNI 03-1726-2012

Gambar Denah Bangunan


Gambar Denah Pelimpahan Beban Pelat ke Balok

Gambar Pelimpahan Beban Pelat ke Balok

Perhitungan Beban
1. Beban Untuk pelat lantai 2 dan 3
• Beban Mati (qD)
Plafon = 11 x 4 = 44 kg/m2
Penggantung = 7 x 4 = 28 kg/m2
Ducting&Plumbing = 30 x 4 = 120 kg/m2
Ubin = 24 x 4 = 96 kg/m2
Spesi = 21 x 4 = 84 kg/m2
Pasir =
qD = 979.8 kg/m2
• Beban Hidup (qL)
qL = 250 kg/m2
• Kombinasi Beban (qU)
qU pakai = 1.2qD + 1.6qL = 1575.76 kg/m2

2. Beban Untuk pelat atap


• Beban Mati (qD)
Berat Balok = 2400 x 0.30 x 0.40 = 288 kg/m2
1 𝐿𝑥 2 Berat Pelat = 𝑥 𝑞 𝑥 𝐿𝑥 (1
− ( ))
3 𝐿𝑦

) ) = 266.5 kg/m
= 𝑥 240 𝑥 2.70 (1 −(2.70 2 2
3.70
2
Waterproofing = 22 kg/m

qD = 576.5 kg/m2

• Beban Hidup (qL)


= 220 kg/m2
qL
• Kombinasi Beban (qU) qU pakai = 1.2qD + 1.6qL = 1043.8 kg/m2

Beban merata (segitiga dan trapesium) pada balok tepi (portal A dan C) lantai 2 dan 3:
WD = 979.8 x 2 (tinggi segitiga dan trapezium) = 1959.6 kg/m = 19.22 kN/m
WL = 250 x 2 (tinggi segitiga dan trapezium) = 500 kg/m = 4.9 kN/m

Beban merata (segitiga dan trapesium) pada balok tengah (portal B dan D) lantai 2 dan 3:
2 x WD = 2 x 1959.6 = 3919.2 kg/m = 38.43 kN/m
2 x WL = 2 x 500 = 1000 kg/m = 9.81 kN/m

Beban merata (segitiga dan trapesium) pada balok tepi (portal A dan C) pelat dak atap:
WD = 576.5 x 2 (tinggi segitiga dan trapezium) = 1153 kg/m = 11.31 kN/m
WL = 220 x 2 (tinggi segitiga dan trapezium) = 440 kg/m = 4.31 kN/m

Beban merata (segitiga dan trapesium) pada balok tengah (portal B dan D) pelat dak atap:
2 x WD = 2 x 1153 = 2306 kg/m = 22.61 kN/m
2 x WL = 2 x 440 = 880 kg/m = 8.63 kN/m Beban untuk lantai 2 dan 3
Untuk beban titik limpahan dari balok portal yang tegak lurus (portal C dan D), lantai 2 dan 3:
Beban balok (Beban mati)
PDb = dimensi balok x panjang x berat jenis
= (0.30 x 0.40) x (1.5 x 1 x 4) x (24)
= 17.28 kN
Beban pelat (beban mati)
PDb = beban mati merata (WD) x Panjang
= (19.22) x (1.5 x 1 x 4)
= 115.32 kN (untuk portal tepi)
PDb = (38.43) x (1.5 x 1 x 4)
= 230.04 kN (untuk portal tengah)
Beban pelat (beban hidup)
PDb = beban mati merata (WL) x Panjang
= (4.9) x (1.5 x 1 x 4)
= 29.4 kN (untuk portal tepi)
PDb = (9.81) x (1.5 x 1 x 4)
= 58.86 kN (untuk portal tengah)

Beban untuk pelat atap


Sedangkan untuk beban titik limpahan dari balok portal yang tegak lurus (portal C dan D), pelat
atap:
Beban balok (Beban mati)
PDb = dimensi balok x panjang x berat jenis
= (0.30 x 0.40) x (1.5 x 1 x 4) x (24)
= 17.28 kN
Beban pelat (beban mati)
PDb = beban mati merata (WD) x Panjang
= (11.31) x (1.5 x 1 x 4)
= 67.86 kN (untuk portal tepi)
PDb = (22.61) x (1.5 x 1 x 4)
= 135.66 kN (untuk portal tengah)

Beban pelat (beban hidup)


PDb = beban mati merata (WL) x Panjang
= (4.31) x (1.5 x 1 x 4)
= 25.86 kN (untuk portal tepi)
PDb = (8.63) x (1.5 x 1 x 4)
= 51.66 kN (untuk portal tengah)
Tabel Rekapitulasi Beban Bangunan
Tingkat Lantai Beban Mati (kN) Beban hidup (kN) Beban (1.2DL +
1.6LL)
Lantai 2 t:120mm 362.64 88.26 576.384

Lantai 3 t:120mm 362.64 88.26 576.384

Atap t:100mm 220.8 77.52 388.992

Total 1541.76

Perioda fundamental pendekatan


Perioda fundamental pendekatan (Ta), dalam detik, harus ditentukan persamaan berikut :

𝑇𝑎 = 𝐶𝑡 ℎ𝑛𝑥
Keterangan : hn adalah ketinggian struktur dalam (m) dai atas dasar sampai tingkat tertinggi
struktur dan koefisien Ci dan x ditentukan dari tabel 15.
Tabel 14 Koefisien untuk batas atas pada perioda yang dihitung

Tabel 15 Nilai parameter perioda pendekatan Ci dan x

Periode Struktur ( Waktu Getar Struktur)


Variable Nila T SA (g) TS+1.6 0.155
(detik)
PGA (g) 0.36
0 0.236 TS+1.7 0.148
SS (g) 0.72
S1 (g) 0.29 T0 0.591 TS+1.8 0.142
CRS 1.00 TS 0.591 TS+1.9 0.137
CR1 0.94
TS+0 0.507 TS+2 0.132
FPGA 1.13
TS+0.1 0.444 TS+2.1 0.127
FA 1.21
FV 1.80 TS+0.2 0.395 TS+2.2 0.123
PSA (g) 0.41 TS+0.3 0.355 TS+2.3 0.119
SMS (g) 0.88
TS+0.4 0.323 TS+2.4 0.115
SM1 (g) 0.53
TS+0.5 0.296 TS+2.5 0.111
SDS (g) 0.59
SD1 (g) 0.35 TS+0.6 0.273 TS+2.6 0.108
T0 0.12
(detik) TS+0.7 0.254 TS+2.7 0.105

TS 0.60 TS+0.8 0.237 TS+2.8 0.102


(detik) TS+0.9 0.222 TS+2.9 0.099

TS+1 0.209 TS+3 0.096

TS+1.1 0.198 TS+3.1 0.094

TS+1.2 0.187 TS+3.2 0.091

TS+1.3 0.178 4 0.089

TS+1.4 0.169 - -

TS+1.5 0.162 - -
Data Gempa
Lokasi Bangunan = Jombang
Kelas Situs = Tanah Sedang (SD)
Kategori Resiko = II
Faktor Keutamaan = 1.0
Ss (g) = 0.727
S1 (g) = 0.296
Fa = 1.218
Fv = 1.808
SMS (g) = 0.886
SM1 (g) = 0.535
SDS (g) = 0.591
SD1 (g) = 0.357
T0 (detik) = 0.121
Ts (detik) = 0.604
Long-Period Transition Period = 4
Site Class = D (tanah sedang)
Response Modification,R =8
System Overstrenght,Omega =3
Deflection Amplification,Cd = 5.5
Occupancy Importance,I =1

Menurut SNI 1726 – 2012, nilai periode struktur dibatasi oleh batas bawah periode (perioda
fundamental pendekatan) dengan batas atas perioda (perioda maksimum). Penentuan perioda
diatur dalam pasal 7.8.2. Nilai periode fundamental (batas bawah periode) Perioda minimum
(Tmin)

𝑇𝑚𝑖𝑛 = 𝐶𝑡 ℎ𝑛𝑥
Tmin = 0.0466 x 120.9 = 0.436 detik
Perioda maximum (Tmax)

𝑇𝑚𝑎𝑥 = 𝐶𝑢 𝑇𝑚𝑖𝑛
Tmax = 1.4 x 0.436 = 0.6104 detik

Geser dasar seismik (base shear)

Cshitung
Csmax
Csmin = 0.044 x SDS x Ie ≥ 0.01
Csmin = 0.044 x 0.591 x 1 ≥ 0.01
Csmin = 0.026 ≥ 0.01
Sehingga gaya dasar seismik
V = Cs x Wt = 0.0739 x 1541.76 = 113.936 kN

Gaya Lateral Ekivalen Interpolasi


T

T = 0.6104 → T = 1- (0 .) 𝑥 (1 − 2) = 1.055

Gaya Lateral Atap


1.055

= 388 .992 x 12 =
Catapx-y 0.4114 kN
13008.61
Fatap x-y = 0.4114 x 127.195 kN

Gaya Lateral Lantai 3


1.055

= 576.384 x 8 =
Catapx-y 0.3974 kN
13008.61
Fatap x-y = 0.3974 x 127.195 kN

Gaya Lateral Lantai 2


1.055

= 576.384 x 4 =
Catapx-y 0.1912 kN
13008.61
Fatap x-y = 0.1912 x 127.195 kN

Tabel Rekapitulasi Gaya Lateral


Tingkat Lantai Tinggi Lantai Berat Momen Lateral
hi ℎ𝑖𝑘 Wi Wi x ℎ𝑖𝑘 Fi x-y
(m) (m) (kN) (kN-m) (kN)
Atap 12 13.757 388.992 5351.36 52.33
Tingkat Lantai 3 8 8.969 576.384 5169.58 50.55
Tingkat Lantai 2 4 4.316 576.384 2487.67 24.32
13008.61

𝑇𝑎 = 𝐶𝑢 𝑇𝑎 =

Tabel 3.1 Rekapitulasi Beban Mati Struktur


Beban Mati Atap

No Keterangan Lebar Tinggi Panjang Berat Jenis Jumlah Berat


(cm) (cm) (m) (kg/m3) Object (kg)
1 BI 0.30 0.40 2.45 2.400 12 Buah 1050
2 BI 0.30 0.40 3.45 2.400 12 Buah 1050
9 Pelat Atap 9 0.10 12 24000
2.400
(10 cm)
10 Spesi (1 cm) 9 12 21 1050
11 Plafon 9 12 11 550
12 Penggantung 9 12 7 350
13 Ducting & 9 12 30 1500
Plumbing
Dinding
Total 35010

Beban Hidup Atap

No Keterangan Lebar Tinggi Panjang Berat Jenis Beban Berat


(cm) (cm) (m) (kg/m3) (kg/m2) (kg)
1 Beban Hidup 9 12 100 5000
Pada Atap
2 Baban Air 9 12 20 1000
Hujan
3 Beban 9 12 100 5000
Pekerja

Total 11000

Anda mungkin juga menyukai