1
I. PENDAHULUAN
Setiap organisasi (apapun bentuknya ) pasti mempunyai rumusan tujuan yang ingin
dicapai. Organisasi yang mempunyai rumusan tujuan yang jelas akan mendapatkan kesulitan
kearah mana organisasi iti akan dibawa. Perumusan tujuan organisasi yang jelas akan
memudahkan organisasi dalam menentukan kebijakan organisasi.
Melalui tujuan tersebut, sebuah organisasi mendapat gambaran kearah mana orgaisasi
tersebut akan dibawa, mendapatkan landasan bagi organisasi, memudahkan menentukan
macamnya tugas, dan akan mudah menentukan PRODER KISS ME (program, prosedur,
koordinasi, integrasi, simplikasi,sinkronisasi dan mekanisme ).
Perumusan tujuan meski menjadi syarat mutlak bagi organisasi, tetapi bukanlah
merupakan satu-satunya syarat. Rumusan tujuan perlu ditopang oleh syarat-syarat lain yang tidak
kalah pentingnya diantaranya (anggota), kelompok, kerja sama, dan perangkat lainnya seperti
kesektariatan dan administrasi.
Diantara sederetan piranti organisasi yang akan penulis uraikan lebih panjang adalah
Kesektariatan dan administrasi.kedua piranti organisasi tersebut penulis uraikan karena penulis
berpendapat bahwa kegiatan kesektariatan dan administrasi mempunyai peran yang signifikan
dalam kegiatan organisasi.
2
Pengertian Manajemen
1. Manajemen pada dasarnya adalah alat atau sarana dari pada administrasi
2. Sebagai alat administrasi fungsi manajemen adalah menggerakkan unsur statik daripada
administrasi yaitu organisasi
3. Dalam fungsinya menggerakkan organisasi, manajemen merupakan suatu proses
dinamika yang meliputi fungsi planning, organizing, actuating dan lain-lain
4. Proses manajemen selalu diarahkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu
5. Dalam mencapai tujuan tersebut manajer sebagai pelaksana manajemen menggunakan
berbagai unsur yang tersedia dalam organisasi
6. Penggunaan unsur-unsur manajemen tersebut selalu dilaksanakan dengan seefisien
mungkin berdasarkan prinsip-prinsip manajemen.
Pengertian Organisasi
Organisasi adalah wadah serta proses kerjasama sejumlah manusia yang terkait dalam
hubungan formal dalam rangkaian hirarki untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Dari beberapa pengertian di atas ada tiga unsur yang menonjol dan perlu diperhatikan, yakni :
1. Bahwa organisasi bukanlah tujuan, mulainkan hanya alat untuk mencapai tujuan atau alat
untuk melaksanakan tugas pokok. Berhubungan dengan itu susunan organisasi haruslah
selalu disesuaikan dengan perkembangan tujuan atau perkembangan tugas pokok.
2. Organisasi adalah wadah serta proses kerjasama sejumlah manusia yang terikat dalam
hubungan formal.
3. Dalam organisasi selalu terdapat rangkaian hirarki, artinya dalam suatu organisasi selalu
terdapat apa yang dinamakan atasan dan apa yang dinamakan bawahan.
3
Fungsi-Fungsi Organisasi :
Keuntungan-keuntungan Organisasi :
4
II. ADMINISTRASI
Seperti telah diuraikan diatas bahwa sebuah organisasi yang baik adalah organisasi yang
telah menetapkan rumusan organisasi yang jelas. Untuk mencapai tujuan tersebut, organisasi
sudah barang tentu akan melakukan segala usaha/ kegiatan organisasi, dari mulai merencanakan
tujuan sampai dengan kegiatan evaluasi kegiatan.usaha/kegiatan tersebut disebut dengan
administrasi.
Secara umum, administrasi adalah usaha atau kegiatan sekelompok orang yang bekerja
secara teratur untuk mencapaisuatu tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi.usaha-usaha atau
kegiatan yang dimaksud meliputi semua kegiatan yang lazim dilakukan oleh organisasi, seperti
penetapan rencana program, pengorganisasian, penajaman dan penyelenggaraan program,
kegiatan pengawasan, kegiatan evaluasi, kegiatan pembuatan pelaporan, dan lainlain.
Sedangkan secara sempit administrasi diartikan sebagai kegiatan tata usaha, clerical work
(kegitan catat mencatat/tulis –menulis ) atau sectretrial work (pekerjaan sekertaris), yaitu
keseluruhan kegiatan mencatat segala kejadian bagi pimpinan suatu organisasi. Keseluruhan
rumusan pengertian administrasi secara sempit tersebut disebut juga kesektariatan.
3. Adanya kerjasama;
5
A. KESEKRETARIATAN
Kesekretariatan disebut juga kegiatan tata usaha. Seperti telah disinggung diatas, bahwa
tata usaha merupakan bagian pengertian sempit administrasi dan merupakan bagian yang cukup
menunjang tercapainya tujuan administrasi. Dengan kata lain, kegiatan tata usaha atau
keskretariatan merupakan suatu bagian dari kegiatan administrasi.
1. Tulis menulis (rencana program, strategi pelaksanaan program, sampai evaluasi ).
2. Surat menyurat;
Dari uraian diatas dapat menyimpulkan bahwa Tata Usaha adalah menghimpun
keteranganketerangan tertulis yang dapat digunakan untuk menunjang kelancaran kegiatan
administrasi.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sipat Tata Usaha adalah sebagai “pelayanan
terhadap kegiatan pokok administrasi”. Berikut ini penulis uraikan beberapa kegiatan Tata Usaha
yang memiliki aturan-aturan (baku) tertentu, yaitu: surat menyurat, kearsipan, agenda, buku
induk, dan buku agrnda kegiatan. A. Surat Menyurat Di antara kegiatan Tata Usaha yang paling
menonjol adalah kegiatan surat menyarat (korespondensi).
Surat adalah suatu sarana komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan informasi
tertulis oleh suatu pihak kepada pihak lain. Hubungan yang terjadi antara pihakpihak tersebut
disebut kegiatan surat menyurat atau korespondensi. Selain sebagai sarana komunikasi, surat
juga berfungsi sebagai:
Jika dilihat dari segi bentuk, isi, dan bahasanya, surat dapat digolongkan atas 3 (tiga) jenis,
yaitu:
1. surat pribadi,
3. surat niaga.
6
Selain ketiga jenis surat tersebut, terdapat juga jenis surat yang lain, misalnya : surat
edaran, surat pengumuman, surat perjanjian, dan surat keputusan. Ada beberapa bentuk
penulisan surat. Yang dimaksud dengan bentuk surat adalah pola surat menurut susunan, letak,
dan bagian-bagian surat.
Setiap bagian surat itu sangat penting peranannya sebagai identifikasi atau petunjuk
pengelolaan surat. Menurut pola umum yang berlaku dalam surat menyurat, bentuk surat
dikelompokan menjadi6(enam) dan macam bentuk surat, yaitu :
contoh lengkap bentuk-bentuk surat tersebut dapat dilihat pada buku seri penyuluhan
bahasa Indonesia bagian surat menyurat. Sekedar memberikan gambaran untuk memudahkan
pemahaman pembaca,
7
berikut penulis berikan contoh bagian-bagian surat dalam bentuk lurus (block style)
Keterangan :
(4) alamat,tujuan;
(9) tembusan;
1. Arsip
Kegiatan Kearsipan terdiri atas pengelolaan arsip itu sendiri dan agenda. Arsip adalah suatu
tempat penyimpanan dan pengolahan data-data tertulis, seperti surat-surat dan
dokumendokumen. Arsip berarti pula dokumen tertulis yang berasal dari komunikasi tertulis
( Surat, akta, dan sebagainya) yang dikeluarkan instansi resmi, yang disimpan dan diperlihara
ditempat khusus untuk referensi. Orang (ahli) yang bias mengurus bagian penyimpanan dan
pemeliharaan surat-surat disebut arsiper Arsip memiliki kegunaan sebagai berikut :
8
2. Agenda
Buku agenda, adalah buku catatan yang bertanggal untuk satu tahun (periode) yang berfungsi
untuk mencatat surat-surat, baik surat masuk maupun surat keluar. Orang yang bertugas mencatat
surat masuk dan keluar (mengagendakan surat) disebut agendaris. Buku agenda, dapat dibagi
atas 2 (dua) macam,yaitu :
1. Agenda Tunggal, yaitu agenda yang menggunakan satu buku. Lembaran sebelah kiri
untuk surat masuk dan sebelah kanan untuk surat keluar
2. Agenda anda, yaitu agenda yang terdiri dari 2 (dua). Satu buku khusus untuk mencatat
surat masuk, dan yang satunya lagi khusus untuk mencatat surat keluar
3. Ekspedisi kegiatan kesekretariatan lain yang berhubungan dengan surat menyuratadalah
ekspedisi. Ekspedisi adalah kegiatan mengurus (mengirim/mengantarkan) surat-surat atau
barangbarang.
9
C. Buku Induk dan Agenda Kegiatan
10
GARIS BESAR PROGRAM KERJA OSIS
MASA BHAKTI 2014/2015
11
Contoh Program Kerja Osis
12
SEKSI JENIS KEGIATAN PENANGGUN
G JAWAB
MOS
d. Dan lain-lain yang menyangkut perlengkapan
elektronika ( dibantu dengan Karyawan )
13
SEKSI JENIS KEGIATAN PENANGGUN
G JAWAB
DAN BUDI a. Mengarahkan masa pada saat appel / Upacara
PEKERTI dan saat menghadiri hari-hari Nasional.
LUHUR
4.2. SUB SEKSI : SUKA DUKA
b. Menghimpun dana untuk siswa yang berduka
c. Melayat ke rumah duka
14
SEKSI JENIS KEGIATAN PENANGGUN
G JAWAB
ada
15
SEKSI JENIS KEGIATAN PENANGGUN
G JAWAB
kegiatan OSIS dan sekolah
16
Brebes, 17 Agustus 2015
PEMBINA OSIS Ketua OSIS
SMK KARYA BHAKTI
BREBES
, .
NIP. . .
KEPALA
SMK KARYA BHAKTI
BREBES
. .
NIP.
17
PROGRAM KERJA PENGURUS HARIAN OSIS
Sasaran Umum
Terwujudnya koordinasi yang matang antar seksi bidang, pelayanan yang optimal
terhadap anggota dan pembagian tugas kesekretariatan yang merata.
Jenis Kegiatan
Ketua
Wakil ketua
18
Menyampaikan laporan keuangan secara berkala.
19
Bantuan Sumbangan Dana Bakti Sosial
Melaksanakan Upacara
Upacara Rutin Hari Senin
Upacara Kesaktian Pancasila
Upacara Sumpah Pemuda
Upacara Hari Pahlawan
Upacara Hari Pendidikan Nasional
Upacara Hari Proklamasi
Upacara Hari Ulang Tahun SMK
Upacara Orientasi Siswa Baru
Upacara Hari Kebaktian Pancasila
Upacara Pelepas Siswa Kelas 3
Upacara Hari Kartini
Extrakurikuler
Paskibra – Pramuka
Pelaksanaan MOS
Pemberian Materi Orientasi pada Siswa Baru
Melaksanakan Tata Krama Pergaulan
Pemberian Materi Tentang Tata Krama melalui Majalah Dinding Bekerja Sama dengan
Seksi 5
Pengarahan Tata Krama melalui Orientasi Siswa Baru
Mengadakan Razia Besar – Besaran untuk Meningkatkan Keamanan Sekolah dan
Kedisplinan Waktu
Perlombaan Kedisplinan Dan Kerapian Antarkelas
Pengumpulan Dan Pemberian Bantuan
Mengadakan Bakti Sosial (diluar sekolah)
Pemberian Sumbangan Kepada Siswa yang Orang Tuanya Telah Meninggal Dunia
Pengumpulan Buku – Buku Bekas untuk Disumbangkan ke Perpustakaan
Meningkatkan Sikap Hormat Siswa pada Orang Tua, Guru, serta sesama Teman di
Lingkungan Sekolah dan Masyarakat
20
Penyuluhan Tentang Tata Krama pada Orang Tua, Guru, dan Sesama Siswa
Pengarahan Tentang Bahaya Narkotika
Penyuluhan HIV / AIDS
Senam Jasmani
Class Meeting
Ekstrakurikuler
PMR
Basket
Volley
Bulu Tangkis
Sepak Bola
Pertandingan Persahabatan
Perkemahan PMR
Liga Futsal
21
8. Seksi Pembinaan Persepsi, Apresiasi Dan Daya Kreasi Seni
001/OSIS-SPETA/A/XII/2009
22
C. Kelengkapan Administrasi
2. Buku daftar inventaris dibuat dalam bentuk tabel yang memuat kolom-
kolom,sebagai berikut:
a.nomor urut barang;
b.nomor indeks/kode barang;
c. nama satuan/jenis barang;
d. jumlah barang;
e. asal mula barang;
f. harga satuan barang (kalau diperoleh dengan membeli);
g. tanggal mulai dipakai;
h. tanggal mulai tidak dipakai (rusak);
i. Keterangan: misalnya ada penambahan barang.
Buku Notulensi
(1) Buku notulensi adalah buku catatan resmi tentang pembicaraan, kesepakatan
atau
keputusan yang diambil dalam pertemuan, rapat-rapat atau diskusi-diskusi.
(2) Buku notulesi juga merupakan bahan pertimbangan, peringatan dan evaluasi
setiap
menyelenggarakan pertemuan, rapat dan diskusi pada tahap-tahap berikutnya.
23
Buku Tamu
(1) Buku tamu adalah buku yang digunakan untuk mencatat tamu-tamu yang
datang
dan berkeperluan dengan organisasi.
(2) Buku tamu dibuat dalam bentuk tabel yang memuat kolom-kolom sebagai
berikut:
a. nomor urut;
b. hari, tanggal, jam;
c. nama lengkap tamu;
d. organisasi/institusi tamu;
e. jabatan/status tamu;
f. alamat;
a. keperluan;
b. Tanda tangan tamu.
(1) Buku daftar hadir adalah buku yang digunakan untuk mencatat kehadiran
peserta
rapat, diskusi, lokakarya, pelatihan atau pertemuan-pertemuan lain.
(2) Buku daftar hadir dibuat dalam bentuk tabel yang memuat kolom-kolom
sebagai
berikut:
a. nomor urut;
b. nama lengkap;
c. jabatan;
d. alamat;
e. tanda tangan.
(3) Di setiap halaman buku daftar hadir ditulis nama, hari/tanggal dan agenda
pertemuan.
(1) Buku daftar kegiatan adalah buku yang digunakan untuk mencatat setiap
kegiatan
organisasi, baik internal maupun eksternal.
(2) Buku daftar kegiatan dibuat dalam bentuk tabel yang memuat kolom-kolom
sebagai berikut:
a. nomor urut;
b. nama/jenis kegiatan;
c. hari/tanggal pelaksanaan kegiatan;
d. waktu (pagi, siang, malam/sehari penuh, dll);
e. tempat pelaksanaan;
f. penyelenggara;
g. Keterangan: mencatat hal-hal yang penting, seperti adanya makalah,
24
dsb.
Buku Keuangan
(1) Buku keuangan adalah buku pembukuan keuangan, baik pemasukan maupun
pengeluaran anggaran organisasi.
(2) Buku keuangan dibuat dalam bentuk tabel yang memuat kolom-kolom
sebagai
berikut:
a. nomor urut;
b. tanggal transaksi (pemasukan/pengeluaran)
c. uraian sumber pemasukan
d. uraian penggunaan dana
e. debit
f. kredit
h. jumlah
i. Keterangan (jika perlu)
Buku Agenda
(1) Buku agenda adalah buku pencatatan keluar dan masuknya surat yang
digunakan
untuk mengagendakan peristiwa atau kejadian pada surat.
25
(2) Buku agenda dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Buku agenda surat keluar;
b. Buku agenda surat masuk
(3) Buku agenda surat keluar dibuat dalam bentuk tabel yang memuat kolom-
kolom
sebagai berikut:
a. nomor urut;
b. nomor indeks surat;
c. nomor surat;
d. tanggal surat;
e. tujuan surat;
f. isi/perihal surat;
g. keterangan.
(4) Buku agenda surat masuk dibuat dalam bentuk tabel yang memuat kolom-
kolom
sebagai berikut:
a. nomor urut
b. nomor indeks surat
c. tanggal surat diterima
d. pengirim
e. isi/perihal surat
f. tanggal surat
g. terusan
h. catatan disposisi
i. keterangan
Pengarsipan
(5) Surat-surat yang diarsipkan harus disusun rapi sesuai dengan nomor urut
keluar
atau diterimanya surat masuk
26
(6) Dalam mengarsipkan surat-surat yang terjadi karena perubahan susunan
kepengurusan, harus dipisahkan antar-periode.
D. Perlengkapan Sekretariat
27
DASAR – DASAR KEPEMIMPINAN
(leadership)
Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai suatu proses pengarahan dan pemberian
pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok anggota yang saling berhubungan tugasnya.
Ada tiga implikasi penting dari definisi tersebut :
1) Kepemimpinan menyangkut orang lain – bawahan atau pengikut.
2) Kepemimpinan menyangkut suatu pembagian kekuasaan yang tidak seimbang diantara
para pemimpin dan anggota kelompok.
3) Selain dapat memberikan pengarahan kepada para bawahan atau pengikut, pemimpin
dapat juga mempergunakan pengaruh.
Kepemimpinan adalah bagian penting manajemen, tetapi tidak sama dengan manajemen.
Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dipunyai seseorang untuk mempengaruhi orang-
orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran.
Kecuali, pabila dia yang harus memegangnya maka dia wajib melaksanakannya. Bila
menghindar berarti berdosa, dan bila dia melaksanakan kewajiban itu dia mendapat pahala.
Nash-nash berikut ini menjelaskan hal tersebut di atas :
Jangan meminta dan jangan memberikan amanah kepada orang yang berambisi /
meminta dijadikan pemimpin.
Dari Abu Hurairah, rasulullah Saw bersabda “ Sesungguhnya kalian akan berambisi
memperoleh kepemimpinan dan itu akan menjadi penyesalan nanti pada hari kiamat.
Alangkahnya bahagianya orang yang terus menyusui (melaksanakan tugasnya) dan
alangkah buruknya orang yang menyapinya (melalaikan tugasnya) “ (H.R Bukhari &
Nasai)
28
Jangan menolak bila diberi amanah / kepercayaan
Dari Abu Dzar katanya “Aku masuk menemui Nabi bersama-sama dengan dua orang
anak, pamanku, satu diantaranya” Wahai Abu Dzar Sesungguhnya kammu lemah dan
tugas itu amanah dan (dapat mengakibatkan) kehinaan dan penyesalan pada hari
kiamat. Kecuali bagi orang yang mengambil dengan benar dan melaksanakan amanah
yang diberikan kepada” (H.R. Muslim)
Kepemimpinan yang Efektif.
Menciptakan wawasan untuk masa depan dengan mempertimbangkan kepentingan
jangka panjang organisasi.
Mengembangkan strategi yang rasional untuk menuju ke arah wawasan tersebut.
Memperoleh dukungan dari pusat kekuasaan dan seluruh anggota.
Memberi motivasi yang kuat kepada kelompok inti dan seluruh anggota untuk mencpai
tujuan organisasi.
Ciri-ciri Pemimpin Islam.
Setia ; pemimpin dan orang yang dipimpinnya terkait kesetiaan kepada Allah
Tujuan Islam secara menyeluruh
Berpegang pada syariat dan Akhlak Islam
Pengemban amanat / bertanggungjawab.
Prinsip Dasar Operasional Kepemimpinan Islam.
Musyawarah
Adil
Kebebasan berfikir
Karakter Kepemimpinan Islam
Tahu kemana harus diarahkan, kuasai waktu dan jangan biarkan waktu mengontrol anda
dengan menjadikan setiap saat bekerja untuk Islam.
Mengarah pada hasil yang kongkrit, memusatkan perhatian diri pada hasil, ketimbang
pada pekerjaannya itu sendiri.
Membangun kekuatan bukan kelemahan, termasuk diri anda dan para sahabat anda, akui
kelebihan orang lain tanpa merasa kedudukan anda terancam.
Memusatkan perhatian pada beberapa bidang utama, dimana kerja keras secara terus
menerus yang akan memberikan hasil yang cemerlang.
Bertawakal kepada Allah dengan meletakkan cita-cita yang tinggi, jangan batasi diri anda
pada persoalan yang mudah dan aman.
Sifat “mutu” yang harus dimiliki pemimpin
29
TEHKNIK DISKUSI dan TATA CARA BERSIDANG
A. PENGERTIAN DISKUSI
Diskusi berasal dari kata “discum” (bahasa latin) dan “discussio”
(bahasa inggris) yang artinya adalah interaksi.
Adapun menurut istilah adalah :
1. Interaksi yang satu dengan yang lainnya, dalam hal ini perilaku yang satu
memberi
informasi, merubah, memperbaiki, atau menerima suatu/sesuatu dari yang
lain.
2. Sebagai wahan respon antara pribadi yang akhirnya menghasilkan
kesepakatan
bersama .
3. Pertemuan untuk bertukar pikiran tentang suatu maslah.
B. FUNGSI DISKUSI
Diskusi berfungsi sebagai berikut:
1. Pemecahan masalah, menetukan alternatif, usaha pemecahan dan
bertindak
bersama sesuai dengan alternatif yang tidak direncanakan.
2. Mengembangkan pribadi, harga diri, hormat kepada sesama, berani
mengatakan
pendapar dan mendalami pengertian tentang suatu persoalan
C. TUJUAN DISKUSI
1. Untuk dapat menyadari , dan menguji bukti-bukti system nilai, pendapat
dan
respon dari suatu gagasan sendiri atau orang lain.
2. untuk menguji secara kolektif tentang suatu gagasan yang dikemukakan
orang
lain.
3. Untuk bertukar pikiran dan ide, belajar mengungkapkan serta menanggapi
keterangan yang relevan.
4. Mengaitkan data dan keadaan dari berbagai pandangan orang lain dan
latar
belakang nya berbeda-beda.
D. MACAM-MACAM DISKUSI
1. Bersifat informal
a. Model Laju Ikan
30
Yaitu pembicaraan tidak resmi antar dua orang atau tiga orang dengan
tempat atau
waktu tidak tentu yang dapat menemukan beberapa alternatif pemecahan
setidaknya akan mendapat kan untuk menurunkan ketegangan dari suatu
persoalan,
c. Model debat
Adu logika antara seseorang dengan yang lain tentang sesuatu
persoalan yang
didalamnya ada kelompok pro dan kontra dan disini ada semacam ego
kolektif.
2. Bersifat Formal
a. Model Lempar Kata
Terjadinya pengumpulan gagasan yang cukup singkat, lantaran
gagasan tersebut
ditampung oleh ketua diskusi dan jumlah anggotanya sekitar 8 sampai 12
orang.
b. Model Panel
Yang berbicara adalah pakar dari berbagai keahlian untuk meni jau
dan
menganalisis suatu permasalah yang diajukan. Pertanyaan-pertanyaan
diajukan
oleh moderator dan peserta diskusi hanya memantau jalanya diskusi.
c. Simposium.
Hampir sama dengan diskusi panel, hanya dalam symposium para
pakar dituntut
untuk mengungkapkan dan menjelaskan karya tulisnya dan peserta dapat
mengajukan berbagai sanggahan secara langsung atau saran yang
diajukan para
pakar, karena itu symposium didalamnya berupa kajian dan pendapat
tidak sampai
pada keputusan jadi ruang lingkupnya cukup jelas.
31
d. Seminar
Temu wicara untuk membahas suatu maslah tertentu (terbatas pada
suatu persoalan)
melalui prasaran dan kajian yang dimaksudkan untuk mendapatkan
keputusan
bersama.
f. Konvensi
Hampir sama dengan symposium, membahas persoalan yang cukup
jelas, para
pakar dan peserta diskusi berasal dari bidang keahlian yang sama
walaupun berasal
dari lembaga yang berbeda.
g. Rapat Kerja
Pertemuan wakil-wakil pemimpin suatu instansi untuk mengkaji suati
pekerjaan
yang sesuai dengan pekerjaan mereka.
32
b. Ketua diskusi harus pandai dan bijaksana dan
berpengetahuan luas
c. Ciri-ciri pemimpin diskusi yang baik adalah :
Pemimpin diskusi dengan sabar dan tidak berat sebelah
Menghargai setiap pendapat
Mengetahui aturan permainan
d. Siap pemimpin diskusi :
Mempersiapkan garis besar diskusi
Membuka diskusi dengan pengarahan/saran
Memimpin jalannya diskusi dengan tidak menyimpang dari pokok
permasalahan,
2. Sekretaris diskusi/Notulen
Sekretais diskusi harus mampu mencatat inti permasalahan dan pokok
gagasan
sehingga tersusunlah hasil diskusi yang rapih./sistematis.
3. Pembicara
4. Peserta
Peserta diskusi harus :
a. Mempunyai kesiapan mental sebelum diskusi
b. Dapat berperan aktif atau berpartisifasi dalam kegiatan diskusi tersebut
c. Tidak perlu takut berbuat salah dalam mengungkapkan masalah
d. Menghindari ketegangan, emosi, dan ego pribadi .
33
F. LANGKAH-LANGKAH DISKUSI
1. Persiapan
Dalam hal ini dim ulai dengan munculnya suatu persoalan sebagai
bahan kajian
diskusi. Kemudian kegiatan berikutnya pembentukan panitia diskusi yang
mempersiapkan segala hal yang berkenaan dengan diskusi yang meliputi :
Administrasi, akomodasi, dan material.
2. Pelaksanaan
Pada tahap ini dimulai dengan pembukaan ( dalam diskusi yang ruang
lingkupnya
besar, biasanya dibuka oleh pejabat yang berwenang ). Kemudian
pelaksanaan diatur
oleh pemimpin/moderator dan sampai saat penutupan.
3. Penyelasaian
Pada bagian ini panitia/tim yang telah dipercaya mereka kembali dan
mengumpulkan
hasil – hasil diskusi, kemudian disusun dan dilaporkan kepada pihak –
pihak yang
terkait.
4. Tindak lanjut
Berakhirnya diskusi bukan berakhir segalanya namun harus
mengadakan tengok
balik/terhadap hasil diskusi tersebut. Sampai berapa jauh hasil diskusi
yang
dicapai/relevansinya dengan apa yang dipersoalkan, karena mungkin saja
dari diskusi
tersebut dapat menimbulkan persoalan baru yang belum terpikirkan.
G. MANFAAT DISKUSI
1. Terangsang untuk lebih memahami masalah dilingkungannya, keluarga,
masyarakat,
organisasi, dan lingkungan lainnya.
2. Menumbuhkan bakat, sifat dan sikap kepemimpinan
3. Latihan merumuskan buah pikiran yang jelas dan singkat.
4. Melatih jiwa sabar
5. Menubuhkan jiwa toleransi
6. Membina dan melatih jiwa terbuka
7. Mengembangkan kemantapan pikiran, kestabilan emosi, dan kedewasaan
berpikir.
34
35