Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KONSEP PENDELEGASIAN
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Keperawatan
Disusun Oleh :
Kelompok 6
Dicky Gunawan (KHGC18068)
Dila Zulfah Hendiyati (KHGC18070)
Gita Maulidia Fitri (KHGC18078)
Silvia (KHGC18102)
3B – S1 Keperawatan
A. Latar Belakang
Kehidupan sehari-hari tidak pernah terlepas dari segala hal yang berhubungan
dengan manajemen. Manajemen sendiri berasal dari bahasa berarti pemimpin, direksi,
pengurus, dan memerintah. Sedangkan menurut Dr. Hadari Nawawi manajemen berarti
kegiatan yang dilakukan oleh seorang pemimpin dalam mengatur organisasi, lembaga
maupun perpustakaan. Dalam praktiknya manajemen, terdapat banyak istilah yang
sangat penting. Sebagai contoh, Delegasi.
Delegasi adalah pelimpahan wewenang dari atasan kepada bawahan dalam
lingkungan tugas tertentu dengan kewajiban untuk mempertanggung-jawabkannya
kepada yang menugasi.
Di dalam fungsi pengorganisasian, seorang atasan berdasarkan posisinya
mempunyai hak ataupun wewenang untuk menjalankan atau memberikan perintah
kepada bawahannya untuk menjalankan wewenangnya. Wewenang adalah hal untuk
melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan
sesuatu agar tercapai tujuan tertentu. Wewenang ini marupakan hasil delegasi atau
pelimpahan wewenang dari pisisi atasan ke bawahan dalam organisasi.
B. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan delegasi?
b. Apakah manfaat delegasi?
c. Apakah tujuan delegasi?
d. Bagaimana kegiatan delegasi?
e. Bagaimana proses pelaksanaan delegasi?
f. Bagaimana konsep delegasi berdasarkan jurnal penelitian?
C. Tujuan
a. Menjelaskan pengertian delegasi.
b. Menjelaskan manfaat delegasi.
c. Menjelaskan tujuan delegasi.
d. Menjelaskan kegiatan delegasi.
e. Menjelaskan proses pelaksanaan delegasi.
f. Menjelaskan konsep delegasi berdasarkan jurnal penelitian.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Delegasi
Delegasi adalah suatu pelimpahan wewenang dan tanggung jawab formal kepada
orang lain untuk melaksanakan kegiatan tertentu2. Delegasi secara singkat dapat
dikatakan sebagai pemberian sebagian tanggung jawab dan kewajiban kepada orang
lain. Pendelegasian dilakukan dengan cara membagi tugas, kewenangan, hak, tanggung
jawab, kewajiban, serta pertanggung jawaban, yang ditetapkan dalam suatu penjabaran
atau deskripsi tugas dalam organisasi. Berikut adalah definisi atau pengertian dari
Delegasi oleh beberapa pakar :
1. Drs. H. Malayu S.P Hasibuan
Pendelegasian wewenang adalah memberikan sebagian pekerjaan atau wewenang
oleh delegator kepada delegate untuk dikerjakannya atas nama delegator.
2. Raplh C. Davis
Pendelegasian wewenang adalah suatu tahapan dari suatu proses ketika kita
menyerahkan wewenang, berfungsi melepaskan kedudukan dengan melaksanakan
pertanggung jawaban.
Delegasi merupakan teknik yang harus dikuasai oleh setiap orang di perusahaan
yang memiliki anak buah. Baik itu direktur utama, presiden direktur, kepala bagian,
kepala seksi, ataupun mandor dan supervisor. Harapannya dengan menguasai teknik
delegasi secara efektif, semua tugas yang dibebankan kepadanya bisa diselesaikan
dengan baik. Bawahan merasa dihargai dan dikembangkan. Dengan demikian tercipta
suasana kerja yang menyenangkan dan menguntungkan bagi perusahaan, anak buah,
maupun atasan.
B. Manfaat Delegasi
Manfaat pendelegasian, antara lain:
1. Kemampuan membebaskan diri dari tugas-tugas lainnya: dengan pendelegasian
maka manajer dapat berfokus pada pekerjaan yang lebih penting.
2. Pemanfaatan keterampilan khusus yang dimiliki karyawan : setiap karyawan
memiliki kelebihan dan kekurangan. Dengan pengetahuan akan kemampuannya,
atasan dapat memanfaatkan kelebihan karyawannya.
3. Untuk melatih karyawan: ini dapat disebut on the job training. Atasan diuji
kemampuannya dalam melatih karyawan apakah sukses atau tidak sehingga
karyawan menjadi terampil.
4. Keterampilan memecahkan masalah: memecahkan masalah membutuhkan
keterampilan. Oleh karena itu, karyawan dilatih mulai dari masalah-masalah yang
ringan lalu sedang dan seterusnya.
5. Pengganti sementara: jika atasan sakit, atau berhalangan, maka pekerjaan tidak
terganggu karena ada karyawan yang dapat menggantikannya sementara waktu
karena sudah dilatih.
6. Untuk menguji kemampuan karyawan dan membagi pekerjaan di antara karyawan:
selama ini karyawan mampu berkerja karena ada petunjuk karena atasannya yang
mendampinginya. Jika atasan tidak ada, maka karyawan pun akan mampu. Untuk
itu, perlu diberi pendelegasian agar dapat diuji.
7. Meningkatkan rasa penting dalam diri karyawan: apabila atasan mendelegasikan
wewenangnya maka akan timbul perasaan penting di mata karyawan.
8. Menghemat waktu: atasan dapat menggunakan waktunya untuk hal-hal yang lebih
penting.
9. Mengurangi tekanan: banyaknya pekerjaan membuat atasan mengalami tekanan
dan untuk itu dia harus mampu melakukan koordinasi kerja dengan baik.
10. Meningkatkan hasil: dengan delegasi maka kesibukan rutin atasan dapat
terselesaikan.
11. Pendelegasian membantu meningkatkan kenerja karyawan: membantu karyawan
terampil mengambil keputusan.
12. Mengembangkan organisasi: jika pendelegasian berlangsung baik, maka semua
karyawan bekerja secara maksimal.
13. Pendelegasian meningkatkan hubungan antara atasan dengan bawahan.
14. Memberikan standar prestasi.
15. Pendelegasian membantu atasan untuk bekerja lebih efisien.
16. Menciptakan komunikasi.
Melaksanakan delegasi tidaklah mudah. Pelaksanaan delegasi memerlukan waktu,
upaya dan motivasi. Jika anda tidak yakin akan adanya manfaat dalam pelaksanaan
delegasi, anda tidak akan termotivasi untuk melaksanakannya. Berikut ini adalah
beberapa keuntungan besar yang dapat dipertimbangkan :
a. Memiliki lebih banyak waktu untuk melaksanakan fungsi manajerial
Oleh para manajer seharusnya menjalankan fungsi perencanaan, pengorganisasian,
penempatan staf, pengarahan, pengendalian dan inofasi. Namun sebaliknya, tanpa
adanya delegasi mereka akan terperangkap kedalam berbagai pekerjaan yang
remeh, mengatasi kesulitan-kesulitan, menanggapi gangguan, dan memperbaiki
kesalahan yang dilakukan oleh orang lain.
b. Meringankan tekanan
Kebanyakan manajer berorientasi kepada tindakan-tindakan (action oriented).
Mereka lebih senang berada ditengah kegiatan, lebih senang bertindak ketimbang
mengawasi. Tidak adanya pelaksanaan delegasi menyebabkan kecendrungan
tersebut tidak dapat di kedalikan.
c. Mengembangkan manusia
Pelaksanaan delegasi juga memungkinkan mereka untuk menerima tanggung jawab
yang lebih besar secara perlahan-lahan dalam lingkungan yang penuh pengertian,
untuk mempersiapkan mereka bagi perkembangan lebih lanjut. Pelaksanaan
delegasi mendorong mereka untuk lebih kreatif dan menggunakan bakat yang
mereka miliki untuk mempraktekkan keterampilan dalam menyelesaikan persoalan.
d. Menciptakan suasana penuh motivasi
Motivasi hanyalah membantu orang lain untuk meraih apa yang dapat mereka capai.
Karena pelaksanaan delegasi memerlukan pengetahuan tentang tujuan,
kemampuan, dan keinginan pribadi karyawan, maka akan lebih baik jika manajer
dapat memberikan peluang kepada para individu untuk menonjol dalam bidang
yang sesuai dengan kemampuan mereka khususnya.
C. Tujuan Delegasi
Delegasi merupakan teknik yang harus dikuasai oleh setiap orang di perusahaan
yang memiliki anak buah. Baik itu direktur utama, presiden direktur, kepala bagian,
kepala seksi, ataupun mandor dan supervisor. Harapannya dengan menguasai teknik
delegasi secara efektif, semua tugas yang dibebankan kepadanya bisa diselesaikan
dengan baik. Bawahan merasa dihargai dan dikembangkan. Dengan demikian tercipta
suasana kerja yang menyenangkan dan menguntungkan bagi perusahaan, anak buah,
maupun atasan.
Pelaksanaan delegasi memberikan peluang kepada karyawan untuk
mengembangkan keterampilan dan kemampuannya dalam mengambil keputusan. Hal
ini untuk mempersiapkan mereka bagi pengembangannya lebih lanjut, karena tidak ada
pendidikan diluar kerja yang dapat mengembangkan seorang karyawan secara lebih
cepat dan praktis selain pengalaman langsung. Tanpa pelaksanaan delegasi suatu
perusahaan tidak akan maju karena perusahaan yang organisasinya kuat itu yang akan
maju dan keberhasilan suatu organisasi terletak kepada pimpinan.
Pendelegasian (pelimpahan wewenang) merupakan salah satu elemen penting
dalam fungsi pembinaan. Sebagai manajer, menerima prinsip-prinsip delegasi agar
menjadi lebih produktif dalam melakukan fungsi-fungsi manajemen lainnya. Delegasi
wewenang adalah proses dimana manajer mengalokasikan wewenang kepada
bawahannya.
D. Kegiatan Delegasi
Sebelum mengadakan delegasi, seorang pimpinan harus memperhatikan hal-hal
penting berikut, yaitu:
a. Prioritas
Prioritas merupakan kegiatan penting dalam pencapaian sasaran pimpinan pribadi
maupun sasaran perusahaan. Kegiatan ini mencakup perencanaan, pemberian,
motivasi, dan pelaksanaan evaluasi bagi karyawan, pendelegasian, penetapan,
sasaran, pengembangan professional dan pemeliharaan hubungan bisnis yang
penting.
b. Kegiatan yang memerlukan waktu
Ini merupakan kegiatan yang relatif penting yang memang berkonstribusi terhadap
pencapaian sasaran, walaupun tidak sepenting prioritas. Sebagian besar rapat,
pembicaraan telepon, perjalanan dinas, pembuatan laporan dan bahan tertulis
termasuk dalam kategori ini.
c. Kegiatan Yang ingin dilakukan
Kegiatan semacam ini berguna, dan membuat lingkungan kerja menjadi lebih
nyaman, misalnya, tidaklah terlalu perlu bahwa jendela-jendela diberishkan, arsip
disusutkan, tetapi memang hal semcam itu ingin dilakukan oleh siapun. Namun
demikian, kegiatan itu tidak sepenting seperti kegiatan yang memerlukan waktu,
dan akibatnya tidak begitu besar jika dilaksanakan dengan tidak bergitu baik.
d. Kegiatan yang memboroskan waktu
Ini merupakan kegiatan remeh dan tidak penting yang sama sekali tidak
berkonstribusi kepada pencapaian sasaran pribadi atau sasaran perusahaan, seperti
mencari barang yang salah taruh, membolak-balik kertas, mendapat gangguan,
mengingat-ingat kembali karena lalai, menunda-nunda dan sebagainya,
memboroskan waktunya
b. Pembahasan Jurnal
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Risna Ovari 2017
yang menunjukkan bahwa komponen yang berhubungan dengan kepuasan kerja
perawat yang memicu semangat kerja perawat adalah pelaksana pendelegasian
tugas. Analisis ini bermakna bahwa komponen pelaksanaan fungsi
pengorganisasian Kepala Ruangan yang dominan mempengaruhi semangat kerja
perawat pelaksana adalah pelaksanaan pendelegasian tugas Kepala Ruangan.
Diperkuat kemudian dengan teori dalam Permenkes bahwa pendelegasian
dalam praktik keperawatan profesional sering mengalami masalah, dimana proses
pendelegasian tidak dilaksanakan secara efektif dan efisien.
Hasil penelitian ini juga menunjukan bahwa responden yang mendapatkan
pendelegasian yang baik maka semangat responden akan menjadi baik, dan
responden yang mendapatkan pendelegasian yang baik tetapi semangat responden
berkurang disebabkan karena dalam memberikan laporan kepada atasan, kekuasaan
yang diberikan kepada perawat harus disertai dengan pertanggungjawaban dan
mempertanggung jawabkan hasil pekerjaan yang dikerjakan.
Dalam kaitannya dengan sikap manager perawat, penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Marquis & Huston (2009) yang menyatakan bahwa
manajer perawat di semua tingkat harus mendelegasikan tugas untuk menghemat
waktu.
Pendelegasian keperawatan tidak diimplementasikan secara optimal. Poin
utama karena proses pendelegasian dilakukan menggunakan aplikasi obrolan grup
atau whatsapp daripada buku dokumentasi. Sekitar 80% kepala perawat tidak
memahami regulasi delegasi keperawatan. Penyebab lain yang terkait dengan
masalah utama adalah 100% perawat menyatakan bahwa tidak ada pedoman atau
standar operasional untuk mengatur prosedur delegasi di rumah sakit militer
tersebut.
Model Kurt Lewin meliputi unfreezing (pencarian), movement (gerakan), dan
refreezing (pencarian kembali) untuk memecahkan masalah. Tahap unfreezing
(pencarian) dilakukan untuk mencari informasi tentang pendelegasian keperawatan,
beban kerja, visi dan misi rumah sakit, serta pedoman untuk melakukan delegasi
keperawatan. Pada tahap movement (gerakan) dilakukan pembuatan pedoman
delegasi keperawatan dan standar operasional di rumah sakit tersebut. Pada tahap
refreezing (pencarian kembali) dilakukan evaluasi mengenai perubahan yang telah
dibuat dan hasil perubahannya, serta mempertahankan situasi dengan pedoman
pendelegasian keperawatan yang telah disetujui oleh Kepala Rumah Sakit di
Jakarta.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendelegasian (pelimpahan wewenang) merupakan salah satu elemen penting
dalam fungsi pembinaan. Sebagai manajer, menerima prinsip-prinsip delegasi agar
menjadi lebih produktif dalam melakukan fungsi-fungsi manajemen lainnya. Delegasi
wewenang adalah proses dimana manajer mengalokasikan wewenang kepada
bawahannya. Manajer pada seluruh tingkatan dapat menyiapkan tugas-tugas yang dapat
didelegasikan. Delegasi mencakup kewenangan untuk persetujuan, rekomendasi atau
pelaksanaan. Tugas-tugas seharusnya dirangking dengan waktu yang diperlukan untuk
melaksanakannya dan sebaiknya satu kewajiban didelegasikan pada satu waktu.
Pendelegasian tugas kepada anak buah sangatlah penting baik bagi atasan
maupun anak buah itu sendiri. Bagi atasan pendelegasian dapat mengurangi tugas-tugas
yang di bebankan kepadanya dan mempunyai banyak waktu untuk memenuhi tanggung
jawabnya serta dapat mengembangkan keterampilannya yang berguna untuk
perusahaan. Bagi anak buah, pendelegasian tugas dapat memberikan peluang untuk
mengembangkan keterampilan dan kemampuannya. Juga merupakan motivasi untuk
lebih baik bekerja. Apabila suatu perusahaan seluruh pimpinannya baik dari direktur
sampai dengan pimpinan yang paling rendah dapat melaksanakan pendelegasian tugas
pada bawahannya, maka dapat diharapkan perusahaan itu akan maju.
B. Saran
Dalam memimpin organisasinya diharapkan manajer dapat mengambil
keputusan dengan bijaksana dan mendelegasikan secara baik. Agar apa yang ingin
dicapai oleh seorang manajer dalam organisasinya bias berjalan dengan baik dan sesuai
rencana. setiap pengambilan keputusan tersebut melewati pemilihan yang lebih selektif
dari beberapa alternatif terbaik yang dimiliki oleh manajer tersebut. Sehingga pada saat
pendelegasiannya bisa diterima oleh semua pihak yang terkait.
REFERENSI
Afriyanti, I. (2013, November 2). Pengaruh Pendelegasian dan Supervisi Terhadap Semangat Kerja
Perawat Di Rumah Sakit "X".
Gassas, R. S., Mahran, S. M., & Banjar, H. I. (2017). Nurse Managers’ Attitude and Competency Towards
Delegation in Jeddah City. American Journal of Nursing Science, 6, 72-79.
Hidayat, A. T., Hariyati, R. T., & Muhaeriwati, T. (2019, June). Applicability Of Lewin’s Change
Management Model For Optimization Management Function In Nursing Delegation Between Head
Nurse and Team Leader : A Mini Project In Jakarta Military Hospital. International Journal of Nursing
and Health Services, 2, 66-74.
Nirwana, I., & Anisah, N. (n.d.). DELEGASI. Retrieved from (PDF) DELEGASI:
https://www.academia.edu/19546101/DELEGASI&ved=2ahUKEwib7uDqoOfvAhWcgtgFHalfAH8QFjA
AegQIAXAC&usg=AOvVaw3dUk_6c20WbO6ED5P1KPCX
Selpi, Narmi, & Narmawan. (2020, Maret). Hubungan Pendelegasian dan Supervisi dengan Semangat
Kerja Perawat. Jurnal Keperawatan, 03, 17-22.