Anda di halaman 1dari 11

KONSEP DASAR SEJARAH

OLEH:
ADITYA KUSUMA WIJAYA
XII TFLM 2 / 02

SMK NEGERI 7 SEMARANG TAHUN AJARAN


2020/2021
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................3
Latar Belakang........................................................................................................................................3
Rumusan Masalah .................................................................................................................................3
Tujuan ....................................................................................................................................................3
BAB II ..................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................4
Pengertian Sejarah ..............................................................................................................................5
Unsur Penting Sejarah .........................................................................................................................5
Cara Berpikir Kronologi dalam .............................................................................................................6
Mempelajari Sejarah............................................................................................................................6
Cara Berpikir Diakronik dalam..............................................................................................................6
Mempelajari Sejarah............................................................................................................................6
Cara Berpikir Sinkronik dalam..............................................................................................................9
Mempelajari Sejarah............................................................................................................................9
Konsep Perubahan dan........................................................................................................................9
Keberlanjutan dalam Sejarah...............................................................................................................9
BAB III .............................................................................................................................................. 10
PENUTUP...............................................................................................................................................
10 Kesimpulan........................................................................................................................................
10 Saran.............................................................................................................................................. 11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Pengertian sejarah berasal dari bahasa Arab, yakni dari kata syajaratun yang memiliki arti pohon
kayu. Pengertian pohon kayu di sini adalah adanya suatu kejadian, perkembangan atau
pertumbuhan tentang sesuatu hal (peristiwa) dalam suatu kesinambungan (kontinuitas). Ilmu
sejarah sering dikaitkan dengan politik, padahal yang sesungguhnaya ilmu sejarah itu memiliki arti
yang cangkupannya dapat lebih luas karena berhubungan dengan kejadian masyarakat di masa lalu
yang dapat dilihat dari segi ilmu-ilmu sosial lainnya, seperti sosiologi, antropologi budaya, psikologi,
geografi, dan ilmu ekonomi. Sehingga sejarah dan ilmu-ilmu sosial saling berkaitan dalam
pembahasannya sesuai kajian dan objek yang dipelajari

Sejarah adalah studi tentang kehidupan manusia di masa lalu. Para sejarawan tertarik dengan semua
aspek kegiatan manusia di masa lampau baik dalam bidang politik, ekonomi, hukum, militer, sosial,
keagamaan, kreativitas (seperti yang berkaitan dengan seni, musik, arsitekur Islam, literatur),
keilmuan dan intelektual. Hal itulah yang membuat para ilmuwan mengkaji tentang sejarah di masa
lampau mengenai berbagai bidang kehidupan

Adapun ilmu sejarah sendiri adalah ilmu yang digunakan untuk mempelajari peristiwa penting masa
lalu manusia. Pengetahuan sejarah meliputi pengetahuan akan kejadian-kejadian yang sudah lampau
serta pengetahuan akan cara berpikir secara historis.

Ilmu sejarah mempunyai cakupan yang luas dalam pembahasanya. Hal ini dikarenakan kajiannya
yang mencakup semua bidang kehidupan dan keterhubungannya dengan ilmu-ilmu sosial yang lain.
Mempelajarari sejarah seperti halnya mempelajari sesuatu yang terus berjalan dengan pijakan masa
lampau kemudian menarik garis ke masa sekarang dan ke masa yang akan datang. Dengan demikian
kita perlu mempelajari cara berfikir sejarah dalam mempelajari peristiwa-peristiwa sejarah
Oleh karena itu, makalah ini akan membahas lebih dalam lagi mengenai pengertian,konsep berfikir
sejarah dan konsep dasar sejarah.

1.3  Tujuan
Untuk mengetahui pengertian dari sejarah.

Untuk mengetahui konsep berfikir sejarah.

Untuk mengetahui konsep dasar sejarah.

1.2  Rumusan Masalah
Apa pengertian dari sejarah?

Bagaimana konsep dasar sejarah?

Bagaimana Konsep Berfikir sejarah?


BAB II
PEMBAHASAN MASALAH

Pengertian Sejarah

Konsep perubahan Konsep


dan berkelanjutan manusia,ruang,dan
waktu dalam sejarah

KONSEP DASAR
SEJARAH
Cara berpikir Cara berpikir
Sinkronik kronologis

Cara berpikir Diakronik


2.2 URUTAN MATERI BAHASAN
1. Pengertian Sejarah
2. Konsep Manusia,Ruang,dan Waktu dalam Sejarah
3. Cara Berpikir Kronologis dalam mempelajari Sejarah
4. Cara Berpikir Diakronik dalam mempelajari Sejarah
5. Cara Berpikir Sinkronik dalam mempelajari Sejarah
6. Konsep Perubahan dan Keberlanjutan dalam Sejarah

2.3 PENJELASAN

2.3.1  PENGERTIAN SEJARAH
Secara Etimologis,Kata sejarah berasal dari bahasa Arab syajaratun yang berarti
“pohon”.Bentuk Pohon ini kemudian dihubungkan dengan skema dari silsilah keluarga raja dari
dinasti terte ntu

Kata Syajaratun kemudian diserap dalam bahasa melayu berubah menjadi syajarah,dan
bahasa Indonesia menyebutnya dengan sejarah.Kata sejarah disini masih dalam arti yang semula,
yaitu “silsilah” atau “keturunan”

Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI) memberi definisi sejarah sebagai berikut

1. Asal usul,keturunan,atau istilah.


2. Kejadian atau peristiwa yang benar benar terjadi pada masa lmpau,riwayat ,tambo.
3. Pengetahuan atau uraian tentang kejadian,atau peristiwa yang benar benar terjadi pada
masa lampau.

Arti Sejarah secara Etimologi:


1. Bahasa Inggris berasal dari kata History = Masa Lampau , catatan , cerita, peristiwa
2. Bahasa Belanda berasal dari kata Gischedinisch = Kejadian, Peristiwa
3. Bahasa Arab berasal dari kata Sajarotun = Pohon
4. New American Encyclopedia menyebutkan bahwa sejarah meliputi kegiatan kegiatan
manusia yang berhubungan dengan peristiwa peristiwa tertentu ,ditempatkan dalam sebuah
urutan waktu,dan memuat keterkaitan antar peristiwa.
Pengertian Sejarah menurut beberapa tokoh:

 Ibnu Khaldun (1332-1406)

Mendefinisikan sejarah sebagai Catatan mengenai masyarakat umat manusia ataupun peradaban
dunia serta perubahan – perubahan yang terjadi terhadap watak masyarakat tersebut

 R.G. Collingwood (1889-1943)

Mendefinisikan sejarah sebagai suatu bentuk penyelidikan tentang hal – hal yang telah dilakukan
oleh manusia pada masa lampau.

 R. Mohammad Ali

Mendefinisikan sejarah sebagai keseluruhan perubahan dan kejadian – kejadian yang benar – benar
telah terjadi.

Jadi kesimpulannya, sejarah adalah Ilmu Pengetahuan yang mempelajari berbagai peristiwa atau
kejadian penting yang terjadi dalam kehidupan manusia pada masa lalu.

2.3.2 Konsep Manusia,Ruang,dan waktu dalam Sejarah


Ada 3 unsur sejarah yaitu manusia, ruang dan waktu. Ketiga merupakan satu kesatuan tak
terpisahkan.

 Manusia
Manusia dan sejarah itu selalu berkaitan. Tanpa sejarah maka keberadaan manusia di muka
bumi patut dipertanyakan asal usulnya. Sementara itu tanpa manusia maka sejarah tidak
akan pernah tercipta. Maka dari itu manusia adalah unsur utama sejarah. Manusia punya
kedudukan sebagai objek dan subjek sejarah. Sebagai objek sejarah, manusia merupakan
aktor dalam setiap kejadian sejarah. Sebagai subjek sejarah, manusia berperan
merekonstruksi sebuah kejadian menjadi sebuah kisah atau cerita.

 Ruang
Peristiwa hanya akan terjadi pada suatu tempat tertentu. Contohnya Peristiwa
Rengasdengklok terjadi di Karawang, Proklamasi di Jl Pegangsaan 56, Jakarta dan
lainnya. Artinya hanya akan ada satu kejadian pada satu tempat. Peristiwa itu secara
otomatis tidak terjadi di tempat lain karena terikat oleh ruang.

 Waktu
Sejarah merupakan kejadian-kejadian yang dialami manusia pada masa lalu. Kejadian ini
merupakan bukti bahwa kehidupan manusia tidak dilepaskan dari unsur waktu. Meski
itu tidak semua kejadian yang dialami manusia di masa lalu dapat disebut peristiwa
sejarah. Hal ini karena peristiwa sejarah hanya terjadi satu kali dan tidak terulang lagi.
Bila peristiwa terjadi berulang-ulang maka bukan berarti peristiwanya kembali terjadi
namun pola-pola peristiwa yang memiliki kesamaan dengan peristiwa pada masa lalu.
2.3.3 Cara berpikir kronologis dalam mempelajari Sejarah
Ketika mempelajari sejarah, kita akan diharuskan untuk berpikir secara kronologis,
yang artinya berpikir secara runtut sesuai dengan urutan waktu terjadinya peristiwa. Konsep
kronologis akan memberikan kira gambaran yang utuh tentang peristiwa atau perjalanan
sejarah dari tinjauan aspek tertentu.
Hal ini bertujuan agar kita dapat dengan mudah menarik manfaat dan makna dari hubungan
antarperistiwa yang terjadi. Cara berpikir kronologis juga sering kita lakukan dalam
kehidupan sehari-hari, contohnya dalam memecahkan atau menyelesaikan permasalahan
yang ada, tanpi berpikir secara urut dan berkesinambungan, kita hanya akan berakhir pada
solusi yang tidak tepat atau bahkan masalah tidak terselesaikan.
Secara etimologis. Kata kronologi berasal dari Bahasa Yunani, yaitu chronoss berarti waktu
dan logos berarti uraian atau ilmu. Jadi kronologi adalah ilmu tentang waktu yang
membantu menyusun peristiwa atau kejadian-kejadian sejarah sesuai urutan waktu
terjadinya . peristiwa sejarah diawali dengan keberadaan manusia dimuka bumi. Untuk itu ,
diperlukan adanya pembagian waktu dalam sejarah yang dapat ditinjau dari berbagai aspek.
Kronologi sangat penting agar terhindar dari anakronisme. Anakronisme adalah
penempatan peristiwa ,lata (setting), tokoh, ataupun dialog yang tidak sesuai dengan
tempat dan waktu terjadinya peristiwa. kronologi juga memudahkan kita dalam
membandingka peristiwa yang terjadi disuatu tempat yang berbeda dalam kurun waktu
yang sama.

2.3.4 Cara berpikir Diakronik dalam mempelajari Sejarah


Secara etimologis, kata diakronik berasal dari bahasa Yunani, yaitu dia dan chronoss. Dia
mempunyai arti “melintas”, “melampaui”, atau “melalui”, sedangkan chronoss beratrti waktu. Jadi
diakronik berarti sesuatu yang melintas, melalui, dan melampaui dalam batas waktu.

Setiap peristiwa yang terjadi pasti dibatasi oleh waktu. Contohnya sebagai berikut.

 Masa pemerintahan Hayam Wuruk berlangsung antara tahun 1350-1389.


 Perang Diponegoro (Perang Jawa) berlangsung antara tahun 1825-1830.
 Penajajahan Jepang di Indonesia berlangsung antara tahun 1942-1945.
 Belanda menyerah kepada Jepang di Kalijati, Subang, Jawa Barat, pada 8 Maret 1942.

Cara berpikir diakronik mengajarkan kepada kita untuk lebih teliti dalam mengamati gejala
atau fenomena tertentu, perisitwa atau kejadian pada waktu tertentu.

Masih berhubungan dengan pembatasan waktu, sejarah mengenal istilah periodisasi, yakni
pengklasifikasian perisitwa-peristiwa sejarah dalam tahap-tahap dan pembabakan tertentu.

Sebagai contoh, apabila periodisasi yang akan dibuat berkaitan dengan perkembangan sejarah
kebudayaan secara umum, maka dua periode perkembangan kebudayaan sebagai berikut.

1. Zaman praaksara yang juga disebut dengan zaman prasejarah, yaitu zaman yang dimulai sejak
manusia belum mengenal tulisan hingga ditemukannya tulisan.
2. Zaman aksara disebut juga dengan zaman sejarah, yaitu zaman ketika manusia sudah
mengenal tulisan hingga sekarang.
Dari kedua zaman yang telah diklasifikasikan, dapat dilakukan rekonstruksi terhadap tahap-
tahap perkembangan kebudayaan yang berlangsung dalam masyarakat tertentu. Periodisasi
dalam penulisan sejarah dapat dilakukan dengan banyak klasifikasi berdasarkan sejumlah aspek
dalam kehidupan manusia, seperti perkembangan sistem politik, pemerintahan agama dan
kepercayaan, ekonomi, dan sosial budaya.

Periodisasi yang banyak digunakan untuk memperoleh gambaran tentang keadaan


masyarakat, sistem politik, ekonomi, agama, dan kepercayaan adalah pembabakan berdasarkan
urutan dinasti suatu kerajaan, seperti yang terdapat pada sejarah bangsa-bangsa di Asia. Di Asia,
umumnya kedudukan raja dianggap penting dalam masyarakat, seperti contoh dinasti yang
pernah memerintah Jawa dari masa perkembangan agama dan kebudayaan Hindu-Buddha hingga
Islam berikut ini

 Dinasti (Wangsa) Sanjaya (732-850 M)


 Dinasti Syailendra (750-900M)
 Dinasti Isyana (900-1222 M)
 Dinasti Girindra (1222-1478 M)
 Dinasti Demak (1521-1568 M)
 Dinasti Pajang (1568-1600 M)
 Dinasti Mataram (1600-1775 M)

Melalui periodisasi, kita menjadi mudah untuk memahami hal-hal yang terkait dengan:

 Perkembangan manusia dari waktu ke waktu,


 Kesinambungan antarperiode,
 Kemungkinan terjadinya fenomena yang berulang, dan
 Perubahan yang terjadi dari periode awal hingga ke periode berikutnya.

Periodesasi sejarah Indonesia:

 Masa praaksara (prasejarah)


Masa prasejarah dimulai ketika manusia purba bermigrasi ke Nusantara sampai ketika
Nusantara mulai mengenal tulisan, kira-kira tahun 400 M.

 Masa kedatangan dan perkembangan agama dan kebudayaan Hindu-Buddha


Masa Hindu-Buddha dimulai ketika pengaruh kebudayaan India mulai masuk ke Nusantara
(±400 M) hingga runtuhnya Kerajaan Majapahit pada abad XV

 Masa kedatangan dan perkembangan agama Islam


Masa Islam dimulai pada abad XIII (meski Islam sudah masuk abad VIII) sampai ketika
bangsa Eropa berdatangan ke Nusantara pada abad XVI.

 Masa kekuasaan kolonialisme Barat


Masa kolonialisme Barat dimulai pada abad XVI dan berakhir pada abad XX.

 Masa pendudukan Jepang


Masa pendudukan Jepang dimulai sekitar tahun 1942 sampai tahun 1945.
 Masa Revolusi
Masa Revolusi dimulai pada 17 Agustus 1945 (proklamasi kemerdekaaan Indonesia)
hingga 27 Desember 1949 (pengakuan kedaulatan Indonesia oleh belanda).

 Masa Orde Lama


Masa Orde Lama dimulai tahiun 1950 sampai tahun 1967 (ketika kekuasaan Soekarno
berakhir dengan dikeluarkannya Tap MPRS No. XXXVIII/MPRS/1967).

 Masa Orde Baru


Masa Orde Baru dimulai pada tahun 1966 (melalui Supersemar) sampai 20 Mei 1998.

 Masa Reformasi
Masa Reformasi dimulai pada tahun 1998 sampai sekarang.

Masih berkaitan dengan waktu, dalam sejarah kita juga dikenalkan dengan istilah kronik.
Kronik adalah catatan peristiwa menurut urutan waktu kejadiannya. Kronik berupa catatan perjalanan
ditulis oleh para musafir, pendeta, dan pujangga pada masa lalu. Umumnya berisi tentang peristiwa,
kejadian, hal-hal yang menarik perhatian dan mengesankan yang ditemui di suatu tempat dan di
waktu tertentu.

2.3.5 Cara Berpikir Sinkronik dalam Mempelajari Sejarah


Kata sinkronik berasal dari bahasa Yunani, yaitu syn yang berarti "dengan", dan chronoss yang
berarti "waktu" Adapun dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, sinkronik diartikan sebagai segala
sesuatu yang bersangkutan dengan peristiwa yang terjadi pada suatu masa.

Kajian sejarah secara sinkronik artinya mempelajari peristiwa sejarah dengan segala aspeknya
pada masa atau waktu tertentu secara mendalam. Secara umum, sinkronik mempunyai ciri-ciri
sebagai berikut:

1. Mengkaji peristiwa sejarah yang terjadi pada masa tertentu.

2. Menitikberatkan kajian peristiwa pada pola-pola, gejala, dan karakter.

3. Bersifat horizontal.

4. Tidak ada konsep perbandingan.

5. Cakupan kajian lebih sempit dari diakronik.

6. Kajiannya sistematis.

7. Sifat kajian mendalam.


Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa sinkronik dalam sejarah adalah kajian yang lebih
menitikberatkan pada penelitian gejala-gejala yang meluas dari sebuah peristiwa, tetapi dengan
waktu yang terbatas.

Sebagai contoh, seorang sejarawan ingin menyusun sejarah perekonomian bangsa Indonesia pada
zaman Jepang. Hal yang akan dia lakukan adalah meneliti gejala atäu fenomena perkembangan
kehidupan ekonomi bangsa Indonesia yang terjadl pada masa pendudukan Jepang itu saja. Tidak
ada tulisan yang membandingkan dengan kondisi ekonomi masa pendudukan Jepang di tempat
lain. Jika menerapkan konsep sinkronik, sejarawan tersebut hanya akan mengamati semua yang
terkait dengan masalah perekanomian tersebut secara mendalam dan terstruktur.

2.3.6 Konsep Perubahan dan Keberlanjutan Dalam Sejarah


Sejarah bukanlah sekadar catatan panjang dari peristiwa- peristiwa yang telah terjadi
dalam kehidupan manusia. di dunia Catatan-catatan peristiwa masa lalu tersebut menunjukkan
perubahan dan keberlanjutan dalam sejarah manusia, Dalam konteks sejarah, perubahan adalah
transformasi peristiwa atau kejadian. Perubahan dapat terjadi secara cepat atau lambat.

Contoh perubahan yang terjadi secara cepat adalah peristiwa pengeboman Kota Hiroshima dan
Nagasaki pada 6 dan 9 Agustus 1945, Kejadian tersebut membuat Jepang menyerah tanpa syarat
kepada Sekutu pada 15 Agustus 1945.

Perubahan juga dapat terjadi secara lambat. Contohnya, penerapan politik etis di Hindia Belanda
yang lambat laun mendorong kebangkitan nasional Indonesia pada awal abad XX Adapun
keberlanjutan adalah kebalikan dari perubahan, yaitu berjalannya suatu peristiwa secara
berkesinambungan, konsisten, tanpa terputus dalam kurun waktu yang lama.

Perubahan dan keberlanjutan dapat kita ketahui dengan cara membandingkan dua atau lebih
peristiwa atau keadaan pada masa lalu. Perbandingan juga dapat dilakukan antara dua atau lebih
peristiwa masa lalu dan peristiwa masa kini.

Periodisasi adalah cara untuk menandai perubahan dan keberlanjutan dalam sejarah. Periode
sejarah ditentukan oleh perubahan penting. Adapun keberlanjutan menghubungkan periode-
periode dalam sejarah.

Sebagai contoh, periodisasi dalam sejarah Indonesia dari masa praaksara hingga masa Islam.
Perubahan penting yang menandainya adalah bangsa Indonesia mulai mengenal tulisan sekitar
abad IV M. Hal tersebut dibuktikan dengan temuan yupa di Kutai, Kalimantan Timur, yang dibuat
pada abad tersebut. Temuan tersebut menunjukkan pada abad IV tersebut bangsa Indonesia
mulai meninggalkan masa prasejarah BAB II
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Dari seluruh pengertian yang telah dituliskan di atas, dapat disimpulkan bahwa sejarah adalah
kumpulan peristiwa atau kejadian pada masa lalu, baik atas kehendak alam ataupun manusia yang
memiliki batasan tempat dan waktu.

Sejarah memiliki tiga unsur penting, yaitu manusia sebagai pelaku, ruang sebagai unsur yang
memberikan gambaran peristiwa itu terjadi, sedangkan waktu memberikan batasan tempo pada
setiap peristiwa yang terjadi.

Dalam mempelajari sejarah, ada tiga cara berpikir yang harus dilakukan.

Yang pertama cara berpikir kronologi, yang mengharuskan dalam mempelajari sejarah harus sesuai
urutan waktu.

Kedua cara berpikir diakronik, yang mengharuskan ketika kita mempelajari sejarah harus melampaui
atau melintasi batasan waktu.

Dan yang terakhir cara berpikir sinkronik, yang mengharuskan kita berpikir jika suatu peristiwa terjadi
ada kemungkinan memiliki hubungan dengan peristiwa lainnya dalam satu masa yang
berkesinambungan.

SARAN
Dalam mempelajari Sejarah Kita harus mempelajari Sejarah dengan baik dan sesuai
sumber karena di jaman sekarang ini banyak sekali sejarah yang sudah dibelokkan maka
dari itu bijaklah dalam mempelajari sejarah.

Anda mungkin juga menyukai