Anda di halaman 1dari 6

Laporan Penyakit Diare

Puskesmas Pasir Padi

Kelompok 1

Disusun oleh :
Sindi Nurlita 19.21.023 (REGULER SORE)

Effri Periady 19.21.008 (REGULER SORE)

Rosmalita sihombing 19.21.017

Sindi lestari 19.21.015

Ikbar Robbani 19.21.011

Gabrilia kiranti 19.21.013

Nirwana 19.21.009

Rahmat ari rosan 19.21.021

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

ABDI NUSA PANGKAL PINANG

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

2019 / 2020
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Di tahun 2019, Kesehatan Masyarakat menerapkan strategi kerja yaitu :


menggerakan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat. Meningkatkan akses
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas, meningkatkan system
survailens dan informasi kesehatan. Namun, strategi survailens belum berjalan sehingga
diperlukan banyak perbaikan agar tercapainya system survailens yang efektif di Puskesmas
Pasir Putih.
Penyakit diare merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang di
Indonesia, karena morbiditas dan mortalitasnya yang masih tinggi. Survey morbiditas yang
dilakukan penyakit diare pada tahun 2019 s/d 2021 terlihat kecenderungan insidens baik.

Berdasarkan survailens Puskemas pasir padi, studi mortalitas dan riset kesehatan
dasar dari tahun ke tahun diketahui bahwa diare masih menjadi penyebab utama kematian
pada belita. Penyebab utama kematian akibat diare adalah tata laksana yang tidak baik di
lingkungan sekitar, untuk menurunkan kematian karena diare perlu tata laksana yang cepat
dan tepat.

Diare hingga kini menjadi salah satu penyebab utama kesakitan dan kematian.
Epidemologi penyakit diare dapat ditemukan pada seluruh dunia dan kasus diare dapat
terjadi pada semua kelompok umur, tetapi penyakit berat dengan kematian yang tinggi
terutama pada bayi dan anak belita.

B. Batasan Masalah

Laporan ini membahas tentang kegiatan survailens, pencatatan hasil data survailens di
Puskesmas pasir padi serta permasalahan kesehatan yang ada dalam kegiatan survailens
tersebut.

C. Tujuan penulisan
1. Tujuan Utama
Tujuan utama dari penulisan laporan ini untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat dan kesejahteraan masyarakat.
2. Tujuan khusus
a. Mengetahui dan memahami tentang survailens kesehatan Masyarakat
b. Mengetahui bagaimana sistem survailens pada penyakit diare
c. Memahami bagaimana penganalisan data kendala grafik tentang survailens
penyakit diare
d. Dapat memproyeksikan penyakit diare dimasa akan datang dan upaya promosi
dan cara pencegahan penyakit diare pada balita.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Diare

Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan konsistensi lembek
atau cair, bahkan dapat berupa air saja dengan frekuensi lebih sering dari biasanya (tiga kali
atau lebih) dalam satu hari.

B. Penyebab Diare

Secara klinis penyebab diare dapat dikelompokkan dalam 6 golongan besar yaitu infeksi
(disebabkan oleh bakteri, virus atau infestasi parasit), malabsorpsi, alergi, keracunan,
imunodefisiensi dan sebab-sebab lainnya. Penyebab yang sering ditemukan di lapangan
ataupun secara klinis adalah diare yang disebabkan infeksi dan keracunan.

C. Jenis-Jenis Diare

Pembagian diare ada dua yaitu Diare akut, Diare persisten atau Diare kronik. Diare akut
adalah diare yang berlangsung kurang dari 14 hari, sementara Diare persisten atau diare
kronis adalah diare yang berlangsung lebih dari 14 hari.

D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Diare


a. Penyebaran kuman yang menyebabkan diare
Kuman penyebab diare biasanya menyebar melalui fecal oral antara lain melalui
makanan/minuman yang tercemar tinja atau kontak langsung dengan tinja
penderita.
b. Faktor penjamu yang meningkatkan kerentanan terhadap diare
Faktor penjamu dapat meningkatkan insiden. Faktor-faktor tersebut ialah tidak
memberikan ASI esklusif, kurang gizi, campak dan imunodefesiensi.
c. Faktor lingkungan dan perilaku.
Penyakit diare merupakan salah satu penyakit yang berbasis lingkungan. Dua faktor
yang dominan yaitu sarana air bersih dan pembuangan tinja. Apabila faktor
lingkungan tidak sehat karena tercemar kuman diare serta berakumulasi dengan
perilaku manusia yang tidak sehat yaitu melalui makanan dan minuman, maka dapat
menimbulkan kejadian penyakit diare.

E. Tanda-Tanda Diare

Tanda-Tanda diare adalah buang air besar cair lebih sering dari biasanya (tiga kali atau lebih)
dalam satu hari, yang kadang disertai dengan muntah berulang-ulang, rasa haus yang nyata,
makan atau minum sedikit, demam dan tinja berdarah.
F. Program Pengendalian Penyakit Diare

Program merupakan rangkaian kegiatan yang disusun dan dilaksanakan oleh


perorangan,lembaga,organisasi,dan institusi. Program dapat berjalan baik harus diatur dan
dilaksanakan mulai dari tahap perencanaan dan pengawasan yang artinya mengintegrasikansumber-
sumber yang tidak berhubungan menjadi system total untuk menyelesaikan suatu tujuan.

G. Tujuan Pengendalian Penyakit Diare


a. Tujuan Umum
Menurunkan angka kesakitan dan kematian karena diare bersama lintas program
dan sektor terkait.
b. Tujuan Khusus
1. Tercapainya penurunan angka kesakitan
2. Terlaksananya tatalaksana diare sesuai standar
3. Diketahuinya situasi epidemologi dan besarnya masalah penyakit diare di
masyarkat, sehingga dapat dibuat perencanaan dalam pencegahan, penanggulangan
maupun pemberantasannya pada semua jenjang pelayanan.
4. Terwujudnya masyarakat yang mengerti, menghayati dan melaksanakan hidup sehat
melalui promosi kesehatan kegiatan pencegahan sehingga kesakitan dan kematian karena
diare dapat dicegah.
5. Tersusunnya rencana kegiatan pengendalian penyakit diare di suatu wilayah kerja yang
meliputi target, kebutuhan logistic dan pengelolaannya.

H. Kebijakan Pengendalian Penyakit Diare


1. Melaksanakan tatalaksana diare sesuai standar, baik disarana kesehatan maupun
dirumah tangga/ masyarakat
2. Melaksanakan SKD (Sistem Kewaspadaan Dini) diare
3. Melaksanakan Surveilans epidemologi dan penanggulangan kejadian luar biasa
4. Mengembangkan pedoman pengendalian penyakit diare
5. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas dalam pengelolaan program
aspek managerial dan teknis medis
6. Mengembangkan jejaring lintas program dan sektor
7. Pembinaan teknis dan monitoring pelaksanaan pengendalian penyakit diare
8. Melaksanakan evaluasi sebagai dasar perencanaan selanjutnya

I. Strategi Pengendalian Penyakit Diare


1. Meningkatkan tatalaksana diare di tingkat rumah tangga
2. Melaksanakan tatalaksana diare yang standar di sarana kesehatan melalui LINTAS
DIARE (Lima Langkah Tuntaskan Diare)
3. Penguatan Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) diare dan penanggulangan Kejadian Luar
Biasa (KLB)
4. Meningkatkan upaya kegiatan pencegahan yang efektif
5. Peningkatan SDM (Sumber Daya Manusia)
6. Melaksanakan monitoring dan evaluasi

J. Kegiatan Program Pengendalian Penyakit Diare


1. Tatalaksana penderita diare
2. Pengelolaan logistik
3. Promosi kesehatan
4. Pencegahan Diare
5. Surveilans epidemologi
6. Melaksanakan monitoring dan evaluasi
BAB III

METODE PENELITIAN

Anda mungkin juga menyukai