Anda di halaman 1dari 10

Journal of Aquaculture Science October 2021 Vol 6 (2): 83-92

DOI: https://doi.org/10.31093/joas.v6i2.141 Online pada http://joas.co.id

Pengaruh Penambahan Serbuk Daun Pepaya (Carica papaya) pada


Pakan untuk Meningkatkan Pertumbuhan Ikan Lele (Clarias sp.)

The Effect of Adding Papaya Leaf Powder (Carica Papaya) to The Feed
to Increase The Growth Of Catfish (Clarias sp.)

Muhammad Bangun Mubaraq1*), Muhammad Marzuki1), Fariq Azhar1)


1
Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian,Universitas Mataram Jl. Pendidikan No
37, Mataram
*Corresponding author: mmubaraq06@gmail.com
Submitted: 06 January 2021 Revised: 15 April 2021 Accepted: 27 April 2021 Publish: 30 October 2021

Abstrak
Daun pepaya merupakan bahan alami yang sering dimanfaatkan dibidang perikanan air tawar
khususnya sebagai pakan tambahan, karena memiliki kandungan enzim yang dibutuhkan oleh ikan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penambahan serbuk daun pepaya pada pakan untuk
meningkatkan pertumbuhan ikan lele (Clarias sp). Pakan yang digunakan pada penelitian ini yaitu pakan
komersil dengan kandungan protein 30% yang ditambahkan serbuk daun pepaya. Serbuk daun pepaya
didapatkan dari daun pepaya yang dikeringkan terlebih dahulu sampai benar-benar kering. Setelah kering
daun pepaya dihaluskan dengan menggunakan blender. Penelitian dilakukan secara eksperimental
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan 1 (P1)
sebagai kontrol (tanpa pemberian serbuk daun pepaya), P2 (pakan dengan serbuk daun pepaya 2 %), P3
(Pakan dengan serbuk daun pepaya 3,5 %), P4 (pakan dengan serbuk daun pepaya 4,2 %). Parameter
pertumbuhan merupakan parameter utama yang diamati pada penelitian ini. Analisis data menggunakan
ANOVA untuk meliihat perbedaan pengaruh dari masing masing perlakuan dengan selang kepercayaan
95% (p>0.05). Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan serbuk daun pepaya memberikan
pengaruh nyata terhadap laju pertumbuhan panjang dan berat (p>0.05), dimana perlakuan terbaik terdapat
pada P3 dengan pertumbuahan panjang sebesar 2,69 g dan 3,51 cm, berat dan panjang spesifik 3,89 g dan
5,89 cm, serta FCR 0,517.
Kata kunci: pertumbuhan, serbuk, daun papaya

Abstract
Papaya leaf is a natural ingredient that is often used in the field of freshwater fisheries, especially as
additional feed, because it contains enzymes needed by fish. This study aimed to analyze the effect of
adding papaya leaf powder to feed on increasing the growth of catfish (Clarias sp). The feed used in this
study was commercial feed with a protein content of 30% which was added with papaya leaf powder.
Papaya leaf powder is obtained from papaya leaves that are dried in the sun until completely dry. After
drying, the papaya leaves are mashed using a blender. The study was conducted experimentally using a
completely randomized design (CRD), with 4 treatments and 3 replications. Treatment 1 (P1) as control
(without giving papaya leaf powder), P2 (feed with papaya leaf powder 2%), P3 (feed with papaya leaf
powder 3.5 %), P4 (feed with papaya leaf powder 4.2% ). Growth parameters are the main parameters
observed in this study. Data analysis used ANOVA to determine the difference in the effect of each
treatment with a 95% confidence interval (p>0.05). The results showed that the addition of papaya leaf
powder had a significant effect on the growth rate of length and weight (p>0.05), where the best treatment
was found in P3 with length growth of 2.69 g and 3.51 cm, specific gravity and length. of 3.89 g and 5.89
cm, and an FCR of 0.517.
Key words: growth, powder, papaya leaves

PENDAHULUAN
Sektor perikanan budidaya ikan air Adapun komoditas yang biasa
tawar di Indonesia memiliki potensi dibudidaya adalah ikan lele. permintaan
untuk dikembangkan melalui ikan lele cukup tinggi yaitu mencapai
ekstensifikasi maupun intensifikasi. ±500.000 ekor/minggu di pasar

JoAS 2021, 6 (2):83-92. pISSN 2550-0910; eISSN 2579-4817 | Page 83


Journal of Aquaculture Science October 2021 Vol 6 (2): 83-92
DOI: https://doi.org/10.31093/joas.v6i2.141 Online pada http://joas.co.id

domestik (Arief dkk., 2014; Pratama (Taqwdasbriliani dkk.,2013). Tingginya


dkk., 2017). Selain itu, ikan ini harga pakan mendorong penggunan bahan
termasuk komoditas budidaya unggulan lokal untuk dimanfaatkan dalam pakan
air tawar (Nisrinah dkk., 2013). ikan. Tujuan dari penelitian ini yaitu
Produksi ikan lele terus mengalami untuk mengetahui pengaruh
peningkatan sejak tahun 2010 sampai penambahan serbuk daun pepaya
2013 dari sebesar 242.811 ton terhadap pertumbuhan dan
meningkat menjadi 758.455 ton (Rahma kelangsungan hidup ikan lele yang
dkk., 2015). Laju pertumbuhan dipelihara pada akuarium.
merupakan faktor penting dalam METODE PENELITIAN
keberhasilan usaha budidaya perikanan
Waktu dan Tempat
(Haryono dkk., 2015). Meskipun ikan
Penelitian ini dilaksanakan selama
ini termasuk dalam ikan dengan laju
35 hari pada bulan Juli sampai Agustus
pertumbuhan cepat, laju pertumbuhan
2020, bertempat di Desa Langko,
yang lambat akan menyebabkan
Kecamatan Lingsar, Kabupaten
lamanya waktu pemeliharaan dan
Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara
besarnya biaya yang harus dikeluarkan,
Barat.
lamanya waktu pemeliharaan juga akan
meningkatkan resiko dalam Metode Penelitian
pemeliharaan, seperti mudah terserang Penelitian ini dilakukan dengan
penyakit, kematian masal dan metode eksperimental menggunakan
sebagainya. Rancangan Acak Lengkap (RAL).
Selain kualitas air yang optimal, Aspek yang diteliti adalah pengaruh
salah satu unsur penting dalam kegiatan pemberian pakan yang berbeda dengan
budidaya yang menunjang pertumbuhan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan,
dan kelangsungan hidup ikan adalah sehingga diperoleh 12 unit percobaan.
pakan dan teknologi budidaya Dimana, Perlakuan 1 (P1) merupakan
(Primashita dkk., 2017). Kebutuhan kontrol = (tanpa pemberian serbuk daun
pakan pada kegiatan budidaya ikan lele pepaya), Perlakuan 2 (P2) = pakan
berkisar antara 60 – 70 % dari biaya dengan serbuk daun pepaya 2%,
total produksi yang dikeluarkan (Arief Perlakuan 3 (P3) = pakan dengan
dkk. 2014). Hal inilah yang serbuk daun pepaya 3,5%, Perlakuan 4
menyebabkan pentingnya pakan (P4) = pakan dengan serbuk daun
sehingga perlu dilakukan penelitian pepaya 4,2%. Penempatan setiap unit
untuk memperbaiki nilai nutrisi pakan percobaan dilakukan secara acak
yaitu dengan penambahan bahan alami (Joerakate dkk., 2013).
seperti daun pepaya. Penambahan serbuk Prosedur Penelitian
daun pepaya pada pakan komersil mampu Persiapan Wadah Pemeliharaan
memperkaya enzim pada pakan. Wadah yang digunakan pada
Penambahan enzim pada pakan dilakukan penelitian ini yaitu kontainer berukuran
untuk dapat memanfaatkan protein secara
40 cm x 30 cm. Kontainer yang akan
maksimal dan lebih optimal pada kultivan
digunakan dibersihkan terlebih dahulu.

JoAS 2021, 6 (2):83-92. pISSN 2550-0910; eISSN 2579-4817 | Page 84


Journal of Aquaculture Science October 2021 Vol 6 (2): 83-92
DOI: https://doi.org/10.31093/joas.v6i2.141 Online pada http://joas.co.id

Kontainer yang sudah dibersihkan hari sekali selama pemeliharaan dengan


diatur atau ditata sesuai dengan posisi mengambil 10 ekor ikan sebagai sampel
yang sudah ditentukan. Kemudian dari masing masing perlakuan.
diberikan label sesuai dengan perlakuan Penimbangan ikan dilakukan dengan
dan ulangan masing-masing. mengambil satu persatu dan
ditempatkan di dalam wadah plastik
Seleksi Ikan Uji dan Penerbaran
yang berada di atas timbangan analitik
Ikan Lele yang digunakan dalam
dengan ketelitian 0,01 gram. Sedangkan
penelitian ini adalah dalam kondisi
pengukuran panjang ikan penggaris
tubuh sehat, tidak sakit atau tidak cacat,
kemudian diamati panjang ikan. Laju
tidak terdapat luka, pergerakannya aktif,
pertumbuhan spesifik harian merupakan
dan bentuk badan proporsional.
laju pertambahan bobot individu dalam
Penebaran ikan Lele dilakukan setelah
persen dan dapat dihitung menggunakan
melalui tahap seleksi. Padat tebar yang
rumus (Muchlisin dkk, 2016), adalah
digunakan dalam penelitian ini dan
sebagai berikut:
ditebar untuk masing-masing kontener
Laju Pertumbuhan Berat Spesifik
yaitu sebanyak 15 ekor dalam satu
wadah.

Jenis Pakan yang Digunakan Keterangan:


SGR = Laju pertumbuhan harian
Pakan yang digunakan pada
(%)
penelitian ini yaitu pakan komersil Wt = Bobot rata-rata benih di
dengan kandungan protein 30% yang akhir pemeliharaan (g)
ditambahkan serbuk daun pepaya. Wo = Bobot rata-rata benih di
Serbuk daun pepaya didapatkan dari awal pemeliharaan (g)
daun pepaya yang dikeringkan terlebih t = Lama waktu pemeliharaan
dahulu sampai benar-benar kering. (hari)
Setelah kering daun pepaya dihaluskan
dengan menggunakan blender. Laju Pertumbuhan Panjang Spesifik
Kemudian untuk mendapatkan hasil
yang lebih halus diayak menggunakan
saringan teh. Aplikasi pemberian pakan Keterangan:
menggunakan feeding ratio 5% dari LGR = Laju pertumbuhan harian
biomass dengan frekwensi pemberian (LGR)
pakan satu kali. Selanjutnya, Lt =Panjang rata-rata benih di
penambahan tepung tapioka digunakan akhir pemeliharaan (g)
untuk merekatkan pakan dan serbuk Lo = Panjang rata-rata benih di
awal pemeliharaan (g)
daun pepaya.
t = Lama waktu pemeliharaan
Parameter Penelitian (hari)
Laju Pertumbuhan Spesifik
Pengukuran laju pertumbuhan
panjang dan bobot dilakukan setiap 7

JoAS 2021, 6 (2):83-92. pISSN 2550-0910; eISSN 2579-4817 | Page 85


Journal of Aquaculture Science October 2021 Vol 6 (2): 83-92
DOI: https://doi.org/10.31093/joas.v6i2.141 Online pada http://joas.co.id

Laju Pertumbuhan Mutlak


Laju pertumbuhan mutlak
selama pemeliharaan dihitung Keterangan:
FCR= Food Conversion Ratio
menggunakan rumus Hartini dkk.,
Wt = Berat ikan pada akhir penelitian
(2013) adalah sebagai berikut: (g)
Pertumbuhan Berat Mutlak Wo= Berat ikan pada awal penelitian
W = Wt – Wo (g)
F= Jumlah pakan yang dikonsumsi (g)
Keterangan :
W= Pertumbuhan berat mutlak ikan Analisis data
yang dipelihara (g) Analisis data yang dilakukan dalam
Wt= Berat ikan pada akhir (g) penelitian ini meliputi pertumbuhan
Wo= Berat ikan pada awal (g) spesifik, pertumbuhan mutlak,
Pertumbuhan Panjang Mutlak kelangsungan hidup (survival rate),
rasio konversi pakan (FCR), efisiensi
L = Pt – Po
pemanfaatan pakan, dan kualitas air.
Keterangan: Data yang diperoleh diuji menggunakan
P= Pertumbuhan panjang mutlak Analysis of Variance (ANOVA) pada
ikan yang dipelihara (cm)
taraf kepercayaan 95% dengan program
Pt= Panjang ikan pada akhir (cm)
Po= Panjang ikan pada awal (cm) SPSS untuk mengetahui pengaruh dari
setiap perlakuan. Apabila hasil analisis
Tingkat Kelangsungan Hidup statistik menunjukkan pengaruh yang
(Survival Rate) berbeda nyata, maka dilakukan uji
Penentuan kelangsungan hidup lanjut BNT untuk mengetahui perlakuan
dilakukan dengan menghitung seluruh terbaik.
kematian biomass dari masing – masing
perlakuan selama penelitian (35 hari). HASIL DAN PEMBAHASAN
Tingkat kelangsungan hidup ikan Pertumbuhan Berat Mutlak
selama pemeliharaan dihitung Pertumbuhan berat mutlak tertinggi
menggunakan rumus Hartini dkk., terletak pada P3 (Pakan +4,2% serbuk
(2013) adalah sebagai berikut: daun pepaya) sebesar 2,69 gram, diikuti
dengan P2 (pakan +3,5% serbuk daun
pepaya) sebesar 1,72 gram, kemudian
Keterangan: P1 (Pakan +2% serbuk daun pepaya)
SR= Kelangsungan hidup (%) sebesar 1,64, sedangkan kontrol (P1)
Nt= Jumlah ikan pada akhir (ekor) sebesar 0,75 (Gambar 1a). Pemberian
No= Jumlah ikan pada awal (ekor) serbuk daun pepaya memberikan
pengaruh signifikan (P>0,05) terhadap
Rasio Konversi Pakan (FCR)
pertumbuhan berat mutlak dengan
FCR dapat dihitung menggunakan
perlakuan terbaik yaitu penambahan
rumus Septian dkk., (2013) adalah
serbuk daun pepaya sebanyak 4,2%
sebagai berikut:
(2.69 c ±0.13). Hal ini menunjukkan
kandungan enzim papain dalam daun

JoAS 2021, 6 (2):83-92. pISSN 2550-0910; eISSN 2579-4817 | Page 86


Journal of Aquaculture Science October 2021 Vol 6 (2): 83-92
DOI: https://doi.org/10.31093/joas.v6i2.141 Online pada http://joas.co.id

pepaya bekerja optimal dalam Berdasarkan grafik tentang


membantu mencerna pakan yang pertumbuhan panjang mutlak ikan lele,
diberikan. Enzim yang terdapat dalam diketahui bahwa perlakuan P3 memiliki
pepaya mampu mempercepat proses nilai pertumbuhan tertinggi, karena
pencernaan sehingga nutrient lebih dosis perlakuan P3 dapat meningkatkan
cepat terserap dan cukup tersedia pertumbuhan panjang mutlak dari ikan
sehingga dapat meningkatkan lele yang dipelihara selama 35 hari. Hal
pertumbuhan benih ikan (Widaryati, ini karena dosis dari perlakuan 3
2018). memiliki kemampuan yang lebih baik
dalam merombak pakan menjadi unsur
Pertumbuhan Panjang Mutlak yang lebih sederhana dibandingkan
Nilai pertumbuhan panjang mutlak dengan perlakuan lain. Hal ini sesuai
tertinggi yaitu pada perlakuan P3 dengan pendapat Khodijah dkk., (2015)
(Pakan + 4,2% serbuk daun pepaya) yang menyatakan bahwa ikan dapat
sebesar 3,52 cm, diikuti oleh perlakuan memanfaatkan pakan yang diberikan
P2 (pakan +3,5% serbuk daun pepaya) dengan baik karena didukung oleh
sebesar 3,06 cm, kemudian perlakuan aktivitas protease papain dalam papaya
P1 (Pakan +2% serbuk daun papaya) yang dicampurkan dalam pakan,
sebesar 2,99 cm, untuk kontrol sebesar sehingga proses perombakan pakan
2,21 cm (Gambar 1b). Pemberian menjadi unsur-unsur yang lebih
serbuk daun papaya memberikan sederhana akan lebih banyak, Unsur-
pengaruh signifikan (P>0,05) terhadap unsur sederhana yang lebih banyak
pertumbuhan panjang mutlak dengan inilah, maka sintesa asam amino untuk
perlakuan terbaik yaitu dengan menjadi protein tubuh juga lebih besar,
penambahan serbuk daun pepaya 4,2% sehingga pertambahan bobot akan lebih
(3.51 c ±0.24). besar pula.

A B
a b
a b
b
b
b
bDd
cC b B

Gambar 1. a:Pertumbuhan berat mutlak, b: Pertumbuhan panjang mutlak, c: Pertumbuhan berat spesifik,
d: Pertumbuhan panjang spesifik

JoAS 2021, 6 (2):83-92. pISSN 2550-0910; eISSN 2579-4817 | Page 87


Journal of Aquaculture Science October 2021 Vol 6 (2): 83-92
DOI: https://doi.org/10.31093/joas.v6i2.141 Online pada http://joas.co.id

Pertumbuhan Berat Spesifik P3 (Pakan + 4,2% serbuk daun pepaya)


Nilai pertumbuhan berat spesifik sebesar 1,93 cm, diikuti dengan P2
tertinggi yaitu pada perlakuan (Pakan (pakan + 3,5% serbuk daun pepaya)
+4,2% serbuk daun pepaya) sebesar sebesar 1,74 cm, kemudian P1 (Pakan
5,43 gram, diikuti dengan (pakan + + 2% serbuk daun papaya) sebesar 1,78
3,5% serbuk daun pepaya) sebesar 4,35 cm, untuk kontrol sebesar 1,40 cm
gram, kemudian (pakan + 2% serbuk (Gambar 1d). Pemberian serbuk daun
daun papaya) sebesar 4,37gram, untuk papaya memberikan pengaruh
kontrol sebesar 2,70 gram (Gambar 1c). signifikan (P>0,05) terhadap
Secara statistik pemberian serbuk daun pertumbuhan panjang spesifik dengan
pepaya memberikan pengaruh perlakuan terbaik yaitu dengan
signifikan (P>0,05) terhadap penambahan serbuk daun pepaya
pertumbuhan berat spesifik dengan sebanyak 4,2% (5.89 c ±0.12). Laju
perlakuan terbaik yaitu dengan pertumbuhan panjang spesifik berkaitan
penambahan serbuk daun pepaya 4,2 % erat dengan pertambahan panjang tubuh
(3.89 c ± 0.10). Laju pertumbuhan berat ikan yang berasal dari pakan yang
spesifik berkaitan erat dengan dikonsumsi. Perbedaan nilai laju
pertambahan berat tubuh ikan yang pertumbuhan spesifik pada setiap
berasal dari pakan yang dikonsumsi. perlakuan diduga karena penambahan
Perbedaan nilai laju pertumbuhan serbuk daun pepaya mampu untuk lebih
spesifik pada setiap perlakuan diduga cepat memecah protein menjadi asam
karena adanya pengaruh pemberian amino sehingga akan mudah dicerna
serbuk daun pepaya pada pakan, ikan oleh tubuh ikan. Semakin cepat ikan
dapat memanfaatkan pakan yang mencerna asam amino maka
diberikan dengan baik karena didukung pertumbuhan ikan akan bisa semakin
oleh aktivitas enzim papain dalam cepat.
pakan yang ditambahkan serbuk daun Menurut Sari dkk. (2018)
pepaya, sehingga proses perombakan menyatakan bahwa papain yang
pakan menjadi unsur-unsur yang lebih terkandung dalam getah pepaya
sederhana akan lebih banyak dan lebih merupakan enzim proteolitik yang
cepat terjadi. Menurut Isnawati (2015), mampu menghidrolisis protein menjadi
sebelum terjadinya pertumbuhan, asam amino, semakin banyak enzim
kebutuhan energi untuk pemeliharaan papain yang ditambahkan kedalam
harus dipenuhi terlebih dahulu. Hal ini pakan, maka akan menghasilkan lebih
menunjukkan ikan lele dapat banyak protein yang dihidrolisis
memanfaatkan pakan yang diberikan menjadi asam amino sehingga protein
dengan baik karena didukung aktivitas dalam pakan lebih banyak diserap oleh
protease papain dalam pakan. ikan serta energi yang diperoleh lebih
banyak. Pemberian dosis yang tepat
Pertumbuhan Panjang Spesifik
sangat penting dikarenakan dengan
Nilai pertumbuhan panjang
dosis yang tepat maka proses
Spesifik tertinggi yaitu pada perlakuan
pemecahan protein akan semakin

JoAS 2021, 6 (2):83-92. pISSN 2550-0910; eISSN 2579-4817 | Page 88


Journal of Aquaculture Science October 2021 Vol 6 (2): 83-92
DOI: https://doi.org/10.31093/joas.v6i2.141 Online pada http://joas.co.id

optimal, semakin cepat protein tersebut FCR masih dianggap efisien apabila
dipecah menjadi bentuk yang sederhana kurang dari 3.
maka akan semakin cepat juga Pada seluruh Perlakuan 1 dan 2
penyerapan asam amino tersebut di memiliki nilai FCR dibawah 3 sehingga
dalam tubuh. masih efisien dibandingkan dengan
perlakuan yang lain. Nilai FCR sangat
FCR (Food Convertion Ratio)
berkaitan dengan tingkat efisiensi pakan
Nilai FCR terendah yaitu pada
selama peroses pemeliharaan yang
perlakuan P3 (Pakan + 4,2% serbuk
dilakukan. Semakin tinggi nilai efisiensi
daun pepaya) sebesar 0,517, diikuti
pakan maka akan semakin tinggi pula
dengan P2 (Pakan + 3,5% serbuk daun
laju pertumbuhan dari Ikan lele,
pepaya) sebesar 0,67, kemudian P1
sehingga akan memudahkan ikan dalam
(Pakan + 2% serbuk daun pepaya)
menyerap pakan yang ada dalam
sebesar 0,693, untuk kontrol sebesar
saluran pencernaan kemudian akan
0,957. Pemberian serbuk daun pepaya
berpengaruh pada pertumbuhan ikan
memberikan pengaruh signifikan
(Supriyanto, 2010). Menurut Yuriana
(P>0,05) terhadap FCR dengan
dkk., (2017), mengatakan bahwa serbuk
perlakuan paling baik yaitu dengan
daun pepaya mengandung enzim
penambahan serbuk daun pepaya 4,2%
papain, dimana enzim tersebut
(0.51 c ± 0.022). Nilai FCR yang
kemudian digunakan untuk perombakan
semakin kecil menunjukkan pakan yang
protein menjadi asam amino sehingga
dikonsumsi oleh ikan lebih efisien
dapat lebih cepat terserap oleh usus.
digunakan untuk pertumbuhan,
sebaliknya nilai FCR yang semakin Kualitas Air
besar menunjukkan pakan yang Kualitas air pada media
dikonsumsi kurang efisien pemeliharaan merupakan salah satu
(pemanfaatan pertumbuhan rendah) faktor penentu keberhasilan dalam
(Amalia, 2013). budidaya. Pengukuran kualitas air
Pada penelitian yang dilakukan dilakukan sebanyak lima kali yaitu
semakin tinggi dosis serbuk daun sebelum penebaran, hari ke -7, 14, 21,
papaya yang digunakan mengakibatkan 29 dan hari ke-35. Adapun parameter
nilai FCR mengalami penurunan. Hal kualitas air yang diukur dapat dilihat
ini menunjukkan bahwa serbuk daun pada (Tabel 1). Kisaran nilai kualitas
papaya pada penelitian berpengaruh yang diperoleh selama penelitian yaitu
terhadap kualitas pakan yang pH berkisar antara 7,4 - 7,6, kandungan
ditambahkan bahan alami seperti oksigen terlarut (DO) berkisar antara
papaya. Menurut Listiowati dan 4,5 – 5 mg/l,dan suhu berkisar antara
Pramono (2014), semakin kecil nilai 27-29˚C. Nilai kualitas air tersebut
FCR berarti pakan semakin berkualitas, menunjukkan bahwa ikan lele dipelihara
hal ini menunjukkan bahwa jumlah dalam lingkungan yang masih layak dan
pakan yang dikonsumsi lebih besar dari sesuai untuk tempat hidupnya. Hal ini
pada jumlah pakan yang tersisa. Nilai juga didukung oleh pernyataan (Taufik,

JoAS 2021, 6 (2):83-92. pISSN 2550-0910; eISSN 2579-4817 | Page 89


Journal of Aquaculture Science October 2021 Vol 6 (2): 83-92
DOI: https://doi.org/10.31093/joas.v6i2.141 Online pada http://joas.co.id

2013), yang menyatakan bahwa suhu air pendapat Afdola (2018), menyatakan
sangat berpengaruh terhadap laju bahwa tingkat kelangsungan hidup ≥
metabolisme dan pertumbuhan 50% tergolong baik, 30 - 50% sedang
organisme air. Kisaran suhu optimal dan untuk kelangsungan hidup kurang
bagi kelangsungan hidup ikan lele yaitu dari 30% dikatakan tidak baik. Angka
20°C. Serta pernyataan dari Widiastuti kelulushidupan Ikan lele dalam
(2009), yang menyatakan bahwa pH air penelitian ini yang berkisar antara 73,33
untuk kegiatan budidaya berkisar antara – 80%, termasuk dalam kategori yaang
6-9. Apabila pH rendah maka oksigen cukup baik. Selain itu, kematian pada
terlarut akan berkurang sehingga ikan juga dapat disebabkan karena ikan
konsumsi oksigen pada ikan akan stres yang disebabkan oleh pemindahan
menurun, selera makan berkurang dan lingkungan yaitu dari alamnya ke
aktivitas pernafasan akan naik. wadah penelitian. Adapun ciri–ciri ikan
Begitupun sebaliknya dengan suasana yang mengalami stres yaitu lemas
basa, maka pH yang optimal untuk (pergerakan yang lambat) tidak
perairan berkisar antara 6,5 – 8,5. merespon pakan yang diberikan, dan
berenang kepermukaan. Noviana dkk,
Kelangsungan Hidup Ikan Lele (2014), mengatakan bahwa ikan yang
Tingkat kelangsunganhidup ikan mengalami gangguan fisiologis (stress)
lele sebelum disuntikkan tertinggi pada akan mengakibatkan turunnya nafsu
kontrol sebesar 80%, selanjutnya pada makan ikan secara drastis dan akan sulit
perlakuan bagi ikan untuk beraktivitas seperti
P1 (Pakan +2% serbuk daun pepaya) berenang dan bernafas. Tingkat
dan P2 (Pakan +3,5% serbuk daun kelangsungan hidup dapat dipengaruhi
papaya) sebesar 75,56 % untuk oleh faktor internal dan eksternal dari
perlakuan P3 (Pakan +4,2% serbuk ikan, tetapi dapat dipastikan bahwa daya
daun pepaya). Pemberian serbuk daun toleransi setiap ikan berbeda-beda pada
papaya tidak memberikan pengaruh setiap wadah perlakuan, dikarenakan
signifikan (P<0,05) terhadap tidak semua Ikan lele yang dipelihara
kelangsunganhidup ikan lele. Kematian mengalami kematian.
ikan pada penelitian diduga terjadi
karena suhu yang rendah pada minggu- KESIMPULAN
minggu awal yang mencapai kisaran 14 Pemberian serbuk daun pepaya
- 160C sehingga menyebabkan sistem yang ditambahkan pada pakan dengan
imun ikan menjadi melambat dan dosis tertentu berpengaruh nyata
menyebabkan kematian pada ikan lele. terhadap pertumbuhan berat dan
Menurut Setyowati (2018), yang panjang mutlak 2,69 g dan 3,51 cm,
mengatakan bahwa ikan merupakan berat dan panjang spesifik 3,89 g dan
hewan berdarah dingin, karena sifat dari 5,89 cm, FCR 0,517. Akan tetapi tidak
ikan tersebut maka sistem imun memberikan hasil yang signifikan
spesifiknya lebih lambat terhadap suhu terhadap kelangsungan hidup benih Ikan
yang dingin. Selain itu, menurut lele atau tidak berpengaruh nyata.

JoAS 2021, 6 (2):83-92. pISSN 2550-0910; eISSN 2579-4817 | Page 90


Journal of Aquaculture Science October 2021 Vol 6 (2): 83-92
DOI: https://doi.org/10.31093/joas.v6i2.141 Online pada http://joas.co.id

DAFTAR PUSTAKA Kelulushidupan Ikan Nila Strain Larasati


(Oreochromis niloticus). Journal Of
Afdola, Indra S, Adelina. 2018. Pengaruh Aquaculture Management and
Penambahan Probiotik dalam Pakan Technology, 4 (1): 64-70
terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Bawal Isnawati, N., Romziah, S.,Gunanti, M. 2015.
Air Tawar (Colossoma macropomum). Potensi Serbuk Daun Pepaya Untuk
Jurnal Perikanan, 2 (3) 1-11. Meningkatkan Efisiensi Pemanfaatan
Agustin, R., Ade, D. S. , Yulisman. 2014. Pakan, Rasio Efisiensi Protein dan Laju
Konversi Pakan, Laju Pertumbuhan, Pertumbuhan Relatif pada Budidaya Ikan
Kelangsungan Hidup dan Populasi Nila (Oreochromis niloticus). Jurnal
Bakteri Benih Ikan Gabus (Channa Ilmiah Perikanan dan Kelautan, 7 (2):
striata) yang Diberi Pakan dengan 103-110
Penambahan Probiotik. Jurnal Joerakate W, Yenmak S, Senanan W,
Akuakultur Rawa Indonesia, 2(1) :55- 66 Tunkijjanukij S, Koonawootrittriron S,
Amalia, R., Subandiyono., Endang, A. 2013. Poompuang S. 2018. Growth
Pengaruh Penggunaan Papain terhadap performance and genetic diversity in four
Tingkat Pemanfaatan Protein Pakan dan strains of Asian sea bass, Lates
Pertumbuhan Lele Dumbo (Clarias calcarifer (Bloch, 1790) cultivated in
gariepinus). Journal of Aquaculture Thailand. Agriculture and Natural
Management and Technology, 2 (1) : Resources, 5(2) : 93-98.
136-143 Karimah, U., Istyanto Samidjan., dan
Arief, M., Nur, F., Sri, S. 2014. Pengaruh Pinandoyo. 2018. Performa Pertumbuhan
Pemberian Probiotik Berbeda pada dan Kelulushidupan Ikan Nila Gift
Pakan Komersial terhadap Pertumbuhan (Oreochromis niloticus) yang Diberi
dan Efisiensi Pakan Ikan Lele Jumlah Pakan Yang Berbeda. Journal Of
Sangkuriang (Clarias sp.). Jurnal Ilmiah Aquaculture Management and
Perikanan dan Kelautan, 6 (1) : 49-53 Technology, 7 (1) : 128-135
Arinindita, N. 2014. Pemanfaatan Ekstrak Daun Kordi, M.G.H.K. 2013. Panduan Lengkap
Ketapang Terminalia cattapa untuk Memelihara Ikan Air Tawar Lily
Pemcegahn dan pengobatan Ikan Patin Publisher: Semarang
Pangasionodon hypopthalmus yang Kordi, M.G.H.K. 2007. Meramu Pakan untuk
Terinfeksi Aeromonas hydrophila. Ikan Karnivora. Lily Publisher:
Skripsi. Institusi Pertanian Bogor, Bogor. Semarang
Dharmarathna SLCA, Wickramasinghe Listiowati, E., T.B. Pramono. 2014.Potensi
S,Waduge RM, Rajapakse RPVJ, pemanfaatan daun singkong (Manihot
KularatneSAM. 2013. Does Carica utillisima) terfermentasi sebagai bahan
papaya Leaf-extract Increase The pakan ikan nila (Oreochromis
Platelet Count An Experimental Study in sp).Berkala Perikanan Terubuk, 42(2):
a Murine Model.Asian Pac J Trop 63-70.
Biomed, 3(9): 720-724. Muchlisin, Z.A., Ahmad, D., Rina, F.,
Fransiska., D. Rachmawati dan I. Samidjan. Muhammadar., Musri, M. 2016.
2013. Pengaruh Persentase Jumlah Pakan Pengaruh Beberapa Jenis Pakan Alami
Buatan Yang Berbeda Terhadap terhadap Pertumbuhan dan
Pertumbuhan dan Kelulushidupan Keong Kelulusanhidup Ikan Lele Dumbo
Macan (Babylonia spirata L.). Jurnal Of (Clarias gariepinus). Jurnal Biolog, 3
Aquaculture Management and (2) : 105-113
Technology, 2 (4) : 122-130 Mones RA. 2008. Gambaran Darah Pada Ikan
Hartini, S., Ade Dwi S., dan Ferdinand H. T. Mas (Cyprinus carpio linn) Strain
2013. Kualitas Air, Kelangsungan Hidup Majalaya yang Berasal dari Daerah
dan Pertumbuhan Benih Ikan Gabus Ciampea Bogor. Skripsi.Fakultas
(Channa striata) Yang Dipelihara Dalam Kedokteran Hewan Institut Pertanian
Media Dengan Penambahan Probiotik. Bogor, Bogor.
Jurnal Akuakultur Rawa Indonesi, 1 (2) : Nisrinah., Subandiyono., Tita, E. 2013.
192-202 Pengaruh Penggunaan Bromelin
Haryono, H. Noviyani., Pinandoyo., dan D. Terhadap Tingkat Pemanfaatan Protein
Chilmawati. 2015. Pengaruh Pakan Pakan Dan Pertumbuhan Lele Dumbo
Buatan Dengan Tepung Ikan Petek (Clarias Gariepinus). Journal of
Terhadap Pertumbuhan dan

JoAS 2021, 6 (2):83-92. pISSN 2550-0910; eISSN 2579-4817 | Page 91


Journal of Aquaculture Science October 2021 Vol 6 (2): 83-92
DOI: https://doi.org/10.31093/joas.v6i2.141 Online pada http://joas.co.id

Aquaculture Management and Beberapa Parameter Kualitas Air di


Technology, 2 (2) : 57-63 Daerah Habitat Teripang. Jurnal
Nugroho, E. 2013. Lele Peluang Bisnis dan TRITON, 9 (1): 1-9
Kisah Sukses. Agriflo: Jakarta Supriyanto. 2010. Pengaruh Pemberian
Probiotiik Dalam Pelet Terhadap
Noviana, P., Subandiyono., Pinandoyo. 2014. Pertumbuhan Mas Sangkuriang.
Pengaruh Pemberian Probiotik dalam Pengaruh Pemberian Serbuk daun
Pakan Buatan Terhadap Tingkat pepaya 8(1), 17-25
Konsumsi Pakan dan Pertumbuhan Taqwdasbriliani, E.B., Johannes, H., Endang, A.
Benih Ikan Nila (Oreochromis niloticus). 2013. Pengaruh Kombinasi Enzim
Journal of Aquaculture Management and Papain dan Enzim Bromelin terhadap
Technology, 3 (4) : 183-190 Pemanfaatan Pakan dan Pertumbuhan
Pratama, W. D., & Manan, A. (2017). Pengaruh Ikan Kerapu Macan (Epinephelus
Pemberian Probiotik Berbeda dalam fuscogutattus). Journal of Aquaculture
Sistem Akuaponik terhadap Kualitas Air Management and Technology, 2 (3) : 76-
pada Budidaya Ikan Lele (Clarias sp.). 85
Journal of Aquaculture Science, 1(1), Taufik, M. 2013. Cara Sukses Memulai dan
27-35. Menjalankan Usaha Ternak Lele. Trans
Primashita, A. H., & Rahardja, B. S. (2017). Idea Publishing: Jogjakarta
Pengaruh Pemberian Probiotik Berbeda Utami, Windu Puji. 2009. Efektivitas Ekstrak
dalam Sistem Akuaponik terhadap Laju Paci-Paci Leucas lavandulaefolia Yang
Pertumbuhan dan Survival Rate Ikan Diberikan Lewat Pakan Untuk
Lele (Clarias sp.). Journal of Pencegahan dan Pengobatan Penyakit
Aquaculture Science, 1(1), 1-9 MAS Motile Aeromonas septicemia Pada
Rahma, F.W., Gunanti, M., Laksmi, S. 2015. Ikan Lele Dumbo Clarias sp. Skripsi.
Pengaruh Pemberian Ekstrak Sargassum Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
sp. dengan Pelarut Metanol pada Pakan Institut Pertanian Bogor
terhadap Jumlah Eritrosit dan Diferensial Widiastuti, R.M. 2009. Pertumbuhan dan
Leukosit Ikan Lele Dumbo (Clarias Kelangsungan Hidup (Survival Rate)
gariepinus). Jurnal Ilmiah Perikanan Ikan Mas (Cyprinus carpio) yang
dan Kelautan, 7 (2): 53-58 Dipelihara dalam Wadah Terkontrol
Septian. R., I. Samidjan., dan D. Rachmawati. dengan Padat Penebaran yang Berbeda.
2013. Pengaruh Pemberian Pakan Ikan Media Litbang Sulteng, 2 (2): 126–130
Rucah dan Buatan Yang Diperkaya Yuriana L., H. Santoso, dan A. Susanto. 2017.
Vitamin E Terhadap Pertumbuhan dan Pengaruh probiotik strain Lactobacillus
Kelulushidupan Kepiting Soka (Scylla terhadap laju pertumbuhan dan efisiensi
paromamosain). Journal Of Aquaculture pakan lele masamo (Clarias sp.) tahap
Management and Technolog,. 2 (1) : 13- pendederan I. Jurnal Lentera
24 Pendidikan, 2(1): 12-22
Selano, D. A. J., J. Nathan., Pr. A. Uneputty.,
dan Y. A. Lewerissa. 2013. Analisis

JoAS 2021, 6 (2):83-92. pISSN 2550-0910; eISSN 2579-4817 | Page 92

Anda mungkin juga menyukai