1, 2021
Pengaruh Terapi Senam Kaki Diabetik Terhadap Penurunan Resiko Neuropati Pada
Klien Dengan Diabetes Melitus
ABSTRAK
Sebanyak 2/3 penderita diabetes tidak mengetahui dirinya memiliki diabetes dan dalam
kondisi sudah komplikasi. Komplikasi tertinggi yaitu neuropati 60% sehingga menurunkan
sensitivitas dan sirkulasi darah perifer. Penelitian Pre Eksperimen dengan pendekatan asuhan
keperawatan. Bentuk desain penelitian yaitu One Group Pretest-Postest. Sampel dalam
penelitian sebanyak 6 orang dengan Teknik Non Probability sampling yaitu Purposive
Sampling. Variabel dependennya adalah resiko neuropatik. Variabel independent yaitu
terapi senam kaki diabetic. Terdapat perbedaan sebelum dan sesudah dilakukan intervensi.
Pengolahan data pada pengkajian sensitivitas dan sirkulasi darah perifer menggunakan
rumus presentase (% = nilai hasil/nilai total x 100%) dan rumus ABI (ABI = Sistolik
kaki/Sistolik tangan). Hasil pengkajian akhir neurologis responden dari 0,63(63%) menjadi
0,85(85%), pengkajian vaskuler responden dari 0,66(66%) menjadi 0,94(94%), pemeriksaan
Ankle Branchial Index (ABI) dari 0,83(83%) menjadi 1%, pemeriksaan Capillary Refilling
Time (CRT) dari 4 detik menjadi 1 detik. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh
terapi senam kaki diabetik terhadap penurunan resiko Neuropati Diabetik.
Kata kunci: diabetik; neuropati; senam kaki; terapi
tahun 2007 dengan nilai 2,8 %, DKI DM dengan koran sebesar 4,35 dan pada
Jakarta menduduki urutan ke 6 dengan kelompok kontrol sebesar 3.56. Setelah
jumlah tertinggi terdapat di Sulawesi diberikan perlakuan dengan melakukan
Tengah, dan jumlah terendah terdapat di senam kaki DM dengan koran selama 7
Lampung. Wilayah Jakarta Timur 2,8% hari berturut-turut, pada kelompok
dari total penderita diabetes mellitus di eksperimen terjadi peningkatan rata-rata
DKI Jakarta, jumlah tertinggi terdapat di sensitivitas sebesar 4.85, sedangkan pada
Jakarta Pusat dengan hasil 4,8%, dan yang kelompok kontrol yang tidak diberikan
terendah di Jakarta Selatan, Jakarta Utara, perlakuan tetap yaitu sebesar 3.56. Hasil
dan Kepulauan Seribu penelitian ini menunjukkan adanya
Dari data yang didapatkan dari peningkatan sensitivitas kaki yang
Puskesas Cipayung pada tahun 2013 signifikan pada kelompok eksperimen
didapatkan jumlah penderita diabetes setelah diberikan tindakan senam kaki
mellitus sebanyak 130 jiwa (1,64%), diabetic.
berdasarkan hasil Studi pendahuluan yang
telah dilakukan oleh peneliti di wilayahRT METODE PENELITIAN
09/RW 04 kelurahan Pondok Ranggon
Kecamatan Cipayung pada tanggal 17 Penelitian ini dilakukan pada klien
April – 19 April 2018 didapatkan hasil komunitas Kelurahan Pondok Ranggon,
jumlah penduduk yang mengalami Jakarta Timur dengan penyakit Diabetes
masalah kesehatan 199 jiwa, dengan Melitus pada tahun 2018, penelitian ini
warga yang mengalami diabetes mellitus 6 merupakan penelitian Pre Eksperimen
jiwa (3%). dengan pendekatan asuhan keperawatan.
Hasil evaluasi senam kaki diabetik Data Neuropati Diabetik dikumpulkan
mampu memperbaiki sirkulasi perifer. sebelum intervesi dan setelah
Selain itu juga ada pengaruh pendidikan implementasi keperawatan. Bentuk desain
kesehatan dengan metode demonstrasi penelitian yang digunakan yaitu One
perawatan kaki diabetik terhadap Group Pretest-Postest.
kemampuan merawat kaki. Dengan Sampel dalam penelitian ini
mengajarkan senam kaki diabetik mampu sebanyak 6 orang klien dengan
memperbaiki sirkulasi perifer pada menggunakan teknik Non Probability
penderita diabetes mellitus. Selain itu Sampling yaitu Purposive Sampling.
senam kaki diabetik juga mampu Kriteria inklusi pada penelitian ini yaitu
menurunkan kadar gula darah, sehingga Masyarakat yang berusia lansia (> 60
dapat mencegah komplikasi selanjutnya. tahun), Lama menderita Diabetes Mellitus
Senam kaki berpengaruh pada nilai sensasi 1-5 tahun, Memiliki keluhan nyeri, baal
kaki dan pengkajian fisik kaki penderita atau kesemutan pada area kaki,
neuropati diabetik pada kelompok Sensitivitas pada ekstremitas bawah
intervensi setelah senam kaki. Terdapat kurang, Nilai Angkle Branchial Index
perbedaan yang bermakna pada kelompok (ABI) < 0,90
intervensi dan kelompok control setelah Pengolahan data pada pengkajian
senam kaki. Senam kaki berpengaruh sensitivitas dan sirkulasi darah perifer
terhadap pengobatan neuropati diabetik menggunakan rumus presentase (% = nilai
pada penderita Diabetes mellitus. hasil/nilai total x 100%) dan pada ABI
Hasil pengukuran diperoleh nilai menggunakan rumus ABI (ABI = Sistolik
rata-rata sensitivitas kaki pada kelompok kaki/Sistolik tangan) [6].
eksperimen sebelum lakukan senam kaki
10
JAKHKJ Vol. 7, No. 1, 2021
11
JAKHKJ Vol. 7, No. 1, 2021
12
JAKHKJ Vol. 7, No. 1, 2021
sedang sudah tidak ada lagi pada pasien meningkatnya nilai Ankle Brachial Index
diabetes mellitus di Ruang Melati 1 RSUD menjadi normal. dan hasil penelitian Agus
Dr. Moewardi. Diperkuat oleh hasil Trianto, dkk (2015) didapatkan hasil Nilai
penelitian Senja Putri Utami (2017) dapat ABI sebelum dilakukan senam kaki
diketahui bahwa Dari hasil evaluasisenam sebanyak 19 responden didapatkan hasil
kaki diabetik mampu memperbaiki nilai tertinggi 1,25 dan nilai terendah
sirkulasi perifer. Selain itu juga ada 0,87. Rata-rata nilai ABI sebelum
pengaruh pendidikan kesehatan dengan dilakukan senam kaki adalah 1,0200.Nilai
metode demonstrasi perawatan kaki ABI sesudah dilakukan senam kaki
diabetik terhadap kemampuan merawat sebanyak 19 responden didapatkan hasil
kaki. Dengan mengajarkan senam kaki nilai tertinggi 1,30 dan nilai terendah 0,86.
diabetik mampu memperbaiki sirkulasi Rata-rata nilai ABI sesudah dilakukan
perifer pada penderita diabetes mellitus. senam kaki adalah 1,0721 . Ada pengaruh
Selain itu senam kaki diabetik juga senam kaki terhadap nilai ankle bracial
mampu menurunkan kadar gula darah, index (ABI) pada pasien DM tipe II di
sehingga dapat mencegah komplikasi persadia unit RSUD Dr. Moewardi
selanjutnya. Maka penulis menyimpulkan Surakarta.
hasil ini menggambarkan bahwa dengan Hasil pemeriksaan Capillary
latihan terapi senam kaki diabetic selama Refilling Time (CRT) sebelum diberikan
6 hari ternyata mampu meningkatkan terapi senam kaki diabetic bernilai 4 detik
sirkulasi darah perifer. dan setelah diberikan senam kaki diabetic
Pemeriksaan Ankel Brankial menjadi 1 detik. Beberapa penderita
index (ABI) sebelum dilakukan terapi diabetes dapat mengalami iskemia
senam kaki diabetik didapatkan hasil 0,83 disebabkan karena adanya penurunan
(83%) dan setelah dilakukan senam kaki aliran darah ke tungkai dengan kondisi
diabetik menjadi 1. Hasil ini sejalan menurunnya atau hilangnya denyut nadi,
dengan peneltian Nur Rohmah Laili pucat, kulit dingin, kulit jari tipis, dan
Zaqiyah (2017) nilai rata-rata Angkle rambut yang tidak tumbuh, merupakan
Brachial Index (ABI) pre test dan post test, indikasi iskemia (arterial insufficiency)
maka disimpulkan pemberian senam kaki dengan capillary refill time lebih dari 40
diabetes berpengaruh terhadap nilai detik. (Anik Maryunani, 2013 : 49-50).
Angkle Brachial Index (ABI) pada
penderita diabetes mellitus di Persadia KESIMPULAN
Cabang Kota Surakarta dimana dari hasil
penelitian ini dapat menunjukkan hampir Pelaksanaan terapi senam kaki
seluruh responden nilai ABI kelompok diabetic selama 7 hari dapat meningkatkan
intervensi dalam batas normal atau sensitivitas kaki dan memperlancar
sirkulasi arteri normal. Selanjutnya sirkulasi darah sehingga berpengaruh
diperkuat oleh penelitian Inatry Mangiwa, terhadap penurunan resiko neuropati
dkk (2017) dengan hasil sebelum diabetic.
dilakukan atau diberikan senam kaki
diabetes, sebagian besar pasien DM tipe II SARAN
mempunyai nilai Ankle Brachial Index
gangguan arterial ringan Setelah Senam kaki diabetik dapat menurunkan
dilakukan atau diberikan senam kaki resiko komplikasi gangguan neuropatik
diabetes, nilai Ankle Brachial Index pada penderita Diabetes Mellitus sehingga
mengalami perubahan yang cukup terapi ini perlu diajarkan kepada keluarga
signifikan dengan sebagai tindakan preventif untuk
13
JAKHKJ Vol. 7, No. 1, 2021
REFERENSI
14