Anda di halaman 1dari 14

SENSASI DAN PERSEPSI

Kelas 1E
Oleh Kelompok 8:
Sindi Patika Sari 210620158
Muhammad Ikram Mullah 210620176

UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
FAKULTAS KEDOKTERAN
PRODI PSIKOLOGI
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya sehingga pemakalah dapat menyelesaikan makalah dengan judul “
SENSASI DAN PERSEPSI”. Yang dibuat untuk memenuhi tugas kelompok
dan menambah pengetahuan kita semua dari Mata Kuliah PSIKOLOGI
UMUM 1. Pembuatan makalah ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak. Dalam kesempatan ini pemakalah mengucapkan terima kasih
kepada ibudosen CUT ITA ZAHRA., S.Psi., M.Psi

Kami selaku pemakalah menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari


kata sempurna, maka dari itu pemakalah mengharap kritik dan saran yang
sifatnya membangun demi peningkatan mutu makalah. Akhirnya dengan
mengharap ridho Allah, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Reulet , Rabu 29 September 2021

Kelompok 8

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. Latar Belakang............................................................................................1

B. Rumusan Masalah......................................................................................1

C. Tujuan..........................................................................................................1

BAB II EMBAHASAN...........................................................................................2

A. Pengertian Sensasi dan Persepsi................................................................2

B. Sistem Visual...............................................................................................2

C. Sistem Auditori............................................................................................3

D. Indra Lain....................................................................................................4

E. Kaitan Persepsi Dan Sensasi......................................................................6

BAB III PENUTUP.................................................................................................6

A. Kesimpulan..................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................7

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sensasi adalah proses menangkap stimulus dan tahap paling awal dalam
penerimaan informasi sedangkan persepsi adalah proses memberi makna
pada sensasi sehingga manusia memperoleh pengetahuan baru. Dengan kata
lain persepsi mengubah sensasi menjadi informasi. Pengalaman elementer
yang segera, yang tidak memerlukan penguraian verbal, simbolis, atau
konseptual, dan terutama sekali berhubungan dengan kegiatan alat indera
termasuk kedalam sensasi. Sedangkan suatu proses aktif timbulnya
kesadaran dengan segera terhadap suatu obyek yang merupakan faktor
internal serta eksternal individu meliputi keberadaan objek, kejadian dan
orang lain melalui pemberian nilai terhadap objek tersebut termasuk
kedalam persepsi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari sensasi dan persepsi ?
2. Apa saja bagian dari sensasi dan persepsi ?

C. Tujuan
1. Dapat memahami arti dari sensasi dan persepsi.
2. Dapat mengetahui bagian-bagian dari sensasi dan persepsi.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sensasi Dan Persepsi

Tahap paling awal dalam penerima informasi adalah sensasi. Sensasi berasal
dari kata “sense”, artinya alat pengindraan, yang menghubungkan organisme
dengan lingkungannya. Bila alat-alat indera mengubah informasi menjadi
implus-implus saraf dengan “bahasa” yang dipahami oleh otak maka terjadilah
proses sensasi, kata Dennis Coon(1977:79).

“sensasi adalah pengalaman elementer yang segera, yang tidak memerlukan


penguraian verbal, simbolis, atau konseptual, dan terutama sekali
berhubungan dengan kegiatan alat indera,” tulis bunyamin B.Wolman
(1973:343).

Sensasi (sensation) adalah proses menerima rangsangan dari lingkungan


luar.Persepsi adalah proses memberi makna pada sensasi sehingga manusia
memperoleh pengetahuan baru. Semua sensasi diawali dari reseptor sensoris, sel
khusus yang mendeteksi dan mengalirkan informasi tentang stimulus ke neuron
sensoris dan otak. Reseptor sensoris bersifat selektif dan memiliki jalur neural
yang berbeda.rangsangan terdiri dari atas energi fisik seperti cahaya,suara dan
panas rangsangan terdeteksi oleh sel reseptor khusus pada organ indra
mata,telinga, kulit,hidung dan Lidah.
stimulus adalah rangsangan. alat indera kita menangkap satu persatu dari
apa yang dirasa atau dilihat dan didengar.Teori pendeteksian sinyal berfokus
pada pengambilan keputusan tentang stimulus pada kondisi yang tidak pasti.
Pada teori ini, pendeteksian stimulus sensoris bergantung pada berbagai faktor
selain ciri fisik stimulus itu sendiri, dan perbedaan pada factor-faktor ini dapat
menyebabkan individu yang berbeda membuat keputusan yang berbeda pula atas

2
stimalus yang sama. Persepsi dipengaruhi oleh atensi, kepercayaan, dan
ekspektast. Adaptasi sensoris adalah perubahan dalam responsivitas sistem
sensoris berdasarkan tingkat rata-rata stimulasi di sekitarnya, yaitu cara indra kita
mulai mengabaikan stimulus tertentu ketika stimulus tersebut telah ada cukup
lama.

B. Sistem Visual

Sistem visual adalah sistem penglihatan kompleks yang melibatkan


interpretasi informasi visual yang di lakukan oleh otak yang dikirimkan dari
mata.Persespsi visual didapatkan dari penglihatan. Penglihatan adalah
kemampuan untuk mengenali cahaya dan menafsirkannya, salah satu dari indera.
Alat tubuh yang digunakan untuk melihat adalah mata. Persepsi ini adalah
persepsi yang paling awal berkembang pada bayi, dan mempengaruhi bayi dan
balita untuk memahami dunianya. Persepsi visual merupakan topik utama dari
bahasan persepsi secara umum, sekaligus persepsi yang biasanya paling sering
dibicarakan dalam konteks sehari -hari.

Cahaya adalah stimulus yang ditangkap oleh sistem visual, Cahaya dapat
digambarkan dalam istilah panjang gelombang. Tiga karakteristik gelombang
cahaya menentukan pengalaman kita: panjang gelombang (corak), amplitudo
(kecerahan), dan kemurnian (saturasi).

Dalam sensasi, cahaya melewati kornea dan lensa dan menuju retina, dan
permukaan yang sensitif terhadap cahaya pada bagian belakang mata yang
menjadi rumah bagi reseptor cahaya yang disebut sel batang (yang berfungsi pada
pencahayaan rendah) dan sel kerucut (yang bereaksi terhadap warna). Fovea retina
hanya mengandung sel kerucut dan mempertajam detail gambar.

3
Saraf optik mengalirkan impuls neural ke otak. Di sana impuls tersebut
menyebar dalam kiasma optik sehingga hal yang kita lihat pada area visual
sebelah kiri ada pada sisi kanan otak dan sebaliknya. Pada lobus oksipital di
korteks serebrum. informasi ini diintegrasikan.

Teori trikromatik tentang persepsi warna menyatakan bahwa tiga jenis


reseptor warna di retina membantu kita melihat tiga warna (hijau, merah, dan
biru). Teori proses yang berlawanan menyatakan bahwa sel-sel pada sistem visual
merespons warna. merah-hijau dan biru-kuning. Kedua teori ini mungkin benar
mata dan otak menggunakan kedua metode. ini untuk mengodekan warna.

Persepsi bentuk adalah kemampuan membedakan objek dari latar


belakangnya. Persepsi kedalaman adalah kemampuan mempersepsikan objek
secara tiga-dimensi dan tergantung pada petunjuk binokular (dua-mata) dan
monokular (satu-mata). Persepsi gerak oleh manusia tergantung pada neuron
khusus, umpan balik dari tubuh, dan petunjuk lingkungan. Ketetapan persepsi
adalah pengenalan bahwa objek bersifat konstan terlepas dari perubahan cara kita
melihat benda tersebut.

C. Sistem Auditori

Persepsi auditori didapatkan dari indera pendengaran yaitu telinga.


Pendengaran adalah kemampuan untuk mengenali suara. Melalui pendengaran
kita menerima banyak sekali tanda-tanda dan isyarat-isyarat.

Suara atau gelombang suara adalah getaran di udara yang diproses oleh sistem
auditori. Gelombang ini bervariasi dalam cara tertentu yang mempengaruhi hal
yang kita dengar. Titi nada (seberapa tinggi atau rendah terdengarnya suara)
adalah interpretasi persepsi tentang frekuensi panjang gelombang. Amplitudo
panjang gelombang, diukur dalam desibel, dipersepsikan sebagai kenyaringan.
Suara kompleksmelibatkan penyatuan frekuensi. Timbre adalah saturasi nada,
atau kualitas persepsi suara.

4
Telinga bagian luar terdiri dari pina dan saluran pendengaran eksternal, serta
bertugas mengalirkan suara ke telinga bagian tengah. Pada telinga bagian tengah,
gendang telinga, tulang martil, tulang landasan. dan tulang sanggurdi bergetar
sebagai respons terhadap suara dan mengirimkan getaran tersebut ke telinga
bagian dalam. Bagian penting telinga bagian dalam yang berisi-cairan adalah
jendela oval, koklea. dan membran basilar. Pergerakan sel rambut di antara
membran basilar dan membran tektorial menghasilkan impuls saraf.

Teori tempat menyatakan bahwa setiap frekuensi menghasilkan getaran pada


titik tertentu di membran basilar. Teori tempat cukup menjelaskan suara
berfrekuensi-tinggi, namun tidak bagi suara berfrekuensi-rendah. Teori frekuensi
berpendapat bahwa persepsi terhadap frekuensi suara tergantung pada seberapa
sering saraf auditori menembak. Prinsip berondongan menyatakan bahwa
sekumpulan neuron dapat menembakkan impuls secara lebih cepat, dan
menghasilkan berondongan impuls.

Informasi mengenai suara berpindah dari sel rambut ke saraf auditori, yang
membawa informasi ke area auditori otak. Tujuan kortikal dari kebanyakan
serabut adalah lobus temporal dalam korteks serebrum Mengetahui asal/lokasi
suara melibatkan dua hal, yaitu saat munculnya suara dan intensitas suara yang
sampai di masing-masing telinga.

Sifat bunyi atau gelombang bunyi adalah getaran atau udara yang diperoses
oleh sisitem auditori (pendengaran). Gelombang bunyi memiliki panjang
gelombang yang berbeda, panjang gelombang menentukan frekuensi dari
gelombang bunyi, atau jumlah siklus yang melewati satu titik pada satu satuan
waktu. Gelombang suara tidak hanya berbeda menurut frekuensinya,tetapi juga
seperti gelombang cahaya pada amplitudonya.Amplitudo gelombang bunyi,
diukur dengan satuan decibel adalah jumlah tekanan relative yang dihasilkan
gelombang bunyi dibandingkan standar.

5
D. Indra Lain
1) Indra kulit

Kulit merasakan sentuhan, suhu, dan rasa sakit. Sentuhan adalah deteksi
energi mekanik, atau tekanan, pada kulit. Informasi sentuhan bergerak melalui
sumsum tulang belakang, batang otak, dan talamus serta menuju area
somatosensoris di lobus parietal. Termoreseptor di bawah kulit merespons pada
peningkatan dan penurunansuhu. Rasa sakit adalah sensasi yang memperingatkan
kita tentang kerusakan terhadap tubuh. Peraba adalah salah satu indra yang sering
kali kita anggap sepele, meskipun kemampuan kita untuk merespon terhadap
sentuhan sangat luar biasa.Kulit adalah sistem sensori terbesar kita,dipenuhi
dengan sel reseptor di seluruh tubuh kita untuk sentuhan,suhu,dan rasa sakit.
Ketiga jenis reseptor ini membentuk indra cutaneous (berhubungan dengan kulit-
penj).

2) Indra kimia

Indra pengecap dan pembau memungkinkan kita suara bising yang mendeteksi
dan memproses zat kimia di lingkungan. Papila adalah tonjolan di lidah yang
mengandung kuncup pengecap, reseptor rasa. Kualitas rasa yang kita respons
memiliki kategori manis, asam, asin, dan pahit meskipun kemampuan kita
mengecap jauh melampaui keempat kategori ini. Epitel olfaktori menandung
lembaran sel reseptor aroma pada langit-langit hidung

3) Indra Kinestetik dan Keseimbangan

Indra kinestetik memberikan informasi mengenai pergerakan, postur, dan


orientasi. Indra keseimbangan. memberikan informasi mengenai pergerakan dan
keseimbangan. Reseptor pada indra kinestetik melekat pada serat otot dan sendi.
Rongga semisirkular pada telinga dalam mengandung reseptor sensori yang
mendeteksi gerakan kepala.

6
E. Kaitan sensasi dan presepsi

Dalam bab ini kita memandang sensasi dan presepsi sebagai koneksi kita
terhadap dunia, bagaimana kita dapat memelihara Indra dalam kaitannya dengan
alam (dunia) yang alami.

Sensasi adalah proses menerima rangsangan dari lingkungan luar dan tahap
paling awal dalam penerimaan informasi sedangkan presepsi adalah proses
memberikan makna pada sensasi sehingga manusia memproleh pengetahuan baru,
dengan kata lain presepsi mengubah sensasi menjadi informasi.

7
8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Persepsi terhadap suatu hal yang dilakukan setiap orang tidak


pernah ada yang salah, Tuhan menciptakan kita dengan berbagai
keanekaragaman, maka kita sebagai manusia harus bisa memanfaatkan
keadaan tersebut. Perbedaan seharusnya menyatukan seluruh pemikiran.

Berhentilah sejenak dan dengarkan. Sering kali kita bergerak


terlalu cepat dan terburu-buru sehingga kita kehilangan begitu banyak hal
berharga di dalam hidup kita. Lingkungan kita memiliki arti dan makna
tersendiri. Tinggalah kita yang mengolah informasi-informasi tersebut..

9
DAFTAR PUSTAKA

Psikologi Umum: Sebuah Pandangan Apresiatif/Laura A. King

-Jakarta: Salemba Humanika, 2017-Cetakan Kedua

2 jil., 584 hlm., 21 x 28 cm.

https://journal.iainlangsa.ac.id/index.php/hikmah/article/view/1706/1018

10

Anda mungkin juga menyukai