Anda di halaman 1dari 54

MANFAAT FUNGSIONAL Asam

Lemak Omega-3
• Molekul lemak disusun gliserol dan asam lemak. Jika
satu molekul gliserol mengikat 3 molekul asam
lemak, maka lemak yang dihasilkan disebut
dengan istilah triasil gliserol (TAG) atau trigliserida
(TG).
• Secara kimiawi, asam lemak terdiri dari suatu
rantai hidrokarbon dengan ujung atau terminal
gugus karboksil. Karena itu, asam lemak dapat
pula dikatakan sebagai asam alkanoat atau asam
karboksilat yang berderajat tinggi
Para ahli mengelompokkan asam lemak berdasarkan
beberapa kriteria, antara lain berdasarkan panjang rantai
hidrokarbon atau jumlah atom karbon yang menyusunnya,
jumlah valensi karbon yang dipenuhi atau tingkat kejenuhan
atom karbonnya, jumlah ikatan rangkapnya, sifat fisik, jumlah
rantai karbon, dan berdasarkan posisi ikatan rangkap.
Berdasarkan posisi ikatan rangkapnya, asam lemak dapat
dibagi menjadi:
1. Asam lemak omega-3, yaitu asam lemak yang memiliki
ikatan rangkap pada posisi karbon nomor 3 dari ujung
terminal metil rantai hidrokarbon (disebut ujung omega/ω).
Contohnya adalah asam linolenat, asam
eikosapentaenoat (EPA), dan asam
dokosaheksaenoat (DHA).

3HC-CH2-CH=CH-CH2-CH=CH-CH2-CH=CH-(CH2)7-COOH
2. Asam lemak omega-6, yaitu asam
lemak yang memiliki ikatan rangkap
pada posisi karbon nomor 6 dari ujung
terminal metil rantai hidrokarbon.
Contohnya adalah asam linoleat dan
asam arakidonat.
3. Asam lemak omega-9,yaitu asam lemak
yang memiliki ikatan rangkap pada
posisi karbon nomor 9 dari ujung
terminal metil rantai hidrokarbon.
Contohnya adalah asam oleat.
• Asam lemak omega-3 merupakan suatu asam lemak
tidak jenuh jamak, artinya memiliki ikatan rangkap lebih
dari 1 buah.

• Asam lemak omega-3 merupakan asam lemak dengan


banyak ikatan rangkap. Ikatan rangkap pertama terletak
pada atom karbon ketiga dari gugus metil omega. Ikatan
rangkap berikutnya terletak pada nomor atom karbon
ketiga dari ikatan rangkap sebelumnya.

• Gugus metil omega-3 adalah gugus terakhir dari rantai


asam. Asam lemak omega-3 merupakan turunan dari
prekursor pendahulunya, yaitu asam lemak esensial
linoleat dan linolenat. Asam lemak esensial tidak bisa
dibentuk dalam tubuh dan harus dicukupi langsung dari
makanan
Jenis-jenis Asam Lemak
Omega-3

Alpha-linolenic acid (ALA)


Eicosapentaenoic acid (EPA)
Docosahexaenoic acid (DHA)
Struktur Asam Lemak Omega-3
Sumber Asam Lemak Omega-3
 Sumber utama asam lemak omega-3 yang
tersedia di pasar adalah minyak ikan, yang
biasanya dikonsumsi dalam bentuk ikan yang
dimasak, kapsul minyak ikan, atau makanan
dengan bahan tambahan minyak ikan.
 Minyak ikan sebagai sumber asam lemak
omega-3 mempunyai keterbatasan. Pertama,
ada kekhawatiran tentang penerimaan
konsumen pada minyak ikan atau kapsul
minyak ikan karena rasa dan baunya.
 Sebagai contoh, Kris-Etherton dkk. (2002) melaporkan
bahwa mengkonsumsi lebih dari 1 g/hr minyak ikan
menyebabkan rasa amis. Ada juga kekhawatiran
pencemaran logam berat pada ikan dan minyak ikan.
Environmental Protection Agency dan Food and Drug
Administration merekomendasikan pada wanita hamil
atau ibu menyusui dan bayi menghindari makan ikan dan
kerang yang mungkin mengandung merkuri tinggi (EPA,
2004).
 Kekawatiran kedua: adalah kelanjutan sumber daya alam
yang juga merupakan kekawatiran industri akuakultur.
Sejak 1984 produksi minyak ikan masih stabil, dengan
produksi rata-rata tahunan 13 juta ton, tetapi dengan
peningkatan permintaan minyak ikan menyebabkan harga
komoditas ini naik cepat.
 Oleh karena kekhawatiran dengan persediaan
dan konsumsi ikan dan minyak ikan sebagai
sumber asam lemak omega-3, telah dilakukan
riset luas untuk mengembangkan sumber
alternatif asam lemak yang penting ini. Mikroba
seperti alga atau fungi adalah produsen utama
asam lemak omega3 karena mempunyai lintasan
biosintesa yang diperlukan.
 Mikroba telah secara ekstensif diteliti sebagai
sumber potensial asam lemak. Asam lemak dari
sumber mikroba dapat diekstrak dan digunakan
sebagai komponen pada pangan yang diperkaya
dengan omega-3 (Simopoulos, 1999) atau
sebagai bahan tambahan pakan unggas dan
pakan ikan kola
 Fitoplankton laut merupakan produsen primer
omega-3 dalam rantai makanan. PUFA yang
berasal dari organisme laut biasanya ada dalam
bentuk trigliserida, walaupun bisa dalam bentuk
lain seperti ester atau fosfolipid (Berge dan
Barnathan 2005).
 Minyak ikan dari famili Scombroidae, Clupeidae
dan Salmonidae mengandung EPA dan DHA
yang paling tinggi. Minyak ikan mengandung
omega-3 lebih tinggi dibandingkan dengan
minyak nabati (Rodriguez et al. 2010).
 Beberapa jenis asam lemak omega-3 yang
terkandung di dalam minyak ikan dapat dilihat
pada Tabel 1
Nama Umum Rumus
n/a 16:3 (n-3)
α-Linoleic acid (ALA) 18:3 (n-3)
Stearidonic acid (SDA) 18:4 (n-3)
Eicosatrienoic acid (ETE) 20:3 (n-3)
Eicosatetraenoic acid (ETA) 20:4 (n-3)
Eicosapentanoic acid (EPA) 20:5 (n-3)
Docosapentaenoic acid (DPA) 22:5 (n-3)

Docosahexaenoic acid (DHA) 22:6 (n-3)

Tetracosapentaenoic acid 24:5 (n-3)

Tetracosahexaenoic acid (Nisinic acid) 24:6 (n-3)


• Wang et al. (1990) menyatakan bahwa kandungan minyak
ikan dengan omega-3 tinggi terdapat pada ikan yang
hidup pada kadar garam tinggi. Dinginnya suatu
lingkungan hidup ikan tidak menjadikan indikasi dalam
menentukan banyaknya kandungan omega-3.

• Banyaknya kandungan asam lemak dalam minyak ikan


berbeda tergantung dari jenis ikan, makanan ikan, tempat
hidup ikan, dan lain-lain. Jumlah kandungan omega-3
terbesar terdapat pada ikan.

• Minyak ikan merupakan sumber terbaik asam lemak


omega-3. Kadar asam lemak omega-3 pada beberapa
jenis ikan per 100 gram daging ikan dapat dilihat pada
Tabel 2.
g/100 g Bagian
Bahan
Jenis Ikan Nama Umum
Makanan
EPA DHA
Scomber scrombus Mackerel 1.10 2.56
Mullus surmulutes Red mullet 0.91 1.66
Sardine pilchardus Sardine 0.62 1.12
Salmon salar Salmon 0.50 1.00
Thunnus thinnus Ton 0.24 0.98
Engraulis encrasicolus Fresh anchovy 0.14 0.80
Pagellus bogaraveo Sea bream 0.12 0.61
Gadus morrhua Cod 0.23 0.47
Meriuccius meriuccius Hake 0.10 0.54
Conger conger Conger eel 0.15 0.43
Luvarus imperialis Swordfish 0.15 0.30
Galeorhinus geleus Dogfish 0.04 0.30
 Menurut Wanasundara dan Shahidi (1998),
kandungan asam lemak tidak jenuh
(PUFA) yang tinggi pada minyak ikan
menyebabkan mudah mengalami
kerusakan oksidatif dan menghasilkan bau
yang tidak sedap
Manfaat Fungsional Asam Lemak
Omega-3
 Asam lemak omega-3 sudah terbukti
mempunyai dampak menguntungkan dalam
pencegahan penyakit kardiovaskuler, kanker,
alzheimer dan schizoprenia. DHA memainkan
peran penting dalam perkembangan otak dan
retinal bayi.
 Sebagai lemak esensial bagi manusia, asam
lemak omega-3 perlu ditambahkan pada
makanan untuk memelihara tubuh dan otak
dalam kondisi puncak
 Pada penyakit kardiovaskuler, asam lemak
omega-3 telah menunjukkan berdampak
menguntungkan pada sistim kardiovaskuler.
 Resiko dari terkena penyakit diabetes,
obesitas, asma, dan lain-lain terbukti
berkurang dengan meningkatkan konsumsi
omega-3 (Simopoulos, 2002).
 Asam lemak omega-3 bisa bergabung dengan
membran sel jantung, sehingga berdampak
kardioprotektif terhadap beberapa penyakit
(Masson et al., 2007).
 Dampak baik ini dapat dipertahankan dengan
mengkonsumsi ikan (misalnya 1-2 kali per
minggu) seiring dengan periode
penghanyutan asam lemak omega-3 yang
relatif lama.
 Asam lemak DHA juga memainkan peran
penting dalam perkembangan otak pada bayi.
Makrides dkk (1995) menunjukkan bahwa bayi
yang diberi makan dengan suplemen formula
DHA memperlihatkan perbaikan ketajaman
pandangan dibanding bayi yang diberi makan
dengan formula standar.
 Tetapi, bayi yang yang diberi ASI memperlihatkan
tingkat kinerja yang lebih tinggi, barangkali
karena beberapa adanya komponen yang belum
diketahui dalam susu ibu.
 Dampak menguntungkan dari asam lemak
omega-3 akan berlanjut sampai bertahun-tahun
setelah masa kanak-kanak.
 Anak berumur empat tahun yang diberi
formula suplemen DHA dan ALA selama
17 minggu pertama dari hidupnya
menunjukkan memiliki "ketajaman
pandangan dan nilai Verbal IQ yang tidak
berbeda dengan anak-anak yang diberi
AS!."
 Anak-anak yang diberi formula tanpa
supplemen mempunyai nilai yang secara
nyata rendah, menunjukkan bahwa
suplemen asam lemak omega-3 sangat
penting pada tahap awal kehidupan
Masa kritis tumbuh kembang anak

Kehamilan & Pertumbuhan Janin Tumbuh Kembang Bayi & Anak

Pertumbuhan otak
Membangun tinggi Membangun berat Mencapai tinggi badan, berat
badan potensial badan potensial badan dan perkembangan optimal
(rapid increase in (rapid increase in
cell number) cell size)

Butuh gizi
mikro & protein Dibutuhkan seluruh zat gizi
Butuh Kalori (makro dan mikro) secara
seimbang

Konsepsi 20 mg LAHIR 2 TAHUN


➢ Dalam kedua gambar di atas jelas diperlihatkan kapan
terjadinya pertumbuhan otak, pertumbuhan panjang dan
berat badan, perkembangan kognitif, kemampuan
melihat, mendengar dan berbicara.
➢ Pertumbuhan dan perkembangan anak terjadi pada saat
masih berada dalam kandungan ibu sampai mencapai
umur 2 tahun. Oleh karena itu keadaan gizi ibu yang
kurang selama masa kehamilan akan berakibat pada
terganggunya pertumbuhan otak, pertumbuhan panjang
badan maupun berat badan janin.
➢ Periode pertumbuhan dan perkembangan anak mulai di
dalam kandungan ibu sampai umur 2 tahun disebut masa
kritis tumbuh-kembang. Bila anak gagal melalui periode
kritis ini maka anak tersebut sudah terjebak dalam kondisi
“point of no return”, artinya walaupun anak dapat
dipertahankan hidup tetapi kapasitas tumbuh-
kembangnya tidak bisa dikembalikan ke kondisi
potensialnya.
• Saat lahir bayi memiliki sekitar 100 milyar sel otak yang belum
saling bersambungan.
• Banjir pengalaman indera dari banyaknya rangsangan yang
diterima anak akan memperkuat dan memperbanyak
sambungan (synaps) antar sel.
• Kerja otak sangat efisien, bagian yang tidak digunakan akan
dimusnahkan (atrophy).
• Banyaknya sambungan akan menjadikan otak rimbun yang turut
menentukan tingkat kecerdasan anak nantinya.
• 50% perkembangan kecerdasan anak terjadi pada usia 0-4 tahun,
dan 50% sisanya pada rentang usia 4-18 tahun.
Pembentukan Sinaps
▪ Lahir-3 tahun: banyak dan cepat.
▪ Usia 3-8 tahun: kepadatan sinaps 2 kali lipat orang
dewasa.
▪ Usia 8-18 tahun: terjadi pemangkasan→penurunan
kepadatan sinaps.

Sumber: Huttenlocher, 1987; Jernigan, dkk, 1991; Pfefferbaum dkk, 1994;


Chugani, 1998; Kolb et al, 1999; Huttenlocher, 1999)
SINAPS YANG SUDAH TERBENTUK

Sumber: http//www.willamette.edu/~gorr/classes/cs449/figs/neurons.jpg
DAMPAK KURANG GIZI

Gizi kurang & Gizi cukup & sehat


infeksi

“Otak Kosong” bersifat permanen Anak cerdas


Tak terpulihkan dan produktif

MUTU RENDAH MUTU SDM TINGGI

BEBAN ASET
28
Sumber : FKM UI & Unicef, 2002
 Asam lemak omega-3 mempunyai banyak
manfaat kesehatan dan harus dimasukkan dalam
diet manusia. American Dietetic Association and
Dietitians of Canada secara resmi
merekomendasikan 20 -35% dari energi harian
harus berasal dari lemak makan, dengan
penekanan pada konsumsi asam lemak omega-3
(Kris-Etherton dan Innis, 2007).
 American Heart Association merekomendasikan
bahwa konsumen yang sehat mengkonsumsi
lemak ikan per minggu dan mendorong pasien
yang mengidap penyakit jantung koroner untuk
mengkonsumsi satu g/hr EPA dan DHA (Kris-
Etherton dkk., 2002).
 Asam lemak n-3 DHA dan EPA yang
merupakan kelompok long chain
polyunsaturated fatty acid (LCPUFA) yang
mempunyai peran penting dalam
perkembangan otak dan fungsi penglihatan.
 Selain itu, EPA dan DHA juga berfungsi
sebagai pembangun sebagian besar korteks
cerebral otak dan untuk pertumbuhan
normal organ lainnya (Felix dan Velazquez
2002)
 Jumlah PUFA yang optimum untuk konsumsi
adalah 6-10% dari total energi yang
dibutuhkan setiap hari.
 Kekurangan PUFA dapat menyebabkan risiko
kanker, menurunkan kekebalan tubuh,
meingkatkan risiko trombosisi dan
aterosklerosis, menurunkan HDL, oksidasi
dinding pembuluh darah, meningkatkan
jumlah peroksida, sehingga mempercepat
proses penuaan dan meningkatkan risiko
terkena batu empedu
• Asam lemak omega-3 memiliki peranan yang sangat
penting dalam membantu meningkatkan daya ingat bagi
para penderita Alzheimer (Cole 2005).
• Asam lemak omega-3 dapat berperan dalam
pengembangan psikologi klinis dan penyembuhan
berbagai penyakit mental, seperti depresi, deficit
hyperactivity disorder, dan demensia (Freeman et al.
2006; Amminger et al. 2010).
• Dilaporkan juga oleh Schuchardt (2010) bahwa asam
lemak omega-3 dapat membantu dalam pengembangan
bidang psikologi, yaitu untuk mengetahui tingkat
pertumbuhan, perkembangan dan perilaku serta
pertumbuhan anak-anak usia dini, terutama bagi anak-
anak penderita autism spectrum disorders.
• Asam lemak omega-3 juga berdampak psikiatris, seperti
pada alzheimer dan schizoprenia. Alzheimer adalah
penyakit kerusakan otak yang dipengaruhi usia lanjut.
Telah ditunjukkan bahwa dengan menahan DHA pada diet
tikus menyebabkan defisit dalam kemampuan belajar ke
tingkat yang lebih tinggi (Catalan et aI., 2002 dan
Hashimoto et aI., 2002), serupa dampak Alzheimer.
• Lebih lanjut, Little dkk (2007) menemukan bahwa tikus tua
yang diberi dosis harian 10 mg DHA mengalami lebih sedikit
pelemahan terkait dengan usia dalam potensi jangka
panjang dibanding tikus kontrol. Pengaruh ini dihubungkan
dengan perubahan dalam fluiditas selaput otak yang
disebabkan oleh DHA.
• Branchey dan Branchey (2008) menemukan
bahwa orang yang bertemperamen tinggi yang
setiap hari mengkonsumsi 3 gram asam lemak
omega-3 selama 3 bulan menjadi berkurang sifat
pemarah dan agresifnya dibanding pasien yang
diberi plasebo.
• Hasil ini terjadi karena modifikasi
neurotransmiter serotonergik, peningkatan
kandungan serotonin dalam otak yang
menimbulkan penurunan agresifitas pada pasien.
Penelitian juga menunjukkan bahwa asam
lemak omega-3 berdampak pada pengobatan
schizoprenia
Asam Alfa Linolenat atau Alpha-linolenic acid
(ALA)
 Singkatan ilmiah : 18:3n-3
 C:18:3 menunjukkan ALA sebagai asam lemak
dengan 18 atom karbon yang memiliki 3 ikatan
rangkap
 n-3 menyatakan bahwa ALA adalah asam
lemak omega-3
 ALA dibutuhkan untuk kesehatan, tetapi tidak
dapat disintesis oleh tubuh manusia
 ALA harus diperoleh dari makanan
Asam Alfa-linolenat
 Manusia dapat mensintesis asam lemak omega-3 lainnya
dari ALA:

 Eicosapentaenoic acid (EPA): 20:5n-3


 Docosahexaenoic acid (DHA): 22:6n-3

 Kedua asam lemak ini diperoleh dari laut karena banyak


ditemukan dalam ikan laut, terutama ikan laut
dalam...dikenal dengan marine-derived omega-3 fatty
acid

 Sementara itu, ALA banyak dijumpai dalam


tanaman....disebut plant-derived omega-3 fatty acid
Sumber Alpha-linolenic acid
Jenis Makanan Takaran Alpha-linolenic acid
(g)
Flaxseed oil 1 tablespoon 8.5
Walnuts, English 1 ounce 2.6
Flaxseeds 1 tablespoon 2.2
Walnut Oil 1 tablespoon 1.4
Canola Oil 1 tablespoon 1.2
Mustard Oil 1 tablespoon 0.8
Soybean Oil 1 tablespoon 0.9
Walnuts, Black 1 ounce 0.6
Olive Oil 1 tablespoon 0.1
Broccoli, raw 1 cup, chopped 0.1
Docosahexaenoic acid (DHA)
 Ditemukan dalam konsenstrasi tinggi
pada membrane sel retina

 Retina menyimpan dan menggunakan


kembali DHA bahkan ketika konsumsi
asam lemak omega-3 rendah

 Penelitian pada hewan menunjukkan


bahwa DHA diperlukan untuk
perkembangan dan fungsi retina
Bagaimana Omega-3 melawan
Penyakit
 Asam lemak Omega-3 dipercaya dapat membantu melawan
penyakit dengan mengurangi peradangan pada pembuluh
darah, sendi, dan tempat lain di tubuh.
 Omega-3 juga mengurangi resiko untuk sebuah irama
jantung yang abnormal, menurunkan kadar lemak yang tidak
sehat dalam aliran darah, dan memperlambat laju
pembentukan plak di pembuluh darah. Tubuh kita tidak
dapat membuat Omega-3, jadi kita harus mendapatkannya
dari pola makan kita.
Konsumsi Ikan dan PJK

 Sebuah penelitian yang dilakukan pada 1,822


laki-laki umur 30 tahun menunjukkan bahwa
kematian karena PJK menurun 38% pada orang
yang mengkonsumsi ikan rata-rata 35 g seari
dibandingkan dengan laki-laki yang tidak
mengonsumsi ikan sementara kematian karena
myocardial infarction (MI) menurun hingga 67%
Omega-3 dan Kematian akibat sakit
Jantung
 Asam lemak Omega-3 dapat membantu
menurunkan risiko kematian akibat penyakit
jantung.
 Studi menunjukkan pengurangan serangan
jantung dan kematian mendadak antara korban
serangan jantung pada mereka yang banyak
mengkomsumsi Omega-3. Ini termasuk orang
yang mengnsumsi suplemen minyak ikan dan
mereka yang rutin makan ikan berlemak, seperti
salmon atau trout.
Omega-3 dan aritmia (ritme jantung
abnormal)
 Omega-3 tampaknya memiliki efek thd
stabilisasi jantung dengan cara
menurunkan detak jantung dan
mengurangi risiko aritmia atau ritme
jantung abnormal.
 Beberapa sumber omega-3 : ikan, walnut,
brokoli, dan edamame, kacang kedelai
hijau yang sering dikukus dan disajikan
dalam kelopaknya.
Omega-3 dan Trigliserida
 Omega-3 dapat menurunkan kadar
trigliserida/lemak jenuh, jenis lemak darah
yang terkait dengan penyakit jantung.
 Trigliserida terkumpul dalam aliran darah dan
dalam sel lemak tubuh. Sayangnya, Omega-3
meningkatkan kolesterol - baik yang "baik"
(HDL) maupun yang "buruk" (LDL).
 Orang dengan trigliserida tinggi harus
berkonsultasi dengan dokter sebelum
mengambil Omega-3, tetapi mengonsumsi
ikan yang kaya Omega-3 umumnya aman.
Omega-3 dan Tekanan Darah
Tinggi
 Ada bukti kuat bahwa Omega-3
menurunkan tekanan darah. Meskipun
demikian, efeknya relative kecil.
 Salah satu strategi adalah untuk mengganti
daging merah dengan ikan selama
beberapa kali makanan. Tapi hal terbaik
adalah hindari ikan asin, seperti salmon
panggang
Konsumsi ALA dan PJK
 Pada sebuah studi yang mempelajari 43,757 laki-laki
profesional sehat selama 6 tahun, peningkatan kecil pada
konsumsi ALA (1% dari total energi) dikaitkan dengan
penurunan resiko MI akut sebesar 59%.

 Wanita yang mengonsumsi minyak salad dan cuka salad


dressing 5-6 kali seminggu memiliki risiko terkena PJK
fatal lebih rendah 54% dibandingkan dengan wanita yang
jarang mengonsumsinya

 Walaupun buktinya terbatas, peningkatan konsumsi ALA


dapat menurunkan risiko terkena PJK, khususnya pada
populasi yang relatif rendah mengonsumsi ikan
Konsumsi Ikan dan
Serangan Jantung
 Beberapa studi menemukan hubungan
berlawanan antara konsumsi ikan dengan
kematian akibat serangan jantung

 Pada suatu studi, konsumsi asam lemak


omega-3 yang setara dengan 2 porsi
minyak ikan per minggu dikaitkan dengan
penurunan serangan jantung pertama
sebesar 50%
Konsumsi Ikan dan Stroke
 Stroke ditimbulkan dari kegagalan darah
mengalir di daerah otak yang dapat disebabkan
oleh penyumbatan pembuluh darah karena
adanya bekuan darah (thrombotic atau
ischemic stroke) atau pecahnya pembuluh darah
(hemorrhagic stroke)

 Peningkatan konsumsi ikan dapat menurunkan


risiko terkena thrombotic atau ischemic stroke,
tetapi tidak untuk hemorrhagic
Omega-3 dan Rheumatoid Arthritis
 Studi menunjukkan Omega-3 dapat mengurangi
gejala seperti nyeri sendi dan kekakuan pada
penderita rheumatoid arthritis. Pola makan
tinggi omega-3 juga dapat meningkatkan
efektivitas obat anti-inflamasi.
Omega-3 dan Depresi
 Omega-3 dapat membuat antidepresan
lebih efektif. Negara-negara dengan tingkat
konsumsi tinggi omega-3 dalam makanan,
memiliki tingkat depresi khas yang lebih
rendah.
Omega-3 dan Demensia
 Kesimpulan akhir masih belum pasti, tapi
ada beberapa bukti bahwa Omega-3 dapat
melindungi terhadap demensia dan
memperbaiki fungsi mental.
 Dalam satu studi, orang tua dengan diet
tinggi omega- 3 memiliki risiko lebih
rendah terkena penyakit Alzheimer.
Penelitian lebih lanjut diperlukan utk
mengkonfirmasi keterkaitannya.
Suplemen Omega-3
 Satu gram per hari adalah jumlah yang
direkomendasikan untuk orang dengan penyakit
jantung. Pada tingkat tinggi, omega-3 dapat
meningkatkan risiko perdarahan dan dapat
mengganggu beberapa obat. Minyak ikan juga
dapat menguras vitamin E.
Omega-3 untuk Vegetarian
 Jika Anda tidak makan minyak ikan atau
ikan, Anda bisa mendapatkan dosis
suplemen DHA dari ganggang. Alga yang
ditanam secara komersial umumnya
dianggap aman.
 Vegetarian juga bisa mendapatkan versi
ALA Omega-3 dari makanan seperti
minyak canola, biji rami, kenari, brokoli,
dan bayam - atau produk yang diperkaya
dengan Omega-3.
Kanker
 Asam lemak dari laut dapat menghambat proliferasi sel
kanker payudara, prostat, dan kanker kolon
 Penelitian pada hewan model menunjukkan bahwa
peningkatan konsumsi EPA dan DHA menurunkan
kejadian perkembangan tumor kelenjar susu, prostat, dan
tumor usus
 Namun, pada manusia hanya sedikit bukti yang
menunjukkan hubungan berlawanan antara konsumsi ikan
dan asam lemak omega-3 dengan risiko kanker payudara,
prostat, atau kanker kolon
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai